My Husband is Antagonist Novel

By Arash_ptr

408K 30K 1.6K

Frazea itu gadis mageran Lulus SMK bukannya nyari kerja, dia malah marathon semua cerita yang ada di perpusta... More

Babi 01
Babi 02
Babi 03
Babi 04
Babi 05
Babi 06
Babi 07
Babi 08
Babi 09
Babi 10
Babi 11
Babi 12
Babi 13
Babi 14
Babi 15
Babi 16
Babi 18
Babi 19
Babi 20
Babi 21
Babi 22
Babi 23
Babi 24
Babi 25
Babi 26
Babi 27
Minta Maap🗿

Babi 17

10.6K 764 48
By Arash_ptr

🐷Happy Reading🐷

Pokonya klo gk nge-feel bodoamat y, W ngetik krn gabut jdi gk pke perasaan🌚

***

Archer belum membuka suaranya setelah mendengar penuturan istrinya. Calleya juga hanya diam saja dengan rasa bersalah.

"Hehe. Maaf Om," memberanikan dirinya, Calleya meminta maaf. Sungguh ia pun baru ingat jika jari telunjuknya ia pakai untuk mengupil.

"Om marah ya?" Calleya memelaskan wajahnya.

Cup

Lelaki itu mengecup pipi istrinya. Archer mana bisa marah jika istrinya menunjukkan wajah seperti itu.

"Lain kali jangan seperti itu, Leya," maksud Archer, lain kali jangan sampai Calleya memainkan jakunnya.

"Iya. Enggak lagi," lain kali Calleya akan cuci tangan terlebih dahulu.

Cup

Gantian. Calleya yang mengecup pipi Archer.

Archer senang bukan main mendapatkan kecupan dari istrinya. "Sebelah sini belum Leya," ia menunjuk pipi sebelah kirinya.

Calleya menuruti keinginan Archer. Wajah Archer bersemu, ia memeluk Calleya supaya gadis itu tak melihat wajahnya. Tapi telat, Calleya sudah melihatnya.

"Ciee mukanya merah," ledek Calleya.

Lelaki itu semakin menyusupkan wajahnya di leher Calleya. Aroma Calleya selalu memabukkan. Archer takut jika suatu saat nanti ia hilang kendali. Walaupun sudah sah, Archer ingin melakukan itu ketika istrinya sudah siap dan mencintainya. Archer akan terus berusaha membuat Calleya jatuh cinta padanya.

Soal Calleya yang jatuh pingsan, Archer tidak memberi tahu keluarganya maupun keluarga istrinya.

"Om, aku mau nanya,"

Tubuh Archer menegang. Ini yang paling ia hindari, pikirannya mendadak kacau. Archer harus jawab apa jika istrinya bertanya tentang sesuatu di masa lalu.

Melepaskan pelukannya, Archer memandang wajah cantik Calleya. "Mau tanya apa?" Sekuat mungkin lelaki itu menahan rasa gelisahnya.

"Om... apa Om pernah jadi penguntit?" Tanya Calleya.

"Itu Om punya foto-foto aku sebanyak itu, mana dari aku bayi" lanjutnya menunjuk rak buku. Calleya akan berpura-pura tidak melihat gambar yang pernah Calleya asli buat waktu kecil. Calleya juga merahasiakan apa yang pernah Ares ceritakan padanya.

"Y-ya" Archer membuang wajahnya ke samping. Archer berdoa semoga istrinya tidak menanyakan sesuatu yang menyangkut masa lalu.

"Astaga! Foto orang tanpa izin bisa penjara tau Om!" Marah Calleya.

"Tapi karena Om suami aku, Om harus bayar ganti rugi," Calleya berencana memoroti uang Archer.

"Berapa?" Archer menanggapinya dengan serius.

"Satu foto sepuluh juta, duh jadi berapa ya?" Calleya memainkan jarinya. Padahal di dompet milik gadis itu, ada banyak kartu berisi uang yang sudah Archer berikan.

"Nanti aja deh Om, aku males ngitung," keluh Calleya.

"Aku boleh masuk kesitu lagi enggak?" Tanya Calleya penuh harap.

"Untuk apa?" Archer sudah menduga hal ini. Untuk itu, ia sudah memindahkan foto-foto maupun barang yang bisa membuat Calleya menanyakan tentang masa lalunya.

"Siapa tau aja ada foto aib aku!"

"Leya, bagaimana pun pose mu, kamu selalu cantik,"

"Tetep aja aku mau liat lagi!" Bantah Calleya.

"Baiklah," Archer menggendong istrinya berjalan ke rak buku. Lelaki itu menarik buku yang menjadi kunci. Rak bergeser, Archer membawa istrinya ke dalam dan menurunkannya.

"Gambarnya udah gak ada," mata Calleya berkeliling mencari gambar yang dibuat Calleya asli.

"Ih tuh kan! Ini foto aib!" Calleya menunjuk salah foto dirinya yang lagi mangap ingin menyuap bakso.

"Itu lucu Leya," di mata Archer, istrinya sangat lucu di foto itu.

"Om nih kecil-kecil udah jadi penguntit," Calleya menatap satu persatu foto dirinya ketika bayi.

Calleya akan berlagak seperti orang bodoh walaupun aslinya ia memang bodoh. Gadis itu juga sudah mengetahui tentang dirinya dan Archer yang dijodohkan lewat Petrus. Pada saat dirinya ingin mengantarkan makang siang ke kantor Archer waktu itu, ia mengelabui Petrus supaya bodyguard itu menceritakan tentangnya.

"Om gak berniat nyantet aku kan?"

"Kok bisa sampe sebanyak ini? Om gak jadiin foto-foto aku buat hal-hal aneh kan," curiga Calleya. Barangkali saja Archer menyalahgunakan fotonya.

Archer menggeleng cepat. "Tidak, aku hanya suka mengkoleksi foto-fotomu," ujarnya.

"Om tau gak? Harusnya aku marah sama Om karena foto-foto ini. Tapi aku juga bersyukur, Om segitu sukanya sama aku sampe koleksi foto-foto aku, padahal aku udah jahat sama Om. Aku sering berbuat seenaknya, sering kabur dan masih banyak lagi kesalahan-kesalahan aku," Calleya mulai berakting.

"Leya," Archer memeluk Calleya dari belakang.

"Bukan hanya suka, aku mencintaimu. Sangat. Kamu tidak jahat, lupakan saja semua itu," ucapnya tulus.

Pernyataan cinta Archer membuat jantung Calleya tidak sehat.

"Woy jantung! Jangan ngedugem anj*m!"

Calleya membalikkan badannya dan mengalungkan lengannya di leher Archer. Infusan? Aman. Karena tubuhnya tidak setinggi Archer, ia harus mendongak agar bisa melihat wajah Archer. Di satu sisi Calleya senang Archer mencintainya tapi Calleya juga ragu jika Archer bukan mencintainya melainkan terobsesi padanya. Namun walau begitu, Calleya tetap akan bertahan tetapi bila obsesi Archer sudah kelewatan sampai mengurung, merantai atau mengamputasi kedua kakinya seperti di novel-novel yang pernah ia baca, Calleya akan pergi meninggalkan lelaki itu. Memang siapa yang mau hidup terkurung? Ada sih. Si protagonis lemah yang cuma bisa menangis.

"Rasanya aku gak pantes dicintai sama Om. Kita nikah juga karena dijodohin, aku-hmmph,"

Archer mencium bibir istrinya. Bukan hanya ciuman biasa, Archer juga melumatnya. Lelaki itu ingin Calleya tau jika hanya gadis itu yang pantas ia cintai. Hanya Calleya yang Archer inginkan. Tak peduli jika pernikahannya berawal dari sebuah perjodohan, Archer sudah mencintai gadis itu sedari kecil.

"Mmhh," susah payah Calleya mengeluarkan suaranya. Gadis itu menepuk-nepuk dada Archer.

Menyadari istrinya hampir kehabisan nafas, Archer menyudahi ciumannya. Nafas keduanya terengah-engah. Wajah Calleya merah padam. Ternyata gini rasanya ciuman sama tokoh fiksi. Archer mengusap bibir istrinya lalu mengecupnya sekali.

"Manis," ucapnya.

Ingin sekali Calleya menghilang dari bumi untuk sementara waktu. Tapi gak jadi, bumi yang ia tempati saja bumi fiksi. Calleya menyembunyikan wajahnya di dada Archer. Sumpah! Calleya malu. Kakinya lemas seperti jelly, untuk menatap wajah Archer saja Calleya tidak mampu.

"Perasaan pas nonton Anime, adegan kek gini biasa aja," batinnya.

"Ciee mukanya merah," ledek Archer mengikuti ucapan Calleya tadi.

"Kalo kata aku Om mending diem deh!" Balas Calleya. Gadis itu sedikit terkejut Archer bisa berbicara dengan bahasa normal.

Archer memeluk erat istrinya yang masih senantiasa menyembunyikan wajahnya.

"Aku mencintaimu, Leya," bisik Archer.

Tak ada balasan. Itu artinya Archer harus berusaha lebih keras agar Calleya mencintainya.

***

Keesokan harinya, Calleya sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Entah karena efek obat yang manjur atau efek kejadian kemarin, yang jelas Calleya sudah bisa lari-larian. Archer menyuruh gadis itu untuk istirahat saja. Calleya lembek kepala, ia menuruti perintah Archer. Tanpa Archer suruh pun, Calleya hobinya memang rebahan.

"Kasian banget. Udah mah yatim piatu, dibenci satu desa juga gara-gara ada monster di dalam perutnya, banyak alesan buat dia jadi villain, tapi kenapa dia malah tetep baik sih huhu," Calleya sedang bersedih mengingat jalan hidup salah satu husbunya.

"Yang ini juga, benci titan malah jadi titan. Mana mati jadi kuyang dibunuh ayang,"

Sebagai pelayan yang baik, Niswa hanya mendengarkan. Mau komen pun ia tidak paham apa yang Calleya bicarakan. Saat ini dirinya sedang menemani Calleya di ruang keluarga. Niswa dibebaskan dari pekerjaannya di dapur atas permintaan Calleya.

Archer sebenarnya tak menyetujui hal ini. Bagaimana jika Niswa itu lesbi dan berniat merebut istrinya? Meski begitu, Archer tak bisa menolak permintaan Calleya. Archer juga menyuruh Petrus, Gilbert dan Dylone untuk mengawasi mereka selagi dirinya berada di kantor.

"Yang ini mati jadi donat, yang itu nanti mati jadi kiko. Terus yang ini mati jadi lollipop," Calleya menunjukkan foto-foto karakter Anime pada Niswa.

"Minggu kemaren gue namatin Anime ini, tau gak Nis endingnya? Cowoknya mati di eksekusi terus ceweknya mati bunuh diri. Gak terima gue, ngarep ada season duanya tapi mereka dah jadi mayat," lanjutnya mengomentari Anime Angel Of Death. Calleya masih tidak terima jika Zack dan Rachel mati.

"Emang Anime seru ya? Bukannya itu cuma kartun anak-anak," sahut Niswa.

Calleya menggeleng tak percaya, "kayaknya lo harus nonton Boku No Pico or Yosuga No Sora Nis," ucapnya.

"Kalo BNP tentang eskrim, nah kalo YNS tentang seorang abang yang sangat menyayangi adik perempuannya," untuk Anime Boku No Pico, Calleya tidak pernah menontonnya, ia mengetahuinya dari teman-teman virtualnya dulu sebelum masuk ke dunia ini. Ia juga tidak tertarik dengan Anime-anime BoysLove. Calleya ingin menghasut Niswa agar gadis itu juga menonton Anime seperti dirinya.

"Kayaknya YNS seru, nanti deh aku tonton," ucap Niswa tanpa tau Calleya tersenyum licik. Kalo sesat jangan sendirian, ajaklah orang-orang disekitarmu. Hehe berchandyaa.

"Bagus. Lo harus siapin tisu pas nonton,"

"Ih bosen. Jadi pen masak," Calleya menaruh ponselnya.

Niswa langsung melotot mendengarnya. Tidak! Calleya tidak boleh memasuki dapur.

"Jangan. Nanti dapurnya kebakaran lagi," larang Niswa.

"Iya-iya. Tapi gue gabut Niswaa,"

"Bukannya resepsi pernikahan kamu dikit lagi ya? Kenapa kamu gak cari-cari gaun atau desain undangannya gitu," usul Niswa.

"Bibi Queenie kemaren ngechat gue, katanya gue mah tinggal duduk manis aja. Soal gaun dan yang lain-lain, itu jadi urusan Bibi," Calleya menerimanya dengan senang hati.

"Aku ikut seneng dengernya. Aku masih enggak nyangka ternyata istrinya Tuan Archer bener-bener udah berubah,"

"Lo pikir gue power rangers apa?"

"Kamu pas awal-awal dateng kesini, mukanya jutek banget. Aku aja sampe gak berani buat nyapa. Kamu juga sering kabur dari Mansion ini ya walaupun pada akhirnya kamu ketangkep mulu sih,"

"Ih gue juga heran, kenapa gue sering kabur-kaburan ya haha," Calleya tertawa garing.

Niswa menghela nafasnya. "Aku inget banget kamu sering maki-maki Tuan sampe ngatain Tuan gak tau malu, Tuan pembunuh. Masih banyak lagi deh makian kamu," setiap Archer dan Calleya bertengkar, para pelayan diam-diam ikut mendengarkan perseteruan keduanya.

"Astaghfirullah! Teka-teki apalagi ini? Om Archer pembunuh? Apa Om Archer ketua mapiah-mapiah ya? Angjay" Calleya membatin.

***

"Ngapain lo di rumah gue?" Tanya Megumi dengan sinis. Megumi baru pulang jogging, ia tidak tau Apin datang ke rumahnya. Kalo tau, mending Megumi jogging seharian.

"Apin disuruh anter kue sama Bunda," Apin menundukkan kepala, ia takut menatap Megumi.

"Megumi, jangan gitu sama Calvin," tegur Medina, ibu Megumi.

Mereka ada di ruang tamu. Apin duduk di sebelah Medina. Di dalam hati, Megumi kesal. Lelaki itu caper sekali pada ibunya.

"Kamu mandi sana, nanti temenin Calvin. Ibu mau masak,"

Megumi mengangguk. Ia akan membuat Apin bosan menunggu dirinya sampai lelaki itu pulang ke rumahnya.

"Aku ke kamar bu," pamit Megumi.

"Calvin, tunggu Megumi ya. Ibu mau masak," Medina beranjak pergi meninggalkan Apin sendirian di ruang tamu.

Apin duduk dengan gelisah. Lelaki itu tau Megumi marah padanya. Apin juga tidak mau seperti ini. Namun, Ayah nya berkata Apin harus bertanggung jawab atas perbuatannya kemarin. Apin itu anak penurut, ia tidak pernah melawan kedua orangtuanya. Ia juga sudah menjelaskan pada kedua orangtuanya tentang kejadian kemarin. Tapi entah kenapa Ayahnya dan Ayah Megumi keukeuh ingin Megumi dan Apin bertunangan.

"Kalo Apin tunangan, nanti Eya bakal sedih," batinnya resah.

"Apin kan sukanya sama Eya bukan sama Annett,"

Apin mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Ia membuka aplikasi whatsapp. Kontak Calleya ia sematkan menjadi urutan teratas. Nama gadis itu di kontaknya masih sama, 'Eya Pacar Apin'.

"Apin masih di blokir ya," setiap chat yang Apin kirim selalu ceklis satu. Kontak Calleya juga tidak ada foto profilnya. Semenjak Calleya memutuskan Apin, gadis itu memblokir segala hal tentang Apin.

Sampai sekarang Apin masih berharap pada Calleya.

"Apin rindu Eya," lirihnya.

Membuka galeri, Apin memandang satu-satunya foto dirinya bersama Calleya.

Dua jam lamanya, Megumi tak kunjung keluar dari kamar. Gadis itu masih mengumpulkan niat untuk mandi. Ia tengah rebahan di kasur sambil scroll TikTok. Mandi memang mudah dilakukan, namun mengumpulkan niatnya itu yang susah apalagi mandi di hari libur.

"Mampus lo! Mati kebosenan nungguin gue haha," Megumi tertawa jahat.

"Si Leyott kurang asyeemm! Chat gue di read doang!" Kesal Megumi saat melihat room chat nya bersama Calleya di Whatsapp.

"WEY BANGS*T! SOPAN LO CUMA NGE-READ CHAT GUE!" Megumi mengirimkan pesan suara. Kebetulan Calleya sedang online di Whatsapp.

Kang Kembang🐶
Sorry Meg🙏🏻
Semalem mau gue bls tpi laki gue minta dikelonin😁🙏🏻gue jadi lupa
Sorry Meg🙏🏻

"Si najong! Mentang-mentang dah punya laki," dumel Megumi.

"Gue jadi penasaran deh," jari-jari Megumi menari di atas keyboard.

Anda
Ley, gmn rasanya anu?

Kang Kembang🐶
Anu apa???

Anda
Gak usah sok polos Ley😏
👉🏻👌🏻💦

Kang Kembang🐶
Jing!☺☺

Anda
Spill lah bro🤗

Kang Kembang🐶
Blm prnh cok
Tpi klo 💋 + 💋 udah hehe
Lembut👍🏻
Jdi pgn lagi

Anda
Anak shibal
Gue iri? Iya njirr
Haha tp gpp. Bestot gue sdh bnyk kemajuan

Kang Kembang🐶
Lo mau? Ajak bee si Apin😇
Samawa ya Meg atas pertunangannya🙏🏻

Anda
NAOSU!
NAJIS! OGAH ASU!

"Leyot ama lakinya belom nge-"

"Megumi," ucapan Megumi terpotong. Di pintu kamarnya, ada Medina yang bersandar pada kusen pintu dengan spatula di tangannya.

"Bagus ya anak bandel! Disuruh mandi malah masi rebahan. Calvin nungguin kamu! Cepet mandi atau ibu buang dari rumah ini!" Ancam Medina.

Megumi mengambil handuknya sambil mencibir dan masuk ke kamar mandi. Bahaya kalo ia dibuang dari rumah ini, nanti gak ada yang mau mungut.

***

Continue Reading

You'll Also Like

320K 18.6K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
1.4M 71.6K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
159K 10K 18
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
340K 19.8K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...