The Origin Of King Kaan

Par Thingsgotlouder

596 170 92

Seorang bangsawan mendapati adiknya terpotong menjadi 2 bagian. Sebuah bencana terjadi dan menjadi duka bagi... Plus

01. The First Daugther
02. The First Crown Prince
03. Red
04. After All
05. The Twin Princes
06. a Ballroom That Squealed The Pride
07. Sparkling Royal Stones of Yeaston
08. Mixed Blood Prince
09. Da Vienè
11. White Day
12. Brothers From Nowhere
13. The Queen's Son
14. Havoc
15. Run Away
16. The Softest Touch
17. Rodrigues
18. Post-Yeaston
19. Just Because Fate Forces It
20. Kaan
21. Basinscar
22. Blue Bird, Labradorite and The First Daughter
23. Dirty Jawel and The Dungeon
24. For Traitors

10. The Days Before

16 9 0
Par Thingsgotlouder

Kamar sementara, mereka bilang. Tetapi, besarnya sudah seperti penyatuan antara kamarnya dan kamar Senan. Awalnya yseult kira keluarga mereka cukup kaya, tapi tetap tidak ada apa-apanya dengan kerajaan. Terlebih semua hal disini mengkilap. Bahkan jika beberapa kilo dicuri oleh pelayan yang membersihkannya, tidak akan ada yang menyadarinya. 

Yseult merasa ada hal yang aneh, ia baru sadar hanya sampai esok harinya, yaitu ketika diberitahu jika dia tinggal di istana itu sendirian. Maksudnya, calon pengantin pangeran lain di tarik oleh para ibu mertua mereka ke masing-masing ke kediaman mereka yang berada di istana bagian lain. Sebenarnya itu suka-suka mereka akan melakukan apa, tetapi apakah ibu Soren tidak tertarik melakukan hal yang sama? Atau beliau tidak memiliki kuasa lebih untuk melakukannya? Itu bukan berarti yseult mau diundang. Tetapi, menyatu dan sama dengan kebiasaan yang lainnya adalah salah satu upaya bertahan hidup. Itu adalah hal yang akan yseult lakukan untuk mencegah predator kuat mendekatinya karena tertarik. Seseorang yang lebih kuat dan lebih bisa memanipulasinya. 

Disisi lain, konsep itulah yang sebenarnya yseult lakukan sebelumnya. Ia menjaga diri untuk hanya berurusan dengan seseorang yang satu kapasitas atau yang lebih lemah darinya. Serta menghindari dirinya untuk menarik perhatian seseorang yang bisa menguasainya. Untuk itu ia tidak berupaya mendekati pangeran Darius lagi, Yseult tidak tahu seberapa kuat dia, yang pasti pangeran Darius lebih pintar darinya atau bahkan lebih cerdik. 

Meski sebelumnya ia akan memaksakan apapun untuk mendapatkan jalan menuju sihir regenerasi. Ia tidak sebodoh itu sampai bisa melakukan hal yang memiliki lebih banyak kemungkinan untuknya rugi.

•••

Dan disinilah yseult beberapa hari ini menganggur di halaman belakang, sendirian. Para pelayan tidak banyak berkeliaran di sekitarnya, yaitu hanya dua orang. Sebagian besar dari mereka sudah pergi bersamaan dengan hari kedua ia tinggal disana. Mungkin mereka ditarik ke istana para ibu mertua, lagi pula ibu pangeran Darius dan Czar seharusnya bangsawan kelas atas sebelumnya. Tidak heran mereka cukup percaya diri melakukan apapun sekehendak hatinya.

"Nona, maaf mengganggu. Seorang penjahit diutus datang untuk mengukur gaun anda. Sekarang dia ada didalam" 

Itu adalah suara pelayan kecil dari arah sampingnya, seseorang yang terlalu samar untuk bisa yseult ingat, dia yang bahkan sepertinya memiliki hidup yang lebih sulit sebelum menjadi pelayan istana. Dan tentunya penjahit kerajaan bahkan tidak mau menemui nya lebih dulu, hal sepele ini sebenarnya etiket yang buruk untuk seseorang memperlakukannya pada anggota kerajaan, atau calonnya. Mungkin saja ini adalah bagian dari kesulitan lain karena ia hanya memiliki nama pangeran Soren di istana.

"Saya mengerti. Beri saya waktu sebentar lagi" 

Yseult menata buku yang sudah beberapa hari ini ia baca. Dia sama sekali bukan tipe pembaca buku yang taat, tetapi ia juga tidak bisa asal berlatih sihir kesukaannya di istana. 

Baru setelah menemuinya, penjahit itu langsung meminta izin melakukan pengukuran di dalam kamar yseult. Sejauh ini yseult tidak terlalu peduli untuk mengurusi atau menerka penjahit ini. Terutama karena dia sama sekali tidak berbasa-basi. Dua pelayan yang menemaninya juga ikut untuk memberikan tangan mereka. 

Penjahit itu mulai mengukur secara cepat, tetapi dia yang bahkan tidak memperkenalkan diri ini berhenti ketika mengukur dada yseult. 

"Nona, bukankah anda menggunakan korset yang terlalu ketat? Dada anda terasa seperti batu kita harus melepasnya dulu untuk mendapat ukuran yang tepat" penjahit itu mengetuk-ngetuk dada yseult dengan jarinya, terdengar suara padat darinya.

Selama beberapa hari ini yseult tidak mengizinkan pelayanannya untuk memakaikannya pakaian, dia melakukannya sendiri dengan alasan masih sungkan. Terutama bagaimana ia akan menjelaskan bekas luka besar pada bahunya. Jadi tidak, ia tidak memerlukan perhatian siapapun atas cara berpakaiannya.

"Tidak perlu, aku nyaman seperti i-"

Suara robekan menggantikan suaranya dengan cepat. Yseult membelalakkan matanya tatkala penjahit tua itu merobek gaunnya dengan tiba-tiba. Kenapa beberapa orang disekitarnya hobi melakukan itu.

Penjahit berwajah masam itu membuka paksa korset yseult dan berhenti sejenak. Yseult yang hampir ditelanjangi hampir saja melayangkan sebuah bogem pada wajah keriput itu sedari awal. Tetapi ia bisa menahan diri. Hanya urat lehernya saja yang sempat mengeras sepersekian detik. 

"Nona, jika dada anda terlalu ditahan seperti ini, anda akan kehilangan mereka bahkan sebelum bisa menyusui anak. Dan juga apa-apaan bekas luka ini?! Hanya karena anda lahir di keluarga ksatria bukan berarti anda harus memiliki bekas luka! Memangnya anda preman?! Gadis-gadis jaman sekarang, sudah tidak ada yang menghargai tubuhnya lagi! Akh.. gaun-gaun ku yang indah pasti akan terlihat jelek jika anda yang memakainya!" penjahit tua itu mengomel sekenannya.

Penjahit itu mulai melepaskan ikatan kuat yang yseult lakukan pada dirinya sendiri, perlahan sesuatu seolah mekar dan terbebas dari segel.Yseult menutupi bagian yang bisa ditutupi dengan kedua tangannya, mengatupkan bibirnya erat untuk menahan diri. Ia benci sekali bagian tubuhnya yang ini. Mereka tidak cocok dengan semangatnya yang meletup-letup dan membutuhkan keefektifan dalam bergerak. Mereka mengganggu citranya sebagai petarung anak perempuan pertama.

Kedua pelayan yang membersamai nya juga takjub dengan apa yang barusan mereka lihat. "Astaga, nona. Anda tidak sesak mengikatnya sekeras itu?" 

"..tidak sama sekali. Saya sudah terbiasa menahannya untuk kebaikan" yang Yseult ucapkan benar, tetapi para pelayan yang berkomentar itu sepertinya salah tangkap.

"Itu benar, nona. Banyak pria yang akan mengganggu karena terpikat tubuh indah anda. Saya saja tidak pernah melihat dada seindah itu, meski wajah anda punya banyak bintik dan noda, tetapi anda sexy sekali" 

Pelayan itu meringis setelah mengatakan itu, yseult dengan jelas melihat tangan lain mencubitnya dari samping, itu adalah pelayan yang tadi berbicara dengannya di taman. Yseult tidak tahu harus menjawab apa, semuanya seperti hinaan yang tidak berarti untuknya. Terlebih ia tidak seperti ini sebelumnya, sebelum ia kehilangan otot-otot hasil berlatihnya. Sekarang yseult tidak lebih dari gadis biasa, padahal itu adalah efek depresi.

"Wajah ini terlalu banyak bermandikan cahaya matahari. Saya heran, kenapa pangeran Soren memilih wanita jelek seperti ini. Meski bodoh apa dia buta juga? Lagipula untuk apa dada yang bagus? Pangeran Soren tak akan punya nyali untuk menatap anda sekalipun. Anda tidak lebih dari sebuah lelucon dengan berada disini, tidak bisa dipamerkan tidak juga memiliki kelebihan lain. Dengan rupa seperti ini, anda lebih cocok menjadi pelacur kelas menengah" penjahit itu memegang rahang yseult, menatap tajam dan lurus ke arah matanya. Ia kemudian mendengkus, membereskan barang-barangnya asal setelah itu pergi. 

Yseult melihat semua itu hanya dengan wajah datarnya, mengawasi si penjahit sampai keluar dari kamarnya. Hanya beberapa saat setelahnya kedua pelayan di belakangnya membawakan gaun lain untuk dipakaikan. Mereka tidak berani berbicara sedikitpun dalam prosesnya.  

"Apa kalian sudah lama berada disini?" Yseult mulai bertanya kepada kedua pelayannya. 

Keduanya langsung melonjak. Mereka saling melempar pandang untuk kemudian pelayan dengan ikatan kuncir kuda yang tadi sedikit memujinya menjawab. 

"Sekitar.. beberapa tahun, sebelum ini kami adalah pelayan pangeran Soren. Saya bertugas membersihkan kamarnya" 

Bahkan kerajaan memberi pangeran Soren pelayan kelas rendah. Sebenarnya itu tidak penting, yang penting adalah bagian yang akan yseult tanyakan ini.

"Saya hanya pernah dua kali bertemu dengannya, jadi jika boleh tahu. Di hari biasanya pangeran Soren itu seseorang yang seperti apa?"

Pelayan dengan kuncir kuda merasa yseult tidak memperdulikan ucapan menyinggungnya, ia mulai mencari muka dan semangat menjawab.

"Pangeran Soren anak yang baik, dia suka membaca buku sendirian seperti anda, menanam tanaman di rumah kaca, pangeran Soren bahkan memiliki 3 rumah kaca di dalam istana dan salah satunya adalah tempat Yang mulia Ratu minum teh. Selain itu dia juga suka sekali mengalah dan sering dijahili adik-adiknya yang lebih kecil, mereka bahkan sering sengaja mencari pangeran Soren untuk bertarung dengannya, hanya untuk bisa menang. Karena pertarungan bersama pangeran Soren adalah sebuah kemenangan yang mutlak bagi siapapun. Pangeran Soren selalu berakhir kacau karena terlempar ke pohon atau tersayat pedang" 

Setelah menjawab, pelayan kuncir kuda itu tampak memutih air wajahnya dan bibirnya pucat pasi. Dia berbicara terlalu banyak dan terlalu jujur. Disisi lain temannya menunduk sangat dalam seolah hidupnya bergantung pada seberapa dekat keningnya dengan tanah.

"Begitu ya, apakah dia dekat dengan seseorang? Seperti.. seseorang yang selalu mengajaknya bicara" 

Yseult menunggu momen untuk menanyakan ini secara alami, ia ingin memastikan informasi yang sudah ia dapat sebelumnya.. 

"Itu.. setahu saya tidak ada. Tetapi, karena yang mulia Ratu menyukai taman pangeran Soren. Beliau sering berkunjung kesana, terkadang rutin meski sudah lama saya tidak melihat Ratu mengunjunginya lagi, mungkin beliau bosan. Tetapi, ratu memang orang yang seperti itu" 

Nafas Yseult sedikit tercekat. Pangeran Soren tidak berguna jika ia sudah tidak dekat dengan Ratu. Bahkan setelah memasuki istana, hal-hal tidak menjadi jauh lebih mudah untuknya. 

"Tapi nona.. sebenarnya ada hal yang selama ini saya simpan baik-baik" 

Pelayan yang sedari tadi menundukkan kepalanya membuatnya tertarik. "Ada apa?"

"Sebelumnya saya bertugas untuk mencuci pakaian pangeran Soren. Beliau sering sekali berganti pakaian karena sering dijahili. Saya yang memastikan pakaiannya nyaman sepanjang waktu, termasuk pakaian tidurnya. Tetapi.. beliau terkadang bangun dengan lengan baju yang kotor, atau.. aroma Jasmine yang kental, sedangkan di pagi hari saya sudah bersiap kembali membawakannya pakaian, ketika beliau baru saja bangun. Seolah ia menemui seseorang sebelum fajar. Mungkin.. Pangeran Soren memiliki seorang lain yang dekat dengannya" 

Pelayan itu melihat takut-takut wajah Yseult. Ia merasa temannya mungkin memberikan jawaban yang tidak Yseult kehendaki, jadi ia memutuskan untuk membuka temuan kecilnya. 

"Tapi saya yakin itu bukan seorang gadis, Pangeran Soren bukan seseorang yang seperti itu.. terutama bagi orang-orang seperti kami, pangeran Soren selalu menyisipkan hadiah kecil secara sembunyi-sembunyi. Salah satunya ketika tangan saya terluka karena terlalu sering mencuci, setelahnya beliau akan menyisipkan obat luar pada pakaian kotornya dan tidak akan pernah hilang sampai saya membawanya" 

Dari segala hal mengenai cerita itu, tidak ada selain cerita mengenai Soren yang sering menyelinap di malam hari. Yseult akan menyelidikinya. Itu bagus jika ternyata orang tersebut ada kaitannya dengan ratu, tetapi tidak akan merugikan juga jika itu orang lain yang mendukung pangeran Soren. Karena hubungan Soren dan Ratu ternyata terlalu kabur, yseult akan mengambil lebih banyak kemungkinan yang ada. Ia hanya bisa memanfaatkan Soren sekarang, tidak ada jalan lain. 


Mulai hari itu yseult merasa memiliki mata ketiga diantara pada tikus-tikus istana. Ia mempelajari berbagai hal mengenai kebangsawanan sekaligus topik-topik yang disukai pada gadis Bethuthia. Hanya dengan sedikit obrolan yang menyatukan nasib, kedua pelayan itu merasa lebih nyaman dengan yseult. Akhirnya juga didapatkan bahwa kedua pelayan itu adalah Jude dan Blum. 

Hari-hari berikutnya pangeran Soren juga memberikan banyak hadiah untuknya. Apapun yang sekiranya tidak akan membuat yseult bosan untuk seminggu kedepan. Dimana itu adalah hari pernikahan mereka. Pangeran Soren juga tidak lupa memberikan surat padanya, mengatakan maaf karena tidak bisa berkunjung hanya untuk sekedar menemani nya bicara. Ada beberapa syarat dan adat bagi anggota kerajaan sebelum mereka menikah. Pangeran kembar saat ini tidak berada di lingkungan istana. 

Yseult sama sekali tidak mempermasalahkannya. Tinggal di istana Vienè seorang diri hanya dengan dua pelayan dan dua penjaga keamanan. Hal tersebut adalah suasana yang ia sukai, terlebih di malam hari ia juga melakukan apa yang katanya pangeran Soren sering lakukan juga. Menyelinap untuk melakukan sesuatu. Bedanya yseult melatih tubuhnya dan beberapa pemulihan diri tanpa sihir. 

Selain itu yseult juga sering bertukar surat dengan keluarganya, tetapi karena takut diawasi yseult hanya membicarakan hal-hal yang normal saja. Yseult juga tidak mengirimkan kode apapun pada Senan, ia sebenarnya bukan orang yang suka kerjasama. Jadi, saat masalah menjadi lebih serius dia hanya akan mengandalkan dirinya sendiri.

•••

Hingga sampailah seminggu kemudian. 

Sejak matahari belum menyentuh ufuk timur, kedua pelayan yang sudah merasa cukup dekat dengan Yseult itu sudah semakin berani membangunkannya. Setelah hari-hari penuh kesendirian mereka alami bersama, didukung yseult yang terasa 'senasib sepenanggungan' karena status keluarga besar mereka masing-masing. Entah mengapa para pelayan merasa yseult jauh lebih dekat mereka, meski perasaan itu sebenarnya tidak mutual. 

Gaun yang dibuat penjahit tempo lalu juga sudah selesai, yseult pusing melihat bagaimana model dadanya. Penjahit itu benar-benar membuatnya seperti pelacur dengan membuat banyak bagian gaunnya terbuka. Itu bahkan tidak cocok untuk pemberkatan. Karena hal itu yseult tidak bisa tidak menekuk wajahnya ketika Jude dan Blum melakukan pekerjaan mereka dengan riang gembira. 

"Nona, saya sudah melihat pengatin yang lain dikamar sebelah. Tidak ada yang tubuhnya seindah anda. Meskipun mereka tetap lebih cantik, sih" ini Jude, pelayan berkuncir kuda dengan mulut telanjangnya. 

Blum menendang sedikit tulang kering Jude dan menimpali bahwa semua orang akan cantik dengan sedikit perawatan wajah, serta membela yseult. Yseult disisi lain tidak perlu dipuji, karena dia juga tidak akan peduli jika dihina. Tetapi, rupa gaun itu membuat moodnya hancur, ia malas menimpali apapun. Walau sebenarnya ada informasi bagus dari pembicaraan itu.

Ketika persiapan selesai pun yseult tidak sudi melihat bayangannya di cermin. Dia terus menerus mengutuk menjahit itu didalam hatinya tatkala kedua pelayannya melompat-lompat kecil melihat hasil kerja mereka. 

Adegan itu segera diinterupsi oleh suara Matheo diluar ruangan. 

"Nona Yseult, tuan Runè sudah disini" 

Yseult melonjak mendengar bahwa ayahnya disini. Ia segera memberitahunya untuk langsung masuk. Matheo membukakan pintu dimana Tuan Runè berdiri disana. Mata tuan Runè terjebak sejenak pada Yseult, sedangkan pihak lain berjalan cepat untuk memeluknya. 

Kedua pelayan berhati-hati keluar ruangan  agar tidak mengganggu. Matheo juga menutup kembali pintu itu ketika semua pelayan didalam sudah pergi. 

Itu adalah sebuah pelukan yang hangat dan erat. Tuan runè beberapa kali menciumi sisi kepala yseult dan mengusap sayang bahu telanjangnya yang berbekas luka. Itu benar, bekas luka yseult terlihat dengan model gaunnya saat ini. Tuan runè membisikan sesuatu sebelum yseult melepaskan pelukannya. 

"Bagaimana disini?" 

"Biasa saja, tidak ada yang kulakukan selain merindukan keluargaku" 

".. dan hari ini, kita akan sama-sama menyambut keluarga yang baru juga"

Yseult melihat lurus ke arah mata ayahnya. Memintanya berhenti untuk mengatakan hal-hal semacam itu. Terlebih karena mereka memiliki rencana yang sakit dan tidak ada darinya yang memiliki konsep 'membawa Soren sebagai bagian dari keluarga'. Empunya hanya tertawa kecil kemudian membawakan sesuatu dari tas besar yang ia bawa sedari rumah. 

"Untuk berjaga-jaga, ayah memesan beberapa model atasan.. takutnya penjahit kerajaan memilihkan model pakaian terbuka untukmu. Dan ternyata benar" 

Tuan runè memasangkan satu persatu model atasan berlengan memilih kan warna yang cocok, yaitu white frost. Sebenarnya tuan Runè yang sebelumnya memiliki pengalaman dengan berada di istana, sedikit mengerti dengan beberapa pilihan warna yang kerajaan gunakan untuk pernikahan anggotanya. Tuan runè memanfaatkannya untuk menyiasati kondisi seperti ini.

Ketika memakai atasan itu yseult bertanya apakah keluarganya yang lain juga berada disini. Namun ternyata hanya wali pengantin yang diundang. Setelah selesai menggunakannya, Tuan Runè memuji bagaimana yseult terlihat sangat berbeda saat ini, tetapi pandangannya berubah sendu. Sebelumnya ia sering lupa jika yseult seharusnya menyenangi hal-hal semacam ini, dan bagaimana sebuah pernikahan adalah momen penting bagi seorang wanita. Sedang saat ini anak sulungnya pergi menikah dengan terpaksa, karena ia tidak bisa bertanggung jawab sebagai kepala keluarga. Ada banyak desiran rasa sakit yang tuan Runè rasakan saat ini, seolah dunia menyetujui ketidakberdayaannya dan mengutuknya dengan rasa bersalah tak berujung.

"Ayah, apa tidak apa-apa ayah berada disini?" 

Seolah terpaksa dibawa kembali ke ruang kenyataan tuan runè memaksakan senyumnya ".. ayah lebih tidak mau kau diwakilkan oleh orang lain" 

Tuan Runè sudah lama tidak tampil didepan publik, meski tindakannya di masa lampau dianggap memalukan. Dia masih diberikan tunjangan ketika pensiun dini. 

Yseult memegangi ayahnya erat-erat, tidak membiarkannya sendirian apapun yang terjadi. Mereka mulai keluar dari kamar untuk bersama menuju istana utama.

"Jangan khawatir, ini akan cepat berlalu" yseult mengucapkannya penuh perhatian. Sudah sejak lama yseult menyadari ayahnya memiliki suatu kebiasaan aneh ketika berada ditengah-tengah orang banyak, dan itu bukan sesuatu yang bagus. Untuk itu awalnya yseult khawatir mendengar ayahnya yang disini tanpa keluarga lain, tanpa Senan. 

"Lihat, bagaimana seorang mantan ksatria terbaik memiliki tubuh mengkerut seperti cumi kering. Atas nama putra mahkota terdahulu, beliau pasti sedang meludahimu dari surga" 

Suara seorang pria paruh baya mengaum dari arah kanan. Tepat setelah yseult dan tuan Runè keluar dari pintu kamar. Yseult memegang lebih erat tangan yang bergetar hebat itu. 

Dia adalah salah satu yang ayahnya peringatkan sebelumnya. Seseorang yang harus diwaspadai. Seseorang yang mengenalnya.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

535K 33K 61
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
1.9M 147K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
178K 460 18
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya
67.5K 5.7K 182
Judul :穿成炮灰后我成了综艺团宠 Penulis:噤非 Chap : 182 (169 chap + 13 Ekstra) An Rao masuk ke dalam sebuah buku tentang industri hiburan dan menjadi i...