J. KAISAR : WHO ARE YOU?

By Cintaprita

46K 9K 7.2K

[FOLLOW SEBELUM BACA] Setelah liburan semester usai, Kai atau lengkapnya J. kaisar Manggala, pacar Freya tiba... More

PROLOG
2. TRANSAKSI
3. SAMURAI
4. Slayer
5. Teka-Teki
06. KEBOHONGAN
7. SIRKUIT
8. RUMAH KAISAR
9. NARKOBA
10. KANTOR POLISI
11. BERUBAH
12. TEROR
13. MATI LAMPU

1. KAISAR & FREYA

4.1K 765 619
By Cintaprita

Yuhuuu, cung yang abis baca prolog langsung baca part 1 nyaaa!!

Guys 1 kata untuk prolog di atas? Bikin penasaran kahh??

Sebelum cerita ini makin panjang partnya, atau sebelum teka-teki tentang Kaisar terungkap. Coba kasih teori menurut kalian tentang Kaisar di sini, biar nanti pas ending kalian bisa lari lagi ke komenan ini dan apakah tebakan kalian bener atau enggak hihi

Bendera Kaisar-Freya akan segera dikibarkan, para pembaca diharapkan tarik napas dalam-dalam ....

Oke, cekidottt!!!

Freya menatap pantulan dirinya lewat cermin besar dihadapannya, ia sudah siap untuk berangkat sekolah. Tapi karena satu pesan yang ia dapatkan, membuatnya menghentikan kegiatannya untuk sejenak.

Kai💓
Berangkat bareng, gue jemput

Satu hal yang Freya yakini dalam dirinya, selama berpacaran dengan Kaisar, cowok itu tidak permah sekalipun berinisitaf untuk menawarinya tumpangan, alasan lainnya adalah karena cowok itu selalu berangkat bersama dengan papanya.

Sepertinya sih pernah, tapi itu dulu sekali saat papanya memiliki perjalanan dinas keluar kota dan dengan menggunakan kendaraan umum Kaisar menjemputnya ke rumah, selebihnya? Keduanya menaiki bus yang sama untuk pergi ke sekolah.

"Dek, temen kamu tuh di bawah!" Teriak bang Varo di luat kamar.

Sudah dapat dipastikan setelah ini ia akan menjadi bulan-bulanan abangnya selama 30 hari ke depan.

"Cie yang udah officialan ciee, bilangnya sih mau fokus belajar biar masuk kedokteran, taunya jilat ludah sendiri."

Begitu Freya keluar kamar, bang Varo sudah siap di depan pintu kamarnya lalu menoel-noel pipinya berulang kali.

"Apaan sih!" ketusnya sementara bang Varo terbahak menatap ekspresi kesal adiknya itu.

"Lihat aja ntar!" ancamnya.

"Uuu takutttt."

Ishh, menyebalkan sekali. Padahal umurmya sudah 22 tahun, tapi abangnya masih tetap senang menggoda adiknya ini.

Dengan melewati sarapan sebab ibu dan ayahnya sedang pergi keluar kota dengan segera Freya mencapai pintu utama dan seketika di buat melongo.

"Kai ...." tangannya menutup mulutnya rapat-rapat. Berulang kali ia mengerjapkan kelopak matanya.

Sementara Kaisar menyunggingkan sebelah bibirnya, menatap Freya dengan tengil. "Let's go, princess. Lo gak mau kejebak macet kan? Gue sih fine-fine aja."

"Kai bukannya lo ...."

Cowok itu menaikan sebelah alisnya. "Kenapa?
Gak level pake motor?"

"Bukan! Bukan itu, gue baru tau aja kalo lo bisa bawa motor," terangnya.

Kaisar tak lantas menjawab, ia memberikan kode pada Freya untuk menaiki motornya.

"Udah?"

"Lo seriusan bisa bawa motorkan?" tanyanya hati-hati.

Kaisar terkekeh dengan suara beratnya. "Lo belum masuk rumah sakit 'kan akhir-akhir ini?"

"Kai!" dengusnya. "Gue serius."

"Apa yang lo takutin, kalo pacar lo itu Kaisar."

Ya, itulah kata-kata andalan yang selalu Kaisar katakan dan oleh sebab itu lambat laun Freya sudah mulai tenang.

"Gue udah siap."

Kaisar mengangguk kemudian mulai melajukan mogenya dengan kecepatan sedang awalnya, hingga dipertengahan jalan cowok itu dengan sengaja menambah kecepatannya.

"Kai," cicitnya. Ia meremas kedua sisi seragam yang Kai kenakan.

"Hmm?"

"Lo mau mati, ha?" Freya sudah tidak bisa menahan kekesalannya lagi. "Kalo lo mau coba-coba ke akhirat, jangan ajak gue!"

Kaisar terkekeh kemudian lambat laun menurunkan kecepatan motornya. "Padahal seru."

Setelahnya Freya menegakkan tubuhnya, berhenti memeluk tubuh Kaisar. "Itu sama sekali gak seru."

"Serius amat."

Tak berapa lama motor berhenti tepat di parkiran sekolah, dengan sekali hentakan Freya menuruni motor.

"Kalo gak salah, lo sendiri yang bilang benci setengah mati sama orang yang gak taat peraturan, tapi sekarang lo sendiri yang jadi orang itu." Freya melipat kedua tangannya di depan dada.

Kaisar ikut turun dari motornya, ia tak mengindahkan ocehan kekasihnya itu dan dengan sesuka hatinya ia merangkul bahu Freya lalu menatapnya dengan senyuman menggoda. "Gue anter ke kelas."

Freya menatap lekat Kaisar. "Lo aneh."

"Semua manusia aneh."

Keduanya mulai berjalan memasuki pelataran sekolah. "Mau ikut gue?" tawar Kaisar.

"Kemana?"

"Nongkrong."

"Nongkrong?" Makin syok Freya mendengarnya, sepanjang ia berpacaran dengan Kaisar tak sekalipun ia mendapati cowok itu mengajaknya nongkrong atau bahkan melakukannya sendiri.

Kaisar paling anti dengan nongkrong, ia benci sekali menghabiskan waktunya dengan cuma-cuma.

"Nongkrong sebelum masuk kelas, kayak orang pada umumnya," lanjut Kaisar tanpa merasa aneh.

Sementara Freya malah berpikir keras. "Lo ...."

"Je!" Panggilan dari arah belakang membuat keduanya saling pandang sebelum menoleh ke arah sana.

"Sesuai permintaan, semua udah pada ngumpul," ucap Jati dengan santai.

Je? Sejak kapan Kaisar yang biasanya dipanggil Kai berubah jadi Je.

"Je?" tanya Freya lagi.

Kaisar yang sadar masih ada Freya di sampingnya kembali menoleh ke arah cewek itu dan tersenyum. "Kayaknya gue gak jadi anter lo ke kelas, it's okey?"

Cowok itu meraih kepala Freya lalu menguaapnya dengan gemas. "Istirahat kita makan bareng, bakso pak Indra, oke?"

Barulah Freya menghela napas lega, setidaknya cowok itu masih mengingat makanan favorit keduanya.

Tanpa menunggu jawaban Freya, kedua cowok itu memilih pergi dari hadapannya.

*****

"Bisa gak sih ada orang berubah secepat itu?" tanya Freya pada Naomi.

"Menurut gue sih bisa aja, apalagi zodiak cowok lo kan gemini, hati-hati aja sih soalnya dia punya 1000 kepribadian."

"Zaman sekarang masih percaya zodiak?" sinisnya.

"Atau ... dia gak berubah, tapi dia cuma lagi nunjukin sifat aslinya aja."

Dang! Freya jadi memikirkan perkataan Naomi barusan, benar juga! Bagaimana kalau yang selama ini ia lihat adalah sebuah kebohongan dimana yang aslinya adalah yang akhir-akhir ini ia lihat.

"Aduh kalo di tempat rame itu lihat-lihat dong jangan planga-plongo kayak orang bego!" Seru Asia—cewek tukang bully, tukang rusuh dan juga troublemaker. Dia bisa merundung siapa saja orang yang membuatnya kesal.

"So ...sorry As."

"Bodoh banget sih!" Asia tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya saat seragam sekolahnya yang berubah warna karena ketumpahan jus. "Gaji bokap lo sebulan aja gak mungkin bisa gantiin seragam gue!"

"Berapa seragam lo, biar gue bayarin." Gavriel muncul entah darimana, membuat senyum sinis Asia terlihat jelas di wajah cantiknya.

Dan selanjutnya, kedua manusia itu akan saling melemparkan hinaan juga ejekan, tidak pernah akur!

"Nomnom's sayang!!" Seruan nyaring cowok lainnya membuat Freya juga Naomi menoleh ke sumber suara.

"Abis ini gue yakin bakal sial tujuh turunan, Frey," bisik Naomi.

Jupiter—atau akrab di sapa Juju mendekati Naomi lalu duduk dihadapannya.

"Biarin aa nyanyi satu bait lagu!" Juju berdiri di tengah ramainya siswa yang tengah menyantap makanan. "Musik!"

Dengan sigap Jati mengambil sapu disudut kantin lalu digunakannya seolah-olah gitar.

"Dinda jangan marah-marah, nanti cepat lekas tua, Kanda setia orangnya, takan menduaaa ...."

"Huekk, pengen muntah gue!" tukas Naomi yang mau tak mau membuat Freya terbahak.

Ya selalu begitu hari-hari mereka, Juju yang naksir Naomi secara ugal-ugalan, Gavriel yang akan selalu menentang Asia saat cewek itu berlaku sesuka hatinya, atau bahkan ia yang akan menghabiskan waktu berdua di dalam perpustakaan bersama dengan Kaisar.

Ngomong-ngomong tentang Kaisar, kemana cowok itu? Ia tidak melihatnya di sini? Atau pada akhirnya Kaisar telah kembali menjadi dirinya untuk menghabiskan waktu di perpustakaan dan bergulat dengan buku-buku tentang alam semesta.

"Sampe kapan lo bakal mikirin gue terus?"

Freya terlonjak kaget saat sosok yang ada di dalam pikirannya tiba-tiba saja muncul di hadapannya.

"Kai!" tegurnya.

Kai tersenyum kemudian mengambil minuman Freya lalu dengan santai langsung meneguknya dari bekas Freya minum.

"Kaiii!" serunya lagi.

"Kenapa?" Ia menaikan sebelah alisnya seolah menunggu perkataan Freya. "Ciuman gak sengaja?" Melihat Freya yang hanya diam Kaisar kembali melanjutkan perkataannya. "Mau ciuman benerannya?" tawarnya.

"Frontal banget sih mulutnya!"

Kaisar kembali melanjutkan minumnya sampai minuman itu tandas, sementara Naomi sibuk dengan Jati juga Juju, ia menatap Kaisar dengan heran.

"Kenapa?"

"Habis darimana?"

"Gue nunggu lo di tempat bakso, tapi ternyata lo malah makan di sini."

Freya tersentak pelan, iya juga! Kok bisa ia melupakannya janjinya tersebut padahal sebelum-sebelumnya ia tidak pernah lupa akan sebuah janji.

"Sorry," ucapnya.

"Bukan masalah."

Kaisar menarik kursi Freya hingga kursi tersebut benar-benar menempel dengan kursinya. "Mau ke perpustakaan?" tanyanya dengan lamat-lamat. Tangannya menyikap rambut Freya yang menutupi wajahnya.

Big No! Perpustakaan memang tempat favorit keduanya, tapi entah mengapa saat mendengar ajakan Kaisar barusan, rasanya membaca buku bukanlah kegiatan yang akan keduanya lakukan di sana, trust me!

Help, kaisar kenapa jadi red flag gini sih?!


******

*si paling ganteng pake kemeja biru😍😍

Guyss kasiih komentar untuk part 1 ini donggg, gimana??

Lanjut gak nihhh??

Kaisar emang mereshakan

Makin red flag makin jatuh cinta wkwk, ini berlaku di fiksi aja, real mah mana ada ya wkwk

Emot love untuk KAISAR💓💓

1K komen next part🔥🔥

SPAM NEXT

SPAM RANDOM

SPAM KAISAR

SPAM EMOT

See yaa all💕

Continue Reading

You'll Also Like

361K 26.4K 24
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
2.3M 132K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
600K 48.7K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.2M 117K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...