Mendadak Kawin

Da Febemaria86

348K 11.3K 190

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... Altro

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53

Bab 9

6.7K 269 1
Da Febemaria86

Satu hal yang Stefan pelajari dari Andrea.

Perempuan itu suka sekali menyanyi!

Seharian dari pagi sampe siang entah sudah berapa lagu yang ia nyanyikan.
Stefan sampe tidak bisa menghitungnya.

Dari ia menyapu lantai, mengepel, memasak, menjemur pakaian ia selalu menyanyikan lagu yang Stefan tidak ketahui judulnya.

Stefan jarang sekali menonton televisi jadi ia tidak tahu lagu apa yang sedang trend atau viral akhir akhir ini. Tapi ia suka mendengar suara Andrea yang sedang menyanyi itu.

Suaranya empuk sih menurut Stefan!
Tiba tiba Stefan tersadar dari pemikirannya itu, ia yang sedang minum langsung tersedak sampe terbatuk batuk.

Andrea yang sedang memotong sayuran menghampirinya sambil menepuk nepuk punggungnya. Tapi karena Andrea menepuknya terlalu keras alhasil Stefan tambah terbatuk batuk sampe wajahnya memerah.

"Stop.. Stop!" Stefan mengangkat tangannya menyuruh Andrea berhenti.

Bisa mati tersedak kalo begini caranya!

Stefan segera bangkit dari duduknya dan menjauhi Andrea. Ia menghela nafas sebentar untuk mengisi rongga dadanya dengan oksigen yang cukup lalu ia melotot di depan istrinya.

"Kamu mau membuatku mati?" tanyanya sedikit kesal sambil memandangi Andrea.

"Loh kamu ini gimana sih?? Kamu tersedak aku bantu tepuk biar tersedakmu berhenti tapi kamu malah menuduh aku begitu? Seharusnya kamu berterima kasih padaku!" Andrea malah gantian mengomeli Stefan sambil bangkit dari duduknya dan berjalan ke dapur.

"Aku baik salah.. Aku jahat tambah salah!! Gimana sih?"

Stefan melongo. Tidak bisa menjawab!

Andrea langsung kembali melanjutkan memasaknya. Ia memasak sop ayam dan tempe goreng lalu membuat sambal terasi.

Stefan mendekati wanita itu lalu menjulurkan lehernya ingin tahu sebenarnya wanita itu sedang apa.

"Apa yang kau lihat?" tanya Andrea sambil melirik suaminya yang mendekat kepadanya.

"Anu.. Apa yang bisa aku bantu?" tanya Stefan sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"O.. Kamu mau bantu.." Gumam Andrea lalu ia melihat ke arah rice cookernya yang sudah mengeluarkan asap "tuh.. Kamu siapin nasi aja, bentar lagi masakanku matang".

Stefan menoleh kearah rice cooker lalu ia berjalan ke rak piring, mengambil dua piring, sendok dan gelas lalu meletakkannya di meja makan mereka.

Ia menuang air putih ke gelas dan menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Andrea meletakkan satu mangkuk besar isi sop ayam ke tengah meja.

"Ayo makan" Ajaknya pada suaminya

Stefan duduk dan Andrea melayaninya selayaknya istri melayani suaminya.

Andrea menyodorkan piring isi tempe goreng yang baru matang ke hadapan Stefan.

"Di coba dulu, kamu pernah makan tempe goreng kan?"

"Tentu saja pernah" Jawab Stefan sambil mencomot satu buah tempe goreng dan langsung menggigitnya.

Sebenarnya ia jarang makan makanan sederhana seperti ini tapi kenapa ya masakan istrinya ini sangat enak di lidahnya. Mungkin selama ini ia slalu makan makanan mewah dan jarang menemui makanan sederhana seperti ini jadi rasanya enak.

"Kapan kita ke rumah kakakku, pak?" Tanya Andrea sambil memandangi pria yang ada di sampingnya ini.

"Kamu maunya kapan?" Stefan balik bertanya kepada Andrea membuat Andrea mengerutkan keningnya.

Ingin sekali Stefan menyentil dahi istrinya kalo sedang mengerutkan dahi seperti itu. Sangat menggemaskan!!

Astaga, apa yang ia pikirkan!! batinnya kaget.

"Nanti sore aja kita perginya, aku juga sudah kangen dengan Alvin"

"Ya udah kalo gitu nanti sore kita berangkat, aku akan tidur siang sebentar.. "

"Enak saja kamu tidur!! Kamu bantu aku menata tumbuhan di sana lalu membantu aku menata pakaian yang barusan selesai aku jemur".

" Hah?? Mana mungkin... "

"Kenapa?? Kamu tidak mau??" Tanyanya galak sambil memandang Stefan "Kamu pikir pekerjaan itu pekerjaan yang harus perempuan kerjakan? Laki laki tidak bisa?? Enak saja!!"

Stefan menutup bibirnya rapat rapat, ia mengetatkan rahangnya. Baru kali ini ada orang yang berani memarahinya!

"Cepat habiskan makananmu!" Ucap Andrea sambil meneruskan makannya.

"Makan tidak boleh buru buru nanti malah jadi usus buntu" Kilah Stefan

"Kalo kamu usus buntu nanti usus kamu, aku yang potong! Beres kan!"

Stefan sangat kaget mendengar jawaban perempuan ini.

Perempuan ini manusia bukan sih?batinnya kesal tapi tak urung dia langsung menghabiskan makanannya.

Sehabis makan, Stefan ingin membantu mencuci piring sementara Andrea menata pot pot di depan.

Tiba tiba Andrea teringat sesuatu dan ia segera berlari ke dapur dan taraaa... Di washbak nya sekarang penuh dengan busa sabun.

"Sudah sini biar aku saja" Ujar Andrea di samping Stefan yang berusaha menghilangkan busa itu di washbak.

"Aku kebanyakan menuang sabun" Jawab Stefan dengan malu.

"Baiklah.. Kamu istirahat aja deh"sahut Andrea sambil mengambil piring dari tangan Stefan.

Stefan melap tangannya dan menjauh sedikit dari Andrea. Ia berdiri di samping Andrea yang sedang mencuci piring.

" Aku bersihin meja aja ya"ujar Stefan sambil mengambil lap dari rak piring lalu mulai membersihkan meja makan.

Karena mereka hanya tinggal berdua maka kotoran yang di hasilkan pun hanya sedikit.

Mereka membersihkan dalam waktu singkat lalu Andrea langsung duduk di sofa sambil menyandarkan tubuh.

"Kalo udah kenyang kenapa ngantuk ya bawaannya?" gumamnya sambil memejamkan mata.

Baru saja matanyaa terpejam, handphone Andrea berbunyi di meja.
Dan Stefan bisa membaca nama pemanggil di layar handphone Andrea yang tergeletak di meja di depan sofa tempat Andrea duduk sekarang.

Postur tubuh Stefan yang tinggi memudahkan Stefan untuk melirik handphone istrinya.

Chef Ronald!

Alis Stefan yang hitam tebal itu berkerut sebentar tanpa sepengetahuan istrinya lalu ia kembali memasang wajah dingin lagi seolah tak peduli tapi dalam hati siapa tahu?

Siapa chef Ronald?

"Halo ya chef" Sahut Andrea sambil me load speaker handphone nya sebab ia masih memejamkan matanya.

"Halo, An, lagi dimana ini?"tanya chef Ronald di seberang sana.

An?? Apakah se akrab itu?

" Aku ada di rumah, chef, gimana?"

"Aku mau ajak kamu ke resto aku, aku ada menu baru aku mau kamu yang trial untuk pertama kali"

"Tapi hari ini aku ada janjian dengan kakakku gimana kalo besok, chef, waktu istirahat aku ke restomu?"

Pria di seberang sana tampak terdiam sebentar tapi kemudian langsung menyahut dengan suara yang terdengar senang di telinga Stefan.

"Okey.. Besok aku tunggu yaa! Kamu harus coba menu baruku ini lalu beri aku review"

"Siap, Chef" Sahut Andrea sambil tertawa kecil.

Mengesalkan!! Rahang Stefan makin mengeras.

"Bye, An, aku ada tamu nih nanti aku sambung lagi"

"Okey.. Bye".

Lalu ponsel Andrea matikan dan ia letakkan kembali di meja.

" Siapa chef Ronald?"tanya Stefan "pacar kamu?"

Andrea melirik suaminya lalu ia menegakkan badannya.

"Kok pertanyaanku ngga di jawab?" tanya Stefan sambil menatap istrinya dengan tatapan mata dingin.

"Dia temanku, aku ngga punya pacar!" Jawab Andrea "Kalo aku punya pacar, aku nggak akan menerima tawaran nenek untuk menikahi cucu tertuanya yang super dingin seperti kulkas".

" Kok kayak akrab banget?"

"Aku sudah mengenal chef Ronald sejak aku lulus kuliah. Kami partner soal masakan" jawab Andrea lalu ia bangkit berdiri.

"Mau jus ngga?" tanya Andrea "aku mau buat jus sirsak"

Stefan diam saja. Ia mengetatkan rahangnya, entah kenapa perasaannya jadi kesal sendiri.

Andrea melirik suaminya.

"Mau ngga? Kamu kenapa sih? marah? " tanya Andrea heran.

Pria satu ini benar benar aneh!! Ngobrol terus tiba tiba diam seperti patung!

Stefan tidak menjawab tapi malah berdiri dan masuk ke dalam kamar. Ia berjalan melewati Andrea yang terus mengikuti langkah suaminya dengan ekor matanya.

"Dasar orang aneh!" Gumam Andrea pelan tapi tak urung di dengar oleh Stefan juga.

Stefan langsung berbalik dan mengernyitkan dahi memandang istrinya.

"Ngomong apa kamu?"

"Ngomong apa sih, kamu kenapa sih tiba tiba sensi? Obat kamu udah di minum belom?"

Stefan berjalan mendekati istrinya tapi karena kesal ia tidak melihat ke bawah. Ia tidak melihat ada keset lantai di sana. Ia menginjaknya dan ia terpeleset.

Stefan terjerembab ke depan dan langsung menubruk Andrea yang berdiri di depannya.

Otomatis Andrea langsung ikutan terjatuh, Stefan yang terjatuh langsung menimpa Andrea.

Untungnya Stefan langsung memegangi kepala belakang Andrea dengan tangannya sehingga saat mereka berdua terjatuh ke lantai kepala Andrea terlindungi oleh tangan Stefan.

Mata Andrea langsung terbelalak kaget di timpa oleh balok kayu besar seperti Stefan. Ia tahu kepalanya pasti membentur lantai granit yang keras.

Andrea langsung memejamkan mata. Takut!!

Tapi bukan lantai yang keras yang ia rasakan melainkan sebuah benda lunak yang hangat menempel tepat pada bibirnya.

Mata Andrea langsung membuka lebar dan ia bisa melihat wajah tampan suaminya berada begitu dekat dengannya. Ia bisa merasakan hangat nafas suaminya dan ia bisa merasakan dadanya menempel erat pada dada suaminya yang bidang.

Stefan pun tak kalah kaget, ia tidak bisa menghentikan bibirnya menempel pada bibir istrinya.

Tiba tiba dadanya berdesir hangat merasakan benda lunak dan hangat yang menempel pada bibirnya.

Inikah rasanya bibir seorang perempuan?

***
Happy malming

Jangan lupa follow akun saya ya teman teman.. Tap love dan komen biar saya makin semangat dan bisa memperbaiki cerita saya

Happy reading

Continua a leggere

Ti piacerΓ  anche

563 60 40
"Jatuh kepada sebuah hati yang belum tentu jatuh kepada kita rasanya sangat sakit" - Gracia Amoura Reiner Ini kisah tentang Ketua geng motor Darrel...
44.3K 3.3K 42
Menjadi seorang asisten pribadi dari anak berusia 16 tahun tidaklah mudah. Majikan kecil cantiknya itu manja, rewel, belum lagi dirinya yang sudah se...
6.3M 325K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
3.1M 24.6K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...