Mendadak Kawin

By Febemaria86

373K 12.4K 204

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 9
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56

Bab 8

7.1K 253 6
By Febemaria86

Hari minggu Stefan biasanya bangun sedikit lebih siang tapi pagi ini pintunya sudah di ketuk beberapa kali membuat Stefan kesal setengah mati.

Ia memindah bantal dari bawah kepalanya ke atas menutupi telinganya tapi suara itu belum berhenti.

"Pak Stefan, ayoo bangun!!" Teriak suara cempreng dari luar kamarnya.

"Apaan sih?? Berisik!" Maki Stefan kesal dengan suara pelan.

"Pak.. Bangun donggg atau saya masuk ke dalam kamar pak Stefan!" ancam suara cempreng itu lagi membuat mata Stefan langsung terbuka lebar.

Terpaksa ia turun dari ranjangnya yang nyaman, memakai sandal dan segera membuka pintu.

"Apa?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun dong.. Udah pagi ini" Ucap gadis itu dengan ketawa lebar.

"Ini kan hari minggu, aku mau bangun siang!" Sahut Stefan kesal.

Kepalanya jadi pusing sekarang!

"Anterin aku ke pasar dong! Aku mau belanja kebutuhan rumah dan mau beli bunga".

Alis Stefan mengernyit.

" Emang motor kamu kenapa?"

"Kan ini hari minggu, jalanan pasti macet ayo antar aku! Aku mau beli beberapa bahan makanan, dan pasti tidak bisa di bawa pakai motor".

" Beli di supermarket aja! Gampang!"sahut Stefan sambil memundurkan tubuhnya ingin menutup pintu kamar.

Tapi gadis ini langsung menahannya dengan tubuhnya sehingga Stefan sedikit terdorong ke dalam kamar.

"Mau ngapain kamu?"

"Mau menodai kamu" Sahut Andrea santai. "Ayo cepat mandi dan antar aku!"

"Aku malas" Jawab Stefan.

Seumur hidup ia tidak pernah pergi ke pasar atau semacamnya. Semua di lakukan oleh karyawannya di rumah lalu sekarang gadis ini memintanya untuk di antar ke pasar.

"Oya udah kalo gitu, aku akan masuk ke dalam kamar kamu ini!"

"Andrea, jangan melewati batas!"

"Batas apa?? Kita suami istri jadi sah sah aja kalo aku mau masuk ke kamar kamu ini!" Sahut Andrea berani.

Stefan menghela nafas sebentar

"Baiklah.. Beri aku dua puluh menit!"

"Sepuluh menit!" Sahut Andrea sambil bersedekap di depan Stefan

"Baiklah" Sahut Stefan akhirnya.

Andrea membalik badan ingin keluar dari kamar suaminya itu tapi kemudian ia berbalik lagi membuat Stefan mengernyitkan dahi.

"Apa lagi??"

"Pakai kaos biasa aja, ngga usah pake jas!! Kita ke pasar bukan ke kondangan!"

"Bawel!"

Lalu pintu kamar Stefan di tutup dengan keras membuat Andrea jadi sedikit kaget.

"Sungguh laki laki ini memiliki sifat yang sangat buruk sekali" Gumamnya sambil geleng geleng kepala.

Andrea duduk di balkon kamarnya. Ia membeli furniture meja dan dua kursi dan ia meletakkan di balkon mereka.

Sepuluh menit kemudian, Stefan keluar dari kamar memakai kaos lengan pendek dan celana panjang berwarna hitam.

Andrea akui laki laki ini benar benar tampan dan gagah. Kulitnya putih bersih, rambut hitam legamnya yang selalu tertata rapi. Alisnya yang tebal, hidung yang mancung, bibir yang tipis berwarna merah muda lalu dadanya yang bidang. Tinggi badannya yang sangat menunjang ketampanan wajahnya yang hakiki.

"Ehem" Stefan berdehem saat ia melihat istrinya bengong saja melihatnya.

Andrea mengerdipkan matanya. Sadar!!

Lalu ia segera berjalan mendahului Stefan keluar dari rumah. Stefan mengambil kunci mobil dan mengekori gadis ini keluar dari rumah.

Andrea menunggu sebentar sampai Stefan keluar dari rumah lalu ia mengunci pintunya.

Pasangan suami istri itu turun ke bawah lalu berjalan menuju mobil Stefan yang terparkir dengan manis di lapangan parkir.

Pengawal Stefan yang berjaga di sana memakai pakaian biasa dan mereka terlihat berbaur dengan penghuni apartemen.

Stefan memiliki satu buah apartemen yang di huni oleh tiga orang pengawal nya sehingga mereka siap sedia setiap Stefan membutuhkan mereka sewaktu waktu.

Andrea masuk dan duduk di samping Stefan, ia memakai seat beltnya dan ia menoleh memandangi cara menyetir suaminya.

Stefan terlihat sangat ahli mengemudikan mobil. Gayanya memutar kemudi, mengganti kopling bahkan matanya yang melirik ke spion sungguh sangat keren di mata Andrea.

Stefan melirik wanita yang di sampingnya yang mengamati gerak geriknya.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?" Andrea balik bertanya. Ia tidak paham pertanyaan Stefan yang aneh menurutnya.

"Kenapa kamu memandangi saya terus? Jangan katakan kamu sudah mulai jatuh cinta pada saya".

" Dih.. Pede banget sih bapak ini!"tukas Andrea sambil tertawa kecil. "Aku tidak menyukai pak Stefan, aku mengamati cara kamu mengemudi! Aku tidak mau membahayakan nyawaku"

"Alasan!" Sahut Stefan datar tapi ketika Andrea menoleh mengamati jalan, sudut bibirnya naik ke sudut sekilas bahkan Stefan pun tidak menyadari hal itu.

Setelah mobil Stefan terparkir, Andrea mengajak Stefan untuk sarapan di warung makan dekat pasar.

Ia membeli dua mangkuk bubur ayam dan pangsit juga dua gelas teh manis hangat.

Stefan menunduk memandangi makanan yang ada di hadapannya.

Apa-apaan ini?? Sarapan bubur di warung kecil di pinggir jalan. Apakah makanan ini bisa di makan? Apakah makanan ini bersih??.

"Kenapa, pak?" Tanya Andrea saat ia melihat Stefan cuma memandangi bubur itu sambil mengaduk aduknya.

"Apakah makanan ini bersih? " Tanya Stefan sambil berbisik pelan.

Andrea tergelak lalu ia menutup mulutnya saat mata Stefan menyorot tajam kepadanya.

Ia balas berbisik ke suaminya.

"Aman.. Kamu tidak akan mati paling cuma harus masuk rumah sakit".

Mata Stefan melotot saat mendengar jawaban istrinya yang ngawur.

" Makan saja gak usah banyak protes!! Makanan ini aman di konsumsi"bisiknya galak.

Stefan terpaksa sekali menyendok bubur lalu memasukkannya ke mulutnya secara perlahan.

Sungguh kadang ia menyesali keputusannya untuk menutupi identitasnya yang asli terhadap istrinya ini.

Dulu ia makan masakan dari Lullaby hotel dengan nyaman, sekarang ia makan di warung makan kecil di pinggir jalan yang banyak debu dan kotor.

Ia tidak akan mati kan kalo makan makanan seperti ini sekali sekali?batinnya sambil terus melahap sarapannya.

Andrea sungguh senang melihat pria itu makan secara perlahan. Di mata Andrea, wajah Stefan memang sangatlah ganteng mau apapun kondisinya.

"Kenapa?" Tanya Stefan heran saat melihat istrinya menopang dagu memandanginya.

Piring berisi bubur milik Andrea sudan bersih tidak bersisa.

"Kalo masih belum kenyang, pesan saja lagi sana" Ujar Stefan sambil memandangi istrinya.

Ia tahu sepiring bubur tidak akan membuat perut Andrea kenyang. Stefan saja sampe ngeri melihat selera makan Andrea yang banyak itu tapi entah mengapa badannya tidak gemuk sama sekali malah cenderung langsing seperti model.

Kemana makanan yang ia makan selama ini? Stefan kadang suka heran sendiri melihat badan Andrea yang langsing bak gitar spanyol itu.

"Aku sudah kenyang melihatmu makan seperti itu" Jawab Andrea "daripada bubur ini aku lebih ingin memakanmu sampai bersih".

Stefan melotot saat mendengar ucapan istrinya tapi sebelum mulutnya mengeluarkan suara, Andrea sudah bangkit berdiri dan menghampiri meja kasir.

Stefan benar benar capek saat mengantar Andrea belanja dari toko satu ke toko lainnya. Ia benar benar miris mendengar istrinya ini selalu menawar harga setiap membeli sesuatu tapi anehnya pedagang itu memberikan barang kepada Andrea walau dengan bibir sedikit cemberut.

Tangan Stefan penuh dengan kantong belanjaan. Ia menaruh barang barang itu di bagasi mobilnya lalu ia kembali mengekori istrinya membeli bunga.

Stefan lebih suka duduk di meja kerjanya dan menghadapi berkas yang bertumpuk atau menghadapi rapat seharian daripada mengikuti istrinya ini ke pasar.

Kaki panjangnya capek sekali!

Stefan menghela nafas panjang saat ia sudah duduk di kursi di belakang kemudi setelah memasukkan semua belanjaan Andrea ke bagasi.

Ia melirik Andrea yang sedang duduk sambil mengetik sesuatu di ponsel nya.

"Chat sama siapa?" Tanyanya dingin sambil mulai memutar kunci mobil. Stefan mulai menjalankan mobilnya keluar dari area parkir.

"Chef Ronald"jawab Andrea singkat.

" Siapa itu? Pacar kamu?"tanyanya

"Bukan! Dia hanya teman" Jawab Andrea sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya.

Stefan diam saja tidak menanggapi lebih lanjut ucapan istrinya.

"Pak Stefan, kakak aku mau ketemu kamu. Kamu kapan ada waktu?" tanya Andrea "Kamu jangan Gr dulu, aku hanya punya kakakku di dunia ini nah aku menikah secara mendadak jadi kakakku sedikit kuatir laki laki seperti apa yang berhasil menikahi adeknya yang sangat cantik ini"

Stefan mencibir.. Mana ada perempuan yang begitu sombong seperti Andrea ini!.

"Siapa bilang kamu cantik?"

"Aku sendiri dong!! Aku ngga butuh orang lain untuk menilai diriku sendiri" Sahut Andrea

Stefan hanya mengerucutkan bibirnya tapi tidak mengeluarkan satu patah kata pun.

Andrea menghidupkan pemutar lagu di mobil Stefan. Ia memilih milih chanel dan menemukan chanel yang pas lalu ia mulai bersenandung.

Stefan diam saja tidak mengomentari apapun. Ia diam mendengarkan suara   Andrea yang mengikuti radio itu.

Suaranya lumayan merdu! Batin Stefan yang terlena oleh suara Andrea lalu kemudian ia tersentak oleh pemikirannya sendiri.

Sejak kapan ia memuji perempuan?

"Pak Stefan"

"Hmm"

"Apa kau suka makan sayuran?"

"Asal enak pasti ku makan"jawab Stefan sambil membelokkan mobil memasuki jalan menuju rumah mereka.

" Oo kamu omnivora pemakan segala"gumam Andrea sambil memalingkan muka melihat jalan.

Stefan langsung menoleh begitu mendengar gumaman istrinya.

"Apa yang kamu katakan?"

Andrea menoleh memandang suaminya "hmm.. Apa? Aku ngomong apa?" Tanyanya dengan wajah tidak berdosa.

"Kamu katakan aku omnivora".

" Ahh.. Itu hanya perasaanmu saja. Buktinya aku tidak mengatakan apapun"sahut Andrea tenang "sudahlah kamu menyetir saja yang benar".

Stefan cemberut sambil tetap menyetir mobil dengan perasaan kesal.

Sungguh ia mendengar kata kata itu dari istrinya!!

***

Hai.. Hai..
Jangan lupa vote and komen yaa
Happy reading

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 279K 39
Sebuah perjodohan yang terpaksa dilakukan karena tidak mau semua fasilitas sang laki-laki terancam punah.
1M 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
406K 19.5K 54
Kara tidak pernah menyangka bisa jatuh cinta dengan seorang duda beranak 2. Sejauh apapun dirinya berusaha untuk menghapus rasa cinta itu, tetap saja...
840K 79.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...