Hari ini untuk pertama kalinya pagi bisa menyapanya. Mendapati sesuatu akhirnya bisa ia lakukan, membuatnya tenang untuk semalam. Bebannya tidak semakin ringan, tetapi tujuannya menjadi semakin jelas dan nyata.
Yseult tidak suka konsep mengawang seperti sebelumnya, mencari apapun untuk melepaskan Keegan dari sekaratnya. Hal itu membuatnya tak karuan, terutama karna ia tidak benar-benar melihat tujuannya, tetapi kali ini berbeda.
Mendekati keturunan raja.
Menemukan sihir regenerasi.
Melepaskan Keegan dari deritanya.
Meski ia belum tahu pasti apakah semua keturunan raja memiliki pengetahuan atau bahkan bisa melakukan manipulasi dimensi ke 4 itu secara sadar, ini jauh lebih baik daripada tidak tahu sama sekali.
Jika mereka tidak bisa melakukannya ia akan membuat mereka melakukannya. Jika mereka memiliki potensi untuk melakukannya, belum bisa bukan masalah untuk yseult. Ia tidak akan putus asa pada pemikiran semacam itu.
Saat ini tubuhnya sudah berbalut pakaian putih sederhana. Gaun tipis dengan tidak ada ornamen atau pola sama sekali.
Yseult duduk diantara kursi dihalaman belakang rumahnya. Ia menunggu seseorang.
Sesekali para pelayan datang dan menawarkan sesuatu seperti mandi, mengganti pakaian, makan atau sekadar minum teh. Tetapi semuanya ditolak, yseult memang tidak melakukan apapun selain pergi ke halaman belakang setelah bangun tidurnya.
Hari ini matahari bersinar jauh lebih terang, atau sebenarnya yseult baru bangun dipertengahan hari. Yang pasti dari wajahnya, ia tidak terlihat sekacau sebelumnya.
"Setidaknya makan dulu"
Suara serak yang dalam menusuknya langsung dari belakang. Yseult tidak menjawab kecuali bertanya.
"Sudah kau temukan informasinya?"
Senan yang baru saja duduk disampingnya tersenyum puas dengan hasil kerjanya. Kali ini situasi berbalik, wajah senan yang kacau, ia terlihat kurang tidur. Tapi perbedaanya adalah tidak ada kedukaan dalam ekspresinya.
"Itu mudah, aku cukup terkenal dikalangan para gadis bangsawan. Mereka akan menceritakan apapun saat kugoda sedikit" Senan memberikan setumpuk kertas pada yseult.
"Hati-hati, nanti kau malah menyukai dirimu yang sekarang"
Senan menunjukan ekspresi terkejut yang dalam, seolah itu memang hal buruk dan ia menolak dengan keras.
"Tentu saja tidak. Aku menyukai seseorang yang punya banyak keberuntungan seperti petualang pemilik 4 daun semanggi. Mana mungkin aku lebih memilih sekelompok mawae semu seperti itu, aku bahkan tak suka mawar"
Senan bergidik dengan suatu skenario di imajinasinya. Seperti inilah ia dalam mode aslinya. Ekspresif dan jujur, meski harus memutar-mutar kalimatnya dengan majas terlebih dahulu.
Yseult tidak begitu menangkap apa maksudnya, ia juga bukan orang yang berbicara antonomasia seperti Senan. Mungkin ini caranya Senan mengatakan ia sudah memiliki seseorang dihatinya. Tetapi memikirkan kemungkinan itu membuat sebuah senyum terutas dibibir tipis yseult.
"Tunggu sebentar lagi, aku akan membebaskanmu juga dari peran ini. Saat itu tiba kau bisa mengencani siapapun yang kau mau" yseult menepuk-nepuk bahu senan dan mengusap pucuk kepalanya pelan.
Wajah senan memerah, ia mengalihkannya dan mengingatkan yseult untuk memeriksa hasil pemeriksaannya. Atau itulah bagaimana senan mengatakannya. Padahal itu hasil gosip ilegal.
Sebulan lalu jauh sebelum hari dimana yseult dan senan menemui guru Sufis di perpustakaan Bethuthia, sebuah pengumuman dari kerajaan menghebohkan ibukota para bangsawan ini.
3 pangeran kembar akan segera dinikahkan
Meski disebut pangeran kembar mereka sebenarnya beda ibu. Hari kelahiran mereka terbagi pada musim berbeda di tahun yang sama. Tetapi semenjak kecil mereka memiliki semuanya bersama, upacara ulang tahun disamakan, upacara bakti pembangkitan sihir putih juga sama bahkan kali ini mereka dinikahkan pada kesempatan yang sama.
Para bangsawan sebenarnya banyak yang bergosip mengenai alasan dibalik itu. Mulai dari raja yang tidak mengharapkan apapun dari mereka, penyederhanaan hari untuk efektivitas penulisan sejarah semata, bahkan hingga rumor tentang pangeran ke-6 yang terpaksa disamakan hari pentingnya dengan pangeran lain, karena masyarakat tidak begitu menghormati darah campuran dan itu akan berbahaya bagi hubungan dengan kerajaan lateral.
Kesemuanya tidak ada gosip yang baik. Tetapi antusiasme akan acara pernikahan ini sangat besar terutama karena kedua lainnya merupakan pangeran yang populer. Informasi ini juga tertulis dalam laporan senan.
Pangeran ke-4, Darius. Merupakan anak dari bangsawan dengan darah yang cukup dekat, nasab keluarga ibunya bertemu pada ayah dari kakeknya. Intinya ia merupakan keturunan yang cukup murni, dimana ia juga dikenal sebagai all-rounder Karna menguasai sihir penyerangan, pertahanan hingga penyembuhan. Senan menambahkan catatan bahwa ia berkemungkinan memiliki yang lain yang belum pernah ditunjukkan.
Selain itu pangeran ke-4 adalah favorit semua orang. Dia dikenal tajam tetapi sangat menghormati rakyat kecil, seperti tipe pemuda dingin yang menyimpan banyak bunga di hatinya. Tak lupa senan membuat catatan kecil dengan gambar hati di antara kalimat ..
♡Dia sudah pasti bisa menggunakan sihir, tetapi darahnya tidak cukup murni. Namun, semua orang menginginkannya♡
Darah yang tidak cukup murni artinya potensinya mungkin tidak menjaminnya bisa memanipulasi waktu. Yseult berusaha menimbangnya dengan baik.
Pangeran ke-5, Czar. Adalah pangeran dengan darah paling murni, selain dari putra mahkota dan pangeran ke-2. Dia adalah yang ke 3 diantara mereka, memiliki ciri fisik yakni rambut hitam dan mata sejernih amber. Dari laporan senan, Czar adalah yang paling gila dalam berperang. Entah kenapa yseult sedikit melihat pangeran pertama dari dirinya. Apa mungkin mereka juga memiliki kepribadian yang mirip.
Bersama kakaknya, Czar juga populer dikalangan masyarakat, terutama wanita muda. Ia selalu memakai cadar hitam dan baju berzirah, memiliki kesan siap bertarung sepanjang waktu. Rambutnya yang hitam panjang diikat kuda. Katanya, siapapun yang pernah melihat wajahnya mungkin tidak akan pernah bisa mencintai pemuda lain lagi. Rumor mengatakan ia sangat rupawan. Tetapi tidak ada yang benar-benar mengetahuinya. Diakhir senan menambahkan
♡ Potensi sihirnya paling besar, tetapi dia tidak pernah menggunakannya didepan umum. Aku pernah bertemu dengannya dan dia agak bodoh♡
Yang terakhir pangeran ke-6, Soren. Dia lahir dari selir yang diberikan kerajaan sebelah, Basinscar. Ia tidak diketahui pernah mengikuti perang atau tampil dimuka publik. Tetapi dari informasi yang beredar pangeran Soren menghabiskan waktunya untuk merawat tanaman. Sepertinya pangeran ke-6 lebih tertarik pada kegiatan botani daripada sihir. Pada catatan lain disebutkan bahwa pernah ada pertarungan antar pangeran kembar ini dan urutannya sama seperti nomor kelahiran mereka.
Pada paragraf lain ditemukan bahwa seorang gadis bangsawan pernah mendengar sedikit kebiasaan pangeran ke-6 dari Czar. Bahwasanya Soren adalah yang paling dekat dengan sang ratu, mereka terlihat memiliki jadwal rutin untuk berjalan-jalan di kebun kaca milik Soren.
♡ Menurut Czar dia lembek dan penakut, sepertinya ia akan banyak merepotkan. Tetapi menjadi dekat dengan ratu adalah keunggulan yang tidak dimiliki siapapun lagi♡
Itu benar, yseult setuju. ratu merupakan pemilik darah dari raja sebelumnya. Setelah kematian putra mahkota terdahulu ialah yang meneruskan tahta dengan menikahi bangsawan sebagai rajanya. Dan ia juga sudah sering mendengar bahwa ratu mereka teramat sangat menutup diri dan meski ia seorang ratu, beliau jarang bersosialisasi.
Mungkin jika mereka cukup dekat yseult tidak perlu repot memperhatikan anak keturunan raja yang lain, ia cukup meminta Soren agar ratu mau membantunya.
Hanya itu yang tercatat dalam laporannya. Sebenarnya yseult ingin sesuatu yang lebih dalam mengenai kepribadian mereka masing-masing, tetapi ia juga tidak bisa memaksa informasi yang lengkap hanya dari 12 jam pencarian saja. Yseult memutuskan untuk mempelajarinya sendiri nanti secara langsung.
Dilihat dari catatan itu pangeran ke-4 adalah yang memiliki banyak kemungkinan bisa menguasai sihir regenerasi tetapi akan cukup beresiko bersamanya. Biasanya seseorang dengan ambisi akan lebih mudah mencium penghianatan, seperti mereka terbiasa hidup diantaranya. Yseult menyimpulkan pangeran Darius sebagai yang beramisi terutama karena ia disebut sebagai all-rounder, padahal ia seseorang dengan darah yang tidak lebih murni.
Sementara dari segi potensi jelas pangeran ke-5 jawabannya. Tetapi entah kenapa penjelasannya membuat yseult ragu akannya, bahkan jika ia punya potensi kecil kemungkinan yseult akan dipilih olehnya. Mendengarkan informasi tadi sepertinya pangeran ke-5 memiliki selera normal. Terutama bagaimana ia bisa menceritakan Soren pada gadis bangsawan lain. Ia pasti memiliki banyak waktu luang untuk mengobrol bersama mereka.
Yseult meski terlahir dari keluarga bangsawan dengan segala fasilitasnya ia tidaklah cantik dan terawat seperti yang lainnya. Sejak kecil dikirim untuk menjadi petarung membuatnya tidak peka pada keindahan diri, asalkan nyaman ia tidak akan protes apalagi merasa rendah.
Disisi lain mendekati pangeran ke-6 sangatlah beresiko. Ia mungkin tidak bisa menggunakan sihirnya sebaik yang lain, untuk itu tidak ada beban untuknya. Ia seperti hidup sebagai pajangan agar kedua kerajaan tetap aman dalam hubungan bilateral mereka. Namun kedekatanmya dengan sang ratu adalah hal lain.
Disisi lain sebenarnya masih ada hal yang mengganjal untuknya, dan ia menjadi sangat penasaran.
"Apa kau tahu informasi mengenai putra mahkota?"
Senan terkejut, ia menatap yseult lama seolah tak menyangka.
"Kak, dia masih sekitar 5 tahun"
Yseult segera meluruskan kesesatan senan dalam mengartikannya.
"Hanya penasaran, aku tidak tertarik menunggu 15 tahun untuknya"
Jika membicarakan potensi tentu putra mahkota adalah yang paling besar, ia adalah anak ratu satu-satunya.
Senan melunturkan air wajahnya, ia tentu tidak meragukan dedikasi yseult terhadap keluarga. Jika yseult berniat untuk menunggu putra mahkota, senan tidak akan ragu itupun jika jantungnya masih bisa berada ditempatnya.
Senan mulai menceritakan sesuatu yang ia ketahui, informasi ini didapatkannya dari mantan pelayan yang dinikahi salah satu temannya. Sebagai tambahan, pelayan biasanya diambil dari keluarga bangsawan juga.
Tidak banyak yang diketahui mengenai putra mahkota, ia dipingit diatas menara seperti seorang putri satu-satunya. Bahkan tak ada pelayan untuknya, hanya ratu yang merawatnya sendirian. Ia tidak pernah keluar bahkan hanya untuk makan dimeja yang sama dengan anak raja yang lain. Putra mahkota benar-benar seolah tak pernah ada.
Ini sebenarnya sangat dimaklumi. Putra mahkota terdahulu meninggal sebelum diangkat menjadi raja. Ada perang dan pemberontakan besar kala itu. Sebagai ksatria utama putra mahkota, tragedi ini bahkan membuat tuan runè kehilangan harga dirinya dan dipensiunkan secara hina. Meskipun begitu ia tidak dieksekusi karena perannya yang lain, hanya saja semua orang menertawakannya diam-diam.
Yseult tidak benar-benar mengetahuinya. Ia tidak perduli dengan sejarah apalagi ia tidak sempat mengenyam pendidikan sebagai bangsawan. Namun masalah kerajaan adalah milik yang lain, Keegan lah urusannya. Ia tidak tertarik mendalaminya dan segera menggantikannya dengan pemikiran yang lain.
"Dan mengenai pangeran kembar, apa mereka memiliki preferensi pribadi mengenai calonnya?"
"Kurasa itu belum diketahui, tak satupun dari mereka memiliki skandal kencan. Tetapi jika membicarakan syarat, kurasa itu hanya tentang dari kalangan bangsawan. Setiap keluarga bangsawan memiliki satu undangan. Karena ada banyak dari mereka yang punya anak yang disembunyikan, kurasa kerajaan mengandalkan itu untuk menemukan calon terbaik"
Bangsawan kota Bethuthia cukup memiliki rasa idealis yang besar dalam membesarkan anak-anak mereka. Bukan rahasia jika banyak dari mereka yang menyembunyikan anak-anak mereka sejak kecil demi tujuan-tujuan tertentu, salah satu contohnya untuk dikirim ke desa demi merasakan kehidupan rakyat biasa.
Disisi lain yseult jugalah salah satunya yang memiliki nasib yang sama, tetapi ia disiapkan untuk menjadi penjaga keluarga. Ia hanya akan dikeluarkan jika sesuatu mengancam keluarga mereka. Selain dari itu yseult dibebaskan untuk hidup sesuai keinginannya.
Yseult tidak membangkang tidak juga merasa keberatan, karena ia juga merasakan kebutuhan yang besar akan itu. Terutama karena permasalahan ayahnya dengan keluarga kerajaan dimasa lalu. Membuat keluarga mereka cukup rentan.
Itu juga layak untuk ditanyakan. Daritadi ia bertanya mengenai pangeran kembar tapi mendapatkan tiket masuk untuk bersaing saja belum.
"Apa mereka mengirimkan undangan nya kesini juga?" Yseult bertanya.
Senan menatapnya lama dan menjawabnya. "Kita harus bertanya pada ayah"
Ahh ayah mereka. Seseorang yang sudah kehilangan cahaya dalam dirinya.
Seolah semesta mengiringi mereka juga dengan takdir, beberapa langkah derap kaki berjalan diarah belakang punggung mereka.
Rombongan nyonya dan kepala keluarga Runè kebetulan sudah pulang dari acara berkunjung mereka.
Senan berbalik dan menyapa mereka sedang yseult langsung berdiri dan meminta waktu pada ayah mereka.
Sekilas yseult melihat sang ibu. Senyum itu lagi.
Sepertinya mereka berkunjung pada seseorang untuk bisa mewaraskan ibu lagi. Dada yseult kembali berdesir ngilu mengingat karena apa.
.
.
Diruangan kepala keluarga Runè, sang tuan ruangan terlihat menyusuri rak buku sebelum akhirnya duduk di kursi kerjanya.
"Ada, Sudah dari bulan lalu. Mereka mengirimkan undangan juga, tetapi.."
Lisan tuan runè menggantung, sempat ragu jika harus mengatakannya.
Sosoknya tinggi gagah namun terkesan bungkuk karena selalu melihat kebawah. Bahkan rambut depannya dibiarkan memanjang dan menutupi sebagian matanya, itu seperti sengaja dilakukan untuk diulurkan jika ia sedang ingin menyembunyikan dirinya.
Inilah yang yseult sebut sebagai kehilangan cahayanya. Bagaimana mungkin seorang mantan ksatria putra mahkota terdahulu menjadi sebegini pengecutnya.
Tapi dengan pikiran apapun yang ia sematkan untuk ayahnya, yseult juga tetaplah yang paling menyayanginya.
Dan sebab itulah ia sangat keras pada dirinya sendiri terutama jika masalah keluarganya, ia tahu dengan jelas sosok terkuat dikeluarga mereka sudah 'redup'.
Yseult menerima undangan yang ayahnya simpan diatas meja. Ada dua.
Yang satu undangan pertemuan Akbar dari pengeran kembar dan lainnya adalah undangan bertemu secara pribadi dari pangeran ke-2.
Oke, itu diluar dugaan. Bukannya pangeran ke-2 sudah menikah beberapa tahun sebelumnya?
Sebagai tambahan pengetahuan, para keturunan raja biasanya dinikahkan sebelum umur mereka tepat 20 tahun. Para pangeran kembar tahun ini sudah menginjak umur 19 tahun.
Pangeran ke-2 berada ditahun yang sama dengan yseult lahir, begitu juga pangeran pertama dan ke-3.
Mereka berumur 23 di tahun ini.
Apa pangeran ke-2 sedang mencari selir?
Yseult sedang berfikir betapa serakahnya pangeran ke-2 ini sampai ayahnya kembali berbicara.
"Undangan dari pangeran kembar diberikan pada seluruh keluarga bangsawan. Tetapi tidak begitu untuk pangeran ke-2, ayah tidak berani menanyakannya pada keluarga lain tentang undangan bertemu dari pangeran ke-2. Dia.. agak mencurigakan"
Dari matanya yang semakin sayu dan terus menerus melihat kebawah mejanya, yseult tahu ayahnya takut.
"Akan ku hadiri semuanya"
Berdasarkan informasi dari senan, pemilik darah murni setelah putra mahkota adalah pangeran ke-2. Jika memang dia menginginkannya, yseult akan maju.
Yseult tidak peduli soal menjadi selir atau bahkan menikah dengan seseorang yang lebih muda darinya. Itu tak penting sampai harus dipikirkan.
Meski kedua undangan itu dikirimkan bulan lalu, undangan pangeran kembar memiliki 3 waktu pertemuan. Mereka juga mengadakan pertemuan terakhir Minggu ini. Ia masih punya kesempatan meski itu hanya menjadi satu-satunya kesempatan untuknya.
Sedangkan undangan pangeran ke-2 tak memiliki batas waktu. Dituliskan jika putri keluarga Runè memiliki waktu luang ia bisa mengirimkan kembali sebuah undangan untuknya dan ia akan datang.
Sejujurnya bagian ini cukup aneh. Seorang pangeran tanpa mandat, tanpa memaksa dan tanpa syarat seperti ini justru seperti sedang menipu. Dan yang paling berbahaya adalah darimana pangeran ke-2 mengetahui jika keluarga Runè memiliki seorang putri, yseult setelah peristiwa badai Utara saja sangat jarang berada disekitar kota kerajaan. Apalagi sebelumnya.
Saat akan beranjak, ayahnya menahannya dengan satu kalimat.
"Berhati-hatilah pada pangeran ke-2.. dia.. -tidak ada yang tahu banyak tentangnya. Sudah bertahun-tahun dia juga.. menghilang dari publik. Itu- mulai dari malam bencana badai Utara.. "
Yseult berbalik untuk menanyakan kelanjutannya. Ia membawa kursinya kesamping kursi sang ayah untuk membuatnya lebih nyaman, terlebih saat seperti ini ayahnya biasanya berbicara semakin pelan.
Tuan runè mulai menceritakan malam yang tak pernah yseult ketahui. Sebelumnya ia diberitahu jika ia ditemukan didekat tebing.
Malam dimana yseult bisa kembali dengan selamat bersama sebagian dari Keegan. Dengan lengan yang sudah menyatu kembali.
Tuan runè mulai menceritakan kejadian yang hanya diketahui olehnya. Malam itu hanya tuan runè yang melihatnya. Atau malah pengantarnya sengaja hanya datang saat hanya ada tuan runè disana.
Malam itu seseorang berjubah hitam datang melewati jendela ruangannya takkala tuan runè sedang lewat untuk pergi ke kamar Keegan.
Ia datang dengan terburu dan pergi dalam sekejap mata. Dan dari balik jubahnya setelah hilang yseult disana dengan Keegan dipelukannya.
Menurut penuturan ayahnya, sosok itu membawa aroma oakmoss yang kuat bersama angin yang dibawanya. Deskripsinya seperti paduan tanah dan kayu yang kental.
Jantung yseult berhenti mendengar rangkaian cerita itu. Sebenarnya dari awal ia curiga dengan keselamatannya tempo dulu, awalnya ia menduga bahwa pria asing itu mempermainkannya lagi dengan mengantarnya pulang. Apalagi saat ini ayahnya berkata pria itu beraroma oakmoss, itu adalah aroma yseult.
Yseult meluruskan punggungnya yang sempat condong. Ia berfikir. Tetapi ayahnya dengan cepat menambahkan suatu informasi yang membuatnya terbelalak.
"Pria itu.. beberapa helai rambut peraknya terlihat- .. dan ia diliputi sihir putih kerajaan.. tidak ada yang seperti itu di Yeaston kecuali pangeran ke-2"
Kelopak mata tuan runè seolah turun.
Yseult tidak pernah bertemu pangeran ke-2, dan pria yang saat itu mempermainkannya tidak memiliki rambut silver.
Pria aneh itu, ia berbahaya. Kekuatannya saat itu bahkan melebihi pemilik sihir putih, memikirkan itu yseult bahkan masih bisa merasakan ribuan cambuk dilontarkan pada bagian tangan kirinya.
Traumanya melekat erat dan tersimpan baik disana.
Tanpa sadar yseult juga memegangi nya.
Yseult bukanlah tipe yang lancar dalam memikirkan setiap pola dan menghubungkan informasi. Tetapi ia gemetar dengan pikiran bahwa bisa saja pria saat itu adalah pangeran ke-2 yang saat ini mengundangnya.
Jubahnya. Aromanya. Kabut teleportasi.
Yseult yakin tidak ada yang bisa selamat dari pria berjubah hitam itu. Dan mustahil bagi siapapun untuk menyadari tentang rahasia kabut badai utara dan berada disana. Yang pasti karena dinding sihir pangeran pertama dan tentunya pria asing itu berkeliaran dan mengendalikan situasi.
Dengan kekuatan monster sihir rakyat, bahkan pangeran pertama yang merupakan mantan putra mahkota saja tidak bisa membuatnya kelelahan sedikitpun. Pria itu juga sempat bermain-main, seolah tidak ada yang benar-benar mengusiknya.
Fakta bahwa pria itu tidak membunuhnya juga adalah hal yang membuatnya semakin merinding. Apalagi mendapatkan fakta bahwa tangannya sudah menyatu kembali.
Entah apa yang dimaksud kan oleh pria asing itu, yseult tidak mau memikirkannya saat ini, tidak jua mendekati kemungkinan bertemu dengannya.
"S-saran ayah sebaiknya tidak kau temui pangeran ke-2, dia juga sudah lama tidak terlihat dikerajaan. Ada kemungkinan ia memang tidak berada disini.. Jadi jika yseult mendekati pangeran kembar kalian tidak akan bertemu dalam waktu dekat- .. kuharap begitu"
Yseult sadar belum tentu pangeran ke-2 adalah pria asing itu. Tetapi sesuatu tentangnya menjadi terlalu asing.
Lagipula undangannya tidak memiliki waktu tertentu. Untuk sekarang anggap saja ia belum siap mengundangnya kembali.
Yseult kembali pada rencana awalnya.
Ia akan datang ke ballroom kerajaan untuk menggoda. Namun sepertinya ia membutuhkan persiapan untuk itu.
Tunggulah.
Untuk siapapun pangeran yang akan ia dekati nanti.
.
.