Warning|| Typo Bertebaran silahkan kasih tanda/ Harap maklum.
***
1 bulan telah berlalu.
Tap, tap
Suara langkah kaki terdengar bersautan seiring kekehan ringan dari bibir gadis itu, Queen melangkahkan kakinya menatap sekelilingnya dengan netra berbinar.
"Laila, apa ini cantik? "Ucap Queen menunjukan jepit giok kepada pelayannya itu.
"Iya nona, jepit rambut giok itu sangat indah. "Ucap Laila sambil sesekali menatap sekelilingnya.
Queen memberikan jepit rambut itu kepada Laila, untuk dibayar lalu dia kembali melanjutkan langkahnya.
Saat ini keduanya berada di pasar, netra gadis cantik itu berbinar menatap sekelilingnya lalu membeli beberapa barang yang dia sukai.
"LADY ANA DATANG, SEMUANYA MENEPI KERETA LADY ANA AKAN SEGERA TIBA. "
Queen gadis itu terdorong kepinggir begitu juga dengan Laila, keduanya terpisah ada baiknya pertahanan Queen cukup kuat, jika tidak dia akan tersungkur karena dorongan dari beberapa orang.
Saat melihat beberapa pengawal beserta sebuah kereta lewat, dia menyeriyitkan dahinya menatap kearah kereta itu sebentar lalu mengalihkan pandanganya kearah wanita paruh baya yang berada disampingnya itu.
"Huh, apa-apaan ini. siapa lady Ana itu, kenapa dia sombong sekali. "Batin Queen menatap tajam kearah kereta itu.
Queen melangkahkan kakinya mendekati wanita paruh baya, itu lalu menatap sekelilingnya dia sedikit mengecilkan suaranya agar tidak terdengar di sekitar.
"Bibi, siapa dia? "
Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Queen membuat wanita paruh baya itu, dengan spontan menatap kearah dirinya sambil tersenyum.
"Dia lady Ana Airayana calon istri jendral Akailo. "Ucap wanita paruh baya itu dengan lembut.
"Bfhh ha ha ha! "Saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh wanita paruh baya itu, tawa gadis cantik itu seketika meledak.
Queen tertawa dengan anggun membuat suara bising seketika menjadi hening, dan kini semua tatapan tertuju padannya. Gadis cantik itu menurunkan tangannya lalu tersenyum kearah mereka yang menatapnya.
Tap, tap
Suara langkah kaki terdengar seorang gadis berjalan mendekati mereka, dia melayangkan tatapan tajam kearah Queen namun gadis itu tidak mengubrisnya.
"Apa yang kau tertawakan! "Ucapnya dengan dingin saat sudah sampai tepat dihadapan Queen.
Queen gadis cantik itu menahan tawanya, netranya menatap dari atas sampai kebawah dia setengah mati menahan tawanya saat melihat seorang gadis yang berdiri dihadapan itu.
Queen berdiri dengan tegak, rambut hitamnya berkibar dengan indah saat di terpa hembusan angin. Wajah cantik nya bersinar saat terkena sinar matahari membuatnya berkali-kali lipat sangat cantik.
"Aku tentu saja mentertawakanmu. "Ucap sambil terkekeh ringan.
Saat melihat Queen gadis itu membolakan matannya, dia mengepalkan tangannya merasa tidak terima melihat kecantikannya.
"Kau! pengawal ambilkan cambukku. "Ucapnya dengan lantang.
Para pria serta wanita yang berada disana sudah memucat, bahkan ada yang menatap Queen dengan prihatin. Terutama menyayangkan wajah cantik jika terluka.
Seorang pengawal memberikan cambuk kepada gadis itu, lalu dia kembali ke tempat awalnya sedangkan gadis itu tersenyum miring menatap kearah Queen.
"Aku tidak akan pernah membiarkan, seseorang yang lebih cantik dariku lolos begitu saja. "Batinnya.
CTAR~
suara cambuk terdengar, namun Queen tidak bergeming sama sekali dia hanya tersenyum menatap kearah gadis itu dengan tatapan meremehkan nya.
CTAR~
SRET!!
Dia mengayungkan tangannya dengan kuat, menatap nyalang kearah Queen namun saat dia ingin mencambuknya itu tertahan di udara. Seseorang datang memblokir cambuk itu dengan tangannya sendiri.
Pria itu memeluk Queen dengan lembut, melingkarkan tanganya pada pinggang ramping Queen sedangkan kepala gadis itu dia tenggelamkan pada perpotongan lehernya.
"Siapa kau? "Ucapnya menatap tajam kearah pria dihadapannya itu.
"Lancang! Berani sekali kau melukai calon permaisuri dari tiga kekaisaran. "Saat suara itu jatuh membuat mereka yang berada disana tercengang.
Pria itu melepaskan cambuk itu, lalu mengangkat kepalanya menatap tajam kearah gadis dihadapannya itu.
"Ya-ng mulia Ka-isar! "Ucapnya sambil tergagap, dalam hitungan detik wajah yang nampak percaya diri itu sirna digantikan oleh wajah pucat pasi.
BRUK
Gadis itu berlutut dihadapan pria itu, tidak hanya dia namun semua orang berlutut terkeculi Queen yang berada dalam dekapannya.
"Salam kepada yang mulia Zeus mataharinya kekaisaran "ucap para rakyat serentak mereka bersujut tidak ada yang berani mengangkat kepala sama sekali.
"Jendral Akailo benarkah wanita ini calon istrimu? "Ucap Zeus dengan datar.
Seorang pria dengan kulit tan yang berada dibelakang mereka, melangkahkan kakinya maju tepat disamping Zeus dia berlutut lalu menjawab pertanyaannya dengan tegas.
"Memang benar yang mulia, namun itu hanya perjodohan sepihak karena ayah saya tidak menyetujui pernikahan itu. "Ucapnya
"Itu bagus, karena memang kamu tidak sebaiknya bersama wanita itu, maka aku akan menganugrahkanmu pernikahan nanti. "Ucap Zeus
"terima kasih yang mulia. "
Zeus mengangkat kepala Queen dengan lembut, saat netra keduanya bertabrakan dia tersenyum kearah gadis dalam dekapanya itu.
"Kamu baik-baik saja? "Ucapnya yang mendapatkan anggukan cepat dari Queen.
Queen melerai pelukan mereka, lalu berdiri dengan malas disamping Zeus menatap kearah gadis dihadapannya itu dengan senyum miringnya.
"Selain sombong dan angkuh ternyata kau juga penipu. "ucap Queen sambil terkekeh menatap gadis itu yang gemetar.
"Yang mulia haruskah kita memberikan hukuman kepadanya? "Ucap Queen menatap kearah Zeus sambil tersenyum.
"Tidak, lady mohon ampuni saya, yang mulia maafkan saya yang mulia. tolong ampuni saya. "
"Prajurit seret dan kurang dia dipenjara bawah tanah, dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal karena nyaris melukai calon permaisuri. "Ucap Zeus dengan datar bahkan dia tidak menatap kearah gadis itu sama sekali.
Para prajurit itu datang menyeret gadis itu dengan kuat, membuat rintihan terdengar disudut bibirnya dia menatap kearah Queen dengan tatapan tajamnya.
"YANG MULIA, TOLONG AMPUNI SAYA, YANG MULIA SAYA BERJANJI TIDAK AKAN MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA LAGI. YANG MULIA TOLONG! "
Queen gadis cantik itu terkekeh pelan, lalu melambaikan tangannya melihat kepergian gadis itu lalu menatap Zeus dengan tatapan lembut nya.
"Ayo pergi, aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu. "Ucapnya dengan lembut sambil mengenggam tangan Queen.
Queen gadis itu tidak menangapi ucapan yang dilontarkan oleh Zeus, dia menatap sekelilingnya dengan tatapan paniknya hal tersebut sukses membuat pria itu penasaran karena gadis cantik itu tidak menangapi ucapan ya sama sekali.
"Zeus, apa kamu melihat Laila di antara mereka? aku pergi bersama Laila tadi, tapi terpisah. karena kamu lebih tinggi, apakah kamu bisa melihatnya diantara mereka? "Ucap Queen sambil menunjuk kearah para rakyat yang sedang bersujud dan menundukan kepala mereka.
Zeus pria tampan itu tidak habis pikir, atas apa yang diucapkan oleh Queen namun dia masih mengikuti ucapan gadis itu lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Akailo yang akan mencarinya, lalu bisakah kita pergi sekarang? "Ucap Zeus yang mendapatkan anggukan dari Queen.
Sebelum pergi Queen menatap kearah pria itu dengan tatapan santai, dia menatap kearah Zeus yang mendapatkan anggukan dari pria itu.
"Jendral, kamu harus menemukan Laila dan juga dia sangat senang berbelanja. Jika menuju jalan pulang dia menginginkan sesuatu kamu harus membelikannya. Ketika sampai di kediaman aku akan menggantinya. "
"Baik lady"ucapnya sambil membungkuk dengan hormat.
"Terima kasih. "Ucap Queen yang mendapatkan anggukan dari pria itu.
Queen melangkahkan kakinya meninggalkan pasar itu bersama Zeus beserta para prajurit, sedangkan Akailo pria itu memisahkan diri untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Queen.
Zeus itu menghentikan langkahnya tepat didepan kuda miliknya, lalu menatap Queen dengan lembut mengusap surai nya dengan hati-hati.
"Karena perjalanan kita cukup jauh, jadi agar mempersingkat waktu kita akan menunggangi kuda. "
Zeus memegang pinggang ramping Queen dengan lembut, lalu mengangkat tubuh gadis itu keatas kuda. Setelah gadis itu duduk dengan nyaman barulah dia naik dan duduk tepat dibelakangnya.
CHA!!!
suara langkah kaki kuda mulai terdengar, hembusan angin menerpa wajah cantiknya Queen gadis itu bersandar dengan nyaman pada dada bidang Zeus.
Perlahan karena angin lembut berhembus membuatnya tertidur, sepanjang perjalanan Queen hanya tertidur sedangkan Zeus pria itu terkekeh ringan saat mengetahui gadis itu tertidur.
"Aku lebih tepatnya kami akan memberikan kejutan terbaik dalam hidupmu. "Bisiknya pada telinga Queen sambil tersenyum miring.
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.
Follow akun Mimin.
Vote dan koment
Hwaiting.
Guys Ayo Rebut Male Lead dari Female Lead masih Po ya
Yuk yang mau pesan silahkan di pesan.
Ini tokonya.
Link nya.
https://shopee.co.id/cahayapelangimedia?smtt=0.293454156-1666077165.9
BURUAN di order nanti keburu close loh. 😅