Aji dan Semestanya

By HuangNami

10.9K 1.4K 276

Kalian pasti sering mendengar mengenai "kisah cinta yang berawal dari rasa benci menjadi rasa cinta, yang di... More

PENGENALAN KARAKTER + PROLOG
01 {DAY 1}
02 {DAY 2}
03 {DAY 3}
04 {DAY 4}
05 {DAY 5}
06
07
08
09
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 END

11

200 35 0
By HuangNami

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 11 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

#eventmenulis
#50bersamamu
Day11 clue
#Sabitah

Sabitah adalah bintang yang dari Bumi, posisinya tampak tetap, tidak bergerak.

Ini merupakan bintang penunjuk arah bagi nelayan.
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Noval dan Aji berangkat bersama ke kampus. Mereka berboncengan menggunakan motor Aji. Melaju dengan cukup santai sembari mengobrol tentang hal-hal di luar nalar yang hanya bisa mereka berdua pahami. Noval menyenderkan kepalanya pada baju kiri Noval. Mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir tipis Aji. Menatap dalam diam wajah Aji dari kaca spion.

"Ji." panggil Noval. Aji menjawab dengan deheman yang cukup keras.

"Lu tau Sabitah ngga?" tanya Noval. Yang ditanyai terlihat sedang berpikir.

"Ngga tau, emang apaan?"

"Cari dulu, ntar gue kasih tau..  jam maksimal, jam 11 malem udah harus bisa dijawab dan ga boleh liat internet." Aji mengangguk lalu sedikit mempercepat laju motornya karna keadaan jalan cukup lenggang pada hari in.

"Iya-Iya." Noval tersenyum dan kembali menyender di bahu lebar Aji yang cukup keras.

Mereka akhirnya sampai di kampus. Berjalan bersama menuju fakultas masing-masing. Noval berbelok menuju kantin karna memang jam kuliah nya adalah siang tapi Aji memaksanya bangun pagi

"Val." Noval tersentak saat tiba-tiba Nisfya memanggil namanya dengan cukup pelan.

Menengok ke belakang dan melihat Nisfya sedang menatapnya dengan tatapan sendu. Oh ayolah, Noval paling benci tatapan itu. Karena dirinya akan merasa menjadi orang yang paling bersalah hingga mendapat tatapan sendu seperti itu.

"Val, maafin gue ya, gue lupa, lupa lu ada trauma .... Gue lupa, maaf yaa..." Nisfya kini memeluk Noval dengan erat. Seolah seperti tidak bertemu untuk waktu yang lama.

Noval hanya diam. Bahkan tangannya tidak membalas pelukan erat kakak sepupunya. Diam. Mencoba mengerti hal yang sedang terjadi padanya.

"K-kok ga bales peluk?" tanya Nisfya. Noval, yang di tanyai bingung. Masih bingung dengan semua ini.

"Val, gue tau lu marah sama gue, tapi gue marahin lu, karna lu juga salah. Lu ngelanggar norma aturan yang berlaku di Indonesia. Ntah itu yang tertulis maupun dalam bentuk sosial media.

"G-Gue ga marah kok, cuma kaget aja... Lu tiba-tiba kek gini... Gue sadar kok gue yang salah. Suka sama sejenis itu ga normal. Emang, termasuk dalam hal-hal itu. BODOH."

"B-Bukan gitu, lu ga bodoh... Lu bisa kok sembuh, mau ya? Gue yang anter ke psikiater besok."

Noval takut. Membawanya ke psikiater malah akan membuatnya selalu teringat dengan trauma-trauma masa kecilnya yang masih sulit dihilangkan.

"Psikiater?" Lirih Noval sembari menunduk.

"Iya, lu pasti bisa sembuh terus suka cewe lagi. Soalnya kebetulan, ada temen gue, kakel lu sih berarti, nah mereka tuh pada suka sama lu. Gimana?"

Lagi dan lagi. Noval tak dapat melawan. Tahta tertinggi dalam hidupnya adalah ibu, setelah itu tuhan, dan yang paling terakhir adalah Nisfya.

"Gue anggep itu sebagai iya, dah ya gue mau ke ayang dulu."

Nisfya melenggang pergi. Noval melanjutkan acara makan kebab ny sembari. Memakan dengan tenang sembari meminum ice lemon favoritnya. Membuka ponselnya dan mencari film yang bisa menemaninya memakan makanan di restoran kecil.

***

Aji, Pasha dan Reyhan kini memulai menulis tugas kelompok yang belum. Mereka dengan santai mengandalkan Aji dengan Reyhan dan

"Apa sihhh, jangan ngeliatin gue Mulu anjir, malu juga nih lama-lama.," ujar Aji. dengan nada yang diimut-imutkan. Yang mendengar hanya bisa memasang wajah muntah.

Weh, kalian tau Sabitah ga?" tanya seorang wanita dengan jaket ungu dan sepatu

"Apaan tuh? Baru denger gue Cok."

"Katanya sih itu bahasa indo. Tapi yang lebih valid lagi itu KBBI."

"Katanya, Sabitah artinya kek bintang yang menunjukkan jalan pada nelayan..." ujar Pasha. Dirinya memang menguasai tentang bahasa Indonesia.

"Owhh, oke deh, thanks yaaa!! Gue bakal traktir lu nanti di kantin."

"Weessss siap!"

Reyhan mempoutkan bibirnya kesal. Ah, dia terlalu bodoh dalam hal sastra. Ah, dia terlalu bodoh dalam hal sastra. Dua teman di sampingnya pun merasa geli lalu menjitak  kening Reyhan dengan Pasha yang mengomel.

"Jijik anjir. Bisa ga, gausa pake komuk kek gitu. Kek jamet lu tong." Ujar Pasha sambil melanjutkan tulisannya.

"Sewot amat sih lu. Gue tuh cuma sedih karna gue agak lemot di bahasa Indonesia, huhu." Sahut Reyhan dengan wajah memelas yang semakin membuat kedua temannya ingin sekali menampar wajah itu.

"Bisa ga, gausah bikin wajah kek gitu. Jijik gue," ujar Aji menimpali omongan Pasha.

"Kalian ya, sewot amat, au deh, bomat." Ujar Reyhan lalu melanjutkan tugas mencatatnya.

"Untung ku temen kita tong, kalo kagak gue jamin lu udah renang di Pasifik." Seru Pasha menimpanya ucapan Reyhan.

"Dih, lu aja sono. Napa bawa-bawa gue. Au deh, penting nih tugas selesai, biar cepet makan, bunyi terus nih perut, asem emang."

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat kampus. Mereka bertiga pun segera membereskan buku-buku catatan, kamus, dan alat tulis mereka masing-masing. Lalu bergegas keluar kelas untuk menuju area kantin kampus.

Sesampainya di kantin, mereka bertiga pun langsung memesan makanan dan minuman. Setelah memesan, mereka bertiga pun duduk di meja kantin sambil menunggu pesanan datang.

"Gue liat-liat lu deket ama anak fakultas inggris deh. Bener g sih?" Tanya Pasha tiba-tiba disela acara makannya.

"Tau dari mana lu?"

"Yaaa, gue nebak aja. Wajah lu ga perlu gitu juga njjr." Seru Pasha saat Aji merespon dengan wajah serius.

" Lu deket ama anak kelas Inggris? Waw, impresif bro." Ujar Reyhan menyahuti.

"Trus kalo iya, kenapa?"

"Ya ga apa sih, kita kan cuma nanya," Ujar Pasha lalu ditanggapi oleh anggukan kepala si Reyhan.

"Hm,"

Dan jam istirahat pun usai. Jam istirahat pun berganti jam kelas. Aji berpamitan dengan 2 teman barunya itu dan menghampiri Noval yang tengah merenung di taman kampus.

"Val!" Aji mengagetkan Noval. Membuat pemuda fakultas Inggris itu mengelus dadanya sabar.

"Kebiasaan banget suka ngagetin gitu."

"Hehe, gue terlalu seneng aja tadi.. oh ya, gue dah tau artinya."

"Cepet amat. Ga liat google kan?"

"Kagak lah... Artinya tuh, bintang penunjuk jalan bagi nelayan kan?"

"Yaa bisa kek gitu..."

Aji mendudukan dirinya menyamping. Berhadapan dengan Noval yang terlihat sedang berpikir?

"Kenapa?" tanya Aji pada Noval yang terlihat bingung.

"Ga papa, lagi bingung mau ngasih hadiah apa ya...."

"Jalan-jalan? Gimana? Gue mau jalan sama lu."

"Boleh. LETSSS GOOOO!!!!"

Mereka berdua pergi. kelas Noval di batalkan karna dosen tidak masuk hari ini. Bergandengan tangan dan tautannya di ayunkan dengan kencang. Dari jauh, Nisfya, Lintang dan Devan melihatnya. Menatap sahabat kecil mereka yang terlihat bahagia bersama dengan pemuda bernama Aji Mahendra.

"Keknya dia yang disukain sama Noval."

"Mungkin."/"mungkin."

***

TO BE CONTINUE

Eit eit eit... Dah jadi semesta aja nihhh
Yuk, terus kawal kapal ini biar berlayar kaya Titanic!!

Jaga kesehatan kalian yaa!!

Yahh, pokoknya ttp semangat buat kalian semua yaa, buat yang baru lulus SMA, semangat yaa, habis ini info loker ga nih? Wkwk

Bye bye ~~~

See you in the next chapter (⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)










Continue Reading

You'll Also Like

Destiny By omlet

Teen Fiction

4.3K 400 32
Tentang sebuah perasaan yang menolak pergi , walau tidak tau akhir nya dia akan balik mencintai atau membenci. Warning!⚠️ Ini lapak BL fujo dan fudan...
2.4M 106K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
1.4M 113K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
3.5M 251K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...