Pink Jewel (The Villainess is...

By oct752

1.9K 197 4

Apa yang terjadi, Kalau kita reinkarnasi ke tubuh Saudara tokoh utama pria? More

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4

Chapter 1

778 56 0
By oct752



Rintikan hujan menggema di telingaku. Awan yang menggelap seperti suasa suram ini.

Orang orang yang menangis tak henti mereda. Kutatap tempat terakhir mereka beristirahat.

Kuburan yang melambangkan kematian itu. Tatapanku yang datar melihat ke arah kuburan. Tak ada rasa sakit ataupun kehilangan.

Meskipun begitu mereka sepertinya tak menghiraukan tatapanku. Berseru duka mereka, sampai waktu untuk kembali.

Perlahan lahan makam tadi yang penuh dengan orang mulai berkurang. Menyisahkan aku sendiri.

"Nona muda, sudah waktunya kita kembali. Jika anda terus disini anda akan terkena demam." Terang pria itu yang bernama Arnold.

Kulirik mataku ke samping. Terlihat Arnold sang kepala pelayan atau kita sebut Butler. Dia memiliki perawakan yang seperti kakek kakek yang baik hati tapi teliti.

Aku sering sekali bermain dengan nya. Tetapi sekarang bukan itu yang harus aku pikirkan.

"Arnold, tinggalkan aku sendiri"

"T-tapi anda akan terkena dem—"

"Arnold!  Beraninya kau membantah!"

"Maafkan saya Nona, tetapi setidaknya pakailah payung ini."

Kuambil payung itu darinya. Suasa yang sejuk tapi juga suram ini membuat leherku terasa tercekik.

Padahal aku hanya ingin keluarga yang utuh tak lebih dari itu.

Kenapa? kenapa? KENAPA? Kenapa sangat sulit memiliki nya.

Apakah aku terlahir lagi hanya untuk menderita kesendirian.

Sungguh merepotkan saja, jika begini lebih baik aku tak perlu memilikinya. Berharap hanya akan membuatku sakit lagi.

Ku dongakkan kepalaku keatas. Hujan sepertinya telah mereda.


Aku harus kembali, masih banyak pekerjaan yang harus aku tangani.

Kututup payungku kemudian berjalan menjauh dari makam mereka. Lebih tepatnya kedua orang tua ku di dunia aku terlahir kembali.


Seperti biasa kutatap gedung gedung tinggi. Yang menjulang keatas di tengah hujan deras ini. Sehabis pulang kerja di sambut oleh hujan sungguh hari yang buruk.

Beruntungnya tadi ada yang mau meminjamkan payung. Berjalan ditengah hujan seperti ini memang menyejukkan.

Aku terus berjalan sampai di lampu merah. Sesuatu tak terduga adalah ada sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Entah kenapa tubuhku tak bisa aku gerakkan. Truk itu melaju dan menabrak aku yang di trotoar.

Deg

Deg

Rasa sakit yang tak mengenakkan. Ini membuatku tak berdaya. Rasanya seperti dicabik cabik. Aku tau darahku terus menerus merembes.

Suara orang orang sekitar terdengar kecil. Dan juga beberapa ada yang memanggil. Menyuruhku bertahan, jangan bercanda aku sudah tak tahan lagi ini.

Perlahan lahan penglihatan ku memburam. Suara suara itu mulai menghilang. Yang kulihat hanya kegelapan yang menyertaiku.

Sudah berapa lama aku disini. Kegelapan ini hanya membuatku nyaman. Apakah ibu panti tak apa apa?, apa adik adikku di panti nanti ada yang memberi mereka makanan.

Semoga saja mereka bisa mengikhlaskan aku.

Terlahir tanpa tau siapa orang tuaku atau bahkan wajah mereka. Hanya di beri nama kemudian ditinggalkan.

Aku selalu iri kepada mereka bisa hidup dengan orang tuanya. Bagiku keluarga yang utuh adalah mimpiku sejak kecil.

Semoga saja jika aku terlahir kembali. Aku memiliki keluarga yang lengkap.

"Baiklah, jika itu yang engkau inginkan, anakku"

Dan terdengar suara yang menggema di kegelapan ini. Juga diikuti aku yang mulai kehilangan kesadaranku.

Tiba tiba cahaya yang menyilaukan. Mengenai mataku, penglihatan ku mulia kembali. Entah kenapa kau mulai mendengar suara tangisan Yang sangat kencang.

Hah? Apa ini? Suara siapa ini? Sungguh sangat kencang sekali. Kuperhatikan lagi seseorang yang menggendong ku.

WOW!! SIAPA PRIA TAMPAN INI?


Dan lagi aku sepertinya menjadi bayi. Apakah aku reinkarnasi kedunia lain. Aku masuk dunia komik apa ya?. Aku penasaran sekali.

Tak sabar bertemu pemeran utamanya hihihihi.

Pria yang sepertinya ayahku di dunia ini. Berjalan menuju kasur yang terbaring seorang wanita sangat cantik.


Wanita itu terendah engah Paskah melahirkan bayinya. Saat wanita itu yang memegang ku. Dengan tatapan yang lembut dia tersenyum.

"Selamat datang putri kami, terima kasih telah lahir dengan selamat."

Wanita itu mencium pipiku. Aku yang masih terpana ini mulai sadar lagi.

"Akan kau berinama apa, Detrich?"

"Leonia bagaimana dengan nama itu, terlihat bagus"

"Kenapa tak memberi nama yang lebih imut!?"

"Apa kau tak suka.?"

"B-bukanya tak suka tapi nanti terlihat seperti nama anak laki laki kalau nama pendeknya"

"Berarti sudah di tetapkan namanya akan Leonia Alheim, putri pertama keluarga Duke Alheim"

Keluarga yang tak pernah aku dengar sebelumnya. Bahkan kuingat ingat lagipun nama keluarga bangsawan ini tak pernah aku dengar. Dari semua buka yang baca.

Entah karena apa tapi mata ku sepertinya mulai menutup perlahan lahan dan tertidur.

Waktu yang pastinya terus berjalan. Tak kusangka enam bulan berlalu. Untukku itu waktu yang sangat panjang. Hari ini seperti biasa.

Makan tidur, makan tidur, makan tidur, terkadang juga aku di ajak jalan jalan. Meski hanya di dalam rumah saja. Tetapi hari ini suasana nya terlihat berbeda.

Dari pembicaraan pelayang yang bekerja. Sepertinya kemarin malam ada surat yang berasal dari Kaisar.

Intinya Kaisar itu ingin bertemu dengan ibuku yang adalah adik Kaisar sekarang. Fakta itu saja membuatku kaget. Yang berarti aku juga keluarga kekaisaran.

Pintu terbuka dengan terburu buru. Terlihat sosok wanita yang telah berdandan. Ya dia adalah ibuku.

dia menggendong ku ke sebuah ruangan. Dan didalam sana ada ayahku yang sedang berbicara dengan Arlond kepala pelayan.

"Apa kamu sudah selesai bersiap, Eliz?"

"Sudah, Leonia juga sudah lihat"

"Hmm, putri ayah sangat cantik"

Kami berjalan keluar dan memasuki kereta kuda yang di kawal oleh para prajurit. Semoga saja aku tak mabuk.

Tunggu! Apa bayi bisa muntah?

Tentu saja bisa ini buktinya aku sedang muntah setelah setengah jalan.

"Mungkin akan sampai ke ibu kotanya besok tuanku"

"Baiklah kembali"

"Siap"

Melihat ayahku memerintah mareka terlihat keren sekali. Dan tentu ibuku di mabuk cinta saat melihat ayahku.

Wow ibu! Dimana martabat engkau yang sangat anggun itu!! Sekarang hanya ada seorang lady ang di mabuk cinta saja di mataku.

Di keesokannya telah sampai di Istana. Kami langsung menemui kaisar yang duduk disinggasana nya.

"Salam kepada matahari kekaisaran"

"Sudah lama tak bertemu Elizabeth"

"Benar, sudah lama tidak bertemu Yang Mulia"

"Hahaha! Tak perlu seformal itu, kau adalah adikku jadi berbicara lah dengan santai saja"

"Akan saya terima sebagai pujian yang mulia."

"Baiklah, mari kita minum teh, sudah lama kita tak minum teh, Duke Alheim ikutlah juga"

"Baik yang mulia"

Sepertinya kaisar ini telah melupakan eksistensi ku ya.

Bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 225K 43
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
123K 563 8
nina and papa (21+)
64.3K 3.9K 18
Karena tertabrak truk angkutan saat sedang menyebrang, stela mati dan terbangun di tubuh salah satu figuran yang hanya disebutkan namanya sekali di d...
416K 46.2K 44
Karena kesamaan rupa antara gundik yang ditemuinya di rumah bordil dengan Parvis Loine sang tokoh utama wanita sekaligus gadis yang dicintai oleh Ize...