WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.6K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

24- 【WL❦】Alergi

645 80 12
By winterlazulli

【Whitr Lotus❦】

Urusan Kaisar dan para menteri di Kabupaten Pinghong digadang-gadang menyangkut masalah tambang biji besi yang berada di utara kota. Tambang biji besi ini merupakan tambang terdekat dari ibukota dan dikelola oleh pengadilan. Sejak jaman dahulu, biji besi adalah harta berharga dimana dari sana lah semua peralatan tempur prajurit berasal.

Karena hal ini juga, sejak datang ke kabupaten Pinhong Kaisar menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Pergi pagi-pagi sekali dan kembali larut malam. Beruntungnya, Kasim Jung dan Chen Fei perhatian sehingga saat Kaisar mulai lupa waktu. Chen Fei akan pergi membawa makan siang atau makan malam untuk sang Kaisar dan kadang-kadang memerintahkan selir lain untuk pergi bersamanya. Jadi Seo Dahyun dan Soo Mirae yang awalnya terlupakan kini mulai memasuki pandangan Yang Mulia. Sementara Zhen Jieyu dan Baek Meiren mendapatkan kesempatan hampir sama. Adapun Beomgyu, dia tidak perlu khawatir di tinggalkan sebab Kaisar Taehyun akan datang kepadanya untuk sarapan setiap pagi dan jika ada lebih banyak waktu akan bermalam di halamannya.

Setelah beberapa hari sibuk, jadwal Kaisar Taehyun berangsur-asur longgar di hari ketujuh. Dengan itu pula, Chen Fei sang penanggungjawab halaman belakang mengeluarkan proposal untuk mengadakan perjamuan di kediaman mereka. Sebelumnya karena masalah mendadak, perjamuan resmi belum dibuka sampai hari ini.

"Yang Mulia, kita sudah berada di Kabupaten Pinghong selama hampir tujuh hari. Sudah waktunya menjamu beberapa petinggi lokal dan mengundang para guru di Akademi Murai Biru untuk datang..." Acara sosialisasi seperti ini sangat umum apalagi cara ini juga mudah bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang baru. Chen Fei tampaknya sangat memahami masalah Kaisar dan inisiatifnya tentu saja mendapat sambutan baik dari sang Penguasa.

"Chen Fei kamu benar-benar menyelamatkan Zhen dari banyak kesulitan menghadapi orang-orang ini. Ayo kamu atur waktu perjamuan ini, Zhen pasti akan memberi imbalan yang pantas atas kerja kerasmu nanti." Kang Taehyun berpikir dia tidak punya waktu untuk mengunjungi orang satu persatu. Lagipula dia adalah Rajanya, mengapa dia harus berlari susah payah bahkan jika itu demi kepentintannya sendiri. Para pejabat ini harus berperilaku seperti bawahan yang seharusnya!

"Yang Mulia bisa menyerahkannya urusan ini pada selir, lagi pula selir tidak akan melakukannya sendiri. Ada Zhen Jieyu dan yang lain yang akan membantu selir."

Oleh sebab itu, kediaman sementara mereka menjadi lebih sibuk dan berisik. Gerbang belakang di buka dan di tutup setiap hari untuk mengangkut bahan-bahan makanan.

Beomgyu tengah berlatih melukis di halamannya saat Kaisar datang.

"Selir ai kamu sangat santai di sini." Canda Kaisar sembari mengambil tempat di samping Beomgyu. Satu tangannya dengan alami melingkari pinggang ramping Beomgyu. Sementara pria cantik itu dengan santai bersandar pada Kaisar.

"Yang Mulia tidak tahu? Seseorang melarang selir untuk menjalankan kaki selir ini padahal luka selir hampir sembuh. Huh! Selir hanya bisa bermalas-malasan sekarang." Ujar Beomgyu dengan nada bernyanyi.

Kaisar Taehyun mendengus mendengar sindiran tersebut. "Oh orang itu pasti sangat peduli pada selir ai. Dia tahu bagaimana menjaga kaki selir ai agar tidak terluka. Jelas dia orang yang pintar." Sahut Kaisar dengan senyum percaya diri.

Beomgyu mengerling malas. "Benarkah? Selir tidak berpikir begitu sebelumnya."

Kaisar Taehyun menyentuh hidungnya yang tidak gatal dan mengalihkan pembicaraan pada hal lain. "Dalam dua hari akan ada perjamuan. Selir ai jika kamu benar-benar merasa bosan di halaman, datanglah nanti untuk menikmati pesta. Chen Fei mengundang grup opera untuk acara itu. Kamu bisa memesan drama yang ingin kamu lihat."

Dia berbisik pelan di telinga Beomgyu. "Atau kamu bisa menemani Zhen untuk melihat para tamu."

Beomgyu tersentak, tidak menyangka Kaisar Taehyun akan memberikan tawaran seperti itu. Perlu diketahui bahwa orang yang bisa berdiri di samping Kaisar selama acara berlangsung hanyalah Permisi atau Selir dengan peringkat tinggi. Dalam keadaan ini, Chen Fei adalah yang paling cocok. Namun Kaisar malah menawarkan kepadanya....

Beomgyu buru-buru menggeleng dengan panik. 'Jangan pernah mempercayai ucapan pria ini! Jangan!'

"Yang Mulia bercanda? Jika selir menemani Yang Mulia. Apa yang akan dilakukan Chen Fei Niang-niang?" Hehe Beomgyu tidak akan gila untuk memprovokasi selir besar itu!

Taehyun bisa melihat menembus pikiran selir kecil itu dan berkata; "Chen Fei akan sibuk mengurus para tamu wanita dan keluarga pejabat lainnya. Dia tidak akan punya waktu untuk menemani Zhen." Dan seakan tidak memberi Beomgyu kesempatan menolak, dia melanjutkan; "Adapun yang lain... Selir ai hanya kamu satu-satunya yang menganggur disini."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya, dia sudah mendengar bahwa selir lain mendapatkan bagian dalam persiapan perjamuan. Selain dia, pengecualian juga berlaku untuk Shin Yuna yang terkurung jauh di halaman lain. Namun Beomgyu sebenarnya sangat senang. Hubungan dia dengan Kaisar menjadi lebih dekat dan alami.

"Baiklah selir ini akan mengambil tugas untuk menemani Yang Mulia. Dengan begitu tidak akan ada orang lain yang bisa menyebutku sebagai pengangguran." Putus Beomgyu pada akhirnya.

Kaisar Taehyun menyeringai. Dia telah banyak bergaul dengan selir kecil ini sejak kejadian hari itu dan menemukan bahwa mereka cukup cocok pada hari biasa. Jika dia bisa membuat Taehyun bertahan untuk waktu yang lama, Taehyun tidak akan segan untuk memanjakannya seperti dia memanjakan Chen Fei dan Shin Yuna.

———

Di halaman kesemek, Beomgyu dan Kaisar tengah bersantai. Sementara orang-orang di dapur tengah berdiskusi tentang hidangan macam apa yang akan disajikan untuk perjamuan lusa.

"Zhen Jieyu mengapa kita tidak mengadopsi resep kue milikmu saja seperti sebelumnya? Seperti kue jenggot naga dan untuk hidangan berat bisa menyediakan bebek peking atau sup delapan harta." Ujar Baek Jiheon memberi saran dari samping.

Mendengar ini, Zhen Jieyu sedikit mengernyit. Kue jenggot naga adalah cemilan kesukaan Kaisar Taehyun. Dia sengaja belajar membuatnya untuk menyenangkan Kaisar. Jika kue itu muncul di atas meja perjamuan.... Dapatkah dia menarik perhatian Kaisar? Namun cemilan ini sebenarnya sangat umum di pasaran, apakah pantas untuk meletakannya di depan para pejabat itu? Bagaimana jika dia akhirnya membuat lelucon karena hal tersebut?

Lee Euiwoong menggelengkan kepalanya cepat. Chen Fei sudah menyerahkan masalah hidangan kepadanya, dia tidak berani berjudi dan membuat selir berpangkat tinggi itu menangkap kesalahan padanya!

"Sup delapan harta karun dan bebek peking baik-baik saja. Tetapi kue jenggot naga terlalu biasa untuk perjamuan ini, mari kita melihat-lihat kue lokal terlebih dahulu untuk mencari referensi." Lee Euiwoong kemudian bertanya pada pelayan lain apakah ada rumah makan atau toko kue terkenal di kota kabupaten ini dan apakah makanan mereka lezat dan digemari oleh orang kaya.

Baek Jiheon tidak kecewa sarannya tidak digunakan oleh Zhen Jieyu. Itu karena Lee Euiwoong adalah yang paling hati-hati dan penuh pertimbangan. Melihat bahwa Zhen Jieyu sepertinya memiliki ide sendiri, Baek Jiheon pun memilih diam dan mengikuti. Lagi pula jika gagal, itu tidak akan menjadi tanggungjawab Baek Jiheon.

"Ada menara Anggrek Timur di pusat kota. Itu adalah restoran terbesar di kota kabupaten ini. Dikatakan bahwa semua makanan Anggrek Timur itu lezat dan lezat. Sejak berdiri beberapa tahun yang lalu, menara Aggrek Timur menjadi restoran kelas atas yang bahkan gubernur memuji hidangan mereka. Jika Tuan Jieyu berkenan, bagaimana jika budak membeli beberapa kue untuk dicoba terlebih dahulu. Jika menurut tuan Jieyu dan yang lain kue itu enak dan pantas. Kita bisa memesannya dalam jumlah besar."

Bukan hanya Lee Euiwoong yang tertarik dengan ide ini bahkan Baek Jiheon pun merasa ide tersebut lebih layak. Jadi dia berkata lagi; "Menyajikan makanan lokal tampak lebih baik, itu tidak hanya menunjukkan bahwa keluarga kerajaan bisa rendah hati. Tetapi juga untuk menghargai adat lokal setempat."

Zhen Jieyu melirik Baek Meiren dan diam-diam mengangguk setuju. "Baek Meiren benar. Kalau begitu cepat bawa sebanyak mungkin contoh kue menara Anggrek Timur." Dia mengeluarkan sekantong berat perak dan memberikannya pada pelayan itu.

Pelayan yang merupakan wanita paruh baya menerima kantong uang dengan sedikit gemetar namun setelah itu dengan tegas dia menyimpannya rapat-rapat dan pamit pergi keluar.

"Sementara menunggu contoh kue, aku akan menyiapkan piring agar nanti kue bisa dibagikan kepada Chen Fei dan Yang Mulia." Ujar Baek Jiheon hendak berbalik saat Lee Euiwoong menghentikannya.

"Ah?"

Lee Euiwoong dengan canggung bertanya, "Nanti biarkan aku yang mengantar kue-kue itu... Ngomong-ngomong dimana Yang Mulia sekarang?"

Baek Jiheon menahan sudut bibirnya untuk tidak terlalu menarik ke atas. "Saat ini sudah siang hari, karena Yang Mulia tidak ada kegiatan diluar kemungkinan Kaisar berada di halaman kesemek. Nanti saudara Zhen bisa pergi kesana untuk mengantarkan kue."

Tubuh Lee Euiwoong tersentak dan dalam hitungan detik lengan Zhen Jieyu tidak lagi mencengkam pergelangan Baek Jiheon. Shou cantik itu mengangguk acuh tak acuh dan berkata; "Aku mengerti."

Tidak butuh waktu lama bagi pelayan yang diutus kembali dari luar dengan membawa banyak kantong makanan di tangannya. Baek Jiheon dengan sigap mengeluarkan piring-piring kecil dengan sendok dan tusuk gigi perak. Dia mengaturnya menjadi tiga hingga empat bagian dengan masing-masing satu atau dua potong per perhidangan.

Dia hampir menyelesaikan pengaturan saat Lee Euiwoong datang. "Semuanya sudah siap, Zhen Jieyu apakah kamu ingin mengantarkannya sekarang?"

Lee Euiwoong baru saja kembali untuk memeriksa bahan dapur yang baru di angkut dari luar. Dia memastikan bahwa kualitas dan jumlah barang sama dan tidak menemukan indikasi kecurangan. Mendengar tawaran Baek Jiheon, Lee Euiwoong sempat terdiam beberapa saat sebelum dia dengan lembut menolak. "Maaf Baek Meiren. Sepertinya aku tidak bisa mengantarkan kue-kue ini... Aku harus menunggu gerobak ternak yang mengangkut bebek datang. Jadi bisakah kamu yang melakukannya?"

Baek Jiheon mengerjapkan matanya sebelum mengangguk dengan linglung. "Ah? En baiklah." Dia meminta pelayannya mengambil nampan yang sudah siap.

Sebelum itu, dia mengambil sepotong kue dari piring miliknya sendiri dan mencicipinya dengan tidak sabar. "Uhm ini berisi buah kesemek. Enak sekali." Mata Baek Jiheon menyipit bahagia, dia berbalik pada Lee Euiwoong dan memberitahu Shou itu; "Saudara Zhen, kue yang ini enak. Cocok di hidangkan dengan teh. Kamu cobalah juga... ah ya aku akan pergi dulu dan mencoba yang lain nanti!"

Melihat tingkah wanita itu. Lee Euiwoong menggelengkan kepalanya. Beberapa orang menjadi tidak sabar hanya karena makanan enak. Dia melirik bagiannya sendiri dan mengambil sepotong kue yang sama seperti yang dikatakan Baek Jiheon.

Dia mengigit bagian luar yang lembut dan dilapisi gula putih halus. Sedikit renyah diluar dan lembut di dalam dengan potongan buah kesemek yang besar. "Hmm memang lezat." Dia menghabiskan kue tersebut dalam dua gigitan, merasa tidak cukup. Lee Euiwoong melanjutkan dengan kue yang lain dan semakin banyak dia melakukannya, semakin dia menemukan bahwa kue-kue itu benar-benar enak. Tidak kalah dengan kue ibukota.

"Sudah di putuska— uhukk! Uhukk! Hha—"

"Tuan Jieyu?" Para pelayan di dekat memandang sosok Lee Euiwoong yang terbatuk keras hingga dia membungkukkan badannya.

"Uhukk... a-air... uhukk!" Wajah Lee Euiwoong memerah karena tersedak. Pelayan yang cemas bergegas menuangkan secangkir air dan Lee Euiwoong meneguk air dingin dengan rakus. Matanya terpejam itu terasa panas dan tenggorokannya terasa terbakar.

"Tuan Jieyu apakah anda baik-baik saja?"

Pelayan itu bukan pelayan dekat Zhen Jieyu jadi dia tidak terlalu jelas dengan sosok ini. Dia hanya bertingkah hati-hati dan hati-hati disetiap pekerjaannya. Melihat bahwa Zhen Jieyu tampak baik-baik saja dia membubarkan pelayan lain.

"Sepertinya tuan terlalu terburu-buru. Jangan khawatir tentang kue-kue ini tuan, pelayan mengenal manager toko dengan baik jadi tidak perlu takut pihak kita tidak bisa memesan." Hiburnya.

Zhen Jieyu yang pulih dari tersedak tidak menanggapi sebab dia masih merasa tidak nyaman. Karena dia memunggungi orang lain, pelayan tidak bisa melihat sesuatu yang salah pada Zhen Jieyu. Baru setelah dia berpaling, pelayan itu membulatkan matanya dengan ngeri.

"T-tuan Jieyu... wajah mu.."

Lee Euiwoong awalnya mengernyit tidak mengerti, "Apa?" Suaranya yang serak mengejutkan dirinya sendiri dan kata terakhir pelayan itu membunyikan alarm tanda bahaya di dalam hati Lee Euiwoong.

"Berikan aku cermin cepat!"

———

Disinilah Beomgyu dan yang lain setelah mereka mendengar kabar bahwa sesuatu terjadi pada Zhen Jieyu. Saat itu Beomgyu menemani Kaisar makan siang dan Baek Jiheon datang membawa beberapa piring kue untuk dicoba. Mereka baru saja mencicipi beberapa saat pelayan di sisi Zhen Jieyu datang melapor.

Semua orang bergegas secepat yang mereka bisa dan menemukan bahwa Zhen Jieyu sudah dalam keadaan yang buruk. Kulit wajah dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan ruam-ruam merah. Wajahnya bengkak dan suaranya serak. Zhen Jieyu yang imut dengan dua lesung pipit yang menawan kini hampir tidak bisa dikenali.

Beomgyu melirik dua selir kecil yang berusaha keras menahan tawa di belakang. Dia juga melirik sosok Chen Fei yang sejak tadi memasang wajah cemberut. Sementara itu Baek Meiren...

Mata Beomgyu sedikit melebar...

Apakah dia baru saja melihat Baek Meiren tersenyum?

Beomgyu mengerjapkan matanya dan segera memalingkan perhatian kembali pada sosok Zhen Jieyu yang kini berada di pelukan Kaisar. Selir itu sejak tadi terisak-isak menyedihkan dan mengatakan beberapa kata keluhan. "Yang Mulia tolong selir... Huhuhu Bagaimana ini... wajah selir akan rusak kan? Huhuhu Yang Mulia."

"Selir ai itu tidak akan seburuk itu. Tabib Kekaisaran pasti akan menyembuhkanmu." Ujar Kaisar Taehyun. Jujur saja di dalam hati Kaisar Taehyun dia tidak tahu cara menenangkan selir yang menangis dengan baik.

Chen Fei juga angkat bicara "Oke Zhen Jieyu jangan khawatir, dilihat dari kasus mu ini mirip dengan kejadian sewaktu wajib militer. Jika itu benar, alergi bisa disembuhkan. Tentu saja jika ada sesuatu yang dengan sengaja menganiaya kamu, Ben Gong pasti akan menyelesaikan masalah ini dengan baik." Begitu kata-kata itu jatuh. Atmosfer di ruangan menjadi berat.

Tabib datang tidak lama kemudian. Tabib meminta Zhen Jieyu membuka mulutnya, memeriksa bola mata dan melihat ruam-ruam lebih dekat sebelum memeriksa denyut nadi dan menanyakan apa telah dia lakukan atau makan sebelumnya.

Lee Euiwoong menjelaskan dengan rinci dan di dalam hatinya dia sangat sangsi bahwa dia alergi. Seseorang pasti telah berkomplot melawannya! Dia hendak membuka suara untuk menyuarakan keluhan lebih banyak tadi tetapi Chen Fei bergegas memotongnya. Lee Euiwoong menatap para selir lain diam-diam memeriksa ekspresi mereka. Sayang dia tidak bisa membaca isi hati orang lain hanya dengan raut wajah!

"Tabib tolong periksa kue-kue itu juga, aku takut ada sesuatu yang kotor di dalamnya yang menyebabkan alergi pada saudara Zhen." Ujar Baek Meiren angkat bicara. Seolah-olah dia prihatin dan sedih.

Sudut bibir Beomgyu berkedut mendengarnya.

Kaisar merasa itu masuk akal dan memerintahkan pelayan membawa kue-kue tersebut untuk diperiksa. Dia juga telah memakan beberapa dan khawatir jika kue terkontaminasi dengan racun yang tidak terlihat atau sebagainya.

Tabib dengan patuh memeriksa satu persatu.

"Sebenarnya selir memakan hampir semua kue tetapi tidak menemukan reaksi apapun." Ujar Chen Fei yang diangguki Beomgyu tanpa sadar.

Chen Fei mendengus, bagaimana dia tidak tahu bahwa Lee Euiwoong ingin membesar-besarkan masalah? Astaga dia benar-benar tidak punya waktu menangani masalah konyol seperti ini! Dia sangat sibuk, mengapa beberapa orang masih tidak mengerti?!

Tabib menghela nafas. "Semua makanan baik-baik saja kecuali kue ini." Tabib mendorong satu kue berwarna putih ke depan.

Mata Zhen Jieyu tenggelam dan dia segera menatap Baek Jiheon dengan mata merah.

Baek Jiheon sendiri mengernyit, "Benarkah? Selir memakan dua potong kue ini dan baik-baik saja. Choi Jieyu juga sempat memakannya bukan begitu? Lihat Choi Jieyu juga tidak mengalami reaksi apapun."

Tabib mengelus jenggot nya yang tidak seberapa. "Memang, masalahnya ada pada Zhen Jieyu. Sepertinya Zhen Jieyu alergi pada susu. Serbuk yang seperti gula putih ini sebenarnya adalah serbuk yang terbuat dari susu dan gula."

"Apa susu?!" Zhen Jieyu merasakan petir menyambarnya. Dia memang alergi terhadap susu terutama susu domba!

Baek Jiheon mendesah dan memasang wajah sangat menyesal pada Lee Euiwoong. Bahkan matanya memerah hendak menangis, "Astaga selir tidak tahu bahwa kue itu mengandung susu. Zhen Jieyu maafkan aku... jika aku tahu, aku tidak akan memintamu mencobanya!"

Yang membuat Lee Euiwoong tersedak ditempatnya.

Pada akhrinya kasus diselesaikan dengan sangat sederhana. Tidak ada yang dihukum seperti kasus Beomgyu, yang ada Zhen Jieyu harus mengurung diri di tempat tertutup untuk menyembuhkan alerginya dan tugas miliknya diserahkan kepada Baek Meiren sepenuhnya.

Kembali dari aula depan, Baek Meiren yang terlihat lelah meminta pelayan kelas satu mengusir semua orang dari halaman. Dia duduk di depan meja rias dan mencopot satu persatu hiasan kepalanya yang berat. Di belakang, pelayan dengan sigap memberi pijatan.

"Kasihan sekali Zhen Jieyu, wajahnya benar-benar bengkak dan merah. Pasti perlu waktu lama baginya untuk bisa sembuh, belum lagi jika ada bekas luka maka—"

Baek Jiheon menatap pelayannya dengan tenang dan pelayan itu tersentak. Mereka berdua saling memandang dan detik selanjutnya tawa keluar dengan bahagia dari mulut keduanya.

"Ahahaha lucu sekali dia benar-benar mirip babi." Baek Meiren tertawa terbahak-bahak. Pelayan itu berusaha menutup mulutnya agar tidak tertawa lebar.

Baek Meiren menyeka sudut matanya yang berair dan berkata disela-sela tawanya. "Astaga Wanyi Shin benar-benar bisa bergerak cepat. Aku hanya memberikan sedikit isyarat bahwa Zhen Jieyu membenci susu. Namun dia benar-benar bisa menemukan apa masalahnya dan menggunakannya untuk membalas dendam." Wanita itu bertepuk tangan kegirangan.

Mengangguk dengan semangat, pelayannya bekata; "Itu benar-benar menyelamatkan tuan dari bersusah payah. Kali ini Zhen Jieyu harus menderita dan tidak dapat melayani Yang Mulia untuk sementara waktu. Tuan kamu harus memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih banyak tampil di depan Yang Mulia!" Ayo hanya dengan itu tuannya bisa dihargai oleh Kaisar dan naik pangkat sehingga mereka para pelayan juga akan naik statusnya.

Baek Meiren mengulum senyum malu saat memikirkan Kaisar. Sekarang, di depannya hanya ada Chen Fei dan Choi Jieyu. Adapun dua Cairen kecil itu, Hump! Tidak perlu dipikirkan. "Oh tentu saja oleh karena itu aku harus bekerja keras untuk melakukan tugas dengan baik kali ini." Dia ingin mendapatkan beberapa pujian dan memberitahu para pelayan di bawah bahwa dia masih cukup penting di hati Yang Mulia.

"Ah Yinyin, cepat kamu antarkan salep ini kepada Zhen Jieyu. Ingatlah untuk tidak menatap wajah dan menyinggung mereka."

"Baik tuan."

———

Episode dimana Zhen Jieyu tidak sengaja merusak penampilannya itu tidak membawa banyak gelombang. Orang-orang hanya berpikir bahwa itu kecelakaan kecil toh akibatnya tidak terlalu serius. Setelah beberapa hari dan minggu, Zhen Jieyu pasti akan bisa tampil lagi.

Hari perjamuan tiba dengan cepat dan gerbang kediaman menerima kereta keluarga pejabat. Mungkin karena sangat langka bagi pejabat kecil dari tempat yang jauh ini untuk bertemu dengan sang putra naga, beberapa pejabat membawa hampir seluruh keluarga mereka dalam perjamuan ini. Akibatnya aula menjadi sangat ramai dan ramai. Beruntung Chen Fei sudah memperkirakan jauh-jauh hari sehingga tempat perjamuan tidak terbatas di dalam aula. Tetapi juga di pelataran hingga taman dalam.

Seluruh kediaman di sulap mengikuti aturan perjamuan Kekaisaran berskala kecil. Dimana pun tamu menginjakan kaki mereka itu akan membuat mereka berseru takjub.

"Teman-teman ikuti aku, aku akan menunjukkan kepada kalian lukisan yang diberikan Yang Mulia Kaisar kepada keluarga kami sebagai hadiah." Seorang remaja laki-laki tengah pamer pada sekelompok temannya. Dia membawa mereka ke sebuah ruangan khusus.

Di tengah ruangan, ada sebuah perkamen yang dibentangkan hingga lebih dari satu meter. Di dalam perkamen tersebut berisi lukisan pemandangan ibukota yang megah dengan Istana Kekaisaran menjadi objek yang paling mencolok. "Hebat! Aku seolah-olah bisa melihat langsung bagaimana ibukota itu."

"Benar. Aku bisa membayangkan betapa megahnya gerbang merah yang terkenal. Di dalamnya adalah tempat tinggal Kaisar, Permaisuri dan para selir Kekaisaran."

"Sangat menakjubkan. Pelukisnya pasti seorang yang terkenal."

Para anak laki-laki khususnya terpelajar menyukai jenis ini dan mereka berdiskusi diantara mereka sendiri tentang master yang luar biasa itu. Sedangkan anak perempuan dan Shou menatap lukisan dengan perasaan kagum dan cemburu.

"Istana Kekaisaran itu pasti sangat besar kan? Aku dengar untuk pergi dari gerbang utama menuju Istana luar saja masih membutuhkan banyak waktu."

"Benar, aku juga mendengar dari ibuku ketika orang biasa seperti kita memasuki Istana Kekaisaran. Kita hanya bisa berjalan kaki sedangkan anggota keluarga Kekaisaran dapat menggunakan tandu."

"Itu lah perbedaannya!"

"Hahaha."

"Hei... hei aku dengar Yang Mulia Kaisar membawa beberapa selirnya dalam tur ini.. Nam Kunwoo apakah kamu pernah melihat mereka?" Beberapa tamu adalah anak keluarga biasa yang berkat paman atau kakek mereka memiliki jabatan mereka bisa hadir pada perjamuan kali ini. Bertemu Kaisar adalah impian banyak orang tidak terkecuali generasi muda seperti mereka dan dengan itu pula rasa ingin tahu setiap anak sangatlah besar terutama tentang rumor yang mengatakan bahwa Kaisar mereka membawa banyak kecantikan dari Istana Kekaisaran. Yang tidak lain adalah para selir Kaisar sendiri.

"Iya aku dengar masing-masing sangat cantik seperti peri. Ngomong-ngomong dikatakan juga bahwa Yang Mulia Kaisar sangat tampan! Seperti abadi yang turun ke alam fana!"

Diantara mereka beberapa orang lahir dengan status yang lebih baik. Misalnya Nam Kunwoo yang di sedang di tanya oleh anak-anak ini. Kakek Nam Kunwoo bernama Nam Gil, seorang mantan Menteri Personalia dari mantan Kaisar akhir yang berjuang untuk membantu Kaisar saat ini naik tahta. Meski memiliki jasa yang besar, Nam Gil tidak memiliki banyak ambisi dan setelah menyelesaikan tugasnya di pengadilan. Dia membawa seluruh keluarganya kembali ke kampung halaman. Meski begitu berkat sikap bijaksana Nam Gil ini, keluarga Nam lebih di hargai oleh Kaisar Taehyun dan setiap tahun masih ada hadiah yang datang dari Istana Kekaisaran dan status keluarga Nam di Kabupaten Pinghong tetap berada di kelas atas. Apalagi kali ini Kaisar Taehyun bahkan menjadikan setengah kediaman keluarga Nam sebagai rumah singgah. Kehormatan ini akan menjadi kebanggaan keluarga siapapun!

Nam Kunwoo berusia 12 tahun tetapi dia sudah mengerti banyak hal di usianya. Dia mengerti seberapa penting Klan dan apa itu kehormatan keluarga besar. Ketika dia diberitahu bahwa keluarga mereka akan menerima tamu istimewa, Nam Kunwoo sudah lama menahan diri. Jadi ketika temannya ingin bergosip dia hanya menggelengkan kepala dengan serius.

"Bagaimana bisa orang-orang terhormat seperti Yang Mulia Kaisar dan para selir Kekaisaran bisa dilihat dengan mudah?"

Melihat bahwa mulut Nam Kunwoo sangat rapat. Beberapa anak mengeluh.

Teman Nam Kunwoo mencoba membantunya dengan berkata; "Teman-teman, jika kalian sangat penasaran tunggu sampai acara dimulai. Kalian harus tahu bahwa tidak hanya Yang Mulia Kaisar yang akan hadir tetapi juga para selir Kekaisaran!"

Dan tepat setelah dia berbicara ada segerombolan pelayan datang dari arah berlawanan. Kebetulan salah satunya adalah kepala pelayan keluarga Nam, melihat bahwa tuan muda mereka ada disini dengan teman-temannya. Kepala pelayan menghampiri dan berkata; "Tuan Muda, perjamuan akan segera di mulai. Silahkan kembali ke aula dalam."

Wajah pelayan itu serius dan Nam Kunwoo tahu pasti sebentar lagi orang penting akan lewat mengingat arah datangnya kepala pelayan berasal dari halaman tempat tinggal Kaisar dan para selirnya.

"Oh kepala pelayan Nam, aku mengerti." Nam Kunwoo mengerti tetapi teman-temannya tidak.

"Nam Kunwoo hei aku lihat kepala pelayan mu datang dari arah itu, bukankah di sana tempat tinggal Yang Mulia Kaisar?"

Sebelum Nam Kunwoo bisa menjawab. Gerbang halaman terbuka dan kelompok kecil lain muncul.

Kepala pelayan segera meminta anak-anak muda untuk memberi jalan.

"Telah Melihat Chen Fei Niang-niang~"

Semua orang bisa melihat ujung gaun yang terseret di atas tanah. Bordir bunga bangaunya sangat indah dan indah. Lalu satu persatu selir seperti Baek Jiheon, Seo Dahyun dan Soo Mirae mengiringi dibelakang.

"Tuan muda cepatlah kembali ka aula sebelum Yang Mulia Kaisar datang." Pesan kepala pelayan sebelum tergesa-gesa mengiringi prosesi pada selir itu.

"Kalian melihatnya tidak?"

"Astaga aku belum pernah melihat seseorang dengan aura seperti itu! Chen Fei Niang-niang pasti yang pertama tadi kan? Auranya luar biasa! Bahkan nenek tua dirumah tidak begitu bermartabat jika dibandingkan!"

"Hei Nenekmu adalah wanita pada umumnya, yang ini adalah Selir Kekaisaran. Selir Kekaisaran! Apa kamu tahu apa perbedaannya?"

"Aku melihat selir lain juga tidak kalah, mereka sangat cantik!"

Para shou dan perempuan heboh diantara mereka sendiri. Sementara anak-anak laki dominan karena etiket yang lebih kuat tidak berani mengintip saat prosesi lewat jadi hanya bisa mengangguk asal-asalan.

"Lihat ada lagi yang datang!" Seseorang berbisik dan kelompok itu tercengang untuk sementara waktu.

Beomgyu terkejut melihat sekelompok remaja di depan. Hanya kemudian menyadari bahwa acara ini pasti mengundang banyak tamu.

"Tuan ada apa?" Tanya Hosu bingung melihat tuannya tiba-tiba berhenti. Mungkinkah ada ketidak nyamanan?

"Bukan apa-apa. Mari lanjutkan."

Lantas dibawah tatapan mata penasaran generasi muda itu Beomgyu melintas dengan tenang dan perlahan memasuki aula.

Di belakang kelompok kecil menjadi heboh untuk kedua kalinya.

"Cantik sekali!"

———

"Yang Mulia Kaisar ada disini!"

"Tuan Panjang umur seribu tahun!"

Seluruh orang diaula bersujud dalam-dalam. Kecuali para selir yang bersimpuh hampir seluruh kepala manusia menyentuh tanah.

"Bangun. Zhen mengadakan acara untuk menghibur kalian semua hari ini, jadi mari kita lepaskan formalitas yang ada." Ujar Kaisar Taehyun dengan senyum bijaksana. Dia Memerintahkan Chen Fei untuk memulai acara dan dalam lambaian tangan, suasana aula berganti dengan cepat bersama dengan lantunan musik dan tari-tarian.

Baek Meiren duduk setingkat lebih tinggi daripada dua Cairen kecil. Posisinya bisa melihat banyak orang dari keluarga besar setempat dengan cukup jelas dan dia bisa merasakan seluruh tatapan kagum dan cemburu orang lain yang membuatnya sangat bersemangat. Dia terus tersenyum dan tersenyum untuk mengeluarkan pesona ramah yang membuat Chen Fei di atas menatapnya dengan dingin.

'Sekarang Zhen Jieyu tidak bisa muncul sementara waktu dan dia sudah mulai berpikir untuk menguasai arena. Wanita berpikiran dangkal ini pantas saja, Zhen Jieyu bisa memanipulasi dia sebelumnya.'

Chen Fei melirik dua Cairen di belakang dan sedikit puas dengan tempramen pemalu orang lain. Hanya Baek Meiren ini yang terus mencoba menjadi mencolok. Chen Fei sangat jelas dengan niat Baek Meiren yang haus akan pujian Kaisar.

"Sayang sekali...." Gumam Chen Fei.

"Chen Fei Niang-niang mengatakan sesuatu?" Tanya wanita tua Nam yang duduk dekat dengan Han Mia. Dia juga bisa disebut setengah tuan dari pesta ini mengingat tempat tinggalnya lah yang tengah digunakan oleh keluarga Kaisar.

Chen Fei berkedip dan menyungingkan senyum yang langka; "Ben gong mengatakan sayang sekali bahwa kami hanya bisa tinggal sementara di Kabupaten Pinghong..." Chen Fei adalah kepada para selir dalam masa tur ini dan dia paling bertanggungjawab untuk hubungan atas dan bawah dalam masalah bersosialisasi. Kemampuan bicara Chen Fei sangat baik dan itulah mengapa Kaisar mengharagai Chen Fei sebagai penanggungjawab urusan dalam.

Baek Jiheon tidak tahu bahwa Chen Fei membaca gerakannya, dia masih sibuk dengan caranya sendiri. Baru setelah dia hendak berbicara dia menyadari bahwa tidak ada yang dapat berbicara dengannya. Kanan dan kirinya adalah kursi kosong sementara di depan adalah panggung. Istri pejabat lain memiliki jarak dua atau tiga meja darinya dan dua Cairen dibelakang— tidak mungkin bagi Baek Jiheon berbincang ke arah mereka. Dia tiba-tiba merasa sangat konyol! Dia hendak pamer tetapi tidak tahu harus pamer kepada siapa?!

Berdehem canggung, Baek Jiheon mencoba mengintip ke arah kursi Kaisar di sebelah kiri dan menemukan bahwa Kaisar tengah berbincang dengan seseorang yang akrab. Baek Jiheon pun tertegun dan jatuh dalam keheningan.

Beomgyu seperti yang dijanjikan Kaisar Taehyun, dia menemani pria itu di samping hampir sepanjang acara. Duduk dengan anggun dan sopan sedikit lebih ke belakang namun masih dalam jangkauan Kaisar. Beomgyu menuangkan anggur pada Kaisar Taehyun saat dia merasa ada tatapan panas menatap kearah nya dan benar saja. Dia menemukan Baek Meiren yang menatap lurus ke arah ini.

Beomgyu hanya membalas selama beberapa detik sebelum mengalihkan atensinya. 'Baek Meiren... Baek Meiren. Bahkan jika kamu bisa menggunakan Shin Yuna untuk berurusan dengan Zhen Jieyu. Itu masih bukan giliranmu untuk mendapatkan perhatian Kaisar.'

Persaingan antar selir sudah dimulai dan Beomgyu tidak bodoh untuk terus berbaring menunggu kemenangan. Tujuan utama dia mengikuti tur adalah agar bisa mendapat lebih banyak keuntungan dari Kaisar Taehyun. Jadi setiap dia memiliki kesempatan menarik sang penguasa, dia tidak akan dengan mudah melepaskannya.

Mata Beomgyu jatuh pada deretan kue manis. Ada kastanye kukus yang dilapisi karamel, Beomgyu menarik piring kecil itu dengan cara halus dan menggesernya ke arah Kaisar Taehyun.

Sang pria yang semula sibuk berbincang dengan orang lain merasakan sesuatu menyentuh ujung jarinya dan melihat bahwa itu berasal dari selir kecil di sampingnya. Beomgyu memberinya senyum yang memperlihatkan cekungan kecil di pipinya dengan mata yang menunjuk pada kue kastanye.

Kaisar melihat itu mengerti begitu saja. Dia mengambil satu potong kastanye manis dengan sumpit dan mencicipinya. Kastanye kukus yang empuk dan manisnya lelehan gula adalah rasa yang dikusai Kang Taehyun. "Kue ini enak, selir ai kamu juga harus mencoba."

Kaisar Taehyun meletakan satu potong lagi ke dalam piring kosong Beomgyu yang di hadiahi senyum yang sangat manis dari selir kecil itu. "Terimakasih Yang Mulia." Ucapnya dengan bahagia.

Kang Taehyun tidak tahan dengan senyum yang cerah dan ikut mengujingkan senyum tipisnya.

Pemandangan yang harmonis ini tentu saja memenuhi mata semua orang dan mau tidak mau menjadi pusat perhatian secara langsung. Para wanita dan shou merasa bahwa hati mereka asam dengan pemandangan ini, bahkan seorang Kaisar bersedia memberikan sepotong kue kepada selirnya. Yang menunjukkan bahwa Kaisar itu perhatian dan romantis!

Tentu saja bagi para selir yang bersaing dengan Beomgyu, pemandangan itu seperti butiran pasir yang menyengat mata membuat mata orang sakit dan sakit!

Soo Mirae mengigit bibirnya. Dia sangat iri dengan perlakuan Kaisar pada Choi Jieyu! 'Mengapa sepupu selalu sangat lembut pada Choi Jieyu? Sekarang tanpa Wanyi Shin yang manja, dia memanjakan Choi Jieyu sebagai gantinya!' Dia melayani sepupunya beberapa kali dan meski mereka cukup saling mengenal, mereka tidak benar-benar akrab yang membuat hubungan keduanya canggung.

'Tidak! Aku mendengar bahwa beberapa selir di harem telah hamil! Jika aku yang bahkan selaku disekitar Yang Mulia tidak bisa membawa benih naga saat kembali betapa memalukannya! Atau mungkin setelah ini aku tidak bisa maju lebih jauh di harem!' Soo Mirae mendapat surat dari keluarganya di ibukota dan kabar kehamilan selir Kaisar benar-benar membuatnya pusing dan iri! Orang-orang itu bahkan bukan yang paling disukai tetapi mereka sangat beruntung!

Soo Mirae diam-diam melirik Seo Dahyun, Baek Jiheon dan Beomgyu secara bergantian. Di depannya ada tiga orang ini, jika dia menunggu lebih lama lagi dua orang yang bersembunyi di halaman dalam cepat lambat akan keluar dan dia harus menghadapi lebih banyak seperti sebelumnya. Saat itu mana mungkin dia bisa melayani Kaisar lebih banyak dan hamil!

'Setelah acara ini selesai aku harus bergegas mengirim surat pada ayah!' Tujuan dia dikirim ke harem bukan hanya karena dia sangat menyukai Kaisar Taehyun tetapi juga agar keluarga mereka bisa naik menjadi keluarga bergengsi seperti keluarga Janda Permaisuri. Dia harus bekerja keras melahirkan Pangeran dan dengan begitu keluarga ayah adalah bagian dari keluarga kerajaan resmi!

Selain Soo Mirae ada juga orang yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Seo Dahyun yang berpenampilan tidak mencolok semakin rendah hati setelah menyadari bahwa akhir-akhir ini persaingan antar selir semakin kuat. Dan dia juga mengetahui keterbatasan dalam latar belakang mempengaruhi banyak hal dalam kemajuan kariernya. Seperti saat ini, meski sebelumnya para Baolin di harem mengatakan dia sangat beruntung untuk mengikuti Kaisar dalam Tur. Hanya dia yang tahu betapa sulitnya untuk selalu bersikap rendah hati sambil mencoba merayu Kaisar Taehyun.

Ketika semua orang bisa mendapatkan berita, dia adalah yang terakhir kabar tersebut. Ini karena dia tidak punya jaringan infomasi yang dihubungi! Belum lagi ada Chen Fei yang memegang kekuasaan. Di ikuti oleh Zhen Jieyu yang bekerjasama dengan Baek Meiren. Wanyi Shin yang dimanjakan Kaisar dan Soo Cairen yang memiliki pelindung Janda Permaisuri. Lalu Choi Jieyu yang selalu damai pun mulai merebut perhatian Kaisar. Kapan giliran dia untuk bisa maju?

Setelah perjamuan selesai dan semua orang membubarkan diri. Seo Dahyun dengan bahu terkulai kembali ke halamannya yang terpencil.

Saat dia melewati salah satu halaman dia tidak sengaja mendengar suara keras dari dalam. Seolah sesuatu tengah di lempar. Seo Dahyun buru-buru mempercepat langkah kakinya.

Kebetulan sebelum dia berbelok dia melihat pelayan yang biasa melayaninya datang dari luar. "Yingmei?"

Yingmei yang di panggil melihat tuannya dan sedikit terkejut sebelum dia menghampiri tuannya dengan antusias. "Tuan kamu kembali!" Dia melihat kiri dan kanan hanya ada tuannya dan pelayan lain. Dia pun berbisik.

"Budak baru saja mendengarkan dari halaman belakang Wanyi Shin. Ada kabar dari Istana Kekaisaran dikatakan bahwa tiga selir di Istana tengah mengandung benih Naga!" Bisiknya berapi-api.

Mata Seo Dahyun yang bulat semakin bulat dan dia menahan nafas dingin. Dia menarik Yingmei dan membawa semua orang masuk. "Ayo kita bicarakan di dalam!"

"Yoo Baolin hamil dan dia promosikan sebagai Cairen yang setingkat denganku?!" Seo Dahyun terhuyung-huyung setelah mendengar kabar itu.

'Bagaimana seorang penari dari kaki lumpur bisa begitu beruntung!' Menggertakkan giginya dia memejamkan matanya. "Pantas saja para selir lain sangat bersemangat merayu Kaisar akhir-akhir ini. Berita kehamilan di Istana pasti telah merangsang mereka!" Bahkan dia juga sangat terangsang sekarang! Dia tahu apa yang dipikirkan oleh selir lain saat ini, mereka semua mengikuti Kaisar dalam tur tapi sampai hari ini tidak ada yang menunjukkan kabar baik sedikitpun!

"Tuan bagaimana sekarang? Dirimu juga harus bisa maju setidaknya mendapatkan lebih banyak kasih sayang Yang Mulia. Saat ini Zhen Jieyu dan Wanyi Shin masih terkurung, sainganmu lebih sedikit. Tuan kamu harus lebih berani!"

"Bagaimana bisa semudah itu? Kamu tahu tanpa Zhen Jieyu dan Wanyi Shin, Kaisar akan berputar di sekitar Chen Fei Niang-niang dan Choi Jieyu! Belum lagi ada Baek Meiren yang ambisius." Seo Dahyun ingin menangis. Jika saja dia punya keluarga yang lebih baik dan anggota keluarganya bisa memberikan beberapa kontribusi seperti yang dilakukan kakak laki-laki Zhen Jieyu, dia mungkin tidak hanya menjadi Cairen dari piramida batu kasar sekarang!

Yingmei paling memahami titik sakit tuannya yang selalu cemburu terhadap latar belakang orang lain. Tetapi bagaimana pun itu disesali tidak akan merubah apa-apa. Menurut Yingmei daripada latar belakang, kemampuan otak seseorang lebih penting. Lihatlah Yoo Baolin yang lahir miskin dapat membuat Kaisar Taehyun memberinya anak atau Choi Jieyu yang cerdas dengan penemuannya pada metode penanaman. Kecerdasan seseorang juga sangat menentukan masa depan!

Menggertakan giginya, Yingmei hanya bisa memutar otak untuk membantu tuannya ini. "Tuan dengarkan budak.... Seperti ini..."

———

Dan sejak perjamuan hari itu. Para selir ini berlomba-lomba secara diam-diam membuat rencana mereka sendiri. Kadang-kadang beberapa orang akan berjalan-jalan di sekitar halaman demi melakukan pertemuan tidak disengaja dengan Kaisar Taehyun dan berakhir menemani sang penguasa di malam hari. Beberapa orang lagi secara terang-terangan mengirim niat ke depan pintu Kaisar dan itu juga berhasil. Akibatnya semua orang bersemangat dan bersemangat untuk menyanjung pria itu tanpa tahu bahwa Kaisar sendiri yang memainkan papan catur ini.

Itu termasuk Zhen Jieyu dan Wanyi Shin yang berada dibalik pintu tertutup. Hari ini Wanyi Shin akan mengeluh sakit dan meminta Kaisar datang, besok adalah giliran Zhen Jieyu yang merengek ingin pergi keluar. Tetapi siapa Kaisar Taehyun yang bisa datang dan pergi hanya dengan permintaan orang lain? Jadi satu di tolak yang lain juga ditolak!

Agar tidak menarik perhatian, Beomgyu juga ikut berpartisipasi. Dia tidak akan berpura-pura menjadi sadar saat semua orang mabuk. Itu hanya tindakan bodoh dan akan menempatkan dirinya dalam sasaran orang lain. Jadi Beomgyu akan sesekali mengirim makan siang atau cemilan untuk merayu Kaisar Taehyun secara halus. Bagaimana dia hanya ingin berpartisipasi sedikit, jika kail yang dia lempar benar-benar dimakan ikan. Beomgyu tidak akan rugi!

Seperti saat ini misalnya. Dalam perjalanan lebih jauh ke selatan di awal musim gugur. Semua orang mulai mengenakan pakaian yang sedikit lebih tebal. Rombongan berhenti untuk beristirahat di hutan sehingga para selir yang terjebak di kereta sepanjang hari dapat merenggangkan pinggang mereka dengan leluasa.

Beomgyu merapatkan jaket bulu serigala miliknya lebih erat. Hari mulai senja dan makan malam untuk semua orang harus segera di siapkan. Dia bertugas mengawasi dapur hari ini karena Chen Fei sibuk dengan urusan lain, Zhen Jieyu masih tidak dapat tampil diluar dengan wajahnya saat ini. Sedangkan Baek Meiren tiba-tiba jatuh sakit kemarin malam.

"Tuan Jieyu, apa menu makan malam hari ini?" Tanya kepala koki.

Beomgyu yang bersiap sejak lama memberi isyarat pada Hyeri. "Musim gugur itu dingin dan kita semua telah bekerja keras dalam perjalanan kali ini. Untuk menghangatkan semua orang aku punya basis sup hotpot yang aku bawa dari ibukota. Kepala koki bisa membuat sup dari ini dan membagikannya dengan semua orang. Ngomong-ngomong ini ada sedikit daging kering untuk ditambahkan pada makanan para prajurit."

Kepala Koki dengan senang hati menerima kemurahan hati Beomgyu. Awalnya dia hanya berbasa-basi untuk bertanya, sebab dengan selir-selir sebelumnya pesanan yang diberikan hanya dilakukan khusus untuk menu Kaisar dan diri mereka sendiri. Sisanya tidak peduli. Tetapi Choi Jieyu ini sangat murah hati seperti yang dikabarkan. Jadi kepala koki memutuskan untuk memperlakukan orang lebih sopan; "Choi Jieyu sangat perhatian, keberuntungan para prajurit itu untuk tuan bisa memberi mereka makan."

Beomgyu menggeleng tegas, "Prajurit melakukan tugas yang lebih melelahkan dari yang lain. Mereka menjaga siang dan malam dan memiliki resiko yang rentan pada kesehatan. Aku pikir lebih menghargai mereka akan membayar sedikit kerja keras mereka. Ayo tambahkan lebih banyak bagian pada mereka terutama daging ini."

"Ooh Choi Jieyu jangan khawatir! Pelayan ini akan melakukannya sesuai perintahmu!" Kepala koki menepuk dadanya bangga. "Kami pasti tidak akan mengecewakan niat baikmu."

Beomgyu tertawa, "Karena kepala koki bersedia. Aku juga punya sesuatu untukmu. Hosu berikan anggur bulan kepada kepala koki."

Mendengar nama minuman yang paling dia sukai, kepala koki menyipitkan mata dan menggosongkkan kedua tangan secara antusias. Seperti yang harapkan dari orang pintar, mereka tahu bagaimana meminta dan memberi imbalan. "Merepotkanmu tuan Jieyu!"

"Bukan apa-apa Ngomong-ngomong kepala koki." Beomgyu menyerahkan sekantong jamur kepadanya, "Khusus sup untuk Yang Mulia Kaisar masukan jamur pinus ini dan buat supnya sedikit lebih ringan."

Kepala koki menyeringai. "Pasti akan kulakukan!"

Tidak lama sup hotpot dibagikan dengan daging kering dan bahan lainnya. Semua orang mendengar perbuatan Beomgyu dan memujinya bahkan Chen Fei merasa tindakan Beomgyu layak dan dia memuji beberapa patah kata.

Beomgyu hanya tersenyum rendah hati, tujuannya bukan membuat semua orang terkesan tetapi untuk meminta pujian kepada Kaisar Taehyun. Beomgyu melirik pria yang makan dengan tenang disampingnya penuh harap.

Kang Taehyun yang berpura-pura tidak bisa menahan sudut bibirnya yang berkedut. Mata panas dari orang disamping terlalu jelas!

Ketika seorang selir menginginkan sesuatu, mereka biasanya hanya memberitahukan lewat trik kecil atau isyarat halus. Tetapi Beomgyu benar-benar meminta pujian dengan terang-terangan di hadapannya membuat Kang Taehyun tercengang. Apakah ada seseorang begitu disengaja? Orang takut bahwa itu hanya Choi Beomgyu!

Taehyun melirik Beomgyu dan menemukan mata rusa orang lain bercahaya polos ke arahnya, membuatnya tersedak dengan harapan dalam mata itu. Kang Taehyun tanpa sadar menurunkan sumpitnya dan mendesah tidak berdaya. Meskipun Beomgyu disengaja, setidaknya selir kecil ini jujur tentang apa yang dia inginkan. Tidak perlu membuat Taehyun berputar-putar mencari tahu maksudnya.

"Selir ai telah melakukan pekerjaan dengan baik hari ini. Kamu perhatian kepada para prajurit itu membuat Zhen sedikit iri, kamu memberi mereka daging tambahan karena kerja keras dalam pengawalan. Lalu bagaimana dengan Zhen? Zhen juga bekerja keras untuk selir ai." Bisik Kaisar Taehyun yang hanya bisa di dengar oleh mereka berdua.

Beomgyu memiringkan kepalanya, dia tidak tahu apa yang dilakukan Kaisar Taehyun untuk selir seperti mereka kecuali sedikit memanjakan. Tetapi dia masih membalas dengan godaan kepada pria itu. "Jika selir ingin memberi Yang Mulia sesuatu. Selir pikir itu sulit karena semua barang berharga ada pada Yang Mulia. Tetapi jika Yang Mulia masih menginginkan sesuatu selir hanya bisa memberi Yang Mulia satu hal...." Beomgyu mengedipkan satu matanya pada Kaisar dan berbisik rendah.

Taehyun mendengus dan bertanya; "Oh apa itu?" Dalam kepala Kang Taehyun dia bisa menerka kata apa yang akan dikeluarkan Beomgyu. Paling-paling seperti harta berupa sapu tangan yang disulam sendiri, makanan yang dimasak sendiri, atau barang yang disimpan sejak kecil. Bahkan yang paling romantis seperti ; "Selir akan memberikan seluruh hati selir kepada Yang Mulia." Dan sebagainya. Oleh sebab itu Kaisar tidak mengantisipasi kata yang keluar dari mulut selir kecilnya ini.
Beomgyu mendekat dan dia melihat wajah acuh tak acuh Kaisar dan tersenyum. Dia mulai berbisik; "Satu-satunya yang bisa selir berikan adalah.... Anak."

"Uhukk!! Uhukk!!"

"Yang Mulia?"

————
Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

1M 85.8K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
50.2K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
826K 87.3K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...