CEO

By Wmin29

580K 19.5K 3.7K

Cerita ini tentang CEO Tampan bernama Elvano Satya Mahendra(23) yang sudah lama menahan hasratnya agar tidak... More

BAGIAN 1 - Masturbasi
BAGIAN 2 - Pertemuan
BAGIAN 3 - Si pengganggu Tidur
BAGIAN 4 - Rindu
BAGIAN 5 - Keysha jatuh
BAGIAN 6 - not the first kiss
BAGIAN 7 - Taman
BAGIAN 8 - penyataan Elvano
BAGIAN 9 - Ketahuan
BAGIAN 10 - Sosok El yang menyeramkan
announcement
BAGIAN 11 - Jealous
BAGIAN 12 - Rangsangan
BAGIAN 13 - Manja
Chapater 14 - Terror
Chapater 15 - Hilang
Chapater 16 - Finnaly
Chapter 17 - Trauma Keysha
chapter 18 - Kebahagiaan El
CHAPTER 20 - Berkuda
CHAPATER 21 - Penyesalan Elvano
CHAPATER 22 - El kembali

Chapter 19 - Mansion Baru

3.6K 189 12
By Wmin29

Setelah mendengar pernyataan dokter akan kesehatan Keysha, Elvano kembali keruangan tempat dimana Keysha dirawat. Kesehatan Gadis itu mulai membaik, dari fisik maupun psikisnya, namun Keysha harus tetap diperhatikan, jangan membuatnya melamun hingga mengingat kejadian itu kembali.

Tentu Elvano sangat mengerti, dia akan bekerja jarak jauh dari rumah sehingga ia memiliki waktu banyak untuk Keysha.

Elvano membuka pintu rawat Keysha, mendapati ruangan kosong dengan Infus yang terlepas. Elvano mengerutkan keningnya, mencari keseluruhan penjuru ruangan hingga toilet tidak mendapati keberadaan Gadisnya.

"Keyy!!"

Shit!!

Elvano menoleh mendengar pintu dibuka, terdapat perawat yang beberapa beberapa obat ditangannya.

"Dimana Keysha?!"

Perawat itu bingung, setaunya Keysha sedang duduk dikasur saat ia izin sebentar mengambil obat untuk diminum hari ini.

"Ma-maaf tuan, tadi  beliau disini..." Cicitnya pelan lalu menunduk, melihat wajah Elvano begitu menyeramkan, ekspresi datar bercampur panik, kepalan tangan Elvano hingga urat-urat tangannya berlihat. Mengingat kejadian penculikan Keysha membuat Elvano kembali takut kehilangannya.

"Minggir!"

PRANGG!!

Bunyi botol kaca pecah mengisi heningnya rumah sakit, diiringi Perawat yang ikut jatuh ke lantai dengan beberapa bercak darah yang menancap lengannya akibat botol kaca.

Elvano membuka kasar pintu, lalu...

Bugh..

"KEMANA SAJA KALIAN?! KERJAKAN TUGAS MU DENGAN BENAR SIALAN!"

Elvano menghajar pengawal yang seharusnya bertugas menjaga Ruangan Keysha. Mati saja orang tidak berguna ini!

Elvano beralih memukul dinding hingga retak. "Cari Keysha keseluruhan penjuru rumah sakit!"

Nafas Elvano naik turun. Membuka Blezer yang Ia pakai lalu membuangnya sembarangan, menggulung kemeja putihnya yang menetes darah dari telapak tangannya.

Ia berjalan untuk ikut mencari Gadis-nya yang manis. Mendekap erat Keysha di genggamannya. Elvano berhenti mendengar suara dari earphone miliknya. Ia mengepalkan tangannya hingga darah kembali menetes banyak tanpa rasa sakit.

_____

Keysha menatap kedepan, melihat luas indahnya pemandangan lingkungan rumah sakit, sebut saja Keysha norak, ia baru pertama kali lihat rumah sakit ada lahan seperti taman, banyak bangku untuk santai, apalagi bunga memenuhi seluruh taman, ada juga taman bermain, lahan sepedaan dan banyak lagi. Namun sayangnya taman ini jauh dari ruang rawatnya.

Keysha menatap lurus kedepan, lalu beralih menunduk menatap kedua tangannya. Mengingat kejadian penculikan kemarin.

"Apa aku pantas mendapatkan itu?"

"Ayah.. Mama... Apa aku telah berdosa?" Keysha menatap langit biru cerah diatas sana. Matanya memancarkan seolah berbicara pada kedua orang tuanya di surga.

Keysha menunduk, lalu menangis.

GREP!!

Persekian detik, Keysha tiba tiba ditarik untuk berdiri, lalu seseorang memeluk dengan erat sekali, Keysha diam mematung, terkejut. Tubuh kekar menyelimuti tubuhnya dengan nafas yang naik turun dengan cepat dan parfum orang ini Keysha mengenalinya. Elvano..

"E-el?"

hmpphh..

Benar saja, Elvano datang membuat Keysha terkejut lalu Pria itu langsung menarik pinggang Gadis mungil itu dan mencium bibir Keysha kasar, emosi dan kekhawatiran. Lidah Pria itu menelusuri Keysha tanpa ampun, Keysha yang terkejut memukul pria itu dengan nafas yang tersegal. 

Elvano memegang bahu Keysha, menatap wajah mungil yang sudah bersimbah air mata.

"KEMANA SAJA KAU?!"

"Tolong biasakan izin kalau mau pergi, kau mengerti tidak!!" Dengan nafas yang masih memburu, Elvano tanpa sadar membentak Keysha.

"Ma-maaf El.."

"Baru beberapa menit aku pergi, kau sudah hilang.." El memelankan nada suaranya.

"Kumohon padamu, jangan berfikir untuk pergi dariku.."

"Aku benar-benar frustasi Key.." Elvano menjatuhkan kepalanya di pundak Keysha. Gadis itu membeku.

Beberapa menit kemudian, Keysha mendorong pelan bahu El. " El aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk pergi, aku bosan El, jadi aku mau keliling rumah sakit, maaf membuat mu__"

"Cukup, kita pulang."

"El .. tapi__ ASTAGA TANGANMU EL!!!"

_____

Keysha menggulung perban sebagai akhirannya, lalu beralih menatap Elvano dengan rahang yang masih mengeras, saat ini Keysha berada dalam perjalanan ke Mansion baru yang jauh dari kota, jadi perjalanan meraka cukup panjang, dan dalam keadaan canggung ini Keysha bingung harus bagaimana. 

Gadis itu melirik Elvano, jendela sebelah El terbuka karna Elvano sedang menyalakan Rokoknya, dengan kemeja yang hampir setengah dibuka hingga memperlihatkan dada bidang Elvano yang kekar, rambut berantakan, wajah tampannya terlihat datar saja namun Keysha tahu CEO itu sedang menahan amarah. Keysha memilin jarinya, tidak tau harus apa, Ia menggeser badannya, memberi jarak dengan El.

Pestt...

GREPP!

Pria ini memang jago untuk membuatnya kaget!

Elvano menarik pinggang Keysha untuk lebih mendekat dengannya, jarak mereka sangat intim, pria itu juga sudah mematikan rokoknya, tahu jika Keysha tidak suka ada rokok namun saat ini ia benar-benar harus merokok untuk menghilangkan frustasinya.

Elvano menunduk untuk bertatapan langsung dengan Keysha, terdapat ekspresi kesal dari wajah Keysha, wajah mereka sangat dekat.

"Jangan mencoba menjauh dariku." 

Keysha menatap Elvano tajam "Ish.. kauu!!"

"Kau merokok, aku tidak suka mendekati El jika sedang merokok! Aku tidak suka asap rokok!" Rasa canggung berubah menjadi kesal menatap wajah tampan didepannya.

"Fftt hahaha.. lucunyaa..." Elvano mencubit pelan pipi Keysha yang memerah, wajah kakunya menjadi tersenyum lebar.

"El jadi bau rokok, sanaa jangan dekat-dekat duluu" Keysha mendorong Elvano, berniat mengusir.

"Tidaak" Elvano berubah manja, Pria bernada kekar itu langsung memeluk pinggang ramping Keysha lalu meletakkan kepalanya untuk bersandar di dada Keysha, lalu mendusel disana.

Nyaman.

Dengan wajah yang masih terlihat kesal, Keysha mengusap pelan rambut tebal Elvano, "Tidurlah El.."

Elvano menatap wajah mungil itu dari bawah setelah itu mulai memejamkan matanya nyaman, mulai mengantuk lalu tak lama Pria itu tertidur dalam pelukan tubuh mungil itu.

____

Setelah perjalanan hampir satu jam menuju Mansion baru yang jauh dari kota, akhirnya mereka sampai.

Elvano memang benar-benar, Mansion di dalam hutan!!!

Apa Ia berniat menculik lalu menyembunyikannya?!

Ta-tapi itu kenyataannya sih..

Namun biasanya jika seseorang diculik, ia akan disembunyikan di gudang tua atau rumah kosong tapi ini..

BENAR-BENAR INDAH..

Mulai dari taman, disana terdapat air mancur ditengah lalu gazebo atau paviliun berwarna putih dengan hiasan bunga yang cerah, pagar dihiasin rumput hijau menjalar sepanjang taman. Mansion atau lebih seperti istana empat lantai berwarna kuning keemasan.

Keysha membeku lalu mulai menitikan air mata.

"El.. hiks.."

"Ada apa, Key? Apa kau sakit? Tidak suka disini hm?" Elvano meraup wajah Keysha yang memerah dihiasi air mata.

"Ini indah sekali, aku sukaaaaa"

Elvano menghela nafas lalu mengecup pipi Keysha. "Nikmatilah, ini aku siapkan untukmu, aku senang jika kau suka"

Keysha tersenyum lebar, lalu ia mulai berlarian kesana kemari dan tertawa.

Hati Elvano menghangat lalu seketika berubah datar saat Sandi, asistent sekaligus tangan kanannya menghampiri.

Elvano melipat kedua tangannya. "Aku akan bekerja dari Mansion, usahakan untuk meeting online, tangani Client yang ingin meeting secara langsung, jika memerlukan tandatangan mendadak kau bisa wakili. Untuk saat ini kau yang menangani keadaan Perusahaan Mahen's"

Sandi mengangguk hormat, "Baik pak, namun apakah saya boleh merekrut Asistent Pribadi Pak?"

Elvano mengimbangi sebentar. "Boleh jika kau memerlukannya, memang kau sudah memilih siapa?" El memincing matanya.

"Azkia, saya cukup dekat dengannya, Ia juga sudah sangat berpengalaman dalam bidang ini Pak"

Sudah kuduga.

"Terserah kau saja, namun jangan pernah membiarkan dia untuk mendekati Gadisku lagi."

-

-----

Nghh..

Keysha mengeluh pelan, mengusap matanya khas bangun tidur, dengan mata yang masih menyipit melihat kamarnya yang gelap sedikit disinari cahaya matahari yang mulai muncul.

Keysha meraba kasur king size yang kosong, menatap sekeliling kamar lalu tatapannya terkunci pada seseorang yang duduk santai didepan jendela besar yang menampilkan pemandangan munculnya matahari.

Telanjang dada dengan hanya memakai celana training hitam, rambut acak-acakan yang membuat ketampanan bertambah berkali lipat dan rokok yang tersangkut diantara jari besarnya.

Saat ini Elvano memperlihatkan tubuhnya yang atletis berbentuk sempurna.

Dengan dress tidur berwarna putih dibawah lutut dan hanya sebatas tali dibahunya, memperlihatkan leher jenjang Keysha yang putih mulus dihiasi jejak merah merona lumayan banyak disekitarnya.

"Kau sudah bangun?"

Psttt..

"Kemarilah.."

Keysha menghampiri saat El sudah mematikan rokoknya. Elvano tersenyum hangat lalu menarik Keysha untuk duduk dipangkuannya. Tubuh atletis yang mampu menyelimuti tubuh Keysha yang mungil.

"Good morning, Babygirl."

Elvano menunduk, menarik dagu Keysha agar menghadap keatas, menatap dirinya. "Morning kiss.."

Hmpp..

Keysha mengalungkan tangannya diantara leher Elvano, rasa rokok dan mint menjadi satu, namun entah bagaimana mint menjadi dominannya.

Setelah menyatukan bibir mereka, Elvano menarik pinggang Gadis itu dengan jarak yang lebih intens, melumat pelan bibir kecil Keysha lalu membelit lidah mereka, lidah El menelusuri rongga mulut Keysha yang membuat bulu kudus Gadis itu meremang.

Keysha melepas tautan mereka, seperti biasa Gadis itu tidak bisa mengatur nafasnya. Keysha beralih pada ceruk leher Elvano, memeluknya, membenamkan wajahnya disana lalu menggesek hidungnya diantara ceruk leher Elvano, tubuh Pria ini dingin tahu jika Elvano habis mandi dan wangi Maskulin dari tubuh Pria ini menyebar membuat Keysha gemas dengan El.

Elvano menarik pinggang Keysha agar sedikit menjauh. "Jika kau terus melakukan itu, kau mau aku makan sekarang juga, hm?" Elvano menekan pelan pipi Keysha dengan kedua telapak tangannya hingga membuat pipinya menggembung lalu mengecup segala sisi wajah Keysha, seakan ingin memakan wajah Gadis itu.

Elvano gemas sekali melihat Keysha tertawa geli karna berhasil mengerjainya.

"Hahaha... cukup El!!" Keysha lelah tertawa dan memberontak untuk menghindari serangan El. Elvano pun berhenti.

Suasana hening sejenak, Keysha mendongak kepalanya, melihat Elvano kembali menatap pemandangan terbitnya matahari.

"El.."

"Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" Keysha bertanya sambil bersender pada dada Elvano, mereka duduk saling berhadapan.

Keysha menyentuh dada El, merasakan betapa keras otot Pria ini. Lalu dengan iseng ia membentuk gambar perut berotot dengan jarinya yang kecil, membentuk pola kotak. Tentu Elvano tidak tampak terganggu.

"Kau bisa ceritakan padaku El" Keysha menyentuh wajah El saat tidak ada respon.

Elvano tersenyum tipis. "Aku mengkhawatirkanmu, takut kau pergi.."

Keysha berkedip. "Hanya itu?"

Elvano melotot. "Hanya?! Kau tidak tahu berapa khawatir aku saat tahu kau diculik? Rasanya Ingin mati membayangkanmu terluka sendirian atau lebih parah, kau tidak kembali lagi padaku."

Pandangan Elvano berubah seduh, Keysha terdiam melihat El yang begitu mencintainya. "Ma-maafkan aku El.."

"Aku mencintaimu, Key. Sangat mencintaimu hingga rasanya mau gila karna terus menerus mencintaimu tanpa berkurang sedikit pun.."

Keysha menangis, melihat ada seseorang yang begitu mencintainya. "A-aku juga sangat mencintaimu, El!"

Elvano menghapus air mata yang menitik diantara pipi Keysha lalu mengecupnya. "Apa kau bersedia selalu berada disampingku?"

"Menemaniku?"

"Menjadi milikku seutuhnya?"

Keysha menatap Elvano intens, ia tahu apa yang dimaksud Elvano dalam perspektif lain, namun Keysha sudah percaya dengan Pria tampan didepannya.

El melindunginya..

El mencintainya..

El peduli adanya..

Dan El selalu ada bersamanya..

Keysha mengangguk

"Aku bersedia El!"

Dan pada saat ini, Elvano sudah menentukan pilihan sekaligus keputusannya, Ia bersyukur atas jawabannya yang Gadis itu berikan.

Penantiannya akhirnya tiba..

_____

El dan Keysha saat didalam mobil menuju Mansion baru.

VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA YAAA!!
M

akasih atas dukungannya.

700 VOTE
800 KOMEN

NEXT FIKSS...

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 62.1K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
868K 132K 46
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.9M 23.5K 45
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
7M 346K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...