NANA ; The Stranded Wolf [NOM...

By nomixxn

41.4K 5.7K 503

WARN : BXB AREA. ‼️BUKAN ABOVERSE YA!!! Serigala dari portal Dreamland yang terdampar ke Dunia dalam upaya pe... More

1) Who are You?
2) Innocent
3) Poor Man
4) Like a Baby Wolf
5) Yes Jeno
6) The Truth
7) The annoying Jaemin
8) Mating 🔞
9) Betrayal
10) Meet the another Wolf

11) Trap

2.4K 321 65
By nomixxn

Haechan masih diam seraya menatap kosong ke depan. Dia masih merangkai kata bagaimana menjelaskan pada Jaemin tentang dia dan bagaimana hidup di dunia.

“Aku sudah tinggal di sini puluhan tahun, jauh bahkan sebelum kau datang. Semakin lama dan semakin jauh kau dari Dreamland maka jiwa serigalamu perlahan akan luntur dan kau akan kehilangan feromonmu” Jelas Haechan

“Puluhan tahun? Tapi bagaimana kau tidak menua?”

“Kau lupa bahwa dunia kita dengan manusia berbeda? Usia kita tidak berlaku di sini. Kita tidak menua Jaemin, tidak ada yang bisa membuat kita menua. Kecuali mati” Jawab Haechan

“Kukira itu hanya berlaku di dunia kita” Gumam Jaemin

“Selama kau masih memiliki bola kristal, kau tetap eternity wolf, kau tidak akan menua di mana pun kau berada kecuali kau mati”

“Lalu, bagaimana kau bisa kehilangan bola kristalmu? Bukankah itu bagaikan jantung dalam diri kita?”

“Aku tidak kehilangan, tapi aku menyimpannya. Aku juga tidak bisa hidup tanpa bola kristal itu” Dengus Haechan

“Apa? Di mana?”

“Jika kau ingin tahu, aku akan memberitahumu nanti. Tidak bisa di tempat terbuka seperti ini”

“Tu-tunggu, aku bahkan tidak tahu kenapa kau bisa bertahan puluhan tahun di bumi tanpa ketahuan, bahkan aku sendiri tidak menghirup aroma menthol ditubuhmu. Ajari aku agar tetap bertahan disini”

“Kau harus pulang Nana, bumi bukan tempat yang aman, dan lagi kau adalah penerus Raja. Jika kau tak kembali, Dreamland dalam kepunahan” Ucap Haechan lirih

“Pulang? Aku tidak bisa... Aku... aku sudah menikah dengan Jeno”

“Tidak ada pernikahan antara eternity wolf dengan manusia. Dia hanya kebetulan membantu saat musim kawinmu, dia bukan pasanganmu. Kalian tidak menikah”

“Haechan...”

“Dengarkan baik-baik dan akan kujelaskan semuanya, agar kau bisa mengerti. Aku sudah berada disini sangat lama dibanding dirimu”

“Feromonmu sudah menempel pada Jeno setelah kalian bercinta pada saat musim kawinmu, itu artinya kalian memang pasangan. Tapi kalian tidak menikah, di Dreamland tidak ada pernikahan antara eternity wolf dengan manusia. Kau tahu, bagi rakyat Dreamland, manusia adalah musuh karena mereka memburu kita, jika kau memilih menikah dengan manusia, maka kau di anggap pengkhianat. Kau harus memilih mati, atau kembali ke Dreamland. Tidak ada jalan bagi kalian untuk bersatu”

“Dan kau membahayakan dirimu sendiri, ilmuan bisa mencium feromonmu yang sekarang ada pada diri Jeno. Kau bisa ketahuan, kau dan semua Eternity wolf di Dreamland bisa diburu”

“Ah, aku terlambat memberitahumu. Kukira kau serigala muda. Ternyata saat kau datang ke bumi, kau sudah memasuki masa kawin. Harusnya kau tak melakukannya dengan Jeno” Gumam Haechan dengan helaan nafas berat.

Sementara Jaemin hanya mengerutkan alisnya lalu menggaruk surainya. Dia masih tidak begitu paham dengan penjelasan Haechan. Semakin lama tinggal di bumi, dia justru di buat semakin pusing.

“Lalu bagaimana?” Tanya Jaemin.

“Jangan keluar setiap purnama” Tukas Haechan.

“Mana ponselmu?” Tanya Haechan menyodorkan tangannya.

Jaemin merogoh kantung celananya dan mengeluarkan ponselnya untuk kemudian di serahkan pada Haechan. Pria itu tampak mengetikkan beberapa nomor dan menyimpannya.

“Ada nomorku di situ. Hubungi aku kapan saja dan aku akan memberi tahumu apa yang tidak kau ketahui tentang dunia ini, dan jangan beritahu siapa pun tentang kita, apa pun yang kita bicarakan, semua ini rahasia.” Jelas Haechan.

“Terima kasih, Haechan” Jawab Jaemin yang di angguki oleh Haechan.

“Raja pasti merindukanmu. Berapa usiamu?” Tanya Haechan membuat Jaemin menggeleng.

“Satu tahun?” Tanya Haechan lagi.

“Mungkin” Jawab Jaemin pelan membuat Haechan lagi-lagi menghela nafas.

“Nana, dengarkan aku. Jangan percaya siapa pun di dunia ini. Manusia tidak sebaik yang kau pikirkan”

“Tapi Jeno baik” Sahut Jaemin.

“Kita tidak tahu, Nana. Kita adalah objek, kita di buru. Jadi, tetap waspada meskipun itu Jeno”

Lagi-lagi, Jaemin hanya bisa mengangguk mendengar nasihat Haechan. Setidaknya, sekarang Jaemin memiliki sekawanan dari portalnya. Mungkin nanti, mereka bisa kembali bersama.

“Kau, tidak berencana kembali ke Dreamland?” Tanya Jaemin.

“Mana bisa” Kekeh Haechan.

“Aku sudah ratusan tahun jika kembali ke sana” Lanjutnya.

“Ayah pasti senang jika kau kembali” Gumam Jaemin.

“Aku sudah cukup senang berada di sini. Sejauh ini, aku aman. Kebetulan juga aku tidak harus menjadi penerus karena aku memiliki kakak saat itu. Jadi aku tak harus kembali” Celoteh Haechan yang di angguki oleh Jaemin

“Baiklah. Aku harus kembali bekerja. Ingat pesanku”

Jaemin mengangguk-anggukkan kepalanya atas nasihat Haechan. Dia lihat pria itu beranjak dan mulai menjauh darinya.

Sekarang, Jaemin sendiri. Masih pada tempatnya dan berkutat pada pembicaraannya dengan Haechan. Kepalanya berdenyut nyeri, dia masih belum bisa mencerna perbincangan mereka tadi. Tapi dia akan berusaha mengingat nasihat Haechan.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jaemin keluar dari kamar setelah mandi, seperti biasa dia akan mengenakan Hoodie dan celana training kesukaannya. Kedua tangannya berayun lucu dan bibirnya senantiasa mengulum senyum. Langkahnya dengan cepat terhenti saat dia melihat Jeno masuk.

“Lee Jeno, sudah pulang?” Tanya Jaemin.

Pria itu tak mengatakan apa-apa, dia menyerahkan kantung plastik yang ia bawa kepada Jaemin dan serigala itu dengan bingung menerimanya.

“Makanan!” Pekik Jaemin dengan mata berbinarnya.

“Ini dari mana Lee Jeno?” Tanya Jaemin mengekori Jeno yang hendak naik ke lantai atas menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

“Beli” Jawab Jeno masih dengan wajah tanpa ekspresinya.

“Sudah sana, makan di bawah. Aku mau mandi dulu”

Jaemin pun menuruti perintah Jeno, dia urungkan niatnya untuk mengekori pria itu ke kamar dan memutuskan duduk pada sofa ruang tengah dan menyantap hotdog yang di bawa Jeno selepas pulang bekerja.

Jeno melempar handuk bekas mengusap rambut basahnya menuju keranjang pakaian kotor, dia berdiri di depan lemari dan memakai kaosnya, setelahnya dia memakai pelembab dan Pomade. Di tengah kegiatannya, ponselnya di atas meja rias berdenting.

Ada sebuah pesan masuk dari Profesornya membuat Jeno menautkan alisnya.

“Akhir bulan ini, purnama. Jadi pastikan kita mendapatkannya”

Jeno memandangi pesan itu lalu mengingat lagi tentang Jaemin. Buru-buru dia kunci layar ponselnya. Setelah menyemprotkan parfum, dia turun dan menghampiri Jaemin yang asik menikmati hotdog yang dia bawa.

“Lee Jeno mau?” Tanya Jaemin, dia menyodorkan hotdog yang sudah dia gigit ujungnya ke arah Jeno namun pria itu menggeleng membuat Jaemin langsung memasang wajah datar.

“Ya sudah” Balas Jaemin lalu kembali menyantap hotdognya.

Sejak menerima pesan itu, Jeno terus kebingungan. Dia alihkan pandangannya dari televisi yang menyala ke arah Jaemin yang tampak lahap menikmati hotdog.

Dia amati lekat wajah cantik itu.
Ya, Jaemin cantik. Kecantikannya berbeda dengan manusia pada umumnya. Mungkin, karena dia adalah serigala, sehingga memiliki aura yang tak biasa.

Lalu membayangkan bagaimana dia tanpa Jaemin setelah ini. Meski terkadang Jaemin menyebalkan, tapi Jaemin sangat lucu dengan segala tingkah uniknya.

Masih tak percaya rasanya jika sosok yang menemani hari-harinya belakangan ini adalah seekor serigala yang berwujud manusia. Mengingat bagaimana lucunya tingkah Jaemin saat pertama kali mereka tinggal bersama.

Rasanya, tak tega harus menyerahkan Jaemin pada Profesornya. Membayangkan apa yang akan mereka lakukan pada Jaemin.

Tapi, Siwon benar. Hubungannya dengan Jaemin, akan berakhir setelah itu. Semua akan berjalan seperti biasa. Seperti Jaemin, belum masuk dalam kehidupannya.

“Jaemin” Panggil Jeno.

“Katamu mau piknik kan?” Tanya Jeno.

Jaemin yang selalu merasa antusias dengan hal baru yang ia temukan, langsung menoleh saat mendengar pertanyaan Jeno.

“Kita mau piknik Lee Jeno?” Tanya Jaemin dengan senyumnya yang merekah.

“Kita tidak bisa pergi piknik karena aku harus bekerja jika siang. Tapi kita bisa pergi ke pusat wahana bermain saat malam” Jelas Jeno.

“Pusat wahana bermain? Itu apa?” Tanya Jaemin seraya berpikir.

“Kau akan tahu nanti”

“Baiklah. Ayo, aku sudah siap kalau begitu” Sahut Jaemin antusias seraya meletakkan kotak hotdog yang ia pegang ke atas meja.

“Bukan sekarang Jaemin, aku baru pulang bekerja. Akhir bulan ini bagaimana? Aku harus menunggu gajiku di bayar dulu”

“Kenapa harus menunggu gajimu di bayar?”

“Tentu saja, ke wahana bermain perlu uang. Karena kita harus membayar untuk masuk dan bermain” Jelas Jeno.

“Hm, dunia ini tidak menyenangkan, semua pakai uang. Bahkan untuk bermain” Celetuk Jaemin.

Jeno tertawa melihat tingkah polos Jaemin, mendadak wajah itu menyentuh hatinya. Rasanya seperti tak rela jika harus menyerahkan Jaemin untuk Siwon. Tak sanggup jika melihat wajah yang selalu di hiasi senyum dan tawa itu berubah menjadi luka yang menyakitkan.

“Tapi Jeno, wahana bermain itu seperti apa? Apa aku pernah melihatnya di televisi?” Tanya Jaemin.

Jeno menghela nafas lalu mengeluarkan ponselnya.

“Seperti ini”  Ucap Jeno.

Jaemin yang penasaran, langsung mendekat ke arah Jeno, dia melihat ponsel Jeno menampilkan beberapa macam wahana bermain membuat Jaemin membulatkan matanya.

“Wah, kenapa itu bisa berputar?” Tanya Jaemin saat melihat cuplikan video bianglala yang berputar.

“Kau mau naik ini nanti?” Tanya Jeno menoleh ke arah Jaemin.

“Mau Lee Jeno” Sahut Jaemin.

“Wah Lee Jeno, ponsel mu bisa menonton televisi. Kalau seperti itu, jual saja televisi mu itu. Kita menonton televisi di sini saja” Oceh Jaemin membuat Jeno menahan tawanya.

“Ini bukan televisi Jaemin” Sahut Jeno.

Meski terkadang lelah rasanya menjelaskan banyak hal yang belum di pahami oleh Jaemin.

Jeno kini sibuk memainkan ponselnya, kedua kakinya naik pada sofa dan bertekuk, sementara Jaemin asik menonton drama kesukaannya. Jeno menoleh saat mendengar Jaemin terisak lalu menoleh ke arah televisi.

Bahkan Jaemin sudah tahu rasanya menangis karena menonton drama. Tak berselang lama, tawa Jaemin menggelegar mengisi rumah, Jeno lagi-lagi hanya menoleh sekilas dan ikut tertawa.

Jaemin menghela nafas setelah dramanya berakhir, dia menoleh ke arah Jeno yang asik dengan ponselnya. Jaemin langsung masuk di antara kaki Jeno membuat pria itu tersentak.

“Jaemin mau apa?” Tanya Jeno, kedua tangannya merentang, memberi ruang pada Jaemin yang kini sudah duduk di antara pahanya dan menyandarkan punggungnya pada dada bidang Jeno.

“Mau lihat juga” Ucap Jaemin.

“Jangan seperti ini” Ucap Jeno mendorong Jaemin agar mengubah posisi duduk mereka yang terlihat intim.

“Aku mau seperti ini, kenapa sih? Seperti ini hangat” Omel Jaemin galak membuat Jeno menghela nafas.

Sampai akhirnya dia ingat bahwa Jaemin adalah serigala kecil yang selalu ingin di manja.

Jaemin kini asik memandangi ponsel Jeno, melihat Jeno tengah menonton manhwa kesukaannya. Jeno hanya menoleh saat melihat Jaemin menguap, mungkin sudah mengantuk.

Pria itu tersenyum lalu mengusap rambut Jaemin hingga matanya mulai sayu, Jaemin mengubah posisinya, dia memiringkan tubuhnya kemudian tangannya memeluk lengan Jeno yang memegang ponsel. Dia suka berada di tengah paha Jeno.

Posisi keduanya justru terlihat romantis seperti ini. Jaemin seperti submissive yang bermanja pada dominannya.

“Kau wangi Lee Jeno” Gumam Jaemin saat menghirup aroma parfum Jeno. “Kau juga hangat” Lanjutnya, tubuhnya meringkuk merasakan kehangatan tubuh Jeno.

Jeno lagi-lagi tersenyum dan mengusap sayang kepala Jaemin, dia usap pundak serigala mungil itu hingga Jaemin tak bisa menahan kantuknya dan terlelap. Sementara Jeno asik menonton manhwa.

Tak ia sadari, begitu nyaman saat Jaemin tidur dalam dekapannya. Seperti hatinya terasa hangat selama Jaemin tidur di antara kakinya.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Haechan keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri, dia sudah siap dengan kemeja hitam di balut jaket senada. Di lihatnya Renjun tengah duduk pada tepi ranjang, memakai body lotion.

“Haechan, besok purnama” Ujar Renjun membuat Haechan yang tengah menyemprotkan parfum langsung menoleh.

Mendengar dan mengetahui bahwa purnama akan datang, membuatnya terpikirkan akan Jaemin. Serigala malang itu pasti belum bisa mengontrol diri saat purnama.

Sepertinya dia harus membantu Jaemin.

Haechan mengeluarkan ponselnya di saku celana jeansnya dan mencari kontak Jaemin. Dia bergegas menghubungi pria itu dan tak lama Jaemin menjawabnya.

“Halo”

“Jaemin” Sapa Haechan.

“Uh? Ini siapa? Kenapa kau tahu namaku?” Tanya Jaemin.

Haechan yang mendengar itu hanya menghela nafas. “Ini aku, Haechan” Ujar Haechan, setelahnya dia mendengar Jaemin ber-oh ria.

“Ada apa Haechan?” Tanya Jaemin.

“Besok malam, kau ada rencana?” Tanya Haechan mendudukkan tubuhnya di kursi rias.

Jaemin tampak berpikir sejenak. “Uhm iya, besok malam Jeno mengajakku ke wahana bermain” Jawab Jaemin.

Kalimat itu cukup membuat Haechan terkejut, besok malam adalah purnama, dan Jeno mengajaknya keluar. Tak mungkin jika Jeno tak tahu siapa Jaemin sebenarnya. Pasti sudah banyak hal yang mereka jalani, jadi sedikit atau banyak, Jeno pasti tahu tentang Jaemin yang seekor serigala.

Tapi, mengapa bertepatan bahwa Jeno mengajak Jaemin pergi saat purnama?

Haechan membulatkan matanya saat menyadari pemikiran negatifnya.







Continue Reading

You'll Also Like

315K 34.3K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
Xeon By najzay_05

Fanfiction

49.9K 4.5K 26
Tentang kehidupan Xeon (Seon) setelah kedua saudara Xeon meninggal kan nya di panti asuhan. Sejak Xeon sadar bahwa dirinya sengaja di tinggalkan ia t...
196K 11K 24
dreamies jadi bayi? itulah yang terjadi ntah bisa dibilang keberuntungan atau kesialan bagi Hyung line gk pinter buat deskripsi langsung baca aja ...
194K 21.3K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...