♪*⁠.⁠✧𝐒𝐮𝐦𝐦𝐞𝐫 𝐒𝐧𝐨𝐰☆゚...

By Otakugirls6

9K 1K 164

"Karena nyolong mangga adalah jalan ninjaku..." ✧⁠*˖⁠♡𝐒𝐔𝐌𝐌𝐄𝐑 𝐒𝐍𝐎𝐖 夏の雪 [Natsu no Yuki] sᴀʟᴊᴜ ᴍᴜsɪᴍ ᴘ... More

[Prologue] ❄️Kabur☀️
[] 🌙Keluarga kecil☄️
[] 🌙SE.RA.PH☄️
[] 🌙Ngebolang☄️
[1]🌹Kang maling🌹
[2]🌹Anack Indih0me🌹
[3]🌹562🌹
[4]🌹(ini) Salahmu🌹
[5]🌹Kulit pisang🌹
[7] 🌹Sayur Capcay🌙
[8] 🦁Mangga🦁
[9] 🦁(🐺) Tsundere🦁
[10] 🦁Galau🦁
[11] 🦁WiFi🦁
[12] 🦁Oyen🌙
[13] 🐙Chicken mayo🐙
[14] 🐙20 GB🐙
[15] 🐙T̶i̶d̶a̶k khawatir🐙
[16] 🐙Penghakiman🐙
[17] 🐙Ibu negara🐙
[18] 🐙Sertraline🐙
[19] 🐙Bang udah bang..🐙
[20] 🐙Le désir d'Azul🐙
[21] 🐙(Jangan) Maafkan aku🌙
[22]🐍Telor (gosong)🐍
[23] 🐍Nostalgia🐍

[6]🌹Sebuah Luka🌹

298 37 3
By Otakugirls6

"........Lagi?"
(Y/n) memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri, padahal beberapa detik yang lalu ia tengah membaca buku di atas pohon Sakura bersama para peri kecil.

Tapi kenapa sekarang di Istana?
Jangan-jangan dirinya tidak sadarkan diri lagi? Baiklah (Y/n) mulai paham seperti apa polanya, kesadarannya seolah ditarik paksa untuk melihat potongan adegan.

(Y/n) mengintip dari celah pintu melihat ada sosok gadis pirang bersama kucing melayang dan Queen of Hearts diatas singgasana besarnya.

"Kau tidak pantas disebut ratu!
Kau semena-mena! Menurutku kau hanyalah wanita tempramen yang tidak bisa mengendalikan emosi! Kau lebih pantas disebut Tiran!" Alice berteriak menumpahkan emosinya.

"Apa kau bilang!?" Hardik Queen of Hearts tersulut emosi mendengar rentetan ucapan Alice.

"Alice bilang kau hanyalah tiran gendut pemarah yang semena-mena! Nyahaha~" kucing ungu melayang di atas kepala sang ratu.

"OFF WITH HER HEAD!!" Queen of Hearts berteriak murka menunjuk ke arah Alice, disaat itu juga para prajurit kartu segera datang mengerumuni Alice.

Suara kaset rusak kembali terdengar, (Y/n) segera membuka matanya disambut oleh para peri yang tampak khawatir.

"Maaf, tapi aku harus pergi sekarang"
Putus (Y/n) melompat ke bawah tidak menghiraukan teriakan para peri yang memanggilnya.

.
.
.

Time sekip!

Pagi harinya Ace dkk kembali ke Asrama Heartslabyul, tapi kali ini mereka datang untuk berduel dengan Kepala Asrama Heartslabyul yang tidak lain adalah Riddle Rosehearts.

Banyak siswa berkerumun ingin menonton duel yang jelas-jelas tidak seimbang. Gak aci banget sih ini..

"Ah! Kantokusei! Kemari!"
Lelaki berambut ungu menarik (Y/n) mundur, si empu segera menoleh siapa gerangan yang tiba-tiba menariknya.

"Kau yang waktu itu..."
(Y/n) mengingat beberapa siswa Heartslabyul yang dibebaskannya dari hukuman.

"Namaku Gale, terimakasih atas bantuanmu saat itu hingga aku mendapat nilai A+ di tes profesor Crewel!" Ucapnya tersenyum lebar.

"Aku hanya melepas kerah kalian atas seizin Trey-senpai, tapi selamat atas keberhasilan mu" Balas (Y/n) menyunggingkan senyum tipis. "Ngomong-ngomong kenapa kau menarikku ke mari?"

"Firasatku tidak enak, jadi akan lebih baik jika kau jauh dari arena..." Jelas Gale menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kembali pada Riddle, Tatapan merendahkan dari pemimpin asrama Heartslabyul mengarah pada Ace dan Deuce, Namun iris Abu-abunya mencari sosok lain yang ternyata ada diantara siswa.


'Akan aku tunjukkan padamu! Lihat saja!' batin Riddle kembali memfokuskan perhatian pada dua Junior yang akan melawannya.

"Duel dimulai!" Seru Headmaster kembali menyita perhatian (Y/n).

Serangan yang dilancarkan oleh Ace dan Grim dengan mudah ditangkis oleh Riddle, si pelaku terkekeh sinis menggunakan sihirnya untuk membuat kerah lagi di leher keduanya.

"Aakh!! Sial! Kerah ini lagi!"
Ringis Ace merasa sihirnya seperti disegel paksa.


"Ini bahkan terlalu mudah, jadi menyerahlah. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, kalian harus patuh pada aturan Queen of Hearts" tegas Riddle tersenyum kemenangan.

Merasa teringat pada sesuatu, manik abu-abunya melirik pada (Y/n) tengah berbincang dengan Gale dan beberapa siswa Heartslabyul lain yang tidak peduli pada jalannya duel.

"Aku tidak akan mau tunduk pada Tiran seperti kau!" Sentak Deuce membuat Riddle kembali sadar.
"Kau juga keterlaluan menghukum mereka yang hanya melakukan kesalahan kecil! Itupun tidak disengaja!"

"Jika kalian tidak bisa mematuhi 810 peraturan Queen of Hearts, apa gunanya kalian disini? kalian sangat menyedihkan" Sarkas Riddle merendahkan kedua juniornya.

Ace dan Deuce sangat marah ingin berteriak, namun suara seseorang menginterupsi. "Lalu bagaimana dengan mu?"

"Setelah menghukum seseorang yang jelas-jelas tidak sengaja melakukan kesalahan kecil, kau masih tidak suka disebut Tiran?" Riddle semakin marah mendengar perkataan (Y/n), meskipun sekarang dirinya tidak tau pasti kenapa semarah ini.

Kenapa (Y/n) masih saja membela pembuat masalah!? Apakah ini karena Ace dan Deuce adalah temannya!? Tidakkah ia melihat Riddle hanya berusaha menjaga aturan Queen of Hearts!?

"TUTUP MULUTMU!"
Bentak Riddle membuat suasana hening seketika. "Tau apa kau tentang asrama ini!? Tau apa kau tentang aturan Queen of Hearts!?"

"Aku tidak tau apapun mengenai aturan yang kau sanjung, namun apakah masuk akal jika kau dihukum hanya karena tidak sengaja makan burger di hari Selasa?" Balas (Y/n).

"Aturan tetaplah aturan! Apakah orang tuamu tidak pernah mengajarkan betapa pentingnya itu!? Kau lahir dari orang tua yang tidak memiliki sihir dan pasti tidak mendapat edukasi! Tidak heran jika kau menjadi seperti sekarang!!"

Bentakan keras Riddle membuat (Y/n) membatu. Tubuhnya tidak bisa bergerak bukan karena takut akan amarah Rosehearts, namun karena...

"KAU ANAK TIDAK BERGUNA!"

'tidak....'

"KENAPA KAU TIDAK MATI SAJA!?"

'Hentikan...'

"Ka-Kakak... Hiks hiks...."

'Kumohon....'

"KAU HANYALAH AIB BAGI PARA AYAKASHI!"

'Hentikan....!'

"Dark Mirror melakukan kesalahan besar karena memanggil orang luar! Dan sekarang kau ikut campur dalam permasalahan ini! Kau seharusnya malu!" Tanpa belas kasihan Riddle membentak lelaki tersebut.

"Kau---!?"
Deuce tanpa sadar berteriak, amarahnya memuncak mendengar makian yang terlontar dari mulut ketuanya.

"Pfft--- hihihi.... AHAHAHA!!!"
Tawa (Y/n) menggema keseluruh penjuru.

"Ah maaf atas ketidaksopanan ku ini tapi -- pfft--ahahaha! Edukasi orang tua? Apa itu? Kau sangat pandai melawak rupanya....

BRENGSEK....."
Kalimat dingin penuh amarah berhasil membuat semua orang yang ada di sana merinding bukan main.

Manik Sapphire-nya menggelap, hewan-hewan yang ada di Heartslabyul lari tunggang-langgang meninggalkan area, tumbuhan di sekitar arena pun layu hingga mati.

(Y/n) menarik nafas dalam-dalam.
"Kau bahkan tidak tau apapun mengenai diriku bisa berkata begitu? Luar biasa..."

Riddle telah membuka luka yang sudah sangat lama (Y/n) pendam. Luka yang telah membunuh jiwa dan raganya kini kembali terbuka. sakit, rasanya sangat sakit.

(Y/n) bisa merasakan nyeri hebat di dadanya.. Dirinya kembali seperti orang asing, namun bukankah memang begitu?

Tapi toh...

Siapa peduli? Heh, peduli setan...
Senyum remeh terpatri di wajah (Y/n), lucu jika mengingat dirinya nyaris hilang kendali hanya karena tantrum bocah ingusan.

Bodoh memang...

"Tadi kau bilang apa? Edukasi orang tua? Apakah menjadi Tiran juga termasuk edukasi? Wuiih kurikulum tahun kapan tuh bang? Zaman megalitikum kah?" Ucapan (Y/n) membuat beberapa orang menahan tawa.

Wajah Riddle memerah karena amarah. "Ka-kau...!!! OFF WITH YOUR---"

(Y/n) bersiap menggunakan api Ayakashi ketika Riddle mengangkat tongkat sihirnya, namun ia telah didahului Ace yang yang memukul wajah ketuanya.

*Bugh!*

"Riddle?!"

"Tuan Rosehearts?!"

"Ketua!!?"
Trey, Cater dan Headmaster beserta siswa Heartslabyul tercengang melihat Ace menghantam wajah Riddle.

'Woah, aku kalah start'

"Sudah cukup! Aku tidak peduli dengan perebutan posisi Housewarden!" Teriak Ace tidak dapat bersabar lagi.

"Ka-kau-- kau berani memukul ku?!" Teriak Riddle terjatuh memegangi pipinya.

Ace tidak mengindahkan amarah Riddle, ada rasa puas ketika melihat wajah kesakitan ketuanya.
"Anak bukan sebuah tropi yang bisa dibanggakan oleh orang tuanya! Kau tau semuanya salah tapi kau lebih memilih untuk mengikuti Ego mu! Kau sekarang seperti cerminan Mama mu kau tau!?"

"A-Apa?"

"Kau berlagak seperti penguasa kejam! Tapi nyatanya kau lebih seperti bayi!" Lanjutnya.

"B-bayi..? Diam! Kau tidak apapun!" Riddle berteriak dengan wajah merah padam seraya mengarahkan tongkatnya pada si rambut orange.

"Tuan Rosehearts! Dilarang menggunakan sihir diluar pertandingan!" Sela Headmaster memutuskan untuk turun tangan.

"Hentikan ini Riddle! Kau akan merusak aturan Queen of Hearts juga!" Timpal Trey berharap Riddle bisa tenang.

"Mama selalu benar!! Karenanya aku juga benar! Orang yang melanggar aturan sekecil apapun tidak dapat dimaafkan!!" Riddle masih bersikukuh dengan pendapatnya.

Suasana mulai ricuh, banyak siswa yang mulai berpihak kepada Ace dan memojokkan Riddle sampai sebuah telur dilempar dan mengenai kepala Pria berambut Stroberi.

"Siapa yang melempar telur?!" Riddle berteriak pada kerumunan siswa yang tampak marah padanya.

"Kalian semua menyedihkan! aku sudah tidak peduli lagi!" Riddle berteriak kemudian mengangkat tongkat sihirnya.

"OFF WITH YOUR HEAD!!"

Kericuhan terjadi lagi, para siswa panik ketika kerah sihir terpasang sempurna di leher mereka.

'Tch, kerah ini menyebalkan...'
Decih (Y/n) membakar kerah sihir tersebut dengan api birunya, (Y/n) mengedarkan pandangannya menyadari ada sesuatu yang tidak beres. "Langitnya menggelap...?"


"Aku selalu benar! Mama juga benar! Kalian yang salah! Kalianlah yang salah!!" Riddle berteriak tak karuan, aura gelap mulai mengelilingi tubuhnya hingga cairan hitam seperti tinta menetes.

"Hentikan ini Tuan Rosehearts! Sebelum permata di Magical Pen semakin tercemar Blot" Headmaster kembali berteriak untuk mengingatkan Riddle.

"DIAM! TIDAK ADA ORANG SELAIN AKU YANG BENAR!"

Magical Pen yang awalnya merah seperti Rubi telah berawarna hitam pekat. Tinta hitam mulai  menyelimuti tubuhnya hingga sosoknya kini berubah.

Manik Abu-abunya berubah menjadi merah darah, kulitnya pucat, aura hitam mengelilinginya dan tatapannya tajam seraya berkata "Aku adalah aturan mutlak itu sendiri! Aku hanya akan menerima jawaban 'baik ketua' yang membantahku bersiaplah kehilangan kepalanya! Ahahaha!"

Makhluk besar berkepala kaca berbentuk hati tanpa wajah muncul di belakangnya, lautan tinta di bawah kakinya menciptakan belasan tombak melayang.

'Heee? Jadi kau orangnya...' (Y/n) menyeringai.

"Ya ampun! Bagaimana bisa ada murid yang Overblot ketika aku disini?!" Seru Headmaster tidak percaya melihat Overblot yang sangat jarang terjadi.

"Apa itu Overblot!?"
Tanya Grim tidak mengerti.

"Overblot adalah sesuatu yang sangat dihindari oleh semua penyihir. Jika terlalu banyak menggunakan sihir maka energi negatif akan berkumpul dan mencemari permata sihirnya!"

"Sekarang dia tidak dapat mengendalikan emosi dan pikirannya lagi! Jika dibiarkan bisa-bisa nyawanya dalam bahaya!" Penjelasan Headmaster membuat (Y/n) dkk terkejut.

"Sekarang aku tau sihir bisa menjadi pedang bermata dua untuk penggunanya" celetuk (Y/n) tidak dapat dibantah.

"Itu benar! Karena itu, kita akan pergi mengamankan siswa-siswa lainnya dan memanggil para staff untuk menenangkan Tuan Rose--"

"CATER!"
Seru Trey ketika sebuah tombak melesat cepat ke arah cater.

(Y/n) menarik Cater hingga terjatuh, akibatnya tombak meleset menyayat wajah (Y/n), Netra hijau Cater membola melihat darah yang mengalir dari luka goresan di wajah lelaki itu. "(Y/n)-chan! Wajahmu....!"

"KAU... KAU KURANG AJAR!"
Murka Riddle seketika semak-semak mawar melayang siap menghantam (Y/n), sebelum itu terjadi ia segera melempar Cater ke Trey yang sigap menahan tubuh temannya.

"(Y/N)!" "(Y/N)-CHAN!"
Pekik mereka semua tidak dapat melihat apapun setelah semak mawar menghantam permukaan tanah.

"HAHAHAHA!! INILAH YANG KAU DAPATKAN JIKA KAU BERANI MENENTANG KU!" tawanya setelah melempar pohon-pohon mawar.

Namun kilatan cahaya biru melesat melewati Riddle, ia terkejut melihat pipinya yang berdarah bercampur cairan Blot.
"KAU...! KAU MENGACAUKAN SEMUANYA! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU!"

"A-Apa itu....!?"
Trey nyaris tidak melihat kecepatan serangan misterius tersebut.

"Disana! (Y/n)-chan!" Tunjuk Cater pada sosok siluet dari dalam kabut asap.

Api biru membakar semua pepohonan, kelopak mawar biru berjatuhan,  (Y/n) mengangkat satu tangannya menciptakan sabit besar berwarna biru.

"Sabit besar itu kan...."
Gumam ADeuce dan Grim mengingat senjata tersebut di Dwarf's Mine.

"Ah sungguh nostalgia pekerjaan yang buruk" (Y/n) mengayunkan sabitnya membelah kabut hitam yang menghalangi pandangan.

Monster di belakang Riddle meraung murka melihat (Y/n) baik-baik saja.
Dia kembali menciptakan belasan tombak guna menyerang semua orang yang ada di sana.

(Y/n) melompat seraya mengayunkan sabitnya secara horizontal menebas semak-semak mawar yang mencoba menyerangnya.

Sebuah tombak nyaris mengenai gadis itu, tapi sebelum bisa melukainya benda tersebut berubah menjadi kapas. (Y/n) menoleh sejenak, dilihatnya Trey yang mengarahkan Magical Pen-nya pada (Y/n). "Kalian...."

"Aku juga ikut! Aku tidak akan berhenti sampai dia berkata maaf!" Ace ikut membantu (Y/n) dengan memberi serangan sihir angin.

"Kalian semua tolong alihkan perhatian Riddle-senpai, aku akan urus si makhluk besar itu" pungkas (Y/n) menangkis tombak yang melesat ke arahnya.

Senjata besar itu diayunkan sangat cepat, kakinya bergerak mengikuti irama buatan dalam kepala, (Y/n) mengingat gerakan pernafasannya meskipun terlihat seperti sedang menari.

Karena teknik bertarungnya memang mengambil gerakan tarian yang pernah diajarkan oleh kakaknya yang tak lain adalah Nilakandi, sang Aoi Bara-sama pertama.

Ia melompati semak-semak mawar, semakin memperkecil jarak antara dirinya dan Riddle, ketika jaraknya sudah cukup dekat...

"Pernafasan mawar biru, Bentuk pertama, Sayatan dewi waktu"

(Y/n) mendarat dengan anggun di belakang monster, Waktu seakan berhenti namun ketika (Y/n) menjentikkan jarinya tiba-tiba Kobaran api biru membakar Riddle bersama monster tersebut.

"ААААААААНННН!!!"

.
.
.

Riddle terbangun di tempat yang dipenuhi tumpukan buku seperti menara, ia memungut buku yang ada di permukaan lantai... Atau air? Lantai yang diinjaknya seperti permukaan air yang memantulkan bayangan.

"Woah, aku tidak tau anak usia 6 tahun sudah bisa memahami History of mankind...." Beo (Y/n) berada di samping Riddle.

"Aah!? Ka-kau...!?"
Pekiknya nyaris memukul si empu menggunakan buku, namun pergelangan tangannya lebih dulu di genggam (Y/n).

"Sudah puas mengamuk? Jika iya sebaiknya kau ikut aku sekarang" (Y/n) hendak menarik tangan kakak kelasnya, namun Riddle tidak bergeming.

"Kenapa kau---" ucapan Riddle terhenti ketika (Y/n) menaruh jari telunjuk di bibirnya.

"Aku melihat semuanya"
Sela (Y/n) mengisyaratkan untuk diam. "Padahal ibumu adalah dokter yang terkenal, tapi apakah dia tidak tau dosis gula yang tepat untuk anak-anak?"

"Atau waktu yang tepat bagi anak-anak untuk eksplorasi lingkungan? Ah... Tidak tidak, bukan itu masalahnya, benar kan? Riddle-senpai"

Riddle kembali menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan air mata yang ingin keluar, tapi bulir-bulir air malah jatuh ke permukaan menciptakan gelombang kecil.
Wajah yang biasanya tampak tegas dan angkuh kini berubah total.

"A-Aku.... Aku selalu ingin mencoba Tart stoberi...Hiks hiks...." Isakkan tertahan keluar dari mulutnya, punggung Riddle bergetar menahan tangis.

"Aku ingin.. Hiks hiks... Aku ingin sering bermain dengan Trey dan Che'nya..." Riddle menutup wajah dengan kedua tangannya. "Aku... Aku ingin punya banyak teman! Hiks hiks! Aku ingin bermain di luar sepanjang hari!"

"Kalau begitu tunggu apa lagi?"

"H-Huh....?" Riddle menatap (Y/n) dengan mata sembabnya, penampilannya pasti sangat menyedihkan saat ini.

"Kenapa tidak lakukan saja? Kurasa tidak ada aturan yang melarang seseorang untuk bersantai sejenak" (Y/n) menjinjing sabitnya diatas bahu, bohong jika Riddle tidak takut melihat senjata sebesar itu.

"Yah, kita bicarakan itu nanti, yang terpenting kita harus keluar dari sini..." (Y/n) memposisikan sabitnya.

"Tunggu, A-Apa yang akan kau---""

"Pernafasan mawar biru, bentuk ke sepuluh, Swastamita kesedihan"

.
.
.

"Riddle! Riddle! Sadarlah!"

Mendengar suara samar-samar yang memanggilnya, netra Abu-abunya terbuka menyesuaikan cahaya, kepalanya terasa berputar-putar kala Riddle mencoba bangun.
"A-Apa yang terjadi?"

"Ah...! Syukurlah kau baik-baik saja! Headmaster! Riddle sudah sadar!" Trey memanggil Headmaster beserta petugas kesehatan.

"Astaga tuan Rosehearts! Kau membuatku khawatir!" Headmaster bergegas datang, di sebelahnya ada Cater dan ADeuce.

"Kau Overblot hingga hilang kendali, Tapi untungnya kau berhasil dihentikan oleh teman-teman mu" ujar pak kepsek menangis Bombay.

Kedua matanya melebar, Riddle benar-benar marah pada dirinya sendiri mengingat semua yang telah dilakukannya, pikirannya langsung tertuju pada satu orang.

"Dimana (Y/n)!? Di-Dimana dia!? Apakah dia baik-baik saja!?" Tanyanya berdiri.

"Aku baik-baik saja, Senpai"
Jawab (Y/n) menepuk bahu si empu.
Riddle segera berbalik namun...

PLAK!!
Tamparan keras mendarat sempurna di pipi Riddle hingga dia menoleh kesamping. Sementara yang melihat nyaris tidak bisa berkata-kata.

"H-Huh...?"
Riddle meraba pipinya yang terasa panas.

"EEEEEEH!?"

"Ketua!?

"Riddle!"

"KANTOKUSEI-SAN APA YANG KAU LAKUKAN!?" Seru Headmaster mewakili para muridnya.

"Tanganku terselip" acuh (Y/n) tidak mengindahkan seruan mereka, matanya melirik pada Riddle yang terlalu shock.

Bonus!

Santai dulu gak sih?

Continue Reading

You'll Also Like

1M 63.4K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
49.6K 3.9K 7
「𝐒𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢」 「𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 𝐱 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 Apa yang akan terjadi jika sebuah layar muncul disaat kau...
86.3K 14.2K 99
◇ DISCONTINUE ー Wait for remake ver ♡ HIGH RANK: 1# bungoustraydogs - #bsd - #portmafia "Dunia memang tak selamanya menyesakkan, tapi.." Dengan lirih...