Amora (END)

By Miamut_03

4M 193K 2.4K

Amora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat m... More

Amora vendiras
Berpindah jiwa??
Cafe
Sekolah
di timpa cogan
Ibu Tiri julid
Drama Kantin
Felix
Cowok Aneh
Pulang
Pelet Nasgor?
Masakin Tuan Muda
Dibelain Ayang
Psikopat ganteng
Di Jemput Ayang
Mommy?
Edo si anak baru
Kekejaman Felix
Memusingkan
Akang Felix
kawatir ni yee
Syel
Mimpi ya?
Wahh
mengerikan sekali
Ada yang penasaran?!
untuk apa
Kaka ipar
pulang kampung
mamak atau bibi
si kampret kendri
pahlawan
racun sialan
tenang
jujur
nadira aneh
Mulai terlihat
Nadira semakin gila
Tak mau kalah
ditinggal ayang
Mamiii
Tamu
Why?
sahabat kecil
hampir saja
Bertemu Eca
Om penculik
begitulah
Mr. Zaren
gibah
Felix oh felix
rencana sera
Cemburu,hm?
Dasar
gadis baik
culik dia
Nasib
Berharap
Kabur
Tertangkap
Fakta
Masa lalu
Haha
END
extra part I
Hihi
extra part II
Terakhir
Hai hai
Fano
info

orang aneh

39.2K 2.2K 47
By Miamut_03

Sudah hampir setengah tahun Amora hidup Tampa Felix, Amora kira jika hidup Tampa Felix ia akan mati.

Namun apa yang Amora bayangkan tentunya hanyalah hayalan semata, buktinya sekarang ia masih hidup sampai sekarang, hanya saja sekarang Amora tidaklah sama seperti dulu.

Ia yang ceria hanya sekali dua kali terlihat, Amora lebih sering kali murung. Yah murung....murung karna rasa rindu dan galau yang tak tertahankan lagi.

Ah Amora memang lebay, tapi jujur ia memang rindu akan Felix. Belakangan ini Felix tak pernah lagi menghubungi Amora.

Apakah Amora benar- benar di lupakan oleh pria itu?

"CK, babi"

Amora mengacak rambutnya kesal, ia begitu tak ingin memikirkan hal buruk namun fikiranya itu selalu saja berkelana di otak kecilnya.

"Mora, belikan mommy salad dong di depan"

Amora yang sekarang berada di dalam kamar kembali mendesah kesal, melangkah ke arah pintu dengan wajah datarnya.

"Salad apa mami? Buat sendiri aja deh"

Amora menatap ibunya dengan kesal,  durhaka? Jelas...tapi sekarang yang  Amora fikirkan tubuhnya yang anak wanita bernama Dwina itu bukan jiwanya.

Wanita ini mengatakan sementara tinggal di apartemen Amora namun sementara yang ia katakan hampir setengah tahun begini.

Amora tak masalah sih, tapi tak hanya suka menyuruh Amora sana sini, Dwina juga kerap kali membuat apartemennya seperti kapal pecah, dan lebih parahnya wanita itu tak mau membersihkannya.

"Please, mami lagi pengen banget kalo buat sendiri juga gak pande....."

Amora menghela nafas kasar, tak ingin panjang lebar berdebat Amora menganggukkan kepalanya. Menutup pintu kamar tersebut.

Ia mengenakan hodie dan mengikat asal rambutnya, setelah di rasa tak terlalu memalukan Amora segera melangkah ke luar kamarnya.

Dengan uang merah yang ibunya sodorkan tadi, Amora mengayuh sepeda nya, mencari penjual salad yang terdekat.

Sepeda Amora terhenti di tempat yang lumayan sepi, ia lelah mengayuh sepedanya mencari di mana ada yang jualan salad terdekat.

"Mana sih? Perasaan kemaren jualan di ujung deh" ucap Amora kesal.

Matanya sedikit menyipit kala sebuah mobil berhenti tak jauh di depannya. Mobil hitam yang nampak masih kinclong yang Amora yakini harganya tidaklah seribu dua ribu.

Seorang pria dengan kaca mata hitam menuruni mobil tersebut, Amora sedikit panik...bukan karna ketampanan pria itu namun karna pria itu sedang melangkah ke arahnya sekarang.

Amora ingin kabur namun karna pria tersebut ganteng jadi sayang di sia -siakan, kali aja dia mendekati Amora ingin melamar nya, atau ingin menjadi simpanan Amora atau ingin menjadikan Amora sugar baby mengingat pria berjas itu lebih mirip dengan seorang pria dewasa.

"Siapa nama mu?"

Amora menelan ludah kasar, masih dengan wajah bengongnya mendongak menatap pria yang menjulang di hadapnya.

"Ada urusan apa om nanyak nama saya? Omnya --- gak nagih pinjol kan? Sumpah deh om, saya gak pernah pinjol  atau apapun, pasti ada yang mengatasi nama saya, yakan?" Ucap Amora panjang lebar. Ia sadar, posisinya sedang tak aman sekarang.

Di belakang mobil pria itu ada dua mobil yang baru datang, dari dua mobil itu keluar lima orang pria berbadan besar, mereka mirip penculik yang Amora bayangkan di saat kecil bedanya mereka nampak lebih ganteng dari bayangan ya.

"Jawab aku baby --- siapa namamu,hm?".

Amora menggaruk kepala bingung, jujur atau tidak? Itulah yang ada di fikiran Amora sekarang.

Ekspresi pria itu cukup menyeramkan sekarang, rasa kagum Amora tersingkirkan untuk sesaat.

"Nama ya? Kenapa sih? Keknya kepo banget....nama saya A...njani, omnya bisa panggil Jani atau Ani atau baby kek tadi juga boleh" jawab Amora asal di akhiri dengan senyum serta kedua alis yang terangkat dua kali.

"Kau perbohong, hm?"

Amora yang tadinya ingin menggoda cogan di hadapannya kesal sendiri mendengar pertanyaan tersebut.

"Gak di jawab nanyak Mulu, giliran di jawab malah dibilang berbohong, maunya apa sih om? Aneh deh"

Amora kesal namun juga kembali panik ketika lima orang pria bertubuh besar tadi melangkah ke arah Amora dan pria kaca mata ini.

Dengan insting bertahan hidupnya, Amora menendang selengkany pria tersebut membuat pria itu mengasuh kesakitan.

Dengan cepat Amora mengayuh sepedanya dengan kecepatan penuh, sungguh ia takut di culik walau yang culik ganteng sih.

"SEMANGAT AMORA, DEMI AKANG FELIX" teriak Amora mesih dengan mengayuh sepedanya.

Mungkin Amora tak akan bersepeda selama sebulan setelah ini, hah jika ia bawa motor tak akan mungkin kesusahan mengayuh sepeda seperti ini.

"Ha, malah ngejar anj"

Amora yang sesekali menatap kebelakang mendapati mobil hitam tersebut mengejarnya, yakin tak akan menang melawan mobil mahal Amora yang sampai di tempat keramaian segera menghentikan sepedanya.

Meletakkan sembarangan sepeda miliknya, Amora segera membaur dengan keramaian, ia dengan otak kecilnya itu sekarang berfikir untuk mencari taxi untuk menuju rumah besar Felix yang menurut Amora lebih aman.

Jika ke apartemennya Amora takut orang- orang aneh itu mengetahui keberadaan mami nya. Walau kesal dengan wanita itu tetap saja Amora merasa sedikit sayang.

"Pak, berenti cepat"

Amora melambaikan tanganya, membuat mobil putih memiliki tanda taxi itu menghentikan mobilnya.

Dengan wajah di penuhi keringat dan yakin tak ada yang melihatnya Amora segera memasuki mobil tersebut mengatakan alamat yang akan di tuju oleh nya.

....

Di perjalanan masih dengan wajah paniknya Amora menoleh sesekali kebelakang.

"Kenapa neng? Panik amat"

"Bapaknya kepo kek Dora, cepat aja pak...."

"Iya neng, ini udah paling cepat ini"

Tak ingin menanggapi sopir tersebut Amora kembali menatap kebelakang, masih aman dan Amora bersyukur untuk itu.

"Eh, neng ngapain ke rumah ini....menurut info yang saya dengar ya neng, katanya rumah itu rumah hantu"

Amora menatap sopir tersebut "bukan rumah hantu pak, tapi rumah psikopat... Makanya bapakjangan banyak omong ntar saya jadiin korban"

"Emang neng yang punya rumah? Hmm dari penampilannya sih meragukan"

"Bacot deh pak, berenti sini aja deh"

Setelah memberikan uang seratus ribu Amora menuruni mobil dengan sopir menyebalkan itu.

Memastikan tak ada kendaraan apapun Amora segara memencet bel rumah besar itu, berharap masih ada penunggunya.

Amora berkunjung ke rumah ini sebulan yang lalu, ia memang di perbolehkan Felix keluar masuk rumah ini. Namun Tampa Felix rumah ini menjadi tak bergairah apalagi dengan adanya Nadira.

Untuk saat ini Amora singkirkan kekesalannya pada Nadira demi nyawanya.

"Eh non Amora"

"Iya bapak, bukain pak...saya lagi di kejar penculik" jujur Amora.

"Penculik non?"

Satpam tersebut nampak tak percaya, hah...salah Amora sering bercanda hingga keseriusannya juga di anggap candaan.

"Iya bapak, ayo pak bukain"

Dengan raut bingung ya satpam tersebut membuka gerbang tinggi itu, membuat Amora segera berlari masuk.




























Vote comen gaes

250 vote okay

Kalian boleh kasih saran buat part selanjutnya, hehe


Continue Reading

You'll Also Like

409K 2.8K 15
cerita-cerita pendek tentang kehamilan dan melahirkan. wattpad by bensollo (2024).
1M 100K 69
cover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita na...
2.3M 142K 78
[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pem...
344K 12.3K 55
"Memohon atau mati," Caramel Clearesta merasa, hukuman terbaik adalah penyiksaan berakhir mati mengenaskan. Dirinya yang bagai bunglon, senantiasa be...