WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.5K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

11【WL❦】- Paviliun Xuehua

601 83 21
By winterlazulli

【White Lotus❦】
———

Seorang selir dari peringkat ketujuh di diagnosis hamil, berita itu menggemparkan seluruh harem dalam sekejap. Bahkan orang-orang dipengadilan mengetahui hal tersebut keesokan harinya yang membuktikan seberapa besar gerakan di harem terjadi. Permaisuri Lee telah melaporkan berita kepada Kaisar Taehyun dan Janda Permaisuri tepat setelah tabib Kekaisaran membuat diagnosis nyata. Sebagai Permaisuri yang bertanggungjawab atas enam Istana timur dan barat, dengan murah hati Lee Nakyung menghadiahi Cairen— Oh Haewon dengan banyak harta benda sebagai bentuk penghargaan. Hal itu membuat semua orang mengarahkan mata mereka ke Paviliun Meigui dengan intens.

Tidak hanya itu, Janda Permaisuri yang sebelumnya selalu damai tiba-tiba saja keluar dari persembunyiannya di istana Cinning dan mengundang semua selir untuk memberi penghormatan. Ketika semua selir bergegas, yang mereka lihat adalah Janda Permaisuri yang memuji Permaisuri Lee Nakyung di tempat.

"Permaisuri, aijiia mendengar bahwa kamu memberi banyak harta pada Cairen Oh?"

Permaisuri dengan penampilan bijaksana menjawab, "Menantu ini berpikir bahwa kita semua terutama Yang Mulia Kaisar dan Ibu Suri paling menantikan seorang cucu lahir di Istana dan Cairen Oh diberkati untuk mengandung benih naga. Menantu ini sangat bahagia, tetapi menantu tidak berani berbuat lebih selain memberikan harta sebagai penghargaan untuk saat ini. Tunggu Yang Mulia Kaisar memberi perintah, barulah selir ini berani... Bagaimana Cairen Oh telah membuat jasa.. Menantu berpikir jika mempromosikannya adalah hal yang baik... Ibu Suri apakah menurut hal itu layak?" Penampilan yang penuh perhatian ini dilihat semua selir. Entah apa yang mereka pikirkan dengan sikap murah hati sang Permaisuri yang jelas, Janda Permaisuri memandang Permaisuri Lee dengan puas. "Kamu adalah istri yang perhatian dan penuh kebijaksanaan. Aijiia tahu niat baikmu dan rencana ini layak, aijiia akan memberitahu Kaisar dan akan mengirim mama untuk merawat Cairen Oh selama kehamilan. Ini juga berkat kerja keras Permaisuri dalam membantu Yang Mulia Kaisar."

Permaisuri Lee tersipu, "Para adik perempuan adalah saudara menantu ini dan anak-anak mereka adalah anak-anak menantu ini, bagaimana menantu bisa lalai.. Saya harap dengan keberuntungan Cairen Oh, para adik di harem juga bisa mendapat keberuntungan untuk menyebarkan cabang dan daun untuk Yang Mulia."

Dua menantu dan mertua sedang berbicara dan para selir hanya bisa mendengarkan diam-diam. Implikasi yang tersirat di dalam setiap percakapan jelas. Niat Permaisuri dan Janda Permaisuri dapat dilihat oleh siapapun yang berarti semua orang harus menyimpan kedua tangan dan kaki mereka dengan baik. Meski para selir ini cemburu dan cemburu tidak ada dari mereka yang bodoh untuk menentang dua wanita mulia di sisi Kaisar Taehyun.

Selir berpangkat rendah hanya bisa menahan rasa iri dimata mereka saat ini berbanding dengan para selir dengan peringkat yang lebih tinggi. Yang meski mereka sunyi, jauh di dalam hati mereka ada gemuruh yang berkecamuk hebat. Mereka telah melayani Kaisar bertahun-tahun tetapi orang baru telah berhasil mengandung bayi naga untuk Kaisar yang sangat tidak menyenangkan. Disisi lain, fakta bahwa Oh Haewon hanyalah seorang selir kecil melegakan semua orang. Artinya jika Oh Haewon tidak dipromosikan secara ekstrim oleh Kaisar, anak yang akan lahir itu hanya bisa diasuh oleh Selir berpangkat tinggi.

Beomgyu juga menyadari hal ini oleh sebab itu setelah menjerihkan pikirannya, dia tidak merasa iri pada Oh Haewon. Justru dia sedikit kasihan dengan wanita itu. 'Dia hamil terlalu awal, bahkan jika dia dipromosikan untuk sementara. Anak itu pada akhirnya akan jatuh ke tangan orang lain.. Ckck.'

Benar saja, setelah Kaisar Taehyun mendengar berita kehamilan Oh Haewon. Pria itu terdiam sejenak di tempat, "Bagaimana kondisi Cairen Oh sekarang? Apakah janin berada dalam kondisi baik?"

Permaisuri melihat wajah tenang Kaisar dan mendesah lega di dalam hati. Sepertinya berat Oh Haewon tidak banyak di hati Kaisar atau mungkin sama sekali tidak ada. Ketika dia mendengar bahwa Oh Haewon hamil, guntur itu seperti merobek rasa sakit di hatinya. Untuk sementara waktu Lee Nakyung merasa ketakutan. Sekarang dia bisa menghembuskan nafas dengan baik, anak di dalam perut Oh Haewon itu harus dipertahankan! Jika yang lahir adalah laki-laki... 'Pangeran pertama ini harus menjadi miliku!'

"Yang Mulia, kesehatan Cairen Oh cukup baik. Hanya karena dia tidak menyadari bahwa dia hamil sebelumnya oleh karena itu hampir pingsan... Adapu janin, sangat stabil. Ibu dan anak sehat, Yang Mulia harus memberikan penghargaan kepada mereka." Bujuk Permaisuri dengan lembut.

Kaisar Taehyun tidak banyak merasakan kegembiraan yang tidak tahu mengapa dia bisa merasa kosong seperti itu. Jelas dia akan menjadi seorang ayah tetapi hatinya terlalu tenang sekarang... Kang Taehyun melirik Permaisuri, "Kalau begitu mari kita promosikan Cairen Oh menjadi Bangsawan kelas 6 dan pindahkan dia ke samping aula Istana Yenxi. Itu saja untuk saat ini."

Melihat Kaisar bangkit, Permaisuri bertanya, "Apakah yang Mulia ingin melihat Cairen Oh... Maksud selir... Guiren Oh?"

Kang Taehyun menggeleng, "Tidak, dia sedang hamil lebih baik beristirahat dengan tenang. Zhen akan menemui Hua Guifei..." Ada senyum disudut mulutnya saat mengucapkan nama yang terakhir.

Senyum Permaisuri membeku untuk beberapa detik. "Kalau begitu selir ini akan mengatar Yang Mulia kedepan." Dia membungkuk ke arah sang Kaisar, hanya setelah prosesi sedan Kaisar menghilang, Permaisuri bangkit dari busurnya. Wajah cantiknya mengeras dan tatapan penuh kebencian ke arah Istana Yongshou nan jauh di timur.

"Lihat, bahkan seorang calon pangeran tertua tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di Istana Yongshou itu!" Cibir Permaisuri dingin.

Pelayan disamping Permaisuri menahan keringat dingin berkata, "Niang-niang, Guiren Oh hanyalah selir kecil yang tidak terlalu disukai wajar jika Yang Mulia Kaisar tidak banyak memikirkannya. Untuk yang di Istana Yongshou, Niang-niang tidak perlu membandingkan diri dengannya... Dia hanyalah selir Mulia dan anda adalah Permaisuri... Tidak peduli apa... Anda adalah istri sah dan ibu dari semua anak Yang Mulia."

Baru setelah itu, Permaisuri meredakan amarahnya. "Ben gong tahu... Tapi ben gong kesal dengannya... Mengapa Yang Mulia mencintai Bang Junhyuk begitu banyak? Kesombongan orang lain bahkan tumbuh setiap hari sampai tidak memberi ben gong wajah di hadapan para selir itu! Siapa yang tahu apakah dia juga berani memikirkan posisi beng gong di Istana ini!"

Orang-orang tidak tahu tentang kemarahan Permaisuri, mereka hanya tahu bahwa Oh Haewon telah dipromosikan menjadi Guiren peringkat enam dan pindah dari paviliun kecil ke aula samping Istana Yenxi. Entah berapa banyak orang yang merasa iri dengannya masih tidak bisa dibandingkan dengan kecemburuan mereka terhadap Hua Guifei. Ya, Oh Haewon membuat prestasi dengan memimpin kehamilan, tetapi orang yang mendapat cinta Kaisar adalah Bang Junhyuk— Selir Mulia Hua yang tidak tergoyahkan selama bertahun-tahun!

Lee Geonwoo di Istana Yonghe terdiam setelah mengetahui bahwa Kaisar membalik nama Bang Junhyuk. "Katakan padaku apakah Hua Guifei mungkin telah merencanakan sesuatu?" Tanyanya pada pelayanannya.

Pelayan itu mengerutkan kening tidak mengerti, "Maksud Niang-niang..."

Gigi Lee Geonwoo bergemeltuk, "Oh Haewon itu hanya dipromosikan menjadi Bangsawan kecil, sudah dipastikan dia tidak akan membesarkan anak itu sendiri. Anak itu hanya bisa dibesarkan oleh selir dengan pangkat tertentu... Menurutmu... Kemana Kaisar akan menyerahkannya?"

'Jika anak itu seorang Pangeran.' Mata Lee Geonwoo berbinar.

"Jadi maksud Niang-niang... Hua Guifei mungkin akan membujuk Yang Mulia Kaisar untuk membesarkan bayi itu setelah lahir?" Tanya sang pelayan membuyarkan lamunan Lee Geonwoo.

"Jangan harap! Pangeran pertama tidak bisa dibesarkan olehnya!" Jika Bang Junhyuk membesarkan seorang Pangeran, itu sama seperti mendorong Bang Junhyuk menuju tahta Permaisuri! "Sama sekali tidak boleh!"

Hui Fei bukan satu-satunya yang berpikiran seperti itu, orang takut semua selir berpikiran sama.

Adapun Beomgyu. Dia tidak terpengaruh sama sekali dengan peristiwa yang tengah terjadi. Setelah meminta Hyein mengirimkan hadiah kunci umur panjang kepada Guiren Oh, Beomgyu sibuk mengurus bisnisnya sendiri.

"Tuan apakah kita benar-benar tidak akan melakukan suatu?" Tanya Hosu berbisik pelayan.

"Apa yang perlu kita lakukan? Janin dalam kandungan Oh Haewon dijaga ketat oleh Janda Permaisuri... Beraninya aku mengambil langkah?" Tanya Beomgyu dengan nada bercanda.

Wajah Hosu memucat, "Tuan... bukan seperti itu maksud budak! Orang lain sudah memimpin hamil sekarang... Apakah kita juga akan..."

Beomgyu menyentuh perutnya. "Menurutmu baik untuk hamil?"

Hosu memiringkan kepalanya, "Tuan jika anda khawatir tentang membesarkan anak. Budak ini pikir, kamu akan lebih beruntung dari Guiren Oh itu. Latar belakang anda tinggi sejak awal dan Yang Mulia cukup menyukai anda sekarang... Bukankah itu kesempatan yang baik?"

Beomgyu tertawa kecil, "Yah memang kesempatan yang bagus. Tetapi itu tidak menjamin bahwa aku bisa stabil..." Di dalam buku diceritakan bahwa Kaisar Taehyun tidak akan kekurangan pewaris tidak peduli seberapa keras para selir itu bertarung. Kaisar Taehyun adalah pria cerdas dan memegang banyak kendali. Lagi pula, yang menentukan suksesi penerus Kaisar bukanlah dari garis keturunan. Dinasti saat ini tidak mengharuskan bahwa calon penerus harus anak tertua atau anak yang lahir dari Permaisuri. Jika tidak bagaimana Kaisar Taehyun hari ini terbentuk dengan hukum kuno itu? Yang menentukan kelayakan adalah kemampuan seseorang.

Beomgyu pikir dia tidak terburu-buru, lagi pula jika dia segera hamil dengan posisi yang tidak stabil di hati Kaisar. Bahkan dengan seorang anak, tanpa dukungan Kaisar itu bukanlah apa-apa! Bukankah itu akan membuang masa depannya secara sia-sia?

"Hosu, menurutmu mengapa diantara banyaknya selir Yang Mulia, orang yang memimpin hamil adalah selir kecil dengan latar belakang yang tidak seberapa?" Tanya Beomgyu tenang yang membuat Hosu berpikir panjang.

Hyein yang sedari tadi diam juga ikut berpikir. 'Iya, diantara veteran ada Hua Guifei yang paling di sukai, lalu Chen Fei, Zhaorong Heo dan Chongyi Jo... Mengapa orang baru seperti Oh Haewon yang tidak memiliki pendukung dan kekuatan yang berhasil? Apakah ini hanya keberuntungan yang kebetulan?'

Beomgyu tersenyum pelan, dia meraih kuas dan tinta, membuka kertas dan menuliskan banyak hal di dalamnya. "Hyein, kamu akan pergi ke pelataran luar untuk mengirim surat ke kediaman perdana mentri." Meski Beomgyu memiliki pikirannya sendiri, dia masih ingin memberitahu rencananya pada wanita tua di keluarga Choi. Sekaligus meminta nasehat lain yang dapat membantunya lebih jauh.

Hyein mengangguk. "Iya tuan!"

Berita kehamilan Oh Haewon surut dengan cepat dan karena Permaisuri melarang Guiren Oh untuk memberi salam sampai bayi itu lahir. Perhatian semua selir tertuju pada Kaisar yang kini mulai membalik nama, pertama Hua Guifei selama dua hari lalu Permaisuri, Chen Fei, Hui Fei dan beberapa veteran lain secara bergantian mendapat giliran. Artinya Yang Mulia Kaisar akan memanjakan diri di dalam harem yang menggembirakan semua orang.

"Tuan, Yang Mulia membalik nama Baolin Ham hari ini!" Pelayan kecil berlari dari luar dan memandang Beomgyu dengan takut-takut. Selama beberapa hari Yang Mulia belum membalik nama Wanyi Choi, pelayan takut bahwa tuan mereka tidak bahagia.

Tetapi Beomgyu masih dengan sabar memberi makan ikan di kolam dan menggoda ikan-ikan gendut itu dengan tangkai teratai. "Benarkah? Setelah beberapa bulan akhirnya Yang Mulia masih ingat bahwa ada banyak Baolin yang belum dipanggil... Itu berita membahagiakan bagi mereka." Ujarnya tanpa rasa kesal sedikitpun. Membuat para pelayan bingung di tempat.

Di Istana ada begitu banyak selir dan persaingan ketat tetapi tuan mereka begitu santai seolah-olah bukan bagian dari mereka, melainkan pengamat yang berada di pinggir lapangan untuk menonton kesenangan. Pelayan kecil melirik pada dua pelayan kelas satu di sisi Beomgyu tetapi Hyein dan Hosu hanya mengangkat bahu mereka. Juga masih tidak mengerti jalan pikiran tuannya.

Tiga hari kemudian, pendatang baru bertambah satu. Ham Wonjin disegel menjadi Wanyi seperti Beomgyu dan duduk di tengah antara Beomgyu dan Shin Yuna. Seperti sebelumnya, beberapa selir yang tidak tahan akan menikam pisau lunak pada Ham Woojin dan Beomgyu dengan senang hati menyaksikan pertunjukan seperti itu dalam beberapa waktu kedepan. Sebab, setelah Ham Wonjin, Kaisar membalik nama Lee Soojin dan Jin Hyeonju. Masing-masing mendapatkan dua hari dan segera di segel sebagai Cairen kelas tujuh. Tidak berhenti sampai di situ, Kaisar berkeliling harem dengan gembira seolah terburu-buru ingin menyelesaikan putaran. Veteran dan pendatang baru dibagi sama rata masing-masing satu hari setelahnya bahkan Zhaorong Heo dan dua Jieyu yang pendiam dari Istana Ruanming mendapat giliran.

Dan Beomgyu masih dengan sabar menonton bahkan setelah namanya belum dibalik cukup lama. Sama ketika dia belum mendapat giliran saat masih menjadi Baolin, ketika dia sudah mencapai Wanyi— ke lima. Dia masih harus menunggu giliran dan kadang-kadang beberapa orang menatapnya dengan lelucon.

"Yang Mulia Kaisar sangat bersemangat aku harap akan ada banyak berita bahagia yang akan datang sebentar lagi." Ujar Beomgyu sembari berjalan menyisir jembatan sembilan belokan yang merupakan jalan pintas menuju Paviliun Xuehua miliknya.

Hyein disamping sedikit menegang mendengarnya. Sang tuan tampaknya memprediksi banyak hal secara akurat, Hyein tidak berani menampik perkataannya. Beomgyu sebenarnya hanya berbicara asal karena dia mengetahui sedikit plot lewat buku, apakah sesuatu bisa menjadi nyata atau tidak, Beomgyu tidak berani menjamin secara keseluruhan. Oleh karena itu mengapa dia masih sangat sabar saat ini adalah untuk memastikan bahwa tebakannya tentang plot di buku itu benar... Setidaknya lima poin harus terpenuhi.

Terus berjalan, mereka melewati taman kecil. "Gaun musim panas tahun ini sangat nyaman aku dengar Yang Mulia mengambilnya dari upeti tanah di wilayah barat laut..."

"Benar sekali, kainnya dingin dan sulamannya juga indah."

"Saudara Baek aku dengar gaun mu juga sudah selesai. Kapan kamu akan memakainya?"

"Tunggu nanti saat festival perahu naga, aku secara alami akan membiarkan kalian melihatnya!"

Di depan ada sekelompok kecil selir, tampaknya ada yang mengadakan perjamuan. Hyein mengingat wajah beberapa orang dan dengan hati-hati melirik tuannya. Orang-orang di depan jelas melihat mereka lewat tetapi bahkan tidak menyapa atau menyambut.

Beomgyu dengan wajah tenang dan pandangan lurus berkata; "Ayo kita kembali ke paviliun..."

Ketika mereka kembali, Hosu tengah menunggu di depan pintu dengan kening yang berkerut. Saat melihat Beomgyu dan Hyein, Hosu menyambut dengan hati-hati. "Tuan kembali, ayo baskom es sudah diantarkan oleh gudang penyimpanan." Nada sedikit datar dan Beomgyu bisa menebak ada yang tidak beres.

Hyein melirik ke dalam dan menemukan baskom es telah meleleh dan wajahnya tenggelam sangat cepat. Beomgyu menarik sudut bibirnya dan tanpa mengatakan satu katapun dia melangkah masuk dan meminta kedua pelayan kelas satu itu melayaninya tanpa bantuan yang lain.

"Hosu, Hyein aku pikir sudah cukup untuk menonton orang-orang ini. Ayo kita buat perubahan." Ujar Beomgyu sembari menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang empuk.

Hosu dengan wajah jelek pun kearah entah pada siapa; "Pelayan murah ini ketika tuan kita disukai oleh Yang Mulia bergegas menjilat disana sini, sekarang hanya karena Yang Mulia belum membalik nama anda mereka berani berbuat lalai. Memberikan es musim panas dengan kualitas rendah seperti ini... Beruntungnya dapur Kekaisaran masih mau memberikan makanan yang baik, itu juga berkat kantong uang kita!"

Tidak hanya petugas dari beberapa departemen mulai memperlakukan orang-orang Paviliun Xuehua dengan dingin, beberapa selir yang sempat mencoba naik ke cabang Beomgyu bahkan berpura-pura tidak ingat siapa dia. Yang lebih menyedihkan adalah para pelayan di Paviliun Xuehua sendiri mulai banyak mengendur dan bermalas-malasan sepanjang hari. Jika bukan karena Beomgyu terus menggunakan perak untuk berurusan dengan mereka, orang takut mereka akan menginjak Beomgyu sebagai tuan.

Hosu dan Hyein sudah membujuk tuan mereka untuk segera mengusir para tikus itu tetapi tuan mereka masih bersabar sampai hari ini. Hosu dan Hyein benar-benar tidak tahan lagi!

"Kamu catat semua nama yang bertindak dengan kaki belakang mereka, mereka yang patuh dan setia juga harus dibedakan. Sedangkan beberapa mata-mata yang gelisah tahan sebentar lagi... Hanya sebentar lagi..." Perintah Beomgyu tegas, sudah saatnya Paviliun Xuehua menjadi ember besi!

Hosu dan Hyein mengangguk dan bergerak cepat. Tepat sebelum makan malam, mereka telah membuat daftar nama dan menyerahkannya pada Beomgyu. Melihat dua catatan yang berbeda, Beomgyu hendak tertawa lebih dari setengah pelayan di Paviliun Xuehua adalah tikus rakus dan mata-mata orang lain. Mata berair seperti kolam musim gugur itu menyipit pada sebuah nama. "Kasim kecil bernama Tian ini sebenarnya berasal dari Aula Budidaya Mental..." Tempat itu adalah ruang kerja Kaisar dimasa lalu saat masih menjadi Putra Mahkota.

Mata Beomgyu membelalak, dia menatap kedua pelayannya. "Pindahkan nama kasim Tian kedalam kelompok kita. Mulai sekarang kita akan menggunakan Kasim Tian dengan baik." Senyum muncul di sudut bibir Beomgyu. Merekah dengan sangat indah.

Hosu dan Hyein berpandangan, sedikit ragu jadi mereka berkata. "Tuan, tapi Kasim Tian kemungkinan adalah mata-mata Yang Mulia Kaisar.. Mengapa kita mempertahankannya?"

Beomgyu tertawa kecil, "Jadi kenapa jika dia adalah mata-mata Yang Mulia? Hosu, Hyein kamu selalu ingin tuan mu maju di harem ini bukan begitu?" Keduanya mengangguk dengan semangat. Tentu saja pikir mereka, jika tuan mereka makmur, mereka sebagai pelayan juga akan merasakan buah manisnya.

"Kasim Tian bisa menjadi kunci dalam rencana kemajuan kita." Beomgyu tidak menyadari bidak catur ini sebelumnya. Untungnya dia memeriksa catatan sebelum benar-benar mengambil keputusan. Jika bidak catur ini lepas, maka sangat disayangkan!

"Bagaimana mungkin?"

Beomgyu melempar senyum penuh arti, "Tunggu dan lihat, nanti kamu akan mengerti apa yang aku maksud. Baiklah mari kita bersihkan para tikus rakus ini terlebih dahulu. Paviliun Xuehua tidak mampu membesarkan mereka lebih lama."

Pembersihan dilakukan dengan perlahan, karena mereka merencanakannya sejak lama. Langkah demi langkah tidak dapat di dengar oleh orang luar kecuali orang-orang seperti Permaisuri atau Kaisar Taehyun yang memiliki kendali atas banyak departemen Istana. Gerakan Beomgyu secara alami tidak menarik perhatian, beberapa pelayan di kembalikan ke departemen layanan dengan alasan kelebihan staf, beberapa di kirim ke biro cuci yang rendah; mereka adalah yang telah melakukan tindakan pencurian di paviliun Xuehua selama bertugas, beberapa di ambil oleh Istana lain dengan alasan kekurangan petugas padahal sebenarnya adalah untuk mengucilkan Beomgyu. Tetapi hanya Beomgyu yang tahu betapa dia sangat bersyukur bahwa mereka dibawa dengan cara murah. Jadi yang tersisa di Paviliun Xuehua adalah mereka yang setia dan orang-orang yang merupakan mata-mata.

Beomgyu memperhatikan beberapa orang itu dalam diam, kadang-kadang dia akan berpura-pura mempercayakan sesuatu untuk mereka lakukan agar mereka tidak curiga. Bagaimana ada begitu banyak pelayan di kirim selama periode ini, Beomgyu tidak ingin memukul rumput dan menakut-nakuti ular yang merugikan dirinya.

"Sekarang hanya ada, Sieun dari Istana Xianfu, Dami dari Istana Cinning, Yunseong dari Istana Weiyang, Yunho dari Istana Yenxi dan Yunsu dari Paviliun Meihua. Sisanya bersih." Bisik Hyein.

"Keluarkan beberapa perhiasan dan baut kain dari gudang untuk dibagikan, kita harus menyenangkan orang-orang ini. Hosu kamu akan membantu Hyein untuk melatih beberapa orang yang bisa dipercaya, juga minta Kasim Tian untuk mulai mencari Informasi diluar." Beomgyu tidak terburu-buru membagikan tugas, cukup untuk menandai beberapa orang telebih dahulu.

"Pelayan ini akan melaksanakan perintah tuan kecil!"

Dengan Kasim Tian yang jauh lebih berpengalaman, mendapatkan Informasi sangat mudah. Kasim itu bergerak seperti angin, berhembus kesana kemari mengumpulkan informasi. "Budak ini ingin menyampaikan sesuatu kepada tuan kecil." Dia berlutut di atas bantalan lembut di depan Beomgyu. Sejak dia dipindahkan, dia tidak banyak digunakan di awal-awal yang menyurutkan semangat apalagi tuan kecil ini tiba-tiba dilupakan oleh Yang Mulia. Sebagai orang yang berambisi, Tian ingin maju tetapi tidak punyak banyak kesempatan. Hanya setelah pergerakan mendadak yang membuat terusirnya banyak pelayan dia tiba-tiba saja dibawa keluar oleh kedua pelayan kelas satu untuk digunakan.

"Kasim Tian, tuan kami sebelumnya tidak tercerahkan dengan baik sehingga mengabaikan mu. Hanya setelah sekelompok orang ini mulai malas, tuan kami menyadari agar membuat perubahan. Tuan kami mendengar bahwa kamu telah berada di Istana lebih dari sepuluh tahun, jadi tuan kami ingin mempertahankan mu."

Meski Tian tidak tahu seberapa mampu Wanyi Choi ini, selama ada keinginan untuk maju, suksesi akan selalu memiliki kesempatan! Bagaimana dia mau menyia-nyiakannya? 'Ambil dan bertaruh!' Pikirnya.

Beomgyu menyadari ambisi Kasim Tian dan dia puas dengan bawahan ini. Jadi dia membiarkan pelayan kecil memberikan Kasim Tian pelayanan sederhana. "Kasim Tian sudah berlarian di luar, kamu sangat bekerja keras. Ayo minum dan istrahat sejenak."

Pelayan kecil yang baru dipromosikan menjadi pelayan kelas tiga bernama Hyeri dan Chanhee. Mereka memasuki Istana dua tahun yang lalu dan bertugas di departemen rumah tangga dan dapur Kekaisaran, karena persaingan yang ketat diantara pelayan mereka dikirim ke departemen layanan untuk di pindahkan. Meski mereka tidak begitu ahli di beberapa bidang, selama Hosu dan Hyein mengajari mereka, Beomgyu percaya dua orang itu akan berkembang dengan baik.

"Kasim Tian silahkan nikmati teh dingin ini, ada puding tahu juga untukmu, kebetulan bahwa dapur membagi cukup banyak hari ini." Chanhee dengan cerdik mendekati Kasim Tian.

Kasim Tian tanpa malu-malu mengambilnya dan menghabiskan semua hidangan dengan nyaman. Baru setelah itu dia mengatakan infomasi yang dia dapatkan. "Budak ini pergi ke timur hari ini dan setelah berjalan-jalan di taman selama dua jam budak mendengarkan beberapa pembicaraan di antara tuan kecil di Istana bagian timur."

Beomgyu mengipasi dirinya dengan kipas lipat dan dengan sabar menunggu Kasim Tian berbicara. "Oh apakah gosip ini?"

"Dikatakan bahwa Cairen Jin dari paviliun Beihe sering berjalan-jalan di kolam teratai beberapa hari ini dan tanpa sengaja menabrak prosesi Zhaorong Heo dan dihukum berlutut selama tiga jam di taman.." Beomgyu dan dua pelayan kelas satunya mendesah tidak berdaya.

Lalu Kasim Tian memberitahu beberapa anekdot yang dia dengar misalnya, setelah Zhaorong Heo menghukum Cairen Jin ditaman dia malah tidak sengaja menabrak prosesi Permaisuri yang baru kembali dari Istana Giok Batin. Dan karena kecerobohan salah satu pelayannya yang mengagetkan Permaisuri Lee, Zhaorong Heo di hukum untuk menyalin peraturan Istana agar kelalaian tidak terulang kembali dimasa depan. Senyum tidak dapat ditahan dari sudut mulut Beomgyu bahkan beberapa pelayan terkikik. Tidak diragukan bahwa Zhaorong Heo akan menjadi lelucon baru di harem besok.

Ada juga tentang perkelahian kecil antara Ham Woojin dan Shin Yuna, juga mengenai beberapa selir kecil yang terus menerus lewat di depan Istana Giok Batin untuk menarik perhatian Kaisar. Beomgyu cukup terhibur dengan informasi itu, tetapi bukan hal-hal remeh ini yang Beomgyu ingin ketahui. Dia mengibaskan tangannya agar para pelayan mundur, menyisakan Hyein dan Kasim Tian bersamanya.

"Aku yakin bukan hanya itu yang ingin kamu sampaikan, bukan Kasim Tian?" Tanya Beomgyu dengan satu tangan menahan kepalanya sementara yang lain mengetuk pelan cangkir porselen, menimbulkan irama pelan dari penutup kuku perak yang dia kenakan. Dengan pengalaman selama sepuluh tahun, Beomgyu tidak berpikir bahwa Kasim Tian tidak dapat menemukan cara mendapatkan informasi penting di Istana dalam ini. Setidaknya, beberapa gerakan rahasia dari beberapa tuan masih bisa diketahui oleh orang tua seperti Kasim Tian.

Kasim Tian mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan dan berbicara dengan nada rendah dan penuh ke hati-hati. "Tuan sebenarnya pelayan ini menemukan...."

Penghormatan di Istana Weiyang dan Istana Cinning berakhir lebih awal hari ini jadi Beomgyu memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak. Dia mengambil rute jalan memutar dari Istana Weiyang ke arah timur, utara lalu ke barat. Sebelum benar-benar kembali, Beomgyu mengunjungi hutan buah di belakang taman Kekaisaran. Mungkin karena cuaca terik di musim panas, hanya sedikit orang yang lewat di dalam hutan. "Tuan ada banyak sekali buah musim panas, apakah tuan menginginkan beberapa? Budak ini akan meminta seseorang untuk memetiknya."

Beomgyu melihat sekeliling dan matanya jatuh pada pohon buah pir yang gemuk tidak jauh dari tempat mereka berdiri. "Mari kita bawa kembali beberapa buah pir? Jus buah pir baik untuk melembabkan tenggorokan." Ujarnya pada Hosu.

"Pelayan ini akan mencari seseorang untuk memetiknya, tuan tolong tunggu sebentar." Hosu berlari ke depan dan Hyein serta Beomgyu menunggu di sebuah paviliun tepi sungai. Di bawah mereka adalah danau teratai dan dari tempat itu, bunga teratai putih terlihat bersama dengan bunga bakung yang anggun.

"Ada buah pohon jeruk besar di ujung hutan ini... Buahnya lebat tetapi rasanya terlalu asam. Tidak ada seorang pun yang ingin memakan daging buahnya, satu-satunya cara menikmatinya adalah dengan membuat permen dari kulit jeruk itu... Tetapi membuatnya membutuhkan gula batu yang cukup mahal... Apakah kamu yakin ingin membuatnya?" Sebuah suara terdengar dari balik pepohonan yang mengejutkan Beomgyu dan Hyein. Keduanya tanpa berbicara segera merendahkan tubuh dan bersembunyi di balik dinding kayu.

"Ah.. Tidak masalah, tuanku bisa meminta dapur Istana membuat permen kulit jeruk. Beri saja mereka sedikit perak bukankah itu mudah?" Suara gadis menyahuti.
Orang yang kemungkinan adalah penjaga hutan berkata, "Yah baiklah, kalau begitu ikuti aku memetik jeruknya."

"Saudara Wang, aku mengandalkan mu!"

"Ya demi pertemanan kita aku akan memberikan jeruk besar itu secara cuma-cuma. Tetapi mengapa tuanmu menginginkan permen kulit jeruk yang mahal ini? Bahkan jika itu hanya untuk mencoba, permen jenis ini terlalu mahal untuk dimakan setiap hari..."

"Ah itu.. Tuanku berniat membuat perjamuan kecil dan ingin menyajikan cemilan yang berbeda dari biasanya. Aku ingat bahwa jeruk besar bisa dibuat sebagai permen jadi aku menyarankannya kepada tuan ku. Jika itu berhasil, aku akan mendapatkan penghargaan, saudara Wang aku pasti akan memberimu hadiah sebagai balasannya!"

Dengan gelak tawa puas, saudara Wang berkata dengan semangat. "Saudari Yoonji, kamu memang teman terbaikku.. Aku tunggu kabar baik dari tuanmu."

Hanya setelah dua orang itu menghilang dari kejauhan, Beomgyu dan Hyein pun berhenti bersembunyi. "Hyein setelah ini cari tahu siapa tuan dari pelayan bernama Yoonji ini."

Hyein menanggapi dengan suara rendah, "Tuan menurut anda apakah ada selir lain dengan denyut nadi bahagia sekarang?" Tebakan ini didasarkan pada keinginan pelayan Yoonji itu yang bersikeras mengambil jeruk besar yang terkenal asam. Hyein tidak percaya bahwa, tuan dari Yoonji tidak memiliki maksud lain. Siapa yang tahu mungkin orang lain ingin menyembunyikan kehamilan untuk sementara waktu tertapi selera makan orang hamil berbeda dengan orang normal. Membuat permen dari kulit jeruk hanyalah alibi sementara.

"Hn, sepertinya begitu. Kita akan tahu cepat atau lambat, selain itu tuan dari Yoonji ini mungkin bukan satu-satunya." Bisik Beomgyu, membuat Hyein membelalakan matanya.

"Maksud tuan?"

Beomgyu menunjuk dengan dagunya pada satu arah, Hosu datang membawa sekeranjang kecil buah tetapi dia berlari dengan cepat ke arah mereka. "Tuan, budak ini kembali membawakan beberapa buah pir untukmu." Hosu meletakkan keranjang di atas meja kayu. Dia berusaha melakukan hal dengan alami dan bergeser mendekat ke arah Beomgyu sebelum berkata dengan suara kecil; "Tuan, budak ini melihat pelayan di samping Meiren Song keluar dari kebun buah. Saat budak ini bertanya pada petugas apa yang diminta oleh pelayan itu, petugas mengatakan bahwa gadis pelayan ini meminta sekeranjang buah bayberry yang asam."

Hyein membulatkan matanya, lagi-lagi tebakan tuannya benar. "Tuan..."

Beomgyu mengambil buah pir yang telah dikupas dan mengigit daging putih itu. Rasa manis dari air yang terkandung di dalamnya memenuhi mulut Beomgyu. "Ini bukan hal aneh, Yang Mulia telah berkeliling harem sejak lama jika masih tidak ada selir yang hamil bukanlah itu lebih aneh?" Tujuan diadakannya wajib militer kali ini bukan hanya untuk memenuhi kursi selir di harem. Tetapi juga karena kurangnya penerus Kaisar Taehyun yang menjadi masalah banyak pihak.

"Betapa beruntungnya mereka bisa melahirkan penerus Yang Mulia Kaisar." Bisik Hosu lirih. Dia menatap perut tuannya dengan rasa bersalah. Hyein melihat kelakuan temannya dan berdehem canggung, sementara Beomgyu masih tampak acuh tak acuh.

"Di atas itu tampak sangat Mulia, mungkin mereka akan mendapat promosi karena jasa ini tetapi siapa yang tahu rahmat seperti itu bisa bertahan lama? Di katakan bahwa kemuliaan ibu adalah kemuliaan anak, tetapi orang-orang yang hamil saat ini bukan yang paling disukai. Sikap Yang Mulia masih sangat abu-abu... Tuan kita masih tidak perlu terburu-buru." Terang Hyein mencoba menjernihkan suasana.

Hyein benar dan itulah yang dipikirkan Beomgyu saat ini. Sikap Yang Mulia Kaisar Taehyun tidak jelas, ketika Oh Haewon hamil. Dia hanya mempromosikan wanita itu tetapi tidak menunjukkan kasih sayang yang nyata terhadap ibu dan anak. Jika saja Janda Permaisuri tidak menahan diluar dan di dalam, orang takut Oh Haewon dan janin dalam kandungannya tidak dapat bertahan. Sekarang ada beberapa selir yang hamil, entah itu karena keberuntungan atau seseorang tengah berjudi pada diri mereka sendiri, Beomgyu tidak berani mengikuti jejak mereka.

"Baiklah, kita hanya perlu mencari tahu siapa saja yang menyembunyikan kehamilan mereka. Lalu jauhi orang-orang ini. . . Setelah semua rahasia terbongkar akan ada badai lain yang menunggu. Jangan terlibat dengan masalah orang lain."

"Dimengerti tuan."

Beomgyu sudah memastikan setengah dari informasi yang diberikan Kasim Tian kemarin dan hal ini cukup mirip dengan plot di dalam buku. Hanya saja beberapa selir yang seharusnya hamil tidak sama yang sedikit membingungkan. 'Tidak masalah, pergantian peristiwa ini bukan hal buruk.'

Mungkin karena cuaca yang sangat panas dalam beberapa hari, Permaisuri Lee meliburkan salam penghormatan di aula Weiyang selama dua hari untuk menghindari sengatan panas. Jadi dalam kurun waktu itu, Beomgyu bersembunyi di Paviliun Xuehua dan berteduh dibawah rindang nya pohon westeria. Karena hanya ada sedikit pelayan, paviliun Xuehua semakin sunyi tetapi Beomgyu sama sekali tidak terganggu.

"Hujan di musim panas belum juga turun, cuaca semakin kering setiap hari ah." Keluh Hosu sembari mengipasi sosok Beomgyu yang berbaring malas di kursi rotan. "Tuan dalam beberapa hari akan ada festival perahu naga, tetapi pakaian musim panas kita masih belum diberikan oleh Bengkel Sulam Istana."

Beomgyu membuka matanya, "Bukankah aku membawa beberapa pakaian dari bengkel sulam harta karun sebelum memasuki Istana? Keluarkan saja pakaian itu..."

Hosu cemberut, semakin hari orang-orang di Istana semakin mengabaikan tuan mereka. Dan Kaisar Taehyun yang pernah sangat perhatian pada tuannya menghilang seperti kabut di pagi hari. Benar-benar tidak bertanggungjawab! "Tuan kain dari Bengkel sulam Istana adalah kain upeti yang mahal bagaimana kain dari bengkel sulam harta karun bisa dibandingkan? Jika orang lain tahu, tuan akan ditertawakan!" Ujar Hosu sangat tertekan.

Beomgyu mengerling malas, "Kalau begitu kamu pergi ke bengkel sulam dan minta mereka untuk mempercepat proses pembuatan... Pastikan membawa kantong perak yang cukup." Hosu menggertakan giginya, sejak tuannya tidak mendapat perhatian Kaisar. Segala sesuatu harus dilakukan dengan uang yang sangat boros! Hosu hampir menangis melihat kotak uang yang semakin berkurang setiap harinya!

Beomgyu melihat wajah sedih Hosu dan tertawa, "Jangan khawatir tentang uang ini... Bukannya kita tidak tahu cara menghasilkan uang yang lebih banyak."

"Budak ini tahu, tetapi budak masih sangat tertekan dengan semua uang keluar secara percuma."

Hosu pergi dan Beomgyu tertinggal sendirian di bawah pohon itu. Berbaring dengan malas dan merasakan angin sepoi-sepoi membelai kulitnya. Dia tahu bahwa jika dia terus malas seperti ini, dia tidak akan maju namun situasi belum cukup tepat untuk dia melangkah keluar. 'Tunggu sampai mereka yang hamil ditemukan, maka aku akan melompat keluar...' Mungkin karena angin yang kecang dan terasa hangat, Beomgyu menjadi mengantuk hingga tertidur.

Pelayan kecil yang melihat tidak berani bersuara dan hanya menjaga dari kejauhan begitu pula beberapa kasim kecil yang segera bersembunyi.

Sementara itu disebuah jalan sepi, sekelompok pria berjalan santai. Di depan adalah pria dengan jubah kuning keemasan dengan mahkota mutiara sembilan naga yang tidak lain adalah Kaisar Taehyun, bersama pengawal pribadi dan kasim kepercayaannya. "Pada akhir musim panas, kita akan memulai tur ke selatan. Zhen berniat untuk mengadakan perburuan besar kali ini jadi para pejabat dapat membawa sejumlah orang dalam keluarga untuk mengikuti. Pengawal Park kamu juga harus memilih sejumlah perajurit untuk melakukan pengawalan kali ini."

Pengawal Park yang disebut membuat gerakan mengepalkan tangan di depan dada. "Subjek menteri akan memenuhi perintah Yang Mulia." Pria bertubuh tinggi itu memberikan senyum yang menawan. "Sudah sangat lama sejak Perburuan diadakan, tahun ini kemana Yang Mulia ingin memimpin?" Tanyanya.

Kaisar memandang jauh ke langit, "Selatan adalah wilayah yang subur. Tanah mereka memiliki banyak hasil bumi yang melimpah tidak terkecuali binatang liarnya. Yang terbaik adalah tempat yang memiliki perbukitan dan perairan. Pengawal Park apakah kamu punya saran?"

"Kembali ke Yang Mulia, jika ingin tempat dengan perbukitan dan perairan yang indah maka wilayah selatan sungai Zhu adalah pilihan terbaik." Saran Park Sunghoon tegas.

Kang Taehyun mengusap dagunya yang bersih dan berkata; "Wilayah selatan sungai Zhu..." Tanah makmur yang hampir setara dengan ibukota, tahun itu Wilayah selatan Zhu adalah ibukota sementara dikala perang. Tanah dimana para bangsawan lokal terlahir. Selain itu, wilayah Zhu adalah pusat penghasil garam terbaik saat ini. Kang Taehyun menepuk bahu Park Sunghoon.

"Saran pengawal Park, Zhen pikir itu layak! Maka dari itu kamu bisa meminta beberapa orang pergi lebih dulu untuk mempersiapkan rute... Ngomong-ngomong Zhen juga ingin kamu melakukan sesuatu..."

Park Sunghoon sekali lagi memberikan busurnya, "Subjek mentri siap melakukan perintah Yang Mulia."

Mentri dan Raja tengah mendiskusikan hal serius, Kasim Jung sebagai orang kepercayaan Kaisar Taehyun mengusir mereka yang tidak relevan mundur untuk sementara. Hanya setelah Pengawal Park mengundurkan diri, Kasim Jung kembali ke sisi Kaisar Taehyun. "Yang Mulia, saat ini hampir jam makan siang. Apakah diri anda yang terhormat ingin kembali ke Istana Giok Batin?" Karena mereka berjalan-jalan santai sebelumnya, mereka tiba di bagian Istana barat yang lebih sepi dari sisi timur.

"Dimana kita sekarang?" Tanya Kaisar Taehyun sedikit linglung.

"Menjawab Yang Mulia, kita berada di bagian Istana barat saat ini."

"Hmm..." Kaisar Taehyun melihat sekeliling, dia ingat bahwa Istana bagian barat adalah wilayah yang sepi. Hanya beberapa tuan yang tinggal diantara enam Istana yang ada. "Kediaman siapa yang paling dekat dengan kita sekarang? Pergilah ke sana." Titahnya ringan.

Kasim Jung melirik ke depan dan mencoba mengingat dari nama plakat yang bisa dia lihat. "Jika kita berbelok ke kiri ada Istana Lingxue, tuan yang tinggal disana adalah Wanyi Ham. Lalu di kanan ada paviliun Meigui, tuannya adalah Cairen Bae dan Cairen Gu...." Ungkap Kasim Jung dengan hati-hati. Sayangnya wajah Kaisar Taehyun berkerut, jelas bahwa pria besar itu tidak puas. Menelan ludah, Kasim Jung kembali berucap; "Jika kita pergi lurus ke depan, ada Paviliun Xuehua milik Wanyi Choi."

Kaisar Taehyun tertegun dan Kasim Jung bahkan tidak berani bersuara.

"Bengkel sulam Istana benar-benar keterlaluan! Aku bahkan sudah memberikan sejumlah uang tetapi mereka masih tidak bisa berjanji untuk bisa menyelesaikan pakaian musim panas tuan kita!" Hosu bersungut-sungut, dia bersimpuh diatas tikar ayaman. Di atas yang tidak jauh darinya, sosok Beomgyu masih tertidur.

Hyein yang menyelimuti sosok Beomgyu pun menghembuskan nafasnya. "Jika mereka masih tidak bisa menyelesaikan pakaian tuan, mari kita ikuti perintah tuan untuk menggunakan pakaian yang ada."

Bahu Hosu terkulai lesu, dia merasa kurang kompeten dalam menjalankan tugas kecil ini. Tetapi dia juga tidak berani bertindak terlalu sombong, takut jika tuannya semakin dipersulit. Dia hanya bisa pasrah kembali dengan tangan kosong. "Tuan kita tidak pernah mengalami kesulitan seperti ini sebelumnya." Keluh Hosu sedih.

Hyein menggelengkan kepalanya dan berkata miris, "Ini bukan di kediaman Perdana Menteri dimana tuan kita adalah putra yang paling disukai... Tuan kita sudah menikah dengan Istana seperti ini.. Apalagi yang bisa kita lakukan." Gadis kecil itu mengambil tempat di samping Hosu, "Sebentar lagi waktu makan siang, sebaiknya kamu pergi lebih awal untuk memesan makanan. Tuan kita bisa saja digertak tentang banyak hal, tetapi soal makan harus dikecualikan!"

Hosu menepuk keningnya, dia memeriksa kantong uang dan berpikir itu cukup. "Menu apa yang cocok untuk hari ini?" Tanyanya pada Hyein.

"Aku pikir jika dapur masih memiliki rebung musim dingin itu bagus. Tuan tidak memiliki selera yang besar di musim panas jadi pesan lebih sedikit hidangan berat dan tambahkan lebih banyak buah dan sayur. Ngomong-ngomong minta Chanhee mengambil baskom es dari gudang penyimpanan."

Hosu mengangguk, dia bangkit dengan cepat dan memanggil Chanhee untuk pergi bersamanya. Itu benar-benar tidak terduga bahwa dia melihat sekelebat warna keemasan di balik tembok belakang dan dia membeku seketika. Chanhee disisinya memandangi dengan bingung. "Saudara Hosu, ada apa?"

Hosu tersentak, dia melihat ke arah yang sama tetapi tidak menemukan yang dia cari dan mengigit bibirnya dengan cemas. Dia menarik nafas dan segera menarik tangan Chanhee untuk memutar jalan. "Ah saudara Hosu, jalan ini terlalu jauh untuk sampai ke Dapur Istana..."

"Sstt.." Hosu melotot, dia berbisik, "Lewat jalan di depan mungkin lebih jauh tetapi itu juga cara yang aman untuk tidak menabrak siapa pun. Apakah kamu tahu bahwa pelayan dari Istana Yenxi sering keluar masuk lewat jalan itu? Jika kita tidak sengaja menabrak mereka, orang mungkin akan mencari masalah. Saat itu kitalah yang menyeret tuan kita ke dalam air berlumpur!" Hosu berdalih dengan lihai.

Chanhee yang polos hanya mengangguk pelan. "Begitu kah?"

Hosu berdehem dan berkata dengan suara yang sedikit keras. "Chanhee, situasi tuan kita saat ini sedikit sulit. Sebagai pelayan yang baik kita harus menjaga tuan kita dari setiap masalah yang tidak perlu. Bukankah kamu ingat beberapa pelayan mencuri barang saat itu? Meski bukan kesalahan tuan kita, pada akhirnya petugas dari departemen layanan menarik beberapa orang dari paviliun Xuehua. Saat ini hanya sedikit pelayan yang bisa melayani tuan kita jadi kita tidak boleh ceroboh."

Chanhee memiringkan kepalanya, "Ah? Jadi itu Departemen layanan yang menarik beberapa pelayan? Aku pikir karena memang paviliun Xuehua kita tidak membutuhkan banyak orang." Ucap Chanhee polos.

Hosu menahan senyumannya. "Yah tidak begitu masalah jika orang-orang ini diambil, tuan kita tidak mampu membesarkan pemalas seperti mereka. Huh! Ketika tuan kita pertama kali dipromosikan, semua orang bergegas ingin merampok tugas dariku. Begitu tuan kita di tinggalkan, mereka diam-diam mengambil tugas dari tuan lain ck!"

Setelah mengatakan beberapa patah kata lagi, Hosu dan Chanhee berlalu begitu saja masih saling berbisik satu sama lain. Tidak tahu bahwa di balik bebatuan sosok Kaisar Taehyun dan Kasim Jung mendengarkan semua keluhan mereka.

Kasim Jung tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa sekarang. Wajah Kaisar Taehyun terlalu tenang yang sulit untuk dibaca. Mereka baru saja ingin melangkah masuk ke wilayah Paviliun Xuehua jika saja pembicaraan antara pelayan itu tidak didengar. Sekarang Kasim Jung tidak berani membujuk Kaisar Taehyun. Lagipula, bukan kesalahan Kaisar Taehyun bahwa Wanyi Choi mendapat perlakuan dingin dari orang-orang. Di Istana hanya mereka yang disukai dan memiliki sarana yang bisa hidup nyaman. Adapun mengapa Kaisar Taehyun tiba-tiba melupakan Wanyi Choi, Kasim Jung tidak berani menebak!

Kaisar Taehyun keluar dari balik bebatuan dengan tenang kembali menuju pintu belakang Paviliun Xuehua. Ketika dia masuk, pemandangan yang pertama dia lihat adalah sosok yang mengenakan pakaian putih tipis tertidur di atas kursi rotan. Di sisinya seorang pelayan kecil mengipasi sosok itu dan yang lain tengah menjahit sesuatu.

Cahaya matahari yang tajam tidak mengusik sosok itu, justru orang lain tampak damai di dalam mimpinya. Kaisar Taehyun telah melihat dan mendengar semua keluhan para selir di harem saat musim panas tiba. Bagi mereka musim panas adalah musim paling menyiksa karena orang mudah berkeringat dan penampilan akan cepat menjadi jelek dan bau. Tetapi sosok yang satu ini mungkin pengecualian. Mata Kaisar Taehyun menelisik sekitar, meski paviliun Xuehua tampak rapi, beberapa rumput di tanah tumbuh sangat panjang dan banyak dedaunan masih mengotori tanah. Dia juga tidak melihat pelayan lain disekitarnya yang membuat Kang Taehyun mengernyitkan keningnya.

Kasim Jung hendak mengumumkan kedatangan Kaisar Taehyun tetapi di tahan oleh sang penguasa. "Jangan bersuara keras, tuan kecil itu tertidur disana. Pasti sulit baginya menghadapi musim panas yang terik."

Begitu Kaisar melangkah, Hyein dan Hyeri yang berjaga segera menyadarinya dan mata mereka membulat. Dua gadis itu bersimpuh ditanah, takut-takut melirik Beomgyu yang masih tidur. "Budak telah melihat Yang Mulia Kaisar!"

Kang Taehyun mengibaskan tangannya, "Jangan bersuara keras!" Dia mendekati sosok Beomgyu yang tertidur lelap. "Mengapa kamu membiarkan tuanmu tertidur di luar seperti ini? Tidakah kamu melihat matahari yang terik? Jika tuanmu sakit karena sengatan panas atau masuk angin, bagaimana kamu akan dihukum?!" Tanya Taehyun dengan nada tajam yang membuat orang terintimidasi.

Hyein dan Hyeri tidak berani mengangkat wajah mereka. "M-menjawab Yang Mulia, Tuan kecil merasa ruangan terlalu panas jadi meminta para budak untuk berteduh diluar. Tuan berkata bahwa tidur dibawah pohon dan di dekat air jauh lebih dingin daripada di dalam rumah. Budak tidak berani membantah... Tolong Yang Mulia ampuni budak ini!" Jawab Hyein dengan jujur.

Kaisar Taehyun mendengus, dia berjongkok di depan Beomgyu dan mengamati wajah indah yang seperti telur angsa. Putih bersih dengan bulu mata yang lentik. Ada beberapa butir keringan di kening selir kecil itu yang membuat Kaisar Taehyun sedikit tidak nyaman. Dia mengeluarkan sapu tangan dan mengusapnya dengan lembut. Tindakan tersebut tentu saja mengejutkan orang lain.

Hyein dan Hyeri saling melirik, khususnya Hyein yang mengepalkan tangannya. 'Kami harus mempertahankan Yang Mulia Kaisar di paviliun Xuehua! Tuan kecil kamu tidak bisa melepaskan kesempatan ini jadi budak mohon untuk segera bangun!' Ratap Hyein sedikit frustasi.

"Lihat tuanmu berkeringat seperti ini, dia pasti merasa kepanasan. Dimana baskom es untuk pendinginan?" Tanya Kaisar dengan nada sedikit kesal.

Hyein menelan ludah gugup. Karena gudang es selalu memberikan baskom es dengan kualitas yang cepat meleleh, tuan kecilnya selalu meminta baskom es pada siang hari yang terik untuk menghemat balok es selama beberapa jam. Baru saja Chanhee pergi untuk mengambilnya, hanya saja Hyein tidak bisa mengatakan hal ini secara langsung jadi dia menjawab. "Pelayan lain sudah ditugaskan untuk mengambil baskom es Yang Mulia... Mungkin saat ini dalam perjalanan." Dia hanya menundukkan kepala dalam-dalam.

Mata Kang Taehyun memicing, lalu dia ingat dua pelayan yang bergosip beberapa saat lalu dan kembali bertanya, "Dimana para pelayan lain, mengapa aku hanya melihat kalian berdua?"

Hyeri tidak pernah melayani sedekat ini dengan Kaisar jadi dia sangat ketakutan. Ketika Kaisar terus menggunakan nada dingin untuk berbicara, Hyeri merasa darah di tubuhnya di sedot keluar. Dia hanya bisa memegangi Hyein di sampingnya.

Hyein memberanikan diri angkat suara dan apa yang dia katakan sama seperti yang Hosu ucapan sebelumnya. Ditambah anggukkan kepala Hyeri, dia tampak sangat jujur. Lantas Kaisar Taehyun memberikan isyarat pada kasim Jung untuk mencari tahu.

Bertepatan dengan itu, Beomgyu yang sudah lama tertidur akhirnya bangun. Matanya mengerjap pelan membiaskan cahaya matahari yang cerah. "Selir ai, sudah bangun?" Suara yang dalam memasuki pendengarnya. Ditambah dengan jubah kuning yang mencolok, Beomgyu tergesa-gesa bangun dan seluruh kepalanya berputar.

"Tuan!"

Kaisar Taehyun tahu bahwa dia mengejutkan Beomgyu dan melihat orang lain pusing dengan lembut dia menarik sosok itu kedalam pelukannya. "Mengapa begitu bersemangat?"

Beomgyu tidak segera menanggapi, dia memandang lurus pada mata Kang Taehyun dengan tatapan tidak percaya. "Yang Mulia?" Panggilnya memastikan.

Kang Taehyun tertegun dengan tatapan itu, ada keterkejutan, ketidakpercayaan dan sedikit rasa senang di dalamnya. Terlebih nada lembut Beomgyu saat memanggilnya penuh dengan kerinduan, rasa bersalah menelusup masuk kedalam hatinya. Dia memalingkan wajahnya dan meraih kepala Beomgyu untuk bersandar ke dada bidangnya. "Zhen ada disini." Bisiknya lembut.

Beomgyu mengigit bibirnya dan menyadarkan tubuhnya pada Kaisar Taehyun. "Yang Mulia akhirnya menemui selir ini... Selir ini sangat terkejut sebelumnya tetapi sekarang selir ini sangat senang." Bisikan lirih Beomgyu penuh dengan nada keluhan yang semakin membuat Kaisar Taehyun tidak nyaman. Dia menepuk panggung Beomgyu dengan lembut, "Salah Zhen karena mengabaikanmu."

Beomgyu menggelengkan kepalanya, "Tidak, selir inilah yang kurang dalam dalam segala hal sehingga membuat Yang Mulia lupa. Selir ini pasti tidak melayani Yang Mulia dengan cukup baik!" Nadanya gemetar yang membuat Kaisar Taehyun menoleh.

"Omong kosong, Zhen awalnya terlalu sibuk dengan urusan pengadilan tidak ada hubungannya denganmu. Setelah festival perahu naga, Zhen akan mengadakan tur ke selatan oleh karena itu semua urusan mendesak harus segala diselesaikan." Setengah alasannya lagi adalah karena dia mengunjungi beberapa selir lain dan atas saran dari beberapa orang untuk membalik papan nama yang bukan milik Choi Beomgyu. Tentu saja Kang Taehyun tidak akan mengatakannya, atau selir kecil di depannya akan menangis.

Awalnya Beomgyu meremehkan bujukan Kaisar Taehyun, namun berkat infomasi yang disengaja itu Beomgyu mengingat sebuah plot di dalam buku dimana Kaisar Taehyun pergi ke selatan dan pemeran utama— Choi Yejun diikut sertakan dalam tur. Pada masa itulah, kedekatan keduanya semakin intens dan meski ada beberapa halangan. Kaisar Taehyun dan Choi Yejun berhasil membuat banyak kemajuan dalam. Hubungan mereka. Beomgyu menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan sinar matanya yang panas.

Kaisar Taehyun pikir Beomgyu masih merajuk, bagaimana kesalahan Taehyun bahwa dia membuat selir kecil ini dianiaya. Meski Choi Beomgyu bukan yang paling dia cintai, dia menyukainya beberapa poin dimana-mana. Misalnya kemampuan saat bercinta Wanyi Choi sangat memuaskan Kaisar Taehyun. "Selir ai, Zhen telah berjanji untuk memperlakukan mu dengan baik tetapi Zhen telah menganiaya kamu lagi. Katakan kompensasi macam apa yang kamu inginkan hm?" Kaisar Taehyun mengangkat dagu Beomgyu dengan ibu jarinya.

Beomgyu merasakan jantungnya berdebar, apakah Kaisar benar-benar ingin memberi kompensasi atau Kaisar hanya menguji Beomgyu? Dia harus memikirkan jawaban dengan baik! "Bukankah Yang Mulia mengatakan karena Yang Mulia sibuk sehingga tidak bisa menemui selir ini? Beraninya selir ini mengambil kesempatan untuk mendapat keuntungan dari Yang Mulia..."

Jauh di ruang imaginasi, Beomgyu tertawa di dalam hatinya. 'Yang Mulia, anda membuat ku menunggu dan dianiaya seperti ini. Jangan berpikir aku akan melepaskan keluhan dengan mudah! Kamu harus membayar kembali semuanya!'

Sebagai pria yang berpengalaman dalam berurusan dengan istri dan selir, Kaisar Taehyun memberikan bujukan yang sering dia keluarkan. Di harem yang paling di inginkan para selir adalah perhatiannya bukan begitu? "Bagaimana jika Zhen menemanimu selama tiga hari? Juga kita bisa pergi melihat festival perahu naga bersama..."

Namun bukan senyum yang didapat Kaisar Taehyun melainkan tatapan hendak menangis. Kaisar Taehyun segera memudarkan senyumnya. "Ada apa? Apakah Zhen mengatakan sesuatu yang salah?"

Beomgyu memandang Kaisar Taehyun dengan putus asa dia berkata, "Apakah setelah menemani selir ini selama tiga hari Yang Mulia akan melupakan selir ini lagi? Setelah itu selir ini hanya akan tinggal sendirian di paviliun Xuehua sepanjang hari tanpa melihat Yang Mulia lagi benarkan?" Beomgyu menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil diam-diam menutup senyum disudut mulutnya.

'Aku akan menuntutmu sampai akhir!' Pikir Beomgyu licik. Mengahadapi pria seperti ini perlu trik khusus. Beomgyu pernah melihat seorang selir di halaman belakang ayah bertingkah seperti teratai putih untuk mendapat belas kasihan ayahnya. Lihat apakah Beomgyu bisa menggunakan cara yang sama?

Kang Taehyun tertegun lagi, dia hanya ingin memberi kompensasi yang layak tidak berpikir bahwa selir kecil ini akan salah paham dengan maksudnya. Namun jauh di dalam dirinya, Kaisar Taehyun merasa sedikit tersanjung dengan ketergantungan Choi Beomgyu. "Siapa yang mengatakan bahwa Zhen akan melupakanmu?"

Beomgyu bersikeras bermain keras untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan Kaisar Taehyun belum menemukan trik ini sehingga dia ikut memainkan permainan yang dirancang Beomgyu untuk sementara waktu. "Jika kamu merasa itu tidak layak, bagaimana Zhen harus membujuk selir ai?" Dengan lembut dia meraih tangan Beomgyu dan menangkup wajah cantik yang lembut itu. "Berhenti cemberut, wajahmu lebih cocok untuk tersenyum."

Beomgyu berguman kecil, "Selir ini tidak meminta Yang Mulia menghabiskan banyak waktu degan selir setiap hari. Hanya ingin Yang Mulia menemui selir ini sesekali sudah cukup. Lagipula dengan urusan negara yang penting, selir lebih suka Yang Mulia mengawasi negara dengan serius. Hanya saja... Hanya saja.. Jangan lupakan selir ini lagi... Selir menikah dengan Yang Mulia sendirian dan tidak memiliki banyak kenalan di harem, selir... Selir..." Semakin banyak dia berbicara semakin kecil suaranya. Tampilannya seperti bunga putih yang tersiram air hujan, tidak dapat menahan deras air dan membungkuk layu di dahan.

Kaisar Taehyun dengan cepat memahami maksudnya. Choi Beomgyu menikahinya sebagai seorang selir kecil yang cukup merugikan anak seorang perdana menteri. Jika dia tidak menikah dengannya, mungkin sosok di depan akan menjadi seorang nyonya yang layak. Bukan seorang selir yang terkunci di kedalaman Istana yang berbahaya. Belum lagi dengan ketidakadilan yang Taehyun berikan, dianiaya tanpa tahu mengapa, bahkan jika Choi Beomgyu tidak mengeluh, Kaisar Taehyun tahu bahwa Beomgyu telah menelan keluhan dalam diam. Hati Kaisar Taehyun melembut untuk keberanian Beomgyu yang menyatakan keinginannya.

"Zhen menganiaya kamu terlalu banyak... Zhen bersalah karena itu Zhen akan meminta Kasim Jung untuk selalu mengingat kamu dan Paviliun Xuehua mulai sekarang. Zhen akan rutin mengunjungi mu..." Dengan janji itu, Kaisar Taehyun membawa Beomgyu ke dalam ciuman yang lembut. Upaya lain dari mengalihkan perhatian selir kecilnya.

Kasim Jung yang hendak menyampaikan sesuatu melihat pemandangan itu segera bersembunyi di balik pohon, dia telah mendengar kata-kata Kaisar dan mencatat di dalam hati bahwa dia harus mengingatnya. Wanyi Choi ini memang sesuatu, ini kedua kalinya Kaisar Taehyun berjanji kepadanya. Bahkan jika yang pertama tidak sengaja dilupakan, sekarang ada kesempatan kedua. Dengan tempramen Kaisar, Kaisar Taehyun pasti akan memenuhinya.

༺ღ༒ Bersambung ༒ღ༻

Continue Reading

You'll Also Like

47.9K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
475K 47.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
327K 27K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
37.6K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...