KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)

Por reading4healing

109K 685 30

Cerita Dewasa Mais

(21+) Suami Yang Digilir Cowok Macho Spanyol
(21+) Si Pemuas Satu Kos
(21+) Si Pemuas Satu Kos 2
(21+) Pemuas Suami Si Bos Bule
(21+) Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
(21+) Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (1)
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
(21+) TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
(21+) PEMUAS PARA PREMAN JALANAN
(21+) Memperawani Suami Muda Tetanggaku
(21+) Lubang Pemuas Pria - Pria Beristri
(21+) Gigolo Biseks Simpanan Mama
(21+) Pesta Bujang Liar Sang Pengantin Pria
(21+) Skandal Besar Menjelang Pernikahan
(21+) Disewa Lionel
(21+) Malam Liar Sang Budak Korporat
(21+) Takdir Seorang C*mdump
(21+) Service Plus-Plus Barber Straight Turki
(21+) Bule Online, Perebut Keperjakaanku
(21+) Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
(21+) NAPAS BUATAN DARI PAPA SAHABATKU
(21+) MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
(21+) MENJEBAK SOPIR STRAIGHT BAD BOY
(21+) Menjajal Kejantanan Masseur Impor Rusia
(21+) Legenda Si Otong Monster
(21+) Mesin Pemuas Mantan Dan Gebetan
(21+) PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
(21+) SI PEMUAS SEKAMPUNG
(21+) Pemilik Tubuh Indah Si Pembantu Ganteng
(21+) PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAH
(21+) PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU
4 PEREMPUAN DI RUMAHKU BISA DIP4K4I SEMU4

(21+) Driver Ojol Arab Plus - Plus

3.5K 28 1
Por reading4healing

DRIVER OJOL ARAB PLUS - PLUS

by  Roberto Gonzales

 
Perkenalkan, nama gue Jamal. Tidak ada embel-embel di belakangnya. Begitulah tertulis di KTP. Tetapi, ada yang bilang nama adalah doa. Gue sih percaya saja. Jamal, menurut ibu gue, artinya keindahan. Alhasil, gue tumbuh menjadi pria yang dielu-elukan semua gadis di kampung gue sebagai pria paling tampan. Bukannya gue narsis. Tetapi, memang begitulah kenyataannya.

Usia gue sekarang adalah 27 tahun. Status nikah? Duda. Bukan main-main, gue ini duda dengan tiga anak. Mantan istri gue sendiri ada dua. Yang pertama terpaksa gue kawinin saat umur kami sama-sama 17 tahun. Apes banget gue! Gue sudah rutin entotin dia sejak kelas 2 SMP sekalian sama cewek-cewek lain yang naksir gue. Tetapi, satu kali, kondom yang gue pakai waktu ngentotin dia di masa suburnya bocor. Dia hamil dan terpaksa gue nikahin dia. Setelah lulus SMK, gue kerja jadi tukang ojek pengkolan. Istri pertama gue yang notabene anak orang cukup berada itu tidak tahan hidup susah. Jadinya, dia meninggalkan gue. Anak gue dibawa ke rumah orang tuanya setelah lahir.

Istri kedua gue adalah wanita yang dijodohin sama ibu gue. Katanya, dia gadis baik-baik. Gue mau-mau aja karena waktu gue entot, dia jago juga mainnya. Gue juga heran masa gadis baik-baik jago banget mainnya. Dia juga cantik. Kerjanya sebagai pramuniaga di mall. Tetapi, setelah tujuh tahun menikah, dia meninggalkan gue untuk menikahi bosnya di kantor. Kedua anak gue juga dibawa. Gue sih kagak ambil pusing. Asal gue bisa temui semua anak gue tiap seminggu atau dua minggu sekali, gue santai-santai aja. Gue juga bebas entotin orang-orang lain.

Dan sekarang? Gue jadi penyuka sesama jenis! Ha ha ha… Pengen tahu kenapa? Biar gue jelaskan…


[ … ]


Ilustrasi: Jamal


Sesuai wajah, orang-orang yakin gue ada keturunan Timur Tengah. Tapi gue juga tidak tahu entah darimana. Ibu gue ga pernah cerita soal Bapak gue. Gue sendiri tidak berani tanya karena Ibu gue selama ini sudah bekerja keras untuk menghidupi gue. Ada gosip kalau gue anak haram hasil kawin kontrak sama turis Arab. Tetapi, gue juga tidak tahu pastinya. 

Memang tampilan gue ke-arab-araban. Gue berbulu cukup lebat. Alis gue tebal. Mata gue juga berwarna coklat terang. Gue selalu tampil dengan brewok dan jenggot yang gue cukur rapi sehingga tampak metroseksual. Kulit gue juga putih banget seperti salah satu pangeran dari keluarga Raja Salman. Hidung gue mancung dan besar. Tahu kan apa artinya ketika cowok punya hidung besar? Betul sekali! Kontol gue juga besar banget seperti seorang pria Arab! Entah sudah berapa lusin wanita gue tidurin sejak gue coba-coba pacaran di kelas 2 SMP. Namun, selama ini gue tidak terlalu serius memacari orang-orang yang gue tiduri. 

Banyak yang bilang gue cowok mokondo atau modal kontol doang. Gue juga perlu klarifikasi di awal-awal, ya. Pertama-tama, kontol gue gede ya sudah dari sananya. Mereka sendiri yang nikmatin dan ketagihan. Kedua, gue tidak pernah maksa mereka berhubungan badan sama gue… Toh, meskipun begitu, mereka tidak pernah mau meninggalkan gue. Mereka betah dengan apa yang gue tawarkan dengan ketampanan gue dan keindahan tubuh gue. Ya begitu, deh… Sebagian besar pusing mereka yang mereka yang buat sendiri. 

Tetapi, kalau soal cinta, kok anehnya gue belum pernah mengalami, ya? Bahkan dengan dua wanita yang gue nikahi sebelumnya... Gilanya lagi, entah setelah sudah berapa banyak wanita yang gue goda, tidak ada hujan dan tidak ada gledek, gue tiba-tiba terpincut sama seseorang... Dan mengejutkannya lagi, dia bukan wanita…

“Sesuai aplikasi ya, Bang Jamal. Depan Plaza Indonesia…" 


Ilustrasi: Felix


Pesan singkat dari pelanggan gue kala itu. Tidak ada yang aneh sebenarnya. Namun, saat dia datang, dia seorang pria... Ya, typical pria tampan ibukota yang putih mulus dan hobi skin care… Selama ini gue juga biasa aja setiap ketemu yang seperti itu.

Sepertinya, dia baru pulang dari gym. Dia hanya pakai kaos tanpa lengan yang robekannya super lebar. Istilahnya tank top low cut. Itu seperti pakaian yang dipakai orang-orang di gym buat pamer pinggang ramping berotot, tangan kekar, sama ketek sepertinya... Dan emang iya... Dadanya bagus bidang. Selain itu, teteknya… Kelihatan kecil melenting dan berwarna merah muda... Awalnya sih masih biasa aja... Namun, ketika gue mengangkat tangan, memanggilnya, dia semakin mendekat. Tetapi, tiba-tiba dia berhenti dan membetulkan tali sepatunya yang lepas sambil jongkok… Anjiiiiingg… Pantatnya bulat dan montok banget! Literally bulat dan montok banget! Pantat cewek-cewek yang pernah gua entot mana ada yang se-bulet, pulen, dan bahenol gini!

Ilustrasi: Felix


Saat itu, gue mulai sadar gue udah sinting. JAMAL! SADARRRR! Yang elo liat ini cowok berotot loh! Ya meskipun pentilnya yang pink, pantatnya yang bahenol, dan dia jalan pake celana pendek banget… Meskipun pahanya mulus banget… Emang bener kulitnya bersih banget kayak cewek, tetapi ini cowok, Jamal! SADAR, JAMAL!!! 

Tetapi, dia enggak kaya bencong, lho! Jalannya biasa aja… Pantatnya agak megal-megol waktu jalan, tetapi itu karena dia kebesaran pantat! Semakin dekat, kok gue yang jadi deg degan... 

"Ko Felix?" tanya gue berusaha tampak cool. Gue panggil dia ‘Koko’ soalnya jelas banget nih orang keturunan Tionghoa.


Ilustrasi: Felix


“Iya, Bang… Saya Felix…” jawabnya ramah. Dia ini tipe yang bukan cengengesan atau gimana. Orangnya kalem. Tetapi, kita bisa nyaman sendiri sama dia. “Sesuai titik aja ya, Bang… Titiknya sudah benar, kok." 

Anjir… Tuh kan bener enggak kaya bencong atau ngondek! YA TERUS KENAPA, ANJING?! JAMAL, ELO KOK JADI ANEH BEGINI! Entah kenapa, gue jadi deg-degan sendiri.

Sepanjang jalan, tangan si Felix pegang pinggang gue. Anjir... Bulu kuduk gue sampai merinding... Mana baunya dia wangi banget lagi! Sepertinya, dia baru selesai mandi setelah olahraga. Gilanya lagi, jadi ada sebersit harapan si Felix itu tangannya turun dan remesin kontol gue… Cuma bayangin aja, peler gue malah konak bukan main... Dan gilanya lagi, karena kontol gue dasarnya emang besar, kontol gue sempat konak parah dan berkedut-kedut sampai menyentuh tangan si Felix!

Gue ketakutan banget lha! Gue takut Felix merasa gue melakukan pelecehan seksual dan melaporkan gue di aplikasi, sampai akun gue kena suspend. Alhasil, gue jadi kebakaran jenggot dan berusaha menenangkan diri sambil berdeham-deham. Gara-gara gue berusaha menutupi kontol gue yang tidak bisa diajak kompromi, gue jadi tidak berani mengajak ngobrol si Felix sepanjang perjalanan. Padahal, gue biasanya sering ngajak ngobrol customer gue! Gue merasa bodoh! Aslinya, gue pengen ajak kenalan si Felix! 

Tidak sampai lima belas menit, kami tiba di depan kosan si Felix.

"Bang, kebelet kencing, ya? Dari tadi Felix amati Abang duduknya kelihatan kayak tidak nyaman begitu… Kencing di dalem aja gapapa… Kos-kosan Felix ini santai kok… Orang luar boleh masuk…" 


Ilustrasi: Jamal


Dalam hati gue, gue terperangah. Apa kagak salah nih si Felix ajak gue masuk? Apa dia minta gue perkosa, ya? 

Gue sebenarnya pengen jawab, “Iya, tapi pengen kencing enakBoleh kagak, Ko Felix?

Kenyataannya, nyali gue lenyap. Gue cuma terdiam, takut merespon perkataan si Felix.

“Gimana, Bang?” tanya Felix kembali menegaskan.

"Bo…boleh… Ko…" jawab gue terbata-bata seperti kerbau dicucuk hidungnya.

"Ayo masuk, Bang…" 

Jamal cemen banget loe, ya elah! Gue jadi membodoh-bodohin diri gue sendiri yang tidak berkutik di depan si Felix ini. Si Felix menyuruh gue parkir sepeda motor g

Tadinya, gua pikir WC di kosan si Felix di luar. Ternyata, ini kos-kosan yang cukup mewah dengan kamar mandi masing-masing di dalam kamar. 

"Enggak papa… Masuk aja, Bang… Di kosan ini, kamar mandinya semua di dalem… Santai aja, Bang…" 

"Ma..makasih, Ko Felix…" ucap gue kalut.

Gue grogi banget dah! Gue akting seolah-olah kebelet pipis. Padahal, gue cuma berusaha nutupin peler gue yang ukurannya sebesar kaki bayi itu selagi gue masuk ke kamar kos si Felix…

Buset, rapih banget dah kamar si Felix! Kaya kamar cewe! Wangi, bersih, dan serba putih! 

“Itu, Bang!” ucap si Felix sambil mempersilahkan masuk dan membukakan pintu kamar mandi ke gue. “Ada sabun juga kalau mau cuci… Itu handuknya juga bersih yang di belakang pintu.

Gue dibuat tercengang lagi! Gue yakin pasti rajin banget nih bocah! Kamar mandinya juga bersih dan wangi! Gue jadi semakin kagum melihat si Felix yang rapi dan bersihan banget ini…

Nah, pas sudah di dalem kamar mandi, gue bingung juga, kan? Kan gue emang kaga mau kencing… Tadi itu gue ngaceng! Terus, gue kudu ngapain? Semakin gue mikirin si Felix, tanpa sadar, tangan gue malah mainin maju-mundur peler gue. Ya tambah ngaceng, lah... 10 menit berlalu…

"Bang... Udah belum? Felix mau mandi..."

Si Felix mulai gedor-gedor pintu kamar mandi. Terus gue gimana? Ya panik lah... Makin panik lagi karena kontol gue makin bangun lagi karena bayangin si Felix di depan lagi nggedor-gedorin pintu… Andai saja gue bisa lampiasin ini semua ke diaPasti puas banget, kan?

Anjing! Gimana ini? Gue segera pake celana asal. Cukup berisiko karena ukuran kejantanan gue yang panjangnya 22 cm dan lebarnya 6 cm ini benar-benar besar untuk disembunyikan. Tapi, ada yang aneh deh! Si Felix tadi kan baru aja mandi dari fitness kelihatannya! Dia tadi rambutnya masih basah dan kelihatan seger banget! Masa iya dia mau mandi lagi?


Ilustrasi: Felix


Tanpa berpikir lebih lagi, pintu itu langsung gue buka. Dan jreeeenggg jrenggggg jrengggggSi Felix cuma pake celana dalem doang sambil menenteng handuk di depan gue… Gue benar-benar takjub melihat tubuh setengah telanjang dia sampai-sampai tangan gue lepas dari nutupin kontol gue. Dan kini giliran Felix yang kaget. Dia melongo… Matanya melotot... 

"Ba…bang... Ini…apa...kok...ge..gede...banget?" 

Tanpa babibu, Felix langsung tarik celana gue beserta sempak gue sehingga pentungan gue yang sebesar kaki bayi itu langsung terpelanting ke depan. Tiba-tiba saja gue sudah hampir telanjang bulat di depan si Felix, menampilkan segenap kejantanan gue. Gue cuma bisa speechless serta tidak bisa bergerak ataupun membalas omongan Felix juga. Pikiran gue kalut… Seakan-akan, selama ini gue menjalani kehidupan bohongan. Selama ini gue cuma bisa ngaceng melihat seksinya wanita. Bersama si Felix, tiba-tiba gue menemukan sebuah sensasi baru.

"Ge...gede...bang… Ini asli? Boleh Felix pegang?" 


Gue udah gelap mataSebenarnya gue ini kagak bodoh… Si Felix sepertinya menyadari betul apa yang ada di pikiran gue sedari tadi sejak dia merasakan kontol gue menonjol saat gue bonceng dia tadi. Dan gue yakin si Felix pengen menikmati peler jumbo gue sama besarnya dengan gue ingin menikmati pantat semoknya.

Tiba-tiba tangan Felix meraih kontol gue tanpa ragu-ragu lagi. Seakan-akan kontol gue ini tali yang mengikat tubuh gue, dia menarik tubuh gue perlahan untuk ke duduk di atas kasur. Dalam sekejap, dia lempar handuk yang dia pegang di tangan satunya itu ke kasur. Dia pun berjongkok di depan gue. Dari atas, gue bisa menikmati pemandangan bongkahan pantat semoknya yang terbungkus celana dalam ketat yang seksi. Anjiiing bener! Kontol gue kembali berontak... Pantat si Felix benar-benar bulat, tampak empuk, dan menggairahkan. Ditambah lagi, tubuhnya benar-benar putih mulus nan tak bercela. Kulitnya tampak lebih cantik dari cewek-cewek yang sebelumnya pernah gue tiduri!

Selain itu, ada yang berbeda dari Felix. Biasanya, ketika cewek-cewek yang gue tiduri selama ini kalau lihat kontol gue langsung pada kesetanan dan beringas, nah si Felix malah kayak shock. Ragu-ragu, dia elus pelan-pelan batang peler gue… Napas gue separuh tertahan. Lembutnya tangan si Felix membuat sensasi berbeda di sepenjuru tubuh gue. Sambil matanya seperti terhipnotis dengan dahsyatnya batang kejantanan gue, Felix mulai dengan lincahnya mengurut kontol gue.

“Arghhhhhh…” erang gue tertahan karena pandainya si Felix saat mengurut kontol gue.

Gue pegang pelan-pelan kepala si Felix, memberi arahan dia untuk menyepong kontol gue. Dia pun menurut. Dengan nakalnya, dia memberi gue kontak mata dengan segala kepatuhan dan keseksiannya. Sampai pas mulutnya hanya berjarak satu centi sebelum dia mau nyepong aja, dia terus liatin muka gue. Selain menggoda gue, dia seperti meminta izin untuk melumat kontol gue.


Ilustrasi: Jamal


SILAKAN SAYANGSEPONG SEPUASMU” ucap gue dalam hati dengan tidak sabar.


{ SENSOR }


( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )


[ ... ]


CUPLIKAN SELANJUTNYA:


“Pegel banget bibir Felix, Bang…” katanya melepas kontol gue dari mulutnya.

Gue cuma tersenyum melihat kepolosan si Felix. Alhasil, dia pun dengan napas yang tersengal-sengal dan mulut yang tampak pegal itu mulai menjilati sepenjuru kontol gue. Sambil terus memainkan lidahnya di sepenjuru batang kontol gue, si Felix membuat gue lepas kendali. Batang peler gue itu mengacung makin keras, hingga berkedut-kedut dan membuat gue mengerang tak tertahankan.

Bisa-bisanya gue sange sama laki-laki, pikir gue saat itu. Gue pun terus menengadah dan mendesah-desah seperti banteng jantan yang melihat warna merah. Si Felix pun tampak semakin bersemangat mengerjai batang kenikmatan gue itu dengan lahapnya. Sepertinya, dia berusaha memainkan kontol gue agar gue bisa segera mengeluarkan cairan kenikmatan gue. Gue sendiri mengakui kenikmatan ini benar-benar luar biasa dan di luar nalar gue selama ini. Tetapi, gue tidak mau langsung keluar begitu saja… Gue masih mau menikmati mulut cowok mulus di depan gue ini dengan baik.

“Ehhhmmm… Ahhhhh… Pelan-pelan, Koko… Abang keluarnya lama, lho… Nanti Koko sayang kecapean…”

Si Felix tampaknya kecewa mendengar ucapan gue. Tetapi, gue lihat dia semakin berusaha keras untuk mengenakkan kemaluan gue lebih lagi. Lidahnya bermain-main di lubang kencing gue dan sesekali menyesap kontol gue di dalam mulutnya. Dia memperlakukan kontol gue seolah-olah batang kontol gue itu sebuah lolipop. Jilatannya semakin lincah dan dia tampak turun ke bawah, hendak menjilati kedua buah pelir gue. Pantatnya pun menungging lebih ke belakang, membuat gue semakin liar dan ingin meremasi pantatnya yang seksi meskipun masih terbungkus handuk. Lidahnya pun mulai menjilati kedua bola yang menampung cairan kejantanan gue itu dengan lahap seakan-akan sedang menjilati es krim.

Di titik ini, gue pun sudah tidak mengenali diri gue lagi. Sensasi yang ditawarkan oleh si Felix seperti sesuatu di luar dunia ini. Ini sesuatu yang aneh, tetapi sangat menarik dan membuat gue penasaran luar biasa. Saat si Felix terus memainkan mulut dan lidahnya di bola-bola testis gue hingga kontol gue berkedut-kedut nikmat, gue raih wajah tampan mulus si Felix dengan tangan gue. Gue tuntun wajahnya untuk berdiri dan segera gue celana dalam ketat yang menampung pantatnya yang semok itu hingga celananya kelihatan kekecilan. Ketika gue jongkok dan melepas tubuh si Felix hingga telanjang bulat, gue tertegun… Mulus dan indah bangetFelix memandang gue dengan tatapan nanar. Kontolnya yang lumayan besar dan panjang itu berwarna pink dengan bulu-bulu halus yang tampak rapi dan terawat. Gue pun melepas badan kaos gue dan bertelanjang bulat sama seperti si Felix. Kami bertatapan dalam ketelanjangan sekaligus kepolosan ini. Felix memandang gue dan tampak menelan ludahnya.

Sedari tadi, gue tidak bisa mengalihkan pandangan gue dari tetek si Felix. Dadanya yang bidang dan berotot itu semakin membuat dua puting kecilnya itu menggoda. Dengan kedua tanganku, gue mulai memainkan puting kecil si Felix hingga tubuhnya bergetar seperti dalam ekstasi. Wajah tampan Felix terus memandang gue dengan tatapan mengingini lebih. Tanpa pikir panjang, gue segera menjilat salah satu puting kecil itu dengan lidah gue yang hangat. Tubuh Felix kembali bergetar hebat.

“Aaaahhhh…” erangnya.

Kini gue sudah menggila. Gue yang sudah penasaran dari awal untuk menikmati tubuhnya itu segera berbuat agresif. Biasanya kalau sama cewek, gue agak menahan diri gue. Dengan Felix, seorang pria putih mulus yang memiliki lengan dan dada berotot itu, gue memutuskan untuk hilang kendali. Gue lempar tubuh mulus telanjang si Felix ke atas kasur. Gue kenyot teteknya dari atas dan gue rasakan kontolnya yang sudah berdiri tegak itu bergesekan dengan paha gue. Artinya dia keenakan dikenyot teteknya. Hal ini membuat gue makin kesetanan. Gue terus jilati kedua puting tetek si Felix yang pink bersih itu. Dadanya yang bidang itu gue remas sambil putingnya gue bombardir dengan jilatan-jilatan lembut di putingnya.

“Enak, Bang… Ahhhh…”

Mulut pink mungil si Felix terus mengerang-erang keenakan. Dia hilang kendali. Gue sendiri terus saja dengan beringas memainkan lidah gue ke dadanya yang putih dan indah itu. Dia terus meringis keenakan dan kontolnya juga terus berontak dan berkedut-kedut, mengenai kaki gue.

“Terus, Bang… Ahhhh… Terus… Ahhh…”

Si Felix terus meronta-ronta, menikmati permainan mulut dan lidah gue di pentilnya. Gue seperti diberi dukungan moral untuk terus berbuat lebih dan memanjakan pria Chindo ganteng ini. Tetapi, selang beberapa menit gue mulai menikmati tetek si Felix, dia mulai berbisik meminta lebih.


Ilustrasi: Felix


“Bang, masukin, ya? Felix pengen dimasukin Abang…” ucapnya membuat gue kembali merasakan sensasi baru yang luar biasa.

Gue tidak bisa menjawab lagi dan langsung bangkit. Si Felix langsung berdiri dari tindihan badan gue dan mengambil lubricant dan kondom dari laci di dekat meja. Gue pun langsung bingung. Masukin kemana, bangke? Anjing! Masa ke lubang bo’ol sih? Tapi, ya jelas ke lubang bo’ol lah! Gue pernah lihat di bokep juga ada tuh cewek yang enjoy di-bo’ol sama laki-nya.

Di depan gue yang masih berlutut sambil mematung itu. Tangannya langsung dengan sigap memasangkan kondom ke kontol gue yang terus berkedut-kedut tidak bisa kompromi karena terus disuguhi pemandangan kesemokan pantatnya. Dia lalu mengoleskan banyak sekali lubricant ke lubang pantatnya sendiri. Mungkin biar enggak kerasa sakit saat kontol gue memasuki pantat putih bersihnya itu?


{ SENSOR }


CUPLIKAN SELANJUTNYA:

Ilustrasi: Jamal


“AAARRGGGHHHHH… ANJING! SEMPIT BANGET… AAARRRGGHHHH… ANGET BANGET…. ARRRGGHHHHHH… ENAAAAKKKKK…” erang gue dalam hati.

Segenap lubang kenikmatan Felix seperti memberi gue kenikmatan tak terhingga yang tidak pernah gue rasakan sebelumnya. Namun, Felix malah terlihat meringis dan dalam kesakitan yang teramat sangat. Saat gue tidak tahan dengan kenikmatan baru ini dan berusaha menggerakkan kontol gue secara perlahan, Felix menahannya dan berbisik.

“Bentar, Bang… Sakit…”

Dia bahkan tampak seperti ingin menangis. Gue tidak tega melihat dia seperti ini dan mulai memeluk tubuhnya yang putih mulus itu. Pelan-pelan mulut gue bereaksi untuk memilin putingnya yang pink dan menggemaskan itu. Dia pun mulai mengerang keenakan, bereaksi atas jilatan dan kecupan bibir gue ke putingnya. Dengan napas yang berat dan niat yang kuat, dia mulai perlahan menaik-turunkan pantatnya yang menjepit lubang kenikmatan gue.

Ini benar-benar sensasi yang berbeda dan nikmatnya di luar nalar gue! Gue, yang sejatinya cowok straight, tahu betul si Felix ini ganteng dan menarik. Tetapi, gue sama sekali tidak tahu kalau tubuh seksi dan putih mulusnya si Felix bisa membawa kenikmatan sebegini besar ke tubuh gue! Gue terus menikmati keketatan lubang pembuangan si Felix yang membalut batang kejantanan gue dengan kenikmatan yang tak terbayangkan. Gue melihat dada bidangnya, perut six pack-nya, dan kontolnya yang pink dan cukup panjang itu bergerak naik turun sesuai irama genjotan antara pantat semoknya dan batang kenikmatan gue. Wajah tampannya itu dari meringis berubah menjadi keenakan.

“Ah, Bang… Penuh banget… Ahhhh… Enak banget, Bang… Ahhhh… Ahhhh…”

FUCKEnak banget ngerjain lubang si Chindo ganteng ini!

Gesekan antara pantat ketat Felix dan kontol gue semakin intens. Felix yang sedari tadi memejamkan matanya dalam kenikmatan sambil tangannya memegangi pundak gue pun mulai membuka matanya. Matanya indah banget dari dekat seperti iniWarnanya coklat terang dan tatapannya sangat meneduhkan. Lalu, entah siapa yang mengajari, gue segera saja mengecup bibir lembut si Felix yang berwarna pink itu. Kami lalu berciuman… Rasanya sungguh natural. Mulut si Felix rasa mint dan manis seperti permen.


{ SENSOR }


CUPLIKAN SELANJUTNYA:

Gue sudah berhubungan seks sejak usia gue 13 tahun. Di usia gue yang 27 tahun sekarang, gue sudah berhubungan seks lebih dari separuh umur gue. Alhasil, dalam urusan mencari kenikmatan untuk gue dan partner, gue sudah sangat berpengalaman. Gue pun berusaha mencari titik kenikmatan terdalam yang ada di pantat si Felix. Gue pengen dia keenakan dengan servis gue dan terus meminta gue untuk menggagahinya.

Gue berlutut, bertumpu pada dengkul gue. Tangan gue meremasi pantat semok si Felix dengan gemas sambil selangkangan gue semakin giat menyodok-nyodokkan kontol gue ke dalam titik terdalam lubang kenikmatan si Felix. Gue pun menjambak sedikit rambut Felix ke belakang agar kepalanya agak naik. Ketika dia sedikit berdiri dan kepalanya sejajar dengan kepala gue, gue pun memaksa wajahnya miring agar gue bisa melumati bibir segarnya yang berwarna pink itu.


Ilustrasi: Felix


“Ahhh… Bang… Ahhh…” desahnya di dalam lumatan bibir gue. “Enak banget, Bang… Abang sepertinya berhasil menyentuh prostat Felix…”


{ SENSOR }


CUPLIKAN SELANJUTNYA


Pejuh segar Felix muncrat ke tembok di dekat kasur, turun ke tanah. Ada sekitar tujuh semprotan. Felix pun tampak sangat menikmati orgasmenya. Karena kontol gue masih tertanam dengan nyamannya di dalam tubuhnya saat dia orgasme, pantat Felix seperti meremas-remas kontol gue dengan agresif. Rasanya enak bangetTetapi, gue adalah Jamal! Gue adalah dewa seks! Gue yang memutuskan kapan gue mau orgasme.


Ilustrasi: Jamal


“Tunggu, tunggu, Ko…” kata gue dengan napas tersengal-sengal. “Abang masih belum pengen keluar… Abang masih mau menikmati legitnya pantat Koko…”

Gue pun segera melepas kontol jumbo gue dari pantat si Felix. Si Felix mengerang tertahan saat kontol gue lepas dari sarangnya yang baru, yaitu lubang kenikmatannya. Saat itu, gue sudah tahu apa yang gue mauGue mau menyetubuhi si Felix dalam gaya missionary. Gaya ini paling nikmat karena gue bisa menyodomi Felix paling dalam sambil melihat wajah tampannya dan lebih leluasa mencumbuinya. Apalagi, dalam gaya ini, gue bisa merasa intim dengan Felix.

Sebelum gue mulai menyetubuhi si Felix, gue kecup keningnya. Felix memandang gue penuh kepasrahan dan kebersediaan. Setelah itu, gue pun mengecup bibirnya… Gue ketagihan… Cukup lama gue menari-narikan lidah gue dengan lidahnya di dalam mulut segarnya. Setelah itu, gue pun langsung melanjutkan aksi gue. Gue sandarkan kedua kaki Felix yang montok dan berotot di kedua pundak gue. Dengan begini, dia berada di posisi yang paling membuka diri pada gue. Gue kocok kontol gue yang sudah benar-benar menjadi gay ini! Bayangkan saja, gue terus ngaceng cuma melihat tubuh molek telanjang pria Chindo kekar yang putih mulus ini! Setelah itu, gue segera mengarahkan ujung kontol gue yang telah berkondom itu di depan lubang pink bersih si Felix. Tanpa menunggu lagi, kaki gue maju dan mendorong kontol raksasa gue masuk ke dalam lubang kenikmatan si Felix seutuhnya.

Kami berdua mengerang bersamaan. Gue pun sudah tidak tahu diri lagi… Sekarang, gue lupa gue ini laki-laki straight yang hobi ngewein teman-teman cewek gue dan memiliki tiga anak. Sekarang, yang gue mau cuma terus mengentoti si Chindo ganteng di depan gue ini! Semua tentang tubuhnya membuat gue gila!


Ilustrasi: Felix


{ SENSOR }


CUPLIKAN SELANJUTNYA

"Bang, mulut Felix masih bau pejuh… Banyak pejuhnya…"


Ilustrasi: Jamal


Gue pun makin gemas mendengar jawaban konyol si Felix. Alhasil, bukannya merasa jijik, gue malah menjilat pipi Felix sekaligus bibirnya. Ada rasa anyir dan asin, sepertinya rasa sperma gue sendiri. Felix tertawa karena geli dengan perbuatan gue. Setelah itu, gue langsung serius lagi. Gue lumat bibir si Felix dalam-dalam. Kali ini, gue pastikan dia merasakan ada sebuah kelembutan di sana. Gue ingin dia merasakan sebuah hal gila yang ingin gue ucapkan.

"Ko Felix, Koko mau ya jadi pacar Abang?" tanya gue tanpa basa-basi. "Abang akan pastikan Koko merasakan kasih sayang dari Abang… Koko juga akan merasakan kenikmatan yang akan Abang siapkan setiap harinya… Abang berjanji Koko akan bahagia sama Abang…"



Ilustrasi: Felix


( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )


[ ... ]


PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Roberto Gonzales datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995

Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing

Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

3. Melalui KaryaKarsa

Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.

Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.

Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.

Nama file di KaryaKarsa adalah: DAOPP_RG

Kalian bisa mencari karya-karya saya dalam tag: R0B3RT0 6ONZ4L35.

Maaf apabila nama file dibuat singkatan dan simbol-simbol. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa. Namun, karena ceritanya nanti bentuk PDF dan bisa didownload terlebih dahulu, dijamin pembelian aman karena sudah ada di ponsel / komputer pembaca.

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995.

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.

Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.

Salam sayang,

Roberto Gonzales

Continuar a ler

Também vai Gostar

609K 21.3K 51
For both the families, It was just a business deal. A partnership, that would ensure their 'Billionaire' titles. And to top it all off, they even agr...
94.1K 3.6K 42
"Love like Flowers and Fire" - butterflies rising - House of the Dragon - (...
10.4K 54 12
WARNING! PERINGATAN! TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA! BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN! 1. Cerita mengandung unsur lgbt, mx...
Miss Dandelion Por Arestyana

Literatura feminina

71.8K 10.9K 42
Setelah mengetahui bahwa dirinya mengandung, Larasati Kirana sangat kebingungan. Ia memang punya kekasih, namun mereka tidak pernah melakukan hubunga...