Aji dan Semestanya

De HuangNami

9.5K 1.3K 276

Kalian pasti sering mendengar mengenai "kisah cinta yang berawal dari rasa benci menjadi rasa cinta, yang di... Mai multe

PENGENALAN KARAKTER + PROLOG
01 {DAY 1}
02 {DAY 2}
04 {DAY 4}
05 {DAY 5}
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 END

03 {DAY 3}

389 52 0
De HuangNami

Hai Guys!!

Aji sama Noval dah sampe chapter 3 nihhh
Jangan Lupa, Vote, Komen, Follow and Share yaaa

#eventmenulis #50bersamamu #moonseedpublisher
#ClueDay3
#Pendar
#day3 clue
#Pendar

Merujuk pada cahaya seperti yang tampak pada lendir kelemayar atau pada permukaan laut pada malam hari dsb.

Happy Reading (⁠*⁠'⁠ω⁠`⁠*⁠)

⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Aji dan Noval duduk di sofa Panti. Mereka berdua sama-sama merasa canggung. Bingung ingin membicarakan apa. Sedangkan Nisfya sedang membantu Ibu Panti membuat makan siang. Agak telat memang, tapi itu karna harus menunggu beberapa anak Panti pulang sekolah.

"Eum, kita canggung banget ga si?" Noval memulai pembicaraan.

"Yaa, gue bingung mo ngomongin apa." ujar Aji menanggapi.

"Lu suka hal apa?" Tanya Noval. Mungkin jika mereka memiliki kesamaan dalam hal kesukaan, bisa saja keduanya mengobrol membicarakan hal itu.

"Gue suka hal-hal fiksi, ombak laut pas malem hari, sama ya kek semacam puisi gitulah."

"Kita samaan, Gue juga suka tiga hal itu, paling sering sih mikirin tentang alam semesta."

"Lah iya, gw juga, mana sampe cari-cari ke sumber-sumber di internet, buku dan lain-lain tentang rahasia alam semesta."

"Lu juga suka mikir ngga tentang kenapa Duyung sama Sirens itu beda? Padahal sama-sama manusia ikan,"

"Beda ga si? Kalo Sirens katanya jahat tapi kalo Duyung itu baik."

"Kenapa namanya beda ya? Manusia aja sama semua, yang jahat manusia, yang baik juga manusia,"

"Lah iya juga ya."

Mereka mengobrol seakan mereka adalah teman lama. Memiliki kesukaan yang sama benar-benar bisa menghilangkan kecanggungan diantara keduanya. Noval selalu memandang Aji dengan penuh. Tidak terlewatkan sedikitpun ekspresi yang dibuat oleh wajah tampan didepannya.

"Kita temenan nih?" Tanya Noval memastikan.

"Boleh." Aji tersenyum. Jarang sekali pria tampan ini tersenyum. Hanya beberapa hal yang bisa membuatnya tersenyum.

Mengobrol hingga tak terasa Nisfya dan
Ibu panti selesai memasak makan siang. Wanita cantik itu terdiam melihat adik sepupunya tengah mengobrol dengan seorang pemuda yang tidak dirinya kenal. Sedikit merasa senang juga karena Noval, yang biasanya tidak suka dengan orang baru, kini terlihat santai dan akrab di matanya. Nisfya tahu kalau pria itu orang baru karena semua teman Noval di kenalnya dengan baik.

"Waduh, siapa nih?" Nisfya datang dan langsung duduk di sebelah Noval. Memandang pria itu dengan tatapan memuja. Sepertinya pesona Aji berhasil membuat Nisfya yang di kenal tidak

"Aji."

"Nisfya."

"Ganteng banget, dah ada pacar belum?"

Aji hanya menggeleng. Sedikit tidak nyaman dengan wanita ini. Ia hanya melihat ke arah Noval seperti minta pertolongan.

'pliss selamatin gue dari ni cewe' batin Aji.

"Heh Kak, Lu bikin dia takut anjir... Jangan terlalu agresif lah." ujar Noval sambil menarik tangan Nisfya yang bertengger di pundak Aji.

"Hehe, Sorry ya bikin Lu ga nyaman, tenang gw ga suka Lu kok, cuma terpesona aja tadi... Abisnya Lu ganteng tau!" Aji hanya mengangguk. Masih canggung dengan wanita ini.

"Dah ah yuk makan, udah selesai semua tuh, hari ini menu nya makanan kesukaan Noval."

"Jangan bilang... Sup Jamur?!"/"Sup Jamur?!" Noval dan Aji berucap bersamaan lalu berpandangan dan berakhir tertawa bersama.

"Anjayy kita dah di takdirin bersama keknya.. haha."

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"Gabut banget sumpah!" Noval terus berguling-guling di kasurnya. Hari ini cukup seru karena bertemu dengan teman baru. Bahkan, memiliki kesukaan yang sama.

"Pengen ke Laut deh, tapi angin malem di laut ga bagus buat tubuh." bangun dari acara tidurannya, Noval berniat untuk mandi. Walaupun sudah sering dilarang oleh Bundanya untuk tidak mandi pada saat malam hari, dirinya tetap melakukan hal itu.

Disisi Lain, Aji tengah dalam perjalanan menuju Laut. Aji dan Noval sepertinya memiliki ikatan batin yang kuat. Mereka berdua sama-sama ingin pergi ke Laut malam ini.

Pergi ke Laut Santolo yang berlokasi di Kota Garut dengan Motor besarnya. Tak lupa membawa persediaan makanan dan Minuman.

"Disini Lautnya munculin Pendar ga sih?"

"Biasanya sih ada,"

Aji menoleh. Melihat ke arah orang yang tadi menjawabnya.

"Loh? Lu disini?" Orang itu, menunjuk Aji dengan wajah yang terlihat kaget.

"Kita keknya sama-sama pengen ke Laut ya? Mau liat Pendar juga?" ujar orang itu yang adalah Noval. Pria dengan wajah tampan namun sedikit manis itu melesat menggunakan motornya dan menggunakan jalan pintas agar bisa cepat sampai di Laut Santolo ini.

"Yaa, Gue denger disini pemandangan Pendar nya cukup bagus."

Mereka berdua duduk di bibir pantai. Menikmati keindahan pemandangan Lautan luas di malam hari.

"Lu cocok banget sama Gue."

Aji hanya diam. Tidak, bukannya malas bicara namun ia hanya akan mendengarkan celotehan Noval.

"Selama ini, Gue belum ketemu sama orang yang bisa ngertiin Gue. Yang mana Gue suka sama hal-hal yang mustahil, tapi pasti Orang-orang bakal mikir kalo Gue itu aneh,"

"Padahal kan kesukaan orang beda-beda ya."

"Tapi Gue ketemu sama Lu yang sama-sama suka Hal-hal tentang yang mustahil dan jarang banget orang suka"

Aji tersenyum. Lagi. Hari ini dirinya sudah banyak tersenyum. Suatu keajaiban untuk dunia, Seorang Aji Mahendra banyak tersenyum. Dan itu salah satunya karena Noval Aditya. Pria yang baru saja Aji kenal kemarin dan ternyata memiliki kesamaan dalam hal kesukaan.

"Makasih." ujar Aji tiba-tiba.

"Hm? Kenapa tiba-tiba bilang makasih?" Noval bingung dengan ucapan Aji.

"Ya gapapa, makasih aja."

"Dih aneh Lu."

Lagi. Mereka kembali memandangi satu sama lain. Saling menyelami netra orang didepannya.

"Mata Lu bagus." Aji kembali mengejutkan Noval.

"Bagus dari mana? Orang sama-sama item kan kek Elu?"

"Ngga, Mata Lu sedikit coklat."

"Hah? Apa iya? Gue ga tau."

Udara semakin dingin. Sudah satu jam mereka berdua disana. Memandangi ombak laut yang sedikit tenang dan tidak terlalu besar. Namun pantulan cahaya bintang dan bulan dilangit menjadikan permukaan laut terlihat lebih indah.

"Lu kesini pake apa?" tanya Aji. Ia berniat memberikan tumpangan untuk Noval. Barangkali teman barunya itu tidak menggunakan kendaraan.

"Pake motor. Kenapa? Mau ngasih tumpangan yaaa?"

"Iya, Gue kira Lu kesini di anter atau pake angkutan umum."

"Njink, mana ada angkot tujuan laut malem-malem gini"

"Iya deh, Lu mau pulang kapan? Gue mau pulang sekarang nih..jangan kemaleman. Ntar kecapean, Lu ga kuliah kah besok?"

"Sekarang juga. Bareng aja yuk."

Mereka berdua duduk di atas motor masing-masing. Noval memimpin dengan mengendarai motor di depan Aji. Tak Lama, Aji menyalip Noval dan begitupun sebaliknya. Pada akhirnya mereka berdua saling salip-menyalip di jalanan sepi yang lenggang itu. Penerangan jalan hanya menggunakan lampu dengan cahaya yang temaram. Namun, dengan cahaya Bulan, jalanan terlihat terang.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Jadwal Ospek Hari ini adalah Membekali mahasiswa baru pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dibutuhkan menjadi mahasiswa baru. Noval sedang bersama dengan Lintang dan Devan. Berkeliling sesuai arahan dari Kakak Tingkat mereka. Menuju Aula baru untuk mengikuti seminar tentang Kepemimpinan.

Masuk ke Aula baru, duduk di kursi paling belakang. Memasang penyuara telinga dan menyambungkan nya dengan ponsel menggunakan bluetooth. Noval sebenarnya malas mendengar ocehan sang pemateri tentang Kepemimpinan, Kejujuran, dan lainnya. Oh ayolah, itu sudah pernah dirinya pelajari bahkan saat kelas 10.

"Val, dengerin anjirr, tu Kating pada ngeliat ke Elu." ujar Lintang sambil menyenggol lengan Noval.

"Ah males." jawab Noval. Ia kembali menundukkan kepalanya. Berniat untuk tidur.

"Heh, Lu harus dengerin!" Nisfya, tiba-tiba datang dan langsung menarik telinga Noval. Sedangkan yang ditarik telinganya meringis kesakitan.

"Heh lepas anjirr! Sakit nihh!! Iya-Iya!! Gue dengerin!" mengusap telinganya yang memerah setelah ditarik oleh Nisfya.

"Haha, syukurin tuhh, paling ngga, kaya Gue nihh, ga dengerin tapi tetep hadep depan." ujar Lintang.

"Dih si Asyuu." Noval mencubit lengan Lintang. Yang dicubit langsung mengadu pada kekasihnya.

"Ayank! Liat nihh, Noval nakal!" Devan menggelengkan kepalanya. Sudah sering dirinya menjadi penengah keributan antara dua orang di sebelahnya ini.

"Udah, Kamu juga jangan gangguin Noval." Lintang bertambah kesal. Devan, kekasihnya, malah membela Noval.

"Dih! Kenapa ga bela Aku sih?! Dah ah, aku ngambek!"

"Astagaaaa"










⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

TO BE CONTINUE

Hai Hai???

Gimana nih Chapter 3???
Sorry ya baru Update, maklum, Authornya masih pada sekolah wkwk..

And sorry ya kalo sedikit... Kehabisan Ide nihhh....

Tetap semangat yaa semuanya, buat yang masih sekolah, sama kaya author, semangat yaa, buat yang udah lulus, selamat atas kelulusannya!!
Buat yang udah kerja, kaga kesehatan ya, cuaca ga nentu nihh, pagi hujan, siang sampe sore panas banget...

See you in the next chapter guysss!!!

Terima kasih untuk yang sudah Vote, Komentar dan Follow~~
Tetap ikuti terus cerita Aji sama Noval ya, kawal terus sampe mereka jadian wkwk

Bye Bye

Thank you for Reading!
(⁠*⁠'⁠ω⁠`⁠*⁠)














Continuă lectura

O să-ți placă și

714K 45.7K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
3.3M 26.1K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
Give Love De S

Dragoste

33.3K 4.5K 11
Crush? Ada kok... Cuman susah di gapai aja.
4.7K 433 64
hanya kisah ganendra aden pratama yang menjadi murid terbaik 3 tahun berturut-turut, tampan, anak dari keluarga yang bukan main. dijodohkan oleh ayah...