Possessive Male Antagonist

stlobellyyy_ tarafından

43.7K 2.1K 56

Ashalina Marcella Agatha seorang gadis cantik berusia 19 tahun, berdarah Indonesia-Australia yang tinggal di... Daha Fazla

NOTE
BLURB
ZERGA ALTHARA RAHARDIAN
ASHALINA MARCELLA AGATHA
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16

Chapter 7

1.4K 72 4
stlobellyyy_ tarafından

~ Happy reading ~


Mendengar keributan di luar, seorang pria baruh baya keluar dengan jas dan tas kerja nya, bersiap pergi bekerja.

"ADA APA INI?!" sentak Marcel

Para bodyguard tersentak, dan segera menunduk kan kepala mereka.
"Maaf atas keributan yang telah terjadi, tuan. Kami akan menyelesaikan keributan ini"

Sementara kedua pria pembuat keributan itu sudah berantakan, pakaian mereka yang tidak karuan dengan luka lebam di wajah mereka.

Athar yang melihat Marcel hanya terdiam menunduk, sementara Zerga masih senantiasa diam dengan tatapan tajamnya yang terarah pada pria paruh baya itu.

"Pergi" perintah Marcel menyuruh para bodyguard nya untuk pergi, mereka pun mematuhi perintah tuan nya itu.

"Asha, pergi lah ke kampus! Bodyguard yang akan mengantar kamu"

"Baik, Dad." Asha pergi meninggalkan mereka, sesekali melirik pada Zerga. Ntah kenapa, ia sedikit kasihan melihat keduanya yang babak belur, tapi salah mereka sendiri yang bertengkar tanpa alasan yang jelas.

Zerga yang melihat Asha pergi segera meninggalkan keduanya. Ia lebih memilih menyusul gadisnya daripada berhadapan dengan pria tua dan bocah tengil itu pikirnya.

Sementara, Marcel masih mencoba mengingat wajah Zerga, ia seperti pernah melihat wajah itu sebelumnya.

"Omm, maapin Athar yaa.. tadi om-om itu duluan yang nonjok muka Athar, jangan backlist Athar dari daftar calon menantu ya om" melasnya dengan tangan yang disatukan untuk meminta maaf.

Marcel hanya menghela napas lelah, "Athar, pergilah! Kau akan terlambat!"

Mendengar itu Athar langsung mengangguk dengan wajah sumringah. Ia berjalan cepat dan mencium tangan pria paruh baya di depannya itu. "Makasih, om, makasih makasih" setelah mengatakan itu, ia segera berlari menuju motornya dan pergi. Sedangkan Marcel langsung mengelap tangan nya sambil berdigik geli. Lalu, ia segera pergi ke kantornya.

••••

Di sisi lain, Asha sudah sampai di kampusnya, ia segera berlari masuk sebelum terlambat. Tanpa ia sadari, sedari tadi terdapat mobil hitam yang membuntuti nya. Tentu saja, Itu Zerga, setelah kejadian tadi, pria itu segera pergi mengikuti mobil yang membawa gadisnya ke kampus, hanya untuk memastikan bahwa gadisnya selamat sampai tujuan. Setelah memastikan semua aman, ia segera menjalankan mobilnya kembali menuju kantor.

Singkat waktu, kini Asha keluar dari kampus berniat akan pulang. Saat ingin masuk mobil, tangannya ditahan oleh seseorang.

"Sha, Ikut gue yok! Temenin gue beliin kado buat ponakan gue, hari ini dia ulang tahun, gue belum sempet beliin dia kado. Mau ya? please, please, pleasee.." paksa seorang gadis berambut pirang dengan wajah penuh harap. Ia adalah Zelina, gadis berdarah Jerman itu sahabat Asha saat masa-masa awal masuk perguruan tinggi.

Asha hanya meng-iyakan ajakan itu

"Baiklah"

Mendengar jawaban itu, membuat Zelin meloncat kegirangan, ia memeluk erat sahabatnya itu sambil berkali-kali mengucapkan terima kasih.

"Makasih, makasih, makasih!!"

Lagipula hari ini Asha tidak ada rencana apapun, jadi dipastikan ia hanya terbaring di kasur hingga makan malam memanggil nya. Sebelum pergi, ia sudah terlebih dahulu mengabari ibunya bahwa ia akan pergi bersama Zelin. Kemudian ia teringat bahwa ia pernah berjanji harus meminta izin pada satu orang, tetapi ia melupakan satu hal, ia tak memiliki nomor pria itu. Ah, lupakan saja, lagipula pria itu tidak akan tahu. Mobil mereka malaju menuju mall, tempat dimana mereka tuju.

Asha tidak tahu saja bahwa mata-mata Zerga ada dimana-mana, tentu saja Zerga tidak akan membiarkan gadisnya itu pergi tanpa sepengetahuan nya. Di sisi lain, Zerga yang mendengar kabar dari anak buahnya bahwa gadis nakalnya itu pergi ke mall segera meninggalkan pekerjaannya. Gadisnya lebih penting daripada berkas-berkas sialan yang membuat nya sakit kepala itu. Ia bergegas menuju lokasi yang tadi dikirim oleh anak buahnya.

Di sisi lain Asha dan Zelin sudah sampai di mall. Saat ini mereka berada di salah satu toko mainan. Asha sedang memilih mainan untuk keponakan sahabatnya itu. Sedangkan, Zelin sedari tadi heboh memilih mainan dengan mulutnya yang tak berhenti berceloteh.

"Gimana kalo ini?"

"Ini?"

"Atau ini?"

"Eh tapi ini bagus jugaaaa!!"

"Arghhh gue bingungg!!"

Asha yang sudah tak tahan lagi dengan suara cempreng temannya kemudian menoyor kepala gadis itu.

"Jangan berisik! Lo tuh milih mainan aja kayak mau milih emas berlian, beli semuanya aja tuh, biar ga bingung" Asha mendengus sebal.

Zelin yang merasa diomeli itu hanya mengerucutkan bibirnya. Ia terlalu excited untuk memilih mainan ini, semuanya terlihat menggemaskan. Bahkan ia sendiri ingin mencoba nya satu, ingatkan bahwa umurnya sudah hampir menginjak kepala dua.

"Kalo ini gimana??" Asha menenteng sebuah kotak besar berisi mobil-mobilan lengkap dengan baterai dan remot nya.

Kini ganti Zelin yang menoyor kepala Asha dengan keras.

"Ponakan gue cewek!"

Asha membulatkan matanya, jika tahu begitu ia sedari tadi tidak akan repot memilihkan mainan untuk anak laki-laki.

"Bilang dulu mangkanya!" Asha merasa geram dengan teman satunya ini, ingin dia gadaikan saja rasanya.

Zelin yang melihat wajah kesal Asha hanya menyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Setelah menghabiskan waktu lama di toko mainan, mereka memutuskan untuk pergi makan, mereka berjalan dengan menenteng paper bag besar berisi mainan.

Saat sedang berjalan, langkah mereka terhenti karena melihat sosok pria tampan yang berdiri tepat di depan mereka. Ah bukan, lebih tepatnya di depan Asha. Karena pria itu lebih tinggi darinya, Asha mendongak untuk melihat siapa pria ini yang berani menghalangi jalannya. Melihat postur tubuh dan aroma tubuh pria itu membuat dirinya mengetahui siapa pria di depannya ini. Dan benar saja, pria tampan ini yang sering menguntit nya. Zerga datang dengan para bodyguard nya yang berada di belakangnya. Matanya menatap tajam Asha. Asha yang ditatap mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Pulang!" tangan kekar itu menarik Asha. Asha yang ditarik pun menjadi panik, karena ia sadar bahwa ia salah tak mengabari pria itu.

"EH, temen gue mau dikemanain?!" panik Zelin, ia berpikir pria itu akan menculik temannya.

Zerga menatap tajam Zelin.

Asha yang mulai panik itu memutar otaknya, memikirkan cara agar terlepas dari pria itu. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjelaskan semuanya.

"Tunggu! Zerga, aku disini hanya membeli mainan untuk keponakan teman ku, tadi aku berniat mau mengabari tapi aku tidak punya nomor mu, maafkan aku pergi tanpa izin darimu". Di situasi seperti ini, Asha harus bersikap lembut agar masalah ini tidak menjadi semakin panjang.

Zerga yang mendengar nada lembut gadisnya itu seperti tersihir, ia menatap lekat wajah Asha.

"Maafkan aku, aku tadi yang memaksa Asha untuk pergi bersamaku" sesal Zelin, ia tidak ingin sahabatnya dimarahi karena kesalahannya.

Zerga mengabaikan wanita itu, ia masih memandangi wajah Asha.

"Sudah selesai bukan? Sekarang pulang!"

"Memang aku mau pulang tapi perutku lapar, jadi aku ingin makan dulu" ujar Asha.

Zerga berpikir sejenak, kemudian ia mengangguk singkat.

"Baiklah"

Asha bersorak dalam hati ketika ia berhasil membujuk bayi besar itu. Kemudian, mereka berjalan beriringan dengan Zerga yang merangkul pinggang Asha dengan erat. Sejujurnya sikap Zerga membuatnya sedikit tidak nyaman, tapi ia lebih memilih untuk diam daripada membuat pria itu kembali marah.

Kini mereka sampai di salah satu restoran steak, tadinya Asha ingin mengajak ke salah satu restoran sushi disini tetapi Zelin tak menyukai makanan yang berbau seafood, akhirnya mereka memutuskan untuk memakan steak daging disini. Zerga hampir saja mengusir teman gadisnya itu jika bukan karena gadisnya yang memaksa nya untuk mengajak Zelin ikut.

Selama makan siang, Asha sangat kesal karena Zerga terus menyuruhnya untuk diam, Asha tak diperbolehkan menyentuh peralatan makan itu, Zerga selalu memotongkan daging itu dan menyuapkan nya ke mulut Asha. Meskipun itu adalah perlakuan manis tapi ia merasa seperti orang lumpuh sekarang.

"Ssttt, itu pacar lo?" tanya Zelin dengan berbisik, sedari tadi ia memendam rasa penasaran nya. Meskipun berbisik, Zerga masih bisa menangkap suara itu.

"Buk-"

"Calon suami"

Baru saja ingin menjawab, Zerga lebih dulu memotong ucapannya. Asha melirik nya kesal.

Zelin terkejut, saat akan membuka mulutnya lagi, niatnya terurung karena mendapat tatapan tajam dari pria itu. Zerga kembali fokus menyuapkan potongan daging itu ke dalam mulut Asha.

"Sudah, aku bisa makan sendiri!" kesal Asha, meskipun ia tahu bahwa tadi itu suapan terakhir nya karena makanannya telah habis. Zerga hanya diam, ia membersihkan sisa makanan di bibir dengan jemari nya lalu menjilatnya.

Asha melotot melihat itu.

"Jorok!"

"Enak, sayang" Zerga mengambilkan minum untuk gadisnya, tentunya dengan tangan nya yang memegang gelas itu.

Zelin merasa jengah sebab sedari tadi ia menyaksikan adegan bucin kedua sejoli itu, tak tahukah mereka bahwa dirinya jomblo? Jika seperti ini ia lebih memilih makan di rumah daripada makan bersama mereka. Ia sekarang terlihat seperti lalat menyedihkan.

Selesai makan, mereka kembali pulang, tak lupa tadi Zelin berterima kasih pada Asha yang menemani nya berbelanja dan Zerga yang membayarkan makan siangnya.

Kini, kedua sejoli ini berada di mobil, Zerga mengantarkan Asha pulang. Zerga mengusap jemari Asha dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan nya ia gunakan untuk menyetir. Entah kenapa, Asha mulai terbiasa dengan sikap pria itu. Terlebih, ia mulai merasa... nyaman?

Usapan itu membuat Asha mengantuk, ia merasa lelah seharian ini karena setelah selesai kuliah langsung pergi ke mall. Matanya terasa berat, ia mulai memejamkan matanya.

Zerga yang menyadari gadisnya itu telah tertidur kemudian menghentikan mobilnya. Ia melepas jas yang ia kenakan lalu menutupi tubuh Asha agar gadisnya itu tidak kedinginan. Zerga memandangi wajah gadisnya itu lalu mendekatkan wajahnya, ia mencium kening Asha.

"Kamu pasti lelah" Zerga mengecup kening Asha lagi sekilas kemudian kembali menjalankan mobilnya.










Makasii buat yang udah bacaa, maaf kalo ada salah kata/penulisan, di akhir nanti bakal aku revisi😉 💙 jangan lupa di vote ya cantik/ganteng!! lopyuu💙

===================
Thank you for reading..
Don't forget to vote💙
===================

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

2.4M 36.1K 49
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.8M 8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.4M 35.9K 31
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
235K 1K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!