Amora (END)

By Miamut_03

3.8M 183K 2.4K

Amora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat m... More

Amora vendiras
Berpindah jiwa??
Cafe
Sekolah
di timpa cogan
Ibu Tiri julid
Drama Kantin
Felix
Cowok Aneh
Pulang
Pelet Nasgor?
Masakin Tuan Muda
Dibelain Ayang
Psikopat ganteng
Di Jemput Ayang
Mommy?
Edo si anak baru
Kekejaman Felix
Memusingkan
Akang Felix
kawatir ni yee
Syel
Mimpi ya?
Wahh
mengerikan sekali
Ada yang penasaran?!
untuk apa
Kaka ipar
pulang kampung
mamak atau bibi
si kampret kendri
pahlawan
racun sialan
tenang
jujur
nadira aneh
Mulai terlihat
Nadira semakin gila
Tak mau kalah
ditinggal ayang
Mamiii
Tamu
Why?
orang aneh
sahabat kecil
Bertemu Eca
Om penculik
begitulah
Mr. Zaren
gibah
Felix oh felix
rencana sera
Cemburu,hm?
Dasar
gadis baik
culik dia
Nasib
Berharap
Kabur
Tertangkap
Fakta
Masa lalu
Haha
END
extra part I
Hihi
extra part II
Terakhir
Hai hai
Fano

hampir saja

38.1K 2.1K 51
By Miamut_03

Amora kini sedang melangkah sendiri menyusuri trotoar, mencari spedanya yang lupa ia tinggalkan di mana.

Rasa takutnya ia singkirkan untuk saat ini. Fikiranya sekarang masih tertuju pada sosok Eca.  ada rasa cemburu, rasa takut akan kehilangan. Amora takut Felix jarang maenghubungi ataupun mengangkat dan membalas pesannya bukan karna sibuk akan pekerjaan namun sibuk berduaan dengan sosok Eca itu.

Amora ingin sekali menyangkal semua itu, bagaimanapun Nadira tidaklah memiliki bukti apa - apa, namun Eca juga tak bisa di remehkan.

Jika di fikir - fikir Nadira lebih dulu dalam mengenal Felix, mungkin saja yang di katakan gadis itu benar.

"Tapi kalo tu cewek bohong gimana? Tapi kalo tu cewek gak boong gimana? Akh....serah deh, gak peduli aku"

Amora menendang sebuah kaleng dengan kasar, syukur saja tak mengenai orang.

Amora menggaruk kepalanya, menatap nanar ke arah sepedanya yang tergeletak di tepi jalanan.

"Kok gak di curi sih?"

Tak mau si penculik kembali, Amora segara meraih sepedanya, mengayuh sepeda tersebut menjauh dari tempat itu.

Ia tak sadar, pria yang ia katakan penculik tampan sedang menatapnya dari kejauhan.

Tersenyum misterius pria itu menyalakan mobilnya, mengikuti gadis itu dari belakang.

....

"Aku dengar lusa kamu bakal ke indo?"

"Hmm"

"Bagaimana dengan kuliah mu fel?"

"Bukan urusan kau"

"Hah...iya deh iya...emang bukan urusan aku, tapi - tapi aku boleh ikut yah.... please" Eca menatap Felix dengan wajah penuh harap.

Felix yang tak melihat ke arah Eca hanya diam saja mendengar permintaan gadis itu.

Selain sekarang mereka satu universitas, Eca juga sering kali mendatangi kantor Felix dengan alasan untuk belajar bisnis.

Felix yang di mintai secara lansung oleh ayahnya Eca terpaksa mengiyakan,  bukan karna takut hanya saja Felix tak ingin membuat sebuah masalah.

Ayah Eca adalah rekan bisnis ayahnya, dan Felix tau betul bagaimana tabiat pria itu.

"Felix ....ayolah, aku juga rindu Indonesia.... Please"

"Kau bisa sendiri Eca"

"Aku... Aku kan udah lama gak ke indo, aku gak bisa sendiri Felix, aku gak biasa, aku takut tersesat"

"Fel...."

Tak ingin mendengarkan bacotan Eca lebih lama, Felix mengangguk kan kepalanya.

Eca berteriak senang, ia memang sudah lama ingin pulang ke Indonesia namun orang tuanya tak mengizinkannya kecuali bersama mereka, tapi sejak mereka pindah saat Eca SMP orang tuanya sangat lah sibuk membuat Eca harus mengurungkan niatnya untuk sementara.

Dengan adanya Felix, Eca yakin orang tuanya akan menyetujui kemauan Eca kali ini.

.....

Amora mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, ia yang merasakan ada mobil di belakang segera menepi membiarkan mobil itu untuk mendahuluinya.

Namun yang Amora inginkan tak juga di lakukan mobil di belakangnya, Amora menoleh ke belakang mendapati mobil hitam yang amat persis seperti mobil pria....

"Duh, perasaan aku gak enak ini...."

Dengan kekuatan penuh Amora mengayuh sepedanya, mencari tempat ramai.

Dan syukur saja Amora menemukan jalan raya yang ramai, ia jadi sedikit lega.

Sekarang yang Amora bingungkan kemana ia akan pergi?

Ke apartemen? Ia takut pria itu mengetahui keberadaan apartemennya dan nekat memasuki apartemennya.

Kalaupun kerumahnya? Amora juga takut pria itu juga menyakiti keluarganya nanti.

Kembali kerumah Felix pun tak mungkin, lalu kemana Amora akan berlari?

"Ayo Amora......fikirkan dengan baik -baik"

"Aha"

Kebanyakan menonton film membuat Amora mendapatkan ide yang cukup pasaran. Ia akan ke mall mengganti pakaian dan ah...menyamar membuang sepedanya.

Tersenyum senang dengan otak kecil ya yang cerdas ini, Amora mengayuh kan kembali sepedanya.

Sepeda tersebut berhenti di sebuah mall yang nampak ramai, Amora bisa melihat mobil yang sama berhenti tak jauh darinya.

Tampa menunggu lagi Amora segera berlari memasuki mall, mencari pusat perbelanjaan pakaian wanita.

"Keknya itu penggemar berat aku deh, ngebet banget pengen nyulik"

Sambil berceloteh, Amora yang sampai di salah satu tokoh pakaian memilih pakaian yang menurutnya sangat bisa menyamarkan dirinya.

Mata Amora tertuju pada dress selutut, tanganya terulur mengambil dress yang nampak cantik itu.

Tak lupa Amora membeli aksesoris serta sebuah masker, ah ia akan mengganti penampilan bertolak belakang dengan Amora biasanya.

Membayar pakaiannya lalu,lalu beranjak keruang ganti.

Ia tak banyak waktu untuk memikirkan gaya apa, Amora yakin pria tadi sedang berada tak jauh dari Amora sekarang. Jadi Amora harus cepat.

Tak butuh waktu lama, kini Amora telah selesai dengan penampilannya, ah ia nampak cantik sekarang.


Anggap aja gini

Walau sedikit risih Amora tetap harus memakai pakaian tersebut, ia memasukkan pakaiannya tadi kedalam paper bag.

Memastikan keadaan aman, Amora segera melangkah bak gadis - gadis biasanya. Mencoba santai walau hatinya harap - harap cemas.

Merasa sedikit aman, Amora tersenyum senang di balik maskernya. Namun sebuah cekalan di lengannya membuat Amora menghentikan langkahnya tidak hanya langkah bahkan nafas Amora juga. Berhenti sekarang.

Dengan perlahan Amora membalikkan tubuhnya, menatap tajam pada sosok tinggi yang memegang lengannya.

Lama mereka saling tatap, Amora yang memang tak tahan akan pesona cogan tak henti - hentinya mendumek dalam hati. Ia tak ingin jauh dari mata bermanik coklat itu namun Amora juga harus mengakhiri ini, sebelum pria itu menyadari bahwa Amora adalah targetnya.

"Sorry"

Pada akhirnya tangan Amora terlepas, dengan kekesalan yang ada Amora mengacuhkan jari tengahnya. Mengibaskan rambutnya yang ia gerai pada pria tersebut lalu beranjak dengan cepat dari sana.

Ia bebas? Semudah itukah?

Dengan girangnya Amora berlari keluar dari mall ini, sambil tanganya sibuk memesan taxi.

Syukur saja tadi Amora membawa uang cukup, jadi dia tak hanya bisa memesan taxi juga membeli pakaian baru.

Amora ingin sekali mengutuk Dwina, jika saja wanita itu tak menyuruhnya membeli salad mungkin saja hari ini dia tak serepot ini.

Lihat lah, bahkan wanita itu tak mengkhawatirkan Amora sama sekali.




......

"Di suruh beli salad malah asik shoping....CK, emang yah kamu enggak sayang lagi sama ibu kandungmu ini"

Amora berdecak kesal, lihatlah.... Lelah letih ia menghindari pria gila itu pulang nya di sambut dengan suara mengibah ibu Amora itu.

Ingin merasa bersalah namun Amora yakin ia tak salah. Amora sudah berusaha bahkan sampai jadi sasaran penculikan.

"Mam, saladnya pesan aja yah.... Mora capek"

"Capek ngapain? Capek keliaran? Ngabisin uang? Atau capek nyari om..."

"Yaiyah lah, capek keliling mall capek di kejar2 penculik, tapi mora gak pernah tertarik Ama om2 mam, Mora juga  cape ngadapin mami yang terus begini... Sekali aja mam perlakuin Mora layaknya anak... Enam bulan ini mami selalu saja bersikap selayaknya Mora teman mami, selayaknya Mora pembantu..."

Setelah mengungkapkan kekesalannya Amora segera beranjak ke kamarnya.

Ia membanting pelan tubuhnya di ranjang, mencari kenyamanan di kasur empuknya.

Amora lelah, lelah menahan rasa takut, gugup menghadapi pria gila itu  Amora lelah kesana kemari, Amora lelah menahan rasa cemburu, rasa khawatir pada Felix...Amora lelah untuk hari ini.

Biarkan senyumnya di gantikan dengan beberapa tetes air mata hari ini.

Biarkan ia menjadi cengeng kembali.

Biarkan hanya untuk hari ini.















Vote banyak gaes

Comen banyak

Aku kurang yakin sih sama part ini, menurut ku kurang seru aja gitu.

Semoga kalian suka deh ya.

Jangan lupa

Comen banyak biar aku semangat buat up

300 vote lagi yah gaes

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 411K 52
Anastasya Inez, sosok istri yang dibenci oleh suaminya sendiri yaitu, Davidson Giovanni Bhatara. Inez adalah istri kedua yang dinikahi secara terpaks...
1.4M 188K 59
Alice seorang pemimpin pemberontak di dunia kuno tiba-tiba memasuki portal dunia modern, lalu hidup sebagai seorang figuran dalam sebuah novel. Tak h...
976 526 10
"oh shit,siapa yang nabur paku di jalanan" umpat difa Difa!!! "T-tolong b-bilangin sama nyokap gue,gue minta m-maaf udah bohong tadi" "L-lo jangan na...
Happier By liza

Fanfiction

86.8K 8.4K 27
Tentang Lisa, Sehun, dan kesempatan yang terlanjur sia-sia. 2018 © fairy-stardust