(Y/n) merogoh sakunya mengeluarkan permen, tatapannya tak sengaja melihat cermin yang terpasang di dinding bersama lukisan-lukisan lainnya, bayangannya pun terpantul jelas dari permukaan cermin tersebut.
Gadis itu menatap bayangannya dari cermin, manik Sapphire, rambut Magenta dengan potongan semrawut dan Kanzashi mawar biru yang setia menghiasi rambutnya menjadi ciri khas Prefect of Ramshackle.
"Jika diingat, aku yakin penampilan ku tidak seperti ini sebelum aku terlahir kembali...."
Seperti apa dirinya dulu? Samar-samar (Y/n) ingat warna rambutnya adalah (H/c) dan warna matanya (E/c).
Yah itu sebelum dirinya tewas dan terlahir kembali menjadi setengah Ayakashi.
"Ukh...!? A-Apa...?"
(Y/n) meringis kesakitan merasakan nyeri hebat di kepalanya. Apa yang terjadi? (Y/n) yakin sudah menyembuhkan dirinya sendiri.
"(Y/n)! Kau tau!? Tadi aku menemukan batu hitam yang sangat lezat!" Grim berucap penuh semangat melompat ke bahu (Y/n).
"Dan kau memakannya?" Tanya (Y/n) berusaha melupakan rasa sakit di kepalanya.
"Ya! Rasanya sangat enak-- aduh! Aduh! hei sakit! Hentikan!" Grim berusaha melepaskan jeweran di telinganya.
"Jangan makan batu. Apakah masakan ku tidak cukup enak? Sebenarnya perutmu itu terbuat dari apa sih?" Omel (Y/n) menjewer telinga kucing jadi-jadian tersebut.
Grim cemberut mengelus-elus telinganya, "tapi rasanya enak! Kau pasti akan menyukainya jika tau rasanya!"
"Lupakan itu, dimana yang lainnya?"
"Di labirin mawar, sepertinya tempat itu butuh perbaikan total setelah kehancuran yang terjadi" jawab Grim hanya dibalas oh oleh (Y/n).
.
.
.
"Ke-Kenapa aku tidak bisa menggunakan sihirku lagi....?" Gumam Riddle kebingungan, pasalnya ia mencoba untuk memperbaiki sebagian labirin mawar dengan sihirnya namun kekuatannya sama sekali tidak bisa digunakan.
"Apakah Overblot bisa mengakibatkan seseorang kehilangan sihirnya?" Ucap Trey khawatir akan keadaan sahabatnya, bagi seorang penyihir kehilangan sihir sama saja kehilangan setengah jiwa.
"Mungkin karena ketua masih kelelahan?" Timpal Deuce juga merasa khawatir.
Riddle semakin was-was memikirkan ucapan Trey, Magical Pen-nya sudah kembali normal berwarna merah Rubi, namun sihirnya sama sekali tidak bisa digunakan.
Apakah ini karma yang didapatnya karena menghina (Y/n)? Ia menghina seseorang yang tidak memiliki sihir, apakah sekarang ucapannya menjadi Boomerang untuk dirinya sendiri?
"Itu karena aku membakar sihir Riddle-senpai" sahut (Y/n) dan Grim datang menjawab keheningan.
"Overblot memaksa seorang penyihir untuk mengeluarkan kekuatan sihirnya tanpa batas, jika dibiarkan maka penggunanya akan tewas" (Y/n) memunculkan kobaran api biru di telapak tangannya.
"Untuk mencegah intensitas Blot semakin memuncak, aku membakar sedikit inti sihir Riddle-senpai untuk menghentikan Overblot nya" tambahnya membuat mereka semua tercengang.
"I-Inti sihir? Apakah itu artinya aku tidak bisa menggunakan sihir ku lagi?" Riddle bertanya parau.
"Tidak juga, inti sihirmu akan pulih dalam kurun waktu beberapa jam kedepan, setelah itu semuanya akan normal kembali" ucap (Y/n) santai tanpa beban.
"Bagaimana bisa kau melakukan itu?" Tanya Ace, ia baru tau ada orang yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan sihir.
"Ra-Ha-Si-A" (Y/n) berbalik menghadap pemandangan berupa labirin mawar yang hancur, banyak pohon dan semak mawar tercabut dan hangus terbakar. "Kalian tidak bisa mengadakan acara Unbirthday Party ditempat seperti ini"
"Kau benar, karena itu kami ingin memperbaiki labirin mawar, tapi sepertinya akan memakan waktu lama" ujar Trey menghembuskan nafas lelah.
"Apakah Riddle-senpai akan membuat kue Tart baru?"
"Ya, sesuai permintaan Ace" jawab Riddle memijat pangkal hidungnya sementara Ace terkekeh sinis melihat ketuanya.
"Hmm... Baiklah" (Y/n) memusatkan kekuatannya, angin berhembus kencang membawa aura magis, tanah kembali subur, sisa-sisa noda Blot terbakar oleh bara api biru, pepohonan tumbuh sangat cepat dari dalam tanah dan mawar putih bersih mekar merekah sempurna.
"Fgnna!? Semua pohon mawar tumbuh lagi!" Seru Grim kagum.
"(Y/n)-chan!? Kau bisa menggunakan sihir!?" Cater siap memotret, kagum nomor 2, selfie nomor 1.
"semua tumbuhan yang ada di Heartslabyul sudah pulih, Tinggal membersihkan tempatnya saja. Ace, Deuce, ayo kembali ke kelas, setelah ini ada jam pelajaran Profesor Crewel"
"Eh?! Ah... O-Ok, kami akan menyusul, kau dan Grim duluan saja" Deuce menyahuti, (Y/n) hanya mengangguk, tapi sebelum ia berbalik menatap Riddle.
"Aku tunggu kue Tart nya, Riddle-senpai" (Y/n) tersenyum simpul lalu meninggalkan para siswa asrama Heartslabyul.
"Yah setidaknya kita hanya perlu membersihkan Labirin sekarang" Trey memecah keheningan, tapi tatapannya tak lepas dari wajah samping Riddle yang bersemu merah.
.
.
.
Time sekip!
"Hei, apakah tidak apa-apa manusia tidak tidur? Yang aku tau kalian butuh istirahat di malam hari" ucap peri kuning menyentuh dahi (Y/n) dengan tangan mungilnya.
"Aku tidak mengantuk" acuh (Y/n) tidak mau membicarakan kebiasaan buruknya.
"Tapi tetap saja..." Para peri diam sejenak, memikirkan kata-kata yang sesuai agar tidak menyinggung sahabat manusianya itu. "Apakah kau punya kesulitan untuk tidur? Seperti insomnia mungkin?"
"Tidak juga, kenapa?"
"Aku bisa menggunakan sihir ku untuk membuatmu tertidur!" Ucap peri biru lantang membuat (Y/n) sedikit terkejut.
Tidur? Entahlah, (Y/n) ingat kapan terakhir kalinya ia tidur, satu tahun yang lalu. Itupun saat ia pertama kali terlempar ke dunia Twisted Wonderland dalam keadaan sekarat.
Dan yang terbaru adalah ketika ia pingsan dan dibawa ke ruang kesehatan oleh Trey, meskipun saat itu (Y/n) hanya beruntung.
Setelahnya? (Y/n) tidak pernah lagi membiarkan tubuh dan pikirannya beristirahat.
Semua itu dilakukannya agar...
Dirinya tidak perlu terbangun dalam keadaan tubuh gemetar hebat, nafas memburu dan mata memerah karena menangis.
Ah...
Sial, hanya mengingat hal itu saja sudah cukup untuk membuat sudut hatinya nyeri.
"Terimakasih atas perhatian kalian. Tapi sungguh aku baik-baik saja" (Y/n) mencoba meyakinkan si Fae.
Beberapa jam sudah berlalu, fajar menyingsing dan matahari terbit dari ufuk timur, (Y/n) turun dari pohon Sakura membangunkan Grim dan membuat sarapan.
"Grim jangan terburu-buru makan, kau bisa tersedak" ucap (Y/n) mengelap sudut bibir Grim.
"Kita harus cepat ke Heartslabyul! Aku tidak sabar makan banyak kue!"
Setelah sampai di labirin mawar asrama Heartslabyul, (Y/n) disambut oleh Cater dan ADeuce yang sudah menunggu kedatangannya.
"(Y/n)-chan ! Selamat datang! Duduklah bersama kami"
"Pagi" (Y/n) menurunkan Grim dari bahunya, tak lama kemudian Riddle tiba bersama Trey dan menilai kebun mawar yang sudah rapih, interior dan hiasan pun tertata rapi sesuai aturan Queen of Hearts.
"Semuanya, aku telah membuat kue Tart Strawberry sesuai janjiku" Riddlen memperlihatkan kue cantik yang tampak menggugah selera, manik abu-abunya melirik pada (Y/n) yang tampak cuek seperti biasa.
Padahal Riddle ingin melihat senyuman (Y/n) yang kemarin.
'Huh?... Tunggu!? Apa yang aku pikirkan!?'
"Yah setidaknya kuenya jadi, jadi mari kita makan" ucap Trey memotong kue satu persatu meletakkanya di piring.
'Buset dah Ini kue atau sayur capcay sih?' batin (Y/n) mencium bau-bau amis khas tiram dari kue di piringnya.
'Pasti kena ajaran sesat Trey-senpai....'
"Hmmm! Ini pasti enak! Selamat makan! Nyam! Uumph!?!" Ekspresi Grim yang semula antusias berubah kecut.
"Kau kenapa? Ekspresi mu sangat konyol" Ace mentertawakan Grim ikut melahap kue, tapi sedetik kemudian ekspresinya sama saja seperti Grim.
"ASIIIIIIN!" Seru ADeuce, Cater dan Grim serentak sementara (Y/n) tampak santai makan kue meskipun rasanya terbilang sangat acumalaka di lidah.
'Ini lebih baik daripada masakan Shuten dan Kyoujurou' pikir (Y/n) mengingat masakan sahabatnya yang masing-masing berbeda dimensi.
"Eh!? Tidak mungkin! Aku mengikuti semua aturan dan takaran dengan tepat! Aku juga menambahkan saus tiram kedalamnya!" Ucap Riddle mendapat pelototan tak percaya dari teman-temannya.
"Ahahaha! Aku tidak menyangka kau benar-benar serius memasukan saus tiram kedalam adonan kue" Trey tidak dapat menahan tawanya lagi mengabaikan tatapan kesal dari teman-temannya.
"Tapi menurutku rasanya tidak seburuk yang kalian pikirkan!" Celetuk Cater lanjut makan.
"Cater, kau mengatakan itu karena kau tidak suka makanan manis, apa aku benar?"
"huh? Apa maksudmu Trey?"
"Aku tau kau selalu menghindari memakan manis dengan dalih ingin mengecat mawar, itu karena kau tidak suka makanan manis" Timpal Trey hanya dibalas tawa canggung oleh yang bersangkutan.
"Woooow~ kalian punya pesta yang bagus nyaaah~ seperti biasa kue buatanmu sangat enak Trey~" Che'nya melayang-layang di atas Riddle.
"Ah! kau yang waktu itu!"
Seru ADeuce juga Grim menunjuk si pria kucing.
"Ohooo~ kalian masih mengingat ku nyaah~" ucap Che'nya tersenyum lebar pada mereka, kemudian menghampiri (Y/n) seraya mengelus pelan pucuk kepala gadis itu. "Halo lagi Blue Rose~"
"Che'nya-san, seperti biasa kau datang mengejutkan kami. tapi sepertinya kau memperkuat sihirmu agar tidak mudah dideteksi ya" ucap (Y/n) mendapat tawa renyah dari Che'nya.
"Nyahaha~ kau masih menyadarinya? Sudah kuduga kau sangat menarik~"
"Apa yang kau lakukan di sini Che'nya? Unbirthday party adalah tradisi asrama Heartslabyul" ucap Riddle merasa tidak suka melihat kedekatan teman masa kecilnya dengan si Surai Magenta.
"Nyaa~? Lalu bagaimana dengan Blue Rose dan Magical beast itu?" Balas Che'nya tersenyum remeh merangkul (Y/n), sengaja ingin membuat Riddle semakin kesal.
"Kau manusia kucing! Apa yang kau lakukan di sini?! Bukankah seharusnya kau ada di asrama Savanaclaw!?" Seru Grim menyingkirkan lengan Che'nya dari bahu (Y/n).
"Che'nya bukan siswa Night Raven College, melainkan dari Royal Sword Academy" Trey mengoreksi.
"Apa?! Royal Sword Academy?!" Siswa yang tidak sengaja mendengar percakapan (Y/n) dkk tampak tak senang mengetahui ada siswa dari RSA.
"Avv sepertinya aku ketahuan~ sampai jumpa lagi nyaah~!" Putus Chenya menghilangkan tubuhnya dan pergi.
"hey dia kabur! Cepat kejar dia!"
Ucap para siswa mengejar Che'nya entah kemana.
.
.
.
"Heee... sepertinya asrama Heartslabyul tengah berpesta hari ini. Kenapa Savanaclaw tidak memiliki tradisi seperti itu?" Seorang pria Hyena berbicara pada Beastman singa yang tengah duduk di dekat jendela.
Sinar matahari seakan menyorot wajah tampannya, iris hijau tajam itu tampak serius memikirkan rencana hebatnya.
"Tch, lupakan itu. Kau tau kenapa aku memanggilmu kesini kan? Ruggie" ucap Leona yang tak lain adalah ketua asrama Savanaclaw.
Yang dipanggil hanya cekikikan, kenapa boss nya itu sangat sulit diajak bercanda? "Serahkan padaku boss, aku sudah mempersiapkan semuanya"
Leona menyeringai, karena sebentar lagi kemenangan akan ada di tangannya. "Heh, orang-orang bodoh itu tidak akan bisa menyesap tehnya lagi, Malleus juga tidak bisa lolos kali ini. Mereka tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya.."
Leona tertawa membayangkan nasib para korbannya nanti, dan malleus, ah ya benar, ketua asrama Diasomnia yang sudah lama menjadi musuhnya tidak akan bisa memasang wajah sombongnya lagi.
Tidak menyadari ada seekor burung gagak yang mengawasi dari kejauhan.
'Apa yang mereka rencanakan...'
Batin (Y/n) menyaksikan semuanya dari pengelihatan Kasuga meskipun mulutnya sibuk mengunyah kue kering di toples kaca.
Membiarkan Shikigami nya terbang bebas kesana kemari merupakan hal yang bagus, karena keberadaan Kasuga tidak bisa dideteksi siapapun kecuali (Y/n).
Bonus!
Hmm...