hate so love

Autorstwa 00_stanpsta

880 418 10

掳Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 馃挴% isinya sama, gak ada... Wi臋cej

Prolog
Satu|01
Dua|02
Tiga|03
Empat|04
Lima|05
Enam|06
Tujuh|07
Delapan|08
Sepuluh|10
Sebelas|11
Dua belas|12
Tiga belas|13
Empat belas|14
Lima belas|15
Enam belas|16
Tujuh belas|17
Delapan belas|18
Sembilan belas|19
Dua puluh|20
Dua puluh satu|21
Dua puluh dua|22
Dua puluh tiga|23
Dua puluh empat|24
Dua puluh lima|25
Dua puluh enam|26
Dua puluh tujuh|27
Dua puluh delapan|28
Dua puluh sembilan|29
Tiga puluh|30
Tiga puluh satu|31
Tiga puluh dua|32
Tiga puluh tiga|33
Tiga puluh empat|34
Tiga puluh lima|35
Tiga puluh enam|36
Tiga puluh tujuh|37
Tiga puluh delapan|38
Tiga puluh sembilan|39
Empat puluh|40
Empat puluh satu|41
Empat puluh dua|42
Empat puluh tiga|43
Empat puluh empat|44
Empat puluh lima|45
Empat puluh enam|46
Empat puluh tujuh|47

Sembilan|09

24 14 0
Autorstwa 00_stanpsta

Happy reading!
...

Jam Pulang sudah berbunyi, Alea mulai membereskan barang-barang yang berserakan di meja nya.

Setelah usai, ia menatap ke arah pintu. Tersenyum paksa seperti tertekan. Dia melihat Kenzo sudah di depan pintu dengan menyenderkan bahunya.

Dua tangannya yang dimasukan ke dalam saku celananya. Dengan gaya rambut yang acak-acakan, mampu membuat semua kaum hawa menjerit dalam hati mengatakan ketampanan lelaki itu bertambah.

Alis Alea terangkat satu menatap Kenzo.

Merasa dirinya di tatap, Kenzo masuk dan duduk di meja tepat depan Alea.

Kenzo menatap Alea dengan senyuman manis, tapi menurut Alea itu senyuman songong.

"Ngapain lo?" Tanya Alea sesudah siap membereskan semua.

"Jemput lo, pulang bareng ayo!" Ajak Kenzo.

Edellyn sedari tadi diam saja. Menatap kedua manusia berbeda jenis kelamin ini.

"Gak ah, gue naik gojek aja." Sahut Alea menolak.

"Lo pergi sama gue, ya pulang juga harus sama gue." Ucap Kenzo.

"Apa-apaan." Sahut Alea tak terima.

"Muka lo udah kayak kepiting rebus noh," ucap Edellyn tiba-tiba ketika ingin berdiri menghampiri Reno yang sudah di depan pintu. Dengan tangannya yang memberikan kaca, seakan Alea disuruhnya berkaca. "Gak usah kebanyakan gengsi Le, nanti Kenzo di ambil cewe lain lo nangis-nangis ngadu ke gue."

Setelah mengatakan hal memalukan itu, Edellyn berjalan keluar bersama Reno untuk pulang.

Sial!

Beneran dong, wajahnya merah!

Dengan bodohnya Alea berkaca, tepat di depan Kenzo yang masih setia duduk di meja.

Malu bangsat!

"Ah, itu aduh." Ucapnya terbata, "panas banget. Gue suka kerumut gitu. Kan merah-merah ya?"

Bukannya menyahut, Kenzo menarik tangan Alea untung keluar ke area parkiran.

"Woi, aduh! Tangan gue ini masih di pake! Woi!" Teriak Alea berusaha melepaskan tangannya yang ditarik.

Bukannya di lepaskan, Kenzo semakin menarik tangan Alea karena area parkir sudah di depan mata.

Sesampainya di parkiran, Kenzo mengambil helm lalu memakaikannya ke kepala Alea. Bukannya senang, Alea justru mendengus kesal.

Juga dengan Kenzo yang siap-siap memakai helm dan naik ke atas motor.

"Udah, tinggal nurut aja apa susah nya sih?" Tanya Kenzo.

Alea mengelus pergelangan tangannya yang sedikit memerah akibat Kenzo.

Justru itu menarik perhatian Kenzo. "Ta-tangan lo?"

"GARA-GARA LO!" Teriak Alea. "Ish, sakit tau!"

"Maaf Le, tapi bener kok gue nariknya pelan. Suer deh, beneran, gak bohong." Sahut Kenzo memelas. "Le maaf ya."

Alea mengangguk saja, tanpa disuruh dia langsung naik ke atas kereta membuat stang motor sedikit bergoyang.

"Udah?" Tanya Kenzo.

"Udah." Sahut Alea.

Roda berlaju ke arah jalanan yang padat.

Awalnya biasa-biasa saja, tapi kok Kenzo melajukan motornya ke arah yang berbeda dari kompleknya.

"LO MAU BAWA GUE KE MANA?" Tanya Alea berteriak, karena dia tau pasti tidak akan ke dengaran.

"OH, KE SUPERMARKET SEBENTAR." Sahut Kenzo juga berteriak.

Alea hanya meng iyakan saja, gak mungkin Kenzo akan buat macam-macam dengannya kan?

Walaupun dia termasuk anak yang tengil bin songong. Tapi menurut Alea, Kenzo juga anak yang baik kok.

Setelah menempuh beberapa menit perjalan, benar saja motornya berbelok ke arah supermarket.

Setelah melepaskan helm, Kenzo dan Alea memasuki supermarket. Alea hanya mengikuti langkah Kenzo yang berjalan ke arah sayur-sayuran.

Tentu Alea menyeringit heran, buat apa?

"Buat Mama lo." Ucap Kenzo tiba-tiba.

"Loh? Gak usah repot-repot. Lo kalau mau ke rumah bawa martabak aja satu keluarga gue udah senang." Cerocos Alea.

"Gak usah pede deh, tadi Mama lo nelfon gue." Ucap Kenzo.

Dengan cepat Alea menutup mulutnya malu. "Lo dapat nomor Mama gue dari mana?!"

"Ayah lo, gue juga tau nomor Bang Keenan." Sabut Kenzo santai. "Udah itu gak penting, yang penting lo harus di samping gue terus ya! Soalnya lo bocil, susah di cari kalau udah hilang."

Alea mengecutkan bibirnya masam. "Lo ngejekin gue kecil?"

"Emang gitu nyatanya kan?" Tanya Kenzo tertawa.

Tanpa menyahut Alea mengambil handphone Kenzo yang dia genggam.
Guna melihat chat yang dikirim Mama nya melalui WA, berapa banyak yang akan di beli sih? "Buset, banyak bener!"

Kenzo hanya tertawa kecil, "gak apa-apa. Ini bukti kalau emang bener-bener gue tulus sama lo, gue mau lakuin apapun yang di mau lo, bahkan keluarga lo."

Ah Kenzo, gue meleleh!

Tanpa percakapan lagi, Kenzo mulai mengambil semua barang belanjaan Celinne yang di tulis melalui WA dan dikirim ke Kenzo.

Hingga akhirnya di kasir, Kenzo membayar seluruh totalnya dua ratus ribu rupiah.

"Lo, eh itu pakai duit lo." Tanya Alea ragu. Sesudah sampai di parkir.

Kenzo mengangguk. "Ini gak seberapa. Udah buru naik, udah mau hujan."

Alea menurut, dia naik ke motor. Setelah itu dimulai lah perjalan dengan tujuan komplek Bojong Gede.

Beberapa menit motor berjalan, Kenzo merasa ada yang aneh di belakang. Bukan, bukan Alea yang aneh.

Tapi, ada satu motor yang terus-menerus mengikutinya.

Motornya gak asing bagi Kenzo. Terlalu sedikit jauh juga untuk melihat nomor platnya dari kaca spion.

Tin!

"BANGKE!"

Alea sedikit panik, karena Kenzo mempercepat jalan motornya.

"KENZO, PELAN-PELAN AJA! GAPAPA KOK KALAU KEHUJANAN." Teriak Alea.

"ALEA, PLIS LO PELUK GUE LE. GUE MAU NGEBUT LE, ADA YANG GAK BERES!" Ucap Kenzo kembali berteriak.

"GAK USAH MODUS KENZO!" Ketus Alea.

"PLIS LE, LO LIHAT DI SPION. LO GAK CURIGA SAMA MOTOR YANG DI BELAKANG? DIA NGIKUTIN KITA MULU!" Ucap Kenzo.

Alea menatap dari arah kaca spion, eh tunggu.

"KENZO! ITU MOTOR YANG DI PARKIRAN TADI KAN?" Tanya Alea memastikan.

Dia juga ingat, waktu di kasir ada seorang yang menatapnya intens dari ujung kepala sampai kaki!

Segila apa dia. Tapi kalau dilihat parasnya seperti cowo, tapi rambutnya panjang diikat ke atas.

Alea gak tah persis wajahnya, karena memakai masker, dia hanya ingat jaket yang cowo itu gunakan, beserta celana robek-robek bewarna yang lecek, sepertinya jarang di cuci.

"GUE GAK TAU!" Sahut Kenzo.

Tanpa berlama-lama ia kembali membelokan stang asal, berlawanan juga dengan arah komplek Bojong gede.

"KOK?" Tanya Alea bingung.

"IYA TAU, TAPI INI BAHAYA LEA. KALAU KITA BERHENTI DI RUMAH LO, YANG ADA COWO YANG NGIKUTI KITA BAKAL NGAWASIN LO, KARENA TAU RUMAH LO." Sahut Kenzo berteriak. "ENTAH PUN HABIS INI, DIA BAKALAN SERING KE RUMAH LO DIAM-DIAM LEA, ZAMAN SEKARANG BANYAK BENER ORANG JAHAT."

Alea mengangguk mengerti dengan wajah cemas pucat pasi.

Gap!

Seakan mimpi, Kenzo merasakan tangan Alea yang melingkar di perutnya. Ah, setelah beberapa lama, dia bisa merasakan lagi kupu-kupu yang terbang di perutnya.

"YANG KENCENG LEA, GUE TAKUT LO TERBANG." Ucap Kenzo terkekeh.

Bisa-bisanya di masa genting ini Kenzo tertawa sambil mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"EMANG GUE KERTAS?!" Sahut Alea ketus, tapi tangannya yang masih setia melingkar di tubuh Kenzo.

"GAK, TAPI LO ENTENG BANGET. KAN GUE TAKUT LO TERBANG HAHAHA." Sahut Kenzo kembali tertawa lepas.

'Manis' Batin Alea.

"LO MAU BAWA GUE KE MANA?" Tanya Alea.

"RUMAH GUE!" Sahut Kenzo.

Alea kembali ingin menyahut. Tiba-tiba saja motor yang di kendarai Kenzo semakin mengebut membuat Alea mengeratkan pelukannya tanpa memikirkan percakapan lagi.

...

Vote and coment yaa

Czytaj Dalej

To Te偶 Polubisz

292K 21.8K 34
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
2.5M 251K 60
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
RAYDEN Autorstwa onel

Dla nastolatk贸w

3.7M 226K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
6.7M 218K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...