^Tidak trima komentar negatif! Boleh mengkritik tapi harus utamakan Sopan Santun!
Ini hanya cerita fiksi belaka hasil karangan sendiri^
Jikalau ada kekurangan tolong dimaafkan...
(Sekian trima salah satu member enhypen menjadi jodoh kita)
(Jangan lupa Share cerita ini ke sesama penyuka Sunoo Harem oky)
.
.
.
walaupun ceritannya kurang seru, tapiii TOLONG dibantu Votenya disetiap Chap karna itu berguna banget untuk penulis♡
(Happy reading)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sunoo melangkah mengikuti langkah Heeseung dari belakang. Heeseung berjalan lebih dulu. Tidak mungkin seorang Raja dan Maid berjalan beriringan bukan?
Sunoo bingung akan di bawa kemana lagi dirinya.
Sunoo berjalan sambil sesekali mengusap tanganya yang memar bekas cekalan Heeseung yang kuat. Mereka melewati beberapa Maid yang memang sedang melakukan pekerjaannya.
Para Maid yang melihat Heeseung lewat pun. sejenak menunda pekerjaannya lalu serentak berderes rapi memberi jalan saat melihat Heeseung berjalan angkuh melewati.
[bayangin aja deresan ini tuh para idol kpop cewe ya. Trus rambutnnya gx cuma di gelung. Ada yang terurai atau di kuncir kuda pokoknnya macem-macem]
Sunoo menunduk semakin malu saat dirinya dipertontonkan tengah mengekori Heeseung. Para Maid wanita menatap tidak suka pada Sunoo. Bahkan ada yang berani menjulurkan kakinya saat Sunoo lewat didepannya.
Alhasil Sunoo tersandung kaki tersebut. Sunoo terkejut saat tubuhnya ingin ambruk jatuh kebawah dengan keras, matanya ia pejamkan erat-erat siap menerima rasa sakit yang akan di terima. Namun aneh dirinya tidak merasakan rasa apapun ia malah merasakan rasa hangat seperti ada yang mendekapnya erat.
Sunoo membuka mata rubahnya perlahan. Bola mata indah Coklat karamelnya terpaku melihat wajah rupawan awet muda atau memang masih muda milik Heeseung yang sangat dekat dengan wajahnya dari bawah.
Para Maid yang berderes pada memekik ikut kaget dengan kejadian tersebut. Beberapa Maid menggeram marah dan cemburu. Tidak terkecuali yang sudah membuat Sunoo tersandung.
Heeseung menunduk manatap wajah cantik Sunoo. Ia benar-benar mendekapnnya erat.
Heeseung tersadar lalu melepaskan dekapannya pada Sunoo. Alisnya menukik tajam.
"Siapa yang barusan menyandung mu Sunoo?"
Sunoo tergagap ia benar-benar tidak tahu siapa yang menyandungnya tadi. Ia sendiri barusan berjalan sambil menunduk lalu tak disangka ada kaki yang mengecoknnya.
Sunoo mengeleng tanda tidak tahu.
Heeseung beralih menatap deresan Maid yang langsung membuang muka takut kena sasaran Heeseung.
Heeseung menatap tajam salah satu wanita yang sedari tadi menyibukan dirinya dengan membelai rambut panjangnnya. Si wanita yang ditatap tajam itu bernama Karina. Iya dialah yang sengaja menyandung kaki mungil Sunoo agar membuat kekacauan yang memalukan. Namun sial hasilnya malah membuatnya menambah geram saat melihat Sunoo didekap Heeseung secara terang-terangan.
Sunoo sendiri mengumpat dalam hatinya. Siapa saja yang berani menyandungnya ia akan menandainya.
Heeseung kembali menatap Sunoo lalu mencekal salah satu tangan yang tidak memiliki lukanya dan beranjak dari sana tanpa sekata patah pun.
Karina yang melihatnnya semakin panas. Ia akan membuat pelajaran untuk Sunoo nanti.
"Dasar jalang!"
🍑🍑🍑
Heeseung membawanya kesuatu ruangan yang lumayan remang. Tangan kekar beruratnnya masih mencekal Sunoo tapi tidak terlalu kuat.
Sunoo bingung untuk ke sekian kalinya saat Heeseung membawanya masuk ruangan gelap tersebut.
Saat memasuki ruangan tersebut Sunoo mendepapati Jake sedang terduduk sambil mengamati sesuatu entah ia juga tak tahu.
[Bisa di bayangin Jake kayak gini sksksks]
Sunoo tidak bisa berbohong saat melihat Jake yang begitu tampan di ruangan remang-remang ini.
"Jake" Heeseung memangil Jake dengan pelan sambil mendekat. Walau pelan Jake bisa mendengarnya dengan menoleh ke asal suara.
"Ya?" Jake bingung saat Heeseung datang membawa Sunoo yang ada di cekalan tangan besar Heeseung.
Sunoo yang berada di samping Sang Raja hanya mampu berkedip-kedip polos. <Gemesshh😭😢
Heeseung melepaskan cekalannya, lalu mengambil salah satu pergelangan tangan mungil Sunoo yang memerah dan sedikit membiru.
Sunoo menatap bingung tangannya yang sedikit diangkat oleh tangan besar Heeseung.
"Jake bisakah kau mengobati pergelangan tangan Maid ini" ujar Heeseung dengan nada sedikit datar. Heeseung mengajukan tangan mungil Sunoo mendekat ke arah Jake.
"Eh?"
"Baiklah tuan saya akan mengobatinnya. Ngomong-ngomong kenapa bisa pergelangan tangannya bisa memar lumayan parah seperti ini" tannya Jake pada Sang Raja.
Heeseung tidak menjawab pertannya Jake. "Bisakah kau jangan banyak bertannya seperti biasanya Jake. dan cepat obati dia" Ujar Heeseung tak mau menjawab pertannyaanya Jake. Ia malah keluar dari ruangan itu setelahnya.
Jake hannya menghembuskan nafasnnya pasrah lalu kembali lagi ke Sunoo yang sedari tadi hannya diam menyimak. Lalu berdiri dari tempat duduknnya mendekat ke arah Sunoo sambil melihat pergelangan tangan Sunoo yang terluka.
"Boleh saya pegang?" Ujar Jake meminta ijin.
Sunoo tersentak saat Jake berujar lembut padannya tanpa pikir panjang Sunoo memperbolehkannya.
"Silahkan"
Jake mengangkat tangan mungil Sunoo yang sangat kecil di saat Jake menggenggamnya.
Sedikit terkekeh karna tangan Sunoo begitu sangat lucu seperti seorang gadis.
Jake lalu mengusap memar Sunoo dengan lembut. Sunoo melihat semua perlakuan Jake kepada tangannya hannya tersenyum kecil. Tapi senyumannya luntur begitu saja saat dirinya teringat kejadian di mana tubuh polosnya sudah terlihat tidak sengaja oleh Jake waktu itu. Wajah Sunoo memerah. Tanpa sadar menarik tangannya dari Jake.
Jake terkejut dengan perilaku Sunoo yang tiba-tiba tapi ia tidak menghiraukannya. Jake tersenyum lembut sambil menatap Sunoo tenang.
"Sakit ya? Tunggu saya akan mengambil obat dan perban" jake meninggalkan Sunoo untuk mengambil barang yang ia magsud.
Sunoo masih diam di tempatnya. Bisa-bisanya ia teringat kejadian crepy waktu itu.
Sunoo tidak mau jika dirinya sendiri canggung dengan Jake. Karna menurut Sunoo Jake lah yang paling normal dari semua yang ada di istana En-der.
Lumayan lama Sunoo bergulat dengan pikirannya tak sadar Jake sudah kembali.
"Maaf menunggu lama"
"T-tidak juga"
"Baiklah ikut dengan saya" Jake mencekal tangan Sunoo lembut menuntunnya untuk duduk di kursi yang memang sudah tersedia di sana.
Sunoo tercengang walau ruangan ini lumayan gelap tapi tidak menutup kemungkinan tempat ini begitu nyaman. Saat duduk di kursi Sunoo bisa melihat buku-buku yang bereres rapih di lemari.
Sunoo berpikir pasti Jake adalah orang pintar dan cerdas.
"Bolehkah saya yang mengobatimu?" Ucap Jake membuat Sunoo memusatkan kembali padanya.
"Eh? Tidak perlu aku bisa sendiri" tolak Sunoo.
"Tapi Tuan sudah menyuruhku mengobati mu. Kemarikanlah tanganmu" kekeh Jake.
Sunoo membuang nafas pasrah lalu mengangkat tangannya yang memar ke dekat Jake. Dengan cepat Jake mencekalnya pelan. Dengan telaten juga Jake mengoleskan obat yang sudah ia racik sendiri kepada bagian yang memar. Lalu mengulungnya dengan perban berwarna putih.
Sunoo melihat tangannya yang diperban rapih oleh kain putih. Sunoo tersenyum senang melihatnya. Jake ikut tersenyum.
"Terimakasih"
"Tidak masalah. Apa masih ada bagian yang terluka atau sakit?"
Sunoo terdiam sesaat. Jujur saja sebenarnya bagian bokongnya terasa sangat linu dan sakit karna waktu itu bokongnya terbentur keras ke bawah. Ini semua gara-gara bocah bajingan itu!
Tidak mungkin kan ia sendiri mengeluh jika bagian bokongnya lah yang terasa sakit. Hal apa yang Jake lakukan pada bokongnya nanti Shit! Sangat memalukan.
"T-tidak ada lagi ka Jake, terima kasih"
"Hm baiklah"
Hening menyelimuti keduanya. Sunoo sangat membenci hal ini. Dari pada terjebak oleh keheningan lebih baik Sunoo memilih untuk pergi saja dari sini.
"Sunoo"
baru saja ingin mengucapkan sesuatu agar ia bisa ijin berpamitan pada Jake. Jake lebih dulu memanggil namanya. Sunoo keklabakan suasana macam apa ini.
"Ya?"
"Hari mulai sore apakah kau sudah makan? Jika belum saya ingin mengajak mu makan bersama"
Sunoo diam. Ingin sekali ia berteriak kencang jika ia belum makan. Sunoo lebih memilih menahan rasa laparnya dari pada makan bersama dengan Jake yang pasti akan menimbulkan mala petaka baginya.
"T-tidak perlu ka Jake aku... aku sudah makan! Terima kasih hehe... bukankah tidak sopan jika seorang Maid dan bangsawan seperti ka Jake makan bersama dengan Maid rendah seperti ku"
"Siapa bilang tidak sopan saya hannya mengajak mu makan bukan mengajakmu berlomba kasta Sunoo"
"Tapikan-"
"Tidak apa jika kau sudah makan..."
"Hm...kalau kau belum tau disini tidak ada aturan Maid yang seperti itu Sunoo"
"Magsudnya?"
"Sunoo boleh kah aku sedikit bercerita tentang Maid?"
"Maid?"
"Ya Maid. jika kau mau tahu disini itu berbeda.
Bedanya Maid disini memiliki pangkat masing-masing atau bisa di bilang tingkat yang membuat dia sendiri berkuasa dari pada Maid lainnya. Bisa di bilang mereka memiliki tingkatnya masing-masing. Seperti ada yang tingkat paling atas. Tingkat atas ialah Maid yang pasti memiliki hubungan pada sang Raja atau Pangeran. Dan yang kedua Maid tingkat tengah. Maid tingkat tengah ini tidak beda hannya saja mereka mengincar seorang yang berhubungan dengan Sang Raja seperti Sunghoon. Putra mahkota Jay. Jungwon si tangan kanan Jay. Kenapa mereka menargetkan Putra mahkota Jay dan tangan kanannya Jungwon yang berasal dari kerajaan lain. Tidak salah juga mereka berdua selalu saja berada disini dan selalu menggoda Maid yang ada di istana En-der. Beberapa dari Maid juga bahkan menargetkan saya. Dan terakhir Maid tingkat bawah. Yah Maid tingkat bawah ini sangat rendah bahkan tak jarang mereka dibully oleh para Maid yang tingkatnya lebih tinggi darinya. Maid tingkat bawah adalah Maid yang tidak mendapatkan perhatian dari sesiapapun."
Sunoo menganga di setiap Jake bercerita. Apa apaan itu seorang Maid bisa mencari perhatian kepada Seorang yang bahkan kastanya lebih tinggi. Dan kenapa Jake begitu tahu seluk beluk tentang Maid.
"Jadi kesimpulannya para Maid bebas melakukan apapun yang mereka mau sesuai peraturan konyol yang Tuan Heeseung buat. Mereka bisa berbincang dengan sesiapapun bahkan dengan bangsawan sekalipun jika pihak paling atas mengijinkan. Mengajak makan bangsawan para Maid sangat sering terjadi disini. Apalagi yang mengajaknya bukan Maid tapi bangsawan itu sendiri seharusnya jika kau terima ajakan saya kau pasti akan menjadi Maid tingkat tengah Sunoo tapi saya tidak akan memaksakannya. Bahkan tak jarang Tuan Heeseung dan Pangeran Ni-ki memanfaatkan Maid yang mereka pilih untuk berhubungan. Makanya Maid tingkat tinggi disini ialah Maid yang sudah ditiduri secara langsung oleh Heeseung dan anaknya"
Sunoo tersedak air liurnya sendiri saat mendengar kisah menggelikan dari Jake. Sangat keterlaluan. Dan berlebihan.
"banyak para gadis cantik di luaran sana yang berbondong-bondong ingin menjadi Maid disini. Dan tidak mudah juga mereka bisa masuk kemari. Entah dengan cara apa mereka bisa masuk kesini. Saya pun bingung"
"K-ka Jake itu sangat di luar batasan"
"Memang seperti itu kenyatannya disini. Maaf jika saya terlalu banyak berbicara mari Sunoo saya antar kau keluar dari Sini"
Sunoo tidak menolak. Mereka berdua berjalan beriringan.
🍑🍑🍑
saat asik berjalan dengan Jake Sunoo dikejutkan oleh Maid cantik yang entah datang dari mana langsung mendekat lebih tepatnya mendekat ke Jake.
"Maaf mengganggu. Tuan Jake anda di panggil oleh yang mulia Raja ke tempat pribadinya" ucapnya lembut dengan senyuman manis yang terparti di wajah cantiknya.
"Baiklah Sullyon terima kasih sudah memberi tahukan" ujar Jake dengan senyuman manis pada gadis yang bernama Sullyon itu. Yang mendapat senyuman manis dari Jake langsung merona tersipu.
Sunoo mendengus kecil saat melihat interaksi keduanya. Apakah Jake selalu berperilaku lembut kepada sesiapapun Maid disini. Ah kenapa Sunoo jadi memikirkan hal tak penting seperti itu.
"Iya itu sudah kewajibanku..." balas Sullyon malu-malu.
Sunoo memutar bola matanya malas. Kewajiban apanya.
"Hm Sunoo maaf saya pamit dulu. Sampai bertemu lagi" pamit Jake sebelum itu ia menggusak rambut Sunoo lalu pergi begitu saja. Sunoo kesal rambutnya jadi acak-acakan ulah Jake.
Setelah kepergian Jake Sullyon merubah raut wajah manisnya menjadi raut sinis.
Sullyon menatap Sunoo tidak suka. Sunoo menatap balik Sullyon sama tidak Sukanya. Ternyata gadis cantik ini bermuka dua.
"Jangan coba-coba merebut Jake dari ku!"
"Apa! Aku tidak merebutnya kau salah paham" elak Sunoo. Memang Jake sudah menjadi milik gadis belaga di depannya ini eoh.
"Cih dasar gay menjijikan" ucap Sullyon mengejek lalu pergi dengan menyengol keras bahu sempit Sunoo.
Wajah Sunoo memerah ingin sekali ia menjambak rambut gadis busuk barusan. Bisa-bisanya dia menyebutnya gay menjijikan lalu dia sendiri apa Jalang murahan!
Tapi Sunoo mencoba menahan amarahnya yang sudah di pucuk ubun-ubun. Menghembuskan nafasnya kasar Lalu sunoo pergi dari tempat itu dengan menahan amarah yang di rasa. Yang mana membuat wajah cantiknya memerah hebat.
TBC.
Kangen kalian huhuhuhu!😭😭
Lama bgt ya aku ga up. Maaf semuanya aku abis pulang dari jogja langsung sakit. Tapi sekarang alhamdullilah aku udh mendingan😄
Sebagai tanda maaf aku bikin part ini lumayan panjang hehe... 2k word!!
Gimana puasanya lancar. Sedih ga bisa puasa di hari pertama karna aku pms😢
Jangan bilang kalian juga ada yang sama?
Yaodahlah sekali lagi aku ucapin terima kasih SEBANYAK-BANYAKNYA buat para pembaca yang masih setia Lop Youuuuu~~😙
Aku lumayan sedih yang baca lumayan banyak tapi yang Vote ama komennya dikit😥🙏💔
See u》