ALTA : New Generation!

By sibungsu0319

59.3K 3.1K 817

Altaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi unt... More

01. ALTARAKA & ALTAGARA
02. TAWURAN
03. OSIS
04. OJOL?
05. CURAHAN RAKA
06. NAIK BUS
07. KEMBALI KE INDONESIA?
08. KEBAHAGIAAN NAYA
09. DIA TERLUPAKAN
10. SISI LAIN MEREKA
11. BERSEKOLAH
12. PENTOLAN SEKOLAH
13. PERTEMUAN
cast
14. KANARA
15. SAMBARA
16. PERSIAPAN 17-SAN
17. 17 Agustus
18. SILA DAN LILA
19. THE GAXS
20. ATLASNAYA
21. ARENA BALAP
22. AWAL MASALAH
23. TRAGEDI TOILET
24. UKS
25. KEDATANGAN ATLAS
26. RUMAH SAKIT
27. THE GAXS & AULA
28. SIROSIS HATI DAN JANTUNG
29. DIUNDUR?
30. MEMINTA KESEPAKATAN
31. MENCARI INFORMASI
32. PENGUNDURAN DIRI
33. KOLAM RENANG
34. ALTAREYZ BUBAR
35. SEMUANYA BERUBAH
36. DAMAI ITU CINTA
37. HUBUNGAN YANG RUMIT
38. NAYA DAN ZARL VALENDAS
39. MEMULAI MISI BARU
40. MENYUSUP KE ZARL VALENDAS
41. MIMPI ATAU NYATA?
42. KEMBALI BERSAMA?
43. JEBAKAN DAN TERSANGKA?
44. SEMAKIN KACAU
46. GARA BER-ULAH
47. CINTA SEGITIGA?
48. PANTAI DAN ROOFTOP
49. KEBEBASAN
50. WELCOME BACK ALTAREYZ

45. GINI RASANYA?

616 34 19
By sibungsu0319

Kabar tentang kasus revalendas sudah tersebar luas dipenjuru kota, termasuk sma zarl valendas, itu suatu kabar yang sangat menghebohkan buat mereka semua. bagaimana tidak, anak anak altareyz sangat di kenal sebagai siswa pintar yang menjadi kebanggaan sekolah revalendas bagaimana bisa mereka buat seperti itu. "Gue gak nyangka anak anak pintar kayak mereka bakal membunuh seorang guru" Ucap salah satu siswa zarl valendas.

"Gue juga gak nyangka, tapi apa ya alasan mereka melakukan itu ke guru bk nya sendiri?"

"Ya paling karena mereka banyak kasus dan gak mau di atur kali"

"Padahal gue suka banget lihat si ketua mereka itu, raka"

"Halah gak usah sok buta deh kalian, apa bedanya kita sama mereka, sekolah kita jauh lebih buruk dari mereka" Begitulah respon respon siswa zarl valendas ketika mendengar kabar tentang anak anak altareyz, pro dan kontra sudah menjadi hal biasa di lingkungan sekolah ini.

Sedangkan atlas sibuk merobek kertas yang terpampang dimading mading tentang kasus anak anak altareyz. "Ini siapa hah yang nempel nempel berita hoax kayak gini!! " Cerocos atlas tak terima, entah apa yang merasuki cowok itu, hingga ia membela raka.

"Lo kenapa sih tlas?, ngapain juga lo robek berita tentang mereka, bukannya mereka musuh kalian?" Ucap salah satu anak osis zarl valendas.

"Ya suka suka gue, gue yakin ini berita gak bener, dan lo tau kan konsekuensi kalau nempel berita hoax apa lagi gosip kayak gini sanksinya apa?!?" Tambah atlas, sedangkan vano, rigel dan alan yang dibelakang atlas hanya menyimak saja.

"Tapi kan beritanya udah tersebar luas tlas, gak mungkin hoax" Sahut rigell

"Mungkin aja, siapa tau mereka kena fitnah atau apalah" Cowok itu masih sibuk merobek kertas kertas dimading.

"Seyakin itu lo kalau raka bukan pembunuh?" Ucap vano sambil tersenyum

"Yakin, raka gak mungkin bunuh orang van, gue tau raka gimana" Jawab atlas yang belum sadar dengan ucapannya.

"Apa tlas? Gimana gimana?" Tanya vano sekali lagi, vano memang sengaja memancing atlas untuk berbicara seperti itu, karena vano yakin bahwa atlas juga tau kalau bukan raka lah yang membunuh devian.

Atlas yang menyadari itu langsung berhenti dengan aktivas nya dan langsung pergi meninggalkan teman temannya. Vano tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya "atlas atlas, kebanyakan gengsi lo" Cibir vano

"Lah kenapa tuh anak?" Ucap rigel bingung

"Gak tau, gue juga bingung, kenapa atlas belain raka hari ini" Jawab alan sekenanya.

Vano sedikit terkekeh "yaiyalah, kan raka sahabat atlas" Batin vano

"Udah ayo susulin atlas"

***

"Ya gara gak mau tau pa, papa harus bebasin raka dan teman teman gara yang lain!! " Ucap gara sedikit membentak, kini mereka semua sedang berada diruang keluarga rumah rey.

Rey memijit pelipisnya yang terasa pusing, kenapa ia merasa kembali ke masa lalu, melihat para anak anak altareyz, membuat nya teringat akan geng nya dulu.

"Tenanglah gara, kami tau apa yang harus kami lakukan" Sela bas, ayahnya dristan.

"Gimana gara bisa tenang om, kembaran gara, teman teman gara, dipenjara om!, gimana kalau mereka gak bisa bebas, gimana dengan Olimpiade geografi raka dan yang lainnya nanti!" Jawab gara lagi

"Ya kalau Olimpiade kan bisa diganti dengan siswa lain gar" Sahut el, ayahnya ibra, pria itu tengah merokok sambil bersantai di sofa, ingat dalam kondisi apa pun, pria tua ini selalu tenang dan santuy.

Ucapan ayah ibra berhasil menarik perhatian anak anak altareyz yang juga berada disana. "Ya gak bisa gitu lah pah, sia sia aja dong usaha belajar mereka selama ini buat ikut Olimpiade nanti" Jawab ibra tak terima, tapi masih dengan nada yang tenang.

"Kalian semua memang gak tau ya, apa yang anak anak kalian inginkan! , kita ikut Olimpiade juga buat kalian, banggain kalian" Tambah Abraham acuh

Denta tertawa miris "ya gimana mau ngerti, kalau kerjanya sibuk dengan perusahaan" Sindirnya.

"Udah udah, kenapa malah berantem, sekarang, yang harus kita pikirkan itu gimana cara bebasin raka, kenan, ezra, raffanda, dan dristan dari penjara" Ujar izan ayahnya sambara.

"Jaminan?" Ucap mereka Serempak

"Tidak mu-" Ucapan izan langsung dipotong oleh anaknya "Ini kasus percobaan pembunuhan, kemungkinan bisa bebasnya tipis"

"Kecuali-" Sambara menggantungkan ucapannya.

Semuanya memandang ke arah nya, menunggu cowok berkacamata itu melanjutkan ucapannya.

"Kecuali apa?"

"Kecuali pak dadang selamat" Finish sambara, ya dengan selamatnya pak dadang, akan lebih memudahkan raka dan teman temannya untuk bebas dari penjara.

"Artinya, kita harus jaga ketat pak dadang?, sampai dia sembuh?"cetus erglo

"Dan itu artinya raka dan yang lain bakal di penjara sampai pak dadang sembuh pah?, enggak bisa gitu lah pah, Olimpiade nya bulan depan, kalau nunggu pak dadang bangun dari koma, gimana dengan Olimpiade raka pah" Tekan gara lagi kerey.

"Pelanin suara kamu gara, kalau naya dengar raka masuk penjara gimana-"

Prangggg

Ucapan rey langsung terpotong dan mereka semua langsung menoleh ke sumber suara, sudah berdiri naya disana, tubuh gadis itu terasa lemas dan bergetar, tangannya memegang dadanya yang tersakit dan kesulitan untuk bernafas. tadi ia sedang mengambil air di dapur untuk dibawak ke kamarnya, dan tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka semua.

"NAYA" Teriak semua panik

Molu yang memang berada didekat naya langsung menahan tubuh naya saat ia melihat gadis itu kehilangan keseimbangan nya. penyakit lemah jantung naya sangat mudah kambuh jika ia merasa kaget atau terkejut seperti tadi.

"Eh eh, naya, naya kenapa" Ucap molu dengan tampang kagetnya.

Rey langsung berlari menghampiri naya, begitu juga dengan yang lain, keisha langsung mengambil selang oksigen dan langsung memasangkannya ke gadis itu.

"Nay, naya, sayanggg, kamu dengar papa kan" Ucap rey panik

"Nayaaa"

***

seorang cowok sedang melamun diatas rooftop, ia duduk disamping tangki air yang memang berada disana. Suasana sore ini sangat tenang, hanya pikirannya saja yang kacau. Gara menghela nafas nya pelan. Ia memeluk lututnya dan menunduk, saat itu juga ia menangis.

"Gar" Mendengar suara yang tidak asing ditelinganya, membuat gara otomatis menoleh. "Nara, ngapain disini? " Ucap gara, cepat cepat ia menghapus air matanya.

Nara terkekeh dan gadis itu sedikit memanjat untuk berada didekat gara, dan langsung duduk di sampingnya. "Baru pertama kali gue lihat seorang altagara nangis" Ucapnya tertawa

"Enggak, gue gak nangis ya!" Elak gara

"Terus, tuh kenapa mata lo merah" Ucap nara tertawa, gara, gara, sudah kegep masih aja mau ngelak.

"Masuk debu" Jawab gara seadanya, cowok itu kembali melamun. Sempat terjadi keheningan beberapa detik di antara mereka. "Berat banget ya gar?, sampai udah tumpah semua air mata lo" Ucap nara lagi

Gara masih bungkam "kalau mau nangis, nangis aja gar, gak usah ditahan, gak usah malu sama gue"

"Gak usah pura pura kuat kalau emang udah gak kuat gar, gue ada disini" Nara menggapai tangan gara "buat lo"

Gara memandang ke arah tangannya yang digenggam oleh nara, setelah itu ia memandang wajah gadis itu dengan cukup lama, sedikit terbit senyuman di bibir gara. Mungkin jika ia lagi tidak sedih seperti ini, ia akan jingkrak jingkrak karena salting.

"Butuh sandaran?, sini di bahu gue" Tawar nara tersenyum

"Emang boleh?" Tanya gara ragu,

nara mengangguk, melihat tanda setuju dari sang empu, gara pun langsung menyandarkan kepalanya di bahu nara. Tidak sampai disitu, tanpa izin dari nara, gara memeluk gadis itu dari samping, membuat nara sedikit kaget.

"Gar-"

"Sebentar aja nar gue janji" Ucap gara pelan, cowok itu menutup matanya, memeluk nara seperti ini saja sudah berhasil membuatnya tenang. Aroma parfum rose yang dipakai oleh nara membuat cowok itu semakin nyaman.

***

Malam harinya Gara menatap langit kamarnya, malam ini terasa berbeda seperti malam sebelumnya, ia menoleh ke sebelah kanan, lebih tepatnya ke kasur raka, kasur yang kosong tanpa ada tuannya.

"Sepi ka gak ada lo, gue gak bisa tidur ka, kabar lo disana gimana ya ka?" Gumam gara sambil berusaha untuk tidur, padahal jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Ternyata gini ya rasanya jauh dari kembaran.

Disaat gara baru memejamkan matanya, ia mendengar pintu kamar terbuka, saat itu juga gara bergegas bangun "kaaa" Ucap gara penuh kegirangan, namun setelah melihat siapa yang datang, senyuman cowok itu memudar.

"Lo den, ngapain kesini?" Ketus gara

"Papa rey suruh nemanin lo tidur, kata nya lo gak bisa tidur sendiri" Jawab denta acuh, gara itu sudah dewasa saja masih tidak bisa tidur sendiri, bagaimana nanti kalau ditinggal raka nikah, apakah ia akan ikut tidur bareng bersama raka dan istrinya kelak, pikir denta. saat ia ingin langsung duduk dikasur raka langsung diteriaki oleh gara.

"Ehhhhh, lo mau ngapain bangsat! , lo mau di gampar raka karena nyentuh tempat tidurnya" Teriak gara, raka sangat tidak suka kalau ada seseorang yang berani menyentuh tempat tidurnya, pernah sekali gara duduk ditempat tidur raka langsung ditendang oleh raka. Hanya naya sajalah yang tidak dimarahi oleh ketua altareyz itu.

"Terus gue tidur dimana?" Tanya denta kesal

"Tuh di sana" Jawab gara sambil menunjuk ke sofa besar didekat jendela. Denta hanya mengangguk saja mendengar itu, dan langsung berjalan menuju sofa.

Gara pun kembali berbaring dikasurnya, dan mencoba untuk tidur kembalii, namun tetap saja ia tidak akan bisa tidur nyenyak. "Denn, gue-" Ucapan gara terhenti ketika melihat denta sudah tertidur pulas di sofa, gara merutuki dirinya, ia lupa kalau denta kebo, alias tukang tidur.

"Percuma aja papa nyuruh nih bocah kesini, gak ada gunanya" Cibirnya kesal

Karena frustasi tidak bisa tidur, muncul ide lain dipikiran cowok itu, sambil senyum senyum ia mengambil bantal dan selimut nya dan keluar dari kamarnya.

"Bodo amatt, gue mau tidur bareng raka pokoknya!!"

"...... "

"Gara tolol!" Gerutu denta tidak habis pikir

***

Kiw kiw setelah sekian lama ya gakkk🤣, haloo guyssss wattpadbungsu kembalii nihhhh, wkwk

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA YAAAA, BIAR LALA SEMANGAT UP NYAAAAA😘

1557 kata cukup lah yaaa🤣

Cieeee bau bau kapal garanara mau berlayar nihh, siapa yang mau naik kapal ini? Komen duluuuu👉

Continue Reading

You'll Also Like

391K 30.6K 41
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
675K 18.8K 54
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
4.2M 94.8K 47
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
485K 30.1K 44
Anak pungut sepertiku berharap apa dengan takdir? Benar katanya, aku tak pantas diperlakukan layaknya manusia, karena takdirku sudah terlanjur tengge...