🍑>🍑

Bởi NunaaWidyyS07_

113K 8.4K 871

📍TOLONG BACA TERLEBIH DAHULU DESKRIPSINYA!📍 ✏menceritakan seorang pria manis nan cantik bernama Kim Sunoo... Xem Thêm

1>
2>
3>
4>
5>
6>
7>
8>
9>
10>
Cast♡
11>
12>
13>
14>
15>
16>
17>
18>
19>
20>
21>
22>
23>
24>
25>
26>⚠
27>
28>
29>
30>
31>
32>
34>
35>⚠⚠
36>

33>

1.6K 219 60
Bởi NunaaWidyyS07_

^Tidak trima komentar negatif! Boleh mengkritik tapi harus utamakan Sopan Santun!

Ini hanya cerita fiksi belaka hasil karangan sendiri^
Jikalau ada kekurangan tolong dimaafkan...
(Sekian trima salah satu member enhypen menjadi jodoh kita)
(Jangan lupa Share cerita ini ke sesama penyuka Sunoo Harem oky)
.
.
.

Walaupun ceritannya kurang seru, tapii TOLONG dibantu Votenya dan komennya disetiap Chap karna itu berguna bangett untuk penulis😳
(Happy Reading)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hai Sunoo~"

Spontan kepala Sunoo tidak lagi mendongak, ia terkejut namun kemudian menatap malas seseorang yang menyapanya tepat di depannya. Jungwon lah orangnya.

Terlihat penampilan Jungwon sedikit berbeda. Jungwon yang sekarang lebih tampan dengan tataan rambut yang manis, dengan pakaian rapih yang terkesan berkarisma. bahu lebar itu semakin gagah adanya. Sunoo sedikit terpesona oleh penampilan Jungwon. Namun dengan cepat ia menepisnya.

"Kau tak ingin menyapaku balik?" Jungwon berujar sedih dengan bibir sedikit melengkung kebawah. Pandangan Sunoo berubah kembali menjadi malas.

Sementara Dongpyo tengah kebingungan sambil menatap bolak-balik Sunoo dan Jungwon bergantian.

"Dia terlihat akrab denganmu" bisik Dongpyo pada Sunoo.

"Tidak, aku tak mengenalinya, ayo kita lanjut" sesegera mungkin Sunoo menghindar dari Jungwon dengan memutar balik arah. Tapi itu tidak sampai terjadi karna Jungwon lebih dulu menarik pergelangan Sunoo, membuat Sunoo terjengit kaget.

"Ingin pergi kemana hm? Jalan menutu istana bukan kearah sana. Ayo biar aku bantu kalian menunjukan jalan masuknya" ujar Jungwon tanpa beban. Dengan tangan masih menggenggam pergelangan Sunoo ia mulai berjalan memasuki kawasan kerajaan lebih dalam lagi. Sunoo hanya bisa menghelan nafas pasrah.

Sedangkan Dongpyo ikut terkejut dengan perlakuan Jungwon pada temannya tersebut. Ryujin tetap diam tak bersuara sedikit pun. Ryujin dan Dongpyo mengekori Jungwon dan Sunoo dari belakang. Walau Dongpyo terkesan menjaga jarak dengan Ryujin, karna menurutnya gadis itu sangat seram.

"Katanya tak mengenalnya" cibir Dongpyo dengan suara sangat kecil.

Saat tengah berjalan Jungwon membuka pembicaraan "kanapa kau datang terlambat?"

Sunoo menoleh pada Jungwon yang kini ikut menatapnya balik. Sunoo sedikit tak nyaman saat bertatapan dengan pria itu. Ia memilih mengalihkan pandangannya ke depan lagi. "Aku tak tahu..."

"Sepertinya tuan bodoh mu itu sengaja" ucap Jungwon dengan di akhiri kekehan halus. Tangan yang tadinya hanya menggenggam pergelangan kecil Sunoo beralih merangkul posesif bahu sempit itu. Membuat Sunoo terhenyak.

Sunoo ingin sekali meninju wajah rupawan Jungwon, tapi... sudahlah ia tak ingin keributan untuk saat ini. Sunoo berusaha melepas rangkulan Jungwon, terlepas memang namun dengan mudah Jungwon merangkul kembali pundaknya. Berkali-kali Sunoo terus melakukannya tapi Jungwon tetap gigih merangkulnya kembali. Sunoo mendengkus lucu, ia menyerah membiarkan Jungwon tetap merangkulnya.

Jungwon terkekeh lalu mengusak gemas surai belakang Sunoo karna terhalang bando. Sementara Dongpyo dan Ryujin menatap interaksi Sunoo dan Jungwon sulit di artikan.

Memakan waktu beberapa saat mereka saat ini sudah berada di depan pintu masuk istana Ous-ders yang berwarna emas nan megah luar biasa. Terlihat ada dua Plajurit berbaju besi dan berbadan besar tengah menghalangi jalan dengan tombak di silangkan seolah-olah melarang seseorang masuk sembarangan.

Dua Plajurit berbadan besar itu menaikan tombaknya saat melihat Jungwon. Mereka mempersilahkan Jungwon dan yang lainnya masuk.

Tapi sebelum itu Dongpyo lebih dulu menghentikannya.

"Tunggu! Aku dilarang yang mulia ku untuk mendahului memasuki kerajaan kalian sebelum Yang Mulia Heeseung datang" cegat Dongpyo menghentikan langkah.

"Baiklah jika begitu. Biar Sunoo saja yang masuk-"

Dengan cepat Sunoo menyela ucapan Jungwon "tidak! Aku... ikut Dongpyo dan Ryujin juga!"

"Begitukah?"

"Iya"

Sunoo melepaskan rangkulan Jungwon pada pundaknya dengan halus. Lalu menatap pemuda bermata kucing itu dengan binar.

"Sambil menunggu tuan Heeseung datang aku dan kedua teman ku ingin sekali menikmati beberapa jajanan di wilayah ini, bolehkah?" Sebenarnya ia tak sepenuhnya berbohong karna Sunoo ingin sekali mencicipi beberapa makanan di daerah asing ini.

"Hm... baiklah jika kau masih di sekitaran sini aku tak masalah"

Dengan segera Dongpyo menarik tangan Sunoo menjauh dari Jungwon. Ryujin mendengus kesal lalu menyusul keduanya.

"Kami pergi dulu!" Dongpyo berteriak setelah jarak mereka sudah lumayan jauh.

Jungwon merubah senyuman manisnya dengan seringai "dia semakin cantik saja..."

🍑🍑🍑

"Kalian ingin membeli sesuatu?" Tanya Dongpyo pada Ryujin dan Sunoo.

Mereka bertiga berada di kawasan yang tidak jauh dari Kerajaan Ous-ders. Tempat yang sangkat ramai dan hiruk piruk semua orang yang tengah menikmati beberapa jajanan dan sebagainya.

Ramai sekali! Mungkin karena hari ini adalah hari di angkatnya pemimpin baru di wilayah ini.

"Aku haus" ucap Ryujin singkat.

Sunoo seketika cemberut, wajah cerahnya kian kusut "aku lupa... aku tak membawa uang sepeserpun..."

"Aku juga" Ryujin menyaut.

Dongpyo menghelan nafas jengah, mungkin hanya dirinya sajalah yang membawa beberapa koin perak yang hanya cukup membeli minuman sahaja.

"Baiklah begini saja... kalian boleh memakai koin perak ku. Kita beli tiga minuman karna aku juga kebetulan haus"

Wajah Sunoo terangkat kembali. Senyum manisnya kian merekah kembali "wahh kau sungguh teman yang baik"

Dongpyo memutar bola matanya malas "ayo salah satu dari kalian antar aku membeli minumannya"

"Aah~ cuaca saat ini begitu panas, aku jadi tidak kuat berjalan" keluh Sunoo sengaja.

"Hei! Enak sekali kau. Sudah ku bela-belakan memakai koin ku, dan sekarang kau tak ingin mengantar ku huh!" Kesal Dongpyo.

"Ayolah Dongpyo~ aku tak sanggup lagi hanya seketar berdiri saja. Biarkan aku duduk di sana ya! Ya! Kumohon~"

Ingin sekali Dongpyo menceramahi Sunoo tapi ia urungkan saat melihat wajah Sunoo yang kian memerah karna kepanasan.

"Baiklah-baiklah aku mengalah. Kau duduk saja disana tunggu aku, jangan kemana-mana kau faham!"

Sunoo mengangguk riang. Ia tak sepenuhnya berbohong karna ia memang sangat-sangat tak tahan berdiri dan berjalan dengan terkena terik panas matahari. Apalagi sambil berdesakan dengan orang lain.

"Tunggu, aku yang akan menemanimu" cegat Ryujin pada Dongpyo, Dongpyo menatap Ryujin dengan senyum kaku.

"Tidak apa aku sendiri saja, kau temani Sunoo"

"Tidak, kau akan kesusahan membawa minumannya, karna kau hanya memiliki dua tangan bodoh" Ryujin berucap datar sambil menatap malas Dongpyo. Dongpyo meringis setelah mendengar ucapan Ryujin.

"Nah benar! Ryujin akan menemanimu, aku akan menunggu kalian seorang diri disana"

"Yasudahlah... ayo Ryujin"

Dengan terpaksa Dongpyo di temani oleh Ryujin. Sementara Sunoo tertawa senang, ia mulai berjalan pada kursi duduk yang tidak jauh darinya. Saat sudah sampai pada kursi itu Sunoo mendapati seseorang yang tengah membaca sebuah buku. Sunoo membiarkannya lalu ia duduk di ujung kursi itu.

Seorang pria yang tengah membaca buku itu tidak sadar akan kehadiran Sunoo. Sunoo duduk merapatkan pahanya sambil mengayunkan kadua kakinya di bawah. Sungguh menggemaskan apalagi Sunoo sesekali bersenandung berdu menghilangkan rasa jenuh. Banyak orang yang sengaja mencuri-curi pandang padanya, tapi Sunoo tidak memperdulikannya.

Walau panas Sunoo bersukur karna beberapa kali ada hembusan angin di wilayah ini yang begitu menyegarkan, terik sesekali redup membuat tenuh namun tak berselang lama.

Seseorang yang tengah membaca buku itu terlihat terdiam saat telinganya menangkap suara manis. Ia mengalihkan pandangannya dari buku lalu mencari asal suara senandungan yang merdu itu. Matanya semakin terpaku saat ia menemukan indahnya seseorang yang tengah bersenandung tidak jelas itu.

Dia sangat-sangat cantik, wajah bulatnya yang terkena sinar matahari menjadi lebih bercahaya. Ada sedikit keringat di keningnya yang membuat rambut itu lepek menambah kesan sexy yang tak terlupakan. Sesekali angin datang menerpanya membuat rambut itu berterbangan indah.

Sunoo tak sadar bahwa ia tengah di pandang takjub oleh seseorang yang duduk tak jauh darinya. Pria itu terpesona pada Sunoo sampai tak berkedip seolah-olah pemandangan Sunoo di sampingnya ini suatu hal beruntung baginya.

"Ck lama sekali mereka. Huh aku jadi bosan!" Sunoo menggerutu kesal. Dongpyo dan Ryujin sangat lama membuatnya sangat bosan.

Sunoo berinisiatif berkeliling tempat ini untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosannya. Ia baranjak dari kursi itu lalu melangkah kamanapun sesuai keinginannya. Meninggalkan seseorang yang masih terdiam terpaku di kursi itu.

"Dia cantik sekali..."

🍑🍑🍑

Mata berkilau itu berbinar saat matanya menangkap sebuah gula-gula atau permen kapas yang berbentuk hewan yang hampir mirip dengannya. Yah benar rubah. Ia sangat menginginkannya. Binar itu seketika redup saat Sunoo sadar ia tak memiliki uang maupun koin.

Saat asik berkecamuk dengan pikirannya Sunoo di kejutkan oleh tangan yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya, lalu di susul dagu yang menompang di pundak sempitnya.

"Kau menginginkannya hm?"

Sunoo mematung. Tubuhnya menegang saat seseorang itu memeluknya tiba-tiba dan sangat erat dari belakangnya.

"J-jungwon.... "

"Hm?"

"Lepaskan ini sangat mengganggu. Kau kenapa ada disini?"

Jungwon tersenyum manis masih di pundak Sunoo, lalu ia sengaja mendekatkan wajah tampannya pada telinga Sunoo yang sudah memerah.

"Aku selalu memperhatikanmu... "

Jungwon melepaskan pelukannya lalu manarik tangan Sunoo hingga sampai pada si penjual permen kapas yang Sunoo inginkan tadi.

Si penjual sedikit terkejut saat melihat kedatangan Jungwon lalu setelahnya ia sedikit membungkuk memberi hormat pada Jungwon. "Sangat-sangat terhormat Tuan Grand Duke berkenan kemari"

"Maaf ada yang engkau inginkan, tuan Duke?" Tanya si penjual pada Jungwon.

"Ambilkan aku satu permen kapas berbentuk rubah itu" tunjuk Jungwon pada salah satu yang Sunoo inginkan dari banyaknya permen-permen kapas lainnya.

Sang penjual mengangguk lalu mengambil permen kapas yang di maksud itu dengan senyum mengembang.

"Ini silahkan tuan Duke... "

"Terima kasih"

"Tentu saja, suatu kehormatan bagi saya"

Jungwon mengambil permen kapas berukuran lumayan besar itu lalu memberinya pada Sunoo yang masih diam mencerna.

"Untukmu, kau menginginkannya bukan?"

"A-ah tidak per-"

"Tidak apa ini hadiah dariku untuk mu karna kau sudah datang kesini. Ambil saja"

Sunoo masih diam tak bergeming. Dengan paksa Jungwon mengambil salah satu tangan Sunoo lalu menyerahkan permen kapas itu pada Sunoo. Sunoo menggenggam gagang gula-gula itu lalu menatap Jungwon.

"baiklah aku menerimanya. Terima kasih Jungwon... "

"Apapun untuk mu cantik... "

Sunoo gelagapan wajahnya sudah memerah karna panas semakin memerah setelah mendengar ucapan Jungwon barusan. Jungwon tersenyum gemas pada Sunoo dengan tangan yang merogoh sakunya mengambil bungkusan yang birisi sepuluh koin emas lalu melemparnya pada si penjual permen kapas. Dengan sigap si pedagang itu mengambilnya lalu membuka bungkusan itu dengan tangan bergetar.

"T-tuan Duke harga permen kapas hanya dua keping koin perak saja"

"Tidak apa ambil saja semua koin emas itu untuk mu"

"Eh?! T-terima kasih banyak yang mulia Duke Yang Jungwon!"

"Hm..."

Jungwon menarik Sunoo meninggalkan kawasan sang penjual permen kapas.

"Kita ingin kemana? Aku harus cepat kembali, kedua temanku mungkin sedang mencariku"

"Tenang saja... ayo kita masuk Keistana lebih dulu. Teman-temanmu akan menyusul karna aku sudah memperintahkan bawahanku untuk menjemputnya" tentu saja Jungwon berbohong, ia hanya ingin berduaan bersama Sunoo tanpa di ganggu oleh sesiapapun.

Sunoo menghelan nafas lega lalu dengan pasrah mengikuti kemana langkah Jungwon membawanya. Permen kapasnya tinggal sedikit lagi tentu saja Sunoo terus melahapnya sejejalan karna ia memang pecinta makanan manis.

Jungwon menoleh pada Sunoo yang kini tengah menggigit permen kapas yang sudah tak lagi terbentuk rubah itu.

"Bolehkah aku mencobanya juga?"

Sunoo menoleh pada Jungwon dengan mulut yang masih mengigit gula-gula manis itu.

"Huh?"

Baru saja Sunoo melepaskan bibirnya dari permen kapas itu Jungwon lebih dulu menarik tangannya lalu melahap permen kapas manis itu tepat pada bekas Sunoo gigit tadi. Sunoo tercengang.

"A-apa yang kau lakukan?! Kau bisa mengigit tempat lain kenapa kau memakan bekas gigitanku!"

Jungwon melepaskan tangannya dari tangan Sunoo yang memegang permen kapas itu. Ia terlihat tersenyum senang memperlihatkan dimplenya, ia terlihat terus mengecap-ngecap rasa manis dari permen kapas itu apalagi dari bekas mulut Sunoo yang manisnya menambah berkali-kali lipat lebih manis.

"Tak apa itu sangat manis aku menyukainya... "

Sunoo membuang wajahnya kearah lain mood memakan permen kapas manisnya berubah menjadi buruk gara-gara pria bernama Jungwon itu.

Sunoo kembali lagi pada gerbang emas itu.

"Ayo kita masuk" ujar Jungwon menggenggam tangan kecil Sunoo tentu saja Sunoo menolaknya namun kalah oleh tenaga Jungwon yang terus saja mencekalnya kuat.

"Tapi Tuan Heeseung-"

"Tenang saja... Dia sudah berada di dalam. Jadi ayo kita masuk"

Sunoo memilih pasrah, lalu mereka berdua pun dengan senang hati diperbolehkan masuk oleh Plajurit berbadan besar itu.

Mata rubahnya menatap takjub pada ruangan-ruangan berlapis emas itu. Sangat indah dan ramai tapi tidak seramai di luar tadi. Sunoo menduga jika semua orang yang di undang rata-rata adalah bangsawan yang berkelas.

Jungwon membawanya pada salah satu meja bundar untuk para tamu undangan duduk. Banyak beraneka makanan ringan di meja tersebut membuat Sunoo tidak berhenti menelan ludah.

Kursi dan meja berukuran sangat besar mampu menampung sekiranya delapan atau sembilan orang untuk duduk di kursi mewah itu.

"Jungwon kenapa kita kesini...? " ujarnya bingung.

"Tentu saja untuk menikmatinya. Silahkan kau makan saja cemilan-cemilan manis itu"

Matanya berbinar senang tapi ia sedikit ragu karna setelah kejadian di racunia itu Sunoo jadi troma memakan makanan sembarangan. Jungwon mengernyit bingung namun setelahnya ia menyadari keraguan Sunoo.

"Sudah ku bilang makan saja, itu tidak beracun sama sakali... "

"B-benarkah?"

"Iya, makan saja semua hingga kau puas"

"Uwahh! Terima kasih!"

Dengan sigap Sunoo mengambil satu Pant Cake rasa Stroberry lalu melahapnya senang. Lidahnya sekarang tengah di manjakan oleh beberapa makanan lezat.

Jungwon memilih menonton Sunoo yang asik dengan dunianya. Jungwon menompang dagunya dengan salah satu tangannya sambil terus memandang teduh Sunoo dari samping. Sayang sekali Sunoo tak sadar bahwa ia tengah di tatap dalam oleh Jungwon.

"Asik sekali ya?"

Jungwon dan Sunoo menghentikan kegiatannya lalu menoleh pada asal suara sedikit serak itu. Mata Sunoo membulat lucu saat melihat Jay yang sangat tampan dan angkuh di hiasi mahkota indah di kepalanya.

"Jungwon kenapa kau tak mengajakku bergabung eoh?" Jay mengambil tempat duduk di sebelah Sunoo.

Jungwon memutar berdecak kesal "tanpa mengajakmu kau pasti akan tetap duduk seperti sekarang" Jungwon jelas kesal. Ia ingin sekali menghabiskan waktu berduaan dengan Sunoo, lenyap seketika saat Jay datang.

Jay mengabaikan ucapan Jungwon ia beralih pada sesosok mahluk manis yang masih sedikit mengunyah-ngunyah sisa makanan di mulut mungilnya itu.

"Hei kita berjumpa lagi Sunoo"

Sunoo tersentak lalu menatap Jay dengan senyum palsu "aah b-benar... Yang Mulia... "

Jay mengernyit tak suka "aku lebih suka kau yang memanggilku blak-blakan"

Sunoo menelan sisa makanan itu lalu menatap bingung pada Jay.

"Magsud dari perkataanku tadi, aku lebih suka jika kau yang memangilku dengan nama. Itu terlihat membuat kita menjadi lebih dekat bukan?"

"Hah? T-tapi itu sangat tidak sopan dan hormat... "

"Tidak apa aku menyukainya selagi kau yang hanya memanggilku begitu"

Sunoo mengalihkan tatapannya dari Jay, tapi rubahnya malah bertemu dengan mata kucing Jungwon yang menatapnya sedikit tajam dari sebelumnya.

Jay mengambil beberapa manisan lalu menyerahkannya pada Sunoo. Sunoo tentu saja tidak menolak, ia mengambilnya lalu memakannya dengan wajah sedikit tertunduk tak nyaman.

Suara kursi di tarik membuat Sunoo mengangkat kembali wajahnya dengan mulut menggembung penuh makanan. Seketika kunyahannya memelan dengan mata yang terbelalak terkejut saat menemukan banyaknya sosok-sosok tampan yang tak asing di matanya.

Heeseung, Sunghoon, Ni-ki, Jake, bahkan Jo sudah duduk melingkar di kursi mereka masing-masing. Duduk tepat di meja yang Sunoo tempati. Bagaimana tak Shok saat Sunoo merasa jika ia menjadi objek dari para pria-pria itu. Apalagi tatapan dingin Sunghoon yang tak lepas darinya. Sunoo merasa terintimidasi.

Sunoo menyesal mengikuti perkataan Jungwon.

"A-ah M-maaf sebaiknya aku perg-"

Baru saja Sunoo berdiri tapi Jay menarik cepat tangan Sunoo membuat Sunoo terhenyak terduduk kembali dengan mata bergetar.

"Kau tetap diam disini. Nahh ini Sunoo kau makan lagi saja"

Jay mendorong beberapa Cake dengan rasa berbeda-beda itu pada Sunoo. Agar membuat pemuda manis itu tetap diam dan nyaman di tempatnya.

Sunoo mengambil satu lalu memakannya dengan kepala menunduk takut. Ia merasa ngeri saat terus-terusan ditatap tajam dan intens oleh pria-pria dari semejanya.

"Ekhem!" Jay berdehem lumayan keras membuat perhatian mereka yang berada di meja yang tadinya menatap lekat Sunoo beralih menatap Jay dengan tak minat.

"Yang mul- ah! Tidak-tidak, sekarang aku bisa memanggilmu dengan Heeseung, kita sekarang setara bukan?" ujar Jay sombong. Heeseung membalas tatapan mengejek Jay datar.

"Ayolah kenapa kalian hanya diam saja, itu membuat suasana menjadi mencekam. Ada satu bayi rubah disini yang tengah ketakutan" tentu saja yang Jay maksud bayi rubah itu Sunoo. Ia hanya bermaksud mencairkan suasana.

"Kalian sengaja datang lambat agar tidak melihat penobatanku tadi"

Heeseung mengangguk singkat menanggapi Jay tanpa berucap sekata patah pun membuat Jay kesal di buatnya, karna sedari tadi yang terus mulai berbicara hanya ia sendiri.

Dan setelah itu Jake angkat bicara dengan topik yang ia punya.

"Kau menjadikan Shin Yuna menjadi ratumu?"

Akhirnya ada topik pembicaran juga pikir Jay "yah tentunya aku sangat terpaksa menikahinya karna para tetua Sialan itu, mereka mendesakku agar menikah dan memilih pendamping yang tepat agar bisa mengandung seorang keturunan. Tidak ada pilihan lagi aku terlanjur di jodohkan dengan wanita itu, ck!"

"Dan aku juga sudah resmi mengangkat Jungwon menjadi Grand Duke disini" hening, Jake tidak berkata-kata lagi setelahnya, dan tak ada yang menanggapi ucapan Jay barusan. Sekalipun itu Jungwon sendiri. Jay lanjut berbicara lagi walau terkacangi.

"Rencana ku gagal menikah dengan Jungwon-"

"Uhuk! Uhuk!" Sunoo tersedak makanan yang ia makan. Wajahnya terangkat sedikit memerah.

Sunoo semakin tercengang saat Jay, Jungwon, Jake, Sunghoon dan Jo sudah mengangkat minuman masing-masing untuk di serahkan padanya. Hanya Ni-ki dan Heeseung yang tak melakukan hal tersebut.

Tentu saja Sunoo memilih minuman yang ia ambil sendiri. Membuat mereka yang tengah memegang segelas air untuk Sunoo menurunkan kembali dengan berdehem canggung.

Sunoo mengangkat gelas tak jauh di depannya. Gelas itu hanya berisikan air berwarna ungu yang terisi sedikit membuat Sunoo heran. Pelit sekali pikirnya pada sang penuang minuman yang entah siapa itu.

Ke tujuh pria tampan itu tercengang saat melihat Sunoo mengangkat gelas yang salah. Gelas itu bukan air biasa, melainkan Wine. Sunoo tak menyadari itu ia terlanjur ingin meminum sesuatu yang ia ambil sendiri, jadinya tanpa ragu ia meneguk Wine itu di hadapan para Pria itu.

Sunoo memejamkan matanya erat saat merasakan sesuatu bergejolak aneh saat minuman itu turun ke tenggorokannya. Rasa terbakar yang membuat candu. Sunoo kembali meneguk Wine itu membuat jakun kecilnya naik turun. Hingga Wine itu habis tak tersisa.

Tanpa sadar pria-pria itu tengah mematung menahan nafas, dan menelan ludah masing-masing sambil menatap lekat Sunoo yang baru saja menegak Wine dengan sangat erotis di mata mereka.

"Mau ku tambahkan lagi" Ni-ki berujar dengan seringai di wajah tampanya. Sunoo sedikit terengah saat sesudah meneguk minuman yang entah apa itu. Kedua pipinya semakin memerah lalu ia menatap Ni-ki sayu, tanpa sadar mengagguk menyutujui saran Ni-ki.

Masih dengan seringai yang sama Ni-ki menuangkan botol berisi Wine itu pada gelas milik Sunoo cukup banyak. Mereka semua yang menonton kejadian kaget tak percaya akan apa yang tengah Ni-ki lakukan.

"Nikmatilah... "

TBC.

Hy prend! Bertemu lagi sama Widy. 😄👋

Widy mau ngasih peringatan sama kalian yang baca elit, Vote dan Komen sulitt.
Sebenernya kalian udh baca book aku sampai sini aja aku udh seneng bgtt, tapi ayolah~ Widy mohon sama kalian Buat Vote dan Koment. Karna sebuah karya itu butuh akan dukungan dan semangat dari para pembaca!

Mungkin bnyk Readers yang sama-sama author kayak Widy baca book ini ngerasaain betapa hampanya sebuah karya tanpa adanya sebuah dukungan. Memikirkan sebuah ide itu tidak semudah yang kalian bayangkan ferguso~

Ini juga aku kayang dulu baru dapet ide. Jadi mulai sekarang keluarkan kritikan-kritikan kalian, Widy akan menerimanya dengan lapang dada😊. Dan Vote juga! Cuma pencet bintang ga sampe 5 detik loh!

Terimakasih-terimakasih banyak buat kalian yang udh baca semua ini. Tolong dukungannya ya beb! Widy sampe kenal betul siapa-siapa aja yang suka komen buat nyemangatin Widy. Makasih banyakk bestot.😭👍❤💘💝💕💕💕

Maaf atas kesalahan yang Widy buat ya sengaja maupun ga sengaja😳🙏
Oiya maaf juga kalo bykk Typoo bertebaran mwehehe😤

Vote sampe 70 ama komen sampe 40 langsung Next!!!

Ni-ki ngasih jempol tuh buat yang udh Vote ama komen.
Follow juga bolehh awogkwogk^^

Lop Youu and See Youuu》♡

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

87.5K 9.6K 29
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
76.5K 8.3K 86
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
154K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
47.7K 6.5K 30
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...