Aji dan Semestanya

By HuangNami

10.9K 1.4K 276

Kalian pasti sering mendengar mengenai "kisah cinta yang berawal dari rasa benci menjadi rasa cinta, yang di... More

PENGENALAN KARAKTER + PROLOG
01 {DAY 1}
02 {DAY 2}
03 {DAY 3}
04 {DAY 4}
05 {DAY 5}
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 END

25

103 18 0
By HuangNami


Hai halo guyss!!!

Kisah Aji sama Noval dan Chapter 25 nihh!!!

Yakin ga penasaran sama akhir mereka berdua????

Yok pantau terus pasangan ini sampe bisa bareng-bareng dengan damai!

#50haribersamamu
#eventmenulis
#50daychallenge
#day25
#clueday25
Day25
Clue
#Cacar air

Nama penyakit Cacar air
Juga disebut: Varisela
Infeksi virus sangat menular yang menyebabkan ruam melepuh, seperti gatal pada kulit.
Cacar sangat menular terhadap orang-orang yang belum pernah menderita cacar atau belum divaksinasi cacar.

Happy Reading!!!

***

Noval dan Aji, dua insan dengan gender yang sama yang kini tengah sama-sama merasa gelisah dan bingung. Bingung akan kelanjutan hubungan mereka yang berada di ambang kehancuran akibat orang tua mereka yang sama-sama melarang hubungan ini.

"Ji, gimana kalo kita putus dulu?" Mendengar perkataan Noval membuat Aji kaget. Mereka sedang berpelukan di kasur. Mereka masih berada di apartemen Aji.

Noval terbangun saat malam sembari menangis kencang, Aji yang sedang membereskan barang-barang di dapur pun segera berlari menuju kekasihnya. Dengan segera, Aji memeluk Noval dan menenangkan kekasihnya yang masih menangis histeris itu.

"Kenapa putus? Aku ga mau putus sama kamu Val." Aji mengeratkan pelukannya. Berusaha memberitahu Noval tentang ketakutannya akan kehancuran hubungan mereka lewat pelukan.

"Kita tenangin orang tua kita dulu.. aku tau, kamu pasti sama kayak aku kan? Sama-sama ga boleh ngejalanin hubungan ini? Kita emang menyimpang Ji... Kita ga sesuai Norma yang berlaku. Kita itu orang aneh." Aji tertegun saat melihat wajah sendu Noval.

"Apa ga ada cara lain selain putus? Kita ga aneh... Kita itu cuma dua makhluk tuhan yang saling jatuh cinta... Ga usah peduliin norma dan apapun itu."

"Tapi hidup kita diatur norma Ji!! KITA SELAMA INI HIDUP SESUAI NORMA YANG BERLAKU! Kalo kita mengabaikan Norma, memang kita akan merasa bahagia, namun di sisi lain? Kita akan mendapat beragam cemooh dari orang-orang." Noval memeluk Aji erat-erat, seolah tak ingin kehilangan seseorang yang begitu berharga baginya, tapi dirinya juga ingin melepaskan apa yang menjadi bahagianya karna hal ini adalah hal salah.

"Itu cuma pandangan orang-orang dulu Val... Banyak manusia-manusia modern yang berpikir luas dan tidak terpaku pada norma di masyarakat." Aji masih terus memberi pengertian pada Noval agar hubungan mereka tetap utuh.

"Balik lagi ke kenyataan Ji, nyatanya, masih banyak, atau mungkin semua orang masih terpaku pada norma. Kegiatan sosial-budaya yang sudah di cap baik, akan selalu di ingat, begitu pun sebaliknya, mau kita se cinta apapun pada satu sama lain, kalau pandangan masyarakat sudah mematok kalo hubungan sejenis itu hal yang buruk, maka hal itu akan terus tertanam di otak mereka." Aji kini benar-benar terdiam. Lalu memeluk Noval yang juga membalas pelukannya.

Noval bisa merasakan bahu Aji bergetar dan dadanya terasa basah. Aji menangis, kekasihnya menangis. Noval bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang? Mereka memang harus berpisah karna keadaan tidak mendukung hubungan mereka.

"Kita bicarain besok lagi. Sekarang tidur." Ujar Noval sembari menarik selimut agar bisa menutupi dirinya hingga leher.



***

Papa dan Mama Aji masih terus menghubungi anaknya. Mereka khawatir, bahwa investasi mereka akan hilang.

Investasi?

Ya, mereka tidak pernah menganggap kalau Aji adalah seorang anak, seorang manusia. Mereka hanya menganggap kalau Aji adalah investasi yang telah mereka tabung setelah pernikahan. Investasi yang akan membawa mereka ke sebuah martabat, derajat yang tinggi.

Dengan menjodohkan Aji bersama anak dari rekan bisnis pun adalah bagian dari rencana mereka untuk berinvestasi. Mereka yakin akan mendapat sebuah timbal balik yang besar jika Aji, atau investasi mereka berhasil. Tapi, kenyataan bahwa Aji adalah seorang Gay membuat keduanya kini gencar mencari rekan bisnis yang bisa mereka buat sebagai hinggapan.

"Aduh, ini gimana Pah? Pokoknya kita harus bisa untung besar!" Kedua orang tua Aji kini terduduk di sebuah kursi di taman samping rumah. Di dekat kolam ikan milik Papa Aji.

"Sabar Mah, kita harus bisa nemuin cara biar Aji, bisa pisah sama Gay sialan itu." Mama Aji mengangguk. Keduanya benar-benar berpikir keras tentang cara memisahkan Aji dan Noval.


***

Hari sudah pagi, terlihat kedua insan yang masih tertidur setelah menangis bersama. Tak lama, salah satu dari mereka terbangun, membuka gorden berada tepat di atas kepala ranjang yang langsung membuat cahaya matahari pagi merangsek masuk ke dalam kamar. Membangunkan insan lainnya yang kini menggeliat dan menguap.

"Pagi sayang...." Cup. Aji mengecup pipi Noval setelah mengucapkan selamat pagi. Noval tampak terdiam sedang memikirkan sesuatu.

Aji bangun dan langsung menuju kamar mandi. Berhenti di depan wastafel dan membasuh wajahnya. Setelah itu Aji mengambil sikat dan pasta gigi dan menyikat giginya.

Setelah melakukan berbagai rangkaian tadi, Aji melamun di depan kaca wastafel. Ia masih memikirkan bagaimana cara agar dirinya bisa hidup tenang dengan Noval. Kabur ke luar negeri? Itu ide buruk, membujuk orang tua mereka? Tidak mungkin, atau, tetap melanjutkan tanpa memikirkan resiko? Itu buruk untuk Noval yang mudah memiliki trauma.

Sedangkan Noval, ia juga memikirkan bagaimana cara membujuk Bundanya. Ia takut, takut kehilangan Bunda nya, namun, dirinya juga takut kehilangan Aji.

Mungkin memang benar tentang pepatah yang mengatakan kalau mencintai tidak harus saling memiliki, bisa saja kita membiarkan orang yang kita cintai, bahagia dengan orang lain.

Noval beranjak dari kasurnya. Dan hal itu berbarengan dengan Aji yang keluar dari kamar mandi.

"Ji, kita putus." Setelah mengatakan itu, Noval langsung melesat pergi. Membuat Aji yang masih terkejut itu juga langsung menusuk Noval.

"VAL!! NOVAL!! TUNGGU!!" Noval segera menekan tombol tutup pada lift saat Aji sudah dekat. Ia akan mengikhlaskan Aji, tidak apa-apa, semoga dirinya bisa menemukan cinta dari wanita yang nanti akan menjadi pendamping hidupnya.

Sudah mencapai lantai dasar, Noval langsung keluar dari area gedung apartemen itu. Mencoba menyebrang jalan dengan tergesa tanpa melihat-lihat kanan kiri jalan.

TUUUTTTT!!!!!

"NOVAL!!!"

BRAK!

Sepersekian detik, tubuh Noval yang tadi masih bisa berlari itu kini tergeletak di pinggir jalan, terpental akibat tabrakan dari sebuah mobil berwarna putih yang kini berhiaskan darahnya. Aji yang baru saja menyaksikan kejadian dimana kekasihnya menjadi korban tabrak lari, langsung saja menghampiri tubuh yang bersimbah darah itu.

***

Noval kecil sangatlah manja. Walaupun berkali-kali dirinya diajarkan untuk bersikap berani dan tegas, tapi tetap saja. Bahkan, saat dirinya terkena penyakit Cacar air, Noval selalu menangis setiap malam.

Ayahnya sudah jengah melihat anak laki-laki satu-satunya yang bersikap lemah dan cengeng seperti ini.

"Kamu! Cuma kena Cacar air saja sudah menangis, bagaimana kalau kamu kena penyakit serius, hah?!" Noval kecil menangis, melihat Ayahnya yang terus memaksa dirinya agar bisa bersikap seperti anak laki-laki pada umumnya. Namun kembali lagi mengingat umur Noval yang masih terlalu muda untuk menerima semua itu.

"BERHENTI MENANGIS! LAKI-LAKI TIDAK BOLEH MENANGIS!" Bentak Ayah Noval. Semenjak hari itu, dirinya hanya selalu menangis pada Nisfya, tidak pernah kepada kedua orangtuanya.


***


Keadaan Noval dan Aji cukup berantakan pagi ini. Namun, sayang. Di sisi lain sudut pandang, datang dua makhluk Tuhan yang sedang dimabuk benih-benih asmara dalam kalbu yang mulai menyeruak menguasai diri mereka berdua masing-masing.

Terlihat dengan amat jelas, si Nisfya dan si Pasha yang sedang berjalan menghampiri penjual es krim keliling taman pusat kota dengan senyum malu manis dari raut wajah keduanya. Lucu dan cocok, bukan?

"Mau rasa apa, Kak?" Tanya Pasha pada Nisfya dan tak sengaja mata mereka bertemu saling menatap.

"Oh? Itu, rasa vanilla choco chips aja, agak murah soalnya." Jawab Nisfya seketika reflek mengalihkan pandangannya pada disekitarnya.

"Loh, biar Pasha yang traktir, jadi Kakak pilih yang dimau dan ga perlu liat harganya, toh paling murah juga cuma 40 ribu," ujar Pasha mencoba menarik atensi si cantik di depannya.

"Beneran nih? Soalnya aku emang ga bawa uang sama sekali, jadi kalo ntar uang buat bayar kurang aku ga bisa bantu bayar es krimnya loh," seru Nisfya lalu kembali menatap mata Pasha.

Saat mereka masih berdebat soal es krim yang akan dipesan, tanpa mereka sadari kalau para remaja dan beberapa orang tua yang ada di sekitar mereka bahkan beberapa dari mereka yang juga ikut mengantri memesan es krim, semuanya ikut tersenyum lebar dan para remaja perempuan terlihat heboh dengan pekikan gemas yang mereka anggap Nisfya dan Pasha adalah sepasang kekasih.

"Beneran lah, masa boongan 'kan ga mungkin. Secara Pasha 'kan serius ama Kak-"

"Heeehhh, ayo lah mas, mbak, kalo kalian ga niat pesan mending pergi dulu deh, toh kita semua yang di sini capek berdiri terus loh, astagaaa." Ucap salah satu remaja perempuan memotong apa yang mau dibicarakan oleh Pasha yang terkesan sangat tomboi dengan masker putih menutupi setengah wajah yang menambah kesan misterius.

"Eh? O-oh, i-iya mbak. M-maaf, maaf kami lupa, kalau gitu aku pesenin dua es krim coklat sama topping selai stroberi aja ya?"

"I-iya, Sha. Itu aja, thanks."

"Iya, Kak."

Setelah beres dengan perdebatan yang amat panjang melebihi debat bahasa Inggris, Nisfya dan Pasha pun sudah duduk manis di atas kursi taman yang tersedia dengan beberapa pilihan cat warna.

"Sha, aku mau cerita deh..."

"Hm? Cerita apa kak? Cerita aja.... Aku bakal dengerin kok." Pasha menatap lamat kekasihnya yang terlihat frustasi.

"Aji.... Sama Noval... Mereka,- bentar, Aji telfon."

Pasha memainkan ponselnya sambil sesekali menatap Nisfya. hingga dirinya di kejutkan Nisfya yang menjatuhkan ponsel berlogo apel miliknya.









***

TO BE CONTINUE!!!!

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA DAN VOTE YAAA!!!!

POKOKNYA MAKASIH BANGET!!!

LUV LUV BUAT KALIAN DEH.

GIMANA CHAPTER KALI INI????

PAI PAIII!!!

SEE YOU IN THE NEXT





Continue Reading

You'll Also Like

11.2K 1.4K 43
Daniel (Zhou Keyu) seorang bintang entertainment terkenal terjebak dalam kasus tabrak lari yang dibuat oleh rivalnya terpaksa bersembunyi untuk mered...
233K 26.3K 23
#12 in pelangi (08/05/20) #2 in homo (26/03/21) "loving you it's hurt me, but lose you not fix me." . . . . . pria bertubuh jangkung itu menghembuska...
1.4M 114K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
4.1M 30.7K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!