Beberapa bulan kemudian, blaze menjadi bahan pembicaraan orang orang. Setelah statusnya sebagai ketua OSIS dicabut dan beasiswa nya dialihkan pada solar, mulai banyak yang membencinya.
Setelah 1 bulan tak sekolah, suasana sekolah langsung berubah drastis dengan sangat cepat. Termasuk reverse yang tiba tiba berhenti mengganggu blaze, bahkan reverse cenderung menghindari blaze ketika bertemu.
"Blaze, jangan fikirkan ucapan mereka.. Mereka hanya orang orang bodoh yang tak tahu apapun" ujar thorn mencoba menenangkan blaze
Blaze menghela nafas kasar, ia langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi mencari udara segar.
"Blaze kau mau kemana?" tanya solar
"Sudahlah solar, jangan sia siakan waktumu untuk orang seperti dia.. Kau ini siswa kebanggaan sekolah, harusnya cari teman yang setara dong" cetus salah satu siswa
"Jangan ajari aku tentang hal itu! Kau tak berhak mengatakan apapun soal urusan pribadiku!" jawab solar ketus
Plakk..
Solar tiba tiba dipukul, thorn yang awalnya diam saja menjadi ikut marah. Pelaku yang menampar solar hanya menampilkan ekspresi tak bersalah dan malah menunjukkan tatapan jijik
"Kau punya masalah apa sih? Emang kenapa kalau kami mau berteman dengan blaze? Dia baik, tidak seperti kalian yang brengsek! Kalau punya urusan ama solar yaudah ayo beresin aja diluar jam sekolah! Jangan main pukul orang sembarangan!" marah thorn langsung memaki
"Ckh, sudahlah kak.. Mereka semua bodoh, percuma kalau melayani orang bodoh" solar langsung menarik thorn keluar agar thorn tidak semakin marah, bahaya kalau sampai thorn benar benar marah
"Hoy! Siapa yang kau panggil bodoh! Awas saja kalian!!" teriak orang itu.
Sementara itu ditempat blaze, ia duduk santai di kursi taman belakang, angin sepoi sepoi membuatnya merasa sedikit tenang.
Srrkk..
Blaze langsung waspada saat mendengar suara suara dari salah satu semak semak. Ia terus menatap fokus sambil penasaran apa yang ada di balik semak semak.
Brukk..
Blaze tak sempat melakukan apapun, tubuhnya langsung diterjang begitu saja oleh seseorang. Untung saja blaze berhasil menyeimbangkan tubuhnya agar tida tejatuh. Ia menatap bingung, kenapa ia tiba tiba dipeluk seperti itu?
"Tolong aku, aku mohon maafkan aku" ujar orang yang memeluk blaze dengan suara gemetar
"Reverse? Ada apa??" tanya blaze panik
Reverse melepas pelukannya, blaze sedikit terkejut melihat reverse yang menangis, matanya sampai terlihat bengkak.
"Reverse kenapa kau menangis?" tanya blaze panik
"Aku mohon maafkan aku, maaf.. Maaf.. Aku menyesal blaze"
"Reverse, aku sudah memaafkanmu.. Tapi kenapa kau menangis?"
"Hiks.. Aku mohon pulanglah, tolong aku blaze"
Blaze menjadi bimbang, gempa pernah mengatakan padanya kalau sampai blaze pulang ke rumah lama tanpa memberi tahu gempa, gempa akan marah. Tapi, kalau blaze mengatakan ingin pulang, gempa pasti kesal lagi.
"Aku tak bisa pulang" jawab blaze pelan
Reverse kembali memohon, ia menunjukan bekas luka ditubuhnya.
Blaze sangat terkejut melihat reverse memiliki banyak luka ditubuhnya
"Sejak kau pergi, ayah dan ibu bersikap kasar padaku.. Aku mohon blaze pulanglah agar ayah dan ibu tidak bertengkar lagi dan melampiaskan semuanya padaku"
"A-Aku..."
"Blaze! Aku benar benar memohon.. Kumohon tolong aku"
"Kak gempa bagaimana?"
"Aku janji akan langsung mengubungi kak gempa blaze"
'Reverse mencurigakan, ah tidak.. Kurasa semuanya mencurigakan, aku harus memastikan satu hal' batin blaze
"Baiklah, ayo sekalian bolos saja" ujar blaze tersenyum simpul
"Terimakasih blaze, tapi kau yakin akan membolos?" tanya reverse tak yakin
"Tak apa, lagian reputasi ku sudah hancur" jawab blaze tanpa beban
Reverse menjadi sendu, itu semua karena dia kan? Blaze yang merupakan anak paling diandalkan disekolah justru sekarang di cap sebagai murid bermasalah
"Maaf blaze"
"Haha sudah jangan minta maaf terus, ayo kita pulang"
"Tentu"
.
.
.
.
.
"Mana sih blaze pergi? Dasar, ini kan sudah hampir masuk"
"Thorn gak liat blaze di rooftop"
"Blaze biasanya pergi ke taman belakang, tapi dia tidak ada juga"
"Blaze kemana sih?!"
Solar dan thorn mencari blaze yang tadi pergi begitu saja, mereka sudah mencari ke kelas kelas, ke kantin, rooftop, perpustakaan, lab namun blaze pergi entah kemana.
"Ih sudahlah masuk ke kelas aja, mungkin blaze akan kembali nanti"
"Baiklah, lagipun kelas sebentar lagi mulai"
Thorn dan solar akhirnya memutuskan untuk kembali saja. Blaze juga sepertinya butuh waktu untuk sendiri.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu, ice yang jarang masuk sekolah membuat teman temannya heran. Dan ketika teman teman ice mendengar bahwa ice memiliki fisik yang lemah akhirnya mereka memutuskan untuk menjenguk ice. Kebetulan hali tengah keluar, jadi teman temannya bisa sedikit lega. Sebenarnya mereka takut dengan hali, jadi sebelum menjenguk mereka memastikan dulu kalau hali tengah tidak ada
"Kau tak pernah cerita apapun pada kami ice" ujar salah satu teman ice
"Iya, harusnya kau cerita saja dong.. Kau ini jangan terlalu misterius lah" lanjut temannya yang lain
Ice tersenyum tipis "hehe, maaf frosty, glac"
"Maaf? Hahahaha, kau lucu ice"
Anak bernama frosty atau nama lengkapnya frostfire, itu langsung tertawa. Glacier menggeleng pelan melihat frostfire yang terlalu frontal.
"Haha,aduh Kenapa kau minta maaf kalau ada masalah itu cerita bukan minta maaf.. Kau tak melakukan kesalahan apapun ice" lanjut frostfire
Ice ikut tertawa, bagi ice memiliki teman yang gila lebih menyenangkan daripada memiliki teman yang pintar. Ice menoleh kearah teman ke 3 nya yang sejak tadi diam saja
"Sup, kamu diam saja?" tanya ice
"Sap sup sap sup! Panggil nama orang yang benar, S-U-P-R-A! Bukan Sup!" kritik supra sembari menegaskan pengejaan namanya
"Pemarah seperti biasanya, kau sangat mirip kak hali, supra" ujar ice dengan nada datar
"Siapa yang mirip?"
Ice, frostfire, dan glacier tersentak saat hali tiba tiba ada disana. Nah, kan hantu!
Ice tertawa canggung sembari menggaruk pipinya "erkk, tidak kak.. "
Hali tak ambil pusing, ia langsung meletakan beberapa makanan di meja. Hali sangat tahu kalau makanan rumah sakit sangat tidak enak, jadi ia memutuskan membawa makanan saja
"Wahh, aromanya wangi.. Pasti biskuit coklat kan?" tanya ice antusias melihat bungkusan yang hali bawa
Hali langsung menyodorkan bungkusan itu pada ice dan teman temannya. Entah kenapa saat itu hali terlihat sangat keren, terutama saat hali tersenyum. Dan kekerenan hali sangat tidak disukai supra
'Tinggi, tampan, tubuh ideal, rambut rapi, ckh! Aku tahu keluarga ice sangat tampan.. Tapi masa aku kalah tampan ya?' batin supra kesal
"Supra kau tak mau?" tawar hali
"Ah, iya Terima kasih"
'Tidak, masih lebih tampan aku.. Kan aku masih anak anak dan kakaknya ice sudah tua.. Jadi anak anak pasti akan lebih keren' batin supra terus meyakinkan diri sendiri
"Ice, aku punya buku rangkuman.. Kau pasti banyak tertinggal kan?" ujar glacier menyodorkan buku
"Thanks glacier... Aku memang banyak tidak sekolah"
"No problem, ice"
Bersambung...