Karma x Rio Oneshots [ENG/IND]

By Yukiiro_Luna

12.9K 304 222

[FIRST FEW CHAPS ARE ALL SO CRINGE-WORTHY SO PLEASE READ AT YOUR OWN RISK //Slaps my younger self] I'm not re... More

A Guide Before Reading
Hated by Life Itself
Seandainya (IND)
Surprise?
Bermula Dari Kesalahpahaman
Deceiving and Teasing
Beresin dong!
It's Weekend! Part 1
Setangkai Bunga Untukmu
Café Avec Amour
Gak Peka
It's Weekend! Part 2
IMPORTANT
Menyusuri Kenangan Masa Lalu
Going Down Memory Lane
Made with Love (From Me to You)
My Dear Beloved
Ghosts and Jumpscares (IND)
A Not-So-Lonely Birthday
When There's a Beginning, There's an End (A Thank You Note)
QnA Session!

Dari Dulu Hingga Sekarang, Terima Kasih Ku Ucapkan

53 3 0
By Yukiiro_Luna

Hai hai para pembaca lokal! Terima kasih telah menunggu update Indonesianya yaa ^^

Sepertinya kita telah mencapai titik akhir buku ini.

Jujur aja, perjalanan menulis dari awal sampai sekarang ini melelahkan, tapi sangat menyenangkan dan bantu aku banget dalam mengembangkan diksi juga cara menulisku.

Kepada semua pembaca, baik yang telah mengikuti buku ini dari dulu, ditengah-tengah, bahkan baru saja atau nanti di masa depan, aku mau ucapin

TERIMA KASIH BANYAK UNTUK WAKTU DAN KENANGANNYA!

Seri oneshot ini gak bakal berlanjut kalau bukan karena kalian para reader tercinta //eakk

Sedikit cerita tentang perjalanan singkat dalam menulis fanfic KaruRi/KaRio.

Sebenarnya aku buat chapter pertama tuh mendadak ada ide gitu. Sebelumnya, aku cuman baca-baca fanfic KaruRio di fanfiction.net. Dulu tuh kebanyakan fanfic mereka yang buat orang Indo (Untung Indo). Paling demen baca punyanya winterlodge, jadi makin cinta sama KaruRi. Rekomen banget "kisah kasih di apartemen putih".

Balik lagi!
Jadi awalnya cuman pengen sat set publish satu udah. Tapi, akhirnya ide-ide lain bermunculan dan alhasil lanjut terus. Mau gimana lagi, mereka itu pairing yang seru banget dan aku bener-bener berharap canon :(

Sayangnya, cintaku untuk seri AnKyou sendiri udah ngilang sejak 2019. Selain karena emang udah tamat, aku juga muak sama fandomnya, terutama shipper toxic dan memperjuangkan shipnya dengan ngehina ship-ship lain. Soal shipwar, di fandom mana pun sih tetep ada tapi udah kebal. Anehnya, shipwar AnKyou masih kerasa damagenya hingga sekarang (Mungkin karena masih esempeh jadi keinget terus wkwkwk). Dari situ upload rate ku anjlok bener-bener. Dari satu atau dua kali sebulan jadi 2 bulan sekali. Itupun suka telat-telat.

Ya walau begitu, aku tetep maksain dikitlah. Dikit lagi deh, beberapa update aja. Secinta itu aku sampa shipnya :(

Pas lagi masa hiatus April hingga Juni lalu, aku udah mikir untuk stop serinya tahun ini. Tapi, agak gantung aja gitu kalau tetiba berhenti di tengah. Pas hitung-hitung jadwal update ternyata ada jatuh di bulan Desember, alias akhir tahun. Momen yang pas untuk mengakhiri serinya //mendadak emosional.

Seru sih ngehalu sama mikirin cerita baru untuk KaruRi. Enjoy banget mikirin kata sama kalimat yang pas jam 2 pagi untuk cerita //Giliran tugas B. Indo aja males-malesan. Namun pada akhirnya, segala cerita punya "TAMAT".

Eitsss, tunggu dulu! Masih ada satu chapter lagi yang menurutku kurang. Sebuah ide yang seharusnya dibuat sejak lama tapi baru ingat sekarang hehe. Selamat menikmati ^^

.

.

.

.

.

"Lama banget sih lu!"

"Tadi ada perlu ngambil sesuatu dulu."

Ekspresi tidak percaya tergambar jelas di wajah Rio. Karma menghela nafasnya dan mengisyaratkannya untuk diam seakan-akan apa yang dia lakukan harus menjadi sebuah rahasia yang dijaga ketat.

"Ayolah, jangan melihatku seperti itu. Lu juga pasti baru nyampe 'kan?"

"Ugh, iya deh iya. Yaudah jalan yuk! Nanti kita bisa ketinggalan kembang apinya." Wajah Rio kembali ceria, seketika melupakan (atau pura-pura melupakan) kejadian barusan.

"Oke, yang terakhir sampai harus bayar makan malam kita hari ini."

Karma langsung berlari secepat angin menuju gedung sekolah lama mereka. Rio menggerutu atas kecurangan Karma. Ia pun mulai berlari mengejar kekasihnya walau dia sendiri tahu bahwa usahanya untuk berlari cepat akan sia-sia karena pada akhirnya, Karmalah yang akan menang.

Bukit-bukit di sekitar bangunan tua itu ternyata adalah lokasi yang bagus untuk menonton kembang api yang diluncurkan beberapa kilometer jauhnya. Saat Rio sedang menempuh pendidikan dan juga bekerja di luar negeri, Karma kadang-kadang merayakan tahun baru di sini bersama dengan teman-temannya.

Memang harus datang minimal sejam sebelum waktunya dan diperlukan tenaga lebih karena harus mendaki terlebih dahulu, tetapi semua jika kamu datang melihatnya sendiri. pemandangan yang ditawarkan. Tidak ada kerumunan yang menghalangi pandanganmu, tidak banyak suara keras yang mengharuskanmu untuk berteriak kepada temanmu jika ingin berbicara, dan langit juga jernih untuk memandang bintang-bintang bersamaan dengan kembang api.

"Bangke lu. Gue bisa mati kelelahan tau!" Rio menggampar punggung Karma dan memberi celotehan-celotehan khasnya.

Karma hanya tertawa jahil melihat Rio yang masih banyak energi, "Keliatannya nggak tuh."

"Haish, lu ihh- Ah sudahlah." Rio yang pasrah menjatuhkan dirinya ke atas tikar yang telah Karma gerai. Karma kemudian mengikuti gerakannya dan memberikan Rio sebotol air dingin, "Lumayan buat olahraga, kan?"

Perkataan Karma membuat Rio memutar bola matanya, "Mungkin seharusnya aku tinggal di rumah hari ini."

"Lu gak boleh males-malesan terus di rumah. Gerak dikit napa?" Balas Karma sambil mengencangkan syal Rio yang terlepas. Lagipula, kalau kamu tidak datang, semua usahaku akan sia-sia.

Suara cekikikan terdengar dari Rio yang tadinya merengut sebal, disusuli dengan kata-kata yang pintar nan menyebalkannya. Sedari dulu, memang sering sekali mereka bersenda gurau. Perkelahian kecil seperti ini sepertinya sudah menjadi bagian dari bahasa cinta mereka.

Sekeliling mereka gelap, hanya terdapat lampion-lampion yang tergantung di pepohonan dengan sinarnya yang cukup terang. Rio juga menyadari ada sesuatu yang berbeda dari tempat mereka beristirahat sekarang. Rio mengakui kalau dia jarang mengunjungi area ini, tetapi dia memiliki ingatan yang jelas untuk membedakan mana yang seharusnya ada dan mana yang telah berubah posisi atau mendadak muncul. Namun, Rio tidak berkomentar dan lanjut minum dan makan bersama dengan pria bersurai merah kesayangannya.

Karma melihat jam tangannya dan memberitahu Rio bahwa kembang api kemungkinan besar akan mulai sebentar lagi. Rio mengangguk dan mengeluarkan ponsel miliknya untuk mengabadikan momen dimana beragam kembang api unik akan memenuhi langit untuk menutup tahun ini.

Beberapa menit berlalu, suara ledakan terdengar dari jauh, pertanda acara puncak tahun baru telah dimulai. Perhatian mereka beralih kepada karya seni yang luar biasa. Bagaikan cat warna-warni yang menghiasi sebuah kanvas hitam, langit gelap yang bertabur bintang telah dihiasi dengan warna-warna yang indah.

Tanpa disadari, Rio telah beranjak dari tempatnya dan berjalan mendekat untuk melihat kembang api yang menerangi langit dengan lebih jelas. Tangannya perlahan mendekati sebuah pohon di depan mereka. Pandangannya terfokus pada langit yang seketika menjadi sangat terang. Karma pun mengikuti gerak-gerik Rio, berdiri berdampingan bersamanya.

Menyadari keberadaan Karma di sebelahnya, Rio membuka suara, "Kau tahu? Aku belajar sesuatu dari kembang api saat aku belajar di luar negeri."

'Aku'? Ah, dia sedang serius ya.

"Oh, apa tuh?" Tanya Karma yang penasaran.

"Kembang api itu cuman muncul sebentar. Setiap kembang api bahkan tidak mencapai satu menit untuk kembali menghilang dan digantikan oleh kembang api baru. Karena itu orang-orang akan cepat-cepat datang bersama dengan teman, keluarga, atau bahkan sendirian. Ya walau begitu kesan yang didapatkan darinya bertahan cukup lama. Selalu saja membuat orang-orang ingin melihatnya lagi tahun depan, tahun depannya lagi, dan seterusnya," Rio menjelaskan penemuannya dengan nada pelan dan ekspresi yang tidak bisa Karma deskripsikan. Sisi Rio yang jarang sekali Karma temui dahulu.

"Aku mau jadi seperti itu," lanjutnya dengan sinar baru tampak di matanya, "Muncul sementara di kehidupan orang, tapi bisa memberi dampak yang besar buat mereka."

"Begitu ya. Bener sih," Karma mengangguk setuju.

"Hanya saja, aku punya pendapat lain. Hm, mungkin lebih ke arah tambahan, sih."

"Oh? Apakah Karma Akabane yang agung memiliki sesuatu untuk ditambahkan? I'm listening," sifat Rio yang biasa ia temui kembali lagi. Matanya mungkin tertuju kepada kembang api itu, tetapi Karma tahu pasti ia mendengarkan.

Karma bersandar pada pohon yang berada di sebelah kanan Rio. Berbeda dengan Rio, matanya terpaku pada sesuatu yang sangat terang dan itu bukanlah kembang api.

"Setiap momen di kehidupan kita harus benar-benar dihargai hingga tahun-tahun berikutnya. Setiap jam, setiap menit, setiap detik. Menurutku, semua orang pasti punya momen singkat yang memberi dampak besar bagi hidupnya."

Pesta kembang api akan berakhir, tetapi bukan berarti momen ini tidak dapat dikenang selamanya. Tidak, Karma akan memastikan kalau wanita dihadapannya akan mengingat ini selamanya, "Karena itu, aku harap ini akan memberi dampak yang besar untuk mu seperti untukku."

Karma mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Isi kotak tersebut adalah alasan dia telat. Apa yang akan ia lakukan setelah ini adalah alasan dia kerap kali datang ke tempat di mana mereka berdiri dan juga alasan mengapa ia harus berlari sekuat tenaga untuk sampai terlebih dahulu.

"Apa yang terjadi setelah ini mungkin akan aneh kalau aku yang lakuin."

"Apa maksudmu?" Rio membalikkan badannya.

Tepat di depannya, dia melihat kekasihnya, kotak kecil berwarna merah terbuka di tangannya. Di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian yang Rio kira hanya akan dapat ia lihat melalui jendela etalase perhiasan yang ia lalui saat pulang dari kantornya.

Sebelum Rio dapat mengatakan sesuatu yang dapat dipahami otak manusia, Karma mulai berbicara dengan senyuman paling tulus yang orang-orang tidak akan percaya berasal dari seorang Karma Akabane.

"Hei Rio, hidup kita hanya sementara sepertinya yang kau bilang. Jadi, maukah kamu mengisi sisa waktu yang kita miliki bersama-sama? Singkatnya, will you marry me?"

Dunia sekeliling Rio seketika memudar dan perhatiannya hanya tertuju pada dia. Pria yang telah bersama dengannya sejak SMP. Telah berdiri bersamanya di saat ia berada di titik tertinggi maupun terendah, saat menjadi teman maupun saat mereka telah menjadi pasangan.

Mata Rio membelakak mendengar lamaran yang tidak ia sangka-sangka. Dia tahu kalau dia diam-diam seorang perfeksionis yang pastinya telah menyiapkan diri untuk momen ini berhari-hari sebelumnya, tidak mungkin berminggu-minggu, atau mungkin berbulan-bulan. Rio langsung memeluknya, menjatuhkan mereka berdua.

"Tentu saja! Harusnya gue yang bertanya. LU mau nikah sama GUE?" Rio menunjuk-nujuk dirinya seakan-akan menikahi dirinya adalah keputusan yang absurd.

Karma menjetikkan dahi Rio sebagai balasan, "Ya kali gue lewatin kesempatan untuk mendapat wanita seperti lu di hidup gue?"

"Ih, cringe deh," Rio memanyunkan bibirnya.

"Coba ngaca, sayang."

"Iya deh," Rio kembali tersenyum bersama Karma.

Bagaikan kisah-kisah dalam buku cerita, kembang api terakhir dan terbesar diluncurkan ke udara saat mereka berdua berciuman di bawah langit berbintang yang dihiasi cahaya warna-warni.

Walaupun momen ini hanya sebentar, semoga kau mengingatnya selama kau hidup.

.

.

.

.

.

Hm?
Oh, ehem.

.

.

.

.

.

Nungguin yaa??

(Readers: LAMA BANGET LU!)

Yeee sabar atuhh

.

.

.

Baiklah-baiklah. Sekilas info, aku punya akun AO3. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, aku masih suka sama shipnya tapi udah gak di fandomnya lagi. Karena itu, kalau semisal ada yang request banyak atau kalau lagi iseng, mungkin aku bakal up cerita-cerita singkat (Kira-kira di bawah 1.5k) dan akan ku post di AO3 atas nama yukiiro_luna.

(Btw, kalian masih bisa bertanya untuk dijawab di QnA di komen yaa!)


Demikian.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA!

Continue Reading

You'll Also Like

852K 39.7K 61
Taehyung is appointed as a personal slave of Jungkook the true blood alpha prince of blue moon kingdom. Taehyung is an omega and the former prince...
6.8K 86 13
*Completed* To make Marinette life miserable the 'cunning' Lila lies and also takes her friends away except Adrien and Alya. Lila's lies get exposed...
16.1K 466 28
A reimagining of the Pokemon XY with an older and more mature Ash. It will play out similarly to the anime but with a more coherent plotline and comp...
604K 36.8K 101
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...