WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

59.5K 5.8K 2K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?
56-【WL❦】Terik Musim Panas
57-【WL❦】Istana seribu air terjun
58-【WL❦】Orang jahat
59-【WL❦】Harem yang gelisah
60-【WL❦】Rumor Istana Weiyang
61-【WL❦】Segel besar
62-【WL❦】Memilih tempat tinggal masa depan Jinbeom
63-【WL❦】Kencan bersama Kaisar
64 -【WL❦】Wajib militer tiga tahunan
65 - 【WL❦】Salah perhitungan

13 【WL❦】- Daftar Nama

970 114 30
By winterlazulli

【White Lotus❦】

Beomgyu tengah dikelilingi oleh para pelayan saat Kaisar Taehyun tiba di Paviliun Xuehua. Pemberitahuan datang terlambat dibandingkan prosesi Kaisar oleh karena itu tidak ada sambutan dari Beomgyu dan para pelayan untuk Kang Taehyun di depan pintu. Beruntungnya Kaisar adalah orang yang masuk akal dan tahu itu adalah tindakan impulsif nya yang datang secara langsung. Melihat sosok kecantikan mengenakan gaun putih ditengah ruang. Kaisar Taehyun merasa dia baru saja melihat bunga bakung di tepi danau. Berdiri anggun diantara rerumputan.

"Apakah selir ai menyukai pakaian yang Zhen pilih untukmu?" Suara yang penuh humor itu mengejutkan semua orang.

Para pelayan bersujud dan Beomgyu segera bersimpuh. "Selir ini telah melihat Yang Mulia."

Kaisar Taehyun menghembuskan nafasnya, "Ayo lewati upacara ini, selir ai belum menjawab pertanyaan Zhen." Dia secara pribadi membantu Beomgyu bangkit.

Gerakan Kaisar lembut tetapi helaian hitam Beomgyu lebih lembut dan bergoyang kedepan hingga menutupi sebagian wajah Beomgyu saat menunduk. Kang Taehyun merasa gatal melihatnya dan menyampirkan helaian Beomgyu ke belakang telinga yang behiaskan anting tunggal berwarna merah delima. "Cantik." Gumamnya.

Beomgyu memiringkan kepalanya, "Selir sangat menyukai pakaian ini, Yang Mulia pandai memilihnya, selir pikir ini sangat cocok. Yang Mulia juga berpikir begitu?"

Dari telinga, jatuh ke bahu lalu menuju pinggang ramping Beomgyu. Lengan Kaisar merengkuh sosok itu sepenuhnya. "Tentu saja, kamu cocok dengan warna putih seperti bunga teratai."

"Ohh selir tersanjung... Ngomong-ngomong selir tidak menerima pemberitahuan sebelumnya bahwa Kaisar akan datang. Jika tidak, selir akan membuat persiapan."

"Persiapan macam apa yang diperlukan? Zhen ingin menikmati waktu bersama selir ai tidak perlu persiapan apapun."

Beomgyu memperhatikan penampilan Kaisar yang masih mengenakan pakaian Kekaisaran dan tahu bahwa pria ini mungkin terburu-buru, dia mendengar bahwa Kaisar sebelumnya pergi ke Istana Yenxi tetapi tidak tahu mengapa tiba-tiba bisa sampai ke Paviliunnya. "Yang Mulia sepertinya sedikit lelah, biarkan selir membantumu membersihkan diri?" Tawar Beomgyu.

Kaisar Taehyun menolak, "Tidak perlu, minta saja pelayan menyiapkan air. Kamu tunggu di sini atau mulai minta dapur menyiapkan makan malam. Zhen akan bermalam di tempatmu malam ini."

Senyum Beomgyu merekah dengan cepat dan Taehyun tertawa melihat kegembiraan selir kecil itu.

"Selir akan meminta dapur membuat mie dingin bagaimana menurut Yang Mulia?"

Melambaikan tangannya, "Atur sesukamu."

Jadi Kaisar dilayani oleh Kasim Jung dibilik kamar mandi dan Beomgyu membuat pengaturan untuk makan malam bersama Kaisar. Dia juga mengambil kesempatan untuk mengganti seprai dan selimut di tempat tidur dengan yang lebih baru dan menambah wewangian dari daun mint dan buah jeruk agar mengeluarkan aroma segar.

Beomgyu sudah bertekad untuk menangkap Kaisar Taehyun, dia tidak bisa melakukan setengah hati!

Kang Taehyun telah meredakan emosinya sejak dia menginjakkan kaki di Paviliun Xuehua dan Kasim Jung tahu bahwa dia harus menjaga suasana hati Kaisar tetap baik. Begitu selesai melayani Kaisar mandi, dia segera membawa para pelayan menyingkir dan menyisakan Kaisar dan Wanyi Choi di dalam kamar.

Kesegaran dari mint dan manisnya jeruk berpadu, Kaisar Taehyun melihat dua hal tersebut diletakan di sekitar tempat tidur dan mengangguk puas. Dia menghampiri Beomgyu yang duduk membaca sebuah buku di kursi malas dan memeluk shou itu sembari mendaratkan sebauh kecupan di pucuk kepalanya. Judul buku tertera dengan besar, 'Perjalanan keluarga Meng.'

Sebuah buku yang menceritakan sebuah perjalanan seorang pria dari Sarjana miskin menjadi salah satu mentri hebat di sebuah Kekaisaran. Sekilas itu terdengar seperti biografi tokoh hebat, namun apa yang diceritakan dalam buku itu hanyalah sebuah kekacauan tentang seorang pria yang telah mabuk akan kekuasaan dan menjadi sampah bajingan yang menjijikan. Kaisar benar-benar dibuat tercengang dengan selera selir kecilnya.

Sudut mulut Kaisar Taehyun berkedut. "Selir ai menyukai buku jenis ini?" Ada sedikit humor dalam suaranya.

Beomgyu segera menutup buku itu dan berpaling, ringisan malu membingkai wajah cantiknya. "Selir ini tidak memiliki hal lain untuk dilakukan, jadi bacalah sesuatu untuk menghilangkan kebosanan."

Kaisar Taehyun mengambil buku tersebut dan berkata, "Meskipun Meng Xuan menjadi bajingan setelah dia sukses, ketika dia masih seorang pejabat rendah, dia bepergian kebergagai wilayah dinegeri ini untuk mencari banyak hal baru, misalnya dia menemukan metode penanaman padi yang lebih efektif, ada juga beberapa resep makanan untuk militer... Yah, beberapa penemuannya cukup berguna untuk negara."

Beomgyu berpura-pura tidak mengerti petunjuk Kaisar Taehyun dan hanya  memberi anggukan patuh. "Selir telah membaca kisah perjalanannya, itu  terdengar sangat menyenangkan bepergian melewati sungai dan gunung."

"Selir ai suka membaca catatan perjalanan?" Kaisar Taehyun mengambil tempat di samping Beomgyu. Matanya jatuh pada wajah lembut selir kecil itu, semakin dia memandang, semakin halus tampilan orang lain.

Beomgyu memiringkan kepalanya dan memberikan pandangan jernih yang mengungkapkan  setengah pikirannya  dengan mudah. "Meskipun selir pernah bepergian sebelumnya, selir tidak benar-benar  melewati sungai dan gunung yang sebenarnya. Membaca catatan perjalanan orang-orang hebat ini memuaskan rasa ingin tahu selir dan itu membantu selir membuka dunia luar lebih banyak." Dia mengucapkan dengan cara yang lugas dan tersisip kerinduan dalam suaranya.

Kaisar Taehyun tahu bahwa selir di depannya memiliki status shu di rumah orangtuanya. Sedikit lebih rendah dan memiliki keterbatasan dalam beberapa hal. Adalah hal lumrah bahwa anak-anak selir tidak dapat keluar secara sembarangan terutama perempuan dan shou. "Zhen punya banyak catatan perjalanan di ruang kerja, nanti Kasim Jung akan membawakan beberapa untuk kamu baca." Hibur Taehyun pada akhirnya.

Beomgyu mengulum senyum ke arah Kaisar Taehyun. "Yang Mulia, selir ini berterimakasih padamu."

Taehyun mengibaskan tangannya dan meraih bahu Beomgyu dengan lembut, "Jangan terlalu sopan saat hanya ada kita berdua. Jika selir ai berterimakasih untuk hal-hal kecil, bagaimana Zhen bisa senang menjadi suami mu? Suami dan Istri tidak seperti itu tahu?"

Beomgyu sedikit tersipu namun jelas dia tidak menganggap perkataan Kaisar Taehyun secara serius."Baiklah.. Tetapi selir masih berpikir untuk membayar kembali hadiah Yang Mulia."

Satu alis setajam pedang naik, penuh kejutan dan rasa ingin tahu. Apakah selir kecil ini adalah tipe yang tidak suka berhutang pada siapapun? Pikir Kang Taehyun. "Oh? Pembayaran apa yang selir ai berikan kepada Zhen?"

Beomgyu tersenyum tipis dan meski dia tampak tenang, hatinya masih berdebar gugup. Dia meraih sebuah kain lembut yang difungsikan sebagai handuk ke atas pangkuannya, satu tangan lain bergerak menarik sepotong tali yang mengikat jubah mandi Kaisar. Kang Taehyun menyeringai dalam sekejap dia melemparkan tatapan menggoda pada selir kecilnya.

Beomgyu menundukkan kepalanya dengan malu akibat tatapan intens tersebut akan tetapi langkahnya tidak goyah. Begitu tali penghubung terlepas, tangan ramping Beomgyu masuk lebih dalam dan jari-jarinya yang lentik menyentuh benda keras dan panas. Beomgyu mendengar Kaisar menelan ludahnya dan tersenyum di dalam hati. Awalnya itu hanya sentuhan ringan yang mengelitik, lalu usapan menjadi lebih lembut dan lembut sebelum berubah menjadi pijatan yang menyulut api dalam tubuh Kaisar berkobar.

Kang Taehyun menggeram disetiap sensasi yang diberikan Beomgyu padanya, mata merahnya tertuju pada wajah selembut bunga pir putih yang kini memerah dan jejak keinginan yang perlahan keluar dari balik tirai putih. Kaisar Taehyun menyisir surai yang berantakan ke belakang, memperlihatkan kening miliknya yang mengencang dengan otot yang tercetak jelas. "Ssh ahh." Mendesah lirih saat tangan selir kecilnya bergerak cepat dibawah sana. Pemandangan seorang pria dengan wajah tampan, tubuh yang terpahat indah berada di depan Beomgyu sekarang. Beomgyu menelan ludah gugup, penampilan Kaisar benar-benar sesuatu. Dan seluruh ruangan tiba-tiba menjadi panas bahkan Beomgyu  merasa tenggorokan menjadi kering. Beomgyu tertantang untuk melakukan hal lebih jadi dia tidak hanya menekan lebih lembut tetapi juga bergerak lebih cepat di bawah sana.

"Sshh selir.. ai.." Meskipun ini bukan pertama kali seseorang memberikan pekerjaan seperti itu kepadanya. Kaisar Taehyun masih merasakan perbedaan pada sosok Beomgyu melakukannya.

"Yang Mulia..." Sebelum Beomgyu bisa melanjutkan, Kaisar Taehyun lebih dulu meraihnya dan menjamah mulut kecil Beomgyu dengan ciuman yang dalam. Dia menghisap dan mengigit dengan rakus yang dibalas Beomgyu tidak kalah baiknya.

"Pembayaran selir ai kali ini Zhen akan menerimanya." Bisik Kaisar Taehyun serak.

Saat satu persatu Kain dilepaskan, putaran pertama musim semi mekar di paviliun Xuehua dan berlangsung lebih dari dua dupa.

Beomgyu merasakan tubuhnya lengket dan terengah-engah dengan Kaisar Taehyun memeluknya dari belakang. Mereka  baru menyelesaikan sesi bercinta ini dan tampaknya api dalam tubuh Kaisar masih belum padam, terbukti dengan tindakan pria itu masih menggerayangi tubuh Beomgyu. "Ehmm... Yang Mulia jangan disana..aahh.." Beomgyu menangkap tangan besar Kaisar yang bermain diarea dadanya yang membengkak. Tetapi siapa Kaisar Taehyun?

Pria itu mengigit bahu Beomgyu dan memberikan tanda tanpa peduli dengan tangan yang kasar memguleni kacang merah selir kecil itu dan bahkan tangan lain bergerak menggosok krisan merah Beomgyu yang masih basah. "Ayo selir ai, satu putaran lagi hmm?"

Beomgyu berpura-pura menolak dengan tangisan lembut dan Kaisar membujuk dengan mulutnya cakap. Ketika dia ingin makan daging dia harus makan daging apapun yang terjadi. Pikir Kaisar sombong.

Sayangnya entah dewa keberuntungan sedang memihak Beomgyu atau tidak mau berpihak kepada Kaisar. Gerakan musim semi harus terhenti saat ketukan cepat datang dari pintu.

"Mohon ampun Yang Mulia atas kelancangan budak ini. Namun sesuatu tengah terjadi di Istana Xianfu..." Itu suara Kasim Jung yang terdengar cemas.

Kaisar Taehyun menggertakkan giginya tidak senang. "Sesuatu terjadi mengapa kamu tidak memberitahu Permaisuri? Zhen memberikannya kendali bukan untuk apa-apa?!" Marahnya.

Beomgyu tersentak dia dengan cepat meraih pakaian dan mengenakannya. Dia juga membantu Kaisar Taehyun mengenakan jubah luaran. "Yang Mulia jangan marah, mungkin terjadi sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh Permaisuri seorang diri." Bujuk Beomgyu lembut.

"Masuklah Kasim Jung."

Kaisar Taehyun mendengus dingin tetapi dia masih bersedia dilayani oleh Beomgyu. Begitu sosok Kasim Jung muncul, mata dingin Kaisar terhunus pada sosok setengah baya itu. "Ceritakan apa yang terjadi?"

Kasim Jung menghapus kering yang menggantung dipelipis. Dia tahu telah mengganggu Kaisar dari kegiatan sakralnya tetapi situasi diluar benar-benar tidak dapat menunggu dan dia mengambil resiko dimarahin karena hal ini. "Yang Mulia, pelayan di samping Permaisuri mengatakan bahwa Xiurong Ahn jatuh pingsan setelah makan malam. Ketika Permaisuri di beritahu dan membawa tabib Kekaisaran, tabib mengatakan bahwa anak dalam perut Xiurong Ahn telah hilang!"

Tarakan nafas terdengar memenuhi ruangan. Beomgyu menutup mulutnya tidak percaya dan wajah Kaisar jatuh semakin gelap. "Bagaimana itu bisa datang dan menghilang begitu saja?!" Kang Taehyun adalah yang paling jernih dalam segala hal dan meski dia memiliki banyak selir bukan berarti dia tidak mengingat siapa saja selir yang telah hamil. Xiurong Ahn tiba-tiba keguguran tapi dia bahkan tidak tahu kapan janin itu di kandung!

Beomgyu tidak berani bersuara dan Kasim Jung teraniyaya untuk menjelaskan seluk beluk masalah.

"Menurut pengakuan pelayan disisi Nyonya Xiurong Ahn, tuan mereka sendiri tidak tahu bahwa dirinya hamil dan tabib mengatakan bahwa janin masih sangat muda yang sulit di deteksi pada masa awal. Hanya setelah kejadian ini, baru diketahui bahwa Xiurong Ahn hamil. Adapun mengapa Nyonya Xiurong mengalami keguguran... Pada siang hari ada pembagian buah-buhan upeti dari Tenggara dan dapur istana membagikan beberapa buah nanas ke beberapa tuan. Kebetulan, Xiurong Ahn mendapat nanas muda dan memakannya dengan makanan lain. Tabib mengatakan hal tersebut dapat memicu keguguran."

Dari penjelasan Kaism Jung, masalah tampaknya dikarenakan ketidaksengajaan dan kecerobohan Xiurong Ahn sendiri. Jika Beomgyu tidak menemukan jejak sebelumnya dan membuat beberapa tembakan tentang Xiurong Ahn yang menyembunyikan kehamilan itu, dia pasti tidak akan berpikir banyak. Sekarang dia tahu apa yang terjadi, sulit untuk tidak membuat beberapa tebakan lain. 'Jika seorang selir kecil sepertiku dapat melihat, apalagi mereka yang lebih tinggi? Entah ini ketidak sengajaan atau seseorang merancang Xiurong Ahn. Batu pertama telah ditempatkan untuk membuat riak, aku harus lebih berhati-hati.' Pikir Beomgyu.

Kasim Jung bergerak gelisah, tentu saja masalah tidak sesederhana yang dia jelaskan. Dia ingin mengatakan sesuatu namun Wanyi Choi berada disini yang agak kurang pantas bagi mereka mendiskusikan selir lain. Beomgyu melihat gerakan itu dan mengambil inisiatif, "Sesuatu yang buruk terjadi pada saudara Xiurong, selir pikir kita harus melihat keadaannya."

Mata Kaisar Taehyun berkedip dan seluruh hasrat yang berkobar sirna begitu saja. Melihat wajah khawatir Beomgyu disampingnya, lantas Taehyun menepuk punggung selir kecilnya. "Kamu baru saja melayani Zhen dan lelah. Tetap tinggal disini dan jangan bercampur dengan hal-hal najis di Istana Xianfu. Zhen mungkin tidak akan kembali tetapi Zhen akan menggantinya besok." Kang Taehyun mengatakannya dengan cara yang tulus. Keguguran melibatkan darah dan kesedihan. Dia tidak ingin aura negatif memengaruhi Beomgyu yang lembut dan menyenangkan.

Beomgyu sendiri tidak begitu ingin melihat keadaan menyedihkan seorang wanita yang kehilangan anaknya. Jadi dia tidak bersikeras dan hanya mengantarkan Kaisar Taehyun ke depan pintu. Mencuri pandang sekilas, meski raut wajah pria itu rumit, mata lelah orang lain tidak dapat di sembunyikan. "Jangan terlalu sedih Yang Mulia, selalu ada kesempatan untuk memiliki yang lain." Hiburnya. Tekanan Kaisar Taehyun akan keturunan sudah berlangsung selama bertahun-tahun, kehilangan salah satu calon penerus tentu saja hal yang menyakitkan.

Kang Taehyun tertegun sejenak, apakah Wanyi Choi baru saja menghiburnya? Meskipun Taehyun merasa sangat disayangkan bahwa calon anaknya pergi tanpa sempat tumbuh sehat, itu tidak membuat Taehyun tertekan hingga merasa sedih. Keguguran selir bukan yang pertama dan Taehyun tahu hal seperti ini tidak akan menjadi yang terakhir. Dia telah melihat banyak harapan dan kekecewaan tentang pewarisnya datang dan hilang sejak lama. Sampai-sampai, Taehyun merasa hatinya tidak lagi bergejolak. Melihat seseorang yang tertekan untuknya dan mencoba menghiburnya seperti yang dilakukan oleh Wanyi Choi. Kang Taehyun merasa sedikit hangat di hatinya.

Taehyun menggunjingkan senyum tulus, "Zhen tahu itu, ayo kembalilah beristirahat. Zhen tidak dapat menemanimu hari ini, Zhen akan menebusnya lain waktu, baik?"

"Baiklah." Beomgyu mengangguk kecil.

Selepas kepergian Kaisar, Beomgyu kembali ke dalam paviliun dan memanggil Kasim Tian dan Hosu. "Hyeri, pergi dan ambil tonik dan sarang burung darah dari gudang. Hosu dan Kasim Tian antarkan bahan obat itu kepada Xiurong Ahn, ingat untuk tidak menyinggung masalah anak dan keguguran." Kaisar tidak mengizinkannya pergi tapi dia tidak bisa mengabaikan etiket jadi biarkan para pelayannya pergi sebagai gantinya.

"Jangan khawatir tuan kecil, pelayan ini akan berhati-hati."

"Jangan kembali sampai semua orang bubar, mengerti?"

"Iya tuan!"

Paviliun Xuehua yang sempat ramai kini hening, Hyeri memerintahkan pelayan kecil untuk mengambil air secara diam-diam. Takut bahwa Tuan mereka dalam suasana hati yang buruk akibat kepergian Kaisar.

"Tuan, air hangat sudah siap."

Beomgyu bangkit, "Hyeri pergilah tidur, aku bisa menyelesaikan ini sendiri." Usirnya secara halus. Hyeri tidak berani membantah, setelah menyiapkan pakaian bersih tuannya dia buru-buru mengundurkan diri. 'Tuan pasti kecewa, Yang Mulia Kaisar telah membalik papan nama tetapi akhirnya masih dikacaukan oleh orang lain. Ckckc."

Setelah membersihkan diri, Beomgyu kembali tidur dengan nyenyak. Hanya dia yang tahu bahwa dia sama sekali tidak terganggu dengan peristiwa Xiurong Ahn malam itu.

Setidaknya sampai pagi tiba dan Hosu serta Kasim Tian melaporkan berita kepadanya.

"Meskipun sebelumnya dikatakan bahwa keguguran Xiurong Ahn adalah akibat kecerobohan Xiurong Ahn sendiri yang tidak memperhatikan kesehatan tubuhnya, nyatanya buah nanas yang digadang dapat menggugurkan janin hanya dikonsumsi beberapa potong yang sebenarnya tidak memengaruhi janin. Setelah pemeriksaan berulang oleh Permaisuri, ditemukan sejumlah bubuk musk dalam kantong wewangian yang sering dipakai Xiurong Ahn. Tabib Kekaisaran mengkonfirmasi bahwa bubuk musk itulah yang memicu keguguran Xiurong Ahn. Adapun mengapa bubuk musk bisa diletakkan pada barang pribadi Xiurong Ahn, itu karena pelaku sebenarnya adalah pelayan kelas dua yang bertanggungjawab atas pakaian Nyonya Ahn sendiri." Jelas Hosu secara ringkas dan padat.

Beomgyu mendengarkan secara seksama sembari menyantap sarapan bubur daging yang lembut dan roti pilih berisi telur gulung. Chanhee dan Hyerin melayaninya disamping kiri dan kanan.

"Xiurong Ahn ini bagaimana dia bisa sangat ceroboh untuk memelihara pelayan seperti itu?" Cibir Chanhee dengan nada rendah.

Hyein di sampingnya berkedip, "Pelayan ini merasa masalah terlalu dangkal, kebencian macam apa yang dimiliki pelayan kelas dua itu kepada Xiurong Ahn hingga berani menyakitinya menggunakan pewaris naga? Benih naga Yang Mulia sangat berharga, sekarang setelah semua terbongkar bukankah nyawa pelayan itu yang akan melayang?" Tanya gadis itu kebingungan.

Hosu menghela nafas, "Aku juga berpikir demikian tetapi ketika pelayan itu diintrogasi mengenai motifnya, dia hanya mengatakan bahwa Xiurong Ahn telah menganiaya dia secara sembarangan dan menahan banyak gajih bulanannya yang jika dipikir-pikir lagi sangat tidak masuk akal! Bahkan beberapa selir seperti Zhaorong Heo berpendapat apakah pelayan itu telah digunakan seseorang, tetapi setelah penyelidikan lebih lanjut. Pelayan itu benar-benar bersih yang memperkuat bahwa dia menyakiti Xiurong Ahn murni karena balas dendam pribadi." Jelasnya lagi.

"Benarkah? Maka ini..."

Beomgyu meletakkan sumpitnya dan membilas mulutnya dengan larutan garam dan mint. "Mungkin Xiurong Ahn benar-benar tidak beruntung untuk bertemu kemalangan seperti itu. Siapa yang tahu?" Sahutnya dengan ironis.

Para pelayan itu mengangguk membenarkan.

"Sayang sekali bahwa dia tidak dapat mempertahankan janin itu. Jika tidak bukankah Xiurong Ahn dapat maju diharem ini? Dia tidak terlalu disukai sebelumnya, anak itu dapat membuat posisinya stabil." Desah Hyeri kecil yang masih di dengar Beomgyu dan yang lain.

Hosu seperti mengingat sesuatu dan berkata sedikit berbisik, "Sebenarnya tadi malam setelah masalah diselesaikan. Yang Mulia Permaisuri menyebutkan untuk mempromosikan Nyonya Ahn karena pahalanya mengandung calon pewaris Kaisar."

Chanhee dan Hyerin menutup mulut mereka, "Benarkah itu? Lalu apakah Yang Mulia menyetujuinya?" Tanya mereka tanpa menyembunyikan antusiasme.

Bahkan Beomgyu menatap Hosu dengan sedikit perhatian. Siapa yang tidak tahu bahwa Kaisar Taehyun pelit dalam memberikan promosi terhadap para selir? Lihatlah deretan selir yang telah bekerja keras siang dan malam untuk menyenangkan pria itu, promosi mereka hanya satu atau dua tingkat yang menyedihkan. Jika Beomgyu tidak memiliki sedikit latar belakang, dia takut bahwa sekarang dia masih menjadi Baolin terendah atau posisi piramida dari batu kasar.

Jika Beomgyu mengambil contoh berdasarkan plot dalam buku, Xiurong Ahn sebenarnya tidak pernah hamil dan dia akan menjadi Xiurong kelas tiga selamanya. Namun paradoks yang muncul telah membuktikan bahwa setengah plot mungkin bengkok yang membuat Beomgyu semakim penasaran dengan pergantian takdir orang-orang di harem ini.

Hosu memiringkan kepalanya, "Yang Mulia Kaisar menyetujuinya. Namun awalnya Permaisuri ingin mempromosikan Xiurong Ahn menjadi Zhaorong sayangnya Yang Mulia Kaisar tidak setuju, mengatakan bahwa kepribadian Xiurong Ahn yang ceroboh sebenarnya telah membunuh calon pewaris Kekaisaran. Dia seharusnya dihukum, tetapi mengingat kerja keras selama bertahun-tahun dalam pelayanan, Kaisar memaafkan Xiurong Ahn dan dia hanya di promosikan menjadi Zhaoyuan kelas tiga yang tepat."

Hyeri menggelengkan kepala tidak berdaya, "Jika itu Zhaorong, dia benar-benar bisa menjadi tuan pertama disalah satu enam istana. Meski Zhaoyuan dikelas yang tepat itu masih lebih rendah ckckc."

Hyein dan Beomgyu saling melempar pandang. "Yah ada lebih banyak kerugian daripada keuntungan." Ujar gadis itu.

Hyeri dan Chanhee, "Hah?"

Beomgyu mengulum senyum dan melambaikan tangannya. "Lupakan saja, itu masalah Xiurong Ahn. Mari kita pergi ke Istana Weiyang, seharusnya ada pengumuman untuk para selir yang bisa mengikuti Kaisar ke Istana Musim panas."

Dengan cepat perhatian para pelayan itu teralihkan. Hyeri bangkit dan berseru dengan semangat, "Budak akan mulai mengepak pakaian dan perhiasan untuk tuan."

Beomgyu terkekeh, "Jangan terlalu bersemangat, belum tentu namaku bisa masuk dalam daftar." Beomgyu tidak percaya diri dalam masalah ini, ada banyak selir dan mereka yang berangkat tinggi pasti ingin pergi juga, belum mereka yang disukai, Beomgyu benar-benar tidak berharap banyak bahkan jika Kaisar pernah berjanji padanya. Ingat janji seorang Kaisar adalah yang paling tidak bisa dipercaya!

———

Di Istana Weiyang yang megah, Permaisuri— Lee Nakyung masih mempertahankan penampilan polosnya selama menunggu para pelayan menyiapkan gaun Kekaisaran miliknya. Kanan dan kiri dipenuhi orang-orang yang akan mempercantik penampilannya hari ini. Mereka adalah yang paling terpercaya disisinya.

"Niang-niang, Xiurong Ahn ini sebenarnya berani melakukan hal seperti itu. Dia tidak takut rencana akan diketahui oleh Kaisar!" Ujar seorang mama dengan wajah penuh keluhan.

Permaisuri memandangi wajahnya yang terpantul di cermin dengan senyum dingin. "Dia harus berani. Bukankah keluarga ayahnya telah melakukan beberapa kejahatan akhir-akhir ini? Aku dengar saudara laki-lakinya memukuli warga sipil sampai kehilangan nyawa. Sayang sekali keluarga Ahn menggunakan nama Xiurong Ahn untuk mengancam orang lain. Jika Xiurong Ahn benar-benar melahirkan seorang Pangeran dengan keluarga seperti itu, menurutmu Kaisar kita akan senang? Ahn Somyi sebenarnya cukup pintar untuk menggunakan dirinya sendiri, meski dia gagal kali ini, dia masih mendapat promosi yang cukup baik." Lee Nakyung tertawa dingin.

Pelayan lain menyahuti, "Mungkinkah Xiurong Ahn mengambil langkah mundur untuk bisa maju? Tetapi dia sudah menjadi Xiurong kelas tiga yang cukup dan jika dia bisa mempertahankan janinnya, dia bahkan mungkin menjadi Zhaoyi kan? Tetapi dia seperti ini..."

Permaisuri Lee mengerling, "Beberapa orang berpura-pura pintar padahal sebenarnya bodoh, begitu pula sebaliknya. Isi otak macam apa yang dimiliki Xiurong Ahn, ben gong tidak peduli. Seperti ini juga bagus, ben gong bisa dengan mudah menebak langkahnya, orang jenis inj tidak perlu ditakuti." Oleh karena itulah, Lee Nakyung membantunya menyembunyikan kebenaran tadi malam. Dia ingin Xiurong Ahn berada dibawah kendalinya. Permaisuri dapat menebak tiga poin dalam rencana Ahm Somyi, wanita itu takut dilupakan dalam posisi yang rendah dan terlalu pengecut untuk bertarung dengan para pendatang baru yang segar. Jadi dia mengambil langkah ekstrim untuk membuat peluang dipromosikan.

"Permaisuri, aula dalam telah siap dan beberapa selir telah datang lebih awal. Apakah Permaisuri ingin menemui mereka serakarang?" Tanya seorang pelayan yang datang.

"Apakah mereka yang berangkat tinggi sudah tiba?"

"Chen Fei dan Hui Fei sudah tiba, namun Hua Guifei dan Zhaorong Heo masih belum muncul."

Senyum Permaisuri tidak memudar mendengar dua nama itu. Dia bangkit dan meminta para pelayan mulai bersiap mendandaninya. "Kasim Oh, bawa buklet yang berisi daftar nama para selir ke Istana Giok Batin. Katakan bahwa itu adalah daftar selir yang perlu persetujuan Kaisar untuk dibawa ke Istana Musim Panas."

Kasim Oh bergegas maju dan pergi dengan tergesa-gesa. Luan dan Dami yang merupakan pelayan kelas satu di sisi Permaisuri memegangi tuan mereka secara hati-hati, menuju aula dalam.

"Sudah saatnya menemui para selir, ayo pergi."

Kedatangan Kasim Oh disambut hangat oleh Kasim Jung dan dua orang dengan pangkat besar itu masing-masing memberi busur dan bertingkah seperti saudara yang akrab. "Kasim Oh mengapa kamu datang terburu-buru seperti itu? Cuaca agak panas sekarang, hati-hati dengan matahari."

"Saudara Jung, saya datang untuk menjalankan tugas dari Permaisuri. Ini adalah bukletnya. Mengenai daftar selir yang akan dibawa oleh Yang Mulia ke Istana Musim panas. Permaisuri berkata untuk mengumumkannya hari ini, jadi datang dan minta Yang Mulia Kaisar untuk menyetujui lagi." Meski Kasim Oh dan Kasim Jung sama-sama menemani dua penguasa negara, dengan yang terakhir merupakan tangan kanan Kaisar, secara alami status Kasim Oh lebih rendah. Jadi dia bertindak hati-hati dan menyanjung.

Kasim Jung menerima dengan mata cerah, "Kasim Oh tolong tunggu sebentar."

"Iya.. luangkan waktumu Kasim Jung."

Kaisar Taehyun berkutat dengan segala tugu peringatan yang siap di diskusikan bersama para menteri pengadilan ketika Kasim Jung datang meminta waktunya.

"Yang Mulia, Kasim Oh dari sisi Permaisuri datang membawa buklet yang harus anda setujui secepatnya. Ini adalah daftar selir yang akan mengikuti diri anda terhormat ke Istana Musim panas." Dengan setengah membungkuk, Kasim Jung menyodorkan buklet ke hadapan Kaisar Taehyun.

Pria dengan jubah kuning keemasan tanpa banyak bicara meraihnya dan meneliti dalam diam setiap baris nama yang tertera. Setengah dari orang tua di istana dimuat di dalam daftar, Permaisuri memberikan alasan bahwa para selir tersebut telah lama mengikuti Kaisar dan sejak sang penguasa naik tahta— mereka tidak punya kesempatan untuk bertemu keluarga. Premisnya adalah memberikan kesempatan untuk para selir bertemu dengan keluarga mereka lagi. Ide ini tentu saja disetujui Kaisar dengan mudah.

Mata tajam pria itu bergulir pada deretan bawah dimana nama para pendatang baru di sebutkan. Kecuali mereka yang belum dibalik papan namanya dan yang sedang hamil, semua nama para pendatang baru dicatat.

"Ada begitu banyak yang dimuat oleh Permaisuri?" Tanya Kaisar Taehyun pada udara kosong.

Kasim Jung mengintip sekilas dan menemukan beberapa nama seperti adik perempuan Permaisuri, Lee Guiren. Lalu ada Wanyi Ham, Gu Cairen hingga Jin Cairen yang baru-baru ini mendapat perhatian Kaisar selama satu hari. Lalu Kasim Jung mengerti, bukannya terlalu banyak tetapi yang dicatat oleh Permaisuri adalah mereka yang tidak menarik minat Kaisar. Melihat wajah berkerut tuannya, Kasim Jung berpikir ulang untuk menyenangkan sang tuan.

"Jika Yang Mulia merasa terlalu banyak, mengapa tidak mengurangi beberapa nama? Bagaimana selain di istana musim panas, kita bisa mengatur acara kecil untuk menghibur tuan yang tidak bisa mengikuti ke Istana Musim panas." Saran Kasim Jung dengan nada menjilat.

Kang Taehyun mengerling malas, "Oh kamu tahu..."

Kasim Jung tertawa kering, "Budak hanya berkata dengan santai, masih Yang Mulia Kaisar yang menentukan keputusan." Diam-diam dia menelan ludah sebab berani menebak pikiran tuannya.

Kaisar Taehyun mendengus namun tangannya meraih kuas dengan cepat dan mencoret barisan nama yang membuatnya tidak puas. Satu persatu diganti menjadi, Han Meiren— adik Chen Fei. Wanyi Zhen, Wanyi Shin dan mungkin karena Kaisar Taehyun benar-benar mengingat Beomgyu akhir-akhir ini. Kaisar Taehyun bahwa juga menulis namanya.

Sudut mulut Kasim Jung miring sesaat sebelum Kaisar Taehyun memberikan gestur untuk mendekat. Dia buru-buru menundukkan kepalanya, "Apa perintah tuanku?"

Kaisar Taehyun membiarkan sesuatu pada Kasim Jung dan secara perlahan, wajah sang kasim berubah.

———

Istana Weiyang lebih meriah hari ini, jika biasanya ada beberapa orang yang absen dari penghormatan dengan alasan sakit dan sebagainya. Hari ini, kursi-kursi selir penuh dengan pemiliknya. Masing-masing berpenampilan luarbiasa. Tentu saja hal tersebut terjadi karena Permaisuri telah memberitahu akan ada pengumuman penting untuk selir yang dapat pergi ke Istana Musim panas bersama Kaisar. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingin melewatkan kesempatan ini, jadi datanglah dan berharap dapat di pilih. Bahkan sosok Hua Guifei yang terpencil dan terpencil juga turut hadir memeriahkan suasana.

"Sudah lama aku tidak pergi ke Istana Musim panas, terakhir kali sekitar empat tahun lalu saat Yang Mulia Kaisar masih menjadi Putra Mahkota. Pemandangan indah Istana Musim panas benar-benar tidak dapat dilupakan ah." Ham Wonjin berbicara dengan Wanyi Zhen yang duduk sedikit lebih tinggi darinya.

Wanyi Zhen yang selalu tersenyum ramah menanggapi dengan baik obrolan tersebut; "Wanyi Ham benar, aku juga ingat bahwa festival perahu naga terakhir ku juga dihabiskan disana. Air terjun di bawah istana musim panas bahkan lebih menakjubkan."

Shin Yuna mendengar pembicaraan keduanya merasa tertarik, matanya tanpa sengaja menemukan sosok Beomgyu yang terdiam linglung. "Yah kita sangat beruntung bisa menikmati tahun-tahun itu. Acara di istana musim panas secara alami adalah agenda yang ditunggu setiap tahunnya. Sayang sekali beberapa orang tidak beruntung untuk bisa menikmatinya." Dia meraih cangkir teh dan menyesap teh putih dengan cara yang elegan. Matanya masih tertuju pada sosok Beomgyu yang kini menatap padanya.

"Bukan begitu Saudara Choi? Aku pernah bertemu dengan Nona tertua Choi dan tuan muda ketiga keluargaku saat itu, hmm sayangnya tahun itu kita masih tidak akrab. Jika tidak aku pasti akan mengajakmu bermain bersama." Ujar Shin Yuna dengan wajah tersenyum seperti kembang sepatu.

Beomgyu merasakan tubuhnya menegang. Dia menatap Shin Yuna dengan pandangan rumit. Sebelum dia bisa berbicara, tawa kecil seseorang menyela tanpa menyembunyikan ejekan di dalamnya.

"Saudara Shin bercanda? Saudara Choi kita ini adalah seorang anak shu, bagaimana dia bisa datang ke acara Kekaisaran seperti itu dengan mudah? Oh... maaf atas kekasaranku barusan saudara Choi. Aku hanya ingin mengingatkan saudara Shin bahwa dia salah." Ham Wonjin berpura-pura menutup mulutnya tetapi suara yang dia keluarkan masih cukup terdengar keras dan penuh penekanan. Itu membuat mereka yang duduk lebih dekat melirik mereka dengan rasa ingin tahu.

Melihat bahwa Wanyi Ham dan Wanyi Shin mencoba mempermalukan Choi Beomgyu. Lee Euiwoong menghela nafas dan diam-diam menarik diri. Dia berpaling tanpa ingin membantu Beomgyu keluar dari situasi memalukan itu.

Beomgyu tertawa dingin, dia tahu sebagai seorang anak shu yang statusnya lebih rendah dari anak sah, dia memiliki ruang lingkup yang terbatas dalam berbagai hal. Tetapi sekarang dia telah menikah dengan Kaisar bahkan jika dia menjadi selir, bukankah mereka yang mengejek dia sekarang juga tidak memiliki perbedaan dengannya? Apa gunanya membedakan anak sah dan tidak sekarang?

Beomgyu menyentuh keningnya yang behiaskan batu permata biru dan menyunggikan senyum menawannya. Dia meraih cangkir teh meniru cara Shin Yuna minum, lantas berkata; "Tidak masalah, apa yang dikatakan Wanyi Ham tidak salah, begitu pula anda Wanyi Shin. Saya tidak berpikir itu memalukan jadi tidak ada alasan untuk tersinggung." Cara untuk mengalahkan orang-orang dengan mulut gagak seperti dua orang ini adalah dengan membiarkan mereka terus berkicau tetapi jangan menyeret dirimu sendiri agar bersuara buruk seperti mereka.

Lagipula, apa yang dikatakan Ham Wonjin dan Shin Yuna tidak hanya akan menyinggung dia. Di Istana ini, Beomgyu bukan satu-satunya selir yang memiliki identitas Shu. Beomgyu melirik sosok Lee Geonwoo yang tinggi di atas dan menyeringai dari balik cangkir tehnya.

Permaisuri Lee memperhatikan tiga orang itu dengan mata rumit. Dia mendengar samar-samar percakapan Ham Woojin dan Shin Yuna yang menyindir identitas sah dan tidak sah. Mulut keduanya benar-benar berani berbicara seperti itu apakah tidak takut menyinggung Kaisar. Lee Nakyung hendak menegur keduanya namun terhenti kala melihat wajah terdistorsi Hui Fei. Dia ingat bahwa Lee Geonwoo juga seorang dengan kelahiran shu, konon sewaktu di kamar kerja, ibu selir Lee Geonwoo sangat disukai dan bahkan hampir mengalahkan nyonya utama. Sayang sekali bahwa selir itu kemudian jatuh sakit dan meninggal. Kehidupan Lee Geonwoo tiba-tiba terbalik dan tidak perlu dikatakan seperti apa hari-hari anak selir tanpa ibu itu. Sudut mulut Permaisuri berkedut. 'Yah untuk apa aku repot-repot mengurus masalah kecil ini. Dua selir tanpa otak ini pada akhirnya akan digigit oleh orang lain, lebih baik ben gong menyimpan tenaga ini.'

"Niang-Niang, Kasim Jung ada disini!" Pengumuman itu menarik mata semua selir dan tiba-tiba keheningan memenuhi istana Weiyang.

Permaisuri segara meminta dayang disisinya untuk menyambut utusan Kaisar yang tidak bisa disinggung ini. Dia telah menentukan beberapa orang untuk mengikuti Kaisar ke Istana Musim panas. Tidak tahu apakah Kaisar puas atau tidak dengan pilihannya.

"Si kecil telah melihat Permaisuri." Kasim Jung memberikan busur penuhnya.

Wanita berpakaian merah itu melambaikan tangannya, "Jangan terlalu seremonial Kasim Jung." Permaisuri bersuara dengan manis dan berkata; " Para adik di harem telah menunggu waktu ini jadi ben gong tidak akan berlama-lama. Kasim Jung silahkan baca keputusan Kaisar." Siapapun yang akan dibawa Kaisar, selama Permaisuri mengikuti dibelakang, dia tidak takut untuk berurusan dengan mereka.

"Dengan sehubungan keberangkatan anggota Kekaisaran ke Istana Musim Panas untuk merayakan Festival Perahu Naga. Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri memutuskan bahwa selir dengan nama berikut dapat mengikuti ke dalam rombongan; Hua Guifei, Chen Fei, Hui Fei, Zhaorong Heo, Xiuyi Chu, Wanyi Shin, Wanyi Zhen, Wanyi Choi, Song Meiren dan Han Meiren. Selain itu, Yang Mulia Kaisar juga meminta Permaisuri untuk memilih beberapa Baolin yang belum dipanggil untuk mengikuti. Perjalanan akan dimulai lusa, jadi para tuan bisa bersiap mulai sekarang."

Kasim Jung membengkuk hormat sebelum mengundurkan diri. Tanpa peduli pada wajah tegang Permaisuri ataupun kekecewaan para selir yang tidak dapat mengikuti perjalanan ini.

Beomgyu mengembangkan senyum lembutnya dan melirik pada Ham Wonjin yang memucat ditempat.  Sekali lagi dia sengaja meniru cara tawa Ham Wonjin dan mendesah, "Sudah bertahun-tahun akhirnya tiba hari dimana aku bisa melihat istana Musim Panas yang indah. Terimakasih atas kata-kata Wanyi Ham sebelumnya." Membuat sosok shou di sampingnya tersedak dan melototi Beomgyu dengan mata almondnya.

"Hanya untuk pertama kali apa yang bisa kamu banggakan? Bukan hanya kamu yang pergi bersama Yang Mulia!"

Beomgyu terkekeh, "Apa maksud Wanyi Ham marah seperti ini? Apakah kamu tidak puas dengan keputusan Yang Mulia? Aiyaahh setidaknya aku pergi jadi bagaimana denganmu?"

"Kamu—"

Beomgyu mengalihkan atensinya segera meninggalkan Ham Wonjin yang malu. Dia mendengar bahwa Kaisar Taehyun ingin memanggil para Baolin dipelataran luar. 'Apakah Yang Mulia mulai bosan dengan para selir di harem sehingga dia ingin membalik daun segar lagi? Huh serigala liar ini benar-benar tahu cara menikmati daging segar... aku harus mulai mempersiapkan diri. Sudah cukup bermain tenang.' Pikir Beomgyu.

Beomgyu bukan satu-satunya yang memiliki pikiran waspada. Hampir semua selir merasa tidak nyaman tentang bakal selir baru ini. Bahkan kekecewaan tentang tidak dapat hadir di Istana Musim panas terdengar lebih baik dari pada mendapat saingan baru.

Mentalitas Permaisuri dengan cepat berubah dan dia menyembunyikan kebenciannya lebih baik dari para selir itu. Lantas dia berkata; "Kalian sudah mendengar keputusan Yang Mulia Kaisar. Yang mendapat kesempatan segeralah bersiap dan yang tidak terpilih jangan bersedih. Ben gong telah menyiapkan pesta kecil untuk kalian, masih ada kesempatan dilain waktu. Cukup untuk hari ini kalian bisa kembali."

"Terimakasih Permaisuri, Panjang umur Yang Mulia!"

Para selir bubar dan jalanan berubin putih dipenuhi dengan prosesi selir Kekaisaran yang kembali ke kediaman masing-masing.

Beomgyu dengan Hyein di sisinya berjalan pelahan. "Cuaca hari ini bagus, aku ingin memakan sup buah nanti." Ujarnya.

Hyein menyahuti, "Budak akan meminta Chanhee pergi ke dapur Kekaisaran nanti. Bagaimana dengan menu makan siangnya tuan? Tuan sudah lama tidak makan ikan apakah tuan mau ikan tupai dengan saus asam pedas?" Tawar pelayan itu.

Beomgyu mengernyitkan alisnya, dia tidak terlalu suka ikan karena baunya yang amis tetapi ikan tupai adalah pengecualian karena disajikan dengan cara digoreng renyah. Namun memakan makanan berminyak di cuaca panas kurang menyenangkan. Melihat wajah tuannya, Hyein bisa menebak jadi dia berkata lagi, "Agar tidak terlalu berminyak mengapa kita tidak meminta acar sayur sebagai tambahan?"

Mulut Beomgyu tiba-tiba saja dipenuhi air, dia menepuk punggung tangan Hyein lembut. "Masih kamu yang pintar, ambillah ikan tupai dan acar sayuran itu."

"Saudara Choi sangat santai bahkan membicarakan menu makan siang dengan sangat bersemangat. Benar-benar tidak khawatir tentang para pendatang baru seperti selir ini." Sosok Song Hyeongjun muncul di sampingnya, pertama-tama orang lain memberi busur kepada Beomgyu yang dengan cepat diterima.

"Ai jangan terlalu sopan Meiren Song. Aku melihat cuaca yang cerah dan sangat menyenangkan untuk bisa menikmati hari ini dengan baik. Adapun mengenai pendatang baru.." Beomgyu memberikan sedikit jeda dan berbisik rendah, "Yang Mulia tertarik, aku tidak berani mengeluh." Tentu saja dia berkata dengan main-main.

Song Hyeongjun tertawa kecil dan menganggukan kepalanya dia mengerti mentalitas Wanyi Choi kali ini. Beberapa selir sudah hamil dan mungkin Kaisar Taehyun mendapat motivasi dari hal tersebut untuk membuat putaran di harem lagi. Lagipula para Baolin itu sudah lama memasuki Istana tetapi tidak kunjung dipanggil yang sedikit menyedihkan. Semua orang adalah selir Kaisar, keberuntungan seseorang untuk bisa dilihat oleh sang penguasa. Lagipula, tidak semua selir dapat disukai secara terus menerus. Song Hyeongjun telah melihat contoh nyata pada dirinya sendiri.

Jadi dia berhenti mengangkat masalah itu dan mengalihkan topik. "Selir ini mendengar bahwa ada air terjun yang indah di Istana Musim panas. Selir belum pernah melihatnya, bagaimana dengan saudara Choi?"

Beomgyu menggeleng pelan, "Aku juga belum pernah melihatnya."

"Kakau begitu kakak, bagaimana jika kita pergi melihatnya nanti?"

"Haha tentu jika ada waktu mengapa tidak?"

"Bagus sekali."

Keputusan Kaisar yang ingin memanggil para Baolin dipelataran luar telah menyutkan antusiasme harem akan Festival Perahu Naga dan dalam sekejap keadaan harem menjadi aneh. Beomgyu bahkan tidak terkecuali, begitu dia kembali ke paviliun Xuehua. Dia segera mengutus Hosu untuk menyelidiki identitas Baolin diluar. Dia juga meminta Kasim Tian bertanya apakah Kaisar akhir-akhir ini bertemu secara tidak sengaja dengan selir kecil itu.

"Tuan jangan hanya mengkhawatirkan mereka, sekarang anda mendapat kesempatan untuk pergi ke Istana Musim panas. Kita harus merencanakan untuk menangkap Kaisar dan tidak membiarkan para pendatang baru itu melangkahimu!" Ujar Hyein serius yang diangguki oleh Hyeri di belakang.

Beomgyu menghembuskan nafasnya, "Aku tahu, mari kita lihat hasil penyelidikan Hosu sebelum membuat rencana. Aku takut bahwa Kaisar ingin merencanakan sesuatu dengan para selir kecil itu."

'Apakah aku harus membaca ulang buku itu? Aku lupa apakah ada peristiwa seperti ini tercatat di buku."

Beomgyu membubarkan pelayan dan bergerak ke arah tempat tidur. Mendorong sedikit meja disamping ranjang dan menemukan sebuah kompartemen rahasia kecil. Dia mengambil sebuah buku usang dan melihat sampulnya dengan tatapan dingin.

———

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

206K 22.1K 42
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
802K 58.9K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
YES, DADDY! By

Fanfiction

307K 1.8K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
564K 57.4K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...