Bad Duda [END]

By AloisiaTherin

6.8M 677K 167K

"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya... More

BAD DUDA
PROLOG
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s d u a
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
d u a p u l u h
d u a p u l u h s a t u
d u a p u l u h d u a
d u a p u l u h t i g a
d u a p u l u h e m p a t
d u a p u l u h l i m a
d u a p u l u h e n a m
d u a p u l u h t u j u h
D u a p u l u h d e l a p a n
D u a p u l u h s e m b i l a n
T i g a p u l u h
T i g a p u l u h s a t u
T i g a p u l u h d u a
T i g a p u l u h t i g a
Chapter 33 Extra Scene
T i g a p u l u h e m p a t
T i g a p u l u h l i m a
T i g a p u l u h e n a m
Extra Scene - Honeymoon day 2
T i g a p u l u h t u j u
T i g a p u l u h d e l a p a n
T i g a p u l u h s e m b i l a n
E m p a t p u l u h
E m p a t p u l u h s a t u
E m p a t p u l u h t i g a (END)

E m p a t p u l u h d u a

83.1K 9.6K 1.8K
By AloisiaTherin

3K komen aja disini!!

Sudah siap?! Menuju ending di Part 43!

Kasih kata kata untuk mereka disini!

🧌🧌🧌

Nyawa Anya baru saja terkumpul, ketika mendengar suara Joilin di sebelahnya. Gadis kecil itu sedang tengkurap dengan kaki berayun ayun. Kepalanya di sanggah dengan kedua tangan mungilnya.

"Joilin?" Panggil Anya.

Gadis kecil itu tersenyum lebar, padahal dalam benaknya sudah memikirkan hari-hari tanpa seorang ibu lagi, seperti dulu.

"Mama Nyanya ndak mau nyusul Papabi?" Tanya Joilin dengan suara cadel khasnya.

"Hah?!" Anya dibuat bingung dengan pertanyaan anaknya ini.

"Papabi mau jalan jalan ke cingapul. Mamah Anya pasti ndak di ajak. Ich ich ich, Papabi Lifebuoy memang!" Tutur gadis kecil itu dengan nada sinis dan julidnya.

Anya seketika bangun dari ranjang. Tubuhnya terduduk sempurna dengan jantung berdegup cepat. Apa maksud Jolilin tadi? Singapura? Bian pergi?!

Anya mengambil ponselnya yang berada di bawah bantal. Dengan cepat ia mencari nama kontak suaminya. Setelah menemukan kontak Bian, Anya segera menghubungi pria itu. Deringan tersambung, namun tidak kunjung di angkat oleh sang pemilik kontak, membuat Anya kalut.

Masih ada satu kontak yang bisa Anya hubungi. Jamal tukang dari segala tukang. Hanya dia yang bisa Anya mintai pertolongan dengan secepat mungkin.

"Halo mbak Anya? Tumben menelep-"

"Jamal, kamu tau dimana suami saya?" Potong Anya dan langsung bertanya apa maksud tujuannya untuk menelepon pria itu.

"Saya nggak tau kalau letak suami mbak Anya. Tapi kalo posisi mbak Anya di hati saya, saya tau." Jawab pria itu sembari tersenyum malu malu.

Anya memejamkan matanya, mendengar gombalan ang di lontarkan pria itu. Jayus sekali! Lagi pula saat ini Anya tidak butuh gombalan Jayus seperti itu.

"Jamal, posisi kamu dimana sekarang?" Anya bertanya sembari memakai jaket dan juga celana panjang.

Si kecil Joilin juga mengikuti pergerakan Mamanya yang sibuk sendiri.

"Di depan rumah mbak Anya menunggu mbak Anya kembali." Jawab Jamal.

"Bisa tolong jemput saya dan—," Anya menghentikan gerakan tangannya membuka pintu. Kepalanya menoleh ke belakang, menatap Joilin yang mengedipkan mata beberapa kali dengan lucu.

"Saya tau kamu tukang yang bisa menjelma jadi apa saja. Dan untuk kali ini, bisa saya minta tolong? Cari keberadaan suami saya, lalu antar saya ke sana." Ujar Anya, sebelum mematikan sambungan telepon, lalu mengangkat Joilin ke dalam gendongannya.

Awas saja Bian! Akan ia pecat pria itu menjadi suami setelah ini!

***

Jamal sudah menunggu di depan rumah dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.

Tubuhnya di balut jas hitam dengan dalaman kemeja putih. Kakinya di balut celana kain hitam dengan sepatu pantofel hitam mengkilap.

Anya yang melihat Jamal sudah berdiri di depan gerbang rumahnya lantas langsung menggendong Joilin yang asik memakan permen lolipop.

"Mbak, Anya!" Jamal melambaikan tangannya ke udara, dengan senyum lebar.

"Suami mbak Anya mau pergi, mencampakkan mbak Anya. Dia sekarang sudah di bandara. Ck Ck Ck! Memang paling benar mbak Anya tuh nikah sama saya." Tutur Jamal, dan langsung membuka pintu mobil Anya, agar wanita itu langsung masuk.

"Kita ke bandara sekarang!" Cetus Anya.

Jamal mengangguk. senyumnya sudah begitu lebar. Ia bisa melihat masa depan cerah bersama istri barunya. Anya, dengan satu gadis cantik, Joilin.

"Jamal! Buruan!" Anya berseru, membuat Jamal tersadar dari lamunannya dan segera masuk ke dalam mobil.

Ia bersiap mengantar Anya untuk memecat Bian jadi suaminya. Ia sudah siap menjadi calon suami baru Anya. Ia sudah siap menjadi papa baru untuk Joilin.

***

Jamal begitu ngebut menuju bandara. Anya di sebelahnya sudah berkali kali meneteskan air mata sembari mengumpat.

"Awas aja mas! Ku pecat kamu jadi suami!" Omel Anya sedari tadi, membuat hati Jamal kian membuncah.

"Mama Nyanya jangan nangis. Papabi ndak akan pelgi jauh kok. Munkin cuman ke cingapol." Joilin menenangkan mamanya dengan memeluk Anya.

"Awas aja! Bakal mama cubit papa kamu." Gerutu Anya.

Ia sampai menghabiskan tisu satu wadah milik Jamal, hanya karena seorang Bian yang berengsek!

"Sudah mbak Anya. Jangan menangis. Tenang, ada saya yang akan selalu ada di sisi mbak Anya sampai ajal menjemput." Jamal berujar.

"Diem kamu Jamal. Saya pusing ini. Sedih sekali saya!" Anya berceletuk.

"Padahal saya bisa menjadi suami baik yang tidak gampang kabur kalau ada masalah. Saya juga bisa memasakkan bakso setiap hari untuk mbak Anya, sayur jualan saya bisa mbak Anya ambil kalau mbak Anya mau masak."

"Jamal! Kamu bikin saya pusing deh!" Anya menyentak, membuat pria itu akhirnya terdiam, dan memilih fokus menyetir.

Anya langsung turun dari dalam mobil, padahal Jamal belum memarkir mobilnya. Gadis itu berlari masuk ke dalam bandara.

Matanya menelisik ke semua arah. Joilin masih di dalam mobil. Gadis kecil itu mengikuti Jamal yang memarkirkan mobil.

Ia mencari jadwal penerbangan milik Bian. Namun ia tidak tau Bian menggunakan pesawat yang mana.

Ia mengingat ingat, tadi Joilin mengatakan Bian ingin pergi kemana.

"Penerbangan pesawat Jakarta menuju Singapu—"

Anya mendongak, matanya membulat ketika mendengar pengeras suara itu.

"Singapura!" Gadis itu segera berlari ke dalam bandara. Tapi sayang, dia tidak bisa masuk jauh lebih dalam.

"Pak, pak. Penerbangan dari Jakarta ke singapura apa udah terbang?" Tanya Anya dengan nafas ngosngosan.

"Sebentar— nah, itu dia. Pesawat sudah lepas landas." Ujar pegawai bandara, menunjuk satu pesawat yang mulai lepas landas.

Hati Anya sakit. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Bian setega ini.

"Aku bener bener bakal pergi dari kamu, mas. Aku kecewa." Ujar Anya, dan membalik badan.

Ia melihat Jamal dengan Joilin yang berada di gendongan pria itu. Sepertinya memang benar, lebih baik kita bersama dengan pria yang mencintai kita lebih besar, daripada kita yang mencintai jauh lebih besar.

"Kamu pergi, aku juga akan pergi, mas." Gumam Anya, sembari menghapus air matanya.

Sedangkan di ujung sana, bibir Jamal melengkung lebar sampai matanya menyipit.

"Saya pemenangnya, eh?"

🧌🧌🧌

Bagaimana chapter ini?

Jamal Anya! Jaya Jaya Jaya!

Satu Part lagi end! Siap?!

Jangan lupa nabung 15.000 ya! Hehe! Serius ini mah.. bisa baca sepuasnya cukup 10.000-15.000 aja 😚😚🌹🌹

Aku ada edisi spesial buat kleannn!!

Dijamin tidak bikin nyesel dan bikin terbahak bahak sekaligus ter gonjang ganjing dengan ke brutalan Bian di atas ranjang 😭😭

Cuplikan kehidupan Joilin dan Sarga juga ada disana!!

Spam komen next disini!

Spam komen lanjut disini!

Spam komen Bian disini!

Spam komen Anya disini!

Continue Reading

You'll Also Like

62.5K 2.9K 36
Azzura dekat dengan Aries atas status sahabat. Mereka bersahabat karna insiden Aries yang diputuskan oleh Amanda. Iya, Amanda cewek tak tahu diri yan...
1.6K 175 11
"Lo jadi pacar gua ya?" "Tiba-tiba?" Karena pertemanan dari kecil hingga besar, Haechan memiliki perasaan pada Renjun. Begitu pula sebaliknya, namun...
470K 27.3K 48
Saat ingin memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibuat...
17.8K 1.4K 18
di umur hetian yang ke 25 tahun masih sangat muda untuk menjadi orang tua tunggal. ia menikahi kekasihnya selama 2 tahun dan mereka di karunia seoran...