Youniverse [Completed]

By candlelightgarden

4.3K 2.9K 3.1K

"𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐫𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐰𝐚𝐫𝐦𝐞𝐬𝐭 𝐬𝐭𝐚𝐫 𝐢𝐧 𝐦𝐲 𝐮𝐧𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞, 𝐘𝐨𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐧... More

[ P R O L O G ]
Bagian satu | Strawberry Vanilla
Bagian dua| Meet Again
Bagian tiga| Menepati Janji
Bagian empat | Bhavana Adam Arrayan
Bagian lima | Senjaberry
Bagian enam| Perform KATALIZ
Bagian tujuh | Asmalibrasi
Bagian delapan | War of night
Bagian sembilan | Feeling Denial
Bagian sepuluh | Rainy Day
Bagian dua belas | C10H12N2O
Bagian tiga belas | Be happy
Bagian empat belas | 'Dia' Zara
Bagian lima belas | Untuk Gealova
Bagian enam belas | Red Thread
Bagian tujuh belas | Ordinary boy
Bagian delapan belas | Finding the magic
Bagian sembilan belas | Memories
BAGIAN DUA PULUH : Youniverse [ENDING]

Bagian sebelas | Guardians Angel

164 124 42
By candlelightgarden

hayyyy gais

jangan lupa vote dan beri komentar setiap paragraf yaaa

SELAMAT MEMBACA CERITA YOUNIVERSE

Playing Now | Hivi - Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi

Bagian Sebelas | Guardians Angel

Cowo' yang soft sama anak kecil itu damage nya nggak ada obat!

* * *

Pagi ini Gea sudah selesai bersiap-siap untuk ke rumah Arkais. Gea mengamati penampilannya di depan cermin. Ia merasa sangat percaya diri untuk pagi ini, entahlah. Apa karena mau bertemu Arkais?

Gea segera mengabari Arkais, sebenarnya Gea sudah berniatan untuk berangkat sendiri, Tinggal shareloc saja ,tapi Arkais menolak mentah-mentah, dengan alasan mereka nanti harus belanja untuk bahan masakannya.

Tidak lama, mobil hitam berhenti di depan rumah Gea, setelah memastikan lewat jendela Gea segera turun ke bawah.

"Hay Geaa," sapa Arkais.

Gea terkejut dengan tampilan Arkais saat ini, kaos putih, celana pendek, dan Arkais versi bare face membuat hati Gea tidak aman. Ditambah kacamata yang membingkai wajahnya.

"Abisnya Gea pagi-pagi sih ngabarinnya, Kai kan baru bangun yaudah langsung kesini hehe," jelas Arkais, dan itu sangat menggemaskan.

"Sengajaa, mau liat Kai kalau bangun tidur mukanya kaya apa," ucap Gea ia mencoba biasa saja walaupun sebenarnya ia lebih deg-degan. Gea lebih dulu memasuki mobil. Lalu disusul oleh Arkais.

Mobil itu melaju membelah jalanan Jogjakarta pagi ini, sabtu pagi belum terlalu ramai, ditambah suasana cerah membuat vibe lebih asik dan menyenangkan.

"Kita nanti belanja dulu ya,bunda belum sempet belanja bulanan," ucap Arkais lagi.

"Dirumah ada bunda?" tanya Gea cepat.

"Ada, semua di rumah kecuali bang Dimas dia lagi ada tugas di luar kota,"

"Ihh Kaiii maluuuuu," Gea merengek ia menginjak-injakkan kaki seperti anak kecil.

"Kenapa malu?" tanya Kai seperti tidak ada dosa.

"Ya..ya maluu"

"Mau ketemu camer kok malu," ucap Arkais mencoba menggoda Gea.

"Ih apaan sih,nggak seruu!" Gea menyilangkan tangannya lalu tatapannya beralih ke samping kaca.

Arkais tersenyum melihat tingkah Gea "Gea lucu banget deh kalau ngambek,"

"Dirumah ada Zee kok, belum pernah ketemu Zee kan?" Zee adalah adik Arkais ,Gea hanya sebatas tahu namanya kalau bertemu ia belum pernah.

"Zee beneran dirumah?" tanya Gea dengan menatap lekat mata hazek Arkais, ia berusaha mencari kebenaran lewat matanya.

"Beneran Geaa Zee dirumahh,"

"Yaudah"

"Yaudah apa hmm?"

"Ya..yaudah mau ketemu sama Zee," ucap Gea dengan nada kesal.

"Lucu banget sihh,"

Gea mencoba untuk tidak mengembangkan senyumnya, biar Arkais paham dirinya sedang merajuk, Tapi tetap saja Arkais membuatnya tersenyum.

* * *

Arkais menepikan mobilnya di supermarket seperti kesepakatan tadi mereka harus berbelanja terlebih dahulu. Gea turun, sedangkan Arkais sibuk mencari sesuatu di dashboard mobil.

Gea tersenyum saat melihat Arkais membawa tas belanjaan warna pink dengan karakter hello kitty. Ternyata Arkais adalah tipe orang yang sangat mencintai bumi. Ia rela menggunakan tas belanja hello kitty daripada membuang satu kantong plastik.

"Mana Gea bawain," Gea mengambil tas belanja dari tangan Arkais.

"Vibe nya buibu banget ya,Kai udah siap nih jadi ayah," ucap Arkais sembari terkekeh geli.

"Kai malu diliatin orang," lirih Gea. Pasalnya Arkais sekali bicara penjuru ruangan pun bisa dengar.

Mereka menaiki eskalator menuju rak dengan tulisan vegetable, Arkais membawa keranjang lalu mengekori langkah Gea.

"Kai, mau buat bakwan sayur, bakwan jagung apa bakwan udang?" tanya Gea memastikan.

"Sayur dongg,"

Gea menangguk lalu memasukkan beberapa wortel, dan kubis kedalam keranjang, serta bahan-bahan untuk sayur sop.

Lalu ia berjalan mencari daging ayam, letaknya tidak jauh dari rak sayur-sayuran. Gea mengambil satu mika daging.

"Udah Kai yuk ke kasir,"

"Bentarr," Kai mendekati rak yang isinya berbagai makanan ringan, ia memasukkan beberapa bungkus kedalam keranjang.

Gea hanya diam, Arkais memang tipe orang yang suka jajan. Arkais menggandeng Gea menuju kasir.

blush

Baru kali ini Gea merasakan hangatnya tangan Arkais.

Terhitung lima belas menit mereka keluar dari supermarket, Arkais menenteng tas belanjaan lalu menaruh di kursi belakang.

Gea mengamati Arkais dengan tersenyum jadi membayangkan jika ia mempunyai suami, pasti hari-harinya akan selalu seperti ini. Tidak jauh-jauh dari belanja bareng. Yeahh,jika membayangkan yang terbayang hanyalah hal yang menyenangkan saja ,padahal siap menikah adalah sama halnya dengan siap mati. Harus benar-benar kuat mental.

Arkais merenggangkan ototnya sepertinya vibe bangun tidur belum bisa hilang sepenuhnya dari tubuhnya. Ia bernapas lega.

"Kuyy pulanggg," ajak Gea. Tetapi Gea tidak menemukan keberadaan Arkais. Baru ditinggal mengedipkan mata Arkais hilang seketika.

Gea tersenyum, ekor mata Gea mengamati pria berkaos putih sedang berdiri di depan gerobak penjual lolipop yang tampak sepi.

"Dua puluh bungkus ya pak,"

"Siap nang,"

Arkais menerima satu plastik lumayan besar berisi lolipop segala rasa,

"Emmm, pak ada yang rasa strawberry?" tanya Arkais.

"Ada nang"

"Dua lagi ya pak yang rasa strawberry"

"Siapp"

Arkais menerima dua permen itu, lalu menyodorkan satu uang bewarna merah dari saku nya. Lalu berlenggang pergi.

"Loh nang kembaliannya??" ucap bapak itu dengan sedikit teriak.

"Buat bapak," jawab Arkais dengan mengacungkan jempol ke arah bapak itu. Bapak itu tersenyum, lalu mengucapkan terimakasih.


"Buat Gea," Arkais menyodorkan satu buah lolipop rasa strawberry.

"Makasiiih Kaiii,"

"Sebelum pulang cari anak kecil dulu ya," ucap Kai. Gea mengangguk paham.

Tidak lama mereka sampai di tempat tujuan, Arkais membawa satu keresek plastik. Gea mengikuti langkah Arkais.

"Haloo kak Arkaa!!" langkah mereka terhenti dengan sapaan dari depan mereka.

"Hayy Arya, apa kabarr" ia mendekat lalu menyalami Arkais dan Gea.

"Baik kak" jawab anak umur sembilan tahun itu.

"Pandu mana?" ucap Arkais menanyakan karena biasanya Arya bersama Pandu.

"Pandu lagi sakit kemarin abis dipukul sama bang Baron, soalnya jualannya nggak abis," ucapnya dengan raut muka sedih. Arkais sangat paham dengan kehidupan mereka, tidak dapat dipungkiri Arkais sangat sedih setiap ia melihat anak-anak yang tidak layak hidupnya, ingin sekali ia satu rumah dengan mereka.

"Ini buat Arya sama Pandu yahh," Arkais menyodorkan dua buah lolipop.

"Terimakasih kak Arka," Arya menerima peremen itu. Arkais tersenyum lalu mengelus pucuk rambut Arya.

"Kalian baik-baik yaa,"

Anak itu tersenyum "Siap kak Arka, Arya pamit duluan ya"

Setelah kepergian Arya mereka duduk di kursi taman.

"Anak-anak kuat itu mereka" ucap Arkais.

"I see, mereka selalu bahagia sama hal kecil," Gea berusaha mengembangkan bibirnya walau terasa kaku.

"Sedih sebenernya, Kai udah pernah ngomong sama bang Baron, buat ambil Arya sama Pandu, mau Kai pindahin ke panti asuhan, seenggaknya kehidupan mereka lebih baik, tapi bang Baron memberontak" ucap Kai dengan nada sedih.

"Kaii??" Gea mengambil tangan Arkais lalu menggenggamnya. "Thanks for being this person that you are"

Gea selalu dibuat tersenyum oleh Arkais.

Gea tidak bisa berhenti tersenyum melihat Arkais. Mulai saat ini Gea akan memanggilnya dengan sebutan guardians angel, benar-benar Arkais itu malaikat buatnya.

* * *

Setelah membagikan lolipop sampai habis, Arkais dan Gea memutuskan untuk segera pulang. Karena jarak tidak terlalu jauh dengan cepat mereka sampai.

Arkais berhenti di depan mansion dapat di simpulkan Arkais adalah orang yang sangat berada. Gea semakin insecure melihat dirinya.

Arkais segera mengajak Gea masuk, baru kali ini Gea main ketempat Arkais. Pertama kali Gea menginjakkan kaki di tempat Arkais ada halaman luas sebagai garasi dan berjejer beberapa mobil, yang pastinya Gea tidak tahu merek apa tapi sudah bisa di pastikan itu mahal, disana juga ada tiga sepeda motor.

Terdapat taman dengan jejeran berbagai bunga, dan air mancur. Benda itu menambah kesan manis mansion tersebut dan kolam renang disisi kanannya.

Pintu dengan ukiran kayu terbuka, menampilkan ruang tamu disana ada lukisan Arkais beserta kakek bertopi, Gea tidak paham betul itu siapa. Terdapat jam kayu yang berdiri tegak di samping sofa. Serta lukisan kaligrafi di tengah-tengah dinding ruang tamu tersebut.

Serta beberapa guci- guci mahal terjejer rapi di bufet, sepertinya indah saja tidak bisa mendeskripsikan keadaan mansion.

"Gea ,Kai mau mandi dulu mau ikut ke atas apa disini?"

"Gea nunggu sambil masak aja gimana?" tanya Gea.

"Katanya mau masak bareng?" tanya Arkais.

"Kai bantuin kalo abis mandi gimana?"

"Oke deal"

Arkais mengantarkan Gea ke dapur, serta membawa tas belanjaan tadi.

"Ternyata bunda dan kawan-kawan lagi jogging gais" ucap Arkais.

"Kai sih ke siangan, nggak di ajak"

"Mereka berangkat pas Kai jemput Gea tadi,"

Gea mengangguk paham.

"Yaudah Kai tinggal ya, nggak apa-apa kan?"

"Nggak apa-apa lah memang kenapa?" balasannya sembari mengeluarkan bahan-bahan dari tas belanjaan.

"Okayy, sebentar ya" Arkais mengacak-acak poni Gea sebelum ia pergi mandi.

Sambil memasak Gea di temani oleh Bi Irah, Gea juga menjawab beberapa pertanyaan dari Bi Irah.

"Jarang loh den Arka bawa cewek ke sini," ucap wanita berlogat Sunda itu.

"Iya kah bi? Tapi nggak kaget sih kata kak Zhafran Kai jomlo sejak lahir"

"Iya itu bener neng, den Arka itu tipe orang yang penyayang, jadi neng Gea beruntung bisa di sayang sama den Arka" ucap bi Irah.Mereka terkekeh.

"Ahh, bi Irah bisa aja"

"Wah pagi-pagi di dapur ada bidadari" ucap wanita paruh baya itu. Beliau Mediana, bunda Arkais.

"Pagi tante," Gea menyalami lalu mencium punggung tangan wanita berjilbab itu.

Gea sudah tidak bingung lagi, kalau hanya men-treat orang tua, karena hal itu sudah diajarkan oleh mama Gea, hal itu sudah menjadi basic manner.

"Pagi juga, siapa ini cantik-cantik malah di dapur," ucap Mediana ramah.

"Ini Gea tante,"

"Ohh jadi ini yang namanya Gea, Gea chindo ya?" tanya Mediana ia menatap lekat Gea.

"Bukan tante mama Gea asli Jogja kalau papa Gea Bandung" balas Gea sembari memasukan potongan sayur kedalam panci.

"Ahh masa sii, apa mungkin karena putih kali yaa," ucap wanita paruh baya itu.

"Mungkin tante hehe," jawab Gea apa adanya.

"Ada apa nih seru banget," Arkais datang dengan rambut yang masih setengah basah.

"Ini cantik-cantik kok di suruh masak sih Ka,"

"Belajar jadi ibu yang baik bunda," balas Arkais.

"Hmmm boleh-boleh,"

"Zee mana bunda?"

"Masih main sama bang Zhafran kenapa Ka?"

"Gea pengen ketemu Zee" ucap Arkais.

"Gea kapan-kapan main kesini lagi biar ketemu sama Zee," ucap Mediana

"Iya tante kapan-kapan Gea kesini lagi deh hhehe"

Setelah beberapa pertanyaan terjawab Mediana meninggalkan Arkais dan Gea.

"Kai bantu apa nih?" tanya Arkais ia berdiri di samping Gea.

"Kai buat adonan tepung buat bakwan nya aja,"

"Okayy"

Mereka segera menyelesaikan masakannya, karena berdua jadi lebih cepat selesai.

Setelah sarapan Arkais mengajak Gea ke balkon atas. Tepatnya balkon kamarnya Arkais. Gea sempat mematung di depan pintu.

"Ayo masuk"

"Santai aja Gea, Kai nggak bakal ngapa-ngapain disini ada CCTV nya tuh" ujar Arkais sambil menunjuk CCTV di pojok dinding.

"Di luar aja Kai, nggak enak masuk kamarnya orang" Gea menggaruk leher belakang.

"Padahal seruu gitaran di balkon, yaudah di taman aja gimana?" ucap Arkais.

"Bolehhh,"

"Yaudahh, tunggu sebentar ya Kai ambil gitar dulu" Gea mengangguk sebagai jawabannya.

Taman belakang rumah Arkais sangat aesthetic terdapat kursi dan meja klasik, vibenya seperti tahun delapan puluhan.

"Gea bisa nyanyi?"

"Bisa dongg"

"Baguss, Kai gitar Gea nyanyi yah?"

"Lagu apaa?

"Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi,"

"Eh? Hi-vi?"

"Iya"



Terimakasih telah membaca cerita Youniverse

See you NEXT CHAPTER

Continue Reading

You'll Also Like

774K 23.5K 26
Copyright © 2013 by NaSwee. Dilarang memperbanyak, mengubah, menjiplak, mengcopy dan menjual sebagian atau seluruh isi cerita tanpa sepengetahuan pen...
194M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
784 82 20
[COMPLETED] Vampir digambarkan makhluk penghisap darah yang kejam juga bertaring namun apa jadinya jika bertemu vampir namun tidak menyukai darah apa...
3.8K 924 28
(UPDATE SETIAP RABU DAN MINGGU) (Tahap Melanjutkan) Di Sekolah Khatulistiwa terdapat Geng bernama RAJAWALI. Pemimpinnya adalah Krisna, cowok nakal ta...