Italiana [HIATUS]

By ColdMeoww

327 283 205

[ ๐“–๐“ธ๐“ต๐“ญ๐“ฎ๐“ท ๐“ผ๐“ฝ๐“ธ๐“ป๐”‚ 2 ] --------------- "People come&go itu benar nyata ya." "Za, katanya mau liat mata... More

โ™ก Prolog โ™ก
2.| Gara-gara Anjing
3.| Kantin
4.| Otw Personil Baru
5.| Amukan Randy

1.|Kalung ini...

61 58 47
By ColdMeoww


•[ RAMEIN YAWW ]•

°
°
°


"LIA!!"

     Teriaknya saat mendengar lengkingan sang bunda yang menyuruhnya untuk bangun."Lia lagi? Gak bosen kamu tiap bangun neriakin nama lia? Sekali-kali kalo bangun neriakin nama bunda kek, gak peka deh." Ucap sang bunda dengan tersungut-sungut.

"Ulululu... Bunda cemburu ya?"

"Engga." singkatnya."bangun,temenin Qia beli bubur tuh." lanjut Ayaka, selaku sang bunda.

"Sama Alvian aja lah bun, ini weekend, Oka mau me time."

     Ayaka mendengus, anak jaman sekarang memang suka sekali membuang-buang waktunya untuk me time. "Alvian lagi keluar sama ayah."

"Aaaa... Qia nyusahin!" seru Oka,saat Ayaka sudah keluar dari dalam kamar nya. Ya, namanya Okaza Deru Fergaza. Jika Oka mengatakan itu saat Ayaka masih disana, sudah dipastikan ia akan diceramahi panjang x lebar oleh Ayaka.

     Akhirnya dengan berat hati Oka bangkit dari tempat tidur, kemudian ia juga berjalan keluar dengan langkah kaki yang sengaja di hentak-hentakkan ke lantai.

     Sesampainya Oka di tangga paling bawah, ia langsung mengajak kembarannya itu untuk beli bubur."ayo cepetan!"

"Ih, lo gak cuci muka dulu?"

"Gak usah, gw udah ganteng." finalnya yang lalu kembali melangkahkan kakinya.

     Sedangkan Qia, Ockza Qianu Fergaza tepatnya, hanya menggidikkan bahunya."dih,kayak gembel gitu dibilang ganteng." sinisnya.

...

     Aroma khas dari chocolate panas itu tercium hingga ke penjuru dapur. Seorang gadis yang kini masih mengenakan piyama itu tersenyum simpul sembari mengaduk chocolate panasnya.

     Ia sengaja membuat dua cangkir chocolate panas karena mengingat sang mama berada di rumah. Gadis itu ingin merasakan kembali moment kebersamaan dirinya dengan sang mama menikmati chocolate panas di teras depan rumah, sembari melihat orang berlalu-lalang.

     Mendengar pintu kamar sang mama dibuka, gadis itu segera menggeletakkan sendok, lalu ia mengangkat nampan berisikan dua cangkir chocolate panas itu. Lalu dibawanya ke meja makan.

"Morning mom." sapa gadis bernama Violiana Brayden.

"Oh, Hai. Morning to babe." balas Keitha, selaku sang mama.

     Namun, bukannya senang mendengar sapaan balik dari mamanya, Vio justru malah memasang wajah datarnya lagi. Kala ia mendapati mamanya keluar dengan pakaian yang formal."mama mau kemana weekend ini?"

"Oh, emm—itu mama ada pertemuan penting sama seseor—."

"Bukankah ini diluar jam kerja?"

"Sayang dengerin dulu." ucap Keitha yang lalu menggapai pundak putrinya."sebenarnya pertemuan nya besok, tapi berhubung client mama ada urusan lain besok dan mama juga ada urusan lain besok, jadi kita sepakat buat meet sekarang."

"Mama harap kamu bisa ngertiin mama ya." finalnya yang kemudian ia mengecup singkat pipi putrinya. Yang kemudian berpamitan pergi.

     Setelah kepergian sang mama dari rumah. Vio mendudukkan dirinya pada kursi di tempat makan."baru aja empat hari di sini ma, tapi mama udah sibuk banget gini."

"Apa nanti setahun atau dua tahun berikutnya mama bakal lupain aku?"

     Tak ingin terlalu hanyut dengan hal itu, Vio lebih memilih untuk menghabiskan chocolate panas itu sendirian.

     Mungkin setelah menghabiskan chocolate panas itu, Vio akan berjalan-jalan dulu mengelilingi komplek. Hitung-hitung agar ia tidak nyasar nantinya.

...

"Mang masih lama gak si?" tanya Oka pada penjual bubur ayam langganan nya.

"Aduhh, sabar disek bro. Njagong sit kono, mamang lagi ana akeh pesenan koh." kata penjual bubur ayam dengan nada bicara medhok nya. (Sabar dulu bro. Duduk dulu sana, mamang lagi ada banyak pesenan).

     Qianu menarik Oka agar ikut duduk dengannya. Kembarannya itu jika tidak ditarik pasti akan ngotot pada penjual bubur ayam, agar dirinya dikasih bubur duluan. Qianu yang paham jika penjual itu tengah kerepotan hanya membantu menenangkan Oka agar tidak mengganggu penjual itu.

     Oka menyenggol lengan Qianu."nanti sore jadi kan acaranya?" tanyanya yang diangguki oleh Qianu.

"Abis sholat ashar kan?" tanya Oka lagi, yang lagi dan lagi diangguki oleh Qianu.

     Bosan dengan situasi itu, Oka mengedarkan pandangannya, siapa tau ia melihat sesuatu yang aneh. Sedangkan Qianu, gadis itu sibuk memperhatikan penjual itu menyiapkan bubur pesanannya.

     Dan benar saja, saat Oka mengedarkan pandangannya, ia melihat penjual es potong. Oka merogoh saku celananya, tapi nihil, ia tidak menemukan sepeser uang di saku nya.

"Nih pake uang gw." kata Qianu yang menyadari kembarannya itu ingin membeli sesuatu.

"Thanks my sister." ucap Oka dengan sedikit dibuat sweet yang justru malah membuat Qianu begidik ngeri.

     Setelah menerima uang dari Qianu, Oka langsung melesat menuju penjual es potong."mang, es potong satu." katanya berbarengan dengan seorang gadis yang juga baru datang dengannya.

"Yah, es potong nya tinggal satu, gimana dong?"

"Ya udah buat saya aja mang." celetuk Oka, yang langsung disangkal oleh gadis di sebelahnya."gak bisa gitu!"

"Kan gw duluan yang nyampe sini." Oka tak mau kalah.

"Eh, gak bisa gitu! Kita kan pesen nya barengan. Berhubung lo cowok, lo harus ngalah sama cewek. Jadi es itu buat gw."

     Oka berdecak. Oka sangat muak mendengar kalimat cowok harus ngalah sama cewek. Kenapa selalu seperti itu? Sekali-kali gantian lah, cewek yang harus ngalah, jangan cowok mulu, gini-gini cowok juga mahkluk ciptaan Tuhan juga, pikir Oka.

"Istilah itu gak berlaku buat gw. Pokoknya es potong itu milik gw."

"Batu!" Gadis itu sudah mengepalkan tangannya, sudah siap untuk melayangkan pukulan pada Oka. Namun, tiba-tiba saja penjual es potong itu melerai mereka.

"Udah-udah, malah pada berantem. Gini ya den bagus. Mbak ini udah pesen sama saya satu es potong, dan saya disuruh nunggu disini dulu. Jadi es potong ini punya nya mbak ini." alibi penjual es potong, yang membuat Oka mendengus.

     Sebenarnya mah gadis itu belum memesan es potong nya, tapi karena si mamang lebih kasian pada gadis itu jadi si mamang memberikan es potongnya pada gadis itu.

     Sedangkan gadis itu, ia tersenyum penuh kemenangan. Kemudian ia memberikan selembar uang lima ribu pada penjual es nya. Namun, tadi saat gadis itu merogoh sakunya untuk mengambil uang, ia tidak sadar jika ada sebuah benda jatuh dari sakunya.

     Setelah menerima es potong, gadis itu melirik Oka, ujar meledek Oka yang tidak kebagian es krim."jangan nangis kids." ledeknya yang membuat darah Oka semakin mendidih.

"Cewek ngeselin!" makinya.

     Selangkah saat Oka hendak kembali ke Qianu, kakinya terasa menginjak sesuatu. Karena penasaran dengan apa yang ia pijak, Oka melirik kakinya.

     Kalung berbandul angsa? Kalung ini mirip dengan kalung yang pernah ia berikan pada teman kecilnya.Apa itu punya gadis tadi? Oka menoleh pada gadis tadi, mungkin itu memang punya gadis tadi, pikirnya.

     Oka mengambil kalung itu. Tetapi, begitu tangannya menyentuh kalung itu, memori-memori lama kini muncul kembali.

'Ini buat apa?'

'Buat thamu, biar nanti athu gampang nyaliin thamu.'

     Oka menutup telinganya, berujar untuk berhenti mendengar suara itu. Tidak mungkin gadis itu teman kecilnya kan? Teman kecilnya di Italia, bukan di Indonesia, batin Oka berusaha menepis pikiran-pikiran aneh di kepalanya.

     Selang beberapa detik kemudian, Oka berlari menyusul langkah gadis tadi."hei, ini punya lo?"

"Astaga, lo dapet dari mana?!"

"Jatoh tadi. Lain kali simpan baik-baik."





🐱

HOLAWW..

VOTE & COMENT FOR NEXT CAPT.

Tbc>>

Continue Reading

You'll Also Like

627K 65.5K 39
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.9M 371K 52
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
1.7M 122K 81
[Brothership] [Not bl] Setiap orang berhak bahagia, meskipun harus melewati hal yang tidak menyenangkan untuk menuju kebahagiaan. Tak terkecuali Erva...
542K 44K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...