WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.6K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

14 【WL❦】- Istana Musim Panas

1.1K 115 125
By winterlazulli

【White Lotus❦】

"Tuan haruskah pelayan menyiapkan pakaian tipis ini? Mungkin anda memiliki kesempatan untuk berenang, budak mendengar bahwa perairan di Istana Musim panas itu sejuk sepanjang tahun." Hyein mengoceh meski bukan dia yang akan pergi menemani tuannya, dia masih sangat bersemangat.

"Bawalah." Beomgyu berpikir tidak ada salahnya untuk bermain. Jarang dia bisa keluar dari Istana, bahkan dia berharap bisa bertemu dengan keluarganya dalam acara kali ini. "Hyein masukan brokat satin biru langit dan beberapa guci indah dan set teh yang di hadiahkan oleh Yang Mulia."

"Tuan untuk apa anda membawa baut kain?" Tanya pelayannya dengan bingung.

Beomgyu mengulum senyum, "Jika ada orang-orang dari kediaman perdana menteri yang datang, aku ingin mengirim hadiah untuk orang-orang di rumah." Beomgyu berpikir sejenak dan membuka laci tempat dimana perhiasannya di simpan. Mengeluarkan kotak kecil yang berisi kalung safir dari dalam, matanya menjadi cerah. Kalung safir ini untuk ibunya. Ketika dia memasuki Istana, selain mahar yang disiapkan ayah dan neneknya, ibunya juga memberikan Beomgyu sejumlah mahar yang tidak lain adalah uang senilai ribuan teal perak yang telah dikumpulkan Ibunya sejak lama. Beomgyu ingin membayar kembali sang ibu bahkan jika hanya sedikit harga. 'Setelah aku benar-benar mampu, aku pasti akan membuat kehidupan ibu lebih baik!' Janji Beomgyu di dalam hatinya.

Hyein mengerti bagaimana hubungan ibu dan anak tuannya jadi dia tidak memberikan reaksi keberatan. "Bagaimana dengan mengirim tonik juga? Budak ingat bahwa Permaisuri pernah menghadiahi tuan ginseng berusia puluhan tahun."

Mata Beomgyu bahkan menjadi lebih cerah. "Ayo masukan itu juga, bagi menjadi dua untuk saudara ketiga. Dia telah bekerja keras sepanjang tahun ini, dia butuh suplemen bergizi."

"Baik tuan."

Hanya ketika barang yang siap telah memenuhi kapasitas yang ditentukan, orang-orang di paviliun Xuehua menghentikan aktivitas mereka dan Beomgyu pun sudah lebih dari siap untuk pergi besok. Melihat pada hari yang semakin gelap dia meminta pelayan menyiapkan air dan mulai memesan makan malam di dapur Kekaisaran.

Kasim Tian masuk dan memberitahu tuan kecil itu sebuah berita; "Lapor tuanku, Yang Mulia Kaisar telah membalikkan papan nama Hua Guifei."

Mendengar nama sang veteran harem yang legandaris, Beomgyu tidak banyak bereaksi. Dia melambai pelan, "Baiklah kamu bisa turun, paviliun Xuehua kita akan mematikan lampu lebih awal malam ini. Besok kita tidak bisa datang terlambat." Dibandingkan mengurus siapa selir yang melayani Kaisar Taehyun, Beomgyu lebih tertarik dengan perjalanan besok! Dia bahkan bermimpi menghabiskan musim panas di tempat yang indah itu di dalam mimpinya.

Beomgyu dibangunkan pada jam empat pagi dan mengambil air dingin untuk mencuci wajah dan mandi. Sarapan kali ini dibuat lebih awal dengan menu yang berat, takut perjalanan memakan waktu panjang dan sulit bagi semua orang untuk memasak di dalam gerbong. "Sudahkah kamu memesan beberapa roti dan dimsum untuk bekal?" Tanya Beomgyu pada Hyein, kali ini yang menemaninya adalah Kasim Tian, Hyein dan Chanhee. Hosu dan Hyeri tetap tinggal untuk berjaga di Istana.

Hyein membuka kotak makan khusus dan memperlihatkan isinya pada sang tuan, "Jangan khawatir tuan, budak ini telah menyiapkan cemilan bahkan meminta beberapa buah kecil untuk anda."

Beomgyu mengangguk puas, dia paling tidak ingin menganiaya dirinya sendiri dalam menikmati makanan. "Hmm..."

Sekitar pukul enam pagi, Beomgyu membawa pelayannya ke Istana Weiyang. Sebagai istri utama Kaisar, Permaisuri Lee harus memimpin prosesi para selir. Jadi semua orang yang pergi harus berkumpul di tempat sang kepala enam istana tersebut.

"Wanyi Choi telah tiba!"

Beomgyu melihat beberapa orang telah tiba lebih awal seperti Song Hyeongjun dari paviliun Shuye, Xiuyi Chu dari Istana Ruanming, Wanyi Zhen dan dua sauara Han. Yang menarik perhatian Beomgyu adalah sekelompok orang yang bersimpuh di tempat paling bawah. Persis ketika dia masih menjadi Baolin kecil. Dia tidak dapat melihat persis wajah-wajah indah itu, yang pasti ini adalah sekelompok Baolin yang dipilih oleh Permaisuri kemarin.

Beomgyu bergerak seperti aliran air diantara orang-orang itu dan memberi busur pada Chen Fei dan Xiuyi Chu yang lebih tinggi darinya. "Selir ini telah melihat Chen Fei Niang-niang dan Xiuyi Chu."

Meski Han Mia memiliki wajah yang sombong dia sebenarnya cukup ramah. Menerima salam Beomgyu dia berkata dengan cara yang manis, "Ayo adik Wanyi Choi tidak perlu sopan. Melihat kamu datang lebih awal sepertinya tidak sulit bagimu untuk bagun pagi ini."

Xiuyi Chu di sisi lain menyahuti, "Wajah adik Wanyi Choi tampak segar, dia pasti sudah terbiasa bangun di pagi buta."

Beomgyu tersenyum dan membalas sembari berjalan ke tempat duduknya dan memberi busur yang setara pada Lee Euiwoong. "Chen Fei dan Xiuyi Chu membuat selir ini malu, selir hanya sedikit bersemangat untuk acara hari ini jadi kurang bisa tidur. Untung lah malam berlalu dengan cepat dan selir bisa bangun tepat waktu." Setelah dia duduk dengan stabil, Beomgyu berkata lagi. "Para saudara yang lain bahkan bangun lebih awal daripada selir ini, selir tidak serajin para saudara."

"Sebenarnya selir adalah pemalas yang sulit bangun pagi tetapi acara hari tidak bisa dilewatkan jadi selir memaksakan diri untuk bagun lebih awal." Han Meiren yang imut dan manis menimpali.

Chen Fei mendengus geli, "Kamu selalu menjadi pemalas, jika tidak ada sesuatu yang menarik perhatinmu ben gong yakin kamu tidak mau berpisah dari tempat tidurmu."

Song Hyeongjun terkikik, "Selir bisa mengerti perasaan Han Meiren, waktu terbaik untuk tidur adalah ketika fajar belum menyingsing."

Han Meiren segera bergelayut pada Song Hyeongjun dan mengulurkan lidahnya pada Chen Fei. "Lihat saudara, masih ada orang yang berpikiran sama seperti ku!"

Lantas tawa yang penuh dengan keharmonisan memenuhi aula Weiyang. Pemandangan seperti itu jelas mengejutkan sekelompok Baolin kecil yang masih bersimpuh. Percaya atau tidak, suasana harmonis yang tercipta sama sekali tidak terlihat palsu! Hal tersebut membuat beberapa orang yang naif berpikir bahwa harem Kaisar tidak terlalu buruk tetapi bukan berarti tidak ada yang berpikir seberapa menakutkannya orang-orang yang tersenyum itu saat bertarung satu sama lain.

Tidak lama kemudian, sosok Zhaorong Heo tiba dan dibelakangnya ada Wanyi Shin yang sama-sama berpakaian indah. Melihat dua bunga eksotis di harem, para selir saling melempar senyum penuh arti.

Zhaorong Heo dengan gaun ungu yang mencolok itu berhenti di depan para Baolin kecil yang sunyi, saat semua orang berpikir bahwa wanita sombong itu ingin membuat masalah. Zhaorong Heo ternyata hanya menatap mereka sekilas dan mendengus sinis lalu berjalan angkuh ke tempat duduknya. Yang membuat para selir tercengang dengan perubahan tiba-tiba Heo Jiwon.

"Apakah semua orang sudah berkumpul?" Suara Permaisuri datang dari balik tirai merah. Begitu wanita nomor satu di Istana Kekaisaran melihat para selir lengkap sesuai daftar, tanpa berbasa-basi dia memberikan perintahnya; "Karena semua orang sudah berkumpul agar tidak membuang lebih banyak waktu mari kita berangkat saja. Setiap orang dapat memiliki satu gerbong kereta."

Para selir berbagi pandang, masih ada satu yang belum hadir yaitu Hua Guifei. Tetapi mengingat dimana Kaisar tadi malam tinggal, beberapa orang menebak bahwa Bang Junhyuk mungkin mendapat kehormatan untuk bersama Kaisar. Semua orang menatap Permaisuri dengan pandangan tersembunyi.

Benar saja, begitu mereka tiba dipelataran luar. Sosok Kaisar yang gagah dan rupawan memiliki kecantikan di pelukannya. Wajah setiap selir penuh fluktuasi yang berusaha keras ditekan.

Beomgyu menyembunyikan tatapan dinginnya, setelah dia memberikan hotmat pada Kaisar dan Janda Permaisuri yang sudah berada di dalam kereta, Beomgyu menundukkan kepalanya dan berpura-pura merapikan kantong wewangian dipinggangnya. Dia bisa mendengar suara Kaisar Taehyun yang berkata, "Semua orang lengkap? Mari kita semua pergi. Permaisuri bisa berbagi kereta dengan Zhen." Untungnya, Kaisar Taehyun masih punya otak untuk memberi wajah pada Permaisuri Lee dan membiarkan Hua Guifei ke gerbongnya sendiri, jika tidak. Bahkan mungkin Beomgyu juga tidak akan tahan dengan bias Kaisar Taehyun yang ekstrim terhadap Selir Mulia!

Prosesi yang mengangkut Kaisar, Permaisuri dan Janda Permaisuri di dalamnya tentu saja ribuan prajurit dikerahkan dan panji-panji Kekaisaran berkibar tinggi di udara. Gerakan serentak itu tampak menakutkan sekaligus menakjubkan. Gerbang besar dibuka dan satu persatu kereta mewah meninggalkan Istana Kekaisaran dengan cara yang agung.

Kereta Beomgyu tidak sebesar milik selir berpangkat tinggi tetapi masih sangat luas untuknya. Dia bersandar pada sofa sembari melihat ke arah luar. Agar orang masih bisa menikmati pemandangan, tirai bambu di letakan diluar guna menghalau orang-orang luar melihat ke dalam. Begitu Beomgyu melihat kota diluar Istana, dia merasa bernostalgia. Beberapa bulan yang lalu dia masih bisa berkeliaran di pasar, sekarang dia hanya bisa terkurung di dalam sangkar yang disebut Kota Terlarang— Istana Kekaisaran yang megah.

Semangat Beomgyu yang menurun tentu saja memengaruhi pelayannya. "Tuan apakah kamu merasakan ketikdaknyaman?" Tanya Chanhee.

Beomgyu menggeleng, "Tidak, aku hanya merasa perjalanan akan sangat membosankan."

Apa yang dikatakan Beomgyu benar-benar terjadi, selain berhenti untuk beristirahat makan siang. Seluruh rombongan akan tetap berada di dalam kereta tanpa bisa berjalan-jalan diluar. Namun semua orang mengerti karena Kaisar tidak ingin menunda waktu terlebih ada Janda Permaisuri yang membutuhkan perawatan ekstra. Hanya ketika matahari hampir terbenam, mereka sampai di tujuan tetapi tidak seorang pun memiliki tenaga untuk melihat-lihat sebab rasa lelah lebih membutuhkan perhatian. Beruntungnya, Permaisuri sudah lama mengutus orang-orang untuk menyiapkan tempat dan para selir bisa segera pergi menuju halaman masing-masing.

Meski dia berjalan dengan tergesa-gesa, Beomgyu masih mencuri pandang untuk menikmati pemandangan. Istana Musim Panas benar-benar seindah yang dibicarakan. Dibangun di atas air yang tidak kalah indah seperti Istana di kota terlarang. Tiba-tiba saja Beomgyu merasa tidak sabar untuk menikmati hari esok.

Paviliun yang diberikan kepada Beomgyu tidak terlalu besar yang cukup untuk menampung satu tuan. Yang menarik adalah jaraknya yang dekat dengan paviliun milik Kaisar. Tampaknya Kaisar Taehyun benar-benar mengingat Beomgyu kali ini. Hyein dan Chanhee bahkan menjadi lebih bersemangat karenanya, jarak yang dekat dengan sang penguasa berarti tuan mereka dapat memiliki kontak yang lebih banyak dengan Kaisar. Kasih sayang Kaisar adalah pembawa kemajuan tuan mereka di harem dan tentu saja itu memberikan pengaruh pada mereka; para pelayan.

"Tuan, budak akan menyiapkan pakaian anda. Biarkan pelayan menyiapkan air segera agar anda bisa membersihkan diri, mungkin Yang Mulia akan membalik tanda malam ini?" Tanya Chanhee ragu-ragu. Hyein yang merapikan barang-barang menghentikan kegiatannya.

"Tunggu, budak akan mencari tahu apakah Kaisar akan membalik tanda malam ini." Jadi bergegas pergi bahkan tanpa sempat Beomgyu cegah.

"Mengapa kalian begitu bersemangat?" Beomgyu menggelengkan kepalanya. Setelah perjalanan yang melelahkan sebenarnya dia tidak berminat untuk melakukan kegiatan ranjang seperti itu. Tetapi jika Kaisar Taehyun memiliki niat, Beomgyu tentu saja tidak keberatan. Lagipula ada keuntungan yang bisa dia dapatkan darinya.

Tidak butuh waktu lama, Hyein kembali namun kali ini tidak seperti saat dia pergi dengan wajah cerah. Keningnya berkerut seolah-olah dia memikirkan hal serius.

"Nona Hyein mengapa wajahmu sangat buruk?" Tanya Chanhee penasaran.
Beomgyu menaikan satu alisnya, Hyein adalah pelayan yang paling terkendali dalam hal emosional. Kali ini dia tidak dapat menahannya Beomgyu juga bertanya, "Sesuatu yang buruk terjadi?"

Hyein segera menutup pintu kamar dan mendekatkan Chanhee dan Beomgyu dalam ruang lingkup sempit lantas berbisik, "Budak mendengar bahwa Yang Mulia Kaisar malam ini telah membuat pesanan bahwa Wanyi Shin akan menemani Kaisar di Paviliun Taoyu. Tetapi saat Yang Mulia kembali dari Paviliun Permaisuri, Yang Mulia secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang Baolin kecil yang berjalan-jalan..."

Beomgyu memotong dengan cepat, "Jadi Kaisar tertarik dengan Baolin itu dan membawanya ke Paviliun Luanhe?"

"Tepat sekali! Budak secara sengaja mengambil jalan memutar dan mendengar beberapa suara keras dari Paviliun Taoyu." Suara Hyein semakin rendah diakhir.

Beomgyu menghembuskan nafasnya, Shin Yuna adalah selir yang disukai bahkan lebih dari saudara perempuan Chen Fei, Han Jihyo. Dalam perjuangan kasih karunia Kaisar, papan nama Shin Yuna dapat dibalik selama tujuh hari total yang meski lebih rendah dari Hua Guifei, Chongyi Jo dan Chen Fei, Shin Yuna masih tergolong disukai. Bukankah karena hal itu, Beomgyu selalu menahan diri untuk tidak berurusan secara serius dengannya?

Dan jika seseorang bisa membuat Kaisar menolak Shin Yuna seperti ini....
'Mungkinkah salah satu Baolin itu memiliki kecantikan luarbiasa? Ataukah orang lain memiliki sarana yang lebih besar?'

"Siapa Baolin yang beruntung itu?" Tanya Beomgyu tenang.

———

Meskipun para selir Kaisar tidak berada di Istana Kekaisaran, dengan sosok Lee Nakyung yang mengikuti, posisi Permaisuri masih tidak tergoyahkan sehingga para selir masih harus memberikan salam penghormatan mereka kepada sang ibu dunia. Tidak banyak perbedaan antara penghormatan di Istana Kekaisaran maupun di Istana Musim Panas. Hal-hal kurang lebih sama terutama adegan dimana selir yang berpangkat tinggi dengan ceroboh memamerkan kekuatan mereka.

"Sangat luarbiasa untuk mendapat perhatian Yang Mulia, melayani Kaisar adalah keberuntungan yang berharga. Memang layak untuk diperjuangkan tetapi beberapa orang harus mengerti aturan saat bertindak. Berani merampas hak orang lain seperti ini, entah keberanian siapa yang dia pinjam."

Beomgyu mengulum senyum dari balik kipas lipatnya. Sejak dia menginjakkan kaki di Paviliun milik Permaisuri, seseorang terus berkicau dengan mulut yang tajam. Di harem, selir dengan pangkat tinggi tidak akan merendahkan diri mereka untuk berurusan secara langsung dengan seorang selir kecil. Tetapi beberapa orang yang lugas tidak akan menahan keluhan mereka dan menderita secara diam-diam. Mentalitas seperti itu hanya dimiliki oleh orang-orang seperti Zhaorong Heo dan Shin Yuna.

Benar-benar pemandangan yang langka untuk melihat dua orang itu bergandengan tangan mengajari selir kecil. Tentu saja tidak ada satu orang pun di ruangan ini yang akan mengatakan bahwa Heo Jiwon dan Shin Yuna salah. Bahkan Beomgyu sedikit setuju dengan langkah ini. Bagaimana seorang selir kecil mempunyai keberanian merampas Kaisar ketika sang penguasa bahkan sudah menetapkan tanda sebelumnya. Orang takut bahkan Permaisuri juga tidak akan tenang.

"Memasuki Istana dengan etiket yang tidak karuan seperti itu, tidak heran jika sebelumnya dia tidak dipanggil. Mendapat kesempatan untuk tampil hanya karena belas kasihan Permaisuri Niang-niang  tetapi dia mungkin berpikir telah naik ke puncak. Kesombongan seperti ini, mungkin dia tidak menempatkan para orang tua di harem ini dimatanya? Visi Nona Seo benar-benar luas." Cibir Shin Yuna pedas bahkan terang-tetangan menyebut nama orang lain.

Beomgyu melirik pada sosok yang mencoba tetap tenang di tempatnya. Seo Dahyun menurut infomasi yang dia dapat dari Hyein adalah Putri hakim dari peringkat kelima. Meski latar belakangnya rendah hati, penampilan orang cerah dan anggun seperti angsa putih yang berenang di danau. Mata orang lain bulat dan figur wajahnya juga indah, tidak heran Kaisar akan tertarik. Namun dibandingkan dengan Shin Yuna sebenarnya yang terakhir jelas lebih dalam beberapa poin. Hanya saja keberanian dan keberuntungan Seo Dahyun patut untuk diacungi jempol, setelah hari ini entah bagaimana dia akan bertahan.

Mungkin karena sebagian besar waktu diambil alih oleh Zhaorong Heo dan Shin Yuna yang berurusan dengan Seo Dahyun. Serta Permaisuri tampaknya tergesa-gesa untuk melakukan urusannya sendiri, prosesi penghormatan menjadi lebih cepat dan bubar sebelum matahari merangkak lebih tinggi.

Beomgyu berjalan tepat di belakang Xiuyi Chu berdampingan dengan Song Hyeongjun dan Han Jihyo.

Beomgyu melihat keduanya yang semakin akrab dengan setengah tersenyum. "Dua saudara apakah kalian tertarik untuk berjalan-jalan bersamaku? Aku ingin melihat teratai di samping paviliun Qingyuan sebelum matahari menjadi terik." Tawar Beomgyu pada keduanya.

Han Jihan menoleh, "Wanyi Choi selain pandai dalam makanan lezat tampaknya sangat menyukai bunga teratai. Hei selir ini juga suka teratai yang anggun tetapi selir ini masih kelelahan akibat perjalanan kemarin. Selir tidak bisa menemanimu. Saudara Song mungkin kamu bisa?"

Song Hyeongjun mengerling ke suatu arah dan menanggapi, "Sayang sekali, selir juga agak lelah. Terimakasih Wanyi Choi atas tawaran mu mungkin lain kali saja menikmati teratainya."

Ditolak seperti itu, Beomgyu sama sekali tidak kecewa. Dia malah mengangguk penuh pemahaman. "Memang perjalanan yang panjang kemarin, karena dua saudara lelah maka beristirahat lah. Aku akan berjalan-jalan sendiri, sangat sayang mengabaikan pemandangan yang indah. Jarang-jarang memiliki kesempatan seperti ini."

Kedua orang itu mengangguk. "Saudara Wanyi Choi benar, jarang kita bisa mendapatkan kesempatan pergi keluar."

Beomgyu mengedipkan matanya dan tersenyum licik. "Juga siapa yang tahu aku akan beruntung bertemu Yang Mulia? Hei cara para pendatang baru ini sebenarnya boleh juga."

Song Hyeongjun dan Han Jihyo tercengang sebelum keduanya tertawa terbahak-bahak ditempat. Sementara di belakang, sekelompok Baolin yang tidak sengaja mendengar percakapan itu menundukkan kepala mereka, merasa malu.

Alih-alih Shin Yuna yang dipermalukan akibat insiden perampokan. Seo Dahyun lah yang berada di posisi memalukan itu. Menjadi lelucon diantara orang-orang.

Sayangnya tidak banyak yang terjadi setelahnya. Kaisar Taehyun tidak membalik nama Seo Dahyun untuk kedua kali dan memilih Hua Guifei yang disukai. Membuat orang-orang menghela nafas, tidak peduli seberapa cantik dan segar pendatang baru, tampaknya masih tidak bisa menggeser eksistensi Babg Junhyuk di hati Kaisar.

Haripun berlalu dengan cepat dan tiba saatnya Festival Perahu Naga tahun ini. Istana Musim Panas telah menerima banyak tamu yang merupakan kelanjutan Kekaisaran hingga beberapa keluarga menteri penting. Selain itu sejak pagi, pinggiran sungai di bawah istana Musim panas telah ramai dikunjungi oleh masyarakat dan hampir selusin perahu naga siap berlayar untuk perlombaan.

Untuk acara hari ini Beomgyu dengan sengaja berdandan. Tidak hanya agar penampilannya lebih menarik Kaisar, dia tidak ingin tertinggal diantara para selir yang pasti juga berdandan dengan cara yang luarbiasa. Jadi dia menarik alisnya, mengecat kelopak mata agar memperdalam kesan, membutuhkan pewarna pada bibirnya dan meletakkan batu permata seukuran biji bunga matahari diantara alisnya yang indah. Selain itu, rambut hitamnya dibiarkan tergerai dengan rantai manik-manik yang terhubung diantara Mahkota rambut kecil. Pakaiannya adalah hanfu dan brukat salju yang di hadiahkan Kaisar kepadanya. Nuansa biru safir dan lapis lazuli memberikan kesan mewah dan elegan pada sosok Beomgyu. Itu tidak berlebihan namun masih memberikan kesan tersendiri.

Bahkan Hyein yang telah bertahun-tahun melayani Beomgyu masih sangat terkejut dengan kecantikan tuannya apalagi perubahan mentalitas sang tuan setelah menjadi Selir Kaisar. 'Tuan bahkan tidak kalah dari Selir Mulia!' Pikirnya dalam hati.

"Tuan kamu benar-benar sangat cantik, kamu kecantikan nomor satu di Istana Kekaisaran kita!" Ujar Chanhee antusias.

Beomgyu tertawa renyah, "Apa itu kecantikan nomor satu, ini hanya beberapa teknik berdandan. Sudah sangat terlambat sekarang jadi ayo kita pergi."

Entah karena Festival yang meriah atau cuaca memang sangat cerah. Matahari cukup menyengat bahkan angin yang menerpa tidak dapat menghalau rasa panas. Beomgyu dan dua pelayannya melewati jalan khusus agar tidak bertabrakan dengan orang asing menuju Istana luar. Dari kejauhan dia bisa melihat banyak orang berlalu lalang, tua, muda mereka tergesa-gesa menuju tempat dimana mereka bisa menikmati acara tahun ini. Beomgyu juga bisa mendengar genderang yang tabuh, suara kecapi dan nyanyian rakyat yang menggema. Tanda bahwa perlombaan akan segera dimulai.

"Wanyi Zhao telah tiba!" Ketika Kasim mengumumkan kedatangannya. Kursi tiga orang paling penting di Kekaisaran masih kosong, tetapi semua selir Kaisar sudah tiba. Bahkan kursi tempat anggota Kekaisaran juga hampir penuh.

Begitu namanya di sebut, hampir semua mata memandang ke arah Beomgyu dengan keterkejutan. Secara alami Harem Kaisar Taehyun adalah brokat bunga dan kupu-kupu, penuh dengan keindahan yang tidak terkira. Meskipun Beomgyu tidak memiliki kecantikan tiada tara yang dapat membuat orang menghancurkan seluruh negara. Dia masih berada di atas rata-rata.

Kehalusan diwajahnya berpadu dengan mata bunga persik yang selalu menampilkan tatapan bak air kolam musim gugur. Yang ketika dia tersenyum, kelembutannya mampu menggetarkan hati orang untuk memanjakannya sampai ke tulang. Angun dan elegan berjalan seperti aliran air membelah anak sungai yang tenang.

Bahkan Hua Guifei yang selalu acuh dan sedingin es dipuncak gunung tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik Beomgyu beberapa kali.

Beomgyu memberikan busurnya pada selir berpangkat tinggi dengan baik sebelum mengambil tempat duduknya sendiri— persis di tengah Shin Yuna dan Lee Euiwoong. "Wanyi Choi agak terlambat hari." Ujar Shou dengan wajah yang menggemaskan itu.

Beomgyu melempar senyumnya dan berkata, "Selir bangun terlambat tadi pagi."

Sebelum dia bisa berbicara lebih jauh, prosesi Kaisar, Janda Permaisuri dan Permaisuri tiba. Semua orang bangkit untuk menyambut dengan hormat.

"Telah melihat Yang Mulia Kaisar, Janda Permaisuri dan Permaisuri Niang-niang!"

Kaisar mengibaskan tangannya pelan dan membantu Janda Permaisuri untuk duduk di singgasana yang ditentukan. Dengan kehadiran tiga orang penting ini, acara secara resmi dimulai.

Festival besar pertama sejak mantan Kaisar wafat dan Kaisar baru naik tahta. Acara tentu saja dibuat megah dan semeriah mungkin. Kegembiraan dan kebahagiaan tidak dapat dibendung pada wajah semua orang terlebih ketika lomba perahu berlangsung dengan sengit. Beberapa orang bahkan berdiri dari kursinya dan berteriak untuk tim yang mereka dukung. Terutama dipelataran luar, keriuhan masyarakat adalah yang paling membuat Kaisar Taehyun puas.

Pria itu juga sangat bersemangat meski wajahnya menunjukkan ketegasan dan keseriusan. Dengan sudut bibir yang ditarik beberapa kali, orang bisa tahu suasana hati Kaisar sangat baik.

"Aijia merasa sudah sangat lama tidak merasakan Kegembiraan seperti ini." Bisik Janda Permaisuri lirih, senyum wanita tua itu mengundang Permian Lee untuk berbicara.

"Ibu Ratu jangan khawatir, setelah Festival musim panas, Festival Pertengahan Musim gugur menanti di depan kita lalu ada Acara Tahun baru pada musim dingin. Dimasa depan, Kekaisaran kita akan merayakan lebih banyak acara bahagia." Ujar Lee Nakyung lembut.

Janda Permaisuri mengangguk membenarkan, "Itu benar, masih ada banyak waktu bagi kita semua untuk menikmati kebahagiaan. Aijia juga berharap tahun depan, Istana kita bisa memiliki cucu Kekaisaran untuk memeriahkan Istana yang besar." Desah Janda Permian lagi.

Yang sukses membuat senyum Lee Nakyung menegang dan diam-diam menyentuh perutnya sendiri dengan sedih.

Kaisar Taehyun berdehem, "Akan ada cucu Kekaisaran tahun depan untuk ibu Ratu dan akan ada lebih banyak lagi dimasa depan. Permaisuri telah bekerja keras untuk membantu Zhen, jangan khawatir bu." Meski Kaisar memiliki banyak wanita yang dia sukai dan meski Permaisuri bukan salah satunya. Sebagai istri utamanya, Kaisar masih mampu untuk memberikan Lee Nakyung banyak wajah, terlepas dari keluhan yang dua miliki.

Permaisuri Lee mengangguk cepat, "Iya ibu Ratu. Yang Mulia Kaisar selalu memperhatikan kesehatannya dan para selir juga telah melakukan yang terbaik. Ada Oh Guiren dan Soo Meiren yang beruntung, harem pasti akan berkembang seperti cabang pohon seperti yang kita impikan."

Janda Permian melirik Permaisuri dan menepuk lembut punggung tangan wanita itu. "Kamu sudah bekerja keras mengurus harem, kamu juga harus memperhatikan kesehatan mu sendiri."

"Menantu perempuan ini mengerti."

Mungkin karena terpengaruh oleh topik pembicaraan mengenai keturunan, Permaisuri Lee menjadi sedikit gelisah. Begitu perlombaan perahu selesai dengan pemenang tertentu mendapat hadiah pribadi dari Kaisar. Acara masih belum berakhir sebab ada perjamuan makan siang dan makan malam untuk Klan Kekaisaran dan para pejabatnya. Permaisuri Lee membisikan sesuatu pada pelayannya— Luan. Dan wanita pengadilan itu bergegas menuju belakang aula.

Kaisar Taehyun meliriknya dan Permaisuri Lee segera memberikan penjelasan. "Waktu makan siang masih cukup lama, selir berpikir untuk membiarkan para penari untuk menghibur semua orang. Apakah Yang Mulia keberatan?"

"Lakukan itu." Balas Kaisar Taehyun ringan sebelum berpaling pada sang ibu. "Ibu Ratu telah berada diluar cukup lama, lebih baik mengambil waktu istirahat siang ini agar bisa datang pada perjamuan malam." Yang tentu saja disetujui oleh wanita tua itu.

Selepas kepergian Janda Permaisuri, aula kedatangan para penari Istana yang telah dilatih secara khusus selama bertahun-tahun. Masing-masing adalah kecantikan dan dengan iringan musik yang merdu, tarian yang bersemangat dan indah ditampilkan.
"Tarian yang cantik, gerakan ini pasti teknik yang baru dikembangkan oleh Istana bukan? Setiap gerakan indah dan indah. Memang Yang Mulia Kaisar memiliki selera yang tinggi. Subjek ini awalnya ingin menyajikan sekelompok penari juga untuk Yang Mulia, namun lupakan saja... lupakan saja." Suara flamboyan Pangeran Rui menarik atensi.

Kang Taehyun menatap saudara itu dan tertawa ringan. "Saudara Rui adalah yang paling ahli dalam hal ini, Zhen tidak berani meremehkan mu. Ayo setelah penari Istana selesai, biarkan penari mu masuk."

Pangeran Rui berdiri dan memberi busur kepalan tangan kepada Kaisar sambil menyeringai. "Saudara Kaisar, mengatakan ya!"

Beomgyu kemudian menangkap wajah Permaisuri Lee yang berkedut dan ekspresi tidak nyaman Han Jihyo. Tidak perlu menanyakan alasannya. Pangeran Rui adalah pesolek tersohor di ibukota dan kegemarannya dalam mengumpulkan kecantikan tidak diragukan lagi setara dengan Kaisar Taehyun.

Pangeran Rui mengatakan bahwa itu penari, sebenarnya tidak lain hanyalah kedok untuk memberikan seorang selir pada Kaisar Taehyun. Bukan hal yang tabu sebenarnya bagi seorang menteri mempersembahkan sesuatu kepada Raja mereka. Hanya saja, siapa yang senang ketika seseorang mencoba memberikan suamimu seorang selir?!

Pergantian adegan berlangsung dengan  sangat cepat dan para penari yang dibesarkan Pangeran Rui memasuki aula. Ketika semua orang mengira, para penari berpenampilan vulgar, ternyata mereka mengenakan pakaian putih dengan hiasan berbagai warna lembut. Masing-masing cantik dan anggun yang membuat minat semua orang tergerak. Bahkan Beomgyu menantikan jenis tarian yang akan ditampilkan.

Dalam beberapa ketukan, tangan dan selendang mereka bergerak di udara. Membelai dan membelai dengan lembut namun tidak membosankan. Rupanya gerakan awal hanyalah tipuan, pada ketukan kedua gaya tarian tiba-tiba menjadi bersemangat dan kecerian para penari ditampilkan untuk membuat orang bersemangat. Terutama penari utama yang bergerak seperti burung walet di langit, dia indah dan indah. Menarik perhatian Kaisar.

Permaisuri masih mempertahankan senyum bermartabatnya namun bibirnya berkata; "Pangeran Rui sangat pandai membesarkan para penari ini, ben gong belum pernah melihat jenis tarian ini. Sangat elegan." Puji Permaisuri seraya menatap lurus pada sosok penari utama. "Seperti para peri yang turun dari langit."

Kaisar membenarkan, "Tampaknya Pangeran Rui memiliki seorang master hebat. Tarian mereka layak untuk dilihat semua orang."

Hua Guifei di sisi bawah kanan Kaisar Taehyun ikut menanggapi, "Para penari menari dengan luwes dan anggun, selir ini merasa mabuk dibuatnya."

Kaisar tersenyum pada Bang Junhyuk, "Kamu selalu paling suka menonton jenis ini, ketika mereka dibawa kembali ke Istana kamu dapat meminta mereka datang." Sang penguasa berujar dengan nada dan tatapan lembut yang membuat mata para selir tenggelam.

Zhaorong Heo mendengus, dia bisa melihat dengan jelas berapa kali penari utama melemparkan tatapan kearah Kaisar. Jelas niatnya ingin menarik perhatian sang Naga. "Selir ini tidak mengerti banyak kesenian tetapi selir pernah mendengar bahwa seseorang yang menari di Perjamuan Putri Agung beberapa tahun lalu bahkan lebih luarbiasa dari ini. Bakat menarinya bahkan diakui oleh master Paviliun Bulan, tidak tahu apakah ini bisa dibandingkan dengannya."

Permaisuri, Kaisar Taehyun dan semua yang mendengar kata-kata Zhaorong Heo segera mengalihkan pandangan mereka pada sosok dengan pakaian biru safir yang indah. Duduk dengan cara yang anggun tanpa terpengaruh.

Mata Kaisar Taehyun berubah cerah ketika melihat sosok itu. Kulitnya yang putih bersih berpadu dengan gemerlapnya biru safir membuat sosok itu tampak seperti patung giok yang misterius.

Beomgyu mengangkat mata bunga persiknya dari cangkir teh yang dingin. Menusuk lurus mata elang Kaisar Taehyun dan untuk pertama kalinya, Beomgyu menampilkan senyum provokasi di depan umum. Dia tidak berpikir untuk menonjol hari ini tetapi Permaisuri dan Zhaorong Heo tiba-tiba menjadi bintang keberuntungannya karena mengungkit tarian, Beomgyu tidak keberatan mengambil alih atensi Kaisar dari penari di lantai dasar itu. Jadi dia menarik sudut bibirnya dan mengedipkan matanya yang rapuh tapi memikat ke arah Kaisar. Benar saja, mata pria itu menjadi lebih panas karenanya. Namun Beomgyu dengan sengaja memutuskan pandangannya lagi ke arah lain. Meninggalkan tatapan Kaisar yang membulat.

Kaisar Taehyun tertawa kecil, tanpa sadar pria itu menjadi lebih santai dan berkata; "Zhen pernah melihat orang yang menarikan tarian seribu bunga di Istana Putri dan memang sangat luarbiasa. Bahkan setelah bertahun-tahun orang itu menghilang, tariannya masih sangat memukau. Zhen pikir tidak akan ada yang bisa menandingi teknik menarinya." Lantas Kaisar Taehyun melempar pandangan main-main kepada Beomgyu yang kini sukses memerah ditempat.

Chen Fei melihat cara keduanya berkomunikasi dan mengerutkan kening. Dia pernah mendengar bahwa Wanyi Choi adalah salah satu bakat terkenal di ibukota. Tariannya membawa pujian dari mantan Permaisuri Xiandi namun kata-kata Kaisar barusan, kapan tepatnya Kaisar melihat Wanyi Choi menari lagi?

Mengangkat gelasnya dan menyesap teh dingin, sengatan dari potongan es mengenai saraf Han Mia. Tiba-tiba matanya sedikit membelalak. 'Mungkinkah saat Wanyi Choi pertama kali dipanggil oleh Kaisar?'

Apa yang dipikirkan Chen Fei juga dipikirkan oleh Permaisuri Lee. Senyum Permaisuri pun semakin dalam saat dia berkata, "Memang bakat Wanyi Choi adalah yang terbaik. Ben gong juga mendengar bahwa Wanyi Choi tidak hanya pandai menari, permainan sitarnya bahkan tidak kalah. Para master besar memuji Wanyi Choi sebagai tangan dewa, ben gong sangat iri."

Baru kemudian semua selir menatap Beomgyu dengan pandangan penuh arti. Dibawah kata-kata Permaisuri apakah itu pujian yang tulus atau cara orang lain menarik kebencian untuknya. Beomgyu dengan cara yang rendah hati memberikan busur kepada Kaisar dan Permaisuri. "Kata-kata Permaisuri Niang-niang terlalu berat. Selir ini hanya sedikit lebih pandai yang bukan apa-apa tetapi terimakasih atas pujianmu pada selir ini, selir akan berlatih lebih keras dimasa depan."

Semakin rendah Beomgyu melakukannya, semakin baik. Bahkan Permaisuri tidak bisa tidak memberikan poin lebih padanya. Seseorang yang masih bisa mengendalikan kesombongan memang sesuatu. Permaisuri Lee berkata lagi, "Ayo Wanyi Choi tidak perlu serius. Ben gong hanya mengatakan kebenaran."

Kaisar Taehyun melihat keduanya cukup puas. Dia berkata kepada Beomgyu; "Lihat Permaisuri telah mengakui bakatmu, Zhen juga berpikir kamu sangat hebat."

Wanyi Shin menggertakkan giginya tetapi dia menahan diri dengan baik, bahkan ikut menimpali dengan sengaja; "Memang benar saudara Wanyi Choi sangat berbakat. Saat masih dikamar kerja, bahkan orang tua selir ini membuat perbandingan agar selir ini termotivasi."

Lee Euiwoong membulatkan matanya, berpikir Shin Yuna benar-benar bersedia merendahkan diri untuk menyanjung Choi Beomgyu. 'Dia benar-benar ingin menarik perhatian Kaisar dengan menjilat Wanyi Choi? Ckck.'

Beberapa orang menatap Shin Yuna dengan lelucon dimata mereka tetapi Kaisar adalah yang paling buta, malah memuji balik Shin Yuna dengan lembut. "Kamu dan tempramen mu yang flamboyan adalah bakat yang tidak bisa ditiru orang lain. Kamu luarbiasa dalam hal ini." Dan Shin Yuna pun tersipu malu dibawah tatapan menggoda Kaisar.

Beomgyu hampir tersedak air teh yang dia minum. Apakah Kaisar baru saja memuji tempramen Shin Yuna atau mengkritik kepribadiannya yang tidak sabaran? Beomgyu mengingat tentang hal yang dilakukan Shin Yuna dan Zhaorong pada Baolin Seo hari itu, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Permaisuri Lee mendesah di dalam hati melihat kenaifan Shin Yuna yang tidak tertahankan. "Para adik tentu saja hebat satu sama lain." Ujarnya.

Dipenghujung lagu kecantikan masih menari dengan sangat indah dibawah mata panas orang-orang. Gerakan terakhir di tutup oleh putaran menawan sang penari utama dengan kaki yang ramping dan pinggul yang lembut. Lalu tepuk tangan memenuhi udara aula.

Dan meskipun Pangeran Rui mendengar bahwa penari yang dia besarkan tidak bisa dibandingkan dengan Wanyi Choi. Dia sama sekali tidak tersinggung. Inilah perbedaan status seseorang di dunia ini, lagipula dia hanya mengirim penari itu untuk menghibur saudaranya, tidak lebih. "Saudara Kaisar harus membuat keputusan sekarang, apakah penari dari Istana subjek ini lebih berbakat dari penari di istanamu? Subjek ini akan menunggu hadiah saudara Kaisar." Cara lugas Pangeran Rui menyenangkan Kaisar Taehyun dan pria itu bahkan tertawa mendengar kata-katanya.

"Kamu masih bertanya? Zhen sudah lama mengakui kekalahan untukmu. Baiklah biarkan mereka mengikuti ke Istana, hadiah untuk saudara Rui akan dikirim hari berikutnya."

Pangeran Rui segera memberi busur dengan seringai penuh kemenangan sementara saudara Pangeran lainnya hanya bisa menatap dengan rasa iri.

Para penari segera bersujud dengan wajah memerah. Sebuah kemuliaan bagi mereka untuk bisa memasuki istana dan dilihat oleh Kaisar Taehyun. "Terimakasih Yang Mulia atas kemurahan hatimu."

Kaisar menangkap seseorang yang paling mencolok dan dia tahu ini adalah apa yang disiapkan Pangeran Rui untuknya. "Ngomong-ngomong Zhen cukup terkesan dengan penari utama, siapa nama gadis cantik ini?" Suara jernih Kaisar tentu saja membangkitkan kewaspadaan para selir.

Selir berpangkat tinggi duduk dengan stabil tetapi mereka yang lebih rendah kaku di tempatnya. Yang Mulia benar-benar berniat membawa seorang penari masuk?

Beomgyu mengdipkan matanya berkilat dingin dengan cepat lalu menatap lurus pada sosok gadis penari itu... Bagaimana dia harus menilainya?

Sosoknya tidak secerah Shin Yuna tetapi senyum orang lain indah dan matanya memiliki garis yang mempesona. Dia mengeluarkan aura yang membuat orang ingin terus memandangnya.

Gadis yang disebut bangun dari bersimpuh untuk menjawab pertanyaan Kaisar Taehyun. "Kembali kepada Yang Mulia, Hamba yang rendah hati ini bernama Yoo Sua." Ujarnya malu-malu. Secara tidak sengaja dia memainkan matanya saat menatap Kaisar Taehyun yang tampan dan merasa lebih malu lagi.

Beomgyu menghembuskan nafasnya perlahan, mengalihkan atensinya pada sepiring buah, dia menusuk daging buah berwarna cerah dengan tusuk gigi perak. Sembari berpikir dalam diam, cara macam apa untuk membuat Kaisar Taehyun datang ke Paviliunnya segera. Dia ingin memiliki permintaan kecil untuk bertemu keluarganya, sejujurnya Beomgyu rindu rumah. Tanpa dia sadari jejak kosong dimatanya yang penuh kerinduan memasuki pandangan Kaisar Taehyun. Segera Pria itu mengerutkan kening dan menebak mengapa selir kecilnya tiba-tiba tidak bahagia?

Beomgyu memasukan sepotong anggur hijau ke dalam mulut kecilnya dan merasakan jus yang manis dan sedikit asam memenuhi mulutnya. Sayangnya buah lezat tidak dapat memberikannya ide.

Permaisuri memahami niat Kaisar tentang Yoo Sua jadi dia mengambil langkah, "Nona Yoo ini sangat cantik dan dia juga sedikit berbakat, selir ini berpikir sayang sekali bagi Nona Yoo untuk tinggal sebagai penari utama. Yang Mulia bukankah anda menyukai bakat Nona Yoo? Mengapa kita tidak membiarkan dia memasuki harem untuk membantu para adik menjaga kesehatan Yang Mulia?" Ini adalah bagian menyedihkan menjadi seorang istri sah Kaisar.

Beomgyu memandang ke arah Permaisuri dengan sedikit rasa kasihan dimatanya. Benar-benar sulit menjadi istri utama, pikir Beomgyu. Bahkan jika dia tampak sangat mulia diluar, ketika dia berada di Istana dalam. Bahkan Permaisuri harus memberikan jalan pada seorang penari tanpa nama. 'Entah seberapa jauh gadis penari itu bisa melangkah di harem.' Pikir Beomgyu kasihan, apalagi saat dia melihat mata berbisa para selir.

Untuk menyembunyikan Schadenfreude diwajahnya Beomgyu menundukkan kepala dalam-dalam. Namun dimata Kaisar itu berbeda. Sosok yang biasanya tersenyum lembut, ceria dan sedikit disengaja itu mungkin merasa tidak nyaman. Lalu dia mengingat lagi bahwa belum menemui selir kecilnya itu dalam beberapa hari, sekarang menyaksikan Taehyun mengambil selir lain mungkin sangat menggangu selir kecil itu.

Kaisar Taehyun mengibaskan tangannya dan berkata kepada Permaisuri, "Jika Permaisuri berpikir itu layak. Zhen akan menyerahkan urusan ini kepadamu."

Mata Permaisuri Lee berbinar, dia dengan cepat memasang senyum tulus dan memandang sosok Yoo Sua dari atas singgasananya. "Nona Yoo memiliki penampilan yang cantik dan berbakat, mulai hari ini kamu akan diberikan peringkat Baolin."

Senyum para selir menjadi lebih halus, ayo jadi bagaimana jika Kaisar membawanya ke harem? Selama posisinya lebih rendah dari yang lain, berurusan dengannya sangat mudah. Pikir para selir.

Yoo Sua bersujud penuh terimakasih. Meskipun posisinya adalah yang terendah, dia sudah mendengar bahwa dia bukan satu-satunya yang berada di posisi ini dan selama dia bisa mendapatkan perhatian Kaisar. Pangkat yang lebih tinggi pasti akan bisa dia dapatkan! "Terimakasih Yang Mulia, Terimakasih Niang-niang!"

Permaisuri tersenyum ramah, "Ayo kamu sudah resmi menjadi selir Kaisar sekarang, Ben Gong harus memberimu sesuatu." Dia melambaikan tangan memanggil pelayan di belakang, "Luan,  Ben Gong ingat telah membawa beberapa baut brokat ke Istana Musim panas. Ben gong ingat bahwa diantara itu ada brokat shu merah anggur. Ayo berikan pada Baolin Yoo sebagai ucapan selamat."

Chen Fei menaikan sudut bibirnya dan melepas jepit rambut bertahtakan batu ruby. "Ben gong tidak membawa banyak barang berharga kali ini tetapi Jepit rambut ruby ini adalah hadiah dari Yang Mulia Kaisar, tolong Baolin Yoo untuk tidak memandang rendah hadiah Ben gong."

Yoo Sua bersimpuh dengan cepat mengatakan "Tidak berani." Berulang kali.

Dimulai dari Permaisuri lalu Chen Fei, para selir yang hadir satu persatu memberikan hadiah mereka. Beomgyu harus mengikuti dan dia melepas gelang giok ditangannya dan membiarkan Hyein memberikannya. Mengintip ekspresi bahagia Yoo Sua dengan semua hadiah dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Seperti yang diharapkan dari orang kecil, dia tidak mengerti arti dari pemberian hadiah ini.

Itu tidak lebih dari mengingatkan seseorang bahwa dia hanyalah orang yang lebih rendah dan yang memberi adalah atasan yang harus kamu hormati. Tidak lebih dari memberikan mainan kepada seseorang, tidak memiliki banyak nilai.

Setelah Baolin Yoo diberikan gelar, Kaisar Taehyun membubarkan acara dengan cepat. Itu membuat Beomgyu tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal jadi dia mengikuti para selir untuk kembali ke paviliun masing-masing.

Terpogoh-pogoh dari belakang, seseorang memanggilnya. "Wanyi Choi harap tunggu."

Beomgyu berbalik cepat dan menemukan Kasim Jung disana. "Kasim Jung? Tapi ada apa? Yang Mulia membutuhkan sesuatu?" Beomgyu mencuri pandang dan sosok Kaisar Taehyun berdiri tidak jauh dari mereka, menatap Beomgyu dengan seringai tipis.

Kasim Jung tersenyum bisnis, "Wanyi Choi, Yang Mulia memerintahkan budak untuk memberitahu bahwa Yang Mulia ingin kamu menemaninya istirahat siang ini."

Chanhee dan Hyeri saling sikut dibelakang Beomgyu, berharap tuan mereka setuju. Sudah berapa hari Yang Mulia belum membalik tanda tuan mereka? Sekarang kesempatan di depan mata, dengan rencana yang sudah disusun alangkah baiknya mereka bisa melakukannya dari sini?

Tanpa melihat kebelakang, Beomgyu bisa menebak apa yang kedua pelayannya itu pikirkan. Tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan keberuntungan ini. Jadi dia mengangguk sembari melemparkan tatapan malu-malu pada Kaisar.

Mengikuti prosesi itu, setiap selir Kekaisaran merasakan gigi mereka sakit.

Hua Guifei kebetulan berada di urutan terakhir, sedikit tidak menyangka ketika Kaisar melempaskan tangannya sebelum mereka berpisah, dia pikir Kaisar akan sibuk dengan klan Kekaisaran. Melihat bahwa Kaisar Taehyun memanggil selir lain, meski wajahnya masih setenang permukaan air, mata indahnya menunjukkan kesepian yang menyedihkan. Sayangnya tidak seorang pun menangkap tatapan itu.

Kaisar Taehyun mengulurkan tangannya begitu jarak Beomgyu semakin dekat dan Beomgyu dengan wajah tersipu menerimanya. "Selir ini telah melihat Yang Mulia."

Kaisar Taehyun meremas lembut tangan Beomgyu dalam genggamannya. "Apakah Zhen mengganggu waktu Selir ai?"

"Bagaimana mungkin? Selir ini adalah yang paling menganggur dan Yang Mulia harus tahu bahwa apa yang selir ini inginkan adalah menghabiskan waktu untuk Yang Mulia." Ujar Beomgyu tanpa malu-malu.

Kaisar Taehyun melihat bahwa selir kecil itu sedikit disengaja tetapi tidak merasa kesal sama sekali. "Bagus kalau begitu, Zhen ingin kamu menemani Zhen hari ini."

Beomgyu memberikan senyum manis, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada bisa menangkap Kaisar sekarang. "Selama Kaisar menyediakan makanan lezat, selir ini akan tahan."

Kang Taehyun tertawa, "Benar-benar, baik. Zhen akan membiarkan dapur membawa hidangan lezat untukmu. Seolah-olah kamu meminta bayaran pada Zhen, ckck."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya, "Tidak ada sesuatu yang gratis didunia ini, bahkan jika selir adalah orang yang menganggur. Selir masih butuh untuk dibujuk." Dengan pintar dia mengubah alamat bayaran menjadi bujukan agar Kaisar Taehyun tidak tersinggung.

Kaisar Taehyun mendengus dan mereka berlalu dengan cepat dibawah banyak pasang mata.

Paviliun Kaisar di Istana Musim Panas secara alami adalah yang terbaik. Beomgyu melihat pilar-pilar giok dengan ekor matanya berkilau tertimpa cahaya matahari. Pot-pot bunga adalah jenis yang langka dan ubin adalah marmer yang dipoles kasar. Tidak kalah dengan Istana Giok Batin di Kota Terlarang. Menginjakkan kakinya disana, Beomgyu dan Kaisar tidak menghabiskan waktu untuk membuat musim semi yang indah. Tetapi hanya bersantai di paviliun tepi air. Karena Paviliun berada di ketinggian yang lebih baik, mereka masih bisa menyaksikan kemeriahan Festival di bawah dari kejauhan.

Beomgyu tanpa sadar tersenyum dan berkata, "sudah sangat lama sejak selir terakhir kali merasakan Kegembiraan seperti ini." Di tahun-tahun ketika Beomgyu masih dikamar kerja, karena statusnya sebagai anak shu yang membuat dia tidak dapat berpartisipasi di acara resmi Kekaisaran, dia tidak bisa mengikuti Nyonya dan Nona muda tertua ke Istana Musim Panas. Beruntung bahwa nenek tua itu mencintai Beomgyu dan mengizinkan anak-anak selir pergi keluar. Setiap mereka pergi, mereka akan melihat perlombaan perahu naga lewat kerumunan ramai. Berteriak dan berlarian tanpa takut tersesat. Kadang-kadang, kakak laki-laki ketiga akan mengajak semua orang ke menara Teng untuk makan siang atau melakukan hal menyenangkan lainnya.

Mengenang masa lalu membuat Beomgyu rindu dan senyum yang mengembang pada bibir dan matanya memancarkan kelembutan yang langka. Saat Kaisar menoleh kearah nya, pria itu menangkap kelembutan seseorang. Putih bersih dan penuh ketulusan. "Bagaimana cara selir ai menghabiskan festival setiap tahun dimasa lalu?" Tanya Taehyun lembut.

Satu tangannya meraih wajah Beomgyu dan mengelus lembut pipi halusnya. Selir kecil itu memiringkan kepalanya dan tertawa kecil sebelum memberitahu Taehyun apa yang terjadi. Kaisar menghembuskan nafasnya pelan, "Mulai dari tahun ini kamu akan melihat festival perahu naga setiap tahun di Istana Musim Panas... Tidak hanya itu, Tahun baru hingga festival bunga pada musim semi, kamu bisa menghadiri semua acara resmi Kekaisaran tanpa terkecuali." Kata-kata Kaisar membuat Beomgyu membelalakan matanya.

"Y-yang Mulia ini.." Dia hanya menceritakan kisah masa lalu tanpa berniat apapun, siapa tahu bahwa Kaisar bisa terpengaruh seperti ini! Beomgyu melihat ke sekeliling dengan panik. Kata-kata Kaisar mungkin hanya omong kosong tetapi jika ada yang mendengar dan melaporkannya pada seseorang, Beomgyu benar-benar akan dibawa ke dalam pusaran lain.

Seolah menyadari bahwa dia terlalu impulsif, Kaisar berdeham canggung. Namun dia sudah berkata, Taehyun jelas tidak akan menarik ucapannya. Lagipula dia tulus merasakan simpati kepada Beomgyu. Sulit hidup sebagai anak shu, dan bukankah Taehyun sendiri juga anak seorang selir? Bahkan dia tidak disukai ayahnya ketika masih kecil, tentu saja dia merasakan beberapa hal yang lebih tidak menyenangkan. "Sekarang kamu adalah istri Zhen juga, indentitasn mu secara alami tidak bisa diremehkan.  Zhen serius dengan apa yang Zhen katakan barusan."

Senyum yang terulas di bibir Beomgyu mereka lebih indah dari begonia ditaman. "Hn, selir telah menikah dengan Yang Mulia, bagaimana selir masih merasa rendah. Berkat Yang Mulia selir ini sangat bahagia sekarang!" Dia tidak menanggapi janji Kaisar secara serius, lebih kepada memuji pria itu lebih banyak sudah cukup. Apakah Kaisar benar-benar bersedia menepati perkataannya itu terserah pada pria itu sendiri.

———

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

245K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
75.8K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
55.9K 11.2K 13
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...