Terhitung setelah mengenal Jaehyun, Rosé sudah menambahkan list dua masalah baru dalam hidupnya. Pertama, ia harus berpura-pura menjadi kekasih pria itu. Kedua, ia harus membohongi orang-orang di sekitarnya.
Rosé menggumam, tatap undangan fisik berlatar putih bersih dengan sedikit ornamen menonjol khas pernikahan, dua nama sejoli berwarna cokelat muda menghiasi bagan tengah cover undangan tersebut.
Rosé dapatkan undangan itu dari Hyeri, kakak tingkatnya di kampus sekaligus sahabat baiknya. Keduanya bersama di bawah naungan BEM kampus dulu kala.
Secuil kertas kecil mencuat dari tempatnya karena Rosé memang sudah menarik kertas tersebut. Tulisan berbunyi, 'Dateng ya, Roséanne! Jangan lupa bawa gandengan!' terukir manis dengan gaya tulis tangan.
Jika saja Hyeri memberikan undangan ini satu bulan lebih cepat, mungkin Rosé tidak perlu ambil pusing membawa gandengan. Ia akan mengajak Christian langsung, tapi toh sekarang keadaan sudah berubah. Hampir seluruh penggemar band tau kalau pria itu memang sedang dekat dengan asisten produser.
Long distance relationship sucks, Rosé knows it all.
Menghela napas, Rosé cek ponselnya yang bergetar. Tadi dirinya memang sempat mengirim pesan ke Lisa, bertanya apakah gadis itu mau menjadi gandengannya pergi ke pesta pernikahan Hyeri.
Lisa : Roce! :(
Lisa : Gue udah diajak Bambam duluan yaaahh, terus gue udah bilang iya juga. Gimana dong?
Lisa : Mau gue cariin gandengan?
Rosé : Gak usah gapapaa, coba nanti gue ajak sepupu gue mungkin ada yang bisaa.
Lisa : Maaf, Oce. :(
Rosé : Ih, santai ajaa, Lilis! ><
Pandangan Rosé mengawang, mungkin dirinya bisa mengajak sepupunya yang lain untuk datang.
***
Jungkook mengernyit, saat ini pria itu sedang bersandar pada pintu kamar yang terbuka lebar. Saat ini anggota Hymn of Frazier sedang nongki-nongki di kamar Eunwoo. Dari keempatnya, jujur saja hanya kamar Eunwoo yang nampak paling normal.
Kamar Jaehyun sedikit (banyak) berantakan karena pria itu suka lempar pick gitar sembarangan, jangan lupakan kertas bekas menulis nada atau lirik lagu yang berserakan dimana-mana.
Kamar Mingyu penuh dengan bulu kucing, karena pria itu punya enam kucing di tempat tinggalnya (Eunwoo alergi bulu kucing).
Terakhir, kamar Jungkook sebenarnya lumayan normal kalau pria itu tidak miliki figur anime Chainsaw Man yang luar biasa banyak berjejer. Jungkook akan mengamuk kalau-kalau temannya menyenggol sedikit saja barang koleksinya itu.
"Siapa?" Jungkook bertanya lagi.
"Iya, temen gue diundang sama adiknya kesana. Terus katanya adiknya itu gak ada gandengan, jadi nawarin gue," jelas Mingyu.
Mingyu berkawan baik dengan Younghoon, entah karena apa keduanya bisa begitu lengket saling berbagi rahasia masing-masing. Younghoon miliki satu adik perempuan, dan tempo hari pria itu berkata kalau ia akan menghadiri pesta pernikahan. Namun, karena Younghoon sudah ada gandengan, ia akhirnya mencari pria lain untuk menemani adiknya ke pesta itu. Pilihannya jatuh ke Mingyu, sahabat baiknya.
Eunwoo terbahak, "Kakak kurang ajar. Adiknya disuruh gandengan sama lo gitu?" Mingyu mengangguk jawab pertanyaan Eunwoo.
"Jadi gue izin gak ikut latihan besok lusa ya," ucap Mingyu, tujuannya bercerita panjang lebar seperti ini memang untuk meminta izin ke teman-temannya yang lain.
Jungkook dan Eunwoo hanya mengangguk paham sementara Jaehyun masih asik mengunyah kacang sukro sambil menonton televisi menampilkan serial Upin Ipin.
"Temen lo banyak banget ya, Ming," Eunwoo berujar asal.
Mingyu menggumam, "Enggak terlalu sih. Ini Younghoon tuh yang tempo hari gue bilang temennya owner La Roses, inget enggak?"
Oh, jangan tanya. Fokus Jaehyun yang mulanya menonton Upin Ipin dengan khidmat langsung beralih ke arah Mingyu saat dengar kata La Roses disebut.
Jungkook tertawa lagi, pria itu tunjuk wajah cengo Jaehyun menggunakan sikunya, "Wih, pacar gadungannya terpanggil."
"Itu yang nikah siapa?" Jaehyun bertanya.
Mingyu sedikit bingung namun memilih untuk menjawab pertanyaan Jaehyun, "Hyeri sama-"
Jaehyun memotong ucapan Mingyu, "Itu kenalannya Rosé?"
Mingyu mengangguk, "Doi kakak tingkat Roséanne pas masih kuliah."
Pikiran Jaehyun mengawang, itu berarti jaminan 100% kalau Rosé pasti datang ke pesta itu. Lantas, dengan siapa Rosé pergi? Ponsel Jaehyun sepi sejak pagi (selain notif dari para penggemar) dan tidak ada tanda-tanda Rosé ingin mengajaknya serta. Lalu, dengan siapa gadis itu pergi nantinya?
Bak tersambung dengan pikiran Jaehyun, Eunwoo seperti terkena pancaran telepati. Pria itu mengernyit, "Berarti Rosé dateng dong ya. Dia gak ngajak lo, Jae?"
Keheningan menyeruak di kamar Eunwoo. Tak lama kemudian semprot tawa tertahan Mingyu keluar dengan tidak sopannya, disusul oleh Jungkook. Mingyu terengah, "Wah! Enggak diakuin lo!"
***
Rosé melepas apronnya dengan tergesa-gesa saat Dani datang kembali dan berkata ada customer yang mencari Rosé. Saat ini gadis itu sedang berada di La Roses, ada banyak yang perlu diurus di restoran yang satu ini.
Gadis itu berjalan sambil membenarkan posisi kuncir rambutnya, memastikan ia tampil rapi di hadapan pelanggan. Rosé berjalan lurus menuju area pintu masuk restoran saat matanya tangkap sosok tak asing.
Rosé menghela napas panjang, lalu mulai berjalan dengan speed normal. Tidak tergesa-gesa seperti tadi.
Jaehyun tersenyum simpul saat Rosé sampai tepat di hadapannya, pria itu sodorkan paper bag yang entah berisi apa ke hadapan Rosé. Gadis itu tatap Jaehyun kebingungan. Ada apa?
"Kata Kiming lo mau dateng ke pesta pernikahan," terang Jaehyun. Rosé mengangguk kaku, tidak butuh waktu lama untuk memahami maksud Jaehyun kalau Kiming = Mingyu, "Ini ada koleksi dress di butik Mama."
Rosé terbelalak, lalu sedikit mendorong paper bag tersebut. Bagaimana juga ini sudah kelewatan dari batas perjanjian mereka, Jaehyun tidak perlu bertindak sedemikian rupa, "Buat apa?"
Jaehyun mengernyit, "Buat dipake ke pesta pernikahan lah, masa mau dipake masak. Gimana sih," pria itu terkekeh tanpa tau sikon, tak sadar Rosé sudah kebingungan luar biasa.
Sadar Rosé bak kehabisan kata-kata, tatapan pria itu melunak, "Lo dateng sama siapa kesitu nanti?"
Pandangan Rosé mengawang sebelum akhirnya gadis itu tatap Jaehyun sambil mengindikan bahunya, "Gue belum nentuin sama siapa."
"Ya udah kalo gitu, sama gue aja."
Satu alis Rosé terangkat naik, tak ada raut kebohongan pada wajah pria di hadapannya ini. Jaehyun berbicara jujur, ia menawarkan diri untuk menemani Rosé datang ke pesta pernikahan Hyeri.
Rosé mengedip, "Why tho? Kita enggak buat perjanjian sampai hal begini."
"Just," Jaehyun sedikit memajukan bibirnya, nampak berpikir-pikir jawaban apa yang cocok ia keluarkan, "Forget about the contract, for now I am your boyfriend, harusnya lo gak usah sungkan minta bantuan gue. Meski cuma pura-pura."
Cheesy. Cheesy sekali. Seandainya Rosé tau kalau setelah Jaehyun mengucap kalimat tersebut, ia berpikir kalau salim-saliman kepada para pelanggan di La Roses lebih sedikit memalukan dibanding apa yang barusan ia ucapkan.
Ponsel Rosé yang ia geletakan begitu saja di dapur bergetar, dirinya memang sangat terburu-buru sampai tidak membawa benda persegi panjang tersebut.
Christian : 📁 Apollogity Concert Ticket DAY-1.pdf
Christian : Dateng ya, Rosé. Itu gue kasih dua tiket VIP, ajak Lisa juga boleh. XOXO.