Mendadak Kawin

By Febemaria86

375K 12.6K 205

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
part 10
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56

Part 11

7.1K 259 1
By Febemaria86

Andrea dan Stefan cukup lama di apartemen Brianna, mereka ngobrol dengan santai tapi Stefan bisa melihat bahwa Andrea sering menahan tangis di hadapan kakaknya.

Berulang kali Andrea mengusap luka memar di wajah kakaknya dengan salep yang di simpan oleh Briana.

"Udah malam, kalian pulang saja dan beristirahat. Besok kan kalian harus bekerja" Ucap Briana sambil menggendong Alvin yang sudah tertidur di gendongan.

"Tapi kakak tidak apa apa kami tinggal? Nanti kalo Kak Ardi balik lagi gimana?" tanya Andrea cemas "nanti kalau dia memukul kakak lagi?"

Brianna tersenyum dan menggeleng.

"Kakak akan membalasnya jika dia memukul kakak lagi. Kakak tidak akan membiarkan dia menindas kakak lagi."

"Beneran kak?"

"Iya, dek" Jawab Briana "kalian pulang dan beristirahat saja. Terima kasih udah menemani kakak ya"

"Stefan" Panggilnya ke adik iparnya

"Iya, kak"

"Titip adek kakak ya.. Dia emang keras kepala tapi dia perempuan yang baik kok" Ujarnya lagi

"Kakak... "

"Baik, kak" Sahut Stefan lalu mereka berdua pamit pulang.

Di mobil, Andrea menyandarkan kepalanya. Ia sedikit kuatir dengan kakaknya.

"Jangan kuatir! Kakakmu pasti bisa mengatasi masalah di dalam rumah tangganya" Ujar Stefan di sela sela dia mengemudi.

Andrea menoleh saat mendengarkan ucapan Stefan. Ia menatap suaminya sebentar lalu kembali membuang pandangan ke depan.

"Suami kakakku itu pacar pertama kakak saat kuliah, mulanya dia cowok yang baik dan sabar tapi entah kenapa sejak menikah dia tiba tiba seperti itu".

" Setiap orang bisa berubah entah jadi baik atau jahat, semuanya itu hanya masalah waktu dan keadaan".

Andrea menghela nafas sebentar.

"Sejak menikah, kakakku resign dari pekerjaannya dan fokus mengurus rumah tangga tapi suaminya merasa kakakku hanya menjadi beban untuk dia" Ucapnya lagi dan Stefan hanya mendengarkan istrinya berbicara.

Pernikahan mereka memang berusia seminggu an saja tapi sedikit demi sedikit ia mempelajari sifat wanita yang kini menjadi istrinya.

Andrea seorang gadis yang mandiri dan keras kepala juga pemberani.

Ia dapat dengan mudah melumpuhkan Ardi yang notabene badan Ardi lebih tinggi dan lebih kuat dari dia.

"Kamu ternyata jago berantem juga ya? Itu pengalaman pribadi kamu? Kamu sering berantem?"

Andrea tertawa mendengar pertanyaan suaminya yang lebih mirip dengan pernyataan ketimbang pertanyaan.

"Aku pernah ikut beladiri dan naik jadi sabuk hitam, aku juga pernah ikut pertandingan dan mendapat juara satu antar sekolahan".

Stefan diam saja.

" Kamu bisa berkelahi juga, pak?"tanya Andrea sambil mengamati suaminya dari atas sampe bawah.

Stefan cuma meliriknya

"Aku tidak pernah berkelahi" Jawabnya singkat.

Memang seumur hidupnya ia tidak pernah berkelahi tapi ia di bekali kemampuan bela diri oleh ayahnya. Semua anak laki laki dalam keluarganya memiliki kemampuan beladiri yang cukup untuk menghadapi sepuluh orang seorang diri. Ia memiliki piala kejuaraan karate di rumahnya beberapa buah.

Tapi sekarang ia seorang pimpinan perusahaan dan pembisnis yang lumayan juga memiliki banyak bodyguard atau orang suruhan. Untuk apa memangnya dia berkelahi?? Apalagi memukuli seorang perempuan. Cih.. Benar benar tidak berguna suami kakaknya Andrea itu!!.

Andrea cuma manggut manggut

"Kalau aku lihat kamu seperti berasal dari keluarga kaya lebih kaya dari kak Ardi suami kakakku tapi kamu tidak aku ijinkan main tangan kepadaku!"

"Kenapa?" tanya Stefan spontan.

"Karena kita tidak menikah betulan, setahun lagi kita akan bercerai jadi lebih baik kita baik baik saja seperti ini toh lagian jika aku menikah sungguhan nantinya tidak akan pernah aku biarkan suamiku memukulku! Aku akan balas dua kali lipat sampai dia minta ampun!" Ucapnya menjelaskan membuat wajah Stefan spontan mengeras.

Bibir tipis pria itu terkatup rapat dan wajahnya menjadi dingin.

Ia benci Andrea mengungkit masalah perceraian itu. Ia memang menuliskan dalam surat perjanjian itu bahwa setahun kemudian mereka akan bercerai jika tidak tumbuh perasaan apapun antara mereka.

Tapi mengapa ia jadi kesal?? Apakah ia menyukai perempuan tomboy di sampingnya?? Oh No!! Tidak! Tidak!
Ia harus tetap waras saat mengingat itu.

"Mengapa? Apakah kau sudah tidak sabar bercerai denganku? Atau kau ada rencana menikah dengan pria lain misal pacarmu?"

Stefan jadi kaget sendiri mendengar pertanyaan yang keluar dari mulutnya.

Oh God!! Seharusnya bukan kalimat pertanyaan seperti itu yang keluar.

Ia tidak peduli Andrea sudah punya pacar atau belum tapi mengapa ia seolah kepo tentang hal pribadi wanita itu.

Gila!! Otaknya pasti sedang tidak baik baik saja malam ini!

"Aku belum ada pacar sih tapi kan aku tidak tahu nantinya setelah bercerai denganmu aku menikah lagi atau tidak!" Jawab Andrea lagi.

Stefan langsung terdiam dan wajahnya jadi mengeras seperti menahan amarah.

Andrea diam saja tidak memperhatikan perubahan raut wajah suaminya. Ketika Stefan sudah tidak melanjutkan pembicaraan, ia pun memalingkan wajah memandangi pemandangan kota Jakarta di malam hari.

Gedung gedung tampak menjulang tinggi dan lampu lampu yang menyala menambah keindahan kota itu di malam hari.

Mobil mereka sampai di halaman gedung apartemen mereka. Andrea turun tapi Stefan tidak.

"Aku akan pergi dulu, kamu tidak usah menungguku pulang! Aku bawa kunci nya jangan kamu kunci dari dalam" Ujar Stefan saat Andrea membuka seatbelt nya dan akan keluar.

Andrea menoleh ke arah suaminya yang menatap ke depan.

"Ini sudah malam kamu akan kemana?" tanya Andrea

Stefan ingin membuka mulut tapi ucapan Andrea menutup mulut Stefan lagi.

"Ah.. Lupakan saja pertanyaanku! Aku tidak peduli kamu akan kemana dan aku tidak pernah menunggumu pulang kok" Ucap Andrea lagi sambil keluar dan menutup pintu mobil Stefan.

Setelah Andrea berjalan menjauhi mobil, Stefan langsung menyetir mobilnya keluar dari halaman gedung dengan hati yang kesal setengah mati.

Baru kali ini ada wanita yang tidak tertarik sedikitpun kepadanya bahkan ia jelas mengatakan dia tidak peduli Stefan akan kemana dan tidak pernah menunggu dia pulang!

Stefan pergi ke rumah sahabatnya Dion dan di sana udah ada Fadly wakil direktur di kantornya.

Mereka bertiga bersahabat sejak kecil. Dion Amarta juga seorang pengusaha tambang yang cukup sukses sedang Fadly Wijaya juga memiliki usaha restoran yang cukup terkenal di kota itu tapi Stefan memintanya bekerja membantunya di kantor.

"Wow.. Tumben sekali kamu ada di sini, bro, ayo masuk kita minum wine!" Sambut Dion saat ia membuka pintu dan mendapati sahabatnya ada di sana.

"Aku baru saja dapat kiriman dari customer aku wine berusia 20 tahun, ayo kita coba!"

Stefan melempar tubuhnya di sofa apartemen Dion "boleh deh, aku temani kalian minum minum malam ini".

Fadly otomatis menoleh ke Stefan dan melihat wajah Stefan sedang menahan kekesalan.

" Kesel sama siapa, bro? Nenek mu lagi? Kan kamu udah menyanggupi permintaannya untuk menikahi gadis itu. Sekarang apalagi? Kalo nenekmu minta cucu ya kamu tinggal bikin aja, bro"ujar Fadly enteng dan sukses mendapat lemparan bantal sofa ke wajahnya.

Dion yang baru datang sambil membawa sebotol wine mahal langsung ketawa.

"Iya tinggal kamu buat aja. Gampang lagian katanya perempuan itu cukup cantik"

"Diem kalian!"ujar Stefan dingin

" Kenapa? Jangan ngomong kamu belum menyentuh itu perempuan?".

"Berisik ah"

Dion dan Fadly langsung ketawa melihat wajah temannya.

"Udah nih.. Kita minum dulu"

Stefan minum lumayan banyak. Biasanya ketahanannya terhadap alkohol cukup baik tapi malam ini ia meluapkan kekesalan hatinya yang ia tidak tahu kesal untuk hal apa ke dalam alkohol.

Yang ia tahu kekesalan ini karena Andrea tidak mempedulikannya. Ia seorang pria yang di puja banyak gadis gadis keluarga kaya tidak di pedulikan oleh seorang gadis biasa aja. Ia cukup terhina oleh hal itu.

Fadly sudah terkapar mabuk di karpet rumah Dion sedang Dion sudah sedikit tertidur kepalanya menelungkup di atas meja.

Sementara Stefan terus saja meminum alkohol sampai mabuk berat. Ia tidak mungkin bisa menyetir mobil dong dalam keadaan mabuk seperti ini. Ia menelepon anak buahnya Joko untuk mengantarnya pulang.

Joko memapah Stefan yang sudah mabuk ke dalam apartemen sampai di depan pintu apartemen bosnya.

Stefan merogoh rogoh kantongnya mencari kunci tapi tidak menemukannya.

"Bangunkan Andrea saja!"

"Baik, pak" Sahut Joko dan ia mengetuk pintu apartemen bosnya.

Untunglah Andrea belum tertidur jadi ia mendengar pintu di ketuk, ia memakai jas tidur dan keluar. Ia membuka pintu dan terkejut melihat suaminya mabuk parah.

"Selamat malam, bu, saya sopir sewaan teman bapak. Saya mau mengantar suami ibu yang mabuk berat" Ucap Joko sopan sambil menyerahkan kunci dan Stefan ke Andrea.

Andrea menerima Stefan dan ia sedikit terhuyung ke belakang karena tubuh Stefan sedikit berat.

Ia seperti sedang menahan sapi berat!

"Oh terima kasih, pak" Sahut Andrea sambil menerima kunci mobil Stefan.

"Kalau begitu saya pamit dulu".

" Terima kasih, pak, selamat malam dan maaf sudah merepotkan".

Lalu Andrea mengunci pintu apartemen dengan satu tangan sementara tangan satunya memapah Stefan. Ia melemparkan kunci ke meja tamu rumahnya dan memapah Stefan berjalan ke kamar.

"Kenapa sih kamu mabuk seperti ini?" tanya Andrea sambil kerepotan memapah Stefan berjalan masuk kamar.

Semua gara gara kamu!! Teriak Stefan dalam hati!

Lalu sampai di depan pintu kamar Stefan, ia membuka pintu dan mempersilahkan Stefan masuk tapi baru saja di lepas Stefan langsung ambruk.

Terpaksa Andrea membangunkan Stefan kembali dan menuntunnya masuk ke dalam kamar. Ia membaringkan tubuh Stefan di ranjang lalu melepas sepatu dan kaos kakinya.

Lalu ia mengangkat kedua kaki Stefan ke ranjang.

"Fiuh... Kaki kamu dua aja beratnya minta ampun" Gumamnya sambil berjalan keluar dan menutup pintu.

Stefan langsung tertidur tanpa berganti pakaian dan Andrea lupa menghidupkan pendingin ruangan kamar Stefan.

Alhasil pukul empat pagi Stefan terbangun karena tubuhnya berkeringat dan bau!!

Stefan yang agak berlebihan soal kebersihan langsung mual mencium aroma tubuhnya yang berkeringat bercampur alkohol.

Ia langsung lari ke kamar mandi dan muntah muntah di sana! Ia mengeluarkan semua isi perutnya sampai keluar semua lalu ia segera mandi dan berganti pakaian.

Ia menarik semua spreinya dan memasukkannya ke dalam mesin cuci yang ada di dalam kamar mandinya.

Lalu ia segera berjalan keluar dari kamar. Saat ia akan menutup pintu, pintu kamar Andrea terbuka dengan cepat membuat Stefan terjengit kaget!

"Astaga!! Mengagetkanku saja!" Omelnya pada Andrea dan matanya melihat ada dua titik di balik gaun tidur Andrea yang tipis yang membuatnya segera memalingkan muka.

"Sudah kubilang kalo keluar kamar jangan memakai pakaian tidur yang tipis tanpa bra!" Ucapnya.

Andrea menunduk sebentar lalu ia segera berbalik masuk ke dalam kamarnya..

Continue Reading

You'll Also Like

1M 148K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
1.9M 91.7K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.6M 39K 32
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
861K 81.2K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...