The Origin Of King Kaan

By Thingsgotlouder

596 170 92

Seorang bangsawan mendapati adiknya terpotong menjadi 2 bagian. Sebuah bencana terjadi dan menjadi duka bagi... More

01. The First Daugther
02. The First Crown Prince
04. After All
05. The Twin Princes
06. a Ballroom That Squealed The Pride
07. Sparkling Royal Stones of Yeaston
08. Mixed Blood Prince
09. Da Vienè
10. The Days Before
11. White Day
12. Brothers From Nowhere
13. The Queen's Son
14. Havoc
15. Run Away
16. The Softest Touch
17. Rodrigues
18. Post-Yeaston
19. Just Because Fate Forces It
20. Kaan
21. Basinscar
22. Blue Bird, Labradorite and The First Daughter
23. Dirty Jawel and The Dungeon
24. For Traitors

03. Red

49 12 2
By Thingsgotlouder


Kabut mulai memudar. Jarak pandang mulai meluas.

Yseult dan pangeran pertama mulai bisa melihat lingkungan dibalik badai itu. Dan benar saja mereka telah berteleportasi lagi.

Anomali yang sempat menyorot mereka dengan cahaya matanya sudah bergerak menjauh beberapa saat lalu dan digantikan dengan sedikit memudarnya kabut itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada yang mengetahuinya.

Sesaat terasa tidak ada suara apapun sehingga pangeran pertama mulai menurunkan pedangnya berniat melihat situasi terlebih dahulu.

Tetapi ketenangan bisa menipu. sesuatu dari atas menghantamnya dengan keras. Yseult hampir saja mengeluarkan sihirnya karna terkejut.

Pangeran pertama dimakan.

Sesuatu memakannya.

Sebuah wajah dengan leher panjang dan mata bercahaya itu berubah warna menjadi merah terang.

Kali ini anomali tersebut melihat kearah yseult. Pada situasi ini ia mulai merasakan keringat dingin yang menjalar di area punggungnya.

Bagaimana mungkin ia bisa kabur dari makhluk itu tanpa menggunakan sihir sedikitpun!

Si anomali semakin terlihat membentuk sesosok makhluk, perlahan mengarahkan seluruh wajahnya pada yseult. Kali ini ia baru sadar bahwa wajah dari makhluk itu sekilas seperti goblin. Wajah lebar penuh lekukan lemak, juga cenderung datar berwarna kehijauan dan tidak memiliki hidung atau malah dibalik lipatan kulit itu ada hidung? Yang jelas disana tidak ada batang.

Cukup tidak nyaman dipandang berlama lama karna bentuk wajah dan lehernya menyatu seperti cacing. Makhluk ini seperti keluar dari mimpi buruk seseorang akan sosok menjijikan. Dalam bentuk itu makhluk ini dapat menelan pangeran pertama dengan cepat dari atas dengan wajah langsung menghantam tanah.

Tetapi bagaimanapun juga goblin tidak memiliki kepala yang sebesar rumah rakyat kelas pedagang.

Yseult mundur memilih bertarung dengan tidak mengambil resiko karena Keegan ditangannya.

Dia sudah ketahuan, menggunakan sihir pun seharusnya bukan memperburuk keadaan.

Yseult siap bertarung jika saja makhluk itu tidak tiba-tiba memunculkan cahaya merah dari dalam sela-sela mulutnya.

Sesuatu seperti duri menusuk dari dalam di setiap jangka lehernya yang tebal, hasilnya ujung 'duri' itu terlihat sedikit.

Itu pedang pangeran pertama. Leher makhluk itu sekarang terlihat seolah di penuhi duri kecil disekitar lehernya.

Sesuatu bergerak naik diantara tusukan duri itu dan pada saat tertentu memuntahkan seseorang hingga terpental jauh.

Pangeran pertama masih hidup.

Disekanya lendir kehijauan diwajahnya, pangeran pertama seketika memanggil kembali pedang-pedangnya yang keluar dari arah mulut si makhluk besar. Pedang berlapis sihir berkat bahkan tidak bisa menembus tubuh makhluk itu lebih jauh.

"Sialan, kau merusak penampilanku!"

Pangeran pertama tidak jadi merasa takut pada makhluk ini. Itu karna ternyata makhluknya terlalu jelek. Ia tidak bisa kalah dengan kejelekan tiada tara seperti itu!

Sedari tadi makhluk itu baru terlihat separuh saja yaitu pada bagian wajah dan lehernya. Yseult dan pangeran pertama belum tahu dimana gerangan tubuh makhluk ini sampai gempa ketiga terjadi.

Pijakan yang seperti tanah dibawah mereka kembali naik dan kali ini terus meninggi hingga akhirnya mereka sadar itu adalah bagian tubuh dari si makhluk.

Yseult yakin ia merasa sudah berlari sangat jauh dan tidak ada apa-apa sebelumnya di manapun, tetapi entah mengapa tiba-tiba ia berada diatas tubuh makhluk asing yang sebesar apa ia juga tidak tahu.

Kecuali.

Selama didalam kabut mereka dipermainkan.

Yseult melihat kearah kiri dan kanannya, ia tidak bisa memastikan dimana sekiranya ujung tubuh makhluk ini, ia tidak tahu bisa berlari kearah mana.

Keegan di pangkuannya mulai bernafas teratur. Saat tahu sedang dicek Keegan membuka matanya dan tersenyum.

"Aku akan jadi anak baik dan tidak tambah menyusahkan. Kita bisa keluar selama kakak tidak menggunakan sihir itu"

Yseult mulai meragukan permintaan Keegan. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali diri mereka sendiri. Bagaimanapun Ia tidak bisa berharap pada keajaiban atau sesuatu yang ia belum ketahui kebenaranya.

"Tenanglah, darahmu tidak boleh keluar lebih banyak lagi"

Jika makhluk itu ditahan oleh pangeran pertama, ia setidaknya punya sedikit waktu untuk melarikan diri. Itu yang yseult pikirkan.

Namun ada hal penting yang yseult lewatkan.

.

Disisi lain pangeran pertama memulai peruntungannya untuk membunuh si makhluk jadi-jadian. Ia menggunakan banyak daya sihirnya untuk menembus pertahankan makhluk ini, mencari kelemahannya. Karena si makhluk terlihat seperti tidak memiliki rasa sakit meski pedang pangeran sempat bisa menusuknya, pangeran pertama yakin itu karna ia menusuk tempat yang salah.

Jauh didalam ingatannya, pangeran pertama pernah mendengar dari sela tidurnya dikelas kerajaan bahwa orang biasa tidak bisa menguasai sihir sama seperti keturunan para raja.

Mereka hanya bisa menggunakan sihir dengan cara membuat sendiri aliran nadi sihir dan sesuatu yang disebut bejana penampung dengan ritual tertentu. Karena sihir ini tidak murni dan tidak diketahui bagaimana awal mulanya, tidak ada yang tahu pasti mengapa sihir ini tidak bisa bekerja sama seperti sihir para keturunan raja. Hanya saja seseorang dengan sihir ini hanya akan semakin gila dan lambat laun berevolusi menjadi makhluk yang lain.

Evolusi makhluk penyebab badai Utara adalah yang terbesar dan teraneh yang pernah pangeran pertama ketahui. Raja bilang ada sesuatu dibalik ini dan dugaannya kali ini bukan hanya satu atau dua orang yang bermutasi bersama. Pasti rakyat sesat itu dikutuk bersamaan.

Sebelumnya pangeran selalu merasa tidak perlu mengurus rakyat dan segala permasalahan karna kebodohannya sendiri. Ia memilih berperang untuk merebut wilayah atau mempertahankan wilayah. Pangeran yang lain lah yang biasanya mengurus para rakyat yang sesat ini.

Mendapatkan kesempatan bagus, yseult berlari kecil menjauhi tempat pertarungan perkara. Ia memilih diantara kanan atau kiri dari kepala makhluk besar itu berharap menemui tepian tubuhnya.

Keegan masih tenang dengan mata tertutup di pangkuannya, dalam beberapa waktu sesekali ia menyempatkan diri mengecup pelipis atau bagian pipi Keegan sekaligus mengecek deru nafas dan memastikan tubuhnya masih hangat.

Suara Geraman makhluk berwajah goblin dan percikan cahaya sihir pangeran pertama masih bisa didengarnya meski ia sudah merasa pergi cukup jauh.

Yseult tidak berniat membantu, toh itu memang tugas seorang 'pangeran' untuk mengorbankan diri atas nama 'rakyat'nya.

Saat suara pertarungan pangeran pertama terdengar sayup-sayup yseult akhirnya menemukan ujung dari tubuh si makhluk.

Adalah hal yang masuk akal jika makhluk ini hanya bergerak beberapa waktu sekali, dengan tubuh sebesar ini yseult bahkan tidak akan pernah mau bangkit.

Kekuatannya pasti tidak sebesar bebannya.

Yseult tidak bisa turun. Ia tidak bisa melihat ujung tanah yang sebenarnya. Serta ini sudah waktunya untuk gempa berikutnya.

Dengan penuh keteguhan hati yseult mengecek Keegan kembali. Sepertinya anak itu tertidur.

Yseult akan melakukan pantangannya. Lagipula makhluk itu sedang diawasi pangeran pertama. Ia mungkin bisa mengelabui kepekaan makhluk itu padanya. Itupun jika apa yang dikatakan Keegan benar.

Sihir yseult sudah terisi penuh. Tubuhnya saat ini dipenuhi cahaya api redup dari sihir kehijauan.

Dengan kecepatannya berteleportasi dari beberapa meter sekali yseult baru berhenti ketika kakinya bisa menginjak sesuatu dibawahnya dan berada cukup jauh dari badan besar makhluk goblin itu.

Rumput. Yseult bisa merasakan aroma rumput dan angin mengantarkan beberapa aroma bunga Magnolia juga.

Sepertinya yseult bisa menebak di daerah mana mereka saat ini.

Ini adalah daerah Utara yang sebenarnya, berada diujung kerajaan dan berbatasan langsung didengan laut.

Meski awalnya saat kabut mulai memudar itu tidak serta Merta mejelaskan bagaimana keadaan langit atau pemandangan yang lebih jauh. Namun yseult menyadari salah satu arahnya pasti lautan.

Seolah awan sedang berkunjung, kabut tipis menari-nari di hamparan rumput yang luas. Tempat yang mengambil 1/10 dari luas kerajaan ini tak berpenghuni dan disebut tanah kosong. Itu akan dijelaskan nanti.

Yang pasti ia kurang beruntung karna disini tak ada siapapun dan apapun yang bisa ia manfaatkan. Bahkan waktu yang diperlukan untuk keluar dari wilayah ini saja tidak akan cukup untuknya dan Keegan.

Yseult menurunkan Keegan dari pangkuannya dan membetulkan ikatan pada lukanya yang mulai terlihat tidak nyaman. Ia akan mencari caranya setelah ini, seharusnya ada hal terakhir yang bisa ia lakukan.

Sampai..

Sebuah kain menampar pelan pipinya.

Yseult tidak sadar akan keberadaannya karna aroma kain ini sama seperti dirinya. Itu jubahnya.

Tetapi seseorang memakainya.

Dengan posisi terbaring diatas rumput Keegan mulai sadar kembali. Dengan mata terbelalak melihat langsung bagaimana bagian atas seseorang lain yang berdiri disampingnya saat ini, didepan yseult yang masih ragu untuk melihat siapa gerangan yang memakai jubahnya ini.

Yseult dengan jelas melihat wajah Keegan berubah semakin pucat pasi seolah darahnya benar-benar habis. Tanpa sadar itu membuat seolah jiwanya mencair melewati kulit dan menggenang dibawah kakinya.

Seseorang itu berjongkok setelah angin yang membawa aroma rumput kembali tertiup kearah mereka. Rambut hijau lumut sebahu itu tertiup angin melambai-lambai menutupi sebagian wajahnya, tak ada gerakan sedikitpun. Yseult masih tidak berani melihatnya.

Tetapi ujung matanya mulai memperhatikan sesuatu seperti tangan berkuku tajam melayang layang hanya dengan untaian kecil benang setipis rambut.

Bodoh!

Bodoh!

Manusia paling bodoh!

Makhluk tadi tidak memiliki tangan ini. tangan yang menarik Keegan kedalam kabut. Pemilik tangan yang sudah pasti adalah seseorang yang dimaksud Keegan yang dapat merasakan sihir yseult.

Betapa bodohnya!

Yseult tidak berani melihatnya, jujur saja. Perasaannya jauh lebih kacau saat ini.

Rasa bersalah, penyesalan, ia merasa dirinya dipenuhi aroma tengik yang memuakan. Seolah dia menjadi busuk seketika saat ia tidak bisa kecuali menjadi semakin bodoh dan bodoh.

Diantara keraguan dan ketakutan karna kebodohannya sendiri yseult merasakan orang tersebut meraih pipinya dan menyampirkan rambutnya ke belakang telinga. Bibir yseult terkatup kuat saat jemari itu mulai mengelus pipinya.

"Disini rupanya, sudah kucari kemana-mana"

Nada penuh retorik itu terdengar kuat dan dalam seolah ia memiliki jurang tak berujung didalam setiap untaian katanya. Yseult dapat memastikan itu adalah suara seorang pria.

Jemari itu tiba-tiba melemah dan pergi. Yseult butuh waktu 2 detik untuk kemudian sadar Keegan yang melakukannya.

Keegan sudah Bangun dan terlihat bertatapan langsung dengan pria itu. Ia menjauhkan tangannya dari yseult dan berusaha melindunginya.

Harga dirinya hancur. Yseult kembali sekarang. Dia adalah anak tertua di keluarganya. Dia adalah kekuatan bagi keluarganya. Dia tidak bisa dan tidak boleh dilindungi oleh siapapun.

Yseult segera memangku Keegan kembali dan beranjak pergi seolah pria itu tidak bisa menyusulnya. Yseult terbiasa berlatih bagaimana caranya bertarung sedari kecil, ia tahu cara menghindari sihir atau pedang sekalipun tetapi ia tidak pernah belajar bagaimana menghadapi tekanan tanpa wujud seperti ini, ia tidak tahu harus bagaimana saat bagian diri yang bukan tubuhnya ditekan.

Dengan kaki gontai yseult masih sibuk dengan pikirannya, ia gemetar, gemetar sekali.

Seseorang yang tidak berani ia lihat wajahnya itu berjalan sekitar 5 kaki disampingnya. Tidak berbicara sedikitpun.

Keegan memangilnya tetapi yseult tidak yakin apa dia siap untuk mendengarkan.

Alarm tubuhnya berbunyi keras sejak tadi, terngiang di kepalanya. Peringatan. Peringatan!

"Pergilah! Jangan ganggu kakakku!" Dengan suara parau Keegan meneriaki si pria berjubah hitam.

Pria itu berhenti berjalan.

Yseult masih berjalan dan berusaha melawan perasaannya sendiri. Teriakan Keegan saat itu kembali menusuk hatinya, terlebih anak ini juga tetap mengawasi si pria asing. Keegan tidak mengalihkan pandangannya sejak awal.

"Apa maumu? Aku tidak punya urusan denganmu, jika kau mau menghancurkan ibukota, hancurkan saja. bukan aku yang ingin menghentikan mu" yseult memberanikan diri untuk berbicara padanya meski tanpa berbalik.

Semilir angin yang berhembus berubah menjadi lebih kuat. Tubuh yseult sempat terdorong sedikit kebelakang. Disana tubuhnya menabrak sesuatu yang solid.

Telapak tangan yseult memercik sihir hijau seketika membuat bola sihir tetapi sesuatu menginterupsi membuat kesadarannya sempat kehilangan satu detik dimasa-masa krusial.

"Aku datang untuk anak ini"

Itu adalah sebuah suara dengan nafas yang hangat berbicara lembut disamping telinganya.

Detik berikutnya sebuah bola sihir terlepar jauh kedepan. Yseult berniat menyerang pria itu seketika tetapi ketahuan dan tangannya sudah dipegangnya erat.

Nafas yseult memburu. Ia marah. Marah sekali.

Segala perasaan tertekan bercampur ketakutan karena tidak mampu membuatnya nyaris hilang akal. Apalagi pria ini berani menyebut Keegan, yseult semakin gelap mata.

"ENYAH!"

Yseult berbalik dan menghentakkan tangan pria itu. Ia bisa menatapnya sekarang, telak Dimata.

Pria tinggi bermanik semerah darah dan rambut sehitam burung gagak itu menyeringai puas.

"Benar, lihat aku dengan mata itu"

Yseult tidak mengenalnya, sedikitpun tidak. Matanya bergetar melihat wajahnya, entah apa yang memengaruhinya apapun bahkan belum terjadi, seseorang didepannya belum melakukan apapun padanya yang patut ia takuti tetapi tubuhnya bereaksi sama seperti saat sebelum makhluk berwajah goblin muncul.

Kekuatan besar yang asing yang tidak bisa ia prediksi memaksa alam bawah sadarnya membuat mekanisme ini.

Fight or Flight.

Yseult memilih sesuatu diantara keduanya.

Wajah pemuda itu berubah sendu, mata dan alisnya seolah tertunduk. Tetapi salah satu anggota wajah itu berkhianat,  bibirnya tetap menyeringai.

"Tidak, jangan membenciku. Nanti ku siapkan susu yak kesukaanmu"

Yseult berjalan mundur melihat kegilaan si pria itu.

Sosoknya mulai merogoh saku atau apapun dibalik jubahnya. "Kurasa tadi aku membawanya sedikit, dimana ya?"

Keegan memeluk erat leher kakaknya. "Dia sudah gila kak, sebelumnya juga dia sempat berbicara melantur padaku"

Yseult setuju, tapi hanya jeda sekian detik saja sebelum yseult membuat rencana pelariannya gempa terjadi lagi kali ini diiringi suara gema yang jauh lebih menggelegar. Seolah bumi itu sendiri yang berteriak, seolah-olah langit juga ikut bergetar dibuatnya.

Yseult mendengarkan dengan jelas. Ia hanya sempat menyelamatkan rungu Keegan darinya tidak dengan miliknya.

Pemuda asing itu juga ikut bereaksi. Melihat kearah sumber gempa dan suara.

"Yseult, apa kau suka makhluk itu? Apa mau kau pelihara?"

Tidak jelas. Itu kesan yseult. Mendengarnya berbicara membuang perlahan kewaspadaannya pada pemuda ini. Ia bahkan mulai meragukan kenapa ia sempat takut padanya.

Angin besar yang berasal dari makhluk besar itu datang. Terusan jubah hitam pria itu berkibar dibuatnya, rambut hitamnya juga. Wajahnya bahkan tidak mempermasalahkan debu atau batu-batu yang datang bersama angin.

Perlahan tapi pasti tangannya menunjuk kearah makhluk itu dan membuat gerakan vertikal yang cepat.

Apa yang terjadi..?

Suara disana senyap seketika dan diikuti oleh suara benang memecah angin yang kuat. Pendengaran siapapun pasti akan terasa seperti disayat karenanya.

Matanya pasti sedang menipu. Makhluk itu benar-benar terbelah. Tubuh bagian atasnya bergeser. Membuat gempa lainnya.

Pria itu tersenyum kearah yseult.

"Nanti kucarikan yang lain, yang itu tidak bisa berlari untuk menangkap bola"

Tanpa berfikir banyak, sebelum kakinya mengundurkan diri dan tidak mau mengikuti perintah otaknya. Yseult melarikan diri, ia tidak peduli apakah pria itu bisa menyusul ia hanya ingin membawa Keegan pergi atau menyembunyikannya sebelum pria itu menyentuh pipinya lagi.

Sebelum pria itu benar- benar membawakannya susu yak.

Sebelum pria itu datang.

Ditengah pikirannya yang mulai acak-acakan, suara tali memecah angin kembali didengarnya.

Yseult membuat pedang dengan sihirnya mencoba menghalau tangan ambigu yang melayang mendekatinya.

Pedang sihir yseult berubah menjadi debu cosmic dan melayang menuju atmosfer. Kenapa bisa begitu?

Kuncinya jangan terlalu banyak berfikir. Yseult menyadari saat ini ia lebih buruk dalam kondisi terlalu banyak berfikir. Ia harus membuat tubuhnya yang bertindak sendiri.

Bagai reaksi quantum, suatu arus berlarian ke segala arah membuat estafet aliran listrik. Pola pikir itu tersampaikan ke bagian kontrol dibawah sadar. Dengan tangan kirinya yseult membuat perisai. Alih-alih melawan yseult membuat tangan itu memantul dengan sedikit memiringkan posisi senjatanya. Beberapa kali dengan cara itu yseult memiliki cukup waktu mencari tempat untuk Keegan.

Sampai pada suatu pohon mati kopong yseult dengan cepat menyembunyikan Keegan disana dan berlari kearah lain. Ia tak sempat mengucapkan apapun tetapi ia bisa melihat sekilas ekspresi Keegan yang masih tidak rela ia menggunakan sihirnya.

Sedikitnya perasaan yseult tidak nyaman dibuatnya tetapi bagaimana lagi.

Ia juga sebenarnya yakin tidak ada tempat paling aman selain bersamanya tetapi ia tidak bisa menggunakan 'kekuatan itu' jika ada orang lain.

Bagaimanapun ia sudah bersepakat untuk membiarkan tubuhnya mengambil alih. Yseult mempercayakan Keegan dan dirinya pada tangannya sendiri.

Sampailah pada suatu wilayah dimana rumput tak lagi hijau dan suara ombak memecah karang. Disana yseult membuat suatu pedang bermata dua dengan sihirnya.

Pria itu berjalan mendekat.

Yseult siap.

Pedang bermata dua berwujud kaca hijau itu memiliki rona hitam dikedua ujungnya. Diputarnya benda itu memunculkan Kilauan sihir bernoktah hijau disekelilingnya.

Yseult memejamkan matanya sejenak. Angin pantai mulai bertiup dari arah belakangnya. Rambut hijau lumut itu melayang lembut menutup samping wajahnya, dan berubah semakin terang membuat kilauannya sendiri. Sama seperti warna kunang-kunang didekat danau. Helai demi helai.

Belum sempat helaian terakhir berubah yseult menyadari pria itu sudah melewatinya dan berdiri disamping belakangnya lebih cepat daripada cahaya.

Kilauan sihir hijau kembali melayang menuju atmosfer.

Ada rasa kejut tiba-tiba  yang dirasakan oleh lengan kirinya. Perlahan kejut itu berubah menjadi rasa perih yang dalam seperti ribuan cambuk dilepas begitu saja kearahnya.

Tangan kanan yseult terulur berusaha memegangi sumbernya tetapi ia hanya bisa menangkap angin dan sesuatu yang basah mengucur diatas punggung tangannya.

Lengannya hilang. Begitupun dengan sebagian bahunya.

Detik berikutnya sesuatu seperti menghantam nya dari belakang dan membuat wajahnya mendarat diatas rerumputan kuning. 

Yseult mengeluarkan seluruh kepedihannya dengan sebuah teriakan pilu. Suaranya mewakili duka pada bagian diri yang hilang itu. Ia tak sekuat Keegan yang bisa berpura-pura. Kakinya menekuk dan meronta diatas rerumputan. Bahkan alas kakinya melonggar akannya.

Si pria berjalan mendekat dan berdiri didepan yseult. Ia berjongkok dan memainkan wajah yseult dengan lengannya sendiri. Menampar-nampar kecil pipinya. Mempermainkannya.

"Gadis nakal. Beraninya pergi sebelum menjawab pertanyaanku"

Yseult tidak tahu lagi. Ia tak tahu pria gila ini bicara apa!

Pikirannya sudah melayang-layang, yseult menahan perih dan menutup luka besarnya dengan tangan kosong. Rasanya panas, ngilu dan basah, aroma besi menari diatas wajah penuh penderitaannya.

Selanjutnya suara lain memekakkan telinga yseult. Dentingan pedang menembus sesuatu dan kelip sihir merah ini sudah cukup familiar untuk yseult.

Pria itu menahan pedang sihir pangeran pertama dengan tangan bercakar melayangnya. Pedang itu tembus dan melukai ujung hidungnya.

Pangeran pertama melayangkan pedang-pedangnya yang lain kearah pria itu membuatnya terpaksa mundur sejenak.

"Kau.. akhirnya kau mati juga, hm?"

Pangeran pertama awalnya ingin mengejek dan memaki habis-habisan sebelum tahu ada robekan besar diantara lengan dan sebagian bahunya yang menghilangkan sesuatu disana.

Yseult berusaha berbicara tetapi kata-kata seolah tertahan di tenggorokan. Tak ada yang keluar kecuali erangan.

Pangeran pertama tidak begitu bodoh sampai bisa salah menilai pria asing didepannya. Malahan, dia terlalu diam sekarang.

Yseult dapat melihat punggung pangeran pertama berdiri menghalangi tubuhnya.

"Ternyata kau ya, bukankah tidak adil muncul secara perdana didepan anaknya? Aku tahu siapa yang kau cari, tapi perjalananmu cukup sampai disini saja"

Pangeran pertama mengeluarkan puluhan pedang yang membelah diri dari pedang pertamanya.

Ada pertarungan singkat antara pria itu dan pangeran pertama. Tetapi yseult tidak bisa memastikan berapa lama itu, rasanya tidak sampai satu menit.

Pria itu tidak menyerang sedikitpun ia hanya menghindar. Disisi lain pangeran pertama sudah larut dengan sihirnya yang tak pernah kehabisan sumber daya.

Setelah mundur beberapa langkah karena tidak berhasil menyerang pria asing itu pangeran pertama merobek lengan bajunya.

Tanda lahir kepemilikan sihir kerajaan itu bersinar dan menjalar seperti akar dibawah kulit sang pangeran.

Ekspresi wajahnya berubah tertahan, giginya gemeretak dan urat-uratnya menyembul dibalik untaian rambut keemasannya. Jauh lebih dramatis dari saat pertemuan pertama dengan yseult.

Pria itu tampaknya hanya menonton. Ia tidak menyeringai tidak juga melawan. Ia terlihat hanya memperhatikan.

Pangeran pertama menyatukan tangannya dan mengangkatnya salah satunya kelangit.

Tak lama arah angin berubah. Berputar dan mengudara jauh keatas membawa daun-daun dan aroma asing. Kabut dan awan-awan juga seperti sudah bekerjasama, mereka ikut terbawa arus sihir pangeran dan memunculkan sebuah tornado yang kuat.

Petir-petir yang sebelumnya hijau pada badai Utara berubah merah buah dari sihir pangeran pertama.

Yseult berusaha keras menahan dirinya tetap berada diatas bumi. Kali ini ia mulai sadar kembali dan mekhawatirkan Keegan. Tetapi menemuinya hanya memperburuk keadaan. Pohon mati tempat Keegan berada jauh lebih solid daripada dirinya sekarang.

Geraman pangeran pertama terendam suara angin dan petir yang mengamuk.

Pria asing itu tetap berada ditempatnya bahkan setelah sesuatu dibalik tornado keluar. Sebuah pusaka raksasa berbalut petir merah menyala keluar darisana.

Yseult yakin ini bukanlah pemandangan yang hanya bisa dilihat oleh mereka. Ini benar-benar sebuah keajaiban itu sendiri. Kali ini yseult mulai bisa berfikir lebih tertata, cukup tertata sampai ia menyadari satu hal penting.

Jika ia sekuat itu, kenapa pangeran pertama mengeluarkan sihir itu sekarang? Ketika dia bahkan belum bisa membuat pria asing itu benar-benar diam ditempat untuk mendapat peradilan darinya.

Pangeran pertama seolah ingin menghancurkan semua hal yang ada disini. Si bodoh yang terlalu terburu-buru.

Dengan perlahan tangannya bergetar menahan dirinya sendiri untuk bangkit dan berjalan.

Tidak bisa. Tidak.

Yseult harus bersama Keegan. Ia harus ada disana bersamanya. Memacu diri sekeras mungkin bahkan jika harus membuat nadi sihirnya kering dan meledak. Ia harus memaksanya untuk berteleportasi sejauh mungkin dari sana. Meski yseult tidak pernah bisa melakukannya karna pantangan sekarang sudah tidak ada lagi keraguan dalam dirinya, ia harus memastikan Keegan pulang.

Ketika yseult berusaha berjalan lebih cepat ia kembali terjatuh dan kesulitan bangkit. Ini batasnya, yseult kehilangan darah terlalu banyak ia sudah tidak memiliki tenaga untuk sekadar berdiri, jadi ia memilih merangkak. Apapun untuk sampai ke pohon mati tadi

Sementara disisi lain pusaka besar mulai berada setinggi menara istana dan  pria asing itu merentangkan tangannya. Menutup mata dan merasakan angin liar yang berisik menelusuri kulit dibalik bajunya, merasakan sensasi dari murka pangeran pertama dengan 'tubuhnya'.

Pria itu mengatakan sesuatu yang hanya bisa didengarkan oleh pangeran pertama.

Seketika wajah pangeran pertama menggelap. Ia memanggil pedangnya dan meluncur kearah si pria untuk menikamnya.

Di sisi lain yseult masih berusaha merangkak lebih cepat. Diantara suara badai kedua ini ada satu suara kecil yang langsung masuk keperhatiannya tanpa filterisasi.

Itu adalah suara Keegan memanggilnya.

Yseult mengasah mendapati anak itu berlarian kecil dengan baju atasan yseult. Lama kelamaan karna panik baju penuh darah itu terlepas dan melayang keatas terbawa angin.

Kabut sudah habis dibawa tornado diatas sana. Ia bisa melihat Keegan berlarian kearahnya dengan jelas dan dibelakangnya pohon mati itu. Sepertinya Keegan segera mendekat tatkala ia melihat keluar dan tanpa sengaja terdapat yseult dari jauh merangkak kearahnya.

"Cepat! Cepat kemari-" yseult tidak bisa tidak berteriak meski kalimatnya menelan dan tertahan diakhir. Tenaganya sudah lama menguap bersama dengan aroma besi dari tubuhnya.

Kehilangan tangan kiri adalah bencana untuknya tetapi ia sudah berjanji akan mengeluarkan semuanya, memeras kering sihirnya. Yseult mempersiapkan sihir teleportasi tingkat tinggi dan merangkainya dengan nadi sihirnya sendiri. Ia hanya harus memastikan Keegan berada jauh darinya saat ia akan meledak.

Tangannya mengulur.

"Kumohon, cepat-" lirihnya.

Dari jarak 10 kaki yseult bisa melihat ekspresi Keegan yang panik berubah menjadi kosong. Mata yang memantulkan cahaya langit itu memudar dan kehilangan cahayanya.

Tubuhnya miring dan perlahan jatuh kearah yang berbeda. Membuat suara yang cukup keras.

Dan hanya suara itu yang bisa yseult dengerkan terlalu jelas.

Suara lain yang ia abai adalah lesatan benang yang memecah angin kesegala arah secara horizontal.

Sihir hijau yseult menguat membawa daya dari nadi sihirnya yang ia tekan sampai kering. Namun tiba-tiba memudar setelah seseorang memegang tangannya, membatalkan sihir itu.

Seseorang dengan lengan berbaju hitam itu berjalan kearah Keegan setelah melepaskan tubuh lain didekat yseult.

Mata emas yang kosong dengan kepala berlubang besar menembus hidung dan mulut. Rambut emasnya ternoda merah yang sama namun kali ini bukan sihir.

Dunia berjalan seperti biasa tetapi yseult sudah tidak ada disana. Kebingungan menderanya dan dengan kasar  mengekspansi setiap jengkal kewarasan terakhirnya.

Yseult lupa apa itu rasanya ketika lengannya putus tadi, ia lupa bagaimana caranya bereaksi untuk kondisi Keegan yang terbagi secara horizon seperti bumi dan langit. Ia lupa apa yang terjadi sehingga ia menjadi sangat kosong sekarang.

Seketika cahaya putih yang terang menguasai penglihatannya. Perlahan tapi pasti menyebar dan membuat sebuah hentakan besar didalam dirinya.

Kesadarannya hilang diiringi suara dengung yang memekakkan.


Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 357K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...
250K 767 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
123K 13.8K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...