ARGARA: Cold Husband [ END ]

By gitaaam

2.4M 71.1K 3.4K

[ SEBELUM BACA DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU ] Argara Delvin Wijaya, seorang remaja laki... More

ζ Chapter 1
ζ Chapter 2
ζ Chapter 3
ζ Chapter 4
ζ Chapter 5
ζ Chapter 6
ζ Chapter 7
ζ Chapter 8
ζ Chapter 9
ζ Chapter 10
ζ Chapter 11
ζ Chapter 12
ζ Chapter 13
ζ Chapter 14
ζ Chapter 15
ζ Chapter 16
ζ Chapter 17
ζ Chapter 18
ζ Chapter 19
ζ Chapter 20
ζ Chapter 21
ζ Chapter 22
ζ Chapter 23
ζ Chapter 24
ζ Chapter 25
ζ Chapter 26
ζ Chapter 27
ζ Chapter 28
ζ Chapter 29
ζ Chapter 30
ζ Chapter 31
ζ Chapter 32
ζ Chapter 33
ζ Chapter 34
ζ Chapter 35
ζ Chapter 36
ζ Chapter 37
ζ Chapter 38
ζ Chapter 39
ζ Chapter 40
ζ Chapter 41
ζ Chapter 42
ζ Chapter 43
ζ Chapter 44
ζ Chapter 45
ζ Chapter 46
ζ Chapter 47
ζ Chapter 48
ζ Chapter 49
ζ Chapter 50
ζ Chapter 51
ζ Chapter 52
ζ Chapter 53
ζ Chapter 54
ζ Chapter 55
ζ Chapter 56
ζ Chapter 57
ζ Chapter 58
ζ Chapter 59
ζ Chapter 60
ζ Chapter 62
EKSTRA CHAPTER: 1
EXTRA CHAPTER: 2

ζ Chapter 61

33.9K 890 49
By gitaaam

A:CH

Halo, Argara kembali!!
Oya, untuk cerita barunya gimana nih pendapat kalian? Masih mau lanjut gak? Kalo mau lanjut komen dan vote di cerita yang baru ya, kalo disini khusus lapak Argara-Anara hehe.

Selamat berbuka puasa semua nya ><





[61] Kecanduan

[ H A P P Y R E A D I N G ]

***

Pagi hari menjemput, sinar matahari memasuki sebuah kamar melalui celah dari gorden yang terbuka memasuki retina mata salah satu mereka, membuat mata itu perlahan terbuka.

Masih disetengah sadar, sang empu tiba-tiba tersenyum melihat pemandangan didepannya, jarang-jarang kan mereka tidur bersama saling berpelukan? Berarti ini momen langka yang nantinya akan selalu terjadi.

"Imut banget kalo lagi tidur, itu bibirnya manyun, minta dicium, hm?" bisik sang empu berbicara sendiri sambil menyentuh bibir orang didepannya dan terkekeh sendiri.

Cup!

"Morning kiss dulu, sebelum cantikku bangun."

Lihatlah, Argara sudah seperti orang gila yang berbicara, senyum, sampai ketawa sendiri. Bahkan, tak segan-segan menciumin seluruh wajah Anara yang tertidur dipelukannya.

"Nara bangun."
Tak bosan-bosan, Argara membangunkan Anara dengan menciumi kembali seluruh wajah Anara.

Catet-catet hobi Argara sekarang: menciumi Anara sampai mampus.

Argara berhenti menciumi wajah Anara saat mata perempuan itu mulai membuka matanya.

Merasa terganggu sama ciuman diwajahnya membuat Anara terbangun, dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah Argara yang berseri-seri sambil tersenyum membuatnya tersenyum juga.

"Kenapa sih? Kok senyum-senyum gitu?" tanya Anara.

Argara menggeleng lalu menarik Anara kembali ke pelukannya. "Semalem enak banget. Makasih ya."

Masih pagi, tapi Anara sudah dibuat terbang oleh Argara. Wajahnya bahkan sudah memerah. Apalagi saat mendengar ucapan Argara yang berbisik ditelinganya diselingi dengan kecupan-kecupan di telinga dan lehernya.

"Morning sex, keliatannya gak buruk."

Dengan cepat Anara menarik rambut Argara hingga wajahnya berhadapan langsung dengannya.

"Gak mau ah, masih ngantuk," tolak Anara yang disambut kekehan oleh Argara.

"Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Aku mau, jadi ya kamu juga harus mau," balas Argara memaksa.

Kan, sifat pemaksanya muncul disaat saat yang tepat. Mau nolak juga gak bisa, karena Argara sudah bergerak cepat menindih tubuh kecil Anara.

Oke, skip!

***

Setelah selasai, Argara turun dari ranjang dan memakai boxer nya. Sedangkan Anara menarik kembali selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

"Mau mandi gak?" tawar Argara.

Anara melirik sinis Argara. "Gak, pegel semua ini badan aku gara-gara kamu, gak bisa bangkit," kelu Anara.

"Sebentar."

Anara melihat kalau Argara memasuki kamar mandi sekitaran 5 menit lalu Argara keluar dari sana dan mengarah ke ranjang.

"Yuk."

"Kemana?" tanya Anara bingung.

"Mandi lah."

Mendengar itu sontak Anara menggeleng. "Enggak Argara. Nanti kamu minta lagi, aku capek."

"Enggak. Janji deh cuma mandi doang biar segar badannya, sekalian mandi besar," ujar Argara sambil menggendong tubuh Anara menuju kamar mandi.

Tubuh Anara diletakkan di bath up yang berisikan air panas membuat dirinya nyaman. Lagi enak-enak berendam malah di ganggu oleh Argara yang ikutan masuk ke bath up dan duduk dibelakang nya membuat Anara sedikit risih. Ya, jadilah mereka mandi berdua tanpa adanya kegiatan lain, seperti kata Argara tadi.

***

Setelah mandi, Argara pun membantu Anara untuk berpakaian dan juga menyisiri rambut istrinya itu.

"Udah, siap!" ujar Argara. "Cantiknya," ucap Argara sambil menciumi kembali wajah Anara.

"Udah ah, sana kamu pakaian dulu," Anara menghentikan kegiatan Argara dan mendorong Argara pelan.

"Iya-iya."

Tanpa malu, Argara berganti pakaian depan Anara. Kalau kata Argara sih, "Ngapain malu, orang tadi malem udah liat masing-masing dengan jelas." Sakarepmu Argara!

"Aku mau turun buat ambil sarapan, kamu disini dulu nanti makannya dikamar aja," ucap Argara.

"Eh, kenapa makan dikamar?" tanya Anara membuat Argara berhenti melangkah.

"Coba jalan," suruh Argara.

Anara menurut, dengan cepat Anara bangkit dan ingin melangkah namun berhenti dan kembali duduk di ranjang.

"Kok sakit?" tanya Anara meringis.

"Sakit kan? 'Makanya, sarapannya di kamar aja, ya?"

Anara mengangguk. "Yaudah deh."

Sampainya didapur, Argara melihat Bik Ijah yang sudah stand by didapur dengan memegang alat-alatnya.

"Eh, Den Arga. Baru bangun ya?" tanya Bik Ijah.

"Iya Bik. Bik, tolong buatkan susu dong 1 gelas aja," pinta Argara yang fokus mengambil sarapan dimeja.

"Siap! Non Nara kemana, Den? Kok saya gak liat?"

"Ada, lagi dikamar bik masih tidur dianya," jawab Argara yang diangguki Bik Ijah.

"Ini susunya, Den."

Argara mengambil susu tersebut. "Makasih ya, Bik. Arga mau naik lagi."

Setelah mengucapkan itu Argara langsung naik menuju kamarnya. Saat sudah didalam, pandangannya langsung mengarah ke Anara yang sedang memainkan ponselnya.

"Fokus amat sih, ini dimakan dulu biar perutnya ada isi."

Anara menoleh ke arah Argara yang sedang melatakkan sarapannya di atas meja rias. "Makasih Arganteng."

Kepala Argara sontak menoleh dengan mata melotot, membuat Anata tertawa.
"Kenapa sih ngeliatinnya sampek melotot gitu?"

"Bilang apa tadi?" tanya Argara.

"Arganteng. Emang kenapa?"

Tiba-tiba saja Argara memegang dadanya membuat Anara panik dan berjalan ke arahnya dengan langkah pelan.

"Eh eh, kenapa, Ga? Apa yang sakit?" pertanyaan Anara membuat Argara tertawa.

"Ih! Kamu bohong ya?! Aku kira tadi beneran loh, panik!"

Argara segera menghentikan tawanya, wajahnya jadi merah karena dibilang Arganteng. Oke! Itu bakal jadi panggilan yang sangat baik selama dirinya hidup. Dia sangat menyukainya.

"Jalannya aneh," ucap Argara saat melihat Anara jalan.

Mendengar itu Anara memutar bola matanya. "Siapa sih yang buat aku jadi kayak gini? Cepet banget amnesianya."

Argara menyengir mendengar sindiran itu. "Bercanda. Nih makan, mau si suapin atau makan sendiri?" tanya Argara.

"Makan sendiri aja."

***

Besok pagi nya Argara dan Anara melakukan kegiatan seperti biasanya, yaitu sekolah.

"Widih, cerah amat tuh muka, udah kayak pengantin baru aja," celetuk Elang.

Argara tersenyum saja mendengar itu. Emang sejelas itu ya kalau dirinya sudah melepas keperjakaannya?

"Hemm, bau-bau proses pembuatan ArgaJun udah mulai dimulai," sambung Arka ikutan meledek.

"Gue yang nikah, malah lo yang nyoblos. Ck, ck, ck. Tak patot," ucap Rendi dengan wajah sinis.

Bukannya apa, dirinya bisa saja meminta hak nya kepada sang istri. Tapi, keadaan tak memungkinkan.

"Kawin enak gak bos?" tanya Arka tiba-tiba.

"Enak," jawab Argara seadanya.

"Wah, gue jadi gak sabar mau kawin. Kawin, kawin, malam minggu aku kawin." Lihat lah, Arka sudah seperti orang tak waras yang berjoget ria tanpa malu.

"Goblok! Nikah dulu baru kawin!" kata Elang yang mencoba menghentikan kegiatan Arka yang memalukan.

"Oiya, kebalik ya? Yaudah deh nikah dulu baru kawin, takutnya malah jadi duluan kan berabe urusannya. Kalo kawin dulu baru nikah itu namanya brengsek."

Ucapan Arka tadi membuat mereka seketika terdiam. Seakan tersadar, Arka pun jadi ikutan terdiam.

"Gue salah ya?" tanya nya sambil menunjuk diri sendiri.

"Iya, gue brengsek."






To be continued.....





Aiii, ini si Argara nya kecanduan apa gimana? Minta nambah terus, ini sih kayak istilah 'suami puas, istri tewas' hahaha.
_____________________________________

•Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

•Komen 'next' disini ➛

•See you in the next chapter ᥫ᭡

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Continue Reading

You'll Also Like

My Senior By Kin

Teen Fiction

245K 8.6K 37
" Aku bersyukur, bahwa ketidak sengajaan takdirku adalah kamu. "
313K 9K 50
21 January 2019 Zanna kinara harahap, yang biasa di panggil Kinara adalah adalah cewek tomboy yang pinter di bidang akademik maupun non akademik. Cew...
4.6M 445K 53
#narendra01 -part lengkap -sudah direvisi tapi revisinya untuk versi novelnya nanti ( sok banget versi novel, soalnya blm ada penerbit yang pas.) Sek...
40.5K 1.9K 65
[ADA BAGIAN YANG DI PRIVATE JADI FOLLOW AKUN AUTHOR BARU BISA BACA] Nafas Rere terengah-engah dadanya naik turun berusaha untuk menetralkan nafas tan...