RAJAZKIA

By ushsn256

301 24 0

Follow sebelum membaca šŸ™šŸ™šŸ™ Judul awal "AZKIA" diganti menjadi "RAJAZKIA". šŸ Azkia Ameerta Narandra, nama... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9

Part 7

17 3 0
By ushsn256

Rajeksa sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak Reno sebagai ganti materi yang harus mereka pelajari hari ini. Pak Reno tidak bisa masuk dikarenakan ada urusan.

Tiba-tiba seseorang duduk di kursi samping Rajeksa membuat cowok itu langsung menoleh dengan ekspresi dingin.

"Ngapain lo duduk disini?" tanya Rajeksa dengan tatapan dingin.

"Emm, gue mau minta ajarin, boleh? gue kurang ngerti maksud pertanyaan yang ini, bisa minta tolong jelasin?" ujar Zazkia dengan tatapan penuh harap.

"Nggak, Pergi sekarang! gue nggak suka ada yang duduk di samping gue," jawab Rajeksa dengan raut wajah dingin.

"Tolong, gue beneran nggak ngerti," mohon Zaskia.

"Lo bisa nanya orang lain, nggak harus gue," sarkas Rajeksa. "Pergi sendiri atau gue  paksa."

"Oke, gue pergi," ujar Zazkia akhirnya.

Setelah Zazkia pergi, Rajeksa langsung menepuk-nepuk kursi disampingnya seolah membersihkan debu-debu yang menempel di kursi itu.

"Ck, najis," gerutu Rajeksa.

🍁

Azkia melangkah dengan riang menuju kantin. Sesampainya di sana ia segera menghampiri meja the Wolf.

"Hai, semuanya. Gue boleh gabung, nggak?" tanya Azkia membuat semua atensi anggota the Wolf tertuju padanya.

"Boleh, duduk aja," jawab Alvin sambil menarik kursi disampingnya.

"Makasih." ucap Azkia sambil menduduki kursi itu

"Sama-sama."

"Ngapain, Lo?" tanya Rajeksa dengan nada sinis.

"Duduk," jawab Azkia cuek. "Vero, Lo mau mesen makanan? nitip, ya, bakso sama es teh."

"Oke."

"Ngeliatin apa sih?" tanya Azkia sambil melirik isi ponsel Rajeksa.

"Bukan urusan, Lo," jawab Rajeksa dingin.

Azkia terdiam beberapa saat setelah melihat tampilan ponsel Rajeksa, cowok itu sedang chatting dengan seseorang yang sepertinya seorang cewek namun bukan itu yang membuat Azkia terdiam melainkan wallpaper chat ponsel Rajeksa, punggung seorang cewek dengan rambut panjang bergelombang. Azkia tidak mengenal cewek itu.

"Oke. Gue pindah aja deh," ujar Azkia sambil berdiri.

"Dari tadi harusnya," sahut Rajeksa, Azkia hanya terdiam lalu melangkah pergi.

Azkia menghampiri meja the Girl's lalu menarik kursi disamping Zaviera.

"Dih, bentar amat Lo kesana?" tanya Zaviera.

"Males lama-lama, yang ada beku gue karna duduk deket kulkas 12 pintu," jawab Azkia berbohong, sebenarnya ia tidak tahan karena matanya selalu tertuju ke ponsel Rajeksa.

"Ouh, btw, gue belum pesenin makanan Lo, nitip sama Laura aja."

"Gue udah nitip sama Vero tadi," jawab Azkia sekenanya.

Tak berapa lama datang Vero mengantarkan makanannya. Azkia segera menyambut makanannya lalu mengucapkan terimakasih.

Azkia hanya terdiam saat teman-temannya sibuk bercanda satu sama lain. Setelah makanannya habis, Azkia segera berpamitan. Ia beralasan ingin ke toilet.

Azkia melangkah menuju rooftop sekolah, ia ingin menyendiri. Saat Azkia mendorong pintu rooftop, angin sepoi dan cahaya terik matahari langsung menyambutnya. Azkia tidak tau siapa yang sering mengunjungi rooftop namun banyak sekali kursi yang dijejerkan disini.

Langkahnya menuju dinding pembatas yang mengarah ke lapangan basket outdoor, ada beberapa siswa yang sedang bermain di lapangan itu.

"Nenek... Kia capek, boleh nggak sih kalau Kia nyusul Nenek aja. Nggak ada yang sayang sama Kia, mamah papah jahat sama Kia, mereka lebih sayang Zaza," gumam Azkia tanpa terasa air matanya menetes.

"Kenapa rasanya dunia ini nggak adil, gue-," ucapan Azkia terpotong karena suara seseorang dari arah belakangnya.

"Bukan dunia yang nggak adil tapi Lo yang nggak bersyukur."

Azkia sontak langsung menoleh saat mendengar suara orang lain, ia mengira hanya ada dirinya di tempat ini.

"Lo... siapa?" tanya Azkia dengan tatapan menyelidik.

"Kenalin, nama gue Insan Mulyadi, biasa dipanggil Insang, gue penghuni rooftop ini," jawab orang itu dengan senyum jenaka.

"Lo setan?"

"Bukan, gue manusia, tapi gue selalu ada disini kecuali pas jam belajar jadilah gue udah kayak penunggu tetap tempat ini," jawab Insan greget.

"Ouh."

"Btw, gue sebenernya tetangga Lo, rumah kita sampingan. Tapi Lo jarang pulang kerumah jadi kayaknya nggak tau," terang Insan membuat Azkia mengangguk-angguk kan kepalanya.

"Oke insang, kalau gitu gue duluan. Udah mau bel," pamit Azkia setelahnya ia langsung bergegas meninggalkan rooftop.

🍁

Rajeksa baru saja akan menaiki tangga menuju rooftop namun langkahnya terhenti saat pintu rooftop tiba-tiba terbuka dan muncul Azkia. Rajeksa segera bersembunyi dibalik tembok, ia malas bertemu dengan Azkia dan berakhir berdebat.

"Aneh banget nama tuh cowok," gumam Azkia namun masih bisa terdengar oleh Rajeksa meskipun samar.

"Cowok? siapa yang dimaksud Kia," monolog Rajeksa.

Melihat Azkia yang sudah berjalan cukup jauh, Rajeksa kembali melanjutkan langkahnya sambil terus memikirkan ucapan Azkia. Saat Rajeksa membuka pintu rooftop, tidak ada siapa-siapa disana, temen-temennya berada di kantin atau di kelas. Mereka sering berkumpul disini jika sedang jamkos atau sedang bolos pelajaran.

Rajeksa duduk di salah satu kursi, lalu fokus memainkan ponselnya. Ia sedikit terhibur dengan percakapan teman-temannya di grup chat.

The Wolf

Vero :
Reihan jnck
Malu-maluin amat nih anak.

Regan :
Tau. Dasar bulol.

Asep :
@Reihan muncul Lo. Jangan sembunyi, abis malu-maluin orang.

Aiden :
Emang si Reihan ngapain Lo pada.

Vero :
Tuh anak nyanyi dikantin, udah suara jelek, terus dia nembak Adinda lagi

Aiden :
Lah, malu-maluin bagian mananya?

Asep :
Biar diterima, Reihan bilang mau ngelakuin apa aja, si Adinda ngasih syarat kalau Reihan hapal surat ar-rahman dari awal sampai akhir dia bakal nerima Reihan.

Sangking bucinnya si Reihan dia langsung bilang iya, di tes lah sama Adinda. Eh, taunya tuh anak cuma hapal 5 ayat. Masih dimaklumi sama Adinda, terus dia ngasih syarat yang lebih mudah, disuruh bacain surat Al-fatihah dengan tajwid dan makhroj yang tepat, boro-boro pake tajwid dan makhroj yang tepat, urutan ayatnya aja kebalik-balik, ditolak mentah-mentah sama Adinda.

Kita yang berada ditempat dan berstatus temennya, ya, malu lah.

Aiden :
Njir, gue ngakak bacanya 🤣
Sabar ya @Reihan

Vico :
@Reihan Lo kalau mau belajar ngaji, gue ada kenalan. Nggak akan malu Lo sama dia soalnya kita seumuran.

Mau nggak, mumpung gue lagi baik, nih.

Reihan :
Gue Kristen anjeng!!

Vero :
Hah

Vico :
Kok gue baru tau, perasaan Lo Islam. Pas lebaran kemaren Lo solat ied bareng gue.

Regan :
Lo log out terus login, Han?

Reihan :
Ho'oh, abisnya gue malu banget, kalau kata bang Pamungkas malunya to the Bone.

Aiden :
Gila ni bocah. @Rajeksa rukiyah temen lo, cepet.

Vico :
Iya boss, buruan. Sebelum kegilaan dia semakin parah

Algi :
Bapak gue ustad. Bawa ke rumah gue aja

Regan :
Fiks, Gi pulang nanti Lo langsung seret si Reihan ke rumah Lo

Aji :
Gue bagian nyeretnya nanti.

Bagus :
Gue bagian megangin dia pas dibacain ayat-ayat. Takutnya nanti dia ngamuk-ngamuk.

Reihan :
Badzingan kalian semua, sakit hati dedek😭

Vero :
Anjim, geli gue.

Aiden :
@Algi bawa sekarang aja. Makin gila ni bocah

@Reihan, semoga cepat sembuh bro

Rajeksa memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku setelah itu ia menuju sofa yang ada di pojok ruangan dan berbaring disana. Tak berapa lama kemudian, ia sudah terlelap.

"Pradika Rajeksa Erlangga, tunggu kehancuran Lo. Sebentar lagi," ujar seseorang dengan senyum devil. Ia sudah memperhatikan Rajeksa sejak tadi dari balik sofa yang sudah lapuk di pojok rooftop.

🍁🍁🍁

Gimana sama part ini, masih mau lanjut ?

Jangan lupa vote and coment.

Salam
Ushsn256



Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 135K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
3.6M 173K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

604K 28.2K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
5.8M 248K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...