Regret ( Terbit)

By flo3025

108K 7.9K 1.4K

|part masih lengkap| Juara ke-2 event menulis bersama moon seed ... Mencintai seseorang yang sama sekali tida... More

00
part 1 (day 1)
part 2 (day 2)
part 3 [day 3]
part 4 [day 4]
part 5 [day 5]
part 7 [day 7]
part 8 [day 8]
part 9 [day 9]
part 10 [day 10]
part 11 [day 11]
part 12 [day 12]
part 13 (day 13)
part 14 (day 14)
part 15 (day 15)
part 16 [day 16]
part 17 [day 17]
part 18 (day 18)
part 19 (day 19)
part 20 (day 20)
part 21 (day 21)
part 22 (day 22)
part 23 (day 23)
part 24 (day 24)
part 25 (day 25)
part 26 (day 26)
part 27 (day 27)
part 28 (day 28)
part 29 (day 29)
part 30 (day 30)
part 31 (day 31)
part 32 (day 32)
part 33 (day 33
part 34 (day 34)
part 35 (day 35)
part 36 (day 36)
part 37 (day 37)
part 38 (day 38)
part 39 (day 39)
part 40 (day 40)
part 41 (day 41)
part 42 (day 42)
part 43 (day 43)
part 44 (day 44)
part 45 (day 45)
part 46 (day 46)
part 47 (day 47)
part 48 (day 48)
part 49 (day 49)
Part 50 (day 50)

part 6 [day 6]

2.1K 173 24
By flo3025

Terdengar dengkuran halus, membuat Leo dapat bernapas lega ia melepas pelukan Chris, lalu mengambil ponselnya diatas nakas. Tangan lentiknya mulai mengetikan pesan lalu mengirimnya pada Dalfa, Leo tersenyum penuh puja menatap foto Dalfa.

Pujaan hatinya terlihat sangat sempurna paras cantik yang mampu membuat siapa saja jatuh hati termasuk dirinya sendiri, ia bahkan melupakan Chris yang sudah sangat jatuh akan pesona dan juga rasa cinta pura-pura yang ia berikan.

"Mengapa kamu sangat sempurna dan juga cantik, bahkan sampai membuatku jatuh berkali-kali?" gumam Leo ia terus menatap foto Dalfa yang baru saja gadis itu kirim padanya.

"Siapa yang cantik?" tanya Chris dengan suara serak miliknya berhasil membuat Leo terkejut.

Leo langsung mematikan ponselnya dengan tergesa, terkejut saat mendengar suara Chris, dalam hati ia merutuki Chris yang harus terbangun kembali.

"Ah itu, aku kan cantik. Barusan aku habis mengagumi diriku sendiri," ucap Leo langsung karena ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi sekarang, dari pada membuat Chris curiga walau sebenarnya ia geli saat mengatakannya.

Chris mendudukan dirinya sebelum menarik Leo ke dalam pelukannya, Leo hanya bisa pasrah atas perlakuannya. Leo menikmati kehangatan yang Chris berikan, selama ini ia belum pernah tidur satu ranjang dengan pria apalagi diberi pelukan erat, ia merasa risih namun ia menyukai nyamannya kehangatan tubuh Chris.

Chris menciumi wajah Leo, semakin hari ia semakin yakin dengan rasa sukanya, Karena terlalu lelah menjalani hari-hari yang sangat menyenangkan tadi siang membuat ia sampai tak sadar tidur lebih dulu dari Leo. Padahal ia sudah mewanti-wanti dirinya untuk menemani kekasihnya sebelum tidur tadi namun nyatanya ia malah tertidur lebih dulu.

"Kau memang sangat cantik, ah tidak kau tampan," ujar Chris dengan memberikan beberapa ciuman kecil disurai hitam milik Leo, membuat pemuda yang tengah berada di dalam pelukkan itu hanya diam menikmati semua yang akan Chris lakukan pada dirinya, karena ia sangat yakin Chris tak akan berbuat melebihi batasannya dengan melakukan hal yang lebih dari ini.

"Kau akan kemana besok?" tanya Chris mengajak Leo berbincang, membicarakan hal-hal untuk menemani Leo menjemput kantuknya, Chris sudah sangat mengantuk namun ia tak mungkin membiarkan Leo masih belum bisa tidur.

"Um?" Sahut Leo ia mendongak untuk bisa melihat Chris, ia terlalu larut dalam lamunannya sendiri sampai melupakan Chris.

Ia tak bisa menepis perasaan nyaman saat dipeluk Chris karena memang rasanya sangat nyaman sampai-sampai membuat ia tak bisa melepaskan pelukan ini saking nyamannya.

"Besok kamu akan pergi kemana?" tanya Chris mengulang pertanyaannya, membuat Leo tampak berpikir sebentar.

Beberapa saat kemudian Leo mulai kembali menatap kearah Chris saat mengingat ajakan temannya yang ingin mengajaknya bertemu besok, sekalian pergi untuk mencari pekerjaan yang cocok untuk mereka yang hanya lulusan sekolah kejuruan.

"Aku akan pergi mencari pekerjaan bersama teman ku," ujar Leo ia melepaskan pelukan Chris, ia merasa mengantuk saat ini, mana mungkin ia tidur menggunakan tangan kanan Chris sebagai bantal. Leo merubah posisi tubuhnya, ia telentang sedangkan Chris masih dengan posisi yang sama miring sambil melihat ciptaan manis Tuhan ini.

"Mau aku temani mencari pekerjaan besok?" tanya Chris ia sebenarnya tak mau jika Leo sampai bekerja itu akan membuat Leo kelelahan jika masalah uang Chris akan menyanggupi kebutuhan kekasihnya ini, namun jika ia melarang Leo mencari pekerjaan ia takut Leo merasa dikekang olehnya.

Leo menatap Chris dengan tatapan sayu karena ia benar-benar sudah mengantuk, demi apapun Leo merasa sangat mengantuk tapi Chris terus menerus mengajak nya berbicara.

"Tak usah. aku tak mau merepotkanmu lagipula mereka akan merasa aneh jika ada seseorang yang mencari pekerjaan namun diantar dengan mobil dan juga seoarang pangeran," ujar Leo, ia harus sedikit jual mahal sedikit, akan terlihat murahan jika ia terus menerima kebaikan Chris padanya.

Chris menganguk mengerti yang dikatakan Leo ada benarnya, akan terlihat konyol jika melamar kerja di antar mobil, ia tak mau memaksa kehendaknya pada Leo, ia harus benar-benar membuat Leo nyaman dan merasa di hargai.

"Baiklah, sekarang mari kita tidur lebih dulu. Besok aku akan mengantar kamu pulang bersama dengan Wasy." ucap Chris ia merasa bersalah mengajak Leo terus berbincang sedangkan sang kekasih bicara sambil menutup mata, kentara sekali jika Leo sudah mengantuk.

**

Chris mulai membuka kedua mata miliknya tatapan miliknya mengarah pada Leo yang masih tertidur dengan tenang, wajah damai kekasihnya itu saat tertidur terlihat sangat menggemaskan jika ia lihat seperti ini.

Andai saja mereka sudah cukup lama mempunyai hubungan mungkin Chris akan membawa Leo kehubungan yang lebih serius, mungkin ia akan mengajak Leo menikah. Dengan pelan Chris mengelus pipi Leo sehingga membuat sang empu langsung terusik sebelum membuka kedua matanya dengan pelan.

"Good morning, " sapa Chris ia memberikan ciuman singkat di bibir milik Leo, membuat Leo langsung tersenyum tipis saat mendapatkan perlakuan semanis ini saat bangun dari tidur.

"Pagi, aku ingin mandi dulu sebelum pulang," ucap Leo membuat Chris mendudukan dirinya begitupun Leo ia tak ingin terlambat untuk janji temu dengan temannya.

"Tapi aku malas untuk mandi." Leo dengan berani menduduki paha Chris, ia mengalungkan tangannya di tengkuk Chris lalu mencium bibir tebal sang dominan.

"Mandilah, aku akan menyuruh Wasy untuk menyiapkan air hangat, kau harus terlihat sempurna untuk melamar kerja." Chris membalas ciuman Leo sekilas namun Leo menarik tengkuknya menyatukan bibir keduanya kini mereka saling melumat membuat suasana dikamar menjadi panas.

"Eunghhh ... "

Leo melenguh nikmat saat Chris menyesap bibir bawahnya, bahkan tangan sang dominan mengelus pinggangnya. Keduanya seakan terhanyut dalam ciuman panas itu, membuat Leo membiarkan hal yang diperbuat Chris.

Kaos yang Leo pakai sudah Chris lepas, ia menyesap kedua puting yang mencuat membuat gairahnya semakin menaik, tubuh Leo sempurna tanpa cacat.

"Chrishh .. mhh ... "

Leo mendorong tubuh Chris ia tak ingin Chris berbuat lebih, ia memalingkan wajahnya menghindari ciuman Chris membuat sang dominan seakan sadar dari perbuatannya.

Napas keduanya memburu tersadar atas hal yang seharusnya tak terjadi, Leo turun dari pangkuan Chris.

"A-aku akan mandi." Leo segera pergi menuju kamar mandi, meninggalkan Chris yang masih tak bergeming, ia benar-benar terkejut dengan perbuatannya sendiri.

Sedangkan Leo menyandarkan tubuhnya dibalik pintu kamar mandi, ia merutuki dirinya yang diam saja saat Chris berbuat cabul pada tubuhnya. Bahkan napasnya belum kembali normal, hampir saja ia berbuat hal yang mungkin saja akan ia sesali seumur hidupnya.

"Le, aku minta maaf ... sungguh lain kali kau bisa memukulku jika itu terjadi, maafkan aku."

Terdengar suara Chris yang lembut mengalun dibalik pintu, Leo hanya diam tak menanggapi ucapan Chris ia bukan marah pada Chris namun ia marah pada dirinya sendiri yang hanya diam saat pria itu menjamah tubuhnya.

"Le ... kau tak apa?" tanya Chris, ia benar-benar khawatir dengan keadaan Leo saat ini kekasihnya pasti merasa sangat tak dihargai karena perbuatannya.

Leo masih tak menjawab ia enggan menyahuti setiap ucapan Chris, apa pria itu bodoh? sudah jelas ini bukan situasi yang baik untuk saling berbincang, Leo benar-benar merasa Chris selalu berlebihan dalam hal apapun.

Sampai beberapa menit Leo menghembuskan napasnya lega, sudah tak ada suara Chris diluar, Leo menatap dirinya dipantulan cermin. Ia merasa jijik dengan bibirnya yang sudah kotor itu, ia benar-benar tak menyukai dirinya sendiri.

"Kau menjijikan Le," gumam Leo, pandangannya datar menatap dirinya sendiri.

Sudah banyak topeng yang ia gunakan, jika topeng yang lainnya terbuka maka ia akan menggunakan topeng yang lainnya.

**

Setelah kejadian pagi tadi membuat Chris dan Leo sedikit canggung, bahkan yang biasanya Leo cerewet saat ini pemuda manis itu hanya diam menatap jalanan, bahkan Chris pun melakukan hal yang sama membuat Wasy yang tengah menyetir merasakan asmosfer yang sedikit menegangkan.

"Tuan kita sudah sampai." Wasy melirik kedua Tuannya memberitahunya.

Wasy membuka pintu mobil mempersilahkan keduanya, ia mengikuti Chris dari belakang Tuannya masih saja diam. Ia menghentikan langkahnya sedikit lebih jauh membiarkan Chris dan Leo berjalan beriringan, ia memeluk kucing peliharaan Tuannya yang sengaja dibawa, setelah mengantar Leo pulang ia dan Tuannya akan pergi ke taman untuk berjalan-jalan sebentar.

Tuannya itu seorang Ailurophile, ia sangat menyukai kucing bahkan tak segan-segan Tuannya selalu membawakan makanan untuk kucing yang berkeliaran ditaman. Bukan hanya Chris saja namun Tuan besarnya saja seorang Ailurophile sama seperti Chris.

"Ayo, kita pergi." Lamunannya buyar oleh Chris yang tiba-tiba saja sudah ada lagi di hadapannya.

Wasy mengangguk ia membukakan pintu mobil, seperti titah yang diberikan Chris ia membawa Tuanya ke taman kota.

Hanya butuh setengah jam ia sudah tiba ditaman, sehari-harinya ia akan menemani Chris berjalan-jalan, Chris bukan pria kuliahan atau pekerja kantoran ia hanya akan menghabiskan waktunya untuk melukis atau menulis novel.

Tuannya itu terkadang bercerita sering kali merasa tak percaya diri dengan pekerjaannya, ia bersyukur lahir dari keluarga yang mempunyai kekayaan lebih banyak sedikit dari orang lain, mungkin jika bukan karena orang tuanya ia hanyalah sosok pria tak berguna yang tak memiliki pekerjaan karena kebiasaannya hanyalah ini.





Bersambung..

Continue Reading

You'll Also Like

161K 10.2K 22
Akankah kisah tragis terulang kembali? °°° 'Hikayat cinta Sang Iblis', lanjutan dari cerita 'Di bawah naungan Sang Iblis' Cover by Pinterest and Me
498K 38.9K 17
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...
415K 9.7K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
481K 1K 15
🔞 kisah sx abang tiri dan adik tirinya