Hi readers-nim, Ini book ke-15 aku, jangan lupa atuh di follow hehe (≧▽≦)
Semoga kalian suka dan dimohon comment buat author nih sama vote nya dong biar author semangat update (・∀・)
Oh iya, ini murni haluan author ya alias karangan author sendiri, kalo ada kemiripan cerita mohon maaf sama kalo kemiripan visual dan nama sudah pasti ya karena mereka banyak yang haluin ಠ◡ಠ
sekian terima cash dari author~
_____
Yuta pov
Ia terdiam sejenak lalu mengukirkan senyum ambigu di wajah tampannya
"Ih malah senyum kaya gitu lagi"
"Nggak... Liat aja nanti"
Lalu Winwin langsung mengajakku masuk dan ternyata tempatnya indah sekali, view nya pas sekali menghadap sunset di depan sana
"Omg sunsetnya indah banget"
"Suka?"
Aku mengangguk semangat
"Aku gak yakin tapi aku harap kamu juga suka yang satu ini"
Setelah berkata begitu Winwin menarikku ke salah satu spot khusus yang hanya terdapat 2 bangku dan satu meja yang dipenuhi bunga dan lilin yang membuat suasananya semakin romantis
"Win bagus banget..."
Winwin menarik salah satu kursinya lalu membiarkanku duduk disana dan ia duduk di kursi sebelah kananku
Aku tak hentinya memperhatikan dekorasi meja ini karena surat dan hal hal kecil di dalamnya mengandung banyak memori dan makna bagiku
Ia mengumpulkan seluruh foto kami menjadi karangan buket dan menulis beberapa surat yang membuatku terharu dan bahagia melihatnya
"Win ini-" ucapku terpotong sambil menyerongkan kursiku sedikit untuk menatapnya, tapi...
Tiba-tiba Winwin sudah berlutut di depanku sambil mengeluarkan kalung yang dibelinya tanpa aku ketahui
"Win?"
"Would you be my only one?"
Aku bingung sekarang sampai tidak sanggup menjawabnya, rasa senang yang teramat dan bingung dan takut juga bercampur menjadi satu
Winwin masih sabar menunggu jawabanku dan tiba-tiba teman yang lain bermunculan dari segala arah
"Terima... Terima, TERIMA,TERIMA"sorak mereka
Aku mengangguk semangat dan menarik Winwin berdiri untuk mendekapnya
Aku begitu terharu hingga menangis bahagia dipelukannya
Winwin menjauh lalu memasangkan kalungnya di leherku dan menciumku setelahnya
"WOOOHOO"sorak yang lain saat melihat kami mencium satu sama lain
"UDAH KEK KAWINAN AJA DAH"teriak Doyoung
Kami berbincang dan setelahnya makan malam disana di meja terpisah
Saat aku sedang memperhatikan sekitar tiba-tiba doyoung dan Taeyong menarikku menjauh
"Sst tuy"
"Apa si doy?"
"Kata Doyoung jangan lupa pajak jadian sama hadiah ultah Winwin 🌚"jawab Taeyong
"Ish, i-iya"
Pokoknya malam itu menjadi malam yang tak terlupakan dan penuh memori bagiku
***
Aku dan Winwin baru sampai di dorm sekitar jam 10 malam dan kami begitu kelelahan, uh lebih tepatnya aku yang kelelahan
Aku menaruh tasku lalu pergi untuk mandi
Saat sedang mandi... tiba-tiba aku teringat perkataan Doyoung dan Taeyong
'sst tuy'
'Kata Doyoung jangan lupa pajak jadian sama hadiah ultah Winwin 🌚'
'hadiah ultah Winwin🌚'
'ultah Winwin🌚'
'Winwin🌚'
'win...🌚'
'🌚'
Kata-kata itu terus terputar di benakku hingga aku merasa kesal pada pikiranku sendiri
"AAAAAAAA SIBALL"
"Kenapa sayang?"tanya Winwin sambil mengetuk pintu kamar mandi
"Ah ng-nggak kok Win"
Huh memang sialan mereka, bisa-bisanya bikin aku gak bisa tenang... Aku terus kepikiran cara ngajak atau memberinya hadiah balasan
'apa gue gas aja ya?'
'dah lah ayo aja sisanya serahkan pada takdir •́ ‿ ,•̀'
Aku mandi lebih bersih dan teliti dari sebelumnya
Bahkan aku memakai lebih banyak lotion saat selesai agar lebih wangi, untungnya aku sudah menyingkirkan bulu-bulu nakal di seluruh tubuhku kemarin, jadi gak usah waxing lagi (〃゚3゚〃)
Saat aku keluar Winwin sudah membuka bajunya untuk bersiap mandi dan itu membuat niatku ciut, aku tidak bisa membayangkan betapa menyakitkan dan seramnya Winwin saat...
"Sayang"
Tiba-tiba Winwin memelukku lalu mengecup pipiku
Aku hanya merespon dengan senyuman gugup
"Kamu... Kenapa?"
"GAK gapapa..."
Aku mengalihkan topik ke kado agar Winwin tidak curiga
"Buka kado aja yuk"
"Ah gara-gara kado"ucapnya sambil menangkup kedua pipiku
Aku hanya terkekeh lalu ia menarikku duduk di kasur dan membawakan kado-kado dari temannya
"Kamu buka aja duluan ya, saya mau mandi dulu"lalu Winwin mengecup bibirku
"Iya"
Aku membuka kadonya dan rata-rata isinya baju, sepatu, atau topi hmm bagus tapi tidak menarik
Dan hadiah dari Haechan doyoung dan Taeyong yang membuat mataku melirik karena aku udah tau orangnya rada-rada semua jadi sedikit SUS maksudnya SUPER SUS
Aku menyingkirkan kado yang lain dan membuka kado dari Taeyong dulu karena ia paling waras diantara 3 curut menyebalkan ini
Isinya ternyata gak sewaras yang kukira, ia memberi lube dan condom sangat banyak dan box nya juga Dipenuhi kertas berbentuk hati
Ada notes berisi 'it would be a rough night for Yuta HAHA'
"Shibal"umpatku lalu lanjut membuka kado dari doyoung
Isinya tak kalah ajaib, ia memberi Handcuffs dan set bunny suit
Aku reflek melemparnya karena merasa geli
Aku tidak bisa membayangkan jika aku memakainya... Ah masa bodoh, aku membaca notes dari doyoung "karena Yuta suka panggil gue bunny jadi gue mau berbagi ke Yuta, semoga suka ya yut ( ͡° ͜ʖ ͡°)"
"Anjeng lu pada"
Aku beralih ke hadiah Haechan yang paling besar dan hadiahnya berlapis seperti mainan L.O.L jadi setiap dibuka lapisannya ada hadiah yang kutemukan
Pertama aku menemukan sapu tangan kecil, lalu set seprai? Hah untuk apa juga, lalu... Sex toy...
"AAAA ANJENG SIALAN PUDU BANGSAT"
Hadiah Haechan sungguh berbeda dari Renjun, anak manis itu memberi hal yang bermanfaat seperti pakaian dan bahan masakan tapi Haechan... TIDAAAK
BRAKK Winwin membanting pintu kamar mandi
"Kenapa sa- yang..."
Winwin terkejut melihat barang-barang terkutuk itu berserakan dimana saja
"ITU BUKAN AKU"jeritku sambil berusaha menutupi wajahku dengan bantal
Aku mengintip dari balik bantal menatap wajah terkejut Winwin dan langsung berlari ke Arah pintu tapi Winwin menutup pintunya dan berdiri tepat didepannya
"W-win i-itu..."
"Yuta..."
Aku semakin menunduk tidak ingin menatap Winwin
"Yuta liat saya."ucap Winwin penuh penegasan
Winwin menarik daguku untuk menatapnya dan menatapku dengan tatapan tajam
"Kamu kalo lagi 'mau' bilang ke saya, jangan pake yang gitu oke?"
Aku terkejut dan menamparnya
"EH LU PIKIR GUE SUKA MAINAN BEGITUAN? nggak ya! Itu kado dari pudu bangsat* tuh"protesku panjang lebar
Winwin hanya menatapku tak percaya lalu mengambil bajunya
"Yaudah kamu sekarang di baju ya, saya mau ke dapur dulu"
"Kamu juga belum dibaju"
"Nanti dibaju diluar"
"EH aset gue jangan diliatin ke orang!"
...
Tbc~
-----
Makasih yang udah mau baca, sekali lagi maaf ya kalo banyak typo bertebaran ehe(≧▽≦)