WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.6K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

12【WL❦】-Kehamilan Selir

1K 121 67
By winterlazulli

【White Lotus❦】
---

Ketika para pelayan dan Kasim bersembunyi. Beomgyu tenggelam dalam ciuman dalam Kaisar Taehyun. Pria itu memeluknya dan membelai dengan sangat lembut, hampir membuat Beomgyu meleleh di tempat. Sekarang dia mengerti mengapa ada begitu banyak selir yang jatuh hati kepada pria ini. Selain kekuatan dan kekuasaan yang dia miliki, kemampuannya dalam berbicara dan bertindak tidak bisa dibandingkan dengan orang lain. Beruntungnya Beomgyu adalah orang yang bisa mengendalikan kewarasannya, jika tidak dia mungkin akan menjadi salah satu yang tergila-gila pada pria ini.

"Nahh..." Beomgyu mendorong bahu Kaisar pelan, memisahkan mulut mereka berdua yang telah menjatuhkan saliva satu sama lain. Beomgyu mengusap sudut bibir Kaisar Taehyun dengan wajah merah dan bibirnya mengerucut sebab tidak bisa menahan rasa panas di wajah jadi- dia memalingkan wajahnya dari pandangan Kaisar Taehyun.

Sang Penguasa menyeka jejak ciuman di dagu Beomgyu tanpa rasa jijik bahkan dia mendengus geli melihat tingkah malu-malu Beomgyu. "Jangan malu dan lihatlah Zhen."

Beomgyu melirik Kaisar Taehyun dari ekor matanya, wajahnya mencoba lebih tenang meski telinganya masih memerah padam. Kaisar Taehyun meraih daging lembut itu dan mencubitnya, "Zhen disini sekarang tidakah kamu ingin memberitahu Zhen sesuatu?"

Beomgyu mengerjapkan matanya polos dan memiringkan kepalanya. Kaisar Taehyun melihat sosok di depan seperti hewan kecil yang tidak tahu apa-apa dan merasa gemas. Jadi dia mencuri ciuman lagi dan berkata, "Zhen melihat bahwa kamu kekurangan staf.. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Hanya beberapa orang yang memiliki tangan panjang, itu bukan hal serius. Selir ini sudah mengusir mereka, adapun kekurangan staf Istana. Selir bukan orang yang boros Yang Mulia, terlalu banyak orang itu memusingkan. Selir pikir dengan para pelayan yang ada sekarang, itu lebih dari cukup untuk digunakan. Lebih sedikit orang lebih mudah diatur." Ujar Beomgyu dengan senyum menangkan.

Baru saja Beomgyu berbicara baik sayang sekali bahwa beberapa orang tidak ditakdirkan beruntung.

Kaisar Taehyun melihat beberapa pelayan dengan pakaian cerah dan perhiasan mewah di atas kepala mereka memasuki paviliun Xuehua dengan cara flamboyan, seolah-olah mereka adalah tuan sebenarnya dari tempat itu. Mereka semua berpenampilan cantik dan menarik, sayangnya saat ini mereka berada di waktu yang salah. Begitu Kaisar Taehyun melihat wajah tegang Beomgyu, dia tahu bahwa selir kecilnya telah berbohong.

"Apakah mereka yang kamu maksud mudah diatur? Mengapa Zhen tidak melihat orang yang patuh?" Sindir Kang Taehyun.

Beomgyu bergerak gelisah, para pelayan itu adalah sekumpulan mata-mata yang masih dia tahan. Orang-orang ini milik beberapa Istana besar, tidak mudah untuk menyingkirkan mereka tanpa menyinggung para tuan di belakangnya. Beomgyu pikir dia harus mencari waktu yang tepat untuk menyingkirkan mereka, sekarang orang-orang telah di lihat oleh Kaisar. "Yang Mulia... Sebenarnya..."

Kaisar Taehyun berpaling dan melambaikan tangan pada Kasim Jung. "Pergi dan cari tahu keadaan Paviliun Xuehua sebenarnya... Bagaimana para pelayan bisa terlihat lebih mewah dari tuan sebenarnya..." Cibir Kang Taehyun dingin.

Kasim Jung membungkuk dan mencuri pandang pada sosok Wanyi Choi lalu pada sekelompok pelayan di ujung koridor. Dia segera membawa Hyein dan Hyeri bersamanya, meski Kaisar tidak memerintahkan hal itu, sebagai orang yang berpengalaman- Kasim Jung juga harus memberikan pencerahan pada dua pelayan ini.

Beomgyu tahu dia tidak bisa berpura-pura, Kaisar Taehyun adalah yang paling tidak mungkin ditipu. "Yang Mulia selir ini tidak berani menyentuh mereka karena..." Akan tetapi dia juga tidak akan dengan mudah memperlihatkan kemampuannya. Bertindak tidak kompeten kadang-kadang akan membuat orang lebih memperhatikan mu.

Kaisar Taehyun tentu sudah menebak beberapa hal, dengan berapa luas dan banyaknya orang di Istana. Akan selalu ada lintah dan kalajengking yang bercampur. Kaisar menghela nafas dan memandang Beomgyu yang tampak tertekan. Tampilan orang lain seperti bunga putih kecil, membuat Kaisar Taehyun tidak tahan. "Biarkan Kasim Jung yang mengurus ini, kamu masih baru di Istana jadi wajar tidak dapat mengendalikan banyak hal."

Beomgyu mengangkat wajahnya, secercah harapan muncul dimatanya yang indah membuat Kaisar Taehyun terpesona sesaat. Hanya sedetik sebelum Kang Taehyun menepuk pucuk kepala Beomgyu. "Kamu sudah terlalu lama berada diluar, tidakah kamu takut menjadi gelap? Mari kita masuk, Zhen belum melihat tempat tinggal selir ai dengan baik sebelumnya."

Wajah Beomgyu sepenuhnya sumringah, "Yang Mulia akan tinggal bersama selir ini?"

"Hmm." Kaisar Taehyun bergumam sebagai jawaban. Diraihnya pinggang Beomgyu dan keduanya dengan cara harmonis memasuki aula utama. Meninggalkan sekelompok orang tercengang di ujung koridor.

Hal pertama yang dilihat Kaisar adalah warna biru yang dingin tetapi tidak membeku seperti musim dingin. Melainkan sejuk seperti langit di awal musim semi. "Selir ai memiliki selera yang unik." Komentarnya setelah melihat hampir semua hal diruangan berwarna biru. Entah itu tirai, dinding layar, selimut bahkan beberapa porselen berwarna serupa.

Beomgyu tertawa kering, sedikit sangsi bahwa Kaisar akan mengkritiknya. Tetapi pria itu bahkan duduk dengan tenang di samping tempat tidur. Ragu-ragu dia menghampiri suaminya itu. "Apakah menurut Yang Mulia, kamar selir terlalu berlebihan?"

Bagaimana mungkin? Pikir Kaisar Taehyun terkekeh dalam hati. Dia bahkan pernah melihat kamar yang lebih 'hidup' dari milik Wanyi Choi ini. Misalnya kamar Chen Fei dipenuhi dengan warna emas dan perak, kamar Zhaorong Heo memiliki warna ungu yang mencolok bahkan kamar Kekaisaran miliknya di penuhi mutiara dimana-mana. Bagaimana kamar sederhana Wanyi Choi bisa dibandingkan? "Zhen merasa kamarmu bahkan terlalu sederhana."

Selain tirai manik-manik, dinding layar dan beberapa guci porselen berleher tinggi. Tidak ada tambahan lain yang berarti, bisa dipastikan bahwa sebenarnya Choi Beomgyu tidak membawa banyak harta benda ke Istana. Lalu Taehyun ingat bahwa setengah mahar selir kecil ini adalah uang perak. 'Aku benar-benar lalai dalam memperlakukan putra perdana menteri.' Desah Kaisar Taehyun di dalam hati.

"Mari kita tambahkan beberapa hiasan lagi, kamu sepertinya sangat suka warna biru. Nah Zhen memiliki banyak batu lapis lazuard di perbendaharaan pribadi, Zhen akan memberikannya kepadamu- buatlah menjadi tirai manik-manik? Lalu Zhen juga ingat kamu suka bunga teratai, ada lampion giok berbentuk bunga bingdi di kamar Zhen, kamu juga bisa memilikinya. Lalu..." Kaisar Taehyun menambahkan satu persatu ke dalam daftar.

Beomgyu sedikit tersanjung dibuatnya tetapi dia tidak akan begitu rakus untuk semua harta benda ini jadi buru-buru menghentikan Kaisar Taehyun dari pemborosan. "Yang Mulia... Yang Mulia... Selir ini hanya Wanyi kecil... Dirimu yang terhormat memberikan begitu banyak hal, bagaimana selir ini bisa menggunakannya?" Dengan senyum lembut Beomgyu kembali melanjutkan agar tidak menyinggung pria itu. "Hanya batu lapis lazuard dan lampion giok teratai sudah cukup untuk selir ini. Lagipula, harta ini tidak seberharga kunjungan Yang Mulia pada selir ini."

Beomgyu dengan lidah peraknya mengeluarkan kata-kata manis itu. 'Jika kamu benar-benar memberikan banyak harta, aku takut semua mata selir mu yang pencemburu itu akan membunuhku.' Ratap Beomgyu dalam ruang imaginer.

Kening Kang Taehyun berkerut, "Terlalu sedikit." Tepisnya dengan tidak senang.

Beomgyu mengusap bahu pria itu pelan, "Kalau begitu beri selir ini beberapa hidangan lezat dari dapur Yang Mulia?" Tawarnya tanpa tahu malu.

Kaisar Taehyun tercengang lalu terbahak-bahak di detik selanjutnya. "Kamu benar-benar... Apakah hanya ada makanan lezat di dalam pikiranmu?"

Beomgyu memiringkan kepalanya, "Apa gunanya benda-benda mati yang hanya bisa dilihat? Lebih baik mendapat hal yang bisa dinikmati dan membuat perut kenyang."

Kaisar Taehyun menjentikkan jarinya pada pipi Beomgyu yang berdaging. Orang di depan meski sempat dianiaya, dia masih bisa menjaga diri dari kelaparan. Itu benar-benar baik, artinya Beomgyu bukan orang yang disengaja dalam pikiran Taehyun. "Baiklah... Mari kita makan malam dengan hidangan lezat malam ini."

"Selir ingin makan es serut dengan buah yang banyak!" Beomgyu bersorak lucu di tempatnya persis seperti anak kecil yang tampak imut dimata Kaisar Taehyun. Hari-hari yang sedikit kasar itu mencubit pipi Beomgyu. "Kekanak-kanakan.." Ujarnya dengan senyum geli.

Beomgyu tidak peduli, dia sudah menunggu waktu ini cukup lama. Dia ingin pembayaran tuntas!

Waktu makan siang hampir tiba tetapi Hosu masih belum kembali. Alih-alih Kasim Jung yang datang melaporkan masalah pelayan paviliun Xuehua kepada Kaisar Taehyun. Dari awal sampai akhir, Beomgyu tidak mengatakan satu patah kata pun dan membiarkan Kaisar Taehyun dan Kasim Jung mengambil keputusan.

Taehyun melihat selirnya diam seperti kucing susu kecil hanya bisa mendesah. "Kamu tahu bahwa orang-orang ini milik orang lain tetapi kamu membiarkan mereka tinggal disekitar mu begitu saja?"

Beomgyu berdehem canggung, "Selir tahu bahwa selir salah... Tetapi orang-orang di belakang mereka tidak bisa disinggung, selir tidak berani. Lagipula, mereka tidak melakukan hal-hal yang menyakiti selir..."

Kaisar Taehyun mendengus, "Mereka tidak menyakitimu secara fisik tetapi menindas mu dengan sikap sombong mereka apa yang baik dari hal itu?!"

'Jadi bagaimana? Jika aku menggunakan metode kejam untuk mencabur rumput dari akar sekaligus, aku takut kamu akan berpikir terlalu banyak tentangku! Sial, bahkan diantara mereka ada orang-orang dari ibumu!' Maki Beomgyu di dalam hatinya.

Beomgyu mengosok hidungnya yang tidak gatal dan berkata, "Dengan Yang Mulia Kaisar disini, mereka tidak akan berani menggertak selir ini. Yang Mulia telah berjanji pada selir ini untuk rutin berkunjung, selama Yang Mulia peduli mereka tidak akan menggerkan niat mereka!"

Kasim Jung yang mendengar disudut sedikit tercengang. Apakah Wanyi Choi benar-benar memperbaiki Kaisar bagitu banyak? Pikirnya.

Taehyun tidak tahu apakah dia harus tertawa atau marah dengan kenaifan Beomgyu. Tetapi orang lain mempercayainya, Kaisar tentu tidak akan menjadi begitu bajingan untuk melanggar. "Kasim Jung akan mengganti orang-orang dengan yang lebih kompeten, kali ini Zhen akan membantumu. Dimasa depan, kamu harus mengatur mereka sendiri dan belajar lah menjadi sedikit mendominasi!"

Beomgyu buru-buru mengangguk patuh.

Dengan itu, pelayan mata-mata di ganti secepat kilat oleh Kasim Jung. Beomgyu menerima menerima sekelompok orang baru yang lebih layak dan bersih. Dia sangat senang di dalam hatinya bahkan menjadi lebih bersemangat melayani Kaisar Taehyun.

"Yang Mulia biarkan selir ini melayani anda makan siang, selir ini telah memesan rebung musim dingin dan semangka sumur. Ada juga buah pir yang selir ambil dari hutan buah.."

Taehyun sebenarnya tidak terlalu tertarik namun semangat Beomgyu membuatnya tidak dapat menolak jadi dia mengangguk.

Hosu tiba dengan nampan besar, Beomgyu melihat variasi hidangan tidak kaya namun jumlahnya lebih dari cukup untuk dinikmati Beomgyu dan Kaisar Taehyun. Beomgyu diam-diam memuji Hosu. 'Bocah ini sepertinya tahu bahwa Yang Mulia akan datang, bagus sekali.'

Hosu memang tahu meski begitu dia tidak memberitahu orang-orang di dapur Istana bahwa Kaisar pasti akan makan siang di tempat tuannya. Dia juga tidak mengubah menu menjadi lebih mewah, hanya memperbanyak porsi hidangan awal agar cukup. Dengan begitu Kaisar akan melihat keluhan tuannya tetapi tidak menjadi sesuatu yang sangat disengaja.

Rebung musim dingin dengan ayam kukus bumbu, sup tahu asam, pangsit daging serta semangkuk besar potongan buah. Hidangan sederhana itu menarik minat Kaisar Taehyun. "Hanya jenis ini?"

Beomgyu memindahkan potongan rebung putih ke dalam mangkuk Kaisar, dia jua menambahkan tahu yang halus dan daging ayam sekaligus. "Di cuaca yang panas, nafsu makan selir kurang baik. Hanya setelah matahari tenggelam barulah selir makan makanan yang berat."

"Oh kamu makan banyak saat malam? Tidak takut menjadi lebih berat?" Goda Taehyun sembari melirik pinggang Beomgyu.

Beomgyu melemparkan senyum angkuhnya, "Selir tidak mudah menaikan berat badan tidak peduli seberapa banyak selir ini makan." Nadanya yang bangga membuat Kaisar Taehyun tertawa.

"Tidak heran kamu sangat rakus akan makanan lezat." Kang Taehyun menggelengkan kepalanya pelan. Dia meraih satu persatu potongan yang diberikan Beomgyu. Meski hidangan di atas meja tidak memiliki warna yang cerah, rasanya sama sekali tidak hambar. Yang terpenting tidak berminyak dan rasa asam dari sup tahu dan renyahnya rebung musim dingin memberikan rasa segar di siang hari. Belum lagi potongan buah semangka dan pir yang menghilangkan astringen di tenggorokan. Tiba-tiba saja nafsu makan Taehyun muncul dan dia menikmati makan siang dengan puas.

Beomgyu membantu Taehyun mencuci tangan dan menyeka dengan handuk lembut. Interaksi mereka terjalin secara alami, seolah-olah mereka tidak pernah berjauhan sebelumnya. Afeksi yang diberikan bahkan lebih halus yang membuat Beomgyu menghela nafas. Kaisar adalah Kaisar, bagi pria ini selir seperti Beomgyu hanyalah mainan.

Karena perut kenyang dan tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan, Beomgyu terbiasa malas pun merasa mengantuk. Kaisar Taehyun melihat mata berat orang lain dan mengusap wajah Beomgyu. "Selir ai mengantuk?"

Beomgyu mengangguk jujur, "Sedikit, selir ini terlalu banyak makan dan sekarang mengantuk."

Kaisar Taehyun bergerak mengelus perut Beomgyu yang tidak berbeda dengan sebelumnya. Tipis dan ramping, "Biarkan makanan dicerna beberapa saat sebelum kamu bawa tidur siang."

Beomgyu memeluk setengah bahu Kaisar Taehyun, "Tapi selir sangat mengantuk."

Dia mulai bersikap manja lagi.

Kang Taehyun merengkuh sosok itu dan menepuk punggung Beomgyu. "Tidur setelah makan tidak baik untuk perutmu... Patuh lah." Bujuknya.

Beomgyu mencoba menahan matanya tetapi terlalu berat ditambah Kaisar Taehyun yang membelai punggungnya, seolah bulu-bulunya dihaluskan, dia meringkuk seperti anak kucing dan jatuh tertidur.

"Dia tertidur dengan cepat." Kaisar Taehyun membiarkan Beomgyu sejenak, setelah memastikan selirnya tidur nyenyak dia memindahkan Beomgyu ke tempat tidur secara pribadi.

"Bawakan baskom es lebih dekat dengan Wanyi Choi." Titah Taehyun kepada pelayan kecil.

Chanhee yang menyaksikan setiap pergerakan bergegas membawa baskom es dan meletakannya di samping tempat tidur.

Taehyun mendapati baskom es setengahnya telah kosong, meleleh menjadi air. Keningnya pun tidak bisa menahan kerutan. "Kemana perginya es milik tuanmu?"

Chanhee tergagap di tempat. Kemana perginya? Bukankah sudah jelas itu meleleh? Pikirnya bodoh. "Ah... Itu... Meleleh Yang Mulia."

Kaisar Taehyun tertawa rendah, "Aku tidak buta! Kamu juga tidak, jadi mengapa kamu membiarkan es semacam ini diberikan kepada tuanmu?!"

Chanhee tersentak dan dengan panik bersimpuh di depan Kaisar Taehyun; "Tuan... Itu... Budak.. Budak hanya mengambil apa yang diberikan petugas gudang... Budak tidak tahu Yang Mulia... Tolong ampuni budak!"

Hyein yang baru masuk melihat ada masalah dan bergegas maju. Dia mendengar sedikit dan menebak apa masalahnya. "Mohon ampun Yang Mulia, bukannya kami para budak ingin menganiaya tuan. Tetapi petugas gudang memberikan es sesuai dengan ketentuan... Tuan dan budak tidak berani membuat keributan."

Yang sebenarnya terjadi adalah petugas gudang es sengaja memotong bagian paviliun Xuehua dan mengganti kualitas es untuk pendinginan dengan es untuk membuat minuman! Menurut penyelidikan yang Hyein dan Hosu lakukan bersama Kasim Tian, penanggungjawab gudang es memiliki hubungan dengan beberapa selir berpangkat tinggi. Sekarang, Hyein ingin melihat apakah Kaisar bisa memberi keadilan pada tuannya?

Tidak perlu penyelidikan, Kang Taehyun tentu tahu bahwa gudang es telah melakukan intimidasi. Kasim Jung dengan pintar maju, "Yang Mulia pelayan ini akan menegur gudang penyimpanan untuk kelalaian mereka."

Kaisar Taehyun mengibaskan lengan bajunya, "Tidak hanya gudang es, pergi ke biro layanan dan bengkel sulam. Katakan jika mereka merasa begitu hebat, mungkin mereka tertarik untuk menjadi tuan di istana ini! Zhen akan dengan senang hati melayani mereka!" Jejak kekejaman melintas dan membuat Kasim Jung mengigil ditempat.

"B-baik Yang Mulia."

Kedatangan Kasim kepercayaan Kaisar ke gudang penyimpanan es Istana tentu saja mengejutkan semua orang terutama setelah mereka dimarahi atas keteledoran dalam melayani seorang tuan kecil. Baru setelah Kasim Jung menghukum kepala pengawas, orang tahu bahwa Kaisar mengunjungi paviliun Xuehua namun mendapati para pelayan di sana malas dan malas, beberapa orang berani menggertak tuan yang membuat Kaisar sangat marah. Dikatain bahkan biro layanan dan bengkel sulam juga dengan sengaja melalaikan beberapa tugas. Beberapa orang dihukum dan dipecat. Gerakan sebesar itu tidak dapat disembunyikan dari mata setiap orang.

Di Istana Weiyang, Permaisuri Lee ketakutan dengan gerakan Kaisar. Dia juga mengutuk para bawahan yang tidak kompeten ini! "Beraninya mereka melakukan hal-hal picik ini tanpa mempertimbangkan Istana ini! Apakah mereka pikir dengan menindas selir kecil bisa membuat mereka naik ke langit dengan mudah? Ben gong lah yang harus disalahkan oleh Kaisar!" Murka Lee Nakyung. Dia bahkan melemparkan beberapa barang untuk melampiaskan amarahnya.

Mama yang melayani Permaisuri berusaha meredakan amarahnya dengan berkata, "Niang-niang... Yang Mulia Kaisar adalah orang yang jernih. Kaisar tidak akan menyalahkan anda atas tindakan sembrono orang lain... Kaisar tahu bahwa anda adalah yang paling bekerja keras mengurus enam Istana."

Dengan wajah penuh tekanan Lee Nakyung berucap, "Tetapi Yang Mulia Kaisar bertindak langsung seperti ini, itu sama saja tidak memberiku wajah yang baik! Besok, para selir itu pasti akan mencoba menikamku dengan masalah ini!"

Dia bisa membayangkan ejekan demi ejekan yang akan dilontarkan orang-orang seperti Lee Geonwoo dan Han Mia, bahkan mungkin Bang Junhyuk akan mengambil kesempatan untuk mempermalukan nya.

Mama itu tentu saja menyadari kekhawatiran tuannya. "Niang-niang yang harus kamu lakukan adalah menemui Yang Mulia Kaisar untuk mengaku bersalah, kemudian jelaskan bahwa hal-hal hanyalah kesalahan pahaman. Bila perlu kita bisa memanggil Wanyi Choi... Bukankah dia yang dianiaya dalam kasus ini?"

Masalah ditemukan pada kediaman Wanyi Choi, tidak tahu apakah Wanyi Choi dengan sengaja menimbulkan masalah ini atau tidak. Pikir sang mama.

Sayangnya Permaisuri Lee berpikir lebih jernih dari mama itu. "Dialah yang dianiaya, jika beng gong memanggilnya sekarang untuk ditanyai, orang berpikir bahwa Beng gong mencoba menekannya. Lupakan. Minta seseorang pergi ke biro layanan dan bengkel sulam katakan bahwa mereka harus memperbaiki pekerjaan mereka. Cari tahu tuan mana saja yang telah mereka persulit dan berikan kompensasi yang layak! Jika tidak, jangan salahkan bengong karena memecat mereka dari Istana."

Permaisuri memang kesal dan marah tetapi dia juga menemukan celah dalam insiden ini. Meski dia adalah Permaisuri yang bertanggungjawab atas urusan Istana. Ada banyak orang yang mengulurkan tangan secara diam-diam kedalam banyak bisnis, jika dia bisa memanfaatkan momentum ini untuk menyingkirkan beberapa, itu hanya akan menjadi keuntungan darinya. Tergerak oleh pikiran itu, Permaisuri memilih berkompromi dengan Kaisar. "Bantu ben gong bersiap... Kita akan meminta audensi dengan Kaisar." Dia hendak memerintahkan Kasim menyiapkan tandu namun disela oleh pelayan kelas satu yang baru datang dari luar;

"Niang-niang, saat ini Yang Mulia Kaisar masih berada di Paviliun Xuehua dan petugas kamar tidur telah menyatakan bahwa Yang Mulia membalik papan nama Wanyi Choi."

Pergerakan Permaisuri Lee yang hendak mengenakan jubah merah terhenti. "Begitu... Baik. Wanyi Choi telah mengalami kemalangan, adalah baik bagi Kaisar untuk menemaninya. Kalian mundur."

"Niang-niang..."

Lee Nakyung mengangkat tangannya membuat gerakan berhenti. Kaisar tidak ingin dia ikut campur masalah paviliun Xuehua maka dia tidak akan memaksa. "Urusan kita sekarang dengan biro layanan dan bengkel sulam... Panggil penanggungjawab ke hadapan ben gong."

---

Seperti mengulang masa lalu, ketika Beomgyu menginjakan kaki ke dalam aula di Istana Weiyang, semua mata tertuju padanya. Mata demi mata mengikuti setiap langkah Beomgyu hingga dia duduk dengan tenang di kursinya sendiri. Masih dengan wajah lembut yang tenang, orang tidak akan menyangka bahwa makhluk yang satu ini dapat membuat gebrakan lain kemarin. Hampir menjungkirbalikkan dua biro sekaligus.

Ham Wonjin melihat seseorang yang dia pikir telah dilupakan Kaisar muncul di depannya. Mengyunggingkan senyumnya dia berkata, "Tidak bertemu dengan saudara Wanyi Choi beberapa hari, aku melihat bahwa kamu semakin bersemangat."

Shin Yuna yang mendengar tidak bisa menahan diri untuk tidak bergabung. "Saudara Wanyi Choi selalu punya cara untuk mengejutkan kami. Kamu selalu menjadi yang terakhir melayani Yang Mulia tetapi juga selalu berhasil membuat banyak kemajuan."

Masing-masing menyindir metode yang digunakan Beomgyu untuk mendapatkan dukungan Kaisar. Mengatakan hal seperti itu, menunjukkan mereka memandang rendah Beomgyu secara langsung. Menuduhnya berpura-pura untuk mendapatkan apa yang dia mau. Beomgyu tersenyum tanpa rasa bersalah sebagai balasan.

"Wanyi Ham dan Wanyi Shin sangat kompak hari ini. Saya tidak bisa dibandingkan dengan kalian berdua, siapa yang tidak tahu bahwa Yang Mulia Kaisar sangat mencintai kedua saudara? Aku mendengar bahwa pakaian musim panas kalian adalah brukat Yu dari wilayah timur. Pelayan di sisiku mengatakan bahwa ada mutiara timur di dalamnya..." Kata-kata Beomgyu tidak begitu keras tetapi untuk orang-orang yang duduk di deretan bawah dan lebih tinggi masih bisa mendengar.

Wajah Ham Wonjin dan Shin Yuna terdistorsi bersamaan dengan itu mereka juga saling melemparkan tatapan yang mengandung pedang bersilang.

"Jadi Wanyi Ham membuat pakaian musim panas dari brukat Yu juga?" Tanya Shin Yuna dingin.

Ham Wonjin kaku ditempatnya berusaha mengelak "Yang Mulia Kaisar murah hati kepadaku untuk memberikan brukat Yu, tentu saja aku harus memanfaatkannya dengan baik."

Shin Yuna mencibir. Pada awalnya diantara para selir, selain dua saudara Han; Han Mia dan Han Jihyo. Dia adalah satu-satunya yang mendapat brukat Yu, tetapi entah bagaimana Ham Wonjin juga bisa memilikinya bahkan membuat pakaian musim panas dengan bahan yang sama dengannya. Alasan mengapa keterlambatan bengkel sulam dalam membuat pakaian selir adalah karena keinginan Ham Wonjin yang terlalu banyak!

"Berbicara tentang pakaian musim panas, Ben gong tahu beberapa dari saudara perempuan menghadapi keterlambatan. Tetapi jangan khawatir, Ben gong telah mengatur lebih banyak orang di bengkel sulam untuk mempercepat proses. Sebelum festival perahu naga, kalian semua akan mendapat pakaian baru... Selain itu, masing-masing dari kalian juga akan mendapat set perhiasan terbaru musim ini. Para adik perempuan seharusnya bisa memaklumi ini." Terang Permaisuri dengan wajah penuh pengertian.

Beomgyu menyesap teh yang sudah dingin. Di satu sisi Permaisuri ingin mengkompensasi tetapi di sisi lain dia juga memperingatkan Beomgyu untuk tidak banyak tingkah. Memang hal yang terjadi kemarin sedikit dibuat berlebihan, tetapi salahkan saja Kaisar Taehyun. Beomgyu hanya mendorong arus pada perahu yang mengapung.

"Masih Yang Mulia Permaisuri yang perhatian kepada kami. Tidak ada keluhan... Tidak ada keluhan..." Lee Jaehee yang tidak lain adalah adik perempuan Permaisuri bersuara.

"Niang-niang Permaisuri murah hati, adik perempuan ini tidak sabar tentang festival perahu naga. Jika boleh tahu apakah kita semua bisa pergi melihat keluar?" Chen Fei yang duduk ditempatnya dengan gaya galamor akan suara, segera semua mata memandang pada Permaisuri dengan rasa penasaran.

Walaupun semua orang mendapat pakaian baru, tidak semua dari mereka benar-benar bisa mengikuti festival perahu naga yang akan diadakan di Istana Musim Panas. Selain untuk melihat acara yang meriah dan menemani sang Penguasa, acara ini juga dapat membuat para selir bisa bertemu keluarga mereka! Kesempatan langka ini, bagaimana mereka bisa melewatkannya?

Aula Istana Weiyang menjadi ramai dengan pembicaraan para selir. Masing-masing bertanya apakah nama mereka masuk dalam daftar. Beomgyu bahkan mengantisipasi di dalam pikirannya, apakah dia bisa ikut serta atau tidak. Meski Kaisar Taehyun sempat menyebutkan hal ini kemarin, pria itu adalah yang paling tidak pasti!

Permaisuri Lee mendengus melihat mata penuh harapan para selir. Dia menutupi jejak meremehkan dimatanya dengan berkata; "Daftar akan keluar nanti siang, para adik bisa menunggu dikediaman masing-masing. Kasim yang bertugas akan mengantarkan berita bersama dengan hadiah.... Baiklah cukup sampai disini hari ini. Kalian bisa kembali."

Erangan kekecewaan terdengar dimana-mana tetapi Permaisuri mengabaikan hal tersebut dan berlalu tanpa melihat untuk kedua kalinya.

Selir Kekaisaran tidak memiliki alasan lain untuk tetap tinggal jadi masing-masing dari mereka turun dari kursi besar itu dan pergi.

"Ini festival perahu naga pertama Yang Mulia sejak naik tahta, ben gong pikir Yang Mulia Kaisar akan lebih murah hati. Para adik jangan terlalu khawatir tentang tidak dapat berpatisipasi dalam acara." Ujar Han Mia dengan tenang.

Lee Geonwoo yang berada di sampingnya menanggapi, "Ada banyak cara menghabiskan waktu selama festival perahu naga. Jika para adik bisa, layani saja Yang Mulia dengan baik."

Han Mia tersenyum tipis pada Lee Geonwoo tetapi dia tidak mengatakan apapun untuk membalasnya. Justru Zhaorong Heo yang mengambil kesempatan berbicara; "Kata-kata Hui Fei- Niang-niang seolah yang lain tidak melakukan yang terbaik saat melayani Yang Mulia... Tetapi bahkan jika seseorang bekerja seperti kuda dan sapi. Jika dia tidak beruntung, siapa yang bisa disalahkan?"

Zhaorong Heo terbiasa sombong dan sembrono tetapi dia juga sangat jelas tentang beberapa hal. Misalnya ketika Lee Geonwoo berbicara murah hati, Heo Jiwon masih bisa menangkap beberapa arti dalam kata-katanya. Bukankah Lee Geonwoo ingin membujuk seseorang menjilat dirinya sendiri? Zhaorong Heo secara alami memandang rendah metode ini!

"Zhaorong memang memiliki mulut yang tajam... Ben gong hanya memberi beberapa saran namun kamu tampaknya memiliki pendapat lain?" Wajah Lee Geonwoo terdistorsi yang sedikit bengkok, beruntung aura besar orang lain membuat para selir tidak berani mentertawakannya.

Zhaorong Heo tertawa renyah, "Selir ini juga hanya menanggapi dengan santai.. Jika Hui Fei Niang-niang merasa selir ini berlebihan... Selir ini bersedia meminta maaf."

Ketika para selir Kekaisaran bersilang pedang satu sama lain. Tiba-tiba dari tempat duduk paling ujung, seseorang jatuh pingsan.

"Tuan!"

Sekarang, bukan hanya Hui Fei yang memiliki wajah bengkok. Hampir seluruh selir yang masih tertinggal di aula Istana Weiyang memiliki fluktuasi ekstrim diwajah mereka.

Beomgyu menutup mulutnya dengan kipas lipat, menyembunyikan senyum dingin yang tersungging. Hyein disisinya menarik sang tuan untuk melangkah mundur.

"Yoonji cepat bantu Cairen Lee untuk bangun!" Suara seorang wanita yang jernih membangunkan mereka.

Beomgyu mendengar sebuah nama yang familiar dan mengedarkan pandangannya, jatuh pada sosok wanita mengenakan gaun putih biru.

"Ayo seseorang memberitahu Permaisuri tentang ini dan kirim juga orang untuk mengundang tabib Kekaisaran!" Ujar Han Mia berusaha menstabilkan emosinya. Dia memandang Xiurong Ahn sekilas sebelum jatuh pada pelayan kecil bernama Yoonji yang menopang tubuh lemas Lee Soojin.

"Bagaimana Cairen Lee bisa pingsan?"

Ahn Somyi kebetulan lewat di depan kursi Lee Soojin, saat selir kecil itu jatuh, dia tampak sangat terkejut. Tanpa sadar memegangi perut dan dadanya sendiri. "Selir hanya lewat dan melihat wajahnya sangat pucat, selir tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Permaisuri datang dengan cepat dan melihat kekacauan raut wajah yang tidak terbaca. "Bawa Cairen Lee ke aula samping terlebih dahulu. Yang lain bisa kembali, jangan berkerumun di dekat orang sakit!" Tegurnya tegas.

Beberapa orang yang penasaran terpaksa pergi dengan tanda tanya yang menggantung di hati mereka.

Hanya butuh waktu sebatang dupa dan kabar bahwa seorang Cairen lain memiliki denyut nadi yang bahagia menggemparkan harem untuk kedua kalinya. Cairen Lee yang baru melayani Kaisar berhasil mengandung benih naga dalam satu tembakan yang mengejutkan semua orang.

Janda Permaisuri sangat bahagia akan berkah ini dan menghadiahi Cairen Lee dengan banyak harta. Dikatakan bahwa Permaisuri Lee juga bersuka cita dan membujuk Kaisar untuk mempromosikan Cairen Lee menjadi Kecantikan kelas tujuh. Jadi sore hari itu, Lee Soojin disegel menjadi Mairen Soo dan dipindahkan dari Paviliun Beihe ke aula belakang Istana Xianfu.

Langit musim panas tidak berawan. Beomgyu berlindung dari teriknya matahari di dalam kamarnya. Jendela bulan dibiarkan terbuka agar angin sepoi-sepoi tetap masuk. Setelah kemarin, gudang es mengembalikan bagian paviliun Xuehua dengan jujur dan semua pelayan menjadi patuh dan patuh. Meski begitu, Beomgyu masih acuh tak acuh sepanjang hari. Bahkan setelah kabar kehamilan Lee Soojin disiarkan, suasana hatinya masih dalam keadaan stagnan.

"Tuan, Meiren Soo benar-benar dipindahkan ke Istana Xianfu. Barusan budak melihat prosesi pindahan mereka." Hosu datang dengan semangkuk es buah lezat.

Mata Beomgyu cerah memandangi potongan buah itu. "Dia sedang hamil dan butuh seseorang untuk menjaganya, meskipun Zhaorong Heo sebagai kepala Istana Xianfu tampaknya tidak bisa diandalkan. Dia masih memiliki beberapa kemampuan untuk menjaga Istana Xianfu dari tangan orang lain." Jika tidak, dengan kepribadian yang mudah menyinggung orang lain. Heo Jiwon sudah lama akan kalah oleh skema tersembunyi.

"Tetapi budak ini sedikit bingung, jelas kita menemukan bahwa pelayan di samping Xiurong Ahn beberapa hari yang lalu tetapi yang mendapatkan diagnosis hamil adalah Meiren Soo. Apakah Meiren Soo berlindung dibawah sayap Xiurong Ahn ataukah Xiurong Ahn sengaja menyembunyikan kehamilannya dan mendorong Meiren Soo lebih dulu kepusat perhatian?"

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kejadian hari ini tetapi semua tidak ada hubungannya dengan Beomgyu. "Mungkin keduanya, itu hanya politik yang bisa dimengerti oleh mereka yang terlibat. Kita hanya perlu menjauhi orang-orang ini mulai sekarang." Ombak masih belum membuat gelombang, tetapi ketenangan kadang-kadang membawa bahaya tersendiri.

Jika Ahn Somyi benar-benar mendorong Lee Soojin untuk memancing mereka yang berambisi, itu hanya untuk melindungi anak didalam kandungannya sendiri. Tetapi jika dia membawa Lee Soojin secara pribadi menajdi sekutu, orang takut bahkan Zhaorong Heo bahkan tidak akan tinggal diam. Pertempuran mungkin akan terjadi cepat atau lambat. Maka Beomgyu harus lebih pintar menempatkan diri.

Dari awal sampai akhir Beomgyu tidak merasakan euphoria yang dimiliki harem tentang keturunan Kaisar jadi dia bermalas-malasan di Paviliun Xuehua. Hanya ketika bengkel sulam mengantarkan pakain musim panasnya, Beomgyu menunjukkan sedikit semangat.

Bengkel sulam telah menyinggung tuan kecil ini sebelumnya, ketika mereka tiba di paviliun Xuehua, petugas cukup takut akan amarah Wanyi Choi. Namun yang mereka dapat saat tiba adalah pemandangan kecantikan malas yang seperti lukisan. Halus dan lembut seperti setangkai lili air.

"Tuan, bengkel sulam mengantarkan pakaianmu."

Beomgyu mengerjap ringan, "Katakan Terima kasih dan jangan lupa berikan mereka hadiah, aku terlalu mengantuk untuk menyambutnya." Suara orang yang mengantuk sama sekali tidak terdengar menyebalkan malah terdengar menarik.

Hyeri memberikan mereka kantong perak dan berkata, "Tuan kami baru kembali dari Istana Weiyang dan sedikit lelah. Namun tuan kami tahu kerja keras anda jadi ini ada sedikit hadiah, ambilah."

Beraninya mereka tidak menerima? Petugas bengkel sulam tanpa ragu mengambil kantong perak itu. "Pakaian Wanyi Choi sebelumnya terlambat karena kami harus menyelesaikan gaun milik Wanyi Shin dan Wanyi Ham. Itu juga karena efesiensi penyulam yang kurang, jika ada bagian dari pakaian yang tidak sesuai tolong datang saja. Kami akan berusaha menyesuaikannya dengan cepat."

Hyeri tidak berani sombong dan hanya menanggapi, "Tuan kami bukan orang yang cerewet dan pilih-pilih, dimasa depan kami akan lebih sering mengandalkan mu." Dia telah berada di Istana selama beberapa tahun dan mengerti sedikit cara kerja biro seperti bengkel sulam. Meski tidak sepenting Biru Rumah Tangga atau dapur Kekaisaran, Bengkel Sulam adalah yang terbaik dalam membuat hal-hal cantik. Hyeri tidak ingin tuannya mendapat masalah jadi dia memperlakukan mereka tanpa keangkuhan. Baik Paviliun Xuehua dan Bengkel sulam secara alami telah menyelesaikan masalah.

Hyeri membawa kotak pakaian itu ke dalam. Hyein telah membantu Beomgyu bangun dari tidur siang sebab sebentar lagi petang datang.

"Tuan, pakaian Anda terbuat dari brukat Salju berwarna putih dengan manik-manik lapis lazuard. Anda pasti akan sangat anggun saat mengenakannya.. Ada juga mahkota safir yang dikirim dari bengkel sulam, mereka mengatakan ini dipesan khusus oleh Yang Mulia Kaisar."

"Bawa kemari, aku ingin melihatnya."

Hosu membantu Hyeri membongkar kotak pakaian. "Ini benar-benar indah... Tuan lihat masih ada satu pakaian lagi." Mereka memekik.

Alis Beomgyu terangkat. Satu pakaian khusus seperti ini bernilai banyak uang dan selir dengan peringkat rendah seperti Beomgyu hanya bisa mendapatkan satu pakaian mewah setiap musim dari bengkel sulam. Jika ada satu lagi...

Pakaian itu tidak semewah yang pertama tetapi bahan yang digunakan masih yang terbaik. Lembut dan dingin dengan rajutan daun teratai di setiap ujung keliman. Jelas untuk digunakan sehari-hari.

Chanhee mengagumi pakaian itu dengan kedua matanya, "Tuan, maukah anda mengenakan pakaian ini? Ini sangat cocok untuk musim panas!"

Beomgyu menyeringai, "Kenapa tidak?"

---

Di sebuah Paviliun yang cukup rindang, sepasang tuan dan pelayan berdiskusi di sudut tempat yang sepi.

"Tuan kamu sudah melihat bahwa para selir yang hamil dilindungi ketat oleh Janda Permaisuri. Mereka mendapat promosi dan menjadi lebih terhormat, pikirkan jika anda berlindung dibawah sayap Janda Permaisuri, kamu dan calon pewaris akan aman! Lihat pula posisi anda saat ini dan mereka yang lebih tinggi dari mu tidak memiliki pergerakan... Jika anda dipromosikan mungkin anda bisa membesarkan pewaris sendirian." Sebagai pelayan kelas satu yang dibawa tuannya dari rumah ibu, dia menemani tuannya selama bertahun-tahun dari seorang anak kamar kerja menjadi selir Kekaisaran. Melihat masa depan yang terbentang luas di depan mata, mengapa tidak diraih?

Tuan yang dimaksud bukannya tanpa otak untuk tidak memikirkan hal yang sama, tetapi ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan antara untung dan rugi. "Aku tahu... Aku tahu apa yang kamu lihat aku juga bisa melihatnya. Tetapi aku perlu perlindungan yang lebih kuat dari Janda Permaisuri!" Wanita tua itu, dia yakin hanya peduli pada calon cucunya saja! Belum lagi anaknya bukan satu-satunya cucu saat lahir, siapa yang menjamin bahwa wanita tua itu akan menjaga ibu dan anak?

Adapun Kaisar... Dia hanya bisa menangisi dirinya sendiri. Kaisar tidak begitu menyukainya dan anak ini muncul karena keberuntungan yang langka. Dia harus dipertahankan bagaimanapun caranya!

"Tuan anda harus membuat rencana segera... Janin akan tumbuh setiap hari dan tidak mungkin disembunyikan sampai hari kelahiran. Jika tuan ingin mencari perlindungan yang lebih besar, bagaimana dengan pergi ke Selir Mulia? Dia adalah yang paling di cintai Yang Mulia Kaisar saat ini."

"Tidak mungkin! Hua Guifei adalah yang paling sulit didekati dan orang seperti itu tidak membutuhkan anakku untuk mempertahankan kasih sayang Kaisar." Iya, Bang Junhyuk sudah dicintai selama bertahun-tahun dan tanpa seorang anak pun dia masih bisa memegang Kaisar ditelapak tangannya. Kebanggaan selir Mulia pasti lebih menginginkan anaknya sendiri dibandingkan anak orang lain.

Pelayan itu tampak gusar sama seperti tuannya. Ada peluang di depan mata tetapi sangat sulit untuk melakukannya tanpa membuat kesalahan! "B-bagaimana dengan Hui Fei? Bukankah Hui Fei telah mengisyaratkan banyak orang untuk melakukan aliansi dengannya? Tuan pikirkan lah!"

"H-hui Fei?" Tanya sang tuan tidak yakin.

Pelayan itu mengangguk cepat. "Meskipun Hui Fei tidak banyak disukai seperti Chen Fei, dia masih satu dari empat selir besar. Kekuatan dan bantuannya masih bisa diperhitungkan untuk melindungi kita!"

Berpikir dan berpikir, dia masih merasa ragu. "Mari kita cari tahu maksud Permaisuri terlebih dahulu." Adik Permaisuri, Guiren Lee sampai hari ini tidak mendapat kabar baik. Permaisuri bukan orang yang tidak berpikir panjang apalagi dengan sejumlah selir yang mengintai dibalik bayang-bayang untuk mendapat keuntungan, Permaisuri harus berambisi menjadi yang pertama.

Diskusi dilanjutkan secara serius untuk waktu yang lama sebelum pelayan itu kemudian pergi dari Paviliun entah kemana. Hanya tuan dan pelayan itu yang tahu apa yang terjadi.

---

Seseorang yang digadang-gadang paling bahagia- Kaisar seharusnya dalam suasana hati yang baik. Faktanya, Istana Giok Batin berjalan dengan cara yang aneh sebab tidak ada sedikitpun gambaran bahagia seorang calon ayah di tempat yang megah itu. Kaisar Kang Taehyun dari pagi hingga siang masih berkutat dengan tugu-tugu peringatan. Hanya setelah Permaisuri datang meminta audensi secara pribadi untuk mendiskusikan selir yang hamil, barulah Kaisar Taehyun memindahkan diri. Hanya sebentar karena setelah Permaisuri Lee pergi, Kaisar kembali tenggelam dengan urusan Pemerintahan.

Hanya Kang Taehyun yang tahu bahwa meski dia tidak merasa begitu bahagia, masih ada rasa lega yang menyapu beban dihatinya. Alasan lainnya adalah dia tidak punya pengalaman dengan bayi atau anak kecil. Meski dia memiliki banyak saudara muda, dia tidak dekat dengan mereka dan fakta bahwa dikeluarga Kekaisaran, saudara adalah musuh yang terhubung darah semakin membuat rumit perasaannya. Tidak ada yang namanya keluarga dikeluarga Kerajaan tetapi dia masih harus membentuk orang-orang ini agar negara dapat berjalan. Sangat ironis dan menyedihkan.

"Yang Mulia, orang dari Istana Xianfu dan Istana Bixiao ada di depan meminta untuk menghadap." Suara Kasim Jung membuyarkan lamunan Kaisar Taehyun. Pria itu meletakan kuas Kekaisaran dan memijat diantara alisnya yang penat.

"Tentang hal apa ini?"

Kasim Jung berucap tenang, "Dikatakan bahwa Zhaorong Heo telah memasak sup biji teratai untuk anda dan Wanyi Shin mengirim manisan kesukaan Yang Mulia."

"Bawa makanannya tetapi biarkan orang-orang pergi." Sahut Kaisar Taehyun tak acuh.

Hal-hal manis diantarkan tetapi Kang Taehyun bahkan tidak melirik barang-barang itu. "Bagikan pada pelayan Istana kita. Zhen tidak bernafsu memakan hal-hal lengket ini."

"Iya Yang Mulia." Kasim Jung menarik nampan tanpa rasa kasihan, ini jelas hal yang biasa.

Kaisar Taehyun memilih untuk pergi dari Istananya. Kasim Jung mengikuti di belakang bertanya, "Kemana Yang Mulia akan pergi?" Sebentar lagi malam dan Kaisar telah menunda membalik papan nama hari ini.

Kaisar Taehyun berpikir sejenak, "Mari kita kunjungi Istana Yenxi."

Kasim Jung bertanya lagi, "Haruskah budak ini membalik papan nama Chongyi Jo?"

Taehyun melambaikan tangannya, "Tidak perlu, Zhen hanya melihat-lihat sejenak."

Kasim Jung memutuskan menutup mulutnya. Kunjungan singkat ada dua maksud terutama karena Istana Yenxi memiliki satu tuan yang disukai dan tuan lain tengah mengandung anak Kaisar.

Karena tidak ada pemberitahuan, berita secara alami datang terlambat. Oleh karena itu ketika Kaisar tiba di Istana Yenxi, pemilik aula utama- Chongyi Jo masih membersihkan diri. Pelayannya panik hendak memanggil tetapi dihentikan Kaisar tepat waktu.

"Apa terburu-buru mengganggu tuanmu. Biarkan dia menikmati dirinya sendiri, Zhen akan melihat Guiren Oh sebentar dan akan kembali lagi." Yang tentu saja melegakan pelayan Jo Serim. Namun untuk berjaga-jaga, seseorang masih memberitahu Jo Serim bahwa Kaisar datang agar persiapan lebih cepat.

Oh Haewon disisi lain sangat bahagia melihat kedatangan Taehyun ke Paviliun nya. Meskipun dia hidup dengan baik untuk membesarkan janin, itu masih berbeda dengan kunjungan pribadi Kaisar sendiri. "Yang Mulia... Selir ini telah melihat Yang Mulia." Matanya yang bulat berbinar, karena kehamilan dia tampak lebih lembut.

Sayangnya Kaisar adalah yang paling dingin, tidak tergerak akan tatapan cinta Oh Haewon kepadanya. Pria itu mengangguk dan meminta pelayan membantu Oh Haewon lebih hati-hati. "Adakah ketidaknyamanan?" Taehyun tahu sedikit bahwa kehamilan itu pasti tidak nyaman jadi meski dia tidak mencintai wanita di depannya, dia tidak ingin menganiaya mereka. "Jika kamu membutuhkan sesuatu, beritahu kasim Jung atau mama disampingmu. Itu adalah orang Janda Permaisuri yang berpengalaman."

Oh Haewon menggeleng cepat, "Selir baik-baik saja, mama mengatakan bahwa wajar jika selir akan merasa pusing dan tidak nafsu makan di awal kehamilan. Mama juga sangat perhatian untuk menangani selera makan selir, Yang Mulia tidak perlu khawatir." Dia dengan semangat berbicara sesekali mengelus perut yang sedikit membuncit dibalik gaunnya.

Dilihat dari manapun dengan wajah Oh Haewon yang berseri-seri dan topeng dingin Kaisar. Dua orang yang berhadapan tidak tampak seperti suami istri sama sekali.

Oh Haewon banyak bicara sampai dia terengah-engah tetapi Kaisar masih diam seperti patung. Wanita mana pasti akan merasa sedih dan karena kehamilan, emosional Oh Haewon bahkan lebih sensitif.

Melihat itu, Kaisar tidak tahu harus berbuat apa. Memilih untuk bangkit, "Kasim Jung, beritahu dapur untuk membuat lebih banyak hidangan yang bisa dimakan oleh ibu hamil dan kirimkan pada Guiren Oh." Ujarnya sebelum benar-benar meninggalkan aula samping.

"Yang Mulia..." Oh Haewon terperangah sementara mama di sampingnya mengehela nafas.

Di aula utama, Jo Serim menunggu dengan gelisah. Dia senang kala pelayan memberitahu dia bahwa Kaisar datang ke Istananya tetapi mendengar bahwa Kaisar juga datang untuk melihat Oh Haewon. Hati Jo Serim terganggu, sejak kedatangan para pendatang baru. Jumlah kunjungan Kaisar ke Istana Yenxi semakin berkurang dan penampilan selir baru lebih segar dan lebih muda darinya yang membuatnya khawatir. Untungnya Kaisar tidak melupakan dia dan masih datang secara teratur ke Istana Yenxi yang membuatnya lega. Hanya saja, Ho Haewon adalah orang hamil! Bukankah dia ancaman yang lebih nyata untuk dia hadapi?

"Bagaimana jika Guiren Oh menahan Yang Mulia di tempatnya?" Suara seorang pelayan mencicit yang dengan cepat dibungkam oleh temannya yang lain. Sayangnya, Jo Serim bisa mendengar jelas dan wajahnya semakin tenggelam.

"Yang Mulia mengatakan akan datang itu pasti akan terjadi. Lagipula, Guiren Oh tengah hamil. Alasan apa yang bisa membuatnya menahan Kaisar?" Sela pelayan kelas satu di sisi Jo Serim.

"Yang Mulia khawatir tentang anak itu, kita tidak boleh berbicara sembarangan." Ujar yang lain lagi.

Yang mana memperbaiki suasana hati Jo Serim yang sempat berfluktuasi.

"Yang Mulia ada disini!"

"Selir telah melihat Yang Mulia Kaisar." Penampilan Jo Serim sebersih bunga kembang sepatu yang manis di dahan hijau. Setiap kali Kaisar melihatnya bergerak itu berayun seperti putik bunganya yang mencolok.

"Yang Mulia baru saja kembali dari aula samping?" Tanya Jo Serim. Orang-orang Istana Yenxi berpengalaman melayani Kaisar jadi tanpa diperintahkan mereka menyajikan minum dan kursi yang empuk.

"Ya datanglah melihat-lihat... Dia hidup dengan damai, Zhen lega melihatnya."

"Guiren Oh orang yang patuh Yang Mulia bisa menenangkan pikirannya. Selain itu, Selir bersedia menjaga saudari Oh." Kata Jo Serim dengan manis.

'Selama dia tidak bersikap sok dengan anak didalam perutnya. Aku akan menahannya untuk beberapa waktu.'

"Zhen tahu kamu dapat diandalkan oleh karena itu Zhen membawa Guiren Oh ke Istana Yenxi, dengan bimbingan mu dia pasti bisa patuh."

Diantara selir yang dipercaya Taehyun, Jo Serim salah satu yang stabil dalam perilaku. Itulah mengapa Kaisar membiarkan anak pertamanya tinggal di Istana Yenxi ini, jika Jo Serim bisa dengan baik menangani hal-hal dia tidak keberatan untuk menyerahkan anak itu kepadanya dimasa depan.

Jo Serim tentu saja senang dengan pujian Kaisar. Dia semakin berseri-seri dan berpikir akan kah Kaisar menyiratkan sesuatu lewat hal tersebut? Mungkinkah Kaisar benar-benar mempercayainya tentang ibu dan anak Oh? "Yang Mulia mempercayai selir, selir ini pasti akan melakukan yang terbaik untuk menjaga ibu dan anak. Ngomong-ngomong, adik perempuan Oh sekarang adalah Bangsawan. Setelah dia melahirkan, bagaimana Yang Mulia akan mengaturnya?" Tanya Jo Serim secara gamblang.

"Dia mengandung anak pertama Zhen dan terlepas apakah yang lahir seorang Pangeran atau putri Zhen akan memberikannya promosi." Ujar Kaisar enteng, tidak tahu bahwa itu membunyikan genderang di hati Jo Serim.

Menahan wajah yang sedikit pias, Jo Serim bersikeras untuk tersenyum manis. "Iya... Saudari Oh memiliki jasa melahirkan anak pertama Yang Mulia, tentu saja harus diberi promosi yang layak."

"Hn, Zhen berniat mempromosikannya menjadi Jiyeu dan kamu akan membantunya membesarkan anak itu." Kalimat selanjutnya dari Kaisar bahkan lebih dahsyat.

"Iya?" Apa maksud Kaisar? Dia akan membesarkan anak Oh Haewon? Apakah Kaisar serius dengan perkataannya? Mengapa dia harus membesarkan anak orang lain selama dia bisa memiliki anak sendiri? Jo Serim terpekur di tempat dengan raut wajah yang terdistorsi. Kaisar Taehyun secara alami melihat perubahan itu.

"Baiklah... Zhen memiliki sesuatu yang harus dilakukan. Kamu bisa beristirahat sekarang."

"Tunggu... Yang Mulia... Selir.."

Pelayan wanita di samping Jo Serim segera menahan tindakan impulsif tuannya. "Nyonya tolong tenang!"

"Tidak... Apa maksud Yang Mulia! Aku..."

"Nyonya anda harus berpikir jernih!"

Kasim Jung melihat punggung tegap Kaisar Taehyun lalu kearah Istana Yenxi dan tidak bisa menahan desahan di hatinya. Awalnya dia berpikir bahwa Chongyi Jo adalah orang yang jujur dan bijaksana, siapa sangka ternyata itu hanyalah fasad yang dia kenakan dipermukaan. 'Jadi bagaimana jika Kaisar memintamu membesarkan putranya yang lain? Memberi reaksi seperti itu, selir ini tampaknya melupakan identitasnya ckck.'

Kaisar datang ke Istana Yenxi dengan cepat tersebar di harem. Banyak orang menduga Kaisar ingin melihat Guiren Oh yang hamil, ada juga yang mengatakan bahwa Chongyi Jo yang disukai lah menjadi alasan Kaisar datang ke Istana tersebut. Disaat semua orang menebak antara Oh Haewon dan Jo Serim yang akan menemani Kaisar Taehyun malam ini.

Kasim mengumumkan bahwa Kaisar membalik papan nama Paviliun Xuehua.

༺ღ༒ Bersambung༒ღ༻

........

Continue Reading

You'll Also Like

334K 27.8K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
67.4K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
58.2K 11.5K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...