Amora (END)

By Miamut_03

3.8M 183K 2.4K

Amora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat m... More

Amora vendiras
Berpindah jiwa??
Cafe
Sekolah
di timpa cogan
Ibu Tiri julid
Drama Kantin
Felix
Cowok Aneh
Pulang
Pelet Nasgor?
Masakin Tuan Muda
Dibelain Ayang
Psikopat ganteng
Di Jemput Ayang
Mommy?
Edo si anak baru
Kekejaman Felix
Memusingkan
Akang Felix
kawatir ni yee
Syel
Mimpi ya?
Wahh
mengerikan sekali
Ada yang penasaran?!
untuk apa
Kaka ipar
pulang kampung
mamak atau bibi
si kampret kendri
pahlawan
racun sialan
tenang
jujur
nadira aneh
Mulai terlihat
Nadira semakin gila
Tak mau kalah
ditinggal ayang
Mamiii
Tamu
Why?
orang aneh
hampir saja
Bertemu Eca
Om penculik
begitulah
Mr. Zaren
gibah
Felix oh felix
rencana sera
Cemburu,hm?
Dasar
gadis baik
culik dia
Nasib
Berharap
Kabur
Tertangkap
Fakta
Masa lalu
Haha
END
extra part I
Hihi
extra part II
Terakhir
Hai hai
Fano

sahabat kecil

36.4K 2.2K 70
By Miamut_03

Amora menarik nafas dengan perlahan, ia duduk manis di ruang tamu mengatur nafasnya yang tak beraturan.

Bi Imah nampak memasuki rumah dengan tas belanja, mendekati Amora dengan tergopoh-gopoh, Amora segera memperbaiki posisi duduknya, menyalami bi Imah seperti biasanya.

"Kata pak Agus nona mau di culik ya?"

Amora menghela nafas, ia sudah menebak wanita yang nampak panik ini akan menanyakan ini padanya.

"Nggk bi, cuma sengaja biar pak satpam cepat bukain pintu" jawab Amora. Ia terpaksa berbohong, Amora tak ingin wanita ini mengkhawatirkan Amora dan menambah beban hidupnya. Cukup adanya Nadira di rumah ini menambah beban wanita paru baya ini.

"Nona serius?" Tanya bi Imah nampak tak percaya.

"Serius bi" jawab Amora seadanya.

"Trus kenapa keringetan gini?"

"Panas bi"

Bi Imah menghela nafas pasrah, ia tak akan memaksa gadis ini lagi, terlalu lama menunggu Amora bercerita jujur.

"Nadira...buatkan jus wortel sama cemilan" teriak bi Imah kencang.

Amora tersenyum mendengarnya, ini juga salah satu tujuan Amora kesini. Untuk mengerjai Nadira.

"Yaudah, bibi mau ke belakang dulu....kamu mau ke kamar atau ke ruang...."

"Di sini aja bi"

Setelah mendapatkan jawaban Amora bi Imah pamit kebelakang meninggalkan Amora yang masih sedikit berkeringat.

"Siapa ya mereka? Apa sendikat penjualan organ? Atau....iii ngeri bah"

Amora menyandarkan tubuhnya, menatap langit - langit ruangan yang begitu nampak kokoh sertah indah.

Haruskah ia menceritakan semua ini pada Felix? Ah tapi cowo itu sangat susah di hubungi belakangan ini.

Dengan pertimbangan yang matang Amora mengambil ponselnya yang berada di saku, mencari kontak Felix lalu mulai menghubungi pria itu.

Sedetik - sepuluh detik berikutnya Felix tetaplah tak mengangkat ponselnya dan berakhir suara operator yang membuat Amora kesal sendiri.

Hp Felix aktif, namun cowok itu menolak panggilan ya. Mencoba berfikir positif Amora kembali menghubungi nomor Felix.

Namun hasilnya masih sama, Felix tak bisa di hubungi ah bukan tak bisa melainkan menolak panggilan.

Kesal akan itu Amora membanting hp nya pelan ke atas meja.

"Lo gak sepenting itu untuk Felix....hah bahkan sekarang dia sedang asyik berduaan dengan sahabat lamanya"

Amora sedikit kaget dengan kedatangan Nadira, tak mau terlibat hat menyedihkan Amora menormalkan ekspresinya.

"Silahkan di minum calon mantan nyonya....hahahah"

Amora mengerinyit menatap Nadira "kamu...."

"Amora...ah kak Amora cantik,imut... Ini nasehat dari gue  yah, mending lo sekarang belajar lupain Felix... Lo gak tau yah sama apa yang Felix lakukan di luar negeri sana? CK menyedihkan"

Amora menatap Nadira datar " emang Felix lakuin apa di sana? Selingkuh...cih aku gak peduli, aku sadar diri kok...emang kamu?"

"Gue? Gue gak sadar diri gitu? Hmmm benar yang Lo katakan kak, tapi perlu Lo tau... Sejak kembalinya Eca Kumala sekarang gue mencoba untuk sadar, rasa gue mungkin akan tetap untuk Felix cuma yah...gue gak akan berusaha lagi buat dekatin dia"

"Jadi-- Kamu berhenti berjuang untuk Felix hanya kedatangan sahabat lamanya? CK lemah.... Kalo emang cinta lawan dong"

Nadira tertawa pelan mendengar ucapan Amora "dia licik kak Amora, Felix melupakan aku karna dia, Felix tak tinggal bersama orang tuanya karna dia....Felix....Felix banyak berubah karna dia" ucap Nadira pelan, ia tak berbohong untuk ini, di mata Nadira Eca memanglah gadis berbahaya.

Walau tak memiliki bukti, ia cukup yakin untuk segala tuduhanya itu.

Amora terdiam, ia tak tau pengaruh si Eca itu sekuat itu. Siapa Eca itu? Apakah dia cantik? Itulah yang Amora fikirkan saat ini.

"Ah, Lo gak lagi mikirin buat ngajak gue kerja sama nyingkirin Eca kan?"

Amora berdecak kesal menatap Nadira " aku bukan kamu Nadira, kalo Felix gak suka lagi Ama aku ya sudah...aku masih ada candangan" ucap Amora asal.

"Sana pergi, aku mau nonton ejen Ali"

Mencoba tak peduli pada Nadira, Amora meraih remote Tv yang berada di ruang tamu.

Mencari tayangan ke sukaannya Tampa peduli akan cerita Nadira tentang Felix dan 'Eca' itu. Bagi Amora jika Felix memang menyukainya dan mencintainya maka cowok itu tak akan tega mencampakkan Amora, namun jika Felix banar - benar mencampakkannya maka Felix tidaklah pernah serius pada Amora.

Amora pasti akan galau berat namun pasti akan ada obat dari kegalauannya nanti.

Jika tak ada obat mungkin menyerahkan diri pada penculik tampan tadi ide yang bagus.

"Ahh ejen Rizwan...aku padamu!!"

🧡

Teriak Amora tiba - tiba, nadira yang kebetulan lewat bergidik ngeri. Sungguh niatnya untuk membuat Amora terpukul dengan berita yang ia dapat tidaklah mempan sama sekali. Malah sekarang gadis itu senyam senyum menatap layar televisi.

.....

"Ada apa?"

Felix saat ini sedang bersama seorang gadis cantik di ruangannya untuk membicarakan bisnis tentunya.

Namun pintunya tiba -tiba terbuka dan Alex masuk Tampa permisi, ingin marah namun Felix lebih kepo dengan apa yang membuat Alex nampak panik.

"Tuan, saya mendapatkan kabar dari pak Agus...nona Amora berlari memasuki rumah dan mengatakan di kejar oleh penculik, dan setelah saya selidiki benar tuan....Mr. Za telah mengetahui adanya nona Amora"

Felix yang mendengar itu mengepalkan tinjunya "bagaimana keadaanya?"

"Nona ...."

"Katakan dengan cepat Alex"

"Nona Amora baik- baik saja tuan, sekarang dia sedang berada di rumah tuan sambil meminum juus wortel kesukaannya" jawab Alex cepat.

"Kau lalai Alex, jika terjadi apa -apa pada gadis itu kau pasti sangat tau konsekuensinya"

"Maaf tuan, saya akan mencoba memerintahkan beberapa orang untuk menjaga nona Amora Tampa nona Amora ketahui"

"Bagus, itulah yang harus kau lakukan" ucap Felix datar

"Baik tuan, saya akan segera melaksanakannya, permisi tuan nona Eca"

Pintu ruangan kembali tertutup, Felix mengalihkan tatapannya pada gadis yang sedari tadi hanya diam saja menyimak percakapannya dan Alex. Hah ia melupakan keberadaan gadis ini karna kawatir pada gadisnya itu.

"Siapa Amora fel? Kekasih mu?" Tanya Eca penuh selidik

"Bukan siapa- siapa, mari lanjutkan" ucap Felix mencoba mengelak

"Felix... Aku tau betul dirimu, kamu tak pernah Semarah ini dan seperhatian ini pada gadis manapun...aku yakin dia bukan gadis biasa.... Apakah pacar mu?" Tanya Eca menggoda Felix.

Dapat Eca lihat wajah Felix yang sedikit memerah "ah, aku memang tak pernah salah dalam mendebak dirimu"

"Diamlah, kembali pada pembahasan Eca"

Felix bukanya tak ingin mengatakan pada Eca bahwa Amora adalah pacarnya, hanya saja pastilah Eca akan mengatakan ini pada sahabat mereka yang lainya membuat Felix tak bisa menyembunyikan wajah bersemunya. Felix malu jika sahabatnya tau sebucin apa dirinya pada sosok Amora.

Bucin yah?

Yang bener?

























Vote comen gaes

300 vote aku up okay

Bisa jadi lebih cepat.... Kalo.....

Comenanya banyak

Apatuh....hahhh SPAM COMEN yakan?

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 188K 59
Alice seorang pemimpin pemberontak di dunia kuno tiba-tiba memasuki portal dunia modern, lalu hidup sebagai seorang figuran dalam sebuah novel. Tak h...
318K 77 7
FOLLOW AKUN INI DULU, UNTUK BISA MEMBACA PART DEWASA YANG DIPRIVAT Kumpulan cerita-cerita pendek berisi adegan dewasa eksplisit. Khusus untuk usia 21...
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

130K 18.2K 48
hanya fiksi! baca aja kalo mau
32.9K 922 27
"Janu? Gantian, ya. Janu yang berjuang, Febri yang dikejar, kita tukar posisi, biar Janu ngerti." Sederhana tapi menuai banyak makna, tentang Januari...