kakak osis (winrina)

By wntryjn-__-

48.5K 3.7K 144

kisah perjuangan winter untuk mendapatkan hati ketua OSIS. apakah perjuangan winter membuahkan hasil? #winri... More

perkenalan
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20 (Flashback)
21
22

15

2.1K 167 16
By wntryjn-__-

Mau nyoba bikin konflik🙏🏻🗿

••

Kini mereka bertiga sedang membersihkan toilet. Toilet tersebut berisikan 5 kamar mandi jadi cukup luas untuk dibersihkan.

"Apes banget gue hari ini, disuruh nyuci piring, bersihin lapangan, sekarang bersihin toilet segede ini. Lagian siapa sih yang ngide bikin toilet segede ini" Misuh ryujin

"Yaelah tinggal kerjain aja sih, protes mulu hidup lu" Ucap winter, winter terus menyikat wc sampai bersih. "Seumur-umur baru kali ini gue nyikat wc" Ucapnya.

"Sama gue juga, waktu SMP hukumannya ga seberat ini yakan" Ucap yujin dari kamar mandi sebelah.

"Udahlah jangan ngebacot mulu, cepet kerjain"

Brakk...

"Anjing suara apaan tuh" Mereka bertiga keluar bersamaan.

"Aw..." Orang tersebut meringis. "Ini yang ngepel siapa sih?! Ga becus banget!"

"Pfft... Mampus win anak orang ngamuk" Ucap yujin sambil menahan tawanya.

"Bukan salah gue lah, dianya aja yang buta. Jelas-jelas disitu ada tulisan 'hati-hati lantai licin' pake ngamuk segala lagi" Winter memutar bola matanya malas dan menghampiri orang tersebut.

"Lo gapapa kan?" Tanya winter

Dia mendongak dan menatap winter, seketika dia langsung berdiri membuat winter kaget.

"Buset ajaib bet nih bocah" Gumam ryujin

"Aku gapapa kok winter, kamu ngapain disini?" Tanya veron.

Veronica atau yang sering dipanggil veron adalah siswi kelas 11 IPA 2, orang tuanya adalah orang terkaya di kota ini dan orang tuanya juga merupakan donatur besar di sekolah ini, itu alasan mengapa ia menjadi pembully dan berbuat semaunya dan satu lagi, dia menyukai winter.

"Lagi boker! Ya lagi bersih-bersih lah. Lo ga liat dia pegang sikat wc" Sahut yujin

"Apasih, gue ga ngomong sama lo!" Ketus veron, lalu dia memeluk lengan winter. "Kamu kok bisa sih dihukum sampe segininya. Siapa yang nyuruh kamu? Pasti karina kan, liat aja nanti aku laporin ke papi aku" Ucapnya.

Winter menatapnya jijik lalu melepas rangkulannya. "Lepasin! Lo apaan sih! Kak karina ngehukum gue karna gue telat, lo gausah macem-macem sama kak karin, ngerti lo!" Tegas winter

"Sabar win, lo gamau di keluarin dari sekolah ini kan? Pelan-pelan aja ngomongnya" Bisik ryujin

"Kok kamu jadi ngebentak aku sih, kan aku cuma mau ngebantuin kamu" Ucapnya sedih, winter, ryujin, dan yujin saling menatap.

"Woi ini gimana cara ngusirnya?" Bisik winter, ryujin dan yujin hanya mengangkat bahunya.

"Udah ya, mending lu balik ke kelas" Winter berusaha berkata selembut mungkin untuk mengusir veron dari sini.

"Aku tungguin kamu sampe selesai ya"

"Jangan! Nanti lu diomelin guru mapel, gimana? Nanti kita lagi yang disalahin"

"Kelas aku jamkos kok, kamu gausah khawatir" Veron kembali memeluk lengan winter. Winter mendengus kesal, saat dia ingin melepaskan lengannya dari veron tiba-tiba pintu terbuka, disana ada karina, lia, minju, dan giselle.

"Bagus ya, bukannya bersih-bersih malah pacaran" Sinis karina

"Winter tuh kak bukan saya" Yujin langsung menabok kepala ryujin.

"Gemes banget gue sama mulut lu, pengen gue robek rasanya" Bisik winter

"Sadis banget"

"Kenapa bisik-bisik, cepet bersihin!" Ucap giselle

"Ck lepasin bangsat!" Winter menghempaskan tangan veron dengan kasar lalu menghampiri karina. "Kak, ini ga seperti yang kak karin pikirin. Aku sama dia ga ada hubungan apa-apa kok, dianya aja yang gangguin aku terus"

"Winter kamu kok gitu sih, aku ngambek nih"

"Dih suka-suka lu sono, mau ngambek, nangis, sampe jungkir balikpun gue ga peduli" Ucap winter, mereka semua tertawa.

Veron menggeram lalu pergi. "Liat aja aku bakal bikin kamu tunduk sama aku" Setelah mengucapkan itu dia langsung membanting pintu.

"Bodo amat! Ngomong sono sama tembok!" Teriak winter

"Shutt udah udah, sekarang kalian cepet bersihin ini semua karena bentar lagi bel istirahat" Ucap karina lalu pergi.

"Kak tunggu!" Karina berbalik dan menatap winter. Winter meraih tangan kanan karina, winter merogoh sesuatu disakunya. "Kok bisa luka gini sih, lain kali hati-hati ya. Aku ga mau kak karina kenapa-kenapa" Ucap winter sambil menempelkan plaster pada luka karina.

Karina menarik tangannya dari winter. "A-apaan sih lo, lebay banget" Ucapnya gugup, dia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Lalu dia langsung pergi dari sana meninggalkan teman-temannya.

"Eh rin! Tungguin woy" Ucap lia mengejar karina.

"Dih malah ninggalin. Kalian jangan bercanda lagi ya, em... Yujin semangat bersih-bersihnya" Setelah mengucapkan itu minju langsung pergi.

"Gue juga duluan ya, jangan lupa besok kumpul dilapangan abis pulang sekolah. Kita mulai ekskulnya besok" Ucap giselle dan menyusul temannya.

"Siap kak!" Teriak mereka.

"Ekhem aduh disemangatin ayang nih, iri kan lo" Yujin tertawa mengejek.

"Gue sih b aja" Ucap ryujin

Winter bahkan tidak peduli sama sekali dengan ucapan yujin. Sebenarnya dia sudah tau bahwa minju juga menyukai yujin, karena dia sempat menguping saat melewati ruang OSIS.

••

Bel istirahat

"Akhirnya selesai juga, cape banget bangsat" Ryujin merebahkan dirinya diatas meja.

"Parah banget si ningning duluan ke kantin ga nungguin kita" Ucap yujin

"Suudzon aja jadi orang, nih gue beliin makanan" Ningning muncul dari pintu sambil membawa nampan yang berisikan 4 mangkok bakso.

"Widihh ningning tau aja gue lagi laper, jadi makin sayang deh" Ryujin langsung menyambar semangkuk bakso dan memakannya tergesa-gesa.

"Makannya pelan-pelan bang, ga ada yang mau minta kok" Ucap yujin

Winter hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat ryujin lalu matanya tak sengaja melihat karina berdiri di depan pintu kelasnya.

"Kak karina!" Winter baru ingin menghampirinya tapi karina sudah pergi.

"Kak karina? Ngantuk lu ya, mana ada kak karina anjir" Ucap ningning

Winter berlari tanpa mengatakan apapun membuat mereka bingung. "Winter kelamaan di toilet makanya jadi sedeng, udahlah biarin aja" Ucap ryujin lalu lanjut makan.

"Otak lu tuh yang sedeng"

Sementara itu winter masih berlari mencari karina, lalu dia menemukan karina sedang duduk dikoridor sendirian. Karina mendongkak melihat seseorang yang berdiri dihadapannya. Winter tersenyum dan duduk disebelah karina.

"Kakak ngapain dikelas aku tadi?" Tanya winter

"Ga ngapa-ngapain" Ucap karina tapi enggan melihat winter.

"Yang bener?" Goda winter sambil mencolek bahu karina.

" Iya ish!" Balas karina dengan mendorong bahu winter hingga winter terhuyung kebelakang.

"Aduh kok kenceng banget sih balesnya" Winter memanyunkan bibirnya.

"Lagian tengil banget jadi orang"

Winter terkekeh. "Yaudah aku balik ke kelas dulu ya" Winter bangkit dari duduknya tapi baru beberapa langkah karina menarik tangan winter.

"Gue beliin lu nasi goreng tadi sebagai ucapan terimakasih karna lu udah ngobatin luka gue" Ucapnya. "Tapi gue liat lu lagi makan, terserah sih mau diterima atau ga" Winter dengan cepat mengambil nasi goreng tersebut dari tangan karina.

"Pasti mau lah, mubazir kalau ga dimakan, makasih ya kak" Ucap winter

"Bagus deh, lain kali jangan telat lagi kalau ga mau dihukum" Tegas karina

"Aku lebih suka dihukum biar bisa deket kak karin terus" Winter mengedipkan matanya.

"Sebenernya itu tugas jungwon sih. Kalau lu mau telat lagi sih terserah, tapi lu harus hati-hati soalnya jungwon kalau ngasih hukuman lebih kejam dari yang tadi" Bisik karina

"Jungwon yang sok tegas tadi? Ih aku males banget liat dia, dia keliatan sombong banget orangnya" Ucap winter

"Halah sok tau lo"

Di lain sisi ada veron dan kedua temannya yang menyaksikan dari kejauhan, veron meremas minuman yang ia pegang. Dia tidak suka melihat winter dan karina berhubungan baik.

"Ron, are you ok?" Tanya Riska

"Pake nanya lagi lu, udah lah kita diem aja" Bisik laras

"Gue harus kasih pelajaran ke cewek gatel itu" Dia berjalan menghampiri winter dan karina, dan dengan sengaja dia menumpahkan minumannya ke seragam karina.

"Upsh... Sorry" Ucapnya pura-pura terkejut.

"Lo apaan sih!" Kesal karina, dia mengelap seragamnya menggunakan tisu.

"Makanya jadi cewek jangan gatel, rasain lo" Veron tersenyum, lalu dari belakang temannya menyusul.

"Astaga bencana lagi ini mah" Gumam laras

"Kali ini lu udah kelewatan banget, yang gatel itu lo bukan kak karin! Mending lo jauh-jauh deh dari gue, muak gue liat muka lo" Bentak winter sambil berteriak, sontak itu membuat mereka menjadi sorotan para murid yang berada disana.

"Eh apaan tuh rame-rame?" Ucap ryujin kepo.

"Samperin lah cok"

Disana mereka melihat winter yang sedang memaki veron, veron terlihat ingin menangis.

"Minggir woy aer panas aer panas" Ryujin berteriak dan memecah kerumunan.

"Win tenangin diri lo, ini ada apa?" Tanya ningning

"Dia udah kelewatan ning"

"Ngapain pada ngumpul disini?! Bubar lo semua!" Ucap yujin, lalu penonton kecewa dan membubarkan diri dari sana.

"Win, aku suka sama kamu... kamu kenapa sih malah milih dia yang jelas-jelas ga suka kamu" Ucap veron melemah, dia menggenggam tangan winter dan menatap matanya dalam.

"Tapi gue ga suka sama lo! Jadi, stop gangguin gue apalagi kak karina" Ucap winter lalu menarik karina pergi.

"dahlah  kita balik kelas aja" Ucap ningning dan berjalan duluan.

"Walaupun gue buaya, tapi gue sih ogah sama modelan preman kek lo" Ucap ryujin

"Ngaku lo buaya, udahlah ayo susul ningie" Lalu mereka berlari menyusul ningning.

"Kim winter... Sialan, lo udah bikin gue malu. Lo juga bikin gue ngeluarin air mata" Veron berhenti sejenak dan menyeka air mata dipipinya. "Gue selalu dapetin apapun yang gue mau dan itu termasuk lo, gue bakal lakuin cara apapun untuk dapetin lo" Ucap veron menampilkan seringai jahatnya.











Ok lunas ya

Sorry klo cerita ny makin ga jelas
Tapi emang ga jelas sihh

Segitu dlu deh jangn lupa vote, coment, and follow ya beb

Sekian Terima Winter🙏🏻🗿

Sampai jumpa bulan depan😏

Continue Reading

You'll Also Like

250K 8.8K 37
[ Sebelum baca, budayakan untuk follow author nya seng. Mana tau tertarik sama next story author nya 😘] ...
147K 7.1K 27
Gween Calista, harus rela mengorbankan kehormatannya demi biaya pengobatan Geisya Putri, sang adik yang terbaring koma di rumah sakit. Perempuan itu...
163K 20.7K 44
Jennie mengalami trauma psikologis akibat dari sebuah peristiwa traumatis yang menyebabkannya amnesia. Jennie mengingat semua keluarganya kecuali se...
65.1K 6.4K 20
Ryan, seorang pemuda yang terpaksa harus menjadi figuran yang merangkap menjadi antagonis licik karena tidak mau mati dua kali. bertransmigrasi ke se...