Regret ( Terbit)

By flo3025

95.7K 7.5K 1.4K

|part masih lengkap| Juara ke-2 event menulis bersama moon seed ... Mencintai seseorang yang sama sekali tida... More

00
part 1 (day 1)
part 2 (day 2)
part 3 [day 3]
part 4 [day 4]
part 5 [day 5]
part 6 [day 6]
part 7 [day 7]
part 8 [day 8]
part 10 [day 10]
part 11 [day 11]
part 12 [day 12]
part 13 (day 13)
part 14 (day 14)
part 15 (day 15)
part 16 [day 16]
part 17 [day 17]
part 18 (day 18)
part 19 (day 19)
part 20 (day 20)
part 21 (day 21)
part 22 (day 22)
part 23 (day 23)
part 24 (day 24)
part 25 (day 25)
part 26 (day 26)
part 27 (day 27)
part 28 (day 28)
part 29 (day 29)
part 30 (day 30)
part 31 (day 31)
part 32 (day 32)
part 33 (day 33
part 34 (day 34)
part 35 (day 35)
part 36 (day 36)
part 37 (day 37)
part 38 (day 38)
part 39 (day 39)
part 40 (day 40)
part 41 (day 41)
part 42 (day 42)
part 43 (day 43)
part 44 (day 44)
part 45 (day 45)
part 46 (day 46)
part 47 (day 47)
part 48 (day 48)
part 49 (day 49)
Part 50 (day 50)

part 9 [day 9]

1.6K 160 40
By flo3025

Chris menatap langit kamar, ia menghembuskan napas berat.

Leo masih saja tidur, seakan mimpi yang tengah ia selam sangat indah dibanding kenyataan. Chris tenggelam dalam lamunannya, mengingat saat ia hanya duduk diam dirumah pada malam tadi.

Semalam ia memikirkan semua perkataan dari Luna, jujur saja ucapan Luna mengenai Leo yang tengah bersama seorang gadis ditaman membuatnya tak bisa tidur. Ia percaya pada Leo bahkan sangat mempercayai kekasihnya ini.

Dalam sebuah hubungan suatu kepercayaan adalah kunci keharmonisan dan kenyamanan, Chris sangat tahu tentang hal itu, namun semakin ia berpikir semakin rasa yang mengganjal dalam hatinya membungbung tinggi.

Chris mengetuk pintu kamar Wasy beberapa kali sebelum pintu itu terbuka menampilkan Wasy yang masih terjaga sama seperti dirinya sekarang.

"Aku ingin bicara sebentar," ujar Chris.

"Tentu Tuan." Wasy menutup pintu kamarnya, ia mengikuti langkah Chris yang membawanya ke tepian kolam renang.

Chris menghembuskan napas.

"Apa kau tahu kalau kedua orang tuaku mencari informasi tentang Leo?" tanya Chris tatapannya masih seperti biasa tegas namun terasa teduh.

"Tuan besar memang meminta saya untuk mencari informasi mengenai kekasih Anda Tuan, namun saya menolaknya, sepertinya ia menyuruh orang lain," tutur Wasy yang di angguki Chris.

"Apa saat ini ada sesuatu yang mengganggu Anda?" sambung Wasy saat tak mendengar tanggapan apapun dari Tuan mudanya itu.

"Saat ini aku tengah risau, telepon dariku sama sekali tak ada yang tersambung," ujar Chris.

"Apa perlu saya mencari informasi dimana dia sekarang?"

"Tentu saja, ini alasan mengapa aku mengajakmu bicara, tolong antar aku untuk menemuinya."

Alhasil keduanya pergi tanpa sepengetahuan Luna ataupun Mahardika, Chris sosok yang sangat mutlak dalam hal mengambil keputusan.

Chris mendatangi rumah sang kekasih, namun nihil kekasihnya tak ada dirumah. Chris semakin dilanda rasa gundah, ia mendatangi rumah orang yang sering bersama Leo, bahkan Chris tak peduli jika harus mendatanginya satu-satu.

Namun semua itu tak berarti sampai pada akhirnya ia menemukan jawaban pasti dari Zamni, bahwa Leo tengah di bar, rasanya Chris akan mati berdiri saat mendengarnya. Ini sudah larut namun si manis miliknya tengah berkeliaran sendiri tanpa ditemani.

Sesuai alamat yang Zamni berikan, Wasy membawa kecepatan mobil lumayan tinggi, semua tentu perintah Chris. Chris sama sekali tak bisa tenang saat mobil yang ia tumpangi berhenti dipakiran.

Dengan langkah lebar Chris memasuki tempat hina itu, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok si manis.

Chris mual dengan orang-orang yang tengah asik meliuk-liukkan tubuhnya, sangat murah dan menjijikan. Ia membuka setiap room bar, begitupun Wasy ia ikut mencari Leo bahkan ia tak peduli saat sebagian orang menggerutu karena perbuatannya dengan sang Tuan muda.

Jantungnya terpacu dengan cepat, saat Leo kekasih Tuannya tengah terkapar tak berdaya diatas ranjang, mulutnya menganga tak percaya dengan hal ini, ia menggulir matanya menatap Tuannya yang sama terkejut seperti dirinya.

Guratan kemarahan, kecewa, dan juga kesal bercampur dalam ekspresi gelap yang Chris tunjukan, dominan itu menghampiri kekasihnya dengan cepat. Chris menarik Leo ke dalam pelukannya, ini sakit keadaan Leo yang menyedihkan membuatnya terjatuh ke dasar jurang yang menyesakan.

"Eunghh ... "

Lamunan Chris buyar saat mendengar lenguhan dan merasakan pergerakan kecil dari Leo.

"Kau sudah bangun?" Chris bertanya saat ia bahkan sudah tahu jika kedua mata itu terbuka.

Leo meringis, tubuhnya terasa sakit apalagi bagian bawah nya yang terasa perih dan ngilu secara bersamaan. Ia masih mengumpulkan nyawa dan kesadarannya, rasa ngantuk karena lelah itu membuatnya bangun setelah merasakan sesak karena pelukan.

Untuk seperkian menit Leo masih belum menyadari semuanya sebelum ia melirik Chris di sampingnya, matanya membola saat kilasan kejadian semalam berputar secara tiba-tiba di kepalanya yang terasa pening.

"Kau ... "

"Maafkan aku, aku benar-benar bajingan yang tak bisa menahan diri," sela Chris, ia tak ingin mendengar kelanjutan ucapan Leo.

Napas Leo memburu, ia mendudukan tubuhnya bahkan menepis bantuan Chris yang memegang lengannya.

"Bajingan tak tahu diri, bagaimana bisa kau menyentuhku di saat aku dalam kedaan mabuk!" ujar Leo suaranya meninggi, matanya berkilat penuh kebencian bahkan ia sudah tak peduli dengan rasa sakit di bokongnya.

Chris menelan ludahnya, tangannya meremas selimut, mata indah itu berair sirat akan rasa sakit yang tengah ia rasakan.

"Kumohon maafkan aku Leo, ak-aku ... "

Plak

Rasa panas menjalar dipipi kiri Chris, sebelum ucapannya selesai tamparan itu menghentikannya. Tak apa ia tak akan marah, jika dengan menampar dirinya rasa sakit hati Leo akan sedikit mengurang, ia rela bahkan jika si manis memukuli dirinya sampai habis.

"Bagaimana bisa ... kau melakukan ini padaku ... " Leo terisak, ia merasakan sakit yang teramat dalam hatinya, kemarin ia berencana mengakhiri hubungan palsu ini, namun dengan ringannya bajingan dihadapannya mengacau dan meminta maaf.

Chris menggigit bibir dalamnya, ia juga merasa sakit saat melihat wajah kacau Leo, untuk pertama kalinya Leo menangis pilu dihadapannya, rasanya sangat menyakitkan seakan-akan begitu banyak jarum yang menghantam dirinya sekarang.

Chris menarik Leo ke dalam pelukannya, namun sang empu berontak bahkan ia memukul telak sang dominan membuatnya meringis.

"Maaf," gumam Chris, ia tak berhenti mengatakan maaf. Ia mengutuk dirinya yang ceroboh tak bisa menjaga kekasihnya, orang yang paling berharga didalam hidup nya.

"AKU MEMBENCIMU!"

Chris menggeleng ribut, ia tak bisa jika cintanya justru membencinya. Chris meraih tangan Leo untuk ia genggam, tak peduli dengan teriakan Leo.

"Lepaskan tanganku sialan! aku muak melihat wajahmu," sentak Leo ia menarik tangannya kasar, membuat Chris menatapnya putus asa.

Leo berdiri, ia memunguti bajunya tak peduli dengan cara berjalannya yang tertatih. Chris dengan sigap membantu Leo berjalan, walaupun makian dan tolakan yang ia terima, Chris tetap tak mau membiarkan Leo kesusahan berjalan.

Leo hanya diam, ia lelah hanya untuk sekedar menolak Chris.  Ia tak menolak saat Chris menggendongnya, lalu membawanya ke parkiran.

"Aku akan mengantarmu pulang." Chris mendudukan Leo dikursi mobil dengan lembut, seakan saat ini yang ia bawa selapis kaca yang jika tersenggol sedikit saja akan pecah.

Keduanya duduk berdampingan, hening dan sepi suasana yang terasa di dalam mobil, bahkan Wasy tak banyak bicara, ia menyetir tanpa melihat kaca mobil yang mengarah ke kursi penumpang.

Isak tangis Leo menjadi melodi yang menyayat hati, submisif itu hancur saat harga dirinya di renggut oleh kekasih yang selalu ia anggap polos dan lembut. Dalam hubungan ini hanya ada kepalsuan, sangat sesak rasanya ketika ia tahu Chris melecehkannya, mungkin jika ia mencintai Chris ia akan biasa saja namun nyatanya semuanya hanya permainan yang ia mainkan, dan sekarang ia sangat menyesali semuanya.

"Le, tolong berhenti menangis. Aku tak mau jika sampai kau demam," ujar Chris.

Leo menatap Chris sengit, melempar tatapan penuh kebencian itu. "Demam?" Ia terkekeh, ucapan Chris terdengar seperti lelucon bodoh, "di sini lebih sakit, dibanding demam yang kau takutkan," lanjutnya.

"Aku percaya padamu, nyatanya kau hanya seonggok bajingan bau sampah seperti kebanyakan dominan diluar sana," ucap Leo, tepat mengenai sisi hati Chris yang sakit.

Chris juga kecewa saat Leo di lecehkan, andai Leo tak pergi ke bar mungkin ini semua tak akan terjadi, namun ia mengesampingkan rasa itu. Ia lebih mengkhawatirkan perasaan kecewa dan sakit hati Leo, Chris harus bisa menjadi peran dominan cabul yang merenggut harga diri sang kekasih agar rasa sakit sang kekasih tak begitu dalam.

Sedangkan Wasy hanya bisa tersenyum getir medengar setiap tutur kata Leo yang sangat tajam, ia selalu bertanya-tanya mengapa Tuan mudanya sangat berhati sabar dan Derana, ini semua bukan salahnya namun mengapa hati itu sangat luas dan berhati bak malaikat.

Seakan Chris menerima nasib dengan Derana saat kekasihnya melimpahkan semua kesalahan orang lain padanya, Chris menyerahkan segalanya pada takdir dan akan menjalani sesuai alur yang sudah ditentukan takdir.

Ia akan menerima semua yang ditakdirkan untuknya walaupun harus menjadi seorang bajingan dimata kekasih yang sangat ia sayangi, rasanya sangat menyakitkan saat harus bisa menjadi seseorang yang paling jahat untuk orang yang sangat kita sayangi.

Chris tahu, bahkan sangat tahu jika cinta yang di dasari atas kebohongan pasti tak akan berjalan dengan baik, nanun jika ia memilih untuk jujur maka kekasih hatinya akan sangat terluka dan itu tak akan mungkin ia biarkan terjadi walaupun rasanya sekarang sangat menyakitkan.

"Aku tak akan pernah membiarkan kamu merasakan rasa sakit yang sekarang aku rasakan, walaupun untuk itu semua aku harus menjadi orang paling jahat di dunia ini bagi dirimu. Aku tak akan pernah membiarkan tatapan terluka dan tak berdaya itu terlihat lagi, cukup hari ini aku melihatnya."  Chris membatin ia menatap Leo sendu.

_______

day ke-9 mana suara kalian para doi ku?!



Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 36.8K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
335K 26.2K 57
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
3M 152K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
824K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...