Possessive Male Antagonist

By stlobellyyy_

42.1K 2K 55

Ashalina Marcella Agatha seorang gadis cantik berusia 19 tahun, berdarah Indonesia-Australia yang tinggal di... More

NOTE
BLURB
ZERGA ALTHARA RAHARDIAN
ASHALINA MARCELLA AGATHA
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16

Chapter 10

1K 62 3
By stlobellyyy_

~ Happy reading ~



Di bilik yang sama, terdapat sejoli yang masih tertidur pulas dengan berpelukan. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tetapi kedua insan itu masih betah di alam mimpi nya.

Hoamm

Asha terbangun karena merasa pegal pada pinggang nya yang terasa ditimpa sesuatu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap ke arah langit-langit kamar. Seperti nya ada yang asing. Sejak kapan ia mengganti warna cat kamarnya. Ia menurunkan pandangannya pada sebuah tangan yang melilit di pinggang nya, lalu menatap ke arah pemilik tangan itu.

"Akkhhhh!!" jerit Asha dengan keras.

Dengan reflek, Asha menendang pria di sebelahnya hingga membuat pria itu terkejut lalu jatuh terguling dari ranjang. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, pria itu bangkit tergesa-gesa mendekati Asha, mengabaikan kepalanya yang berdenyut nyeri akibat terbentur di lantai marmer kamar itu.

"What's wrong?!" Zerga memutar tubuh Asha menelisik setiap inci badan gadis itu memastikan bahwa gadis nya itu tidak kenapa-kenapa.

Asha diam memproses ini semua. Dia masih nge-lag. Rumah siapa ini? Terakhir yang dia ingat tengah makan siang bersama pria serigala itu. Bagaimana bisa sekarang ia berada disini. Ia segera menatap seluruh tubuhnya lalu menghembuskan napas lega, untung pakaian nya masih lengkap.

"Ada yang terluka?" Zerga menelisik tubuh Asha.

Asha menghempaskan tangan pria itu dari tubuhnya lalu berdigik ngeri, "Om pasti yang nyulik aku!" kini Asha paham bahwa rumah ini pasti milik pria itu.

Zerga menghela napas lega, ia mengerti sekarang, ia pikir gadis nya ini terluka.

"Aku hanya membawa mu menginap, sayang. Pasti lelah setelah perjalanan jauh, jadi aku harus membiarkan mu beristirahat," jelas Zerga, seraya merapikan surai rambut gadis nya itu yang terlihat berantakan karena bangun tidur.

"Tidak mau. Aku ingin pulang!"

"Ini sudah malam, besok aku akan mengantarmu pulang"

Asha melirik jam yang menempel pada dinding kamar itu. Kedua matanya membola ternyata ini sudah hampir pukul 10 malam.

"Kau yang membuat ku dalam masalah! Pasti setelah ini daddy tidak akan mengizinkan ku keluar mansion" rengek Asha

"Tenang, baby. Aku sudah meminta izin padanya sebelum membawa mu kemari"

Asha memicingkan matanya, memandang curiga pria di depannya. Memang benar Zerga sudah menghubungi Marcel terlebih dahulu sebelum membawa gadis nya itu ke mansion nya. Sebenarnya bisa saja ia membawa gadis nya itu tanpa meminta izin pada siapapun, namun Zerga tidak ingin gadis nya khawatir karena itu. Walaupun pada awalnya sedikit sulit meminta izin pada kedua orang itu, dengan berdebat cukup lama akhirnya pria paruh baya itu mengizinkan dengan syarat tidak tidur satu ranjang dengan putri nya. Dan tentu saja, Zerga tak mengindahkan persyaratan itu.

Setelah berdebat kecil dengan pria ini, Asha memilih untuk diam mengalah. Sudah dibilang, Asha paling malas jika diajak adu mulut. Seperti saat ini, melihat emosi Zerga yang mulai meletup-letup karena nya, membuat nyali nya menciut, ia langsung membaringkan badannya kembali ke ranjang lalu tengkurap menyembunyikan wajahnya di bantal.

Zerga menghela napas panjang, ia menutup matanya sejenak untuk meredamkan amarah nya. Kini, ia mengambil posisi memeluk tubuh gadis nya yang sedang telungkup itu dari samping. Asha sedikit tersentak, ia pikir pria itu akan memarahinya lalu menghukum nya. Tunggu, kenapa ia malah ingin dihukum? gila.

Kruukkk

'God! Memalukan sekali'

Benar bukan, makan siang tadi tidak akan bertahan lama. Asha semakin menenggelamkan wajahnya ke dalam selimut sambil merutuki perutnya dalam hati. Zerga terkekeh pelan 'imut sekali' pikirnya, kemudian ia beranjak pelan dari kasur. Asha yang tengah mengintip dari balik selimut itu segera bangkit mengikuti Zerga bak anak ayam yang sedang mengikuti induk nya.

Selama berjalan, Asha tak berhenti berdecak kagum di dalam hati saat melihat sekeliling rumah bak istana itu yang terlihat sangat megah. Mewah, estetik, elegan. Meskipun mansion nya juga luas, tetap saja ini lebih berkali-kali lipat besar nya.

Hampir sampai di interior dapur, Zerga menghentikan langkah kakinya lalu berbalik menghadap belakang, membuat Asha yang tengah mengikuti di belakang nya menabrak dada bidang pria itu.

"Aduh!" keluh Asha

"Kalo mau berhenti ngomong dulu!"

Zerga mengelus lembut kening gadis itu dengan jempol nya.

"Kamu duduk diam di sini!" ucapnya seraya menuntun gadis itu untuk duduk di salah satu kursi pantry disana.

"Aku ingin melihat ke dalam!"

"Menurut atau kamu akan lebih lama di sini" ancam Zerga dengan tegas.

Asha mendengus sekilas lalu mendudukkan dirinya di kursi.

'Dasar pengancam, licik, gila, sinting, pedofil' maki nya tentu saja dalam hati.

Melihat perintah nya dituruti, Zerga tersenyum manis lalu mengusap pucuk kepala Asha lembut. Pria itu berjalan memasuki dapur. Para maid yang berada di dapur itu sontak terkejut lalu segera membungkuk hormat.

"Ada yang bisa kami bantu, t-tuan?" tanya salah satu maid disana dengan gugup. Dalam hati, mereka bertanya-tanya untuk apa tuan nya ke dapur malam-malam. Apalagi selama ini tuan mereka itu tak pernah sudi untuk menginjakkan kaki nya ke dapur.

"Pergi."

Takut tuan mereka akan marah, para maid itu segera berjalan tergopoh-gopoh keluar dari dapur. Sebelum pergi dari sana, mereka tidak sengaja melihat seorang wanita yang bersama tuan nya tadi tengah duduk kaku di pantry sembari menatap mereka. Mereka membungkuk sekilas dan berlalu dari sana.

Asha menatap punggung tegap Zerga yang sedang mengotak-atik bahan masakan. Terlihat raut wajah pria itu sangat serius ketika memasak, membuat kadar ketampanan nya semakin tinggi. Kemudian pria itu mengambil sendok untuk menyicipi masakannya sedikit. Asha mengintip penasaran apa yang sedang pria itu masak, tapi percuma punggung lebar pria itu menghalangi sehingga ia tidak dapat melihatnya. Asha menatap kagum saat melihat Zerga yang memasak dengan lihai nya, seperti orang yang sudah ahli.

'Suami idaman' batin nya tanpa sadar. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikirannya. Terlalu larut dalam pikirannya, Asha tak sadar jika pria itu kini sudah berdiri di depannya dengan tangan yang membawa semangkuk sup.

( sumber : google )

Zerga meletakkan sup itu di atas meja pantry. Asha menelan ludah nya ketika aroma lezat mulai menyapa indra penciuman nya. Ia menatap berbinar hidangan di depannya itu, nampak lezat.

Zerga terkekeh kecil, "Makan, baby" titahnya setelah meletakkan sendok di samping mangkuk sup itu.

Asha menatap ragu sup itu, lalu beralih menatap Zerga.

"Kau yakin makanan ini tidak mengandung racun atau semacamnya?"

Bukannya menjawab, Zerga malah menyuapkan sup itu ke dalam mulutnya lalu ia diam beberapa detik. Asha sedikit terkejut melihatnya, padahal dia tadi hanya iseng bertanya.

"See? Aku tidak mati. Tidak ada yang perlu ditakutkan, baby" Zerga kembali menyodorkan sendok yang sempat ia ambil. Bisa-bisanya gadis nya itu berpikir bahwa dirinya berniat meracuninya. Jangankan untuk meracuni, melihat gadis nya itu tergores sedikit saja rasanya ia ingin menghancurkan seluruh isi bumi.

Asha menatap nanar sendok itu, "Sekarang sendoknya yang malah mengandung sianida" gumam nya

Zerga membulatkan matanya, "Apa?!" tentu saja ia masih bisa mendengar karena suasana sepi, hanya ada mereka berdua

"Tidak-tidak!" Asha segera melahap sup itu dengan sendok tadi.

'Jangan lebay, Sha. Ga bakal mati juga' ucap nya dalam hati meyakinkan dirinya sendiri. Ia membulatkan matanya, terkejut saat makanan itu berhasil menyentuh lidahnya, ENAK WOI! pikirnya. Asha memejamkan matanya saat merasa makanan itu sedang dugem di mulutnya.

"Enak?" tanya Zerga sambil menaik turunkan alisnya.

"Lumayan"

"By the way, apa kau bekerja sampingan sebagai seorang chef?"

"Apa?" kekeh Zerga

"Lupakan!" Asha sadar dengan apa yang baru saja dirinya katakan, pasti setelah ini pria itu besar kepala.

"Setelah ini kamu harus segera tidur, okay?"

Asha mendongak menatap pria itu lalu mengangguk sekilas sebagai jawaban.

••••

Ku bukan dokter cintah..
Ku bukan dukun cinta
Jangan kau tanya-tanya tentang cinta--

Suara alunan musik berdentum di salah satu kamar. Ingat bahwa Zerga menyuruh Asha untuk tidur? Nampaknya gadis itu tak mengindahkan nya, kini ia tengah sibuk bernyanyi mengikuti lagu dengan menggoyangkan pinggulnya tak beraturan. Sebenarnya ia tadi berniat untuk tidur, namun matanya tertuju televisi yang ada di kamar itu. Ia menyalakan benda persegi panjang itu lalu menyetel salah satu lagu kesukaannya, dan membesarkan volume nya.

Diputusin pacarmu
Ditinggalin pacarmu
Jangan curhat denganku
No comment aku
No comment itu sih derita elo!
Masa bodo gak mau tau
No comment itu sih derita elo
Gak peduli siapa elo
No comment itu sih derita elo--

Cklek!

"Bukankah aku sudah menyuruh untuk tidur?"

Zerga kini berkacak pinggang setelah memasuki kamar, seraya menyaksikan kegiatan random gadis nya itu.

Seperti nya karena suara musik yang terlalu keras, gadis itu belum sadar bahwa Zerga tengah menatapnya tajam. Ia masih asyik menggoyangkan tubuhnya di atas kasur.

Zerga berjalan mengambil remote yang nyaris terjatuh di ujung kasur itu untuk mematikan televisi nya.

"Loh kok mati?"

Saat membalikkan badannya, ia terkejut melihat Zerga sudah menatapnya tajam seraya berkacak pinggang.

"Sudah kubilang untuk pergi tidur! Kenapa malah menyalakan televisi?! Dan lagu sialan apa yang kamu putar itu?"

"Heh jangan menghina lagu bunda ku!" Asha melotot tak terima sebab lagu bunda kesayangannya dihina

Zerga mengerutkan dahi nya tak percaya, "Bunda? Tidak mungkin nyonya Liana menyukai lagu seperti itu"

"Bukan mommy!"

Zerga menarik gadis nya itu untuk berbaring di ranjang.

"Tidur!" titah nya sembari menyelimuti gadis itu.

Baru ingin membuka mulut, Zerga kembali melototkan matanya.

"Atau aku yang akan meniduri mu?!"

Tanpa menjawab lagi, Asha segera memejamkan matanya mencoba untuk tidur. Beberapa menit kemudian, mulai terdengar dengkuran halus dari gadis itu.

Dirasa gadis nya sudah menuju alam mimpi, Zerga mematikan lampu kamar itu dan hanya menyisakan lampu tidur agar tidak terlalu gelap.

"Naughty kitten" bisiknya. Zerga mengusap lembut surai hitam milik gadis itu lalu menghujami kecupan di seluruh wajahnya.

"Sleep tight, amore.."









haii haiii
how're u?
how's your day?
how about this chapt??
terimakasii buat yang uda bacaa, yg uda vote juga luv banyakk²💕💕
jangan lupa follow juga yaww🙌
tencuu

===================
Thank you for reading
Don't forget to vote💙
===================

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 6.3K 16
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
2.3M 203K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
2.5M 36.3K 28
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
609K 61.5K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...