ARGARA: Cold Husband [ END ]

By gitaaam

2.1M 64K 3.4K

[ SEBELUM BACA DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU ] Argara Delvin Wijaya, seorang remaja laki... More

ζ Chapter 1
ζ Chapter 2
ζ Chapter 3
ζ Chapter 4
ζ Chapter 5
ζ Chapter 6
ζ Chapter 7
ζ Chapter 8
ζ Chapter 9
ζ Chapter 10
ζ Chapter 11
ζ Chapter 12
ζ Chapter 13
ζ Chapter 14
ζ Chapter 15
ζ Chapter 16
ζ Chapter 17
ζ Chapter 18
ζ Chapter 19
ζ Chapter 20
ζ Chapter 21
ζ Chapter 22
ζ Chapter 23
ζ Chapter 24
ζ Chapter 25
ζ Chapter 26
ζ Chapter 27
ζ Chapter 28
ζ Chapter 29
ζ Chapter 30
ζ Chapter 31
ζ Chapter 32
ζ Chapter 33
ζ Chapter 34
ζ Chapter 35
ζ Chapter 36
ζ Chapter 37
ζ Chapter 38
ζ Chapter 39
ζ Chapter 40
ζ Chapter 41
ζ Chapter 42
ζ Chapter 43
ζ Chapter 44
ζ Chapter 45
ζ Chapter 46
ζ Chapter 47
ζ Chapter 48
ζ Chapter 49
ζ Chapter 50
ζ Chapter 51
ζ Chapter 52
ζ Chapter 53
ζ Chapter 54
ζ Chapter 55
ζ Chapter 56
ζ Chapter 57
ζ Chapter 58
ζ Chapter 60
ζ Chapter 61
ζ Chapter 62
EKSTRA CHAPTER: 1
EXTRA CHAPTER: 2

ζ Chapter 59

26.6K 691 45
By gitaaam

A: CH

Aku double update dong, karena banyak yang minta di chapter sebelumnya😁

Guyss!! Aku ada kabar baikk yang selalu neror aku buat cerita si 'dia', tapi aku minta tolong semuanya untuk bantu vote di igs @gitaaam_wp ya, terimakasih 🙌 ^^

Langsung ke ig @gitaaam_wp ya guys, udah aku buka voting nya sekalian main tebak-tebakan, see you😁

Tandai kalo nemu typo!





[59] Meet Indah

[ H A P P Y R E A D I N G ]

***

Argara menerima kartu undangan pernikahan tersebut. "Siapa?" tanyanya.

"Gue."

Pandangan Argara beralih menatap dua lelaki remaja yang sedang berjalan  ke arahnya.

"Zafran?" bingung Argara. "Udah sekolah lagi lo?" sambung Argara bertanya ke Zafran.

Zafran duduk di samping Argara. "Heem, kalo bukan lo yang nyuruh gue sekolah lagi, mungkin gue udah gak sekolah disini."

"Back to topic, ini punya siapa?" tanya Argara sambil mengangkat undangan ditangannya.

"Gue."

Argara terkekeh mendengar itu. "Yang bener aja. Lo, mau nikah?"

Rendi mengangguk. "Iya, emang kenapa?" tanya Rendi sambil meneguk minuman milik Elang.

"Gak percaya gue, lawak lo tiba-tiba mau nikah," ucap Argara tak percaya.

"Buka aja kalo gak percaya, liat nama siapa yang ada di dalam undangan itu," ucap Rendi tenang.

Dengan rasa tak percaya, Argara membuka undangan tersebut. Sial! Nama Rendi tertera dengan lengkap disana sebagai mempelai pria, dan mempelai wanitanya—

"Dateng ya bos, jangan lupa bawak hadiahnya juga, kalo bisa hadiahnya sekalian rumah ya," ucap Rendi dengan santai.

"Kok dia mau sama lo?" tanya Argara bingung. "Kenapa juga mendadak gini acaranya? Besok? Dan lo masih bisa-bisanya sekolah?"

Rendi berdecak. "Ck! Gak usah dibahas disini deh bos. Ntar lapak gue gak laku kalo gue ceritain disini. Masalah acara mah udah diurus semua sama nyokap dan calon mertua gue, jadi aman."

***

"Anara lo kenapa diem aja sih daritadi kita perhatiin?" tanya Ayna.

Saat ini mereka sedang duduk-duduk di kelas, ya paling di bumbui dengan gosip-gosip.

"Lo pada inget gak sih notif handphone Arga yang nama kontaknya Indah?" tanya Anara kepada sahabatnya.

Sontak Rayana, Ayna, dan Freya mengangguk serentak. "Iya, kita inget. Memang kenapa tuh?"

"Boleh gak sih gue berpikiran buruk kalo si Arga selingkuh sama si Indah-Indah itu?" tanya Anara.

"Memang belakangan ini lo ada ngeliat gerak-gerik Argara yang mencurigakan gak?" tanya Rayana membuat Anara mengangguk.

"Banyak! Contohnya aja yang pas gue negur sohibnya Argara buat jangan keluar main malam terlalu sering, inget gak sih?" Mereka ber-3 pun mengangguk. "Nah! Disitu Elang, Arka, dan Rendi nyangkal itu, mereka bilang kalo mereka gak pernah keluar malam buat main saat itu, terus tiba-tiba masuk pesan notif dari si Indah. Disitu gue belum terlalu curiga, dan parahnya yang makin buat gue ngira dia selingkuh itu tadi malam! Gue pergi sama Leo ke caffe, dan parahnya gue liat dengan mata kepala gue sendiri Arga lagi makan sama cewek, bahkan si cewek itu pakek segala megang bibir Argara!"

Brak!

"WHATT!!"

"Woi, Nara. Kayaknya Argara udah fiks selingkuh sih, gila ya emang si Argara tuh! Gak nyangka gue, memang ya nilai orang jangan dari cover nya!" ucap Ayna sambil memaki Argara.

"Huaaa! Gini bener nasib gue punya suami malah selingkuh," ucap Anara. "Terus gue harus gimana dong nanti nyikapinya, gue gak bisa adu mulut apalagi sampek berantem," Anara menelusupkan kepala di lipatan tangannya dengan putus asa.

"Tenang, Ra. Ada kita-kita disini yang siap membela kebenaran," ucap Rayana yang diangguki Freya dan Ayna. "Btw, Ra. Lo udah ada rasa gak sih sama Argara?" tanya Rayana kepo.

Anara mengangkat kepalanya dan menatap Rayana dengan lesu. "Gak tau gue, ah!"

"Perasaan lo saat deketan sama dia? Terus saat tau dia selingkuh gimana?"

Terlihat muka Anara terlihat bingung. "Gue juga bingung, disatu sisi gue seneng kalo deketan sama dia, dan kesel banget banget pas tau dia selingkuh."

"Sip! Udah mulai benih-benih cinta, yok bisa yok, memusnahkan itu si Indah pelakor!" ucap Freya semangat.

"Masa' sih gue mulai cinta sama dia?" tanya Anara dengan tidak percaya diri.

"Lo ngerasain nyaman gak saat deketan sama dia? Terus jantung lo deg-degan juga gak?" tanya Ayna yang diangguki Anara dengan wajah melas.

"Sebentar lagi, Ra. Kayaknya bakal ada benih-benih cinta yang tumbuh deh, percaya sama gue," ucap Rayana meyakinkan.

***

Tepat di hari Sabtu ini, Anara sedang bersiap-siap akan pergi ke acara pernikahan Rendi. Ya, dirinya dan sahabatnya juga diundang di acara itu.

Setelah selesai berbenah, Anara keluar dari kamarnya. Dan, berpapasan dengan Argara yang baru juga keluar dari kamarnya dengan menggunakan kemana batik dan celana jeans hitam. Perpaduan yang sempurna, menurut Anara.

Drrt...Drrt...

Merasa handphone nya bergetar, Anara segera membuka tas slempang yang menggantung dibahunya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?" ucap Anara.

"..."

"Oh, iya. Bentar ya ini gue udah mau turun kok."

"..."

"Oke."

Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Anara bergegas turun ke bawah, sebab sahabatnya sudah menunggu di depan. Ya, Anara perginya bersama sahabatnya, tidak sama Argara walaupun tujuan mereka sama.

Sedangkan Argara yang melihat itu menghela napasnya. Padahal niatnya ingin mengajak Anara untuk pergi bersama, namun tampaknya Anara masih saja menjauhinya. Jadilah Argara pergi seorang diri saja.

Sesampainya ditempat acara, Argara segera masuk ke dalam yang ternyata Elang, Arka, dan Zafran sudah sampai duluan disana dan sedang menikmati makanan yang tersedia.

"Gak nunggu-nunggu lo pada," ucap Argara saat sudah duduk di samping Arka.

"Sorry, bos. Kita-kita udah laper duluan, maklum lah belum makan siang," jawab Arka. "Makan bos."

Argara mengangguk, dirinya tak berselera makan saat ini. Pandangan Argara tertuju pada Anara yang sedang bersalaman kepada kedua mempelai diikuti para sahabat Anara dari belakang.

"Lo pada udah salaman sama Rendi belum?" tanya Argara.

Elang menggeleng. "Belum. Kita-kita udah laper luan, jadinya makan dulu kalo salaman bisa pas mau pulang aja."

Mendengar itu Argara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sedangkan disisi lain Anara sedang mengambil makanan, namun gerakannya terhenrti saat mendengar notifikasi dari handphone nya.

Setelah meletakkan piringnya di meja, Anara pun membuka handphone nya untuk melihat pesan yang masuk.

+628-8234-5678-9102
Halo, lo ada waktu gak buat ketemuan? Ada yang mau gue jelasin sama lo.
📍 location
Gue harap lo dateng nanti malam jam 19.00 WIB.

Melihat nomor tak dikenal membuat Anara mengerutkan dahinya bingung. "Siapa sih?" tanya Anara pelan.

"Kenapa, Ra?" tanya Ayna.

Anara menggeleng. "Eh gapapa kok," ucapnya. "Nanti gue gak pulang sama lo pada ya, soalnya gue mau ke tempat lain dulu," sambung Anara.

"Yakin, nih?" tanya Ayna memastikan.

Anara mengangguk yakin. "Iyaa, yakin 100% gue."

"Yaudah deh."

***

Disini lah Anara berada sekarang, di sebuah caffe untuk pertemuannya dengan orang asing tersebut.

Saat matanya menjelajah kesana-kesini, ada tangan yang melambai-lambai memanggilnya.

"Siapa dia?" tanya Anara dalam hati dengan bingung, namun dirinya tetap menghampirimu perempuan tersebut.

"Hai," sapa perempuan itu saat Anara sudah dihadapannya. "Silahkan duduk."

Anara pun duduk dibangku yang tersedia. "Udah pesan makanan atau minuman?"

Perempuan itu menggeleng. "Belum, rencananya sih nunggu lo dateng aja."

Anara mengangguk dan mengangkat tangannya memanggil pelayan.

"Ada yang bisa di bantu, mbak?" tanya pelayan.

"Mau pesen strawberry milkshake nya satu, mbak," ucap Anara ke pelayan disampingnya. "Lo mau pesen apa?"

"Samain aja."

"Gak mau makan?" tawar Anara.

Perempuan itu menggeleng. "Enggak, tadi sebelum kesini gue udah makan."

"Sudah itu saja pesanannya? Gak ada yang dipesan lagi?" tanya pelayan itu. Anara dan perempuan itu menggeleng serentak.

"Oh ya, kenalin gue Anara," Anara pun menyodorkan tangannya dan disambut dengan perempuan didepannya dengan tersenyum.

"Gue, Indah. Salam kenal."

To be continued.....





Waduhh, kira-kira ada apa nih kok si Indah ngajak ketemuan. Hmm, mencurigakan. Yang bisa tebak Indah mau ngapain komen dongg.
______________________________________

•Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

•Komen 'next' disini ➛

•See you in the next chapter ᥫ᭡

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 83.1K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
19.8K 1.5K 50
"Kalau suatu saat lo suka sama gue, lo bakal janjiin apa sama gue?" "Gue bakal nikahin lo." -Pacar Pura-pura Rank #1 smastory [26 Agustus 2022] #1 p...
Marry Me! By Ara

Teen Fiction

2.9M 229K 53
"What?! Aku harus menikah dengan Alanzio? si Es Batu itu? Mami yang benar aja dong!" *** Alissa Zoe Catherine, gadis bar-bar yang namanya tercantum m...