Bad Duda [END]

By AloisiaTherin

6.8M 677K 167K

"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya... More

BAD DUDA
PROLOG
s a t u
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s d u a
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
d u a p u l u h
d u a p u l u h s a t u
d u a p u l u h d u a
d u a p u l u h t i g a
d u a p u l u h e m p a t
d u a p u l u h l i m a
d u a p u l u h e n a m
D u a p u l u h d e l a p a n
D u a p u l u h s e m b i l a n
T i g a p u l u h
T i g a p u l u h s a t u
T i g a p u l u h d u a
T i g a p u l u h t i g a
Chapter 33 Extra Scene
T i g a p u l u h e m p a t
T i g a p u l u h l i m a
T i g a p u l u h e n a m
Extra Scene - Honeymoon day 2
T i g a p u l u h t u j u
T i g a p u l u h d e l a p a n
T i g a p u l u h s e m b i l a n
E m p a t p u l u h
E m p a t p u l u h s a t u
E m p a t p u l u h d u a
E m p a t p u l u h t i g a (END)

d u a p u l u h t u j u h

114K 11.8K 1.7K
By AloisiaTherin

Maaf baru update 😭🤧

Tandai kalo ada typo! Soalnya langsung di upload!!

Yok kondangan yokkk 🥰🥰

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Hari berlangsung begitu cepat. Kedua orang tua Bian sudah berkunjung ke kediaman Anya seminggu yang lalu untuk membahas pernikahan kedua anaknya.

Serangkaian kegiatan serba serbi pernikahan juga sudah selesai sejak dua hari yang lalu. Mulai dari gaun pengantin, jas pengantin, seserahan dan dekorasi pernikahan yang sederhana.

Anya menyetujui permintaan Bian yang meminta pernikahan digelar secara sederhana dan kecil saja. Toh, yang penting Anya jadi kaya raya dalam sekejap, jadi dia sih nurut nurut aja.

Dan baru saja mereka mengucapkan janji pernikahan. Di saksikan oleh keluarga dekat dan Tuhan, acara pengikat janji suci keduanya sudah terlaksana. Serangkaian doa dan adat pernikahan juga sudah dijalankan.

Joilin yang cantik menggunakan gaun kecil berwarna putih yang memiliki rok mekrok. Anya yang hari ini menjadi pengantin saja kalah cetar dengan penampilan Joilin.

Sedangkan Anya dan Bian mengenakan tuxedo dan gaun dengan warna senada, putih.

"Akhirnya nama grub kita berubah jadi calon bapak semua." Celetuk Sarga di tengah acara.

Sarga datang dengan baju yang punya warna senada dengan gaun Joilin, coklat muda. Entah bagaimana bisa mereka memakai baju yang senada warnanya.

"Bro, selamat. Dijaga baik baik ceweknya, kalau enggak gue ambil nih." Jean menggoda Bian, membuat pria itu memberi gerutuan kesal.

Anya nampak cantik dengan gaun sederhana dan heels lancip yang menambah kesan seksi di mata Bian.

Sialan, kenapa acara ini lama sekali! Kan dia tidak sabar berduaan bersama Anya setelah ini!

"Om Calon cuami!" Tiba-tiba saja Joilin datang dan menarik lengan baju Sarga, membuat pria itu menoleh.

Bian yang melihat itupun segera menggendong putri semata wayangnya.

"Nggak boleh genit. Papabi cemburu." Ujarnya.

"Aelah, bini no loh cemburuin, lagi bicara empat mata sama si Jamal tuh!" Peringkat Gatra sembari menunjuk ke area belakang rumah Bian menggunakan dagu.

Bian menoleh ke belakang. Matanya menyipit kesal melihat pemandangan yang sebenarnya biasa saja, tapi nampak mesra di mata Bian.

Jamal itu ya! Baru datang saja sudah berhasil merebut perhatian Anya! Awas saja! Anya adalah miliknya! Berani sekali tukang sayur itu!

Bian menyerahkan Joilin ke pangkuan Sarga, yang diterima pria itu senang hati.

"Cantik banget malam ini," puji Sarga langsung, begitu menerima Joilin di atas pngkuannya.

Joilin tersipu malu, berbeda dengan Bian yang sudah bersungut kesal dengan rahang mengetat.

Langkahnya tegas dan lebar berjalan mendekat ke arah Anya dan Jamal.

"Saya hancur, Anya. Hati saya seperti tercabik cabik, tertusuk tusuk, remuk redam hancu—"

"Mau gue bakar sekalian nggak, hati lo? Biar lenyap sekalian."

Ucapan Jamal terpotong oleh sarkas dari Bian yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang tubuh Jamal.

Jamal yang menggunakan pakaian serba hitam dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, mirip seperti orang yang sedang melayat, padahal ia sedang berada di acara pernikahan.

Baju yang dikenakan oleh Jama dan Bian nampak kontras. Termasuk perasaan keduanya yang juga nampak jomplang.

Bian menjadikan hari ini sebagai hari paling bahagia sedunia. Sedangkan Jamal menjadikan hari ini sebagai hari paling menyedihkan sedunia.

Jamal menatap sinis Bian. Sedangkan Bian memberikan tatapan remeh pada Jamal. Anya hanya bisa menghembuskan nafas panjang melihat tatapan perang keduanya.

"Awas kalo kamu menyakiti perasaan bidadari Anya saya." Ancam Jamal.

Bian ternganga melihat pernyataan dari Jamal. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Anya itu bidadarinya ya!

"Bidadari lo? Nggak salah? Lo aja udah kalah sebelum mulai, Jamal!" Tekan Bian dengan tegas.

Jamal tertawa renyah nampak mengejek. "Saya belum kalah. Saya tunggu jandanya Anya."

BUGH!

Satu bohemian mentah berhasil mendarat tepat di pipi Jama yang kini sudah terkapar di atas rerumputan.

"PAPI JAMALL!!" Teriak Joilin histeris.

Bian yang mendengar teriakan anaknya pun melotot lebar. KENAPA ANAKNYA MANGGIL JAMAL DENGAN SEBUTAN PAPI?!

***

Acara pernikahan keduanya sudah selesai. Hari sudah malam, Anya berjalan lesu ke dalam kamar Bian yang di hias oleh berbagai macam pernak pernik ala pengantin.

Aroma terapi tercium ke seluruh ruangan. Ranjang juga di hias ala pengantin dengan lilin lilin kecil yang menyala.

Anya melepas stiletto heels hitamnya. Kakinya terasa pegal seharian memaki heels tinggi dengan ujung runcing itu.

Joilin sedang bermain bersama Sarga dan teman teman Bian yang lain. Sedangkan pria yang berstatus suaminya itu masih berkumpul bersama teman temannya.

Sungguh. Ia berharap malam ini segera berakhir. Ia sudah lelah bertemu dengan banyak tamu, menjamu para tamu dan juga tersenyum dengan lebar di depan orang orang banyak.

"Sialan. Nikah sama duda beneran gue." Gerutu Anya sembari menghapus make up di wajahnya.

Bahkan sahabatnya Cici juga datang, memberikan satu kotak besar dengan pita merah di atasnya.

Ekspresi Cici saat memberikan kotak hadiah dengan cengiran menggoda membuat Anya curiga dengan isi kotak tersebut.

"Buat sahabat gue Anya yang paling trepes, gue kasih hadiah paling istimewa. Berhubung suami lo mantan duda, jadi gue kasih sesuatu yang lebih bikin aduhai, ya." Kekeh Cici.

Di saat Anya menggerutu perihal Cici, pintu kamar terbuka. Bian masuk dengan wajah sumringah. Berbeda dengan Anya yang lesu karena kelelahan.

Plis, tolong, jangan malam ini belah durennya. Anya sudah nggak kuat. Nggak mampu. Dia sedang tiga L. Lemah letih lesu.

"Sayang," suara Bian yang terdengar menggoda membuat Anya melempar kapas ke atas meja rias.

"Bian, jangan malam ini. Capek banget serius." Pinta Anya dengan memelas.

"Lah, emang aku mau apain kamu? Kan aku cuma masuk kamar aku sendiri." Bian melepas tuxedo yang dikenakannya dan melempar ke atas ranjang.

"Lilin lilinnya romantis ya, Anya." Kata Bian dan berjalan ke arah ranjang.

Pria itu duduk di atas ranjang. Posisinya tepat di samping Anya yang duduk di atas meja rias.

"Kamu cantik hari ini. Sepuluh ribu kali lipat cantiknya," puji Bian dengan bibir tersenyum.

Anya langsung mendecih, tapi bibirnya tersenyum kecil.

Bian dan gombalan jayusnya itu sudah melekat sekali ke dalam diri pria itu.

"Aku ganteng nggak, yang?" Tanya Bian lagi.

"Ganteng lah. Duda ku harus ganteng dong." Jawab Anya dan mengelap lipstik di bibirnya.

"Aduh, harusnya itu lipstik aku yang nge hapus. Bukan kapasnya." Decak Bian.

"Itu gaunnya harusnya juga aku yang lepasin nggak sih? Gunanya suami kan itu." Celetuk Bian lagi.

Seketika wajah Anya memerah. Ia langsung mengalihkan pandangannya, malu menatap Bian.

"Kenapa malu? Kan udah sah?" Bian terkekeh kecil. Ia mendekat ke arah Anya, menarik lengan gadis itu agar mau menatap matanya.

"Sayang, lihat aku." Panggil Bian lembut.

Anya memberanikan diri menatap Bian, meskipun pria itu seperti nampak ingin menerkamnya malam ini juga.

"Kamu cantik sekali malam ini. Aku suka, aku sampai jatuh cinta di setiap detiknya waktu natap kamu." Kata Bian dengan senyum teduhnya.

"Terimakasih, udah mau terima aku, ya." Bian mengelus lembut pipi Anya.

Anya tersenyum simpul. Ia mengangguk. Meremas genggaman tangan Bian yang hangat.

"Pakai heelsnya lagi, mau? Aku suka liat kamu pakai heels putih itu— and without wedding dress, maybe?"

Gila! Ini gila! Fantasi apa yang sedang menari nari di kepala duda satu ini! Batin Anya meronta. Tapi sialnya, tubuhnya mengikuti perintah Bian, bak sebuah perintah yang tak bisa dibantah.

(Next scene ada di karya karsa @aloisiatherin judulnya "Chapter 27 Extra Scene — Malam Pertama")

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Bagaimana chapter ini?

Enam hari nggak update, huaaaa 😭

Udah di update malam pertamanya di karya karaaa. Ati ati yaa lebih ❤️‍🔥❤️‍🔥 membakar dari extra chapter lainnya 🤧

Span komen 500 Disini!

Span lanjut 500 disini

Span Bian 500 disini

Span Anya 500 disini!

Spam Joilin 500 disini!

Continue Reading

You'll Also Like

23.6K 1.6K 29
[Romance & Teen Fiction] Yumna Putri Kencana, gadis cantik yang memiliki segudang cara menggait laki laki agar tertarik padanya. Fuckgirl, itu adalah...
3.3M 102K 11
"Menikah dengan saya, atau kamu tidak akan pernah bertemu dengan anak kita lagi," desis Pandu tegas dan mengintimidasi. Bintang menatap Pandu dengan...
472K 27.4K 48
Saat ingin memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibuat...
6M 590K 42
"Percaya deh, dia itu dingin, tapi ngangenin." *** Monela si anak kesayangan Mami terpaksa harus tinggal seatap den...