Aji dan Semestanya

By HuangNami

9.6K 1.3K 276

Kalian pasti sering mendengar mengenai "kisah cinta yang berawal dari rasa benci menjadi rasa cinta, yang di... More

PENGENALAN KARAKTER + PROLOG
01 {DAY 1}
02 {DAY 2}
03 {DAY 3}
04 {DAY 4}
05 {DAY 5}
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 END

12

177 30 2
By HuangNami

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 12 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

#eventmenulis
#50bersamamu
#moonseedpublisher
#ClueDay12
#Day12
#Balada

Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang berupa nyanyian (dinyanyikan), kadang-kadang berupa dialog.

Liat series bl di hari Ahad
Happy Reading My Readers Wattpad (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Masih dengan Nisfya, Lintang, dan Devan yang sedang memperhatikan Noval dan Aji bercanda gurau di area parkir kampus. Nisfya dengan helaan napas panjang dan Lintang dengan raut wajah kecewa begitu pula dengan Devan.

"Gimana ini? Gue udah bilang ke Noval buat anter dia periksa ke psikiater tapi, gue tau dia punya trauma dan dia takut kalo gue bawa ke psikiater." Lirih Nisfya menatap sendu ke arah Noval dari sisi lain.

"Kak Nisfya aja bingung, apalagi aku sama Devan. Ingin hati ajak Noval ke psikiater yang kebetulan dia adalah kakak kandung Lintang tapi, Lintang juga ngga mau trauma Noval balik lagi sebelum diobatin." Ujar Lintang dengan wajah sayunya.

Tanpa mereka bertiga sadari, Noval dan Aji sudah pergi meninggalkan area parkir kampus. Nisfya, Lintang, dan Devan, mereka kembali lagi ke kelas masing-masing. Kembali memfokuskan diri sendiri untuk materi pelajaran yang wajib ditangkap.

"Bisa ga sih santai aja nyetirnya? Gue kaget anjir." Ketus Noval sambil memukul bahu kanan keras milik Aji.

"Ya sorry, lagian lu ga waspada." Jawab Aji seadanya.

"Asem ya nih anak. Bukannya minta maaf malah nyela kesalahan," omel Noval sepanjang perjalanan.

"Dih. Ia deh iya. Gue minta maaf, sorry, dah ya gue lanjut jalan. Pegangan yang kuat." Tutur Aji seketika melajukan motornya sampai-sampai Noval secara reflek memeluk pinggang kokoh Aji.

Tak butuh lama karena perjalanan yang sengaja disingkat, kini mereka berdua Aji dan Noval sudah sampai di depan Cafe Ice Cream Sweets yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari arah kampus.

Setelah memarkirkan motor, mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam kafe masih dengan tautan tangan kecil yang berhasil membuat pengunjung perempuan di sana bersorak histeris.

"Mereka gila ya? Perasaan kita masuk mereka udah kek reog Ponorogo liat," seru Noval merasa heran.

"Mungkin, iya. Atau emang kita cakep aja kali yak? Makanya pada teriak-teriak ga jelas kek gitu," sahut Aji menimpali ucapan Noval.

"Au deh, biarin. Toh yang gila mereka bukan kita, ya kan?" Seru Noval sekali lagi dengan kepala yang digeleng-gelengkan.

"Hm, dah kita cari tempat duduk dulu."

"Eum."

Menunggu lima menit, makanan manis yang dipesan pun datang menghampiri meja mereka berdua.

"Kan, bener kata gue. Dari aroma cemilan trus tekstur dan warna es krimnya keliatan perfect banget ga sih? Yuk cobain," ujar Noval menatap penuh binar pada sajian manis di depannya.

"Waw, perfect. Gila sih, dari mana lu tau kalo prodak di sini enak trus gue perhatiin kayaknya laris manis deh, ya ga sih?" Ujar Aji setelah mencoba beberapa suap es krimnya.

"Bener kan apa gue bilang. Hehe, sebenarnya tuh gue tau nih tempat dari gosip anak-anak penyuka kuliner di kelas gue. Karna yang dibahas tentang es krim otomatis gue langsung searching letak nih kafe trus ya ... dan jadilah pelanggan di sini." Jawab Noval atas pertanyaan Aji.

"Oh, gitu. Btw, siapa nih yang bayar semua ini? Jangan bilang gue," seru Aji masih dengan memakan es krimnya begitu pula dengan Noval yang sibuk mengunyah cemilan manis favoritnya.

"Mwehehehe, woya jelas. Jelas bukan gue, ehe." Seru Noval dengan cengiran khasnya.

"Untung gue bawa duit, kalo ga kita denda pake cuci piring njir." Ujar Aji menimpali cengiran Noval.

"Hehe, sorry. Gue gada duit. Eh? Maksudnya dompet gue ketinggalan di kamar tidur, hehe."

"Iya deh iya gue percaya ama lu."

Segera menghabiskan makanan mereka, setelah membayar pesanan, Aji dan Noval sudah dalam perjalanan kembali ke kampus. Di tengah-tengah perjalanan tanpa disangka rintik air hujan turun secara perlahan, namun tak pasti.

Tak ingin baju yang dikenakan basah kuyup nantinya tanpa babibu, Aji mengegas penuh laju motornya guna cepat sampai di area kampus.

Sampai di sinilah mereka, di ruang loker mahasiswa. Aji dan Noval mengeringkan baju atasan dan rambut mereka dengan handuk kecil masing-masing. Sedikit basah karena di depan pekarangan kampus hujan semakin deras tapi, tidak sampai membuat mereka basah kuyup.

"Kenapa tadi kaga pulang langsung, bego?!"

"Lha iya ya."

Noval menggerutu. Kenapa Aji sangat bodoh? Sekarang mereka berdua terjebak hujan di kawasan kampus dengan kondisi basah kuyup dan kedinginan. Memeluk dirinya sendiri dengan erat, berharap rasa dingin sedikit berkurang. Namun tetap saja, dirinya masih kedinginan hingga, Aji? Mendekat padanya dan memeluknya dari samping.

"Kalo dingin gini, ada baiknya pelukan biar ga ada yang hipotermia." Noval mengangguk kikuk lalu menunduk. Mencoba menutupi pipi nya yang mungkin kini merona.

"Val, lu tau ga? Gw tuh sukaaaaa banget nulis Balada."

"Waduh, ternyata temen gue penyair ternyata... Btw, Balada yang lu bikin tuh tentang apa?" tanya Noval dengan wajah yang masih menunduk. Sedikit malu memandang wajah tampan serta tubuh sempurna milik Aji.

"Biasanya tentang cinta, kalo ga ya tentang seseorang yang gue suka..." jawab Aji. Pria tampan itu memandang ke atas seperti seseorang yang sedang berkhayal.

"Ohhh, lu ada yang lagi lu sukain ya?" tanya Noval lagi dengan nada lirih.

"Iya, dia semesta gue... Orang yang paling gue harepin buat jadi masa depan gue.. orang yang berhasil naklukin hati gue."

"Enak ya, gue iri sama orang yang lagi lu sukain itu... Gue ga pernah punya pacar yang segini cinta nya sama gue."

'justru gue suka sama Lu anjirr!!!'

"Heh, sekali-kali main ujan-ujanan yuk, dah lama ga ujan-ujanan nihhh." ajak Noval. Mengalihkan pembicaraan sendu tadi.

"Ga ah, lu aja, gue liatin dari sini." tolak Aji sambil menyenderkan punggungnya ke tembok di belakangnya dan memejamkan matanya.

"Okee, gue main ujan dulu ya." Aji mengangguk 'meng-iyakan' permintaan Noval. Sedangkan dirinya duduk sembari memejamkan mata dan sesekali melihat ke arah lapangan.

Aji sedikit tersenyum melihat senyum Noval yang begitu lebar. Kaus putih yang tadinya dilepas kembali terpakai dan terguyur hujan di lapangan kampus.

'gue masih bingung, kadang gue ragu sama hati gue yang jatuh cinta sama lu, kadang gue takut buat suka sama lu, kadang gue ngerasa aneh bisa suka sama lu... Noval Aditya, lu punya kekuatan ya? Bisa bikin gue tertarik gini sama lu..' batin Aji. Ia memikirkan semua konsekuensi yang akan ia terima apabila menjalin hubungan dengan sesama jenis.

"NOVALL!!!" teriak Aji, memanggil Noval.

Yang dipanggil langsung menuju ke Aji. Badannya sudah sepenuhnya basah namun wajahnya dihiasi senyum cantik tanda puas bisa bermain hujan.

"Apa?" tanya Noval dengan senyum yang tak luntur di wajahnya.

"Mau tau ga, siapa orang yang selalu gue masukin kedalam Balada yang gue bikin?" tanya Aji. Noval menggeleng. Oh ayolah, dia tidak ingin merasakan sakit hati lebih cepat sialan.


"Lu. Gue selalu bikin puisi dan sebagainya yang memiliki sajak indah, dengan Lu didalamnya."

Noval terdiam. Dapat terlihat senyumnya perlahan memudar. Digantikan raut bingung seakan tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Aji.

"HAH?!"

***

TO BE CONTINUE

Eit eit eit... Dah jadi semesta aja nihhh
Yuk, terus kawal kapal ini biar berlayar kaya Titanic!!

Jaga kesehatan kalian yaa!!

Yahh, pokoknya ttp semangat buat kalian semua yaa, buat yang baru lulus SMA, semangat yaa, habis ini info loker ga nih? Wkwk

Bye bye ~~~

See you in the next chapter (⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)



Continue Reading

You'll Also Like

531 54 5
Tentang Wira sang bad boy dan ketua geng motor dari SMA swasta dan Ervan badboy dari SMA negri. Kehidupan mereka yang jauh berbeda tiba-tiba saja dip...
1.4K 123 18
Cerita di mana seorang (name) yg bobrok, minus akhlak, polos, tapi rada manja. Mendapatkan seorang Megumi si kalem kalem sesad sesaat.... Hhe ga jan...
1M 149K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
3.7M 40.1K 32
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...