TRUTH

By a_aufa97

21.5K 2.8K 565

One Piece x Reader Aku berengkarnasi di suatu dunia yang aku sendiri tahu alur kehidupan di sana. Tapi, kur... More

Prolog
Chapter 1'Pulau Dawn
Chapter 2'Pulau Dawn
Chapter 3'Pulau Dawn
Chapter 4'Pulau Dawn
Chapter 5'Pulau Dawn
Chapter 6'Pulau Dawn
Chapter 7'Romance Dawn
Chapter 8'Romance Dawn
Chapter 9'Romance Dawn
Chapter 10'Orange Town
Chapter 11'Orange Town
Chapter 12'Syrup Village
Chapter 13'Syrup Village
Chapter 14'Syrup Village
Chapter 15'Baratie
Chapter 16'Baratie
Chapter 17'Arlong Park
Chapter 18'Arlong Park
Chapter 19'Arlong Park
Chapter 20'Loguetown
Chapter 21'Loguetown
Chapter 21'Reverse Mountain
Chapter 22'Whisky Peak
Chapter 23'Whisky Peak
Chapter 25'Little Garden
Chapter 26'Drum Island
Chapter 27'Drum Island
Chapter 28'Arabasta
Chapter 29'Arabasta
Chapter 30'Arabasta

Chapter 24'Little Garden

456 52 4
By a_aufa97

Going Merry memasuki arus sungai yang mengalir di pulau Little Garden.

"Jadi, ini adalah Little Garden! Pulau kedua kita di Grand Line!" Seru Luffy.

"Apa yang 'kecil' dari pulau ini?" Ungkap Zoro saat melihat pepohonan di pulau Little Garden yang begitu besar.

"Tempat ini tidak cocok dengan namanya yang imut" Sambung Nami.

Hingga akhirnya muncul harimau yang cukup besar di daratan, namun tiba-tiba saja harimau itu jatuh dan terluka.

Zoro menurunkan jangkar, dengan bersemangat Luffy meminta Sanji untuk menyiapkan bekal karena ia ingin berpetualang layaknya bocah ilang.

"Hei, apakah aku juga boleh ikut denganmu?" Tanya Vivi.

"Tentu saja! [Name], kau juga ikut!" Seru Luffy.

"Tidak!" Tolakku.

"Ayolah [Name]!" Seru Luffy menggoncang-goncangkan tubuhku.

"Nami..." Aku meminta pertolongan Nami.

Nami memukul kepada Luffy, "Jangan memaksanya!" Ucapnya.

Dengan wajah penuh benjolan Luffy pun hanya berjawab, "Wakatta."

Tak lama dari itu akhirnya Sanji membawakan bekal untuk Luffy dan Vivi, setelah itu mereka berdua bersama dengan karoo memulai perjalanan.

"Aku juga bosan. Jadi, aku akan pergi jalan-jalan." Ucap Zoro dan turun ke peramukan.

"Ah! Hei, Zoro! Tunggu!" Ujar Sanji.

Zoro menoleh ke atas kapal tempat Sanji, "Hmm?" Beonya.

"Kita kekurangan makanan. Jika kau melihat hewan yang terlihat dapat di makan, bawalah kembali."

"Bawalah kembali, pfttt— dia saja buta arah." Celetukku menatap Zoro sengit.

Jika biasanya Zoro akan marah dikatakan buta arah, maka kali ini ekspresinya hanya menatap ke arahku dengan menaikkan satu alisnya heran.

"Ada apa denganmu?" Tanya Zoro.

"Oi! Dengarkan yang ku katakan tadi!" Seru Sanji pada Zoro.

"Ya, aku akan membawakan satu yang tidak mungkin biaa kau tangkap." Ujar Zoro.

Merasa di remehkan membuat Perempatan imajiner muncul di kepala Sanji, "Tunggu, brengs— Ekhem... Kepala lumut!" Ucap Sanji.

"Hah?!" Ujar Zoro menghentikan langkahnya, membuat Sanji dan Zoro saling mengeluarkan tatapan tajam.

"Kalau begitu, ini adalah pertandingan berbulu." Ucap Sanji dan melompat dari kepal ke permukaan, "Lihat! Kita akan bersaing atas berapa kilo daging yang kita dapatkan." Lanjutnya.

"Tunggu! Sanji! Aku ikut!" Seruku lalu melompat ke arah Sanji dan dengan cepat Sanji langsung menagkapku, "Tangkapan yang bagus!" Lanjutku terkekeh.

Sanji menurunkanku lalu ia mencium punggung tanganku, "Oh~ My Queen~♡, aku pasti tidak akan membiarkanmu terluka~" Ucapnya.

"Oi, [Name]. Kau akan berbahaya jika bersamanya." Ceketuk Zoro.

"Apa yang kau bilang kepala lumut?!" Teriak Sanji tak terima.

"Yosh, yosh. Abaikan dia, ayo Sanji!" Ucapku dan berjalan duluan.

"Baik, [Name]-Chwannnnnnn~♡." Ucapnya.

"Tch." Zoro nendecih dan berjalan ke arah yang berbeda.

"Ingin berpegangan tangan?" Tanya Sanji mengerutkan tangannya.

Aku menatap matanya tidak berubah menjadi Love dan terlihat sangat Cool, "Tentu!" Seruku dan menggenggam tangan Sanji.

Sanji tesenyum, ia membalas genggaman tanganku dengan erat. Kami kembali menyelusuri hutan, mataku melihat kagum ke arah berbagai pepohonan yang menang cukup besar.

Hingga akhirnya kami menghentikan langkah, "Kau merasakannya, Sanji?" Tanyaku.

"Yeah, Aku merasa seperti seseorang terus mengikuti kita dari tadi." Ucap Sanji melepaskan genggamannya pada tanganku dan mengelus kepalaku, "Apapun yang terjadi tetaplah berada di belakang punggungku, [Name]." Lanjutnya.

Sanji berbalik dan terlihat dinosaurus di sana, dinosaurus itu membuka mulutnya dan hendak memakan kami, tapi Sanji sudah menggendongku ala bridal style untuk menghindar.

"Beraninya kau mengganggu kencan kami. Collier Shoot!" Ucap Sanji dan langsung memberikan tendang pada dinosaurus tadi, dan kerennya Sanji melakukan itu dengan aku yang masih berada di gendongannya.

Dinosaurus tadi kembali bangkit, Sanji masih belum menurunkanku dari gendongannya. "Benar-benar hewan yang keras kepala." Ucap Sanji.

Sanji melompat dan kembali menentang dinosaurus tadi dari atas membuat kepalanya tertanam di dalam tanah.

Melihat dinosaurus yang tidak lagi begerak ataupun melakukan perlawanan, Sanji pun menurunkanku dari gendongannya.

Aku menatap Sanji, "Apa tidak sulit mengerang seperti tadi dengan menggendongku? Padahal tadi Sanji bisa saja menurunkanku." Ucapku.

Sanji terkekeh lalu tangannya mengelus kepalaku, "Aku sudah terbiasa menyerang tanpa menggunakan tangan." Ucapnya.

"Mengendongku tadi memang menggunakan tangan si, tapi tetap saja tanganmu membawa beban." Ucapku sambil mencoba membayangkan bagaimana jika aku meloncat dengan mengendong sesuatu yang berat.

"Beban apanya? Kau tidak berat sama sekali, justru seharusnya mulai sekarang [Name]-Chan harus makan 10x dari biasanya." Ceketuk Sanji.

Aku menatapnya datar, "Kau ingin menjadikanku gemuk?" Tanpaku.

"Tenang saja, aku akan membuat makanan yang penuh dengan sayuran serta buahan agar tidak menambahkan berat badan." Ucap Sanji.

"Tidak semua orang vegetarian!" Seruku, "Aku akan sakit jika makan sayur." Lanjutku.

"Dari mana opini makan sayur akan membuatmu sakit?" Tanya Sanji.

"Oh, iya juga..." Ucapku.

"Ah, aku seperti mendengar teriakan Nami-San." Ucap Sanji.

Sudah saatnya kah? Aku jadi ingin bertemu dengan raksasa yang bersama Luffy...

"Sanji! Kau bawa saja hasil tangkapanmu ke kapal, aku akan menunggu di sini!" Ujarku.

"Di sini berbahaya, kau juga ikut [Name]-Chan." Ucap Sanji.

Aku menggelengkan kepalaku, "Tidak, aku melas. Jadi, aku memilih untuk duduk di sini menunggumu." Ucapku.

"Pangeranmu ini siap untuk menggendongmu~♡" Ucap Sanji.

Aku mengembungkan pipiku, "Sudah sana! Lagian aku ini kuat!" Seruku.

Sanji terkekeh lalu tangannya kembali mengelusku, "Baiklah. Tunggu aku, kau mengerti?" Ucapnya.

Aku menganggukkan kepalaku, "Baik!" Ucapku.

Sanji pergi sambil membaws dinosaurus, aku yang melihatnya sudah cukup jauh pun langsung memutuskan untuk ke tempat Luffy.

~~•~~

Perjalanan yang cukup jauh, tapi tentu saja aku tidak akan tersesat seperti Zoro. Lalu, sepertinya aku harus meminta maaf sebesar-besarnya pada Sanji.

Lihat, aku sudah menemukan mereka. "Luffy! Vivi!" Teriakku memanggilnya mereka.

Mendengar teriakan yang tak asing membuat Luffy menoleh, "Oh! [Name]! Akhirnya kau menyusul juga!" Ucapnya terkekeh.

"[Name]-San! Syukurlah kau tidak apa-apa." Ucap Vivi.

"Oh, ternyata aku kedatangan tamu lagi." Ucap Raksasa, siapa ya namanya? Tapi jenggotmya panjang bet anjay.

"Aku [Name], Salam kenal raksasa jengkol panjang." Ucapku sedikit membungkuk.

"Janggot panjang? Gyagyagyagya, kau sangat menarik seperti topi jerami gadis kecil!" Serunya disertai oleh tawa.

Tak lama dari itu, gurung berapi yang sangat besar mengeluarkan letusannya. Raksasa jenggot panjang yang mekihat itupun langsung berdiri, untuk memulai pertarungannya dengan raksasa yang bertemu dengan Nami dan Usopp.

Pertarungan hebat antara kedua raksasa terus berlanjut hingga pertarungan itu berakhir dengan seri.

Raksasa jenggot panjang kembali dengan membawa beberapa tong alkohol, ia tertawa. "Ternyata, tamu-tamu dia adalah teman-temanmu, ya? Aku melihat seorang pria hidung panjang dengan seorang wanita." Ucapnya.

"Itu Usopp dan Nami!" Ucapku.

"Dasar! Mereka berkata bahwa mereka tidak akan turun dari kapal, tetapi ternyata mereka benar-benar suka berpetualang!" Ucap Luffy.

"Jadi, bisa dibilang aku mendapatkan alkoho—"

Phats!

Air yang ku kendalikan menghancurkan tong berisi alkohol tadi sebelum raksasa jenggot panjang meminumnya.

"Apa yang kau lakukan [Name]-Sa—"

Sebelum Vivi melanjutkan perkataannya, alkohol yang tumpah karena tongnya aku hancurkan itu tadi meledak.

"Huh?! Bagaimana alkohol itu bisa meledak?!" Kaget Luffy.

"Vivi, siapa orang yang bisa membuat upilnya meledak itu?" Tanyaku pada Vivi.

"Mr. 5...! Jangan-jangan dia ada di sini?!" Seru Vivi.

Aku mengangguk, "Ku rasa begitu..." Ucapku.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Raksasa jenggot panjang.

"Bisa dibilang alkohol ini diberikan suatu peledak." Ucapku.

"Huh? Siapa yang melakukannya?!" Seru Luffy dan Raksasa jenggot.

"Luffy... Apa kau tidak mendengar perkataanku dan vivi tadi...?" Tanyaku yang di jawab gelengan darinya.

"Yang melakukan ini adalah Mr. 5, dia adalah salah satu dalam organisasi yang sedang mengincar kami." Jelas Vivi.

"Siapa itu Mr. 5?" Tanya Luffy.

"Orang yang bisa membuat upilnya meledak." Jawabku.

"Oh! Dia!" Seru Luffy.

"Jadi, pada intinta musuh jalian yang melakukannya ya..." Ucap raksasa jenggot.

"Sebenarnya apa yang Mr. 5 rencanakan..." Ucap Vivi.

Duar!

Gunung berapi kembali mengeluarkan letusannya.

"Baiklah! Sudah ku putuskan. Untuk saat ini aku akan berpura-pura sudah meminum alkoholnya, yang berarti alkohol itu seharusnya meledak di perutku dan membuatku kalah dalam pertarungan." Ucap Raksasa jenggot.

Padahal alurnya sudahku ubah, tapi kenapa alur selanjutnya tetap berjalan sama?! Tauk ah, bodo amat.

Raksasa jenggot panjang berjalan ke arah raksasa hidung besar, sedikit ada beberapa percakapan di antara mereka sebelum mulai pertarungan.

Eh... Engga deng cok! Alurnya ada yang berubah, buktinya Luffy yang gak di timpah sama tulang buaya.

"Kalau di pikir-pikir... Karoo menghilang..." Ucap Vivi menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Karoo.

Aku menatap kesekelailing hutan, jika tidak salah seharusnya sekarang Zoro dan Nami sudah di tangkap oleh pria lilin si.

Ah, benar juga. Pria lilin masih berada di sana, bisa bahaya juga ia mengacaukan pertarungan antara kedua raksasa.

"Luffy! Luffy! Luffy! LUFFY!" Teriak Usopp barlari hingga tanpa sadar ia tersandung yang mengakibatkan kepalanya terbentur batu.

Jika manusia normal kepalanya akan berdarah lalu pingsan, tapi berbeda dengan Usopp. Usopp langsung menghampiri Luffy yang masih terdiam mengamati pertarungan antara dua raksasa.

"Berita yanf buruk! Seekor dinosaurus memakan Nami!" Teriak Usopp.

"Serius?!" Seru Luffy.

"Kami berlari melewati hutan untuk menjauh dari dinosaurus, tapi tiba-tiba Nami menghilang! Oh! Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku membiarkan temanku terbunuh!" Teriak Usopp frustrasi.

"Tunggu! Tenanglah!" Seru Vivi, "Jika dia menghilang tiba-tiba, bukankah itu belum pasti? Karena di sini ada Mr. 5, jadi mungkin ia di culik!" Lanjutnya.

"Ada musuh?! Nami berada di tangan musuh?! Apa yang harus kita lakukan Luffy?! Oi, [Name]! Katakan sesuatu!" Teriak Usopp yang semakin panik.

"Setidaknya Nami hanya diculik bukan mati." Ucapku tersenyum dengan mengacungkan jempol.

Mendengar hal itu membuat Usopp menggoncang-goncangkan tubuhku, "Jangan mengatakan hal seperti itu, [Name]! Bagaimana jika penculik ini membunuh Nami?!" Teriak Usopp.

"Kau selalu memikirkan hal negatif Usopp..." Ucapku lalu melihat Luffy yang sudah berlari ke arah hutan, "Kau mau kemana Luffy?!" Teriakku.

"Mencari Nami! Kalian tetaplah di sana!" Teriak Luffy.

Mendengar perkataannya membuatku mengangguk saja, sepertinya aku juga harus memeriksa pertarungan antara kedua raksasa itu sebelum pria lilin ikut campur.

"Usopp! Kau di sini bersama Vivi! Aku akan pergi ke suatu tempat!" Teriakku berlari menjauh dan mengabaikan teriakkan tak terima dari Usopp.

Aku melompat ke cabang pohon, lalu melompat ke cabang pohon lainnya. Cosplay jadi Ninja konoha.

Namun, setelah berapa meter lagi ketika aku sampai di tempat pertarungan antara kedua raksasa itu, jenggot panjang sudah mendapatkan tebasan dari hidung besar.

"Oh, sial. Aku terlambat." Umpatku, dan di saat bersamaan juga terdengar suara ledakan dari tempat Vivi dan Usopp.

Si bangsat, pasti Mr. Upil itu sudah berada di sana sekarang. Mau puter balik juga udah nangung, bentar lagi nyampe ke tempat pertarungan antara kedua raksasa.

Aku menggertakkan gigiku, tau ah! Terobos ae lah! Meskipun alurnya tidak banyak berubah ya bodo. Toh, aku melakukannya juga agar ada sedikit perbedaan dari alur asli, jadi tidak begitu membosankan.

Gak akan seru jika kita menjalankan suatu takdir yang kita sendiri sudah tahu, jadi ubah sedikit dong takdirnya biar jadi lebih menantang AHAHAHA.

~ T.B.C ~

Jenggot panjang dan hidung besar. Entah kenapa saya ngakak sendiri sama panggil yang dikasih sama nem.

01-November-2023

Continue Reading

You'll Also Like

503K 34.4K 43
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...
1M 10.9K 29
Kisah kehidupan para konglomerat yang haus akan s*x saling memuaskan dan punya segala cara untuk menaklukan mangsanya. Semua akan melibatkan profesi...
638K 67.3K 67
WARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARN...
540K 56.2K 60
note: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonso...