WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

59.5K 5.8K 2K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?
56-【WL❦】Terik Musim Panas
57-【WL❦】Istana seribu air terjun
58-【WL❦】Orang jahat
59-【WL❦】Harem yang gelisah
60-【WL❦】Rumor Istana Weiyang
61-【WL❦】Segel besar
62-【WL❦】Memilih tempat tinggal masa depan Jinbeom
63-【WL❦】Kencan bersama Kaisar
64 -【WL❦】Wajib militer tiga tahunan
65 - 【WL❦】Salah perhitungan

22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.

769 96 32
By winterlazulli

【White Lotus❦】

---

Matahari masih bersembunyi dibalik pegunungan saat Kang Taehyun terbangun dari tidurnya. Pria itu memijit diantara keningnya yang terasa berdenyut. Mungkin karena dia kurang tidur dan harus melakukan tugas seorang suami tadi malam. Menoleh ke samping, tidak ada sosok wanita muda yang menemaninya. Tetapi dari luar tirai tempat tidur suara seseorang mengalihkan perhatiannya.

"Yang Mulia sudah bangun? Selir ini telah menyiapkan air hangat untuk Yang Mulia. Jika Yang Mulia ingin segera membersihkan diri, biarkan selir ini membantu."

Taehyun menyingkap tirai dan menemukan sosok wanita yang dia manjakan tadi malam sudah berpakaian cantik dengan kepala yang disanggul rumit. Di dalam hatinya dia bertanya-tanya seberapa sulit bagi wanita ini untuk bangun lebih awal darinya hanya untuk bisa tampil dengan cantik saat dia terbangun. Namun karena Taehyun mengharagai aturan, dia tidak mengatakan apapun. Toh jika seseorang ingin tegas dan disiplin dia akan sangat senang tetapi jika orang lain ingin lebih santai pun, Taehyun tidak akan menegur mereka.

"Selir ai sudah tampil dengan cantik, mengapa harus repot membantu Zhen mandi? Itu akan membuat mu basah dan terlalu boros untuk mencuci banyak pakaian." Gurau Kang Taehyun.

Tubuh Baek Meiren menegang, tidak tahu apakah Kaisar Taehyun benar-benar bergurau atau tengah menyindirnya. Karena dia tidak memiliki banyak waktu melayani Kaisar sebelumnya, kesempatan untuk memahami pria ini sangat sedikit. Baek Meiren tidak berani gegabah dan hanya mengambil langkah aman untuk tampil dengan baik dan tidak memalukan. Sekarang kata-kata Kaisar membuatnya bimbang. "S-selir..."

Taehyun tidak tahu apa yang Baek Jiheon pikirkan. Dia bergegas memanggil Kasim Jung untuk membantunya mandi. Dia hanya berkata pada selir itu; "Kamu siapkan saja sarapan pagi ini. Zhen harus kembali ke kota kabupaten lebih awal."

Baek Meiren tersentak dan mengangguk cepat. Kaisar akan pergi, jika dia bisa mengikuti setelah melayani tadi malam....

"Yang Mulia jangan khawatir, selir sudah meminta dapur untuk menyiapkan sarapan. Biarkan selir memanggil mereka setelah Yang Mulia selesai mandi."

"Hmm."

Dan setelah Kaisar Taehyun keluar dari bilik kamar mandi dengan jubah tipisnya. Meja bundar di dekat tempat tidur telah penuh dengan menu sarapan. Ada lebih dari delapan hidangan yang tersaji, masing-masing tampak menggiurkan.

Baek Meiren segera melayani Kang Taehyun dengan hormat. Karena sebelumnya dia bergaul dengan Lee Euiwoong, shou muda itu membeberkan beberapa menu yang disukai Kaisar kepadanya. Dia juga tahu bahwa dia telah berhutang pada Zhen Jieyu atas bantuannya hari ini. Jadi dia ingin membalas dengan cepat hutang tersebut dengan sengaja mengangkat topik tentang Lee Euiwoong. "Selir tidak memiliki pengetahuan tentang selera Yang Mulia sebelumnya. Tetapi karena kemarin selir membantu Zhen Jieyu untuk mengurus dapur, selir jadi tahu bahwa Yang Mulia menyukai makanan manis. Sarapan kali ini selir meminta dapur memasak bubur biji teratai dan jujube merah. Yang Mulia silahkan cicipi."

Baek Meiren dengan malu-malu mendorong mangkuk porselen ke hadapan Kaisar Taehyun. Pria itu menatap bubur biji teratai dan Baek Meiren secara bergantian. "Benarkah?"

Taehyun menghirup satu sendok bubur penuh dibawah mata harap-harap Baek Jiheon. Ketika cairan lembut itu memasuki mulutnya, Taehyun segera meringis. Terlalu manis, sampai-sampai giginya terasa sakit.

Wajah cantik Baek Meiren segera memucat. "Yang Mulia apakah ada yang salah dengan makanannya?"

'Bagaimana ini? Aku hanya berniat meminjam tangan Zhen Jieyu untuk menyenangkan Kaisar tetapi tampaknya aku salah melakukan sesuatu!'

Baek Jiheon bergerak gelisah dia bahkan hendak menarik mangkuk bubur biji teratai dan melemparkan barang itu jauh dari pandangan Kaisar! "Yang Mulia selir mungkin memasak dengan metode yang salah! Yang Mulia tolong jangan tersinggung!"

Kang Taehyun menaruh kembali sendok porselen itu dan berkata dengan canggung. "Tidak apa-apa ini hanya terlalu manis." Mungkin sebagian orang di harem hanya tahu bahwa dia suka makanan manis tetapi tidak dengan jenis manisan macam apa yang dia benar-benar suka.

Baek Meiren ini hanya ingin menyenangkan dirinya, Taehyun tahu itu jadi dia juga tidak akan mempermalukan orang lain. Taehyun melirik hidangan lain dan menemukan tumisan ayam dengan jamur suir yang tampak berminyak oleh cabai pedas dan merasa tergiur.

Baek Jiheon yang malu mencoba menahan diri dan terus fokus untuk melayani Kaisar, kali ini dia tidak terlalu percaya diri seperti sebelumnya. Lantas melihat tatapan Kaisar Taehyun pada salah satu hidangan membuat Baek Jiheon tertegun. Zhen Jieyu jelas mengatakan bahwa Kaisar Taehyun menyukai makanan manis jadi dia dengan semangat membuat beberapa hidangan manis. Tetapi melihat antusiasme Kaisar pada ayam tumis jamur pedas membuat Baek Jiheon merasa ada sesuatu yang salah.

"Y-yang Mulia ingin makan ayam tumis jamur ini?" Baek Jiheon tersenyum kaku dan berkata; "Kemarin, Choi Jieyu datang ke dapur dengan membawa sekotak jamur pinus. Dikatakan bahwa nafsu makannya buruk dan jamur macam ini merangsang nafsu makannya jadi Choi Jieyu juga membagikannya pada semua orang." Dia dengan enggan meletakkan potongan daging dan jamur pinus ke dalam mangkuk Kaisar Taehyun.

Kang Taehyun mendengar bahwa salah satu selirnya kekurangan nafsu makan dan mengingat sosok yang lembut seperti bunga pir dibawah hujan itu, hati Kaisar sedikit melembut. Dia tidak menemui orang itu akhir-akhir ini. 'Entah dia akan merajuk lagi atau tidak.'

Kaisar Taehyun memasukan potongan ayam suir dan jamur ke dalam mulutnya. Dia siap dengan rasa pedas yang meledak tetapi ternyata cita rasanya sangat pas antara asin, manis dan pedas. Kaisar Taehyun mengangguk puas. "Yang ini sesuai dengan selera Zhen. Kamu pandai memasaknya." Puji Kaisar Taehyun.

Wajah Baek Jiheon semakin kaku bahkan dia tidak dapat mengembangkan senyum lagi. "Yang Mulia bercanda? Itu adalah Hyeri di sebelah Choi Jieyu yang melakukannya, selir hanya meminta sedikit bagian untuk diberika kepada anda." Dia meremas rok bungkus yang dia gunakan. Dia telah mempermalukan dirinya di depan Kaisar sebanyak dua kali! Jika ada orang lain yang tahu.....

Taehyun tidak tahu gejolak batin orang lain dan kesalahan mereka bukan urusan yang harus dia pikirkan. Jadi begitu dia menghabiskan semangkuk nasi dengan ayam suir jamur. Taehyun melenggang pergi dengan prosesi Kasim Jung dan sekelompok kecil orangnya.

Meninggalkan Baek Jiheon yang tertekan dibelakang.

Kedua pelayan Baek Jiheon sama-sama merasa kecewa dan kesal. Mengapa tuan mereka masih gagal memikat Kaisar?! Bagaimana dengan masa depan mereka jika terus seperti ini?!

"Tuan..."

"Katakan padaku, menurutmu apakah Zhen Jieyu atau Choi Jieyu yang mendorongku keluar untuk mempermalukan diri?" Tanya Baek Jiheon dingin yang mengejutkan pelayan.

'Apa hubungannya dengan dua Jieyu yang populer di hadapan Kaisar?' Pikir keduanya saling berbagi tatapan heran.

"Aku menjilat Lee Euiwoong sepanjang hari kemarin hanya untuk mendapat sedikit bantuan. Tetapi hasilnya? Tidak hanya aku salah memperhitungkan resep aku juga bahkan ditampar dengan makanan Choi Jieyu yang ku kira tidak disukai Yang Mulia!"

---

"Yang Mulia, masalah di Kabupaten Guihua tampaknya tidak berat. Semua pejabat setempat adalah orang-orang Yang Mulia sendiri dan hanya beberapa orang yang melakukan tindakan buruk. Saran budak, masalah Kabupaten Guihua bisa diserahkan kepada beberapa orang." Bisik Kasim Jung di tengah perjalanan.

Setelah Kang Taehyun pergi dari halaman Baek Meiren dia sebenarnya tidak terburu-buru pergi, hanya saja mentalitas wanita kecilnya agak berbeda dan Taehyun terlalu malas untuk membujuk. Begitu dia keluar, dia sebenarnya bingung apa yang harus dilakukan apalagi hari masih cukup pagi.

Mendengar saran Kasim Jung barusan, Taehyun tahu bahwa Kasim kepercayaannya mencoba mengalihkan perhatiannya sekaligus memberi saran yang serius.

"Ada banyak anak-anak pejabat yang ikut serta dalam tur ini bukan? Kirim saja mereka untuk mengurus masalah keluarga Hakim Daerah. Jika mereka bahkan tidak bisa menyelesaikan misi paling mudah ini, tidak perlu bagi keluarga mereka memasuki pengadilan dengan orang-orang seperti itu." Ujar Kaisar Taehyun tidak acuh.

'Orang-orang seperti itu' yang dimaksud Kaisar Taehyun adalah mereka yang tidak kompeten. Orang harus tahu meski Kaisar Taehyun masih sangat muda, dia adalah pria yang tajam dan cukup kejam terhadap para bawahan. Ini lah mengapa para bangsawan yang sombong itu tidak terlalu menyukai Kaisar Taehyun- seseorang yang tidak akan menyanjung orang yang menurut Kaisar Taehyun tidak berguna bahkan jika mereka berasal dari keluarga berusia seribu tahun sekali pun.

"Kalau begitu, menurut Yang Mulia, bagaimana budak ini harus mengatur para tuan muda itu?" Ada terlalu banyak tuan muda yang menganggur dan lebih dari setengahnya adalah para pesolek terkenal di ibukota, khususnya putra-putra keluarga bergelar.

Memikirkan hal ini, Kang Taehyun mau tidak mau mendegus dingin. "Ambil beberapa yang menurutmu kompeten dan masukan dua atau tiga orang pesolek ke dalamnya. Lebih sedikit pengacau dan itu akan lebih mudah untuk diajari."

Kasim Jung segera membuat rangkaian nama di kepalanya dan dengan cepat membagi menjadi beberapa kelompok. Hal seperti mengirim utusan kecil untuk menyelesaikan masalah akan selalu terjadi di sepanjang perjalanan jadi Kasim Jung bersiap lebih awal dengan cara ini. Dia menyebutkan setiap kelompok kepada Kaisar. "Putra bungsu keluarga Han adalah tipe pria lurus yang terkenal ketat, dia lulus sebagai Jinshi di peringkat 50 besar. Keluarga Han awalnya meminta dia untuk pergi menjadi hakim diluar tetapi karena Yang Mulia mengadakan tur Selatan, permohonan itu ditunda oleh budak ini."

Kaisar Taehyun mengingat-ingat orang yang disebut dan menemukan bahwa itu berasal dari keluarga bangsawan yang tidak mencolok dan rendah hati. "Keluarga Han yang ini akhirnya memiliki putra yang menjanjikan, sayang sekali jika dia dikirim jauh. Nah jika dia bisa menyelesaikan masalah Kabupaten Guihua dengan baik, Zhen tidak akan keberatan membiarkan dia ditempatkan di Kabupaten yang lebih dekat."

Kasim Jung menggosok tetangganya dengan antusias. Dia dan keluarga Han ini memiliki sedikit hubungan dan orang lain sudah memberikan sedikit niat baik kepadanya, dia hanya bisa memberi balasan kecil. "Lalu bagaimana dengan rekan yang akan dikirim bersamanya?"

"Bagaimana menurutmu?"

Kasim Jung menyebutkan beberapa nama termasuk; "Lee Haechan dari keluarga Xiping Bo dan putra ketiga perdana menteri..."

Mendengar dua nama itu Kaisar Taehyun dengan serius menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Tidak. Zhen telah memperhatikan Putra keluarga Lee dari Xiping Bo ini sejak lama dan Kapten dari Jinyiwei memberitahu ku bahwa dia bersedia menunjuk Lee Haechan sebagai penggantinya dimasa depan. Adapun Putra ketiga perdana menteri..." Beberapa orang tidak bisa lepas dari ingatan seseorang apalagi jika itu saling berkaitan. Mendengar Choi Yeonjun disebutkan, Kaisar Taehyun tidak bisa tidak memikirkan selir kecilnya lagi.

"Putra Perdana menteri secara alami orang yang cerdas, meski saat ini dia hanya seorang penulis kecil di akademi hanlin. Zhen tidak akan membiarkan dia berada di sana selamanya. Kamu sebaiknya periksa lebih banyak orang lagi." Ujar Kaisar Taehyun tanpa bisa di bantah.

Kasim Jung buru-buru membungkuk. "Budak mendengarkan perintah Yang Mulia."

Kaisar Taehyun mengangguk puas, dia tidak keberatan tentang Kasim Jung yang mencoba membantu orang lain. Selama itu bukan musuhnya dan tidak mengganggu kepentingan pribadi dan negara, Kasim Jung bisa mengatur segalanya.

Kang Taehyun berhenti setelah menemukan pertigaan. Melihat ini Kasim Jung bertanya dengan sembarangan.

"Maukah Yang Mulia pergi ke sebelah sini?"

Duduk di atas tempat tidur reyot dengan buku di tangan. Sekilas dia tampak sangat fokus pada deretan kata di dalam buku, nyatanya pikirannya telah lama melayang jauh.

Menghitung musim dan hari yang dia lalui seharusnya hampir setengah tahun sejak dia memasuki harem. Sebelumnya dia tidak menganggap serius Choi Yejun karena berhasil merebut kesempatan memasuki Istana bahkan satu-persatu perubahan dalam plot menjadi tidak menentu pun tidak membuat dia goyah, sementara segala sesuatu yang dia rencanakan berjalan mulus.

Namun kata-kata seperti pencapaian yang hebat tidak akan datang dengan murah tanpa melewati jalan berbatu adalah benar. Begitu plot buku kembali ke jalan yang benar dengan segala tikungan dan belokan. Choi Yejun masih memasuki harem dan akan dicintai Kaisar seperti yang tertulis di dalam buku. Meski Beomgyu mengetahui setengah jalan cerita asli. Lantas bagaimana dengan eksistensi seperti Zhen Jieyu yang muncul seperti kuda hitam? Apakah mereka juga umpan meriam? Beomgyu rasa tidak. Ini tidak akan sesederhana itu! Oleh karena itu Beomgyu mau tidak mau menjadi waspada.

'Aku tidak bisa terlalu tidak acuh pada masalah Kaisar. Semakin cepat aku disukai, semakin besar peluang ku mendapatkan stabilitas. Hanya dengan begitu aku bisa menjaga diriku dari di komplot oleh orang lain serta menjaga agar Choi Yejun berada dibawah garis pandangku.'

Karena harem adalah tempat dimana manusia saling memakan tanpa meludahkan tulangnya. Kekuatan dan favoritisme Kaisar adalah kartu penyelamat orang-orang harem. Meski tidak semua orang yang disukai Kaisar akan berakhir dengan baik, setidaknya mereka bisa berdiri dengan kepala tegak tanpa harus takut diinjak oleh orang lain.

Entah rencana macam apa yang tersusun ke dalam otak kecil Beomgyu yang jelas dia tersentak kaget saat menemukan seseorang duduk begitu dekat dengannya. Dia terperanjat hingga buku di tangannya jatuh. Baru setelah menemukan bahwa seseorang itu adalah Kaisar, Beomgyu melepaskan jantungnya terasa terpekik di tempat.

Kaisar Taehyun tertawa kecil, "Mengapa selir ai selalu sibuk dengan pikirannya sendiri setiap kali Zhen datang?" Tanya Taehyun geli sembari meraih buku yang terjatuh dan membolak-balikan sampul buku itu dengan sedikit rasa penasaran.

'Masih catatan perjalanan yang sama?' Taehyun melihat konten pada halaman yang diberi pembatas dan menemukan judul; "Penanggulangan Hama pertanian dengan bahan sederhana."

Beomgyu bergerak seperti air mengalir saat dia mengambil buku itu dari tangan Kaisar dan berkata dengan wajah yang dibuat secara sengaja. "Yang Mulia lah yang selalu datang tanpa pemberitahuan. Selir sering dibuat terkejut dengan cara Yang Mulia." Diakhir, dia mencebik.

Kang Taehyun tersenyum dan menyentil hidung mancung Beomgyu. "Oh~ Kamu menyalahkan Zhen? Jika kamu tidak selalu sibuk dengan pikiranmu kamu pasti akan menyadari kehadiran Zhen lebih awal."

Lalu dia menunjuk buku di tangan Beomgyu dengan dagunya. "Zhen baru saja melihat konten di dalamnya sekilas. Tampaknya selir ai telah mempelajari hal baru lagi?" Dia menyipitkan matanya dan mendekati wajah Beomgyu secara sengaja.

Beomgyu berusaha tidak melihat ke dalam mata hitam kelam yang membius tersebut. Dia berhedem sedikit malu saat berpaling dan berkata; "Selir tidak punya banyak pekerjaan selain untuk melayani Yang Mulia. Tetapi karena sampai saat ini selir tidak mendapat giliran juga, selir pikir selir harus melakukan sesuatu. Jadi bacalah lagi beberapa buku dan biarkan selir mendapatkan beberapa ide untuk Yang Mulia lagi. Hanya dengan memberikan hal berarti selir bisa merasa nyaman." Seseorang bisa mengetahui ada implikasi dalam kalimatnya dan Kaisar Taehyun dapat menangkap sinyal sindiran di dalamnya.

Meskipun Choi Jieyu terkadang bertingkah sangat masuk akal, Kang Taehyun selalu menemukan bahwa sebenarnya Choi Jieyu cukup pencemburu. Dia sering iri dengan hal-hal kecil di sekitar tetapi tidak berani melakukan apapun untuk memperlihatkan ketidak senangannya. Dia hanya akan memberitahunya lewat kata-kata yang terselip dan terselip. Ini membuat Kaisar melihatnya seperti toples cuka kecil! Yang hanya bisa dicium bau asamnya saat di dekati atau tutupnya di buka. Sangat menggemaskan!

"Lihatlah toples cuka kecil Zhen sedang cemburu?" Dia merangkul pinggang Beomgyu dengan satu tangan dan meletakan kepalanya di bahu sang selir kecil. "Zhen memang belum memanggilmu untuk sementara waktu, itu adalah salah Zhen." Akunya dengan mudah.

Lalu dia mengatakan sesuatu lagi saat Beomgyu tidak memberi respon. "Bukannya Zhen melupakan selir ai, tetapi sejak pemberhentian pertama ini Zhen merasa akan terlalu melelahkan jika kamu mengikuti Zhen berurusan dengan sekelompok sampah itu. Zhen ingat bahwa kamu tidak memiliki kesehatan yang baik jadi ada baiknya fokus untuk beristirahat dulu, Zhen bahkan mendengar bahwa nafsu makanmu menurun? Lihat, bagaimana Zhen tega membiarkan kamu semakin lelah mengurus Zhen? Tentu saja jika selir ai bisa sehat, Zhen akan membawamu pergi keluar." Dia berbisik lembut dan memberikan kecupan pada pucuk kepala Beomgyu. Tindakan kasih sayang ini mau tidak mau membuat Beomgyu tidak tahan!

Bahkan jika itu hanya bujukan kosong, Beomgyu masih merasa manis dibuatnya. Beomgyu segera masuk ke dalam pelukan Kaisar. Dia berguman; "Selir baik-baik saja ini semua karena selir belum terbiasa bepergian. Setelah beberapa hari, selir pasti akan sehat seperti sebelumnya. Yang Mulia.... Dirimu yang terhormat harus membawa qie pergi keluar juga!" Hampir setengah merengek.

Beberapa orang memiliki kelebihan saat mereka bertingkah manja dan dimata Kang Taehyun, Choi Beomgyu akan selalu terlihat menggemaskan saat dia merajuk dan merengek. Memegang erat Beomgyu dalam pelukannya Kang Taehyun memberikan janji lagi, "Tentu saja Zhen akan melakukannya tetapi mungkin setelah kita tiba di pemberhentian berikutnya."

Beomgyu memiringkan kepalanya, "Jadi kita akan segera pergi dari sini?"

"Benar, Zhen hanya akan membiarkan beberapa orang tinggal untuk menyelesaikan masalah kecil."

Karena buku Choi Yejun tidak terlalu fokus pada masalah Tur Selatan saat waktu ini. Pengetahuan Beomgyu menjadi terbatas dan dia tidak dapat menebak banyak hal. Maka dari itu Beomgyu memilih fokus terhadap rencananya menangkap Kaisar lebih banyak. "Yang Mulia apakah hari ini anda tidak pergi keluar?" Tanyanya dengan penuh harap.

Kaisar Taehyun pikir Beomgyu masih tidak dapat melepaskan keluhannya dan mau tidak mau membuatnya menghela nafas tidak berdaya. "Pergi. Zhen masih harus melihat beberapa hal hari ini. Selir ai, Zhen katakan bahwa kamu tidak dapat pergi sebelum kamu pulih." Dia menunduk berpura-pura memicingkan matanya tetapi sebenarnya mempertemukan kedua kening mereka hingga hidung mereka saling bersentuhan satu sama lain.

Beomgyu terkikik, dia dengan nekal menggosok hidungnya pada hidung mancung Kaisar Taehyun dan berkata; "Selir tidak! Jika Yang Mulia Kaisar tidak pergi hari ini, ayo temani qie berjalan-jalan di desa." Matanya yang seperti rusa memancarkan binar keinginan. Membuat Kaisar Taehyun tertegun dan merasa lunak sekaligus.

"Tetapi Yang Mulia ternyata sibuk sekali..." Mata rusa yang cerah berubah menjadi muram dan lengkungan indah dibibir selir kecil itu turun yang membuatnya tampak menyedihkan. Kaisar Taehyun adalah yang paling tidak tahan dengan penganiayaan selir kecilnya dan dengan cepat mematuk bibir Beomgyu mengerucut sampai shou cantik itu terkejut.

Kaisar Taehyun terbahak melihat reaksinya dan sekali lagi menangkap bibir Beomgyu yang manis. Kali ini sedikit lebih lama mencumbunya dengan lembut dan basah.

Beomgyu memejamkan matanya dan melenguh pelan. Jari-jarinya meremat pakaian depan Kaisar Taehyun sembari sesekali ikut menggoda sang Kaisar dengan menjulurkan lidahnya.

Pria normal mana yang tidak tergoda dengan gerakan nakal itu? Melihat lidah kecil Beomgyu menjilati bibirnya yang sedikit kering, benda merah yang mengkilat membuat fantasi Kaisar Taehyun bagun tanpa tahu malu!

Jadi Taehyun mengangkat Beomgyu ke atas pangkuannya dan menahan leher selir kecil itu dengan satu tangan. Sementara tangan lain sudah menyusup masuk ke dalam pakaian dalam Beomgyu. Melepas selembar kain tipis di dalam dan menangkap benda lembut lainnya dan mengelusnya dengan sangat pelan.

"Ah... eumhh ahh.." Beomgyu melenguh lagi, mabuk dengan cumbuan dan sentuhan Kaisar Taehyun. Mereka sudah lama tidak bercinta dan Beomgyu sedikit merindukan sentuhan Kaisar Taehyun yang ahli.

Lidah bertaut menjadi-jadi membuat Beomgyu kehilangan kewarasannya dalam godaan Kaisar Taehyun. Apalagi bagian intim itu perlahan mengeluarkan cairan yang menandakan betapa dia sangat terangsang. Beomgyu tidak akan membiarkan Kaisar Taehyun lepas begitu saja jadi dia mengangkak di atas pangkuan Kaisar dan menduduki sesuatu yang keras milik sang penguasa.

Kang Taehyun menggeram tanpa sadar saat Beomgyu mengesekkan bagian intim mereka. "Selir ai-" Dia memanggil dengan suara serak.

Saliva yang bertaut memantulkan cahaya matahari yang menyusup lewat jendela. Beomgyu tanpa malu menelan semuanya dan memperlihatkan wajah cantiknya yang memerah dan bercampur nafsu. Kaisar Taehyun tersedak dibuatnya.

Beomgyu merendahkan wajahnya dan menatap Kaisar Taehyun dengan mata sayu yang berair. "Yang Mulia tidak bisa menemani qie berjalan-jalan... Maka Yang Mulia harus menebusnya dengan cara lain." Bisiknya lembut di depan bibir Kaisar.

Nafas keduanya beradu. Panas dari nafas mereka dan tubuh meresap hingga naik ke ubun-ubun.

Meski setengah kewarasan Kaisar Taehyun sudah melayang. Dia masih bisa berpikir dengan jernih dan berkata kepada Beomgyu, "Zhen akan melakukannya sekali untukmu oke?" Dengan itu dia menarik tali hanfu Beomgyu dan setengah tubuh yang kurus dengan kulit putih bersih tersaji.

Apa yang terjadi selanjutnya adalah gambaran kesenangan duniawi yang tidak ada duanya bersama nyanyian merdu yang membuat siapapun tersipu mendengarnya.

Hanya ketika Kasim Jung bersuara dari balik pintu, Kaisar Taehyun menghentikan kegiatan bercinta yang panas itu. Sosok dipelukannya sudah lama memohon dengan tangisan sampai-sampai mata indah orang lain sedikit bengkak.

Melihat pemandangan itu, Kaisar Taehyun merasa bersalah. Jadi dia dengan hati-hati menidurkan Beomgyu di atas tempat tidur berlapis bulu. Menyeka seluruh tubuh Beomgyu yang memerah dengan kain setengah basah. Saat kedua kaki yang seperti busur itu diangkat, jejak gemetar karena antusiasme percintaan mereka membuat Beomgyu yang setengah sadar tersipu dan Kaisar Taehyun mendengus puas. Kemarin malam dia juga melewati mimpi musim semi yang sama tetapi cita rasa yang dia rasakan tentu saja berbeda.

Jika yang pertama adalah kegiatan memetik bunga kembang sepatu yang baru mekar, indah dan menarik tetapi hanya itu. Tidak aja jejak yang bisa membuat Kaisar Taehyun merasa layak untuk di ingat. Namun yang satu ini sedikit lebih baik. Setiap kali Taehyun bercinta dengan selir kecil ini meski tidak memberikan banyak rasa ketagihan. Taehyun selalu mengingatnya, seperti memetik pucuk teh di puncak gunung. Seseorang harus penuh semangat untuk mendaki, harus sabar untuk memilih dan ketika pucuk dipetik. Ada aroma yang khas dan penuh kesegaran.

Jika Beomgyu tahu mentalitas macam apa yang dipikirkan Kaisar Taehyun tentang dia. Beomgyu mungkin akan muntah darah mendengarnya.

Kang Taehyun beranjak setelah menyeka tubuhnya sendiri. Vitalitasnya bahkan tidak tergerus malah semakin terlihat cerah dan bugar. Beomgyu memandang pria tampan itu terutama dada bidang Kaisar Taehyun yang sempat dia gigit hingga meninggalkan jejak giginya. Dia tersenyum puas. Sadar bahwa selir kecil itu meliriknya atau lebih tepatnya pada luka seperti gigitan kucing susu itu. Kaisar Taehyun mendengus, dia mengikat jubahnya lebih erat agar menutupi dada bidangnya. Lantas menunduk rendah kepada Beomgyu yang berbaring. "Anak nakal, kamu berani mengigit Zhen?" Dia mencubit dagu Beomgyu.

Beomgyu memiringkan kepalanya dan berkata tanpa rasa bersalah. "Yang Mulia lah yang menggoda selir ini lebih dulu. Selir ini hanya melakukan seperti yang Mulia lakukan."

Kaisar Taehyun menyentil hidung Beomgyu sebelum kemudian mengelus wajah cantik Beomgyu, dia menyingkirkan anak-anak rambut yang menghalangi wajah indah tersebut. "Istirahat setelah ini dan tunggu Zhen kembali, pada sore hari Zhen akan menemanimu mengitari desa."

Mata Beomgyu berbinar dan dengan cepat menyela, "Selir juga ingin naik gunung!"

Yang membuat Kaisar Taehyun gemas dan mencubit wajah Beomgyu untuk kesekian kalinya. "Tidak, kamu akan lelah begitu naik gunung. Sayang... Mari kita berjalan-jalan di sekitar dulu oke?" Tawar Kaisar Taehyun lembut.

Beomgyu mengangguk patuh. "Baiklah tapi Yang Mulia harus kembali lebih awal hari ini. Selir akan menyiapkan cemilan untuk dibawa saat kita pergi nanti, jika ada waktu kita mungkin bisa piknik sebentar."

Kaisar Taehyun bangkit, "Sepakat. Kalau begitu Zhen akan membeli beberapa cemilan juga saat melewati restoran. Ngomong-ngomong apakah selir si ingin sesuatu?"

Beomgyu menyadarkan dirinya pada sandaran tempat tidur. Selimut tipis menutupi hampir seluruh tubuhnya bersama dengan surai hitam yang tergerai lembut. "Selama Yang Mulia membelinya untuk selir ini, hal-hal akan menjadi kesukaan selir."

Kaisar Taehyun terbahak lagi, "Mulut yang manis." Dia mendekat dan membubuhkan ciuman dangkal di kening Beomgyu sebelum pergi.

Beomgyu menyaksikan punggung Kaisar Taehyun dalam diam. Setelah sosok itu menghilang dibalik pintu, Beomgyu memejamkan matanya dengan senyum penuh arti.

---

Kaisar membalik nama Baek Meiren kemarin malam dan pagi harinya masih pergi ke halaman Choi Jieyu. Meski halaman belakang saat ini tidak seramai harem, gerakan Kaisar masih akan tetap dipantau oleh banyak orang. Terutama para selir yang ada harus menahan rasa pahit dan cemburu karena tidak terpilih.

"Aku dengar Zhen Jieyu lah yang bekerja keras untuk mengatur halaman dan dapur ketika Yang Mulia dan Chen Fei Niang-niang tidak ada. Tetapi Baek Meiren dan Choi Jieyu yang berhasil menangkap Yang Mulia. Jika aku jadi Zhen Jieyu, aku pasti akan sangat marah karena kerja kerasku tidak dihargai."

"Hei apa yang kamu bicarakan? Kasih sayang Yang Mulia itu mahal dan tidak bisa diukur hanya dengan tindakan kecil. Meskipun Zhen Jieyu diperlakukan biasa-biasa saja. Dia selalu menjadi yang pertama memimpin. Itu menunjukkan bahwa kasih sayang Kaisar tidak bias. Daripada itu, Zhen Jieyu masih lebih baik dari beberapa orang... Lihat dua Cairen kecil yang ada. Yang satu cukup beruntung untuk melayani Kaisar beberapa kali tetapi latar belakang orang rendah hati dan pengecut sementara yang lain itu bodoh dan hanya tahu cara pamer tetapi tidak berpikir bahwa Kaisar akan menyukainya."

"Hei saudara ini mulutmu sangat tajam. Jika ada yang mendengar kalian pasti akan mendapat masalah!"

"Hehe siapa yang berani? Dengan Chen Fei Niang-niang di depan, orang harus berpikir dua kali untuk menyentuh kita. Lagi pula gosip kita ini kenyataan ba~"

"Ffttt benar sekali... Ngomong-ngomong bagaimana dengan sisi itu? Bukankah dia yang paling berisik dan suka membuat masalah? Aku penasaran bagaimana reaksinya...."

"Ssttt... Kamu tidak tahu. Wanyi Shin tampaknya dihukum oleh Yang Mulia!"

"Ah? Benarkah? Astaga gosip macam ini mengapa aku bisa melewatkannya?!"

Suara berbisik-bisik dan cekikkan terdengar tidak lama kemudian.

"Seo Cairen dan Soo Cairen itu benar-benar sial untuk terlihat dengan Wanyi Shin. Tidak hanya kurang mendapat perhatian Kaisar tetapi juga ikut dihukum untuk kesalahan yang tidak mereka lakukan."

"Hahaha siapa yang menyuruh mereka pengecut, semua orang di harem tahu betapa tidak masuk akalnya Wanyi Shin tetapi mereka masih mau melibatkan diri. Lihat apa yang terjadi akhirnya?"

"Hei jika aku jadi Seo Cairen aku akan mencari cabang lain untuk memanjat. Lihatlah Choi Jieyu itu, selain latar belakang yang baik dia juga punya tempat tersendiri di hati Yang Mulia. Selain itu orang lain cerdas, murah hati dan lembut. Kaki orang lain sangat tebal untuk di pegang tetapi tampaknya Seo Cairen buta untuk bisa melihatnya."

"Oh benar sekali, dalam kurang dari setengah tahun. Choi Jieyu di promosikan dari Baolin kecil menjadi Wanyi dan Jieyu..."

Seo Dahyun yang melintas tidak sengaja mendengar pembicaraan para pelayan. Dia awalnya tidak ingin peduli atas cibiran para budak rendahan ini. Namun semakin jauh di mendengar pembicaraan mereka, Seo Dahyun menemukan sesuatu, celah yang mungkin bisa membantunya!

Wanita dengan sanggul sayap capung itu diam-diam melenggang pergi dengan penuh pemikiran dikepalanya. Tanpa mengetahui bahwa ada seseorang yang tidak sengaja melihat sosoknya di belakang. Seo Dahyun pergi dan orang itu pun menghilang dalam kesunyian.

Di sebuah ruangan cukup besar seseorang berdiri di dekat jendela yang menghadap haparan sawah. Mendengar gerakan dari luar dia hanya melirik sedikit dan bertanya dengan suara dingin.

"Bagaimana?"

"Kembali pada tuan, Seo Cairen mendengarkan semua pembicaraan sampai akhir namun apakah Seo Cairen benar-benar tergoda atau tidak masih tidak di ketahui." Pelayan itu menjawab dengan kepala tertunduk tanpa berani melihat orang di depannya.

"Tuan haruskah budak ini mendorong lebih jauh? Meskipun Seo Cairen tampaknya sedikit bodoh, dia pasti tidak akan benar-benar bodoh dan ada Wanyi Shin yang mencoba memanfaatkannya. Jika pihak Wanyi Shin tahu...."

Yang disebut tuan mengerling malas dan seketika menghentikan pelayan itu berbicara.

"Wanyi Shin yang bodoh itu hanya tahu cara cemburu, menurutmu jika dia tahu jika aku melakukan sesuatu apakah dia akan berkelahi denganku? Dia hanya akan berpikir untuk meminjam tanganku untuk menyingkirkan saingannya. Ck." Berdecak, sosok itu kemudian berbalik menampakan wajahnya yang cantik dengan pesona rubah yang menggoda. Bibir merahnya mengulas senyum saat dia berkata; "Jangan pedulikan Wanyi Shin itu. Yang harus kamu waspadai adalah orang-orang seperti Zhen Jieyu dan Seo Cairen yang selalu terlihat jinak dan jinak tetapi memiliki pikiran yang dalam di hati mereka."

Sejak Han Mia ditunjuk sebagai penanggungjawab dalam tur ini. Dia mempelajari latar belakang setiap selir yang dibawa oleh Kaisar dalam hal ini dia juga memperhatikan gerak-gerik orang lain termasuk membaca trik yang bisa dia lihat. Han Mia menemukan bahwa beberapa orang benar-benar sombong sampai mereka tidak bisa melihat kenyataan dengan jelas, beberapa orang berhati-hati namun memiliki niat yang jelas dan ada orang-orang yang tampak lemah dan murah hati diluar tetapi sebenarnya memiliki ambisi nyata. Dan yang terakhir Han Mia temukan pada Zhen Jieyu, Seo Dahyun dan Choi Beomgyu.

Pelayan itu menekan kepalanya lebih rendah dan berkata; "Budak ini mengerti, budak telah mengatur orang untuk memperhatikan ketiganya. Lalu tuan bagaimana dengan Baek Meiren itu?"

Han Mia mengelus keningnya yang terdapat jumbai batu jasper. "Bukan kah kita sudah membuat kesalah pahaman antara Baek Meiren dan Zhen Jieyu? Tunggu saja..."

Pelayan itu memikirkan rencana yang mereka kerjakan kemarin. Tuan mereka menyadari ada yang berbeda dengan tingkah Kaisar dalam memperlakukan Zhen Jieyu bahkan yang meminta agar Zhen Jieyu bisa mengatur dapur kemarin adalah Yang Mulia Kaisar. Oleh sebab itu untuk mencegah Zhen Jieyu memanfaatkan kesempatan tersebut, Tuan mereka dengan sengaja membujuk Baek Meiren untuk menjilat Zhen Jieyu. Semua orang tahu bahwa Baek Meiren tidak terlalu disukai dan wanita muda itu juga telah berulang kali mengisyaratkan diri untuk meminta perlindungan kepada Chen Fei. Sayang sekali bahwa keluarga Han dan keluarga Baek berselisih, bagaimana mungkin tuan mereka bersedia mengulurkan tangan kepada musuhnya? Namun untuk menjaga hubungan tetap harmonis di permukaan. Chen Fei mengisyaratkan kepada Baek Meiren bahwa dia bisa mengikuti Zhen Jieyu.

Sementara itu Zhen Jieyu yang selalu ramah dan murah hati tidak akan dapat menolak keinginan Baek Meiren, selain untuk mempertahankan citra murah hatinya, ada hubungan kekerabatan diantara keluarga Baek dan keluarga Adipati Ding. Tentu saja dengan ambisi Zhen Jieyu dia tidak akan benar-benar membantu Baek Meiren. Hal ini dimanfaatkan tuannya untuk memulai perselisihan diantara keduanya.

Hal yang sama juga akan dilakukan kepada Choi Jieyu. Orang harus tau, dua Jieyu yang paling cepat mendapat perhatian Kaisar ada mereka yang memiliki latar belakang tinggi dan apabila dalam perjalanan ini keduanya berhasil mengandung benih naga. Mereka pasti akan dipromosikan secara serius, ini akan menjadi ancaman bagi tuannya!

"Aku dengar Yang Mulia menemui Choi Jieyu setelah dari halaman Baek Meiren. Seharusnya hari ini Yang Mulia pergi ke kota kabupaten lagi... Cari tahu dengan siapa Yang Mulia akan pergi-" Sebelum Han Mia selesai, pelayan lain datang untuk melaporkan sesuatu.

"Heemin apakah kamu mendapatkan sesuatu?"

Shou dengan tubuh ramping itu segera maju dan berbisik pelan. "Kembali pada Niang-Niang. Budak baru saja mendengar bahwa Yang Mulia Kaisar memanggil Zhen Jieyu untuk menemani Yang Mulia pergi ke kota kabupaten."

Mata yang semula malas kini mengerling tajam. Jejak kekejaman tersembunyi dibawah bulu mata yang lentik. "Begitu?"

Han Mia mengusap pelindung kuku yang terbuat dari emas dan batu permata. Dia merasakan dingin yang menusuk dan tersenyum tipis. Han Mia mengambil sapu tangan dari lengan bajunya dan menyapukan kain lembut tersebut pada bibirnya, menghapus jejak lemak merah yang mencolok. "Aku merasa sakit hari ini. Ayo minta Choi Jieyu dan Baek Meiren untuk membantuku menjaga dapur dan urusan halaman belakang. Setidaknya sampai Zhen Jieyu kembali dari menemani Kaisar."

Heemin mengerutkan kening, hanya beberapa detik sebelum dia mengerti maksud tuannya. Dia pun membungkuk, "Budak akan melaksanakan perintah Niang-niang."

---

"Hosu antarkan Heemin ke depan."

"Baik."

Senyum Beomgyu luntur setelah pintu tertutup. Alisnya yang seperti daun willow itu berkerut dalam dengan wajah yang sama buruknya.

"Tuan, apa maksud Chen Fei kali ini? Dia meminta tuan mengurus dapur tetapi setelah Zhen Jieyu kembali nanti apa yang akan tuan lakukan? Belum lagi Baek Meiren itu.... Budak merasa niat Chen Fei Niang-niang tidak baik!" Keluh Hyeri dengan berbisik.

Beomgyu menghela nafas. Hal pertama yang terlintas ketika Heemin datang membawa perintah Chen Fei, dalam pikiran Beomgyu adalah Han Mia ini tampaknya sedikit gelisah. Sejak keluar dari ibukota sampai hari ini, orang lain selalu memegang erat kepengurusan dapur dan lainnya. Mengapa tiba-tiba dia menjadi begitu murah hati?

Kepribadian Chen Fei bisa dikatakan unik, dia selaku tampak angkuh diluar tetapi sangat bersahabat di dalam. Namun dengan cara ini pula agak sulit menebak pikirannya.

"Apalagi yang bisa kita lakukan? Ayo pergi ke dapur, selama kita tidak melakukan sesuatu yang buruk dan selalu waspada kita tidak perlu khawatir." Beomgyu menyibak selimut dan mengambil jubah yang sedikit lebih tebal, di pedesaan meski hari sudah cukup siang. Suhu masih agak dingin terutama di akhir musim panas.

"Tapi tuan.... Yang Mulia ingin anda beristirahat."

"Aku tahu, aku hanya datang untuk melihat-lihat dan memesan makan siang untuk Yang Mulia. Sisanya biarkan Baek Meiren yang mengurus." Entah Chen Fei menjadikan Baek Meiren dan Zhen Jieyu sekutu atau menggunakan salah satunya sebagai pion untuk melawan yang lain. Beomgyu sama sekali tidak ingin terlibat.

Memasuki dapur, sudah ada Baek Meiren disana. Begitu sosok itu melihat Beomgyu dia menyambutnya dengan hormat. "Choi Jieyu, tolong jaga aku untuk hari ini."

Beomgyu bisa merasakan tatapan orang lain mencoba menembusnya. Fakta bahwa Kaisar Taehyun datang kepadanya pasti telah membuat Baek Meiren tidak nyaman tetapi apa? Semua orang di harem itu bersaing satu sama lain jadi itu wajar. Beomgyu berpura-pura tidak melihat ada yang ganjil dan tersenyum lembut. "Oh Baek Meiren aku lah yang harus merepotkan mu. Sejak tadi pagi aku merasa sedikit lelah dan tabib berkata aku harus lebih banyak istirahat atau berolah raga. Jadi untuk urusan dapur kali ini aku hanya bisa menyerahkannya kepada mu."

Beomgyu berbalik untuk menghadap Wakil Kepala Pelayan Zhang dan bekata langsung; "Hari ini aku hanya ingin beberapa roti kukus daging dan acar."

Baek Meiren tertegun, dia siap bahwa Choi Jieyu akan bertindak sombong dan pamer di depannya. Setelah dia berpikir selama setengah hari dia menyadari kesalahan yang dia buat, yaitu dia sebenarnya terjebak dalam rencananya sendiri. Dia awalnya ingin memanfaatkan Zhen Jieyu sebagai batu loncatan tetapi orang lain jelas lebih pintar dan memberitahunya informasi yang salah. Oleh sebab itu tidak hanya dia mempermalukan diri di depan Kaisar, dia mungkin juga akan kehilangan kesempatan lain untuk menangkap sang penguasa.

Beruntungnya, kali ini dia diberi kesempatan lain untuk tampil. Bahkan peluangnya menjadi lebih besar dan lebih besar. Melihat bahwa Choi Jieyu menolak, dia tidak memikirkan apa alasannya yang terpenting kali ini dia bisa menguasai dapur dan perlahan akan memasukkan rencana sendiri.

'Pertama mari memenangkan beberapa orang terlebih dahulu kemudian memikirkan cara memikat Yang Mulia lagi.' Pikir Baek Jiheon.

Meskipun Beomgyu mengatakan dia akan menyerahkan sepenuhnya pada Baek Meiren, nyatanya Beomgyu masih memantau pergerakan dapur lewat orang lain. Dan dia mengetahui bahwa Baek Meiren bekerja keras untuk menaklukkan dapur.

"Meski Baek Meiren tidak begitu disukai. Dengan Zhongyong Hou dibelakangnya, dia sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir seperti ini." Ujar Hosu yang membantu Beomgyu menyiapkan keperluan piknik.

Beomgyu yang memasukkan beberapa buah kering ke dalam kotak makan menanggapi dengan santai; "Apa gunanya keluarga yang hebat jika Yang Mulia Kaisar tidak menyukainya? Dia harus mencari cara untuk bertahan di Istana dalam yang suka memakan orang." Hanya ada dua akhir bagi mereka yang tidak disukai, pertama mati karena depresi atau mati karena menjadi kambing hitam orang lain. Apa yang disebut hidup damai sampai akhir hanyalah angan-agannya dan bahkan jika itu ada, itu adalah fasad paling tangguh yang dimiliki oleh orang-orang cerdas.

"Lupakan, apa urusannya dengan kita? Ngomong-ngomong Hosu, nanti bawa beberapa keranjang kosong. Mungkin jika kita bisa berjalan di kaki gunung, kita akan menemukan beberapa harta karun." Beomgyu melihat banyak pohon buah liar mengelilingi desa Matahari tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Memikirkan bahwa Choi Yejun memiliki banyak ide brilliant dari sistem yang dia punya, Beomgyu bisa mendorong orang lain membuat bisnis dan dia sendiri akan mengirim orang lain untuk berpura-pura menjalin kerjasama.

Sambil menunggu kedatangan Kaisar, Beomgyu mengganti pakaian menjadi lebih sederhana. Itu bertepatan dengan kedatangan Choi Yeonjun.

"Kakak ketiga!" Beomgyu sudah lama ingin menemui kakaknya tetapi menemukan waktu yang tepat itu sulit. Kebetulan dia bisa menggunakan ketidak nyamanannya sebagai alasan. Apalagi setelah mendengar bahwa Chen Fei juga memanggil sepupunya untuk bertamu. Beomgyu pun tidak takut bahwa gerakannya akan menimbulkan fitnah.

"Aku dengar kamu tidak nyaman lagi. Apakah masalah lamamu kambuh?" Penyakit dingin yang diderita adiknya tahun itu membuat cemas keluarga untuk waktu yang lama. Nenek dan ayah mereka bahwa mengundang banyak tabib demi menyembuhkannya.

Beomgyu menggeleng, "Tidak apa-apa itu hanya alibiku sendiri." Kemudian dia menceritakan masalah Chen Fei dan Baek Meiren.

Choi Yeonjun mungkin tidak memiliki banyak pengetahuan tentang harem tetapi dia tahu tentang beberapa hal. "Saat ini Chen Fei adalah kepala kalian. Meski dia hanya berdiri untuk sementara waktu, selama dia ingin melakukan sesuatu dia pasti akan melakukannya. Apalagi saat ini keluarga Han tampaknya dalam keadaan yang aneh."

"Ah? Maksud kakak?"

"Kamu harus tahu bahwa Chen Fei Niang-niang sudah lama memasuki harem Kaisar dan meski dia disukai, dia tidak memiliki ahli waris. Keluarga Han saat ini tidak dipimpin langsung oleh ayah Chen Fei melainkan oleh paman tertuanya. Sebelum wajib militer, keluarga Han sebenarnya ingin mengirim putri dari garis utama untuk memasuki harem. Tetapi entah mengapa itu menjadi adik perempuan Chen Fei yang terpilih." Terang Yeonjun dengan suara dalam.

Mendengar hal itu Beomgyu tertegun. Bukan hal yang aneh jika ada banyak tikungan dan belokan dalam persiapan wajib militer melihat dari besarnya keuntungan yang di dapat. "Tapi apa hubungannya itu dengan orang lain? Chen Fei memiliki Han Meiren dibawahnya yang bisa menjadi ancaman yang lebih besar."

"Tetapi Han Meiren adalah adiknya sendiri dan tidak mungkin baginya untuk bertarung melawan saudaranya secara langsung. Apalagi saat ini Han Meiren jauh di Ibukota. Itu adalah kamu dan Zhen Jieyu yang memiliki peluang untuk bersaing dengannya selama perjalanan ini." Jelas Yeonjun lagi.

Beomgyu mengerti dan hanya mengangguk. Chen Fei mungkin memiliki pangkat yang tinggi tetapi pangkat tanpa seorang keturunan tidak berbeda dari hiasan semata. Di harem, posisi seperti itu tidak akan stabil karena orang harus tahu bahwa di zaman kuno. Tidak dapat memiliki anak bisa dianggap sebagai kejahatan tidak berbakti kepada suami! Memikirkan hal ini membuat Beomgyu sedikit tertampar, "Kakak menurutmu haruskah aku segera hamil? Ini sudah setengah tahun tapi..."

Choi Yeonjun dengan tegas menggelengkan kepalanya. "Jangan terpengaruh dengan orang lain. Meskipun saat ini ada Choi Yejun yang bersaing denganmu di harem, dukungan semua keluarga pada dasarnya hanya ada padamu. Adik ketujuh jangan terburu-buru mengambil keputusan lagipula anak adalah berkah yang tidak dapat di prediksi."

Untuk mengalihkan pikiran Beomgyu, Yeonjun segera mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. "Ada surat yang dikirim oleh Hyein dan Kasim Tian untukmu."

Benar saja, pikiran Beomgyu teralihkan dengan cepat. "Apakah ada perkembangan dari kasus Bonsai beracun itu?"

Wajah Yeonjun menjadi tidak baik, "Kamu baca dulu."

Melihat ini, Beomgyu dengan tidak sabar ingin segera membacanya. Namun suara Hosu terdengar bahagia dari luar. "Tuan kecil, Yang Mulia Kaisar ada disini!" Itu adalah isyarat. Buru-buru Beomgyu menyembunyikan surat ke bawah tempat tidur.
Baik Yeonjun dan Beomgyu berdiri menyambut sang penguasa. Yang satu penuh hormat sementara yang satu lagi sedikit ceroboh namun penuh dengan aura bahagia. Bahkan tanpa memperdulikan etiket, Beomgyu meluncur seperti burung ke arah Kaisar Taehyun.

"Yang Mulia anda kembali!"

Melihat sosok lembut dengan senyum cerah, Kaisar Taehyun mau tidak mau terhibur dan rasa penatnya melebur bersama pelukan hangat Beomgyu.

"Yang Mulia sedikit terlambat, apakah anda sudah makan siang?" Tanya Beomgyu sambil menenggelamkan diri dalam pelukan Kaisar Taehyun.

Yeonjun tidak bisa menahan diri untuk tidak meringis, mengapa tingkah kekanak-kanakan adiknya masih tidak bisa hilang! Bagaimana dia bisa memperlakukan Kaisar seperti itu? Yeonjun berpura-pura batuk untuk mengingat adiknya tetapi alih-alih mengerti Beomgyu malah berkata;

"Saudaraku, sepertinya kamulah yang tidak sehat. Ayo cepat minum lebih banyak air atau gejala batukmu akan semakin parah."

Sukses membuat Yeonjun tersedak ludahnya sendiri.

Kaisar Taehyun tertawa terbahak-bahak. Dia mengetuk kening selir kecil itu dan menyerahkan sekantong kertas minyak ke dalam pelukan Beomgyu. "Kastanye panggang dengan gula untukmu."

Beomgyu tanpa sadar bertepuk tangan seolah dia menerima sebuah hadiah yang luarbiasa. Dia melepaskan pelukan Kaisar dan membuka kertas minyak yang berisi kastanye yang sudah dikupas. Masih agak hangat dan aromanya yang harum menggoda mulut Beomgyu hingga berair. Untuk sementara waktu dia sibuk menikmati makanannya.

"Kamu di sini." Kaisar Taehyun menyapa Yeonjun.

Yeonjun sekali lagi membungkuk; "Pejabat yang rendah hati ini mendengar bahwa Choi Jieyu kurang nyaman dan khawatir jika masalah lamanya kambuh. Jadi beranilah datang untuk melihat-lihat, untungnya itu hanya masalah selera makan yang kurang baik."

Kaisar Taehyun melirik Beomgyu yang memasukkan satu persatu kastanye panggang ke dalam mulut hingga pipinya menggembung. Tampak seperti seekor tupai kecil yang rakus. Imut dan menggemaskan.

Namun dimata Yeonjun, adiknya seperti bocah rakus! Tidak elegan dan bermartabat! Dia bahkan tidak tahan untuk tidak memelototi Beomgyu. "Hentikan sikap memalukanmu! Buang semua makanan itu!" Ujarnya lewat gerakan bibir.

Beomgyu segera cemberut dan memalingkan wajahnya. Menemukan mata Kaisar Taehyun menatapnya dengan penuh humor. Segera rona merah menjalar hingga telinga.

Kaisar Taehyun tidak tahan dengan tingkah imut itu dan mencubit telinga Beomgyu dengan lembut. "Makan perlahan sayang, Zhen akan membelikanmu kastanye panggang lebih banyak nanti oke?"

Beomgyu mengangguk kaku, "U-uhm!" Dia menelan makanan itu secara perlahan dan dibawah bantuan Kaisar Taehyun dia minum segelas teh ringan.

Yeonjun menahan wajah kaku berkata; "Choi Jieyu memiliki nafsu makan yang buruk. Ketika kamu menemukan makanan yang lezat cobalah untuk mengigitnya perlahan. Tidak baik menjadi seperti tupai di atas pohon."

Giliran Beomgyu yang tersedak kali ini. Mengapa saudaranya harus menyidirnya seperti itu di hadapan Kaisar? Tidak kah dia tahu kata-katanya merujuk pada ketamakan Beomgyu pada makanan!

Beomgyu mendumal pelan dan Kaisar Taehyun semakin terhibur melihatnya. Dia menyeka sudut bibir Beomgyu yang memiliki remahan gula kering dengan ibu jarinya. "Kamu tidak menemukan nafsu pada makanan biasa tetapi menyukai jenis kacang seperti ini, tidak apa-apa menjadi rakus selama kamu bisa makan. Lagipula kamu tidak benar-benar mirip tupai."

Mata Beomgyu yang berbinar memandang Kaisar Taehyun dengan senang dan penuh kasih. Kaisar Taehyun melanjutkan; "Sebenarnya kamu lebih mirip anak kucing. Pilih-pilih makanan."

Beomgyu tertawa kering dibuatnya. 'Selama aku tidak disebut mirip babi. Semua baik-baik saja.'

Dan bagaimana pemikiran Beomgyu tidak diketahui oleh kedua pria dominan itu? Lantas keduanya saling berbagi pandang dan tertawa keras setelahnya.

----
Bersambung.....

Continue Reading

You'll Also Like

174K 19.3K 47
#taekook #boyslove #mpreg
412K 30.6K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
302K 26.6K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
155K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...