hate so love

By 00_stanpsta

880 418 10

°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada... More

Prolog
Satu|01
Dua|02
Tiga|03
Empat|04
Lima|05
Enam|06
Tujuh|07
Delapan|08
Sembilan|09
Sepuluh|10
Sebelas|11
Dua belas|12
Tiga belas|13
Empat belas|14
Lima belas|15
Enam belas|16
Tujuh belas|17
Delapan belas|18
Sembilan belas|19
Dua puluh|20
Dua puluh satu|21
Dua puluh dua|22
Dua puluh tiga|23
Dua puluh empat|24
Dua puluh lima|25
Dua puluh enam|26
Dua puluh tujuh|27
Dua puluh delapan|28
Dua puluh sembilan|29
Tiga puluh|30
Tiga puluh satu|31
Tiga puluh dua|32
Tiga puluh tiga|33
Tiga puluh empat|34
Tiga puluh lima|35
Tiga puluh enam|36
Tiga puluh tujuh|37
Tiga puluh delapan|38
Tiga puluh sembilan|39
Empat puluh|40
Empat puluh satu|41
Empat puluh dua|42
Empat puluh tiga|43
Empat puluh empat|44
Empat puluh enam|46
Empat puluh tujuh|47

Empat puluh lima|45

4 1 0
By 00_stanpsta

Happy reading!
...

Kenzo memberhentikan motornya, tangannya meraih jari jemari Alea. Alea sedari tadi terkejut kala melihat sikap Kenzo yang berubah drastis.

Pandangannya mengarah dari atas sampai bawah, damage Kenzo ketika berpakaian seperti ini membuatnya terkesima.

Karismanya mampu membuat Alea terpelongo beberapa saat, hingga tersadar ketika lengannya di senggol dengan sengaja oleh Rio.

"Lo udah ketemu sama Kenzo, gue mau cabut ada urusan soalnya." Ucap Rio, lalu ia pergi sambil melambaikan tangannya.

"Lo-lo kok gitu sih?!" Pekik Alea kegelapan. Kini tubuhnya berpelukan secara tidak sengaja, dengan Kenzo.

Kenzo mengambil kesempatan, Ia semakin mengeratkan pelukan, nyaman dirasanya.

"Ayo pulang." Ucap Kenzo, lalu melepaskan pelukan tidak sengaja.

"Eh?" Sahut Alea.

"Kita baikan ya." Ucap Kenzo tulus. "Gue capek, berantem terus. Kita jangan putus ya, gak tau gimana lagi hidup gue tanpa lo."

Blush!

"Lo-lo kok gini?" Tanya Alea yang berusaha menetralkan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat.

"Kenapa hm?" Tanya Kenzo mendekatkan wajahnya. "Kita baikan gak nih?"

Seketika Alea menganggukkan kepalanya, matanya mengerjap-ngerjap lucu.

Kenzo mencubit pipinya gemas, "jangan gemas-gemas gini dong."

"Lo ngapai bawa-bawa tas segala?" Tanya Alea. "Padahal lo mau balapan."

"Ini tas nya Reno, beban banget." Keluh Kenzo. "Udah datangnya telat, datang-datang cuma nitip tas yang gue gak tau isinya apa."

"Yang sabar." Ucap Alea sambil tertawa.

"Ayo naik, mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" Ajak Kenzo.

"Jalan-jalan dulu deh." Sahut Alea semangat.

Kenzo membuka hoddienya, lalu memakaikannya di tubuh Alea. "Biar lo gak kedinginan."

"Kegedean banget sama gue." Cicit Alea sambil menunduk.

"Gak apa-apa, makin lucu." Ucap Kenzo sambil tertawa. "Buruan naik."

Alea mengangguk, lalu naik. Motor berbunyi, dan segera melaju.

Nasib keempat Egi, Ogik, Sera dan Arga gimana? Mereka udah pulang dengan motor masing-masing, ketika tau info tidak jadi balapan.

Dan mereka sengaja balik duluan, karena bu bos dan bos nya sedang bertemu. Istilahnya mereka peka lah.

...

"Mau makan apa?" Tanya Kenzo sambil menenteng helmnya.

Alea menggelengkan kepalanya, "maunya jalan-jalan aja."

"Nanti lo laper." Ucap Kenzo.

Alea kembali menggeleng, "gak kok. Gue kangen aja motoran malem-malem bareng lo."

Kenzo tersenyum sejenak, dia mengacak rambut Alea dengan gemas. "Ayo deh ayo."

Kenzo kembali memakai helm, lalu menghidupi mesin motornya. "Pegangan dong."

Alea memeluk Kenzo dengan erat, kepalanya mendusel-ndusel di bahu Kenzo.

Padahal baru saja tadi mereka berantem, kini sudah kembali baikan dan semakin bermesraan.

"Kayaknya dulu ada yang ogah-ogahan waktu mau meluk gue, dikatai modus pula tuh." Sindir Kenzo.

Plak!

"Gak usah di ungkit!" Ketus Alea.

"Iya deh, semerdeka lo aja." Sahut Kenzo malas.

Seketika kembali senyap, motor berjalan lebih lambat dari biasanya.

Kota kali ini sedikit tidak padat, cuaca juga terang.

"Kenzo." Panggil Alea yang sedari tadi diam.

"Hm?" Sahut Kenzo berdehem.

"Lo tau bedanya gula sama gue?" Tanya Alea.

Dari spion Kenzo menatap Alea, lalu mengangguk. "Sama-sama manis, tapi lebih manis lo. Manis yang gak buat gue mual, ataupun sakit tenggorokan."

"Ih, kok sakit tenggorokan?" Tanya Alea menggerutu.

"Salah lagi gue." Batin Kenzo sambil meneguk ludahnya pelan.

"Ganti deh ganti." Pintah Kenzo.

"Kalau bunga itu indah, kalau gue?" Tanya Alea.

"Bunga memang indah, tapi lo lebih yang indah." Sahut Kenzo mantap. Diyakini kali ini dia tidak akan salah.

"Jadi lo nyamain gue sama bunga? Lo juga bilang si bunga indah." Tanya Alea ketus. "Lo tau bunga siapa?"

"Mampus, salah lagi." Batin Kenzo menggerutu.

"Bunga, ya bunga kan?" Tanya Kenzo kembali.

"Bunga itu temen gue waktu di sekolah dasar, dia yang bully gue!" Sahut Alea. "Ish! Dia sebenarnya cantik, tapi jelek!"

"Ya lo sih salah. Gue manatau kalau bunga yang lo maksud itu temen lo." Jelas Kenzo. "Ganti deh ganti."

"Cape deh." Sahut Alea malas. "Berhenti bentar dong."

"Mau ngapai? Lo laper?" Tanya Kenzo.

"Gak." Sahut Alea. "Udah buruan berhenti sebentar."

Citt!

"Duduk situ yuk!" Ajak Alea langsung turun dari motor yang sudah terparkir.

"Tunggu." Cegah Kenzo yang masih membuka helm.

"Jangan dibuka helmnya." Ucap Alea sambil menahan tangan Kenzo. "Gue mau foto. Pakai helm gini, keren tau."

"Iya deh iya." Sahut Kenzo.

Alea menggandeng lengan Kenzo dengan semangat. "Duduk sini ya."

"Iya sayang." Sahut Kenzo tersenyum.

Blush!

Tidak sering Kenzo mengucapkan kata sayang. Hal itu membuat Alea kembali blushing padahal juga pacaran sudah hampir lama.

"Lihat sini deh." Ucap Alea.

Kenzo langsung melihat kamera, lalu memunculkan setengah kepalanya sama seperti Alea.

"IH LUCU!" Pekik Alea senang.

"Udah foto gitu aja?" Tanya Kenzo.

"Heum." Sahut Alea. "Ayo jalan lagi."

"Ayo pulang." Ajak Kenzo. "Udah malem, sayang."

"Ih, sayang-sayang kepala lo peang!" Sahut Alea.

"Plis gue nahan baper gila!" Batin Alea menjerit.

"Aneh." Ucap Kenzo. "Ayo sayang kita pulang, nanti lo dicariin Mama."

"Udah deh jangan sayang-sayang." Bantah Alea.

"Kenapa hm? Salting iya? Iya sayang?" Tanya Kenzo sambil mencubit hidung Alea dengan gemas.

"IYA!" Pekik Alea.

"Pantesan ih, pipinya warnanya udah merah jambu." Ucap Kenzo dengan tawa. "Ayo ah, pulang."

Alea mengangguk, lalu berdiri dan kembali menggandeng lengan Kenzo dengan girang.

Drt!

"Eh sebentar." Cegat Kenzo, ia mengambil handphone di saku celananya.

'Halo?' Tanyanya.

'Lo bawa Alea kemana sih?' Dari arah seberang Rio bertanya dengan ketus.

'Jalan-jalan.' Sahut Kenzo.

'Buru bawa balik anak orang, gue yang di telfoni emaknya mulu.' Perintah Rio.

'Iya ini mau pulang, maaf ngerepotin lo. Nanti gue yang jelasi ke Mama Celinne.' Sahut Kenzo lalu mematikan telfonnya.

"Siapa?" Tanya Alea. "Pasti Rio ya?"

Kenzo mengangguk, lalu naik ke atas motor diikuti dengan Alea.

"Gue harus terima kasih sama Rio sih, karena dia gue bisa ketemu sama lo, bahkan sekarang udah baikan." Ucap Alea. "Besok temeni gue ya, bilang makasih ke dia."

Lagi-lagi Kenzo hanya menanggapi dengan mengangguk.

...

"Mama maaf, anaknya baru dipulangi jam segini. Gak bermaksud, cuma tadi kita berdua gak ada lihat jam karena ke asikan." Ucap Kenzo menjelaskan.

Celinne tersenyum, "gak masalah sayang. Kamu mau nunggu Alea turun? Kayaknya bakalan lama deh, kamu pulang aja udah malam."

"Siapa bilang lama?" Tanya Alea ketika tiba di anak tangga terakhir.

"Eh, Mama kira kamu mandi lagi nak." Ucap Celinne sambil tertawa. "Yaudah sana anterin Kenzo sampai luar, Mama mau ke kamar, Ayah dari tadi nunggu Mama."

"Iyadeh yang mau manja-manja." Cerca Alea lalu pergi keluar.

Ketika keduanya sampai di luar, Kenzo tersenyum ke arah Alea dengan tulus. "Gue balik ya."

"Iya hati-hati." Sahut Alea.

Ketika berhasil menarik kembali hidung Alea, Kenzo langsung saja bergegas naik ke motor dan memakai helmnya.

"Bangke lo!" Ucap Alea sambil menggosok-gosok hidungnya yang memerah.

"Iya sayang, aku juga sayang kamu." Sahut Kenzo sedikit berteriak ketika motornya sudah melaju.

...

Vote and coment yaa

Bonus deh, manatau ada yang rindu sama Alea atau Kenzo. Atau rindu sama author wkwk.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 67.3K 24
semua part pendek. "JIKA MENCINTAI TAK HARUS MEMILIKI, MAKA BOLEHKAN SAYA MENGHAMILIMU TANPA MENIKAH" Bimanuel Dirgantara. "GUE BUKAN HOMO BANGSAT"...
292K 21.8K 34
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
2.4M 128K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
6.3M 270K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...